monoterpen pada buah jeruk manis

21
Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L) A. Deskripsi Tanaman 1. Buah Jeruk Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Tanaman jeruk pada umumnya berupa pohon atau perdu dan jarang berbentuk semak. Ciri-ciri tanaman jeruk antara lain: a) Posisi daun berhadap-hadapan atau berseling, bentuk daun bisa tunggal atau majemuk b) Bunga beraturan, berbentuk anak payung, tandan atau malai, kebanyakan berkelamin dua, kelopak bunga berjumlah 4-5 dan berdaun lepas. c) Buah jeruk termasuk buah sejati tunggal berdaging (hesperidium) yang memiliki tiga lapis kulit buah yaitu: Lapisan luar yang kuat dan mengandung banyak minyak atsiri (flavedo), lapisan kedua berupa jaringan bunga karang (albedo), dan lapisan lebih dalam bentuknya bersekat-sekat, sehingga terdapat beberapa Tianur Secha 1110016200026

Upload: tianur-secha

Post on 01-Jan-2016

434 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

TRANSCRIPT

Page 1: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L)

A. Deskripsi Tanaman

1. Buah Jeruk

Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling

banyak digemari oleh masyarakat. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang

tahun karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang

khusus. Tanaman jeruk pada umumnya berupa pohon atau perdu dan

jarang berbentuk semak. Ciri-ciri tanaman jeruk antara lain:

a) Posisi daun berhadap-hadapan atau berseling, bentuk daun bisa

tunggal atau majemuk

b) Bunga beraturan, berbentuk anak payung, tandan atau malai,

kebanyakan berkelamin dua, kelopak bunga berjumlah 4-5 dan

berdaun lepas.

c) Buah jeruk termasuk buah sejati tunggal berdaging (hesperidium)

yang memiliki tiga lapis kulit buah yaitu: Lapisan luar yang kuat dan

mengandung banyak minyak atsiri (flavedo), lapisan kedua berupa

jaringan bunga karang (albedo), dan lapisan lebih dalam bentuknya

bersekat-sekat, sehingga terdapat beberapa ruangan terdiri atas

gelembung-gelembung yang berisi cairan.

Menurut AKK (1994) jenis-jenis jeruk yang ada di Indonesia cukup

banyak, antara lain:

a) Jenis jeruk manis (Citrus Aurantium L)

b) Jenis jeruk keprok (Citrus Reticula Balnco atau Citrus Nobilis)

c) Jenis jeruk besar (Citrus Maxima Merr, Citrus Grandis Osbeck)

d) Jenis jeruk lemon (Citrus Limon Linn)

e) Jenis jeruk lime (Citrus Aurantifolia Swingle)

f) Jenis jeruk sitrun (Citrus Medica Limnaeus)

g) Jenis jeruk grape fruit (Citrus Paradisi Mactadijen)

Tianur Secha 1110016200026

Page 2: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

h) Jenis jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis L)

2. Buah Jeruk manis (Citrus sinensis L)

Tanaman jeruk berasal dari daerah Cina Selatan, India Timur Laut,

Birma Utara, dan Cochin Cina (daerah sekitar Vietnam), namun

dibudidayakan pertama kali oleh orang Cina Selatan. Yang cukup

terkenal dengan produksi jeruk adalah Florida dan Mexico. Banyak tipe

jeruk yang dikawin-silangkan sehingga terjadi hibrid. Saat ini sudah

terdapat berbagai jenis dan varietas, tetapi semua jenis jeruk berasal

dari daerah Asia.

Buah jeruk manis berukuran besar, tangkainya kuat. Bentuknya

bulat, bulat lonjong atau bulat rata (papak) dengan bagian dasar,

ujungnya bulat atau papak, bergaris tengah 4-12 cm. Buah yang masak

berwarna orange, kuning atau hijau kekuningan, berbau sedikit harum,

agak halus, tidak berbulu, kusam, dan sedikit mengkilat. Kulit buah

tebalnya 0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau orange tua dan

makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging

dan kuat melekat pada dinding buah(Pracaya, 2001: 1).

Jeruk manis memiliki rasa yang manis, tetapi ada juga yang rasanya

mnis disertai rasa sedikit asam sehingga bisa menambah rasa segar bila

diminim dan dimakan sebagai sari buah. Penampang buah jeruk manis

sebagai berikut:

Gambar 1.1 Penampang Jeruk Manis

Tianur Secha 1110016200026

Page 3: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

Keterangan:

1) Sekat segmen

2) Endocarp (segmen) mengandung gula dan asam

3) Biji

4) Columella

5) Gelembung kecil berisi cairan manis

6) Exocarp (flavedo/kulit jeruk), bintik-bintik di dalamnya

mengandung cairan minyak berbau khas jeruk

7) Kelopak

8) Tangkai

9) Navel (pusat), berasal dari daun buah

10) Mesocarp (albedo), bagian kulit berwarna putih mengandung gula,

pectin, vitamin C, dan glukosida (Pracaya,2000).

Adapun komposisi kimia buah jeruk manis dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1. Komposisi kimia per 100 g sari buah jeruk manis

No Komponen Jumlah

1 Kalori (Kal) 44,0

2 Protein (g) 0,8

3 Lemak (g) 0,2

4 Karbohidrat (g) 11,0

5 Kalsium (mg) 19,0

6 Fosfor (mg) 16,0

7 Vitamin A (SI) 190,0

8 Vitamin B1 (mg) 0,08

9 Vitamin C (mg) 49,0

10 Air (g) 87,5

Sumber : Departemen kesehatan RI (1989)

Tianur Secha 1110016200026

Page 4: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

3. Klasifikasi Buah Jeruk Manis

Gambar 1.2 Tanaman Buah Jeruk Manis

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sinensis L . (http://www.plantamor.com)

B. Metabolit Sekunder

Senyawa organik yang dihasilkan oleh alam terdiri dari senyawa

metabolit primer dan senyawa metabolit sekunder. Tetapi yang biasa

disebut senyawa hasil alam adalah senyawa metabolit sekunder. Metabolit

sekunder dibedakan dengan metabolit primer berdasarkan kriteria berikut.

Pada metabolit sekunder distribusi pada tanaman tidak universal artinya

tidak terdapat pada seluruh bagian tanaman, sedangkan metabolit primer

terdistribusi secara universal. Metabolit primer memberikan keterlibatan

Tianur Secha 1110016200026

Page 5: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

langsung pada metabolit di dalam sel organisme yang menghasilkan.

Metabolit sekunder jauh lebih sedikit terkandung di dalam tumbuhan atau

binatang dibandingkan metabolit primer (Geismann,1965)

Salah satu hasil dari metabolit sekunder adalah minyak atsiri. Minyak

atsiri ini adalah minyak yang bersifat mudah menguap, berbau, wangi dan

tidak mudah terdekomposisis pada suhu kamar. Pada buah jeruk manis,

pemanfaatan kulit jeruk manis dapat menghasilkan minyak atsiri yang

sangat banyak digunakan sebagai parfum, sebagai flavor, dan digunakan

dalam industri sabun dan kosmetika (Guenther,1990).

Teknik yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri adalah

dengan penyulingan, pengepresan, ekstraksi pelarut, enfleurasi, dan

maserasi (Guenther,1987).

Komponen terbesar penyususn minyak atsiri ini adalah monoterpen.

Monoterpen merupakan senyawa terpenoid dalam minyak atsiri yang pada

umumnya terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C berjumlah 10.

Komponen atau senyawa pada monoterpen antara lain yang asiklik

(geraniol dan fanesol), monosiklik (limonene dan bisabolena), dan bisiklik

(α dan β-pinena). Dalam setiap golongan, monoterpen dapat berupa

hidrokarbon tak jenuh (misalnya limonena) atau dapat mempunyai gugus

fungsidan berupa alkohol (misal mentol), aldehid, atau keton (misalnya

menton, karvon) (Harbome, 1987).

Struktur monoterpen tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3 sebagai

berikut:

Tianur Secha 1110016200026

Page 6: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

Kulit jeruk manis mengandung minyak atsiri yang terdiri dari berbagai

komponen yaitu limonen (94%), mirsen (2%), linalol (0,5%), oktanal

(0,5%), dekanal (0,4%), sitronelal (0,1%), neral (0,1%), geranial (0,1%),

valensen ( 0,05%), dan sinensial (0,1%). Bahan aktif yang yang berperan

terutama adalah senyawa limonen yang terkandung dalam minyak atsiri

kulit jeruk. Limonen ini berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan

radang tenggorokan dan batuk, bahkan menghambat pertumbuhan sel

kanker.

Limonen, C10H16, adalah monoterpen hidrokarbon yang

ditemukan secara luas di alam. Dalam bentuk yang optic

aktif, baik dekstro (+) maupun laevo (-) ditemukan dalam

minyak citrus, sedangkan dalam bentuk rasemat (+)-

limonen (disebut juga dipenten) ditemukan dalam berbagai

terpenting.

Gambar 1.4. Struktur limonen

Tianur Secha 1110016200026

Page 7: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

C. Manfaat dari Buah Jeruk Manis

Jeruk memberi banyak kegunaan bagi manusia, sebagai contoh

aromanya mulai digunakan dalam aroma terapi yang berguna untuk

menenangkan syaraf. Jeruk manis mengandung betakarotendan

bioflavanoid yang dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler.

Pektinnya juga banyak terdapat dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya

membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan

kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan flavanoidnya

yang berfungsi sebagai antioksidan menangkap radikal bebas penyebab

kanker juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah

mengental dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh

darah. Jeruk juga kaya akan kandungan gula buah yang dapat memulihkan

energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat yang dapat mengikat zat

karsinogen di dalam saluran pencernaan.

Jeruk juga kaya akan serat yang dapat memperlancar proses

pencernaan. Selain kaya gizi, zat kimia terkandung seperti bioflanid,

minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat dan fellandren dipercaya

dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, dan membuat

suara merdu (Prahasta, 2010).

Manfaat minyak atsiri kulit jeruk manis yaitu sebagai bahan bakar

campuran dengan minyak tumbuhan atau lemak tanpa aroma seperti

minyak goreng. Campuran dari minyak goreng dan minyak atsiri kulit

jeruk manis dapat mengeluarkan aroma jeruk saat pembakaran sehingga

dapat menghilangkan bau amis saat penggorengan ikan dan sebagai aroma

terapi jeruk untuk lampu templek atau lampu dinding yang dapat

digunakan di restoran atau rumah makan atau hotel. Aroma terapi dari

kulit jeruk manis sebagai sedatif, antidepresi, tonik antiseptik sehingga

dapat bermanfaat untuk menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan

Tianur Secha 1110016200026

Page 8: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan

menyembuhkan penyakit (Deptan,)

D. Teknik Isolasi Kulit Buah Jeruk Manis

Limonen diperoleh secara komersial dari dua buah

kulit jeruk melalui dua metode utama yaitu pemisahan

sentrifugal atau destilasi uap. Limonen juga dapat

didapatkan dengan cara merendam kulit jeruk manis di

dalam alkohol selama beberapa waktu. Metode-metode

untuk menghasilkan minyak atsiri pada kulit jeruk antara

lain:

1. Destilasi Uap

Pada metode destilasi uap, air sebagai sumber uap panas

terdapat dalam boiler yang letaknya terpisah dengan ketel penyuling. Uap

yang dihasilkan mempunyai tekanan lebih tinggi dari tekana udara luar.

Proses penyulingan dengan uap ini baik jika digunakan untuk menyuling

bahan baku minyak atsiri berupa kayu, kulit batang maupun biji-bijian

yang relatif keras.

Dalam setiap metode penyulingan bahan tumbuhan, baik dengan

penyulingan uap, penyulingan air dan uap atau penyulingan air minyak

atsiri hanya dapat diuapkan jika kontak langsung dengan uap panas.

Minyak dalam jaringan tumbuhan mula-mula terekstraksi dari kelenjar

tanaman dan selanjutnya terserap pada permukaan bahan melalui peristiwa

osmosis (Guenther, 1987).

Lamanya penyulingan yang dilakukan pada setiap tumbuhan tidak

sama satu dengan yang lain tergantung pada mudah atau tidaknya minyak

atsiri tersebut menguap, dua sampai delapan jam tersebut secara maksimal

(Chalchat, 1997).

2. Ekstraksi

Metode lain yang dapat digunakan untuk mengisolasi minyak atsiri

adalah dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut menguap Contoh

Tianur Secha 1110016200026

Page 9: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

pelarut yang digunakan adalah dietil eter untuk mengekstraksi daun Citrus

sinensis L. Bila dibandingkan dengan kualitas minyak bunga yang dihasil

dari penyulingan, maka minyak yang dihasil secara ekstraksi dengan

menggunakan pelarut lebih mendekati aroma bunga alamiah, namun

demikian metode ini juga mempunyai kelemahan yaitu kesulitan

penghilang residu pelarut dari ekstrak.

3. Pengepresan

Minyak atsiri yang diperoleh dengan cara pengepresan umumnya

dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah, atau kulit buah yang memiliki

kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi. Akibat tekanan pengepresan,

maka sel-sel yang mengandung minyak atsiri akan pecah dan minyak atsiri

akan mengalir ke permukaan bahan (Ketaren, 1985).

E. Cara Pemakaian

DAFTAR PUSTAKA

Pracaya. 2001. Jeruk Manis : varietas, budidaya, dan pascapanen. Jakarta: Penebar Swadaya.

Guenther, T. 1987. Minyak atsiri. Terjemahan oleh Ketaren, S. 1990. Jakarta: UI.

Guenther, T. 1990. Minyak atsiri .Terjemahan oleh Ketaren, S. 1995. Jakarta: UI press.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan oleh Padma winata, K., Soediro, I.1992. Bandung: ITB.

Istianto, M., Mulyadi, E. Martono, dan L. Setyobudi. 2001. Pengaruh Senyawa Limonen terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Panonychus citri Mc. Gregor

Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. (edisi ke-1). UI: Jakarta.

http://www.plantamor.com

F. Eksplorasi Publikasi Ilmiah

1. Komposisi dan Konsentrasi Senyawa dalam Minyak Atsiri Jeruk Manis

dan Jeruk Besar terhadap Perkembangan Tungau Panonychus citri

Tianur Secha 1110016200026

Page 10: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

a. Komposisi dan Konsentrasi Senyawa dalam Minyak Atsiri Jeruk

Manis dan Jeruk Besar terhadap Perkembangan Tungau Panonychus

citri,J.Hort. 16(1): 40-49, tahun terbit 2006, nama pengarang

Istianto, M, dkk.

b. Ringkasan Jurnal

Pada jurnal penelitian tersebut, peniliti ingin mengetahui

perbedaan pengaruh minyak atsiri dari kulit buah jeruk manis dan

jeruk besar terhadap perkembangan dan kemampuan reproduksi

tungau P.citri serta mengidentifikasi faktor penyebabnya. Tungau

P.citri merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman

jeruk di Indonesia.

Metode yang digunakan pengembiakan P.citri,ekstraksi minyak

atsiri kulit jeruk, dan uji pengaruh minyak atsiri terhadap individu

tungan P.citri. Pembiakan P.citri dilakukan di rumah kasa

menggunakan bibit tanaman jeruk varietas manis Pacitan berumur 1

tahun. Bibit tanaman jeruk dipilih yang memiliki pertumbuhan

normal serta mengandung banyak daunn yang telah berwarna hijau

sempurna. Pada ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk, metode yang

digunakan adalah destilasi uap.

Hasil analisis dengan kromatografi gas terhadap komposisi

senyawa dalam minyak atsiri jeruk manis Pacitan dan jeruk manis

Nambangan menunjukkan bahwa kedua minyak atsiri tersebut

mengandung banyak senyawa. Senyawa yang dominan dalam

minyak atsiri jeruk manis Pacitan dan jeruk besar Nambangan yaitu

Limonen. Perbedaan pada kedua tanaman jeruk tersebut terletak

pada kandungan senyawa linalool. Pada minyak atsiri jeruk manis

pacitan kandungan senyawa linalool sebesar 2,7% atau 27 kali lebih

tinggi dibanding pada minyak atsiri jeruk besar nambangan yang

kandungannya hanya 0,1%.

Penelitian sebelumnya juga telah membuktikan bahwa limonen

mempunyai efek negatif terhadap kehidupan beberapa serangga

Tianur Secha 1110016200026

Page 11: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

hama. Pengaruh negatif minyak atsiri jeruk tersebut disebabkan oleh

tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah sifat penolak dari

minyak atsiri. Senyawa golongan monoterpen, termasuk limonen

merupakan bahan yang bersifat sebagai penolak pada konsentrasi

tertentu sehingga mempengaruhi perilaku reproduksi dewasa tungau

P.citri. kemungkinan kedua adalah senyawa limonen dalam minyak

atsiri bersifat penghambat makan. Kemungkinan ketiga adalah

senyawa atsiri, termasuk limonen bekerja secara sinergis terhadap

masuknya metabolisme sekunder tertentu ke dalam tubuh organisme.

Senyawa linalool pada kulit jeruk manis mampu mengurangi

sifat penghambat makan terhadap individu tungau P.citri akibat

pengaruh dari senyawa limonen. Dengan demikian kandungan

senyawa linalool yang tinggi dalam minyak atsiri jeruk manis

menyebabkan sifat penghambat makan dari senyawa limonen

menjadi berkurang dan membuat kondisi lingkungan menjadi lebih

baik bagi P.citri.

2. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Minyak Atsiri dari Kulit

Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) Asal Timor, Nusa Tenggara

Timur

a. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Minyak Atsiri dari

Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) Asal Timor, Nusa

Tenggara Timur, Jurnal Natur Indonesia 11(1), Oktober 2008:

8-13 ISSN 1410-9379, keputusan akreditasi No

55/DIKTI/Kep/2003, Rikson Siburian.

b. Ringkasan Jurnal

Penelitian ini untuk mengetahui komponen-komponen

kimia minyak atsiri kulit buah jeruk manis serta pengaruh

perbedaan sifat lemak yang digunakan dalam maserasi terhadap

kandungan kimia yang diperoleh. Perolehan minyak atsiri dari

Tianur Secha 1110016200026

Page 12: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

hasil maserasi dengan LARD dari 150 gram kulit jeruk didapat

volume yang lebih banyak yaitu 5 ml dibandingkan dengan hasil

maserasi dengan minyak kelapa yaitu 2 ml, sedangkan hasil

maserasi dengan campuran LARD dan minyak kelapa lebih

sedikit yaitu 4 ml.

Berdasarkan hasil maserasi dengan LARD, maserasi minyak

kelapa, dan maserasi dengan LARD dan minyak kelapa

menunjukkan bahwa komponen minyak atsiri yang terkandung

dari kulit jeruk manis (Citrus sinensis L.) ini adalah D-Limonen.

3. Hubungan Dinamika Populasi Tungau Panonychus citri dengan

kandungan Senyawa Atsiri pada Buah Jeruk Manis dan Jeruk Besar

a. Hubungan Dinamika Populasi Tungau Panonychus citri dengan

kandungan Senyawa Atsiri pada Buah Jeruk Manis dan Jeruk

Besar, J. Hort. 19(1):95-100, 2009, Istianto M

b. Ringkasan Jurnal

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kandungan senyawa minyak atsiri kulit buah jeruk manis dan

kulit buah jeruk besar terhadap dinamika populasi P.citri dengan

fluktuasi kandungan senyawa limonen dan linalool.

Populasi tungau P.citri di lapangan meningkat sampai buah

berumur 14 minggu dan menurun pada umur buah yang semakin

tua.fluktuasi populasi tungau dipengaruhi curah hujan, suhu, dan

kandungan bahan kimia dalam makanan. Curah hujan tinggi

menyebabkan populasi turun. Suhu semakin tinggi, populasi

tungau meningkat.

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

senyawa limonen memiliki koefisien regresi negatif yang

artinya senyawa limonen menyebabkan penurunan populasi

tungau P.citri. Sebaliknya, senyawa linalool memiliki regresi

Tianur Secha 1110016200026

Page 13: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

positif artinya adanya senyawa ini menyebabkan populasi

tungau P.citri meningkat. Walaupun senyawa limonen dominan

pada minyak atsiri buah jeruk manis tidak berpengaruh secara

tunggal, tetapi dipengaruhi oleh senyawa ikutannya yang

mungkin kandungannya jauh lebih sedikit dari senyawa

dominan. Alternatif cara memanipulasi secara praktis adalah

melalui pemupukan dan pemangkasan bagian tanaman.

4. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Limbah Kulit Jeruk Manis di Desa

Gadingkulon Kecamatan dan Kabupaten Malang sebagai Campuran

Minyak Goreng untuk Penambah Aroma Jeruk

a. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Limbah Kulit Jeruk Manis di Desa

Gadingkulon Kecamatan dan Kabupaten Malang sebagai

Campuran Minyak Goreng untuk Penambah Aroma Jeruk, Resti

Switaning E.S. dkk, 2010,Universitas Negeri Malang.

b. Ringkasan Jurnal

Penelitian dilakukan untuk mengetahui manfaat ekstrak

minyak atsiri sebagai alternatif bahan bakar pengganti minyak

tanah. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara pemerasan atau

pengepresan kulit jeruk manis setelah perendaman. Ekstrak

minyk atsiri yang diperoleh 2,5 ml dari 3kg jeruk manis tanpa

proses perendaman. Bahan aktif yang berperan dalam minyak

atsiri ini adalah limonen. Sesuai dengan literatur beberapa jurnal

bahwa kandungan minyak atsiri terbesar adalah limonen.

Manfaat minyak atsiri kulit jeruk manis yaitu sebagai bahan

bakar campuran dengan minyak tumbuhan atau lemak tanpa

aroma seperti minyak goreng. Campuran dari minyak goreng

dan minyak atsiri kulit jeruk manis dapat mengeluarkan aroma

jeruk saat pembakaran sehingga dapat menghilangkan bau amis

saat penggorengan ikan dan sebagai aroma terapi jeruk untuk

Tianur Secha 1110016200026

Page 14: Monoterpen Pada Buah Jeruk Manis

lampu templek atau lampu dinding yang dapat digunakan di

restoran atau rumah makan atau hotel.

Tianur Secha 1110016200026