pemeriksaan pretransfusi

77
PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI

Upload: dyah-rivani

Post on 01-Dec-2015

171 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI

MAKSUD PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI

Untuk memilih darah yang tidak membahayakan pasien dan mempunyai kemampuan hidup yang dapat diterima oleh tubuh bila ditransfusikan

Sel Darah Merah

Membrane sel darah merah: Protein, lipid, karbohydrate

Rh, Duffy, Kidd ialah protein ABO, Lewis ialah karbohydrate MN ialah kombinasi glycoprotein

dan protein

Sifat-sifat antibody:

Antibody yang terdapat secara alamiah (IgM)-suhu kamar

anti-P,anti-Le,anti-M,anti-N dllAntibody yang didapat secara

immunologis (IgG) - 37oC - dari kehamilan, transfusi.

Anti-D, anti-E, anti-K, anti-Fy dll

Sifat-sifat antibody:1. Antibody aktif pada Immediate spin atau

suhu kamar biasanya IgM , cold antibody, anti-I, anti-H, anti-P1, anti-Le

2. Antibody bereaksi pada 37oC dan fase antiglobulin dari sistem Rhesus, Kell, Duffy, Kidd

3. Antibody yang sebabkan hemolysis. Anti-Le, Anti-Tja

4. Antibody sebabkan dosis efek mis anti-E, anti-Jka

Prinsip Pemeriksaan Kecocokan DarahDonor dan Pasien

Antibody ABO,Kell,Kidd,Duffy,berperan pada intravasculair hemolitik dan immune fatal transfusion reaction.

Antibody Rh,Kell,Kidd,Duffy berperan pada extravasculair hemolitik transfusion reaction.

Titer antibody seperti anti-E,anti-Jka dan anti-C dapat turun sampai ketiter yang tidak dapat dideteksi dan berkaitan dengan Reaksi tranfsusi hemolitik yang lambat

Dari 158 kematian yang akut o.k reaksi immune yang dilaporkan ke FDA dari 1976-1985-83% o.k ABO incompatibility dan antibody lain yang ditemukan ialah anti-K,anti-Jkb,anti-Fy,anti-Jka+anti-Jkb+anti-Jk3 dan anti-E+k+P

REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK

REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK

16% dari kematian oleh karena reaksi transfusi hemolitik yang lambat,19/26 karena multiple antibody,specifikasi yang umum ialah Rhesus,Kell,Kidd dan Duffy

Reaksi hemolitik yang lambat karena secondary immune response karena transfusi sebelumnya atau karena kehamilan

PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI MELIPUTI

Periksa identitas pasien dan contoh darah pasien

Periksa golongan darah ABO dan Rhesus pasien

Mencocokan data2 yang ditemukan dg data sebelumnya

Periksa ulang golongan ABO donor Periksa ulang golongan darah Rhesus

donor

PEMERIKSAAN PRETRANSFUSI MELIPUTI

Mencari darah yang sesuai golongan ABO dan Rhesus dengan pasien

Pemeriksaan antibody dalam serum pasien(di Indonesia belum dikerjakan

Crossmatch mayor dan minor Pemberian label kantong darah yg

sudah dicross dengan informasi identitas pasien

Permintaan Transfusi Darah

Formulir permintaan darah Contoh darah: -Identitas pasien -Pemberian label contoh darah

pasien -Konfirmasi identitas contoh darah

pasien dilab/Bank Darah

Formulir permintaan darah

Formulir permintaan darah harus mengandung informasi yang cukup mengenai

Pasien Darah/Komponen darah yang

diminta Nama/tanda tangan dokter

yangmeminta darah

Formulir permintaan darah

Pasien Paling sedikit harus ada 2 petunjuk

mengenai identitas pasien. Nama lengkap pasien,nomor registrasi

Rumah Sakit,dapat dibantu dengan: Sex,umur,alamat,nama

suami,diagnosa, riwayat transfusi,kehamilan dll

Formulir permintaan darah

Darah /Komponen darah yang dibutuhkan Jenis darah/komponen darah yg diminta Jumlah Kapan diperlukan Hal2 lain sehubungan dengan

permintaannya misalnya permintaan darah secara bertahap ,bebas lekosit dll

Formulir permintaan darah

Dokter yang merawat pasien harus membubuhkan tanda tangannya pada formulir permintaan darahnya

Yang menulis permintaan darah adalah dokter yang merawatnya.

PENGAMBILAN CONTOH DARAH PASIEN DI RUMAH SAKITIdentitas pasien Harus jelas/jakin bahwa pasien yg akan

diambil contoh darahnya sesuai dengan yang tertera pada formulir permintaan darahnya,dapat dengan menanyakan identitas pasien pada pasien yg bersangkutan atau dengan melihat identitas pasien pada gelang identitas dari Rumah Sakit.

Jangan percaya pada papan/kartu yang menempel ditempat tidurnya

PENGAMBILAN CONTOH DARAH PASIEN DI RUMAH SAKITPemberian label contoh darah pasien Pemberian label pada tabung contoh

darah harus segera ,disamping tempat tidur pasien

Label harus paling sedikit mengandung 2 petunjuk identitas pasien ,harus cocok dengan formulir permintaan darahnya atau yg terdapat pada identitas yg menempel digelang tangannya ,tanggal pengambilan,nama petugas yg mengambil contoh darah dapat ditulis di label atau pada formulir permintaan darahnya

CONTOH DARAH PASIENKonfirmasi contoh darah pasien di

UTDRS/di Bank darah Petugas UTDRS/BD harus mencocokan

identitas yg tertera pada formulir permintaan darah dan pada label contoh darah pasien

Bila ada ketidak cocokan,walaupun satu huruf harus mengembalikan ke RSnya dan meminta contoh darah baru.

Jangan sekali2 merubah sendiri apa yang tertera pada label atau pada contoh darahnya tersebut.

CONTOH DARAH PASIEN

Serum /plasma Penampilan contoh darah Umur contoh darah Penyimpanan contoh darah

CONTOH DARAH PASIENSerum/plasma Contoh darah beku yg tidak beku

sempurna dapat sebabkan bekuan fibrin yg menangkap sel darah merah menjadi gumpalan kecil yang dapat menyerupai aglutinasi.

Plasma mungkin contoh darah yang baik untuk beberapa tehnik seperti gel test tetapi kadang2 sebabkan masalah pada tube test.

Plasma atau serum dari pasien yang mengandung fibrinogen kadar tinggi dapat menimbulkan pembentukan rouleaux yang dapat keliru dengan aglutinasi

CONTOH DARAH PASIEN

Penampilan contoh darah

Hindari contoh darah yang hemolysis,sebab dapat sebabkan keraguan dalam mendeteksi antibodi yang sebabkan lisis.

Demikan juga dengan contoh darah yang berlemak sebab mungkin akan sulit untuk dievaluasi.

CONTOH DARAH PASIEN

Umur contoh darah

Contoh darah yang berumur 3 hari,oleh karena dikuatirkan bahwa kehamilan atau transfusi dapat sebabkan stimulasi pembentukan antibodi

CONTOH DARAH PASIENPenyimpanan contoh darah Contoh darah pasien dan donor

diletakan bergabung menjadi satu/diikat menjadi satu dan harus disimpan selama 7 hari setelah darah dikeluarkan untuk transfusi.

Darah donor dapat sebagai bekas hasil pemeriksaan pretransfusi atau mengambil dari selang kantong darah yg sebelumnya sudah disiapkan.

Contohdarah ini dapat dipakai sebagai bahan pemeriksaan kalau ada laporan reaksi transfusi.

PEMERIKSAAN SEROLOGI GOLONGAN DARAH

Sel darah merah pasien diperiksa untuk golongan ABO dan Rhesus pasien

Periksa gol ABO dan Rhesus donor Crossmatch mayor dan minor Serum /plasma pasien diperiksa untuk

kemungkinan adanya antibodi (di Indonesia belum dikerjakan)

PEMERIKSAAN GOLONGAN ABO

Pemeriksaan gol ABO resipien harus dengan cell typing dengan anti-A dan anti-B dan serum typing dengan sel A dan sel B,tube test.

Apabila ada kelainan dalam pemeriksaan maka harus diselesaikan dahulu penyebab kelainan sampai menemukan golongan yang sebenarnya.

Apabila pasien sangat mendesak kebutuhan darah dapat diberikan terlebih dahulu packed cell atau sel darah merah gol O dan Rhesus compatible dengan crossmach compatible dengan konsultasi kepada KaBDRS/KaUTD

PEMERIKSAAN GOLONGAN Rhesus

Pemeriksaan sel darah merah pasien dengan anti-D dan control.tube test.

Pemeriksaan sel darah merah pasien terhadap weak D tidak perlu ,untuk amannya pasien diberikan D negatip /Rh neg.

Pemeriksaan untuk antigen Rhesus yg lain (C,c,E,e)secara rutin tidak perlu.

PEMERIKSAAN GOL ABO Dan Rhesus PADA DARAH Donor

Pemeriksaan gol ABO dan Rhesus pada darah donor harus dilakukan sebagai rekonfirmasi dengan metode yang sama dengan pemeriksaan sel darah merah pasien

Pemeriksaan weak D pada donor perlu,untuk konfirmasi ,tetapi bila untuk pasien, untuk amannya pasien diberikan yang Rh neg/D neg

Crossmatching

Cross mayorMemeriksa ketidak cocokan oleh

karena adanya antibodi dalam serum pasien terhadap antigen sel darah merah donor

Cross minorMemeriksa ketidak cocokan oleh

karena adanya antibodi dalam serum donor terhadap antigen sel darah merah pasien

Reagensia crossmatch Bovine albumin 22% Coombs control sel (IgG coated red

cell) Saline fisiologis

Crossmatching dengan 1 Donor phase I putar,1000

rpm 1’ ,baca phase II tambah 2

drops bovine albumin 22% ,campur,inkubasi 15’,37oC,putar 1000 rpm 1’,baca,cuci 3X

phase III tambah 2 drops antihuman globulin serum,putar 1000 rpm 1’ baca,bila neg,+ IgG coated cells(Coombs control sel),putar 1000 rpm ’,positip .

mayor

2 drops patient serum+1 drop 3-5%Suspensi selDonor

2 dropsDonor serum+1 drop3-5%Suspensi selpasien

minor

Bila tidak ada agglutinasi,fase antiglobulin harus diulang.

Bila tidak ada agglutinasi atau hemolysin pada setiap fase,crossmatch diperkirakan compatibel/cocok

Crossmatching dengan lebih dari 1 Donor 1. mayor cross harus dilakukan antara

serum pasien dengan sel darah merah masing2 donor

2. Minor cross boleh dilakukan antara pool plasma donor(maximal 3 donor) dengan sel darah merah pasien.

3.Auto pool cross yaitu pool plasma donor dengan sel darah merah pool donor yang sama

Crossmatching dengan lebih dari 1 Donor 4.Bila ada lebih dari 1 pool

donor,harus pula dilakukan antara pool yang satu dengan pool yang lainnya.

Komposisi ini masing2 tabung,maupun langkah2 tehnik crossmatch dilakukan sama seperti crossmatch dengan 1 donor.

Contoh perencanaan Tabung2 untuk reaksi silang lebih dari 1 Donor

Jmldonor

Jml pool

Rinciantabung

Mayor Minor Antar pool

Autopool

Jml tabung

3 1 3 1 - 1 5

4 2 4 2 2 2 10

6 2 6 2 2 2 12

CARA MEMBUAT POOL PLASMA/POOL SEL

Serumos

Suspensi sel os5%

Donor-Plasma 1 2 3

PlasmaPool

Sel5%pool

1 2 3Donor-Sel 5%

Autopool

mayor

minor

Bahaya tidak melakukan antiglobulin Test? Apabila tidak melakukan phase

antiglobulin. Risiko Tidak dapat mendeteksi

alloantibodi red cell yang dapat menimbulkan kerusakan red cell karena salah tehnik,antibodi yang lemah,reagen red cell yang heterozygous

Prosedur untuk crossmatch rutin

Sel darah merah donor diambil dari selang kantong darah(hasil uji saring infeksi negatip)

Sel darah merah harus dicuci dan diresuspensi 2-5% dalam saline,apabila terlalu banyak sel , antibodi yang lemah akan tidak terdeteksi karena terlalu sedikit antibodi yang mengadakan ikatan dengan sel darah merah .

Pencucian sel darah merah donor akan menghilangkan bekuan fibrin yang dapat mengganggu interpretasi pembacaan

Apabila pemeriksaan memakai metode lain(bukan tube test) harap mengikuti prosedur dari pabriknya.

Pembacaan hasil Pemeriksaan serologi golongan darah

Pembacaan dan penginterpretasian hasil reaksi

-agglutinasi-hemolysis Membandingkan hasil2

pemeriksaan dengan data2 sebelumnya,

Pemeriksaan rutin di UTD

Pemeriksaan sel typing dan serum typing

gol ABO Pemeriksaan dengan tube test

untuk menghindari salah baca karena:

-adanya reaksi mixed field -antisera yang lemah

Pemeriksaan rutin di UTD Pemeriksaan golongan Rhesus Anti-D

dengan tube test Demikian juga dengan Rh control

Antibodi Screening Belum dilakukan secara rutin di

Indonesia untuk memeriksa antibodi dengan

golongan darah lain - yang bukan ABO

Antibodi screening dilakukan untuk kasus2 yang ditemukan misalnya : ketidak cocokan crossmatch

PEMBERIAN Label KANTONG DARAH Yang TELAH DICROSSMATCH

Label mengandung informasi 2 informasi yang menunjukan identitas

pasien yg jelas,Nomor kantong ,Hasil crossmatch

Harus ada mekanisme untuk mengidentifikasi pasien yang dituju dan darah yang diminta pada saat darah dikeluarkan

Permintaan khusus untuk transfusi harus jelas

UNTUK SETIAP KANTONG DARAH UNTUK TRANSFUSI DI UTDRS/BDRS HARUS ADA Data2 :

2 informasi yg menunjukan identitas pasien. Jenis darah/komponen dan tindakan yg

dilakukan pada darah/komponen tersebut Golongan darah ABO dan Rhesus

darah/komponen Nomor kantong darah Golongan darah ABO dan Rhesus donor(Bila

diperlukan)

Untuk setiap kantong darah untuk transfusi di UTDRS/BDRSharus ada Data2:

Hasil cross, bila pemeriksaan belum selesai harus ditulis pada fase berapa darah dikeluarkan

Tanggal dan jam darah dikeluarkan. Identitas petugas yang mengeluarkan

darah Identitas orang yang menerima

/membawa darah untuk pasien yg akan ditransfusi dan Rumah sakit yg dituju

SEBELUM DARAH DIKELUARKAN PETUGAS HARUS

Memeriksa darah dalam kantong apakah

Penampilan abnormal,warna yang berbeda

Kantong ada yang bocor dan tanggal kadaluwarsa serta kecocokan data2.

Harus ada sistem yang meyakinkan bahwa darah yang dikeluarkannya tersebut memang untuk pasien yang membutuhkannya.

PEMERIKSAAN Paling AKHIR

Dilakukan oleh petugas RS yang mentransfusikan darahnya di RS

Mencocokan data2 pada kantong,label kantong dan data2 pasien.

SETELAH TRANSFUSI:

Data2 mengenai transfusi masuk dalam bagian medical record pasien di RS

Misalnya data petugas yang melakukan pemeriksaan

Apakah crossmatch komplit atau tidak?

Hasil crossmatch

SELEKSI KANTONG DARAHKecocokan ABO

Pasien harus menerima darah yang cocok golongan ABOnya,walaupun dimungkinkan untuk melakukan seleksi alternatif

Bila dalam kantong mengandung sel darah merah > 2 ml maka sel darah merah harus compatible dengan plasma pasien,harus dicross terlebih dahulu

ABO antibodi dalam plasma yang ditransfusikan harus compatible dengan sel darah merah pasien

SELEKSI KANTONG DARAHKecocokan Rh

Darah Rhesus positip untuk pasien Rhesus positip

Pasien Rhesus negatip bila belum mempunyai anti D akan compatible dengan Rhesus positip

Pasien Rhesus negatip harus diberi darah Rhesus negatip,untuk mencegah terbentuknya anti-D

SELEKSI KANTONG DARAHGolongan darah Lain

Golongan darah lain selainABO dan Rh tidak secara rutin dipertimbangkan dalam seleksi kantong darah kecuali bila ditemukan antibody dalam serum pasien,maka harus dicari darah donor yang tidak mempunyai antigen yang bersangkutan dan darah tersebut harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan memakai reagensia specifiknya.

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

Harus dipikirkan sebelumnya bagaimana mekanisme yang termudah dan tercepat bila ada kebutuhan darah cito.

Dokter yang meminta darah harus mengukur bahaya2 yang ditimbulkan akibat memberikan darah tanpa cross atau dengan cross yang belum selesai dengan risiko menunggu darah yang sedang dicross.

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

Bila darah dikeluarkan sebelum crossmatch selesai harus ada data/pernyataan dokter bahwa permintaan adalah benar2 cito oleh karena keadaan klinisnya dan meminta darah yang belum selesai cross/tanpa cross

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

Bila ada permintaan cito: 1.Berikan 1 kantong fase I

compatible crossmatch,crossmatch tetap diteruskan sampai fase III

Dokter yangmeminta harus mengetahui dan menyetujui secara tertulis bahwa darah yang dikeluarkan belum selesai pemeriksaannya.

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

2.Darah tanpa crossmatch -Gol O packed cell Rh negatip -darah yang sama gol ABOnya ,bila

diketahui gol ABOnya dengan melakukan pemeriksaan pada contohdarahnya yang terbaru.

3.Selesaikan crossmatch,bila incompatible dokter harus segera diberitahu.

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

Petugas harus tetap melakukan tugas dengan cermat dan hati2 dan sesuai prosedur,dengan melakukan pencocokan pada kantong2 darah dan contoh darah.

Label kantong darah yang dikeluarkan saat cross belum selesai,harus ditulis hasil pemeriksaan s/d fase berapa

SELEKSI KANTONG DARAHPada keadaan Emergency

Cross lengkap tetap dilakukan Bila hasil peemriksaan pada fase

berikutnya incompatible,harap segera menghubungi RS,agar mengetahuinya dan menghentikan transfusi darah oleh karena incompatible.

Laporkan pada kepala UTDRS/BDRS

SELEKSI KANTONG DARAHTransfusi Massive

Transfusi massive ialah bila dalam waktu 24 jam transfusi dengan jumlah mendekati total volume darah pasien.

Setelah transfusi massive contoh darah pasien tidak mewakili darah pasien sehingga crossmatch tidak memberi keuntungan yang banyak,yang penting hanya melakukan pemeriksaan gol ABO

SK Dirjen yanmed No 1147 Sebelum crossmatching: Contoh darah pasien harus diperiksa gol

ABO dan Rhesus. Contoh darah donor harus diperiksa gol

ABOdan bila pasien Rh negatip,darah Rh negatip harus didapatkandan harus diperiksa untuk gol Rh negatip.

Crossmatching harus dilakukan dalam 3 fase:

-Phase I :suhu kamar/putar segera -Phase II: inkubasi pada 37o C -Phase III: antiglobulin/coombs serum

ABO Grouping –Tube Test

Reagensia Polyclonal atau monoclonal anti-A Polyclonal atau monoclonal anti-B Anti-AB(optional) Suspensi sel darah merah 5%

A,B,O

Procedure –Cell Grouping

1.Siapkan 5 % suspensi sel darah merah dalam saline

2.teteskan 1 drop anti-A ,1 drop anti-B, 1 drop anti-AB pada 3 tabung yg sudah diberi label

3.tambahkan pada masing2 tabung 1 drop suspensi 5 % sel darah merah yg akan diperiksa

4.Secara halus campur,dan centrifuge 15-detik pada 3400 rpm atau 1 menit pada 1000 rpm

5.Secara halus diresuspensi .6.baca,interpretasi dan catat

hasil pemeriksaan,bandingkan dengan hasil pemeriksaan serum.

Anti-A Anti-B Anti-AB

Sel darah merah

1 dropAnti-A+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah

1 dropAnti-B+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah

1 dropAnti-AB+1 drop 3-5%Suspensi selDarah merah

Procedure –Serum Grouping

1.siapkan 5% suspensi sel A,B,O dalam saline

2.tambah 1 drop sel A ,1 drop sel B,1 drop sel O pada tabung yg sudah diberi label

3.tambah 2 drop serum pdmasing2 tabung

4.Campur dengan perlahan2 dan centrifuge kira2 15 detik pada 3400 rpm atau 1 menit pada 1000 rpm

5.Periksa serum diatas sel untuk melihat adanya hemolysis.Secara halus disuspensi sel dan periksa ada/tidaknya agglutinasi

6 .Baca ,interprete ,catat,bandingkan hasil pemeriksaan dengan yg didapat pada pemeriksaan sel

2 dropsSerum+1 drop5% suspensiSel A

2 dropsSerum+1 drop5 % suspensiSel B

2 dropsSerum+1 drop5% suspensi sel O

  SEL TYPING SERUM TYPING 

Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O

A + - + - + -

B - + + + - -

AB + + + - - -

O - - - + + -

O/A? +/- - +/-     

AB? + + +     

      

Rh Grouping- Tube Test

Reagensia 1.Anti-D 2.Rh control reagents:bovine

albumin 22%

Rh Grouping –Tube Test 1.Teteskan 1 drop anti-D pada tabung

yg sudah dibri tanda 2.Teteskan 1 drop Bovine albumin

22% pada tabung yg sudah diberi tanda

3.Tambahkan pada masing2 tabung1 drop 5 % suspensi sel darah merah yg akan diperiksa

4.Campurkan secara halus dan centrifuge kira2 15detik pada 3400 rpm atau 1 minute pada 1000 rpm

5.secara halus diresuspensi sell dan periksa ada tidaknya agglutinasi

6 Derajat reaksi dan catat hasil pemeriksaan dan controlnya .

7.Bila negatip,Pemeriksaan dapat diteruskan ke pemeriksaan weak D

1 dropAnti-D+1 drop 5 % suspensionCells To be tested

1 dropBovine albumin 22%+1 drop 5 %Suspension cellsTo be tested

Pembacaan

1.Pemeriksaan Positip,kontrol negatip =Rh positip

2.Pemeriksaan negatip ,kontrol negatip=Rh negatip

3.Pemeriksaan Positip ,kontrol positip =invalid hasil pemeriksaan

Pemeriksaan weak D diperlukan untuk Rh negative donor

 

Anti-D Bovine Albumin 22%

D + + -

D - - -

? + +

Test untuk Weak D atau D yg lemah

Reagensia anti-D Antihuman globulin

reagent,polyspecific IgG coated red cell

Test untuk Weak D 1.Teteskan 1 drop anti –D pada

tabung yg sudah diberi tanda 2.Teteskan 1 drop reagen

control(Bovine albumin 22%) pada tabung kedua yg sudah diberi tanda

3.Pada masing2 tabung tambahkan 1 drop suspensi 5% sel darah merah yg akan diperiksa

4.Campur dan incubasi kedua tabung kira2 15-30 minutes pada 37oC

5.Centrifuge 15 detik pada 3400 rpm atau1 minute pada 1000 rpm

6.secara halus diresuspensi sel dan periksa ada tidaknya agglutinasi

1 dropAnti-D+1 drop5% suspensiSel darah merah

1 dropBovine albumin 22%+1 drop5% suspensi sel darah merah

Bila sel darah merah diagglutinasi kuat dengan anti-D tetapi tidak pada control,catat hasil pemeriksaan D positip jangan meneruskan ke antiglobulin test.

Bila sel darah merah tidak diagglutinasi atau meragukan,cuci sel 3 kali dengan saline yg banyak,

Setelah pencucian terakhir ,keluarkan saline secara total, tambahkan 2 drops reagensia antiglobulin serum.

Campur secara halus dan centrifuge 15detik pada 3400 rpm atau pada 1000 rpm 1 menit

Secara halus dirisuspensi sel darah merah,periksa ada tidaknya agglutinasi dan tulis derajat agglutinasi dan catat hasil pemeriksaan

Bila hasil pemeriksaan negatip ,tambahkan IgG coated sel darah merah dan ulangi sentrifugasi dan periksa ada tidaknya agglutinasi

Agglutinasi pada keadaan ini meyakinkan adanya reagen antiglobulin yg aktip pada campuran pemeriksaan .

Bila pada penambahan IgG coated red cell (Coombs control cell )hasil pemeriksaan negatip pemeriksaan harus diulang,

Metode Lain untuk memeriksa reaksi Antigen antibodi Gel test 1986 Lapiere mempatenkan teknologi yg

menggunakan column dari partikel gel. Gel test menggunakan 6 microtubes yg

disebut card atau strip.Partikel gel berfungsi sebagai filter yg menahan aglutinasi sel darah merah ketika card disentrifugasi

Gel mengandung antiglobulin serum yang digunakan untuk menangkap sensitize sel tetapi tidak beaglutinasi.Gel dengan ber-macam2 sera dipakai untuk typing sel.

7 cm

Strong positive reactionStrong positive reaction

Weak positive reactionWeak positive reaction

Negative reactionNegative reaction

TERIMAKASIH