pemeriksaan radiografi.docx

5
 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI Radiografi Panoramik Gambaran panoramik merupakan teknik untuk membuat gambar tomografi single dari struktuk wajah yang termasuk kedua lengkung rahang maxila dan mandibula dan struktur jaringan penyangga. Keuntungan dari gambaran panoramik: Interpretasi gambaran panoramik dapat dilakukan dengan pertama melihat gambaran panoramik tersebut apakah tercakup dan symetris. Lihat struktur anatomis normal yang terdapat pada gambaran tersebut perhatikan juga apabila ada kelainan yang terjadi. Gambaran anatomis normal yang penting ada dalam gambaran panoramik Mandibula Gambar panoramik dengan keterangan bagian mandibula Maksila

Upload: andhita-hervin

Post on 14-Apr-2018

529 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

7/27/2019 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-radiografidocx 1/5

 

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

Radiografi Panoramik Gambaran panoramik merupakan teknik untuk membuat gambar 

tomografi single dari struktuk wajah yang termasuk kedua lengkung rahang

maxila dan mandibula dan struktur jaringan penyangga. Keuntungan dari

gambaran panoramik:

Interpretasi gambaran panoramik dapat dilakukan dengan pertama

melihat gambaran panoramik tersebut apakah tercakup dan symetris. Lihat

struktur anatomis normal yang terdapat pada gambaran tersebut perhatikan juga

apabila ada kelainan yang terjadi. Gambaran anatomis normal yang penting ada

dalam gambaran panoramik 

Mandibula

Gambar panoramik dengan keterangan bagian mandibula

Maksila

7/27/2019 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-radiografidocx 2/5

Radiografi sefalometri Lateral 

Radiografi sefalometri adalah teknik radiografik khusus yang

 berkaitan dengan imaging  daerah kraniofasial dengan cara yang terstandardisasi

dan reproducible. Analisis sefalometri mengidentifikasi landmark anatomis pada

film dan mengukur hubungan angular dan linier di antaranya.

Analisis sefalo diperoleh dengan foto menggunakan sefalostat dengan

 jarak sinar X dan film yang sudah ditentukan. Subjek diposisikan kepalanya alami

dengan FHP sejajar lantai.

 Analisis wajah aspek lateral . Menggunakan foto sefalometeri lateral.

Langkah analisisnya:

o Lakukan evaluasi mutu radiograf 

o Lakukan tracing terhadap anatomical landmark (S, N, O, A point, B

 point, Pg, Me, Gn, Go, Po, ANS, PNS; G, Pr, Ls, Li, Pog) dan reference plane (FHP

dan bidang mandibula). 

Sudut Rata-rata (o) SD (

o) Menunjukan

SNA 82 2 Kedudukan maksila terhadap basis

kranii (nor mal/protuded/retruded)

SNB 80 2 Kedudukan mandibula terhadap

 basis kranii

(normal/protruded/retruded)

ANB (SNA-SNB) 2 2 Kedudukan mandibula terhadap

maksila

(ortognati/prognati/retrognati)

IMPA 90 2 Inklinasi I bawah terhadap bidang

mandibula

(normal/protrusif/retrusif)

FMPA 25 3 Pertumbuhan 1/3 muka bawah

dalam arah postero-inferior 

(N/>N/<N)

FMIA 65 2 Inklinasi I bawah terhadap basis

kranii

(normal/protrusif/retrusif)

7/27/2019 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-radiografidocx 3/5

 

 NAPg 0 - Profil skeletal

(normal/cembung/cekung)

I-SN 104 6 Inklinasi insisif atas terhadap basis

kranii (normal/protrusif/retrusif)

o Hitung besar sudut: SNA, SNB, ANB, IMPA, FMPA, FMIA, NAPg, dan I-SNAnalisis Sefalometri Posteroanterior

Reference point yang digunakan

o Sutura zigomatikofrontal kiri dan kanan (LZF dan RZF)

o Spina nasalis anterior (ANS)

o Prosesus jugal kiri dan kanan (LJ dan RJ)

o  Antegonial notch kiri dan kanan (LAG dan RAG)

o Menton

o Titik I dan titik t

 Frontal reference points. A , LZF/RZF  , bilateral points on the medial aspect of the

 zygomaticofrontal sutures at the intersections of the orbits. B, ANS  , tip of anterior nasal 

 spine. C  , LJ/RJ  , bilateral points on the jugal processes and the intersection of the

7/27/2019 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-radiografidocx 4/5

maxillary tuberosities and the zygomatic buttresses. D  , LAG/RAG  , points at the lateral 

inferior margin of the antegonial protuberances of the mandible. E, Me  , menton  , point 

of the inferior border of the mandibular symphysis directly inferior to the mental 

 protuberance. F  , I point  , a point selected at the interdental papilla of the upper incisors

at the junction of the crowns and gingiva. G  , t poin t  , a point selected at the interdental 

 papilla of the lower incisors at the junction of the crowns and gingiva

Apa saja yang diperiksa 

Dental midline 

o Merupakan jarak horizontal antara midline insisif RA (I point) dan RB (t

 point)o Ukuran normal : 0mm

o  Deviasi normal: 1.5mm

o  Interpretasi: menggambarkan asimetri midline dental

Lebar maksilomandibula 

o Merupakan jarak horizontal antara antara prosesus jugal (LJ dan RJ) dengan

garis referensi vertikal (LZF-LAG dan RZF-RAG)o Ukuran normal: 10mm untuk pasien usia 8 ½ tahun

o  Deviasi normal: 1.5mm

o  Interpretasi: untuk menentukan apakah crossbite yang terjadi disebabkan

karena kelainan di skeletal atau tidak. Nilai yang besar terkait dengan crossbite 

skeletal lingual; sementara nilai yang kecil mengindikasikan crossbite skeletal

 bukal

Midline maksilomandibula 

o Merupakan sudut yang dibentuk oleh bidang ANS-Me melalui ANS dan tegak 

lurus terhadap bidang sutura zigomatikofrontal

o Ukuran normal: 0mm

o  Deviasi normal: 2mm

o  Interpretasi: menentukan apakah asimetri fasial disebabkan oleh kekurangan

ukuran mandibula atau pergeseran fungsional dari mandibula

7/27/2019 PEMERIKSAAN RADIOGRAFI.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-radiografidocx 5/5

 

Midline antara gigi ke rahang 

o Merupakan jarak horizontal antara midline insisif bawah terhadap midline

rahang atas dan rahang bawah

o Ukuran normal: 0mm

o  Deviasi normal: 1.5mm

o  Interpretasi: membantu diagnosis diferensial antara denture shift  atau

mandibular shift  

Kemiringan bidang oklusal 

o Merupakan ukuran paralelisme antara bidang oklusal terhadap garis yang

menghubungkan LZF dan RZF

o Ukuran normal: 0mm

o  Deviasi normal: 2mm

o  Interpretasi: suatu asimetri skeletal yang disertai bidang oklusal yang miring

 biasanya menunjukkan adanya disfungsi TMJ

Lebar maksila 

o Merupakan jarak horizontal diantara LJ dan RJ

o Ukuran normal: 61.9mm pada anak usia 9 tahun. Bertambah 0.6mm setiap

tahun

o  Deviasi normal: 3mm

o  Interpretasi: menunjukkan lebar maksila. Perubahan di nilai ini berperan

 penting dalam kasus-kasus yang butuh ekspansi palatum.