MODEL MODEL DANDAN

LINGKARANLINGKARANPERKAWINANPERKAWINAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi Model dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Model dan Lingkaran Perkawina:Lingkaran Perkawina:

1.1. Kepadatan PendudukKepadatan Penduduk2.2. Keadaan geografisKeadaan geografis3.3. Adat istiadatAdat istiadat4.4. Transportasi Transportasi 5.5. Struktur sosialStruktur sosial

Variabel-Variabel yang mempengaruhi Model Variabel-Variabel yang mempengaruhi Model dan Lingkaran Perkawinan:dan Lingkaran Perkawinan:

1.1. PendidikanPendidikan2.2. PekerjaanPekerjaan3.3. AgamaAgama4.4. EtnisEtnis5.5. Umur KawinUmur Kawin

1.1. Pendidikan Pendidikan Carter dan Glick (1978): perkawinan banyak Carter dan Glick (1978): perkawinan banyak

dipengaruhi oleh faktor pendidikanyang dipengaruhi oleh faktor pendidikanyang sama, kecenderungan untuk melangsungkan sama, kecenderungan untuk melangsungkan perkawinan dengan mereka yg setingkat.perkawinan dengan mereka yg setingkat.

Kasto (1982): tk pendidikan byk mempengaruhi Kasto (1982): tk pendidikan byk mempengaruhi pergaulan dan keputusan seseorang dalam pergaulan dan keputusan seseorang dalam menentukan teman hidup. menentukan teman hidup.

Ducan (1977): perkawinan yang dilakukan oleh Ducan (1977): perkawinan yang dilakukan oleh individu berpendidikan rendah akan lebih individu berpendidikan rendah akan lebih banyak memilih pasangan dari yg banyak memilih pasangan dari yg berpendidikan rendah pula.berpendidikan rendah pula.

2. Agama2. AgamaCarter dan Glick (1976): Biro Sensus Amerika Carter dan Glick (1976): Biro Sensus Amerika

Serikat menemukan terjadi perkawinan dari Serikat menemukan terjadi perkawinan dari mereka yg berbeda agama; mereka yg berbeda agama;

Protestan-Katolik (6,2%), Protestan-Yahudi Protestan-Katolik (6,2%), Protestan-Yahudi (0,2%), Katolik-Yahudi (0,1%)(0,2%), Katolik-Yahudi (0,1%)

Clayton (1975): perkawinan campuran dari Clayton (1975): perkawinan campuran dari merekayg berbeda agama; Protestan-non merekayg berbeda agama; Protestan-non Protestan (12,2%), Katolik-non Katolik Protestan (12,2%), Katolik-non Katolik (23,3%) dan Yahudi- non Yahudi (8,3%)(23,3%) dan Yahudi- non Yahudi (8,3%)

Agama Agama menurut Durkheim merupakan sumber menurut Durkheim merupakan sumber kebudayaan yg tinggi, karena agama diajarkan kebudayaan yg tinggi, karena agama diajarkan sejak kecil akan mendorong seseorang untuk sejak kecil akan mendorong seseorang untuk terikat dan taat pd agama yg diajarkan. Hal ini terikat dan taat pd agama yg diajarkan. Hal ini akan berpengaruh pd perilakunya dlm akan berpengaruh pd perilakunya dlm hubungan dengan pemeluk agama lainnya, shg hubungan dengan pemeluk agama lainnya, shg akan mempengaruhi jg hal pemilihan jodoh.akan mempengaruhi jg hal pemilihan jodoh.

3. Etnisitas3. EtnisitasLandis (1980): perkawinan antar etnik seringkali Landis (1980): perkawinan antar etnik seringkali

tidak mengalami hambatan. Tetapi dalam tidak mengalami hambatan. Tetapi dalam agama akan selalu mendorong anggotanya agama akan selalu mendorong anggotanya agar kawin dengan sesama golongan agar kawin dengan sesama golongan agamanya. agamanya.

4. Usia Kawin4. Usia KawinTerdapat perbedaan usia kawin antara pria dan Terdapat perbedaan usia kawin antara pria dan

wanita.wanita.Barber membuktikan bahwa pria kawin di usia Barber membuktikan bahwa pria kawin di usia

22 tahun, sedang wanita kawin di usia 20 22 tahun, sedang wanita kawin di usia 20 tahun.tahun.

Saxton (1968) tahun 1965 usia perkawinan bg Saxton (1968) tahun 1965 usia perkawinan bg wanita di dunia 24 th dan pria 27 th. wanita di dunia 24 th dan pria 27 th.

Koentjaraningrat (1985), ada perasaan kurang Koentjaraningrat (1985), ada perasaan kurang setuju dari pihak kaum kerabat, bila seorang setuju dari pihak kaum kerabat, bila seorang pemuda memilih wanita yg usianya lebih tua pemuda memilih wanita yg usianya lebih tua untuk dijadikan pasangannya. Oleh karena itu untuk dijadikan pasangannya. Oleh karena itu perlu adanya perbedaan usia antara pria dan perlu adanya perbedaan usia antara pria dan wanita dalam perkawinan. Pria umumnya lebih wanita dalam perkawinan. Pria umumnya lebih tua dari wanitanya.tua dari wanitanya.

Besar dan Padatnya Lingkaran Perkawinan dapat Besar dan Padatnya Lingkaran Perkawinan dapat dihitung dengan menggunakan MMR.dihitung dengan menggunakan MMR.

MMR (Mean Marital Distance/ rata-rata radius MMR (Mean Marital Distance/ rata-rata radius perkawinan) oleh Schwidetzky dirumuskan perkawinan) oleh Schwidetzky dirumuskan sebagai jarak rata-rata tempat asal ke dua patner sebagai jarak rata-rata tempat asal ke dua patner sebelum kawin.sebelum kawin.

Teknik ini digunakan untuk menjelaskan susunan Teknik ini digunakan untuk menjelaskan susunan dan penyebaran dalam suatu wilayah, dan penyebaran dalam suatu wilayah, persilangan antara garis2 lingkaran lbh pendek persilangan antara garis2 lingkaran lbh pendek

Atau lebih panjang dari yg diperkirakan.Atau lebih panjang dari yg diperkirakan.MMR hanya berlaku untuk petner yg berasal MMR hanya berlaku untuk petner yg berasal

dari tempat lain dan bila ke dua patner berasal dari tempat lain dan bila ke dua patner berasal dari tempat yg sama, maka nilai ukurannya dari tempat yg sama, maka nilai ukurannya sama dengan nol.sama dengan nol.

Schwidetzky: perubaha struktur perkawinan dlm Schwidetzky: perubaha struktur perkawinan dlm populasi (terbuka isolat) karena perkembangan populasi (terbuka isolat) karena perkembangan sosioekonomi, pertambahan pedkk, sosioekonomi, pertambahan pedkk,

Perkembangan urbanisasi dan transportasi.Perkembangan urbanisasi dan transportasi.Pemilihan jodoh akan dipengaruhi oleh beberapa Pemilihan jodoh akan dipengaruhi oleh beberapa

faktor: alam, sosial dan budaya.faktor: alam, sosial dan budaya.Faktor-faktor ini akan menentukan model dan Faktor-faktor ini akan menentukan model dan

lingkaran perkawinan: ENDOGAMI dan lingkaran perkawinan: ENDOGAMI dan EKSOGAMI. EKSOGAMI.