pemeriksaan pretransfusi
TRANSCRIPT
MAKSUD PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI
Untuk memilih darah yang tidak membahayakan pasien dan mempunyai kemampuan hidup yang dapat diterima oleh tubuh bila ditransfusikan
Sel Darah Merah
Membrane sel darah merah: Protein, lipid, karbohydrate
Rh, Duffy, Kidd ialah protein ABO, Lewis ialah karbohydrate MN ialah kombinasi glycoprotein
dan protein
Sifat-sifat antibody:
Antibody yang terdapat secara alamiah (IgM)-suhu kamar
anti-P,anti-Le,anti-M,anti-N dllAntibody yang didapat secara
immunologis (IgG) - 37oC - dari kehamilan, transfusi.
Anti-D, anti-E, anti-K, anti-Fy dll
Sifat-sifat antibody:1. Antibody aktif pada Immediate spin atau
suhu kamar biasanya IgM , cold antibody, anti-I, anti-H, anti-P1, anti-Le
2. Antibody bereaksi pada 37oC dan fase antiglobulin dari sistem Rhesus, Kell, Duffy, Kidd
3. Antibody yang sebabkan hemolysis. Anti-Le, Anti-Tja
4. Antibody sebabkan dosis efek mis anti-E, anti-Jka
Prinsip Pemeriksaan Kecocokan DarahDonor dan Pasien
Antibody ABO,Kell,Kidd,Duffy,berperan pada intravasculair hemolitik dan immune fatal transfusion reaction.
Antibody Rh,Kell,Kidd,Duffy berperan pada extravasculair hemolitik transfusion reaction.
Titer antibody seperti anti-E,anti-Jka dan anti-C dapat turun sampai ketiter yang tidak dapat dideteksi dan berkaitan dengan Reaksi tranfsusi hemolitik yang lambat
Dari 158 kematian yang akut o.k reaksi immune yang dilaporkan ke FDA dari 1976-1985-83% o.k ABO incompatibility dan antibody lain yang ditemukan ialah anti-K,anti-Jkb,anti-Fy,anti-Jka+anti-Jkb+anti-Jk3 dan anti-E+k+P
REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK
REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK
16% dari kematian oleh karena reaksi transfusi hemolitik yang lambat,19/26 karena multiple antibody,specifikasi yang umum ialah Rhesus,Kell,Kidd dan Duffy
Reaksi hemolitik yang lambat karena secondary immune response karena transfusi sebelumnya atau karena kehamilan
PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI MELIPUTI
Periksa identitas pasien dan contoh darah pasien
Periksa golongan darah ABO dan Rhesus pasien
Mencocokan data2 yang ditemukan dg data sebelumnya
Periksa ulang golongan ABO donor Periksa ulang golongan darah Rhesus
donor
PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI MELIPUTI
Mencari darah yang sesuai golongan ABO dan Rhesus dengan pasien
Pemeriksaan antibody dalam serum pasien(di Indonesia belum dikerjakan
Crossmatch mayor dan minor Pemberian label kantong darah yg
sudah dicross dengan informasi identitas pasien
Permintaan Transfusi Darah
Formulir permintaan darah Contoh darah: -Identitas pasien -Pemberian label contoh darah
pasien -Konfirmasi identitas contoh darah
pasien dilab/Bank Darah
Formulir permintaan darah
Formulir permintaan darah harus mengandung informasi yang cukup mengenai
Pasien Darah/Komponen darah yang
diminta Nama/tanda tangan dokter
yangmeminta darah
Formulir permintaan darah
Pasien Paling sedikit harus ada 2 petunjuk
mengenai identitas pasien. Nama lengkap pasien,nomor registrasi
Rumah Sakit,dapat dibantu dengan: Sex,umur,alamat,nama
suami,diagnosa, riwayat transfusi,kehamilan dll
Formulir permintaan darah
Darah /Komponen darah yang dibutuhkan Jenis darah/komponen darah yg diminta Jumlah Kapan diperlukan Hal2 lain sehubungan dengan
permintaannya misalnya permintaan darah secara bertahap ,bebas lekosit dll
Formulir permintaan darah
Dokter yang merawat pasien harus membubuhkan tanda tangannya pada formulir permintaan darahnya
Yang menulis permintaan darah adalah dokter yang merawatnya.
PENGAMBILAN CONTOH DARAH PASIEN DI RUMAH SAKITIdentitas pasien Harus jelas/jakin bahwa pasien yg akan
diambil contoh darahnya sesuai dengan yang tertera pada formulir permintaan darahnya,dapat dengan menanyakan identitas pasien pada pasien yg bersangkutan atau dengan melihat identitas pasien pada gelang identitas dari Rumah Sakit.
Jangan percaya pada papan/kartu yang menempel ditempat tidurnya
PENGAMBILAN CONTOH DARAH PASIEN DI RUMAH SAKITPemberian label contoh darah pasien Pemberian label pada tabung contoh
darah harus segera ,disamping tempat tidur pasien
Label harus paling sedikit mengandung 2 petunjuk identitas pasien ,harus cocok dengan formulir permintaan darahnya atau yg terdapat pada identitas yg menempel digelang tangannya ,tanggal pengambilan,nama petugas yg mengambil contoh darah dapat ditulis di label atau pada formulir permintaan darahnya
CONTOH DARAH PASIENKonfirmasi contoh darah pasien di
UTDRS/di Bank darah Petugas UTDRS/BD harus mencocokan
identitas yg tertera pada formulir permintaan darah dan pada label contoh darah pasien
Bila ada ketidak cocokan,walaupun satu huruf harus mengembalikan ke RSnya dan meminta contoh darah baru.
Jangan sekali2 merubah sendiri apa yang tertera pada label atau pada contoh darahnya tersebut.
CONTOH DARAH PASIEN
Serum /plasma Penampilan contoh darah Umur contoh darah Penyimpanan contoh darah
CONTOH DARAH PASIENSerum/plasma Contoh darah beku yg tidak beku
sempurna dapat sebabkan bekuan fibrin yg menangkap sel darah merah menjadi gumpalan kecil yang dapat menyerupai aglutinasi.
Plasma mungkin contoh darah yang baik untuk beberapa tehnik seperti gel test tetapi kadang2 sebabkan masalah pada tube test.
Plasma atau serum dari pasien yang mengandung fibrinogen kadar tinggi dapat menimbulkan pembentukan rouleaux yang dapat keliru dengan aglutinasi
CONTOH DARAH PASIEN
Penampilan contoh darah
Hindari contoh darah yang hemolysis,sebab dapat sebabkan keraguan dalam mendeteksi antibodi yang sebabkan lisis.
Demikan juga dengan contoh darah yang berlemak sebab mungkin akan sulit untuk dievaluasi.
CONTOH DARAH PASIEN
Umur contoh darah
Contoh darah yang berumur 3 hari,oleh karena dikuatirkan bahwa kehamilan atau transfusi dapat sebabkan stimulasi pembentukan antibodi
CONTOH DARAH PASIENPenyimpanan contoh darah Contoh darah pasien dan donor
diletakan bergabung menjadi satu/diikat menjadi satu dan harus disimpan selama 7 hari setelah darah dikeluarkan untuk transfusi.
Darah donor dapat sebagai bekas hasil pemeriksaan pretransfusi atau mengambil dari selang kantong darah yg sebelumnya sudah disiapkan.
Contohdarah ini dapat dipakai sebagai bahan pemeriksaan kalau ada laporan reaksi transfusi.
PEMERIKSAAN SEROLOGI GOLONGAN DARAH
Sel darah merah pasien diperiksa untuk golongan ABO dan Rhesus pasien
Periksa gol ABO dan Rhesus donor Crossmatch mayor dan minor Serum /plasma pasien diperiksa untuk
kemungkinan adanya antibodi (di Indonesia belum dikerjakan)
PEMERIKSAAN GOLONGAN ABO
Pemeriksaan gol ABO resipien harus dengan cell typing dengan anti-A dan anti-B dan serum typing dengan sel A dan sel B,tube test.
Apabila ada kelainan dalam pemeriksaan maka harus diselesaikan dahulu penyebab kelainan sampai menemukan golongan yang sebenarnya.
Apabila pasien sangat mendesak kebutuhan darah dapat diberikan terlebih dahulu packed cell atau sel darah merah gol O dan Rhesus compatible dengan crossmach compatible dengan konsultasi kepada KaBDRS/KaUTD
PEMERIKSAAN GOLONGAN Rhesus
Pemeriksaan sel darah merah pasien dengan anti-D dan control.tube test.
Pemeriksaan sel darah merah pasien terhadap weak D tidak perlu ,untuk amannya pasien diberikan D negatip /Rh neg.
Pemeriksaan untuk antigen Rhesus yg lain (C,c,E,e)secara rutin tidak perlu.
PEMERIKSAAN GOL ABO Dan Rhesus PADA DARAH Donor
Pemeriksaan gol ABO dan Rhesus pada darah donor harus dilakukan sebagai rekonfirmasi dengan metode yang sama dengan pemeriksaan sel darah merah pasien
Pemeriksaan weak D pada donor perlu,untuk konfirmasi ,tetapi bila untuk pasien, untuk amannya pasien diberikan yang Rh neg/D neg
Crossmatching
Cross mayorMemeriksa ketidak cocokan oleh
karena adanya antibodi dalam serum pasien terhadap antigen sel darah merah donor
Cross minorMemeriksa ketidak cocokan oleh
karena adanya antibodi dalam serum donor terhadap antigen sel darah merah pasien
Crossmatching dengan 1 Donor phase I putar,1000
rpm 1’ ,baca phase II tambah 2
drops bovine albumin 22% ,campur,inkubasi 15’,37oC,putar 1000 rpm 1’,baca,cuci 3X
phase III tambah 2 drops antihuman globulin serum,putar 1000 rpm 1’ baca,bila neg,+ IgG coated cells(Coombs control sel),putar 1000 rpm ’,positip .
mayor
2 drops patient serum+1 drop 3-5%Suspensi selDonor
2 dropsDonor serum+1 drop3-5%Suspensi selpasien
minor
Bila tidak ada agglutinasi,fase antiglobulin harus diulang.
Bila tidak ada agglutinasi atau hemolysin pada setiap fase,crossmatch diperkirakan compatibel/cocok
Crossmatching dengan lebih dari 1 Donor 1. mayor cross harus dilakukan antara
serum pasien dengan sel darah merah masing2 donor
2. Minor cross boleh dilakukan antara pool plasma donor(maximal 3 donor) dengan sel darah merah pasien.
3.Auto pool cross yaitu pool plasma donor dengan sel darah merah pool donor yang sama
Crossmatching dengan lebih dari 1 Donor 4.Bila ada lebih dari 1 pool
donor,harus pula dilakukan antara pool yang satu dengan pool yang lainnya.
Komposisi ini masing2 tabung,maupun langkah2 tehnik crossmatch dilakukan sama seperti crossmatch dengan 1 donor.
Contoh perencanaan Tabung2 untuk reaksi silang lebih dari 1 Donor
Jmldonor
Jml pool
Rinciantabung
Mayor Minor Antar pool
Autopool
Jml tabung
3 1 3 1 - 1 5
4 2 4 2 2 2 10
6 2 6 2 2 2 12
CARA MEMBUAT POOL PLASMA/POOL SEL
Serumos
Suspensi sel os5%
Donor-Plasma 1 2 3
PlasmaPool
Sel5%pool
1 2 3Donor-Sel 5%
Autopool
mayor
minor
Bahaya tidak melakukan antiglobulin Test? Apabila tidak melakukan phase
antiglobulin. Risiko Tidak dapat mendeteksi
alloantibodi red cell yang dapat menimbulkan kerusakan red cell karena salah tehnik,antibodi yang lemah,reagen red cell yang heterozygous
Prosedur untuk crossmatch rutin
Sel darah merah donor diambil dari selang kantong darah(hasil uji saring infeksi negatip)
Sel darah merah harus dicuci dan diresuspensi 2-5% dalam saline,apabila terlalu banyak sel , antibodi yang lemah akan tidak terdeteksi karena terlalu sedikit antibodi yang mengadakan ikatan dengan sel darah merah .
Pencucian sel darah merah donor akan menghilangkan bekuan fibrin yang dapat mengganggu interpretasi pembacaan
Apabila pemeriksaan memakai metode lain(bukan tube test) harap mengikuti prosedur dari pabriknya.
Pembacaan hasil Pemeriksaan serologi golongan darah
Pembacaan dan penginterpretasian hasil reaksi
-agglutinasi-hemolysis Membandingkan hasil2
pemeriksaan dengan data2 sebelumnya,
Pemeriksaan rutin di UTD
Pemeriksaan sel typing dan serum typing
gol ABO Pemeriksaan dengan tube test
untuk menghindari salah baca karena:
-adanya reaksi mixed field -antisera yang lemah
Pemeriksaan rutin di UTD Pemeriksaan golongan Rhesus Anti-D
dengan tube test Demikian juga dengan Rh control
Antibodi Screening Belum dilakukan secara rutin di
Indonesia untuk memeriksa antibodi dengan
golongan darah lain - yang bukan ABO
Antibodi screening dilakukan untuk kasus2 yang ditemukan misalnya : ketidak cocokan crossmatch
PEMBERIAN Label KANTONG DARAH Yang TELAH DICROSSMATCH
Label mengandung informasi 2 informasi yang menunjukan identitas
pasien yg jelas,Nomor kantong ,Hasil crossmatch
Harus ada mekanisme untuk mengidentifikasi pasien yang dituju dan darah yang diminta pada saat darah dikeluarkan
Permintaan khusus untuk transfusi harus jelas
UNTUK SETIAP KANTONG DARAH UNTUK TRANSFUSI DI UTDRS/BDRS HARUS ADA Data2 :
2 informasi yg menunjukan identitas pasien. Jenis darah/komponen dan tindakan yg
dilakukan pada darah/komponen tersebut Golongan darah ABO dan Rhesus
darah/komponen Nomor kantong darah Golongan darah ABO dan Rhesus donor(Bila
diperlukan)
Untuk setiap kantong darah untuk transfusi di UTDRS/BDRSharus ada Data2:
Hasil cross, bila pemeriksaan belum selesai harus ditulis pada fase berapa darah dikeluarkan
Tanggal dan jam darah dikeluarkan. Identitas petugas yang mengeluarkan
darah Identitas orang yang menerima
/membawa darah untuk pasien yg akan ditransfusi dan Rumah sakit yg dituju
SEBELUM DARAH DIKELUARKAN PETUGAS HARUS
Memeriksa darah dalam kantong apakah
Penampilan abnormal,warna yang berbeda
Kantong ada yang bocor dan tanggal kadaluwarsa serta kecocokan data2.
Harus ada sistem yang meyakinkan bahwa darah yang dikeluarkannya tersebut memang untuk pasien yang membutuhkannya.
PEMERIKSAAN Paling AKHIR
Dilakukan oleh petugas RS yang mentransfusikan darahnya di RS
Mencocokan data2 pada kantong,label kantong dan data2 pasien.
SETELAH TRANSFUSI:
Data2 mengenai transfusi masuk dalam bagian medical record pasien di RS
Misalnya data petugas yang melakukan pemeriksaan
Apakah crossmatch komplit atau tidak?
Hasil crossmatch
SELEKSI KANTONG DARAHKecocokan ABO
Pasien harus menerima darah yang cocok golongan ABOnya,walaupun dimungkinkan untuk melakukan seleksi alternatif
Bila dalam kantong mengandung sel darah merah > 2 ml maka sel darah merah harus compatible dengan plasma pasien,harus dicross terlebih dahulu
ABO antibodi dalam plasma yang ditransfusikan harus compatible dengan sel darah merah pasien
SELEKSI KANTONG DARAHKecocokan Rh
Darah Rhesus positip untuk pasien Rhesus positip
Pasien Rhesus negatip bila belum mempunyai anti D akan compatible dengan Rhesus positip
Pasien Rhesus negatip harus diberi darah Rhesus negatip,untuk mencegah terbentuknya anti-D
SELEKSI KANTONG DARAHGolongan darah Lain
Golongan darah lain selainABO dan Rh tidak secara rutin dipertimbangkan dalam seleksi kantong darah kecuali bila ditemukan antibody dalam serum pasien,maka harus dicari darah donor yang tidak mempunyai antigen yang bersangkutan dan darah tersebut harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan memakai reagensia specifiknya.
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
Harus dipikirkan sebelumnya bagaimana mekanisme yang termudah dan tercepat bila ada kebutuhan darah cito.
Dokter yang meminta darah harus mengukur bahaya2 yang ditimbulkan akibat memberikan darah tanpa cross atau dengan cross yang belum selesai dengan risiko menunggu darah yang sedang dicross.
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
Bila darah dikeluarkan sebelum crossmatch selesai harus ada data/pernyataan dokter bahwa permintaan adalah benar2 cito oleh karena keadaan klinisnya dan meminta darah yang belum selesai cross/tanpa cross
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
Bila ada permintaan cito: 1.Berikan 1 kantong fase I
compatible crossmatch,crossmatch tetap diteruskan sampai fase III
Dokter yangmeminta harus mengetahui dan menyetujui secara tertulis bahwa darah yang dikeluarkan belum selesai pemeriksaannya.
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
2.Darah tanpa crossmatch -Gol O packed cell Rh negatip -darah yang sama gol ABOnya ,bila
diketahui gol ABOnya dengan melakukan pemeriksaan pada contohdarahnya yang terbaru.
3.Selesaikan crossmatch,bila incompatible dokter harus segera diberitahu.
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
Petugas harus tetap melakukan tugas dengan cermat dan hati2 dan sesuai prosedur,dengan melakukan pencocokan pada kantong2 darah dan contoh darah.
Label kantong darah yang dikeluarkan saat cross belum selesai,harus ditulis hasil pemeriksaan s/d fase berapa
SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency
Cross lengkap tetap dilakukan Bila hasil peemriksaan pada fase
berikutnya incompatible,harap segera menghubungi RS,agar mengetahuinya dan menghentikan transfusi darah oleh karena incompatible.
Laporkan pada kepala UTDRS/BDRS
SELEKSI KANTONG DARAHTransfusi Massive
Transfusi massive ialah bila dalam waktu 24 jam transfusi dengan jumlah mendekati total volume darah pasien.
Setelah transfusi massive contoh darah pasien tidak mewakili darah pasien sehingga crossmatch tidak memberi keuntungan yang banyak,yang penting hanya melakukan pemeriksaan gol ABO
SK Dirjen yanmed No 1147 Sebelum crossmatching: Contoh darah pasien harus diperiksa gol
ABO dan Rhesus. Contoh darah donor harus diperiksa gol
ABOdan bila pasien Rh negatip,darah Rh negatip harus didapatkandan harus diperiksa untuk gol Rh negatip.
Crossmatching harus dilakukan dalam 3 fase:
-Phase I :suhu kamar/putar segera -Phase II: inkubasi pada 37o C -Phase III: antiglobulin/coombs serum
ABO Grouping –Tube Test
Reagensia Polyclonal atau monoclonal anti-A Polyclonal atau monoclonal anti-B Anti-AB(optional) Suspensi sel darah merah 5%
A,B,O
Procedure –Cell Grouping
1.Siapkan 5 % suspensi sel darah merah dalam saline
2.teteskan 1 drop anti-A ,1 drop anti-B, 1 drop anti-AB pada 3 tabung yg sudah diberi label
3.tambahkan pada masing2 tabung 1 drop suspensi 5 % sel darah merah yg akan diperiksa
4.Secara halus campur,dan centrifuge 15-detik pada 3400 rpm atau 1 menit pada 1000 rpm
5.Secara halus diresuspensi .6.baca,interpretasi dan catat
hasil pemeriksaan,bandingkan dengan hasil pemeriksaan serum.
Anti-A Anti-B Anti-AB
Sel darah merah
1 dropAnti-A+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah
1 dropAnti-B+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah
1 dropAnti-AB+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah
Procedure –Serum Grouping
1.siapkan 5% suspensi sel A,B,O dalam saline
2.tambah 1 drop sel A ,1 drop sel B,1 drop sel O pada tabung yg sudah diberi label
3.tambah 2 drop serum pdmasing2 tabung
4.Campur dengan perlahan2 dan centrifuge kira2 15 detik pada 3400 rpm atau 1 menit pada 1000 rpm
5.Periksa serum diatas sel untuk melihat adanya hemolysis.Secara halus disuspensi sel dan periksa ada/tidaknya agglutinasi
6 .Baca ,interprete ,catat,bandingkan hasil pemeriksaan dengan yg didapat pada pemeriksaan sel
2 dropsSerum+1 drop5% suspensiSel A
2 dropsSerum+1 drop5 % suspensiSel B
2 dropsSerum+1 drop5% suspensi sel O
SEL TYPING SERUM TYPING
Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O
A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
O/A? +/- - +/-
AB? + + +
Rh Grouping –Tube Test 1.Teteskan 1 drop anti-D pada tabung
yg sudah dibri tanda 2.Teteskan 1 drop Bovine albumin
22% pada tabung yg sudah diberi tanda
3.Tambahkan pada masing2 tabung1 drop 5 % suspensi sel darah merah yg akan diperiksa
4.Campurkan secara halus dan centrifuge kira2 15detik pada 3400 rpm atau 1 minute pada 1000 rpm
5.secara halus diresuspensi sell dan periksa ada tidaknya agglutinasi
6 Derajat reaksi dan catat hasil pemeriksaan dan controlnya .
7.Bila negatip,Pemeriksaan dapat diteruskan ke pemeriksaan weak D
1 dropAnti-D+1 drop 5 % suspensionCells To be tested
1 dropBovine albumin 22%+1 drop 5 %Suspension cellsTo be tested
Pembacaan
1.Pemeriksaan Positip,kontrol negatip =Rh positip
2.Pemeriksaan negatip ,kontrol negatip=Rh negatip
3.Pemeriksaan Positip ,kontrol positip =invalid hasil pemeriksaan
Pemeriksaan weak D diperlukan untuk Rh negative donor
Test untuk Weak D atau D yg lemah
Reagensia anti-D Antihuman globulin
reagent,polyspecific IgG coated red cell
Test untuk Weak D 1.Teteskan 1 drop anti –D pada
tabung yg sudah diberi tanda 2.Teteskan 1 drop reagen
control(Bovine albumin 22%) pada tabung kedua yg sudah diberi tanda
3.Pada masing2 tabung tambahkan 1 drop suspensi 5% sel darah merah yg akan diperiksa
4.Campur dan incubasi kedua tabung kira2 15-30 minutes pada 37oC
5.Centrifuge 15 detik pada 3400 rpm atau1 minute pada 1000 rpm
6.secara halus diresuspensi sel dan periksa ada tidaknya agglutinasi
1 dropAnti-D+1 drop5% suspensiSel darah merah
1 dropBovine albumin 22%+1 drop5% suspensi sel darah merah
Bila sel darah merah diagglutinasi kuat dengan anti-D tetapi tidak pada control,catat hasil pemeriksaan D positip jangan meneruskan ke antiglobulin test.
Bila sel darah merah tidak diagglutinasi atau meragukan,cuci sel 3 kali dengan saline yg banyak,
Setelah pencucian terakhir ,keluarkan saline secara total, tambahkan 2 drops reagensia antiglobulin serum.
Campur secara halus dan centrifuge 15detik pada 3400 rpm atau pada 1000 rpm 1 menit
Secara halus dirisuspensi sel darah merah,periksa ada tidaknya agglutinasi dan tulis derajat agglutinasi dan catat hasil pemeriksaan
Bila hasil pemeriksaan negatip ,tambahkan IgG coated sel darah merah dan ulangi sentrifugasi dan periksa ada tidaknya agglutinasi
Agglutinasi pada keadaan ini meyakinkan adanya reagen antiglobulin yg aktip pada campuran pemeriksaan .
Bila pada penambahan IgG coated red cell (Coombs control cell )hasil pemeriksaan negatip pemeriksaan harus diulang,
Metode Lain untuk memeriksa reaksi Antigen antibodi Gel test 1986 Lapiere mempatenkan teknologi yg
menggunakan column dari partikel gel. Gel test menggunakan 6 microtubes yg
disebut card atau strip.Partikel gel berfungsi sebagai filter yg menahan aglutinasi sel darah merah ketika card disentrifugasi
Gel mengandung antiglobulin serum yang digunakan untuk menangkap sensitize sel tetapi tidak beaglutinasi.Gel dengan ber-macam2 sera dipakai untuk typing sel.