pak ardian paparan sistem jaminan sosial nasional.pdf

21
 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM IMPLEMENTASI SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN)  oleh DR. Moch. Ardian NV, M.Si 1 Kementerian Dalam Negeri

Upload: endri-agustin

Post on 08-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM IMPLEMENTASI

    SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN)

    oleh

    DR. Moch. Ardian NV, M.Si

    1

    Kementerian Dalam Negeri

  • DASAR HUKUM

    UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM

    JAMINAN SOSIAL

    UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

    KESEHATAN

    UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN

    PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

    PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 2005 TTG

    PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

    PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2012 TTG

    PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

    PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TTG JAMINAN

    KESEHATAN

  • Lanjutan

    PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2006

    TTG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH,

    SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH BEBERAPA KALI TERAKHIR

    DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21

    TAHUN 2011

    PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011

    TTG HIBAH DAN BANSOS YG BERSUMBER DR APBD,

    SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DGN PERMENDAGRI NOMOR 39

    TAHUN 2012

    PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 37 TAHUN 2012

    TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2013

  • URUSAN PEMERINTAHAN

    URUSAN

    PEMERINTAHAN

    (PP NO. 38/2007)

    ) ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat)

    CONCURRENT

    (Urusan bersama Pusat, Provinsi,

    dan Kab/Kota)

    PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan)

    WAJIB/OBLIGATORY

    (Pelayanan Dasar)

    Pertahanan

    Keamanan

    Moneter

    Yustisi

    Politik Luar Negeri

    Agama

    Contoh: kesehatan,

    pendidikan, lingkungan

    hidup, pekerjaan umum,

    Olahraga , Dll

    Contoh: pertanian,

    industri, perdagangan,

    pariwisata, kelautan dsb

  • URUSAN KESEHATAN

    Urusan kesehatan merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang dapat dilaksanakan secara bersama dengan Pemerintah

    Urusan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib dipenuhi disamping pendidikan

    Pemerintah daerah wajib mengembangkan sistem jaminan sosial termasuk jaminan kesehatan

    Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari total belanja APBD diluar gaji.

    Atas dasar hal tersebut pendanaan urusan kesehatan dapat bersumber dari APBN dan APBD

  • SUMBER PENDANAAN KESEHATAN DI DAERAH

    JAMKESMAS

    JAMPERSAL

    BOK

    PROGRAM DAN KEGIATAN KESEHATAN

    DALAM APBN

    PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

    JAMKESDA

    PROGRAM KEGIATAN KESEHATAN

    HIBAH KESEHATAN

    BANSOS KESEHATAN

  • POLA BELANJA URUSAN KESEHATAN

    SAAT INI

    PEMERINTAH

    DAERAH

    PROGRAM

    JAMKESDA

    PROGRAM

    KESEHATAN

    LAINNYA

    HIBAH

    BANSOS

    Jaminan Kesehatan diluar

    cakupan

    Jamkesmas

    Kegiatan Berobat Gratis

    Kegiatan Penanggulangan Gizi

    Buruk

    Kegiatan Operasi Katarak

    Dll.....

    Hibah Kelompok Masya Sunatan

    Massal

    Bansos Biaya Berobat Masyarakat

    Miskin;

    Dll.....

  • POLA BELANJA URUSAN KESEHATAN

    SETELAH BPJS BEROPERASI (Pasal 60 (1) dan ayat 2 huruf a UU 24/2011)

    PEMERINTAH

    DAERAH

    PROGRAM

    JAMKESDA

    PROGRAM

    KESEHATAN

    LAINNYA

    HIBAH

    BANSOS

    Program Jamkesda merupakan komplementer dari program Jamkesmas

    Pemda merasa khawatir dalam penganggaran Jamkesda TA 2014 mengingat tidak adanya lagi

    program Jamkesmas.

  • DUKUNGAN KEMENDAGRI DALAM BPJS Kes

    Penegasan pengaturan anggaran pada sektor kesehatan dan pelaksanaan bidang kesehatan, antara lain :

    a. Konsitensi pemenuhan APBD pada urusan kesehatan min 10%, diluar gaji.

    b. Percepatan penerapan PPK BLUD bagi Puskesmas dan RSUD sesuai Permendagri 61/2007.

    c. Program pencapaian target MDGS : air minum/bersih, HIV, Malaria, penyediaan asuransi kesehatan bagi PNSD/pensiunan dll

    d. Pengaturan pemberian tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan prestasi kerja bagi tenaga kesehatan dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah

    e. Fasilitasi pencapaian SPM bidang kesehatan di daerah

    f. Pengaturan dalam penyusunan APBD

  • Penyusunan APBD TA 2014

    1. Penerimaan atas jasa layanan kesehatan masyarakat yang dananya bersumber dari hasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diterima oleh SKPD atau Unit Kerja pada SKPD yang belum menerapkan PPK-BLUD, dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan Retribusi Daerah, obyek pendapatan Retribusi Jasa Umum, rincian obyek pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan.

    2. Penyediaan dana penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi PNSD yang dibebankan pada APBD berpedoman pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk pengembangan cakupan jaminan kesehatan bagi PNSD di luar cakupan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak diperkenankan dianggarkan dalam APBD, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

  • Penyusunan APBD TA 20142)

    3. Pemberian pelayanan kesehatan kepada fakir miskin dan orang tidak mampu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, yang tidak menjadi cakupan pelayanan pemerintah melalui BPJS yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah dapat menganggarkannya dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan kesehatan atau pemberian iuran kepada BPJS, yang dianggarkan pada PPKD, jenis belanja bantuan sosial.

  • CAKUPAN BPJS Kes PADA APBN TA 2014

    Alokasi Jamkes PBI pada Tahun Anggaran 2014 APBN diperkirakan Rp. 16,07 triliun untuk menjamin 86,4 juta peserta PBI, sedangkan

    jumlah penduduk miskin berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 sebesar 96,7 juta jiwa

    10,3 Juta*) Penduduk Miskin Belum Tercover Jamkes

    *) Data Tahun 2011

  • SISTEM

    JAMINAN

    SOSIAL

    86,4 juta PBI

    PESERTA &/

    ANGGOTA

    KELUARGA

    HIBAH

    MENJAMIN

    MASY DPT

    HIDUP LAYAK

    BADAN

    PENYELENGGARA

    JAMINAN SOSIAL

    (B P J S)

    B P J S

    PROVINSI/

    KAB/KOTA

    PEMERINTAH

    96,7 juta

    miskin

    PEMERINTAH

    DAERAH

    TERSELENG-

    GARANYA

    PROG JAM KES

    PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG

    IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN

    Program dan

    Kegiatan Kesehatan

    Bantuan Keuangan

    Kab/Kota

    Bantuan Sosial

    dalam bentuk PBI

    10,3 jt

  • PROSES INTEGRASI JAMKESDA KE BPJS Kes

    2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, PJKMU ke BPJS Kesehatan

    Integrasi Kepesertaan Jamkesda ke BPJS Kesehatan

    86,4 juta peserta dikelola BPJS

    Kesehatan

    96,7 juta jiwa miskin (2011) semua penduduk

    dikelola BPJS Kesehatan

    KEGIATAN: Pengalihan, Integrasi, Perluasan 10,3 juta belum

    tercover

    Proses Intergrasi JKN

    APBD mencover penduduk miskin di luar cakupan BPJS

    APBD Fokus pada peningkatan fasilitas kesehatan

  • PORSI BELANJA KESEHATAN DALAM APBD KABUPATEN/KOTA PERPROVINSI TA. 2012*)

    NO DAERAH TOTAL BELANJA KESEHATAN PROSENTASE

    1 Nanggroe Aceh Darussalam 13.462.767,80 1.420.755,89 10,55

    2 Sumatera Utara 24.984.275,27 2.411.151,30 9,65

    3 Sumatera Barat 12.602.315,84 1.103.580,84 8,76

    4 Riau 17.324.377,27 1.153.646,87 6,66

    5 Kepulauan Riau 7.361.607,61 725.353,58 9,85

    6 Jambi 8.449.056,35 710.146,74 8,41

    7 Bengkulu 5.205.027,34 515.244,38 9,90

    8 Sumatera Selatan 15.872.712,71 1.367.160,86 8,61

    9 Bangka Belitung 4.000.314,98 466.285,67 11,66

    10 Lampung 11.935.681,97 924.179,04 7,74

    11 DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00

    12 Jawa Barat 43.878.823,32 4.709.222,85 10,73

    13 Banten 11.631.965,50 1.299.394,43 11,17

    14 Jawa Tengah 41.702.350,02 4.483.527,58 10,75

    15 DI Yogyakarta 5.482.118,82 620.540,26 11,32

    16 Jawa Timur 49.453.355,14 5.336.835,68 10,79

    17 Kalimantan Barat 10.377.047,55 929.353,67 8,96

    18 Kalimantan Tengah 9.354.646,55 782.059,65 8,36

    19 Kalimantan Selatan 10.623.271,43 1.028.873,03 9,69

    20 Kalimantan Timur 26.706.807,90 2.078.179,32 7,78

    21 Sulawesi Barat 2.794.611,07 227.737,07 8,15

    22 Sulawesi Utara 7.138.175,44 574.305,29 8,05

    23 Gorontalo 2.952.663,85 323.212,78 10,95

    24 Sulawesi Tengah 7.072.419,41 672.559,97 9,51

    25 Sulawesi Selatan 16.938.849,57 1.752.534,66 10,35

    26 Sulawesi Tenggara 7.263.244,10 595.233,84 8,20

    27 Bali 9.243.069,85 1.041.169,60 11,26

    28 Nusa Tenggara Barat 7.646.889,64 713.294,28 9,33

    29 Nusa Tenggara Timur 11.305.434,37 1.070.016,20 9,46

    30 Maluku 5.607.440,64 397.816,55 7,09

    31 Maluku Utara 4.006.778,40 292.369,36 7,30

    32 Papua 20.886.253,83 1.605.269,89 7,69

    33 Papua Barat 7.436.029,32 723.144,72 9,72

    440.700.382,84 42.054.155,86TOTAL

    Dalam juta rupiah

    *) Termasuk belanja gaji

  • PORSI BELANJA KESEHATAN DALAM APBD KABUPATEN/KOTA PERPROVINSI TA. 2012 *)

    *) Termasuk belanja gaji

  • NO PROVINSI TOTAL BELANJA KESEHATAN

    TOTAL % BL THDP

    TOTAL BELANJA *) BTL BL

    1 Aceh 11.779.837 162.623 723.956 886.579 6,15%

    2 Sumatera Utara 8.866.922 59.705 238.239 297.944 2,69%

    3 Sumatera Barat 3.313.160 118.899 234.575 353.473 7,08%

    4 Riau 8.432.096 141.610 397.210 538.821 4,71%

    5 Kepulauan Riau 2.554.465 - 125.661 125.661 4,92%

    6 Jambi 2.652.391 93.862 158.386 252.248 5,97%

    7 Bengkulu 1.768.329 90.605 128.601 219.206 7,27%

    8 Sumatera Selatan 5.763.278 58.204 118.572 176.775 2,06%

    9 Bangka Belitung 1.909.259 32.917 53.237 86.154 2,79%

    10 Lampung 4.410.730 87.729 303.500 391.229 6,88%

    11 DKI Jakarta 45.576.329 667.046 3.825.826 4.492.872 8,39%

    12 Jawa Barat 17.516.652 109.060 334.804 443.864 1,91%

    13 Banten 6.052.003 22.373 360.119 382.492 5,95%

    14 Jawa Tengah 12.730.237 311.630 937.206 1.248.836 7,36%

    15 DI Yogyakarta 2.454.919 36.519 131.353 167.872 5,35%

    ALOKASI BELANJA URUSAN KESEHATAN PROVINSI TA 2013 dalam juta

  • NO PROVINSI TOTAL BELANJA KESEHATAN

    TOTAL % BL THDP

    TOTAL BELANJA BTL BL

    16 Jawa Timur 15.356.564 448.220 1.622.090 2.070.310 10,56%

    17 Kalimantan Barat 3.337.135 109.992 188.345 298.337 5,64%

    18 Kalimantan Tengah 2.547.202 72.919 115.468 188.387 4,53%

    19 Kalimantan Selatan 4.551.706 137.859 531.903 669.762 11,69%

    20 Kalimantan Timur 12.900.000 235.561 918.633 1.154.193 7,12%

    21 Sulawesi Barat 1.143.813 23.301 27.104 50.404 2,37%

    22 Sulawesi Utara 1.961.890 56.592 65.996 122.589 3,36%

    23 Gorontalo 1.078.802 17.154 37.458 54.612 3,47%

    24 Sulawesi Tengah 2.207.836 63.054 116.181 179.235 5,26%

    25 Sulawesi Selatan 5.644.397 156.722 183.934 340.656 3,26%

    26 Sulawesi Tenggara 2.039.366 85.871 50.075 135.946 2,46%

    27 Bali 4.316.449 81.571 595.757 677.328 13,80%

    28 Nusa Tenggara Barat 2.488.709 96.810 130.170 226.980 5,23%

    29 Nusa Tenggara Timur 2.400.818 79.056 98.004 177.060 4,08%

    30 Maluku 1.570.083 96.581 62.600 159.181 3,99%

    31 Maluku Utara 1.403.442 40.166 50.263 90.429 3,58%

    32 Papua 8.034.736 162.949 510.017 672.966 6,35%

    33 Papua Barat 4.253.303 18.823 64.083 82.906 1,51%

    TOTAL 213.016.858 3.975.983 13.439.324 17.415.307 6,31%

    Lanjutan...

    *) Diluar gaji pegawai

    dalam juta

  • PORSI BELANJA LANGSUNG URUSAN KESEHATAN PROVINSI TA 2013

  • REKAPITULASI DATA BLUD RSUD PADA PROVINSI/KAB/KOTA

    Data sampai dengan Januari 2013