pembahasan isu etik dan legal kep kritis kelompok 2

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggungjawab secara moral. Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh masalahnya. 1

Upload: rasyid-cuy

Post on 14-Jul-2016

1.210 views

Category:

Documents


211 download

DESCRIPTION

gadar

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

 Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak

besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan.  Pelayanan keperawatan

yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat

bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.

Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk

pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan

memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif.  Sebagai

tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap

yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggungjawab

secara moral.

Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala

segi kehidupan.  Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa

masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh

masalahnya.

Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi

merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan

dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi

disebabkan oleh pertimbangan etis.

            Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap

pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu

yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-

hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika.

Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.

1

Page 2: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan

prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan

untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk

juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin

dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang

berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk

memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya

setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan

dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak

hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan

mempertimbangkan etika.

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang

dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.

(Nila Ismani, 2001)

Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak

& Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik

sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik

profesi keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Isu etik dan legal pada keperawatan kritis

2. Keperawatan gawat darurat ditinjau dari aspek hukum

3. Tujuan keperawatan gawat darurat

4. Pencegahan keperawatan gawat darurat

5. Trend dan issue keperawatan kritis

2

Page 3: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

6. Pengertian issue

7. Beberapa issue keperawatan

8. Kecenderungan trend dan isu keperawatan kritis

9. Aspek etik dalam keperawatan kritis

10. Beberapa kasus tipe - tipe etik

11. Isu tentang legal dan etik keperawatan yang berkembang dalam

masyarakat saat ini.

C. TUJUAN

            Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Mengetahui isu etik dan legal pada keperawatan kritis

2. Mengetahui keperawatan gawat darurat ditinjau dari aspek hukum

3. Mengetahui tujuan keperawatan gawat darurat

4. Mengetahui pencegahan keperawatan gawat darurat

5. Mengetahui trend dan issue keperawatan kritis

6. Mengetahui pengertian issue

7. Mengetahui beberapa issue keperawatan

8. Mengetahui kecenderungan trend dan isu keperawatan kritis

9. Mengetahui aspek etik dalam keperawatan kritis

10. Mengetahui beberapa kasus tipe - tipe etik

3

Page 4: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

11. Mengetahui issue tentang legal dan etik keperawatan yang berkembang

dalam masyarakat saat ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

Merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang menangani

respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Perawat ruang

intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang mencerminkan

pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan yang mencerminkan

pemahaman akan aspek etika dan legal kesehatan. Perawat ruang kritis harus

bekerja sesuai dengan aturan yang ada (standar rumah sakit/standar pelayanan

maupun asuhan keperawatan). Etik ditujukan untuk mengukur perilaku yang

diharapkan dari manusia sehingga jika manusia tersebut merupakan suatu

kelompok tertentu atau profesi tertentu seperti profesi keperawatan, maka

aturannya merupakan suatu kesepakatan dari kelompok tersebut yang disebut

kode etik.

4

Page 5: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari

staf paramedik tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan

kewajiban mematuhi hukum dalam setiap tindakan/pelayanan keperawatan yang

dilakukan. Kumpulan hukum/peraturan keperawatan yang telah dikembangkan

dikenal sebagai standar pelayanan keperawatan. Standar pelayanan keperawatan

ditentukan dengan pengambilan keputusan atas tindakan profesional yang paling

tepat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,

ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat

maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan

keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan

mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada

kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.

Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan

segera yang untuk menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan

yang timbul secara tiba-tiba. Keterlambatan penanganan dapat membahayakan

klien, mengakibatkan terjadinya kecacatan atau mengancam kehidupan.

Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab

(penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong

akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal. 

Pada Keperawatan Gawat Darurat diperlukan asuhan keperawatan. Asuhan

keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui

pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi

etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.

B. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DITINJAU DARI ASPEK

HUKUM

5

Page 6: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Pemahaman terhadap aspek hukum dalam Keperawatan Gawat Darurat

bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan

serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi penting karena konsensus

universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika. 

Permasalahan etik lainnya yang muncul dalam hukum Keperawatan Gawat

Darurat merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hukum dalam

kegawatdaruratan medik yaitu :

a. Diagnosis keadaan gawat darurat

b. Standar Operating Procedure

c. Kualifikasi tenaga medis

d. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)

e. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien

f. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit,

menyelamatkan)

g. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)

h. Prinsip keadilan dan fairness

i. Kelalaian

j. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan

terapi : salah obat, salah dosis

k. Diagnosis kematian

l. Surat Keterangan Kematian

m. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila, child

abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien

6

Page 7: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

C. TUJUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb)

2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk

memperoleh penanganan yang Iebih memadai.

3. Menanggulangi korban bencana.

D. PENCEGAHAN PERMASALAHAN ETIK

Permasalahan etik dalam keperawatan gawat darurat dapat dicegah dengan :

1. Mematuhi standar operating procedure (SOP)

2. Melakukan pencatatan dengan bebar meliputi mencatat segala tindakan,

mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima

Pada pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik,

misalnya kematian batang otak, penyakit terminal misalnya gagal ginjal. Peran

perawat dalam keperawatan gawat darurat ini peran perawat sangat diutamakan

yang diantaranya :

a. Fungsi Independen merupakan Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian

asuhan (Care);

b. Fungsi Dependen merupakan Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau

sebagian dari profesi lain;

c. Fungsi Kolaboratif merupakan Kerjasama saling membantu dalam program

kesehatan (Perawat sebagai anggota Tim Kesehatan).

E. TREND DAN ISU KEPERAWATAN KRITIS

Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan

cukup berkontribusi dalam mempersingkat waktu perawatan pasien di rumah

sakit.

7

Page 8: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Using the Tele-ICU Care Delivery Model to Build Organizational Performance,

(Rufo, 2011).

Merupakan paradigma baru dalam model pemberian perawatan saat ini

telah bergeser ke arah perbaikan kualitas hidup pasien dan keamanan perawatan

pasien. Tele-health terintegrasi adalah salah satu contohnya.

Dengan menggunakan perangkat mobile dan keahlian dari dokter yang

berpengalaman dapat dihubungkan ke lokasi terpencil, sehingga pemberi asuhan

keperawatan didaerah terpencil sekarang dapat menerima bantuan untuk

manajemen pasien secara langsung melalui metode ini.

Tele-ICU adalah salah satu contoh dari penerapan model teknologi yang

mempercepat pemecahan masalah klinis dan pengambilan keputusan, sehingga

mempercepat pemberian perawatan kritis dan akhirnya meningkatkan hasil yang

diharapkan. Konsep Tele-ICU memberikan manfaat bagi tim perawatan untuk

memperoleh kemudahan dalam pengawasan pasien jarak jauh, tidak untuk

mengendalikan atau mengganggu, tetapi untuk mendukung dan meningkatkan

kualitas perawatan. Saat pasien kritis keluarga, tim ICU dan tele-ICU dapat

berbagi pengalaman, berkolaborasi untuk menemukan solusi, dan pemahaman

melalui tele-ICU, serta belajar bagaimana bersama tim dapat meningkatkan

perawatan pasien

Definisi issue

Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang namun

belum jelas faktannya atau buktinya.

Beberapa issue keperawatan pada saat ini :

1.  EUTHANASIA

Membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal

yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam

jenisnya.8

Page 9: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara tidak

menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk

meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.

Ada empat metode euthanasia:

Euthanasia sukarela: ini dilakukan oleh individu yang secara sadar

menginginkan kematian.

Euthanasia non sukarela: ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk

menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental

Euthanasia tidak sukarela: ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat

dapat ditanyakan persetujuan,.

Bantuan bunuh diri: ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk

euthanasia.

Euthanasia dapat menjadi aktif atau pasif:

Euthanasia aktif menjabarkan kasus ketika suatu tindakan dilakukan

dengan tujuan untuk menimbulkan kematian

Euthanasia pasif menjabarkan kasus ketika kematian diakibatkan oleh

penghentian tindakan medis.

2.  ABORSI

Aborsi berasal dari bahasa latin abortus yaitu berhentinya kehamilan sebelum

usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.

Aborsi yaitu tindakan pemusnahan yang melanggar hukum , menyebabkan

lahir prematur fetus manusia sebelum masa lahir secara alami.

Aborsi telah dilakukan oleh manusia selama berabad-abad, tetapi selama itu

belum ada undang-undang yang mengatur mengenai tindakan aborsi.

9

Page 10: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Negara-negara yang mengadakan perubahan dalam hukum abortus pada

umumnya mengemukakan salah satu alasan/tujuan seperti yang tersebut di bawah

ini:

1. Untuk memberikan perlindungan hukum pada para medisi yang melakukan

abortus atas indikasi medik.

2. Untuk mencegah atau mengurangi terjadinya abortus provocatus criminalis.

3. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk.

4. Untuk melindungi hal wanita dalam menentukan sendiri nasib

kandungannnya.

5. Untuk memenuhi desakan masyarakat.

3.  CONFIDENTIALITY

Yang dimaksud confidentiality adalah menjaga privasi atau rahasia klien,

segala sesuatu mengenai klien boleh diketahui jika digunakan untuk pengobatan

klien atau mendapat izin dari klien. Sebagai perawat kita hendaknya menjaga

rahasia pasien itu tanpa memberitahukanya kepada orang lain maupun perawat

lain.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan

privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait

isu ini yang secara fundamental mesti dilakuakan dalam merawat pasien adalah:

a. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang

diberikan harus tetap terjaga

b. Individu yang menyalahgunakan kerahsiaan, keamanan, peraturan dan

informasi dapat dikenakan hukuman/ legal aspek

4.   INFORMED CONSENT

Tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang

cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan.

Informed consent juga berarti mengambil keputusan bersama. Hak pasien untuk

menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah

menerima semua informasi yang ia perlukan sehingga ia dapat mengambil

keputusan yang tepat. Kekecualian dapat dibuat apabila informasi yang diberikan

dapat menyebabkan guncangan psikis pada pasien.

10

Page 11: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Dokter harus menyadari bahwa informed consent memiliki dasar moral dan

etik yang kuat. Menurut American College of Physicians’ Ethics Manual, pasien

harus mendapat informasi dan mengerti tentang kondisinya sebelum mengambil

keputusan. Berbeda dengan teori terdahulu yang memandang tidak adanya

informed consent menurut hukum penganiayaan, kini hal ini dianggap sebagai

kelalaian. Informasi yang diberikan harus lengkap, tidak hanya berupa jawaban

atas pertanyaan pasien.

Kecenderungan trend dan isu keperawatan kritis

Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan

cukup berkontribusi dalam membuat orang tidak lagi dirawat dalam jangka waktu

lama di rumah sakit. Pasien yang berada di unit perawatan kritis dikatakan lebih

sakit dibanding sebelumnya. Sekarang ini banyak pasien yang dirawat di unit

kritis untuk waktu 5 tahun sudah dapat menjalani rawat jalan di rumah masing-

masing. Pasien unit kritis yang ada sekarang ini tidak mungkin bertahan hidup di

masa lalu dikarenakan buruknya sistem perawatan kritis yang ada. Sudah

direncanakan di beberapa rumah sakit akan adanya unit kritis yang lebih besar dan

kemungkinan mendapatkan pelayanan perawatan kritis di rumah atau tempat-

tempat alternatif lainnya. Perawat kritis harus tetap memantau informasi terbaru

dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk mengelola metode dan

teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan perkembangan perawatan yang

dilakukan pada pasien semakin kompleks dan banyaknya metode ataupun

teknologi perawatan baru yang diperkenalkan, perawat kritis dipandang perlu

untuk selalu meningkatkan pengetahuannya.

F. ASPEK ETIK DALAM KEPERAWATAN KRITIS

Ethics berasal dari bahasa yunani “etos” yang berarti adat, kebiasaan,

perilaku atau karakter

Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan

menuntun perawat dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994)

11

Page 12: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

1. Jujur terhadap pasien

2. Menghargai pasien

3. Beradvokasi atas nama pasien

Aspek advokasi dibagi menjadi 3 model yaitu:

Right protection Model

merupakan peran perawat dalam menjaga hak pasien selama

mendapatkan perawatan

Value Based Decision Model

merupakan peran perawat dalam memberikan informasi pada

pasien dalam proses pengambilan keputusan

Respect for Persons Model

merupakan peran perawat dalam menjaga kehormatan dan privasi

pasien dalam proses keperawatan (Jaya Kuruvilla,Essentials of Critical

Care Nursing,2007: 9)

Contoh kasus tipe tipe etik:

a. Bioetik

Bioetik adalah studi filosofi yang mempelajari tentang kontrofersi dalam

etik menyangkut masalah biologi dan pengobatan.

Contoh kasus :

12

Page 13: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Tn.A (32tahun)dan Ny.B(28 tahun) belum memiliki keturunan,dalam usia

pernikahan 5 tahun.Klien memutuskan untuk memiliki bayi tabung.Namun

nyonya B menginginkan sel sperma tidak diambil dari sperma Tn.A melainkan

diambil dari pria X dengan alasan pribadi dan tidak diungkapkan pada tim

medis.Semua pihak klien (Tn.A,Ny.B,dan pria X)menyetujui hal ini.Klien berjanji

membayar lebih agar keputusan klien disetujui dan dirahasiakan oleh pihak

Rumah Sakit.

Contoh kasus diatas merupakan permasalahan bioetik bagaimana

tanggapan anda sebagai perawat menghadapi konfrontasi diatas?

Penyelesaian:

Perawat harus bersifat profesionaldalam hal ini perlu ada perlindungan

hukum terhadap kegiatan perawat atau medis yang dilakukan.Sebagaimana

diketahui praktik bayi tabung tidak dibenarkan dinegara kita apabila sel ovum

dan sel sperma tidak diambil dari bukan pasangan suami istri.maka dalam kasus

ini perawat menolak permintaan klien sebagai bentuk bertanggung jawab

terhadap komitmen profesi.

b. Clinical ethics/etik klinik

Adalah bagian dari bioetik yang memperhatikan pada masalah etik selama

pemberian pelayanan pada klien.

Contoh kasus :

Ibu A bekerja sebagai pemulung yang berumur 36 tahun dalam keadaan

hamil datang ke RS. Dia mengalami pendarahan yang menyebabkan janin di

dalam rahimnya harus segera dilahirkan melalui jalan operasi. Apabila tidak

segera dilakukan operasi akibatnya akan mengancam nyawa ibu dan bayi. Suami

ibu A menolak untuk tidak dilakukan operasi, walaupun perawat telah

menjelaskan kepada klien dampak-dampak yang akan terjadi.

13

Page 14: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Penyelesaian :

Sebagai bentuk menghormati keputusan yang diambil keluarga klien,

perawat mengambil keputusan mengeluarkan informed consents (surat yang

melibatkan klien berpartisipasi membuat keputusan berhubungan dengan aspek

klien) yang bertujuan agar tidak terjadi penyalahan pada pihak medis oleh pihak

klien atas keputusan yang diambil.

c. nursing ethics/etik keperawatan

Adalah bagian dari bioetik yang merupakan studi formal tentang isu etik

dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk

mendapatkan keputusan etik.

Contoh kasus :

Seorang klien (Tn.D 23 tahun)pasien dengan fracture pada kaki selalu

menuntut tindakan keperawatan anda dalam berbagai hal meskipun masih bisa

dilakukan sendiri oleh klien seperti minta disuapi saat makan,minum obat dan

minum.dalam kasus ini perawat harus tetap melakukan yang terbaik untuk klien

bukan berarti membantu setiap kegiatan klien.

Penyelesaian :

Dalam hal ini perawat harus bersikap tegas dalam memandirikan

klien.Perawat sebaiknya melakukan konfrontasi agar klien bisa bersikap lebih

mandiri.

G. ISU TENTANG LEGAL DAN ETIK KEPERAWATAN YANG

BERKEMBANG DALAM MASYARAKAT SAAT INI.

Contoh Kasusnya :

14

Page 15: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Kelalaian dalam tindakan keperawatan , dimana tidak terpenuhi nya hak –

hak Klien, seperti hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan yang maksimal

dan bermutu. Kasus yang biasa terjadi adalah kesalahan pemberian obat, hal ini

dikarenakan begitu banyaknya jumlah obat yang beredar metode pemberian yang

bervariasi. Kelalaian yang sering terjadi, diantaranya kegagalan membaca label

obat, kesalahan menghitung dosis obat, obat diberikan kepada pasien yang tidak

tepat, kesalahan mempersiapkan konsentrasi, atau kesalahan rute

pemberian.Beberapa kesalahan tersebut akan menimbulkan akibat yang fatal,

bahkan menimbulkan kematian, dan sudah menjadi kepercayaan masyarakat,

kesalahan pemberian obat seperti ini akan menjadi rahasia oleh perawat – perawat

lain, demi menjaga hubungan Kesejawatan antara anggota Profesi serta menjaga

nama baik instansi pelayanan kesehatan terkait.

Dalam contoh diatas, maka ditinjau dari beberapa komponen isu etik dan

Legal keperawatan, berdasarkan :

a. Standar Profesi : Perawat tidak lagi berdisiplin terhadap ilmu yang diperoleh,

tidak berkomitmen pada profesi, dan tidak bekerja sesuai standar profesi.

b. Implikasi Komitmen Keperawatan : Perawat tidak melaksanakan kewajiban

profesi keperawatan dan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan

Nuraninya.

c. Advokasi : Perawat tidak membela atau mendukung hak – hak pasien.

d. Kesejawatan : Terjadi Interaksi antar sejawat dalam tindakan non terapeutik

terhadap klien, timbul hubungan tidak sehat dalam tindakan profesi

keperawatan ( Medis) dan masyarakat.

e. Hubungan Perawat - Klien : Meningkatnya kesadaran akan hakl – hak nya,

masyarakat (klien) bisa saja menempuh jalur hukum untuk membela haknya.

contoh 1 tentang kejadian masalah legal keperawatan

15

Page 16: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Pasien usia lanjut mengalami disorientasi pada saat berada di ruang

perawatan. Perawat tidak membuat rencana keperawatan guna memantau dan

mempertahankan keamanan pasien dengan memasang penghalang tempat

tidur.sebagai akibat disorientasi,pasien kemudian terjatuh dari tempat tidur pada

waktu malam hari dan pasien mengalami patah tulang tungkai.

Penyelesaian :

Kasus tersebut melanggar pasal 54 ayat 1 dan ayat2 Uu No 23 th 1992

mengenai kesalahan atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Sebaiknya yang dilakukan oleh perawat adalah perawat membuat rencana

keperawatan guna memantau dan mempertahankan kaemanan pasien dengan

melihat kondisi pasien yang lanjut usia tersebut. Dengan cara, memberikan atau

memasangkan penghalang tempat tidur agar pada saat tidur pasien tidak jatuh dan

mengalami cedera. Berilah kasih saying kepada pasien sebagaimana mengasihi

diri sendiri, sehingga menjaganya dengan sebaik mungkin.

contoh 2 tentang kejadian masalah legal keperawatan

Pada pasien pasca bedah disarankanuntuk melakukan ambulasi.Perawat

secara drastis menganjurkan pasien melakukan mobilisasi berjalan,padahal

disaat itu pasien mengalami demam,denyut nadi cepat ,dan mengeluh nyeri

abdomen.Perawat melakukan ambulasi pada pasien sesuai dengan rencana

keperawatan yang telah dibuat tanpa mengkaji terlebih dahulu kondisi

pasien .Pasien kemudian bangun dan berjalan,pasien mengeluh pusing dan jatuh

sehingga mengalami trauma kepala.

Penyelesaian :

Kasus tersebut melanggar pasal 53 ayat 2 dan pasal 54 ayat 1 dan 2 UU no 23

tahun 1992.

16

Page 17: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Sebaiknya perawat melihat dan memahami keadaan pasien, dimana pasien

memerlukan istirahat setelah pembedahan yang telah dilakukan. Selain itu juga,

seharusnya sebelum melakukan latihan perawat seharusnya memeriksa keadaan

pasien “apakah pasien siap untuk menjalani latihan”. Perawat juga harus melihat

kondisi pasien sebelum membuat rencana keperawatan.

contoh 3 tentang kejadian masalah legal keperawatan

Seorang pasien yang menderita HIV tidak mengetahui penyakit yang

dideritainya karena tenaga kesehatan tidak memberikan kejelasan penyakit yang

dideritanya. Bahkan setelah pasien menikah dengan pasangannya,pasien juga

belum tahu penyakit yang di deritanya. lalu tanpa sepengetahuan pasien,tenaga

medis mencantumkan foto pasien pada sebuah media massa yang bertuliskan

perkawinan seorang pengidap HIV yangmana foto tersebut adalah pasien yang

menderita HIV tersebut, sehingga dia dikucilkan oleh masyarakat.

Penyelesaian :

Sebaiknya perawat atau tenaga medis memberitahukan keadaan yang

sebenarnya yang terjadi pada pasien. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pada

diri pasien yang mempengaruhi kehidupannya. Seharusnya pasien juga menjaga

kerahasiaan yang terjadi pada pasien, dan menghormati haknya dalam

menentukan kehidupannya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

17

Page 18: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang

melibatkan interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut

penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan

kematian, upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan

menentukan nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi

permasalah klien.

Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat

mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak

bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang

tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman

dan mutu asuhan keperawatan dapat dipertahankan.

B. SARAN

Perawat harus berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara

mandiri atau secara bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan

untuk menyelesaikan suatu dilema etik.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2

Dossey, B. M., Cathie E.G., Cornelia V. K. (1992). Critical care nursing: body-

mind- spirit. (3rd ed.). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.

Emergency Nurses Association. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum.

(5th ed.).

Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Sale, Mary L., Marilyn L.L., Jeanette C.H. ( ). Introduction to critical care

nursing. (3rd ed.). Philadelphia: W. B. Saunders Company.

19