mengatasi tantangan lapangan kerja bagi kaum muda

35
PANDUAN BAGI PENGUSAHAPENDAHULUAN Mengatasi Mengatasi Mengatasi Mengatasi Mengatasi Tantangan antangan antangan antangan antangan Lapangan K Lapangan K Lapangan K Lapangan K Lapangan Kerja erja erja erja erja bagi Kaum Muda bagi Kaum Muda bagi Kaum Muda bagi Kaum Muda bagi Kaum Muda

Upload: buidat

Post on 16-Jan-2017

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PANDUAN BAGI PENGUSAHAPENDAHULUAN

MengatasiMengatasiMengatasiMengatasiMengatasiTTTTTantanganantanganantanganantanganantanganLapangan KLapangan KLapangan KLapangan KLapangan Kerjaerjaerjaerjaerjabagi Kaum Mudabagi Kaum Mudabagi Kaum Mudabagi Kaum Mudabagi Kaum Muda

Hak Cipta © Kantor Perburuhan Internasional 2004

Pertama terbit tahun 2004

Publikasi Kantor Perburuhan Internasional dilindungi oleh Protokol 2 dari Konvensi Hak Cipta Dunia (Universal CopyrightConvention). Walaupun begitu, kutipan singkat yang diambil dari publikasi tersebut dapat diperbanyak tanpa otorisasidengan syarat agar menyebutkan sumbernya. Untuk mendapatkan hak perbanyakan dan penerjemahan, surat lamaranharus dialamatkan kepada Publications Bureau (Rights and Permissions), International Labour Office, CH 1211 Geneva 22,Switzerland. Kantor Perburuhan Internasional akan menyambut baik lamaran tersebut.

ILOMengatasi Tantangan Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Panduan bagi PengusahaISBN 92-2-813690-1, Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2003

Diterjemahkan dari MeetingYouth Employment Challenge: A Guide for Employers,ISBN 92-2-112415-0, Geneva, ILO, 2001

Sesuai dengan tata cara Perserikatan Bangsa Bangsa, pencantuman informasi dalam publikasi publikasi ILO beserta sajianbahan tulisan yang terdapat di dalamnya sama sekali tidak mencerminkan opini apapun dari Kantor Perburuhan Internasional(International Labour Office) mengenai informasi yang berkenaan dengan status hukum suatu negara, daerah atau wilayahatau kekuasaan negara tersebut, atau status hukum pihak pihak yang berwenang dari negara tersebut, atau yang berkenaandengan penentuan batas batas negara tersebut.

Dalam publikasi publikasi ILO sebut, setiap opini yang berupa artikel, kajian dan bentuk kontribusi tertulis lainnya, yangtelah diakui dan ditandatangani oleh masing masing penulisnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing masingpenulis tersebut. Pemuatan atau publikasi opini tersebut tidak kemudian dapat ditafsirkan bahwa Kantor PerburuhanInternasional menyetujui atau menyarankan opini tersebut.

Penyebutan nama perusahaan, produk dan proses yang bersifat komersil juga tidak berarti bahwa Kantor PerburuhanInternasional mengiklankan atau mendukung perusahaan, produk atau proses tersebut. Sebaliknya, tidak disebutnya suatuperusahaan, produk atau proses tertentu yang bersifat komersil juga tidak dapat dianggap sebagai tanda tidak adanyadukungan atau persetujuan dari Kantor Perburuhan Internasional.

Publikasi publikasi ILO dapat diperoleh melalui penyalur penyalur buku utama atau melalui kantor kantor perwakilan ILOdi berbagai negara atau langsung melalui Kantor Pusat ILO dengan alamat ILO Publications, International Labour Office, CH1211 Geneva 22, Switzerland atau melalui Kantor ILO di Jakarta dengan alamat Gedung PBB, Lantai 5, Jl. M.H. Thamrin 14,Jakarta 10340. Katalog atau daftar publikasi terbaru dapat diminta secara cuma cuma pada alamat tersebut, atau melalui email: [email protected]; [email protected]

Kunjungi website kami: www.ilo.org/publns; www/un.or.id/ilo’

Dicetak di Jakarta, Indonesia

Prakata

apangan kerja bagi kaum muda sangat berperan bagi stabilitas dan pertumbuhanekonomi, dan karenanya, bersama berbagai alasan penting lainnya, patut menjadiperhatian masyarakat. Para pengusaha telah lama menyadari hal ini dan bahkantelah berinisiatif untuk menyikapi permasalahan ini baik secara perorangan maupunmelalui organisasi. Pada persidangan Konfenrensi Buruh Internasional tahun 1998para pengusaha telah mengusulkan sebuah resolusi mengenai lapangan kerja bagikaum muda. Usulan ini kemudian diterima dengan dukungan mutlak.

Sejak saat itu, ILO telah banyak mengambil inisiatif untuk mempromosikanupaya nyata penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda. Direktur JenderalILO, Juan Somavia, bersama-sama dengan Sekretaris Jendral PBB, Kofi Annan,dan Presiden Bank Dunia, James Wolfensohn, mendirikan jaringan kebijakantingkat tinggi di bidang lapangan kerja bagi kaum muda. Jaringan tersebut akandigunakan sebagai wadah bagi para pemimpin di industri swasta, kebijakanekonomi dan masyarakat guna menggali berbagai pendekatan imajinatif untukmengatasi masalah lapangan kerja bagi kaum muda. Tujuan-tujuan dari jaringankebijakan tersebut mencakup tiga hal:

a. Merumuskan sejumlah rekomendasi mengenai lapangan kerja bagi kaummuda, dimana Sekretaris Jenderal akan mendesak pemimpin dunia untukmengambil tindakan.

b. Menyebarluaskan informasi mengenai pengalaman-pengalaman danhikmah-hikmah yang diperoleh dari pelaksanaan kebijakan-kebijakan danprogram-program mengenai lapangan kerja bagi kaum muda sebelumnyaatau yang sedang berjalan.

c. Mengidentifikasikan inisiatif-inisiatif yang berkaitan dengan bidanglapangan kerja bagi kaum muda.

Publikasi ini dirancang untuk membantu para pengusaha dan organisasi-organisasi mereka, yang secara potensial berperan penting dalam jaringan ini,untuk mengambil inisiatif dan melebarkan upaya mempromosikan penciptaanlapangan kerja bagi kaum muda. Publikasi ini sarat dengan pemikiran daninformasi yang dapat memberikan sejumlah inspirasi dan inisiatif bermanfaat,dari mempengaruhi kebijakan masyarakat untuk mendukung lapangan kerjabagi kaum muda hingga bermitra dengan kelompok-kelompok lain seperti serikatpekerja dan lembaga pendidikan.

Jean-Francois Retournard Pekka AroDirektur DirectorBiro untuk Kegiatan Pengusaha InFocus Programme on Skills,Kantor Perburuhan Internasional Knowledge and Employability

Kantor Perburuhan InternasionalJenewa, Maret 2001

L

iii

Daftar Isi

iii Prakata

vii Ringkasan Eksekutif

1 Pendahuluan: Mengapa Lapangan Kerja bagi Kaum Muda Baik untuk Usaha

1 Mempekerjakan kaum muda – sebuah tantangan dunia1 Mengapa lapangan kerja bagi kaum muda menjadi kunci masalah

5 I. Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Penciptaan Lapangan Kerja5 I.1 Mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan5 I.2 Mendukung reformasi aturan5 I.3 Mendapatkan yang terbaik dari hubungan kerja7 I.4 Mengoptimalkan program-program pasar ketenagakerjaan Pemerintah8 I.5 Mengulas kesempatan kerja tambahan

9 2. Meningkatkan Kemampuan Kerja9 2.1 Pengenalan9 2.2 Mengembangkan kurikula yang relevan10 2.3 Mempromosikan Penyelesaian Pendidikan10 2.4 Bimbingan luar sekolah yang lebih baik11 2.5 Peran dari kerangka persyaratan nasional11 2.6 Memperbaiki kualitas dan efisiensi latihan kerja12 2.7 Sistem pemagangan yang modern dan relevan12 2.8 Kemitraan, pendanaan dan kinerja

15 3. Kewirausahaan Kaum muda15 3.1 Mengembangkan kewirausahaan kaum muda15 3.2 Mendorong pendidikan kewirausahaan16 3.3 Menyediakan akses ke lingkup kerja dan modal16 3.4 Memberikan arahan dan akses pada jaringan usaha17 3.5 Mendorong persaingan usaha kaum muda17 3.6 Menjalin usaha dengan pengusaha-pengusaha muda18 3.7 Tindaklanjut

19 4. Kesetaraan Kerja bagi Perempuan dan Laki-laki Muda19 4.1 Mengapa kita membutuhkan kesetaraan kerja?19 4.2 Perekrutan20 4.3 Pelecehan seksual20 4.4 Tangung jawab keluarga dan pekerjaan21 4.5 Bagaimana mengintegrasikan masalah jender ke dalam kegiatan pengusaha?

Kebijakan tentang kesetaraan

23 5. Bagaimana Menindaklanjuti: Rencana Kerja bagi Pengusaha danOrganisasi Mereka

23 5.1 Memahami pasar tenaga kerja kaum muda23 5.2 Memahami penyebab pengangguran kaum muda

v

23 5.3 Mendalami pengaruh buruk dari pengangguran kaummuda

24 5.4 Mempromosikan penciptaan lapangan kerja bagi kaummuda kepada pengusaha

24 5.5 Mengembangkan komitmen kebijakan yang luas24 5.6 Mengembangkan implementasi strategis yang terinci25 5.7 Menggunakan sumber-sumber secara efektif25 5.8 Membangun dan memperkokoh kemitraan26 5.9 Mempromosikan ketenagakerjaan muda kepada

masyarakat27 5.10 Kebijakan kepemudaan nasional27 5.11 Partisipasi, konsultasi dan keterwakilan27 5.12 Melayani para pengusaha dan badan-badan pemerintah28 5.13 Melobi dan mempengaruhi28 5.14 Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki secara

berkesinambungan28 5.15 Berbagi informasi di tingkat internasional

vi

Ringkasan Eksekutif

Dunia menghadapi tantangan besar dalam menyediakan pekerjaanbagi kaum muda. Sedikitnya 70 juta orang menganggur di dunia,dengan tingkat pengangguran untuk kaum muda jauh lebih tinggiketimbang dewasa.

Pengangguran orang muda berpengaruh buruh terhadap kaummuda, masyarakat, kebudayaan dan ekonomi.

Pengangguran kaum muda pun berdampak buruk terhadappengusaha secara komersil dan operasional. Demi kepentinganekonomi, operasional dan sosial pengusaha harus berupayamenciptakan lapangan kerja bagi kaum muda.

Para pengusaha berperan penting dalam menciptakan pekerjaanbagi kaum muda. Panduan ini menggarisbawahi sejumlah inisiatifsederhana dan efektif yang dapat dilakukan oleh pengusaha danorganisasinya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja muda.

Panduan ini memberikan ide-ide dan sumber-sumber untukmembantu para pengusaha di seluruh dunia memaksimalkanketenagakerjaan muda dengan:

Menciptakan lingkungan ekonomi dan pasar tenaga kerja yangpositif untuk penciptaan kerja (Bab 1).

Memastikan kombinasi pendidikan, pelatihan dan sekolah/pekerjaan dapat meningkatkan kemampuan kerja kaum muda(Bab 2).

Menjamin bahwa kaum muda yang berminat akan didukung saatmemulai bisnis mereka sendiri (Bab 3).

Mempromosikan penciptaan lapangan kerja guna mengatasitantangan-tantangan yang dihadapi perempuan muda (Bab 4).

Rencana/cetak biru untuk membantu para pengusaha memberikankontribusi yang efektif dan efisien terhadap masalah penciptaanlapangan kerja bagi kaum muda (Bab 5).

Mengaitkan pada sumber-sumber daya selanjutnya yang dibahasdalam Panduan ini, termasuk sumber berbasis internet yang dapatdigunakan para pengusaha dengan cepat dan efektif biaya(Tambahan 1).

Panduan ini sangat tepat baik bagi pengusaha yang memilikikomitmen untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda maupunbagi mereka yang baru di bidang ini. Panduan ini memuat prakarsa-prakarsa serius dan sederhana yang dapat diterapkan oleh pengusahauntuk meningkatkan jumlah orang muda yang memperoleh pekerjaanyang layak dan produktif.

vii

Panduan ini dirancang bagi organisasi pengusaha dan paraanggotanya. Secara keseluruhan, Panduan ini menggunakan istilah“pengusaha” sebagai rujukan terhadap pengusaha sebagai peroranganataupun organisasi. Akan lebih baik apabila inisiatif-inisiatif yang adadilakukan secara kolektif oleh organisasi pengusaha ketimbangperorangan.

viii

Pendahuluan:Mengapa lapangan kerja bagikaum muda baik untuk duniausaha

eknologi baru dan globalisasi pasar membuat tenaga kerja manusiamenjadi semakin produktif. Meskipun demikian, sedikitnya 70 juta or-ang muda di seluruh dunia menganggur. Jutaan kaum muda berusiaantara 15 dan 24 merupakan setengah pengangguran, terutama di negaraberkembang. Banyak negara memiliki tingkat pengangguran mudasebesar 15 atau 20 persen.

Panduan ini mendorong keterlibatan bisnis dalam mencari solusibagi pengangguran muda. Organisasi pengusaha tidak hanya memilikikemampuan untuk bertindak, namun juga kaya akan pengalaman daninformasi yang diperlukan untuk bertindak secara efektif.

Mempekerjakankaum muda -

sebuahtantangan

dunia

Panduan ini menggarisbawahi sejumlah inisiatif praktis dimanapengusaha dapat berupaya mendorong penciptaan lapangan kerja bagikaum muda. Panduan ini pun berupaya memberikan contoh-contohkonkrit mengenai langkah-langkah yang diambil organisasi-organisasipengusaha di berbagai negara, juga menampilkan inisiatif yangdiluncurkan perusahaan-perusahaan seperti Cisco, Nokia, BMW danShell. Disamping mengusulkan ide-ide kebijakan, Panduan ini pun dapatberfungsi sebagai pendorong diskusi diantara pengusaha dan jaringanpendukung seperti antara organisasi pengusaha dan mitra sosial lainnya.

enurut perkiraan PBB, sekitar 20% dari penduduk dunia berumurantara 15 hingga 24 tahun. Di banyak negara berkembang, jumlah inimeningkat menyusul tingkat kesuburan yang tinggi dan perbaikan dayahidup. Kaum muda ini meningkatkan jumlah total masuknya angkatankerja tiap tahun. Untuk menurunkan tingkat pengangguran dunia saat

Peta “Tingkat pengangguran muda, tahun lalu”Lihat: ILO (2001): Mengatasi tantangan lapangan kerja bagi kaum muda, halaman 3.

Mengapalapangan kerja

bagi kaummuda menjadimasalah kunci

T

M

1

ini, serta untuk menyediakan kaum muda kesempatan kerja, sekitar 500juta pekerjaan baru akan diperlukan menjelang 2010. Namun besarnyatingkat pengangguran muda seperti yang terjadi saat ini memperlihatkanbahwa masalah lapangan kerja bagi kaum muda tidak dapat diatasi hanyadengan perluasan ekonomi.

Situasi ketenagakerjaan nasional di suatu negara tertentu menjadifaktor terpenting dalam mempengaruhi kondisi ketenakerjaan muda dinegara tersebut. Sebagai contoh: kenaikan satu persen pada tingkatpengangguran orang dewasa cenderung diikuti oleh kenaikan hampirdua persen pada kaum muda. Terdapat beberapa penyebab untuk ini:kaum muda memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkanpekerjaan, sejumlah pihak enggan menurunkan upah orang dewasa agardapat menyaingi upah kaum muda yang lebih rendah, sistem pendidikangagal menghasilkan orang-orang yang memiliki kemampuan kerja danpara pengusaha dengan menerapkan hukum nasional dapat memecattenaga kerja muda dengan mudah dan murah.

Tabel“Total pengangguran kaum muda (1997)”Lihat: ILO (2001): Mengatasi tantangan lapangan kerja bagi kaum muda, halaman 5.

Bagian pertama panduan ini menganalisa peran pengusaha dalammendorong lingkungan makro ekonomi yang tepat, mengubahaturan-aturan tenaga kerja dan secara kritis mengurangipenciptaan lapangan kerja dan skema pelatihan yang disponsoripemerintah.

Di hampir semua negara, pengangguran maupun setengahpengangguran muda jauh lebih tinggi ketimbang jumlah penganggurankeseluruhan. Hal ini terjadi di negara-negara maju dan berkembang.Kepentingan ekonomi dan sosial dari masalah ini menyebabkan masalahini terlalu penting untuk hanya diserahkan kepada pemerintah. Semua

2

anggota masyarakat harus menyikapi tantangan ini dengan pertama-tamabertanya kepada diri mereka sendiri: Apabila pengangguran mudasetingkat dengan pengangguran dewasa di negeri saya, berapa besarhal tersebut menguntungkan ekonomi, masyarakat, pasar dan perusahaansaya?

Di beberapa negara berkembang, tingkat pengangguran masyarakatyang berpendidikan tinggi jauh lebih besar ketimbang yangberpendidikan rendah. Di Indonesia, tingkat pengangguran terendahberada diantara mereka yang hanya menyelesaikan tingkat sekolah dasarsaja sebab kelompok ini cenderung menerima hampir segala jenispekerjaan yang bisa didapat.

Bab 2 membahas isu-isu mengenai bagaimana pengusaha dapatmemberikan kontribusi pada kebijakan-kebijakan pengembanganpendidikan dan pelatihan.

Kaum muda di dunia adalah pihak yang paling merasa tidak puasdengan sistem ekonomi global yang timbul saat ini. Dengan membantukaum muda mendapatkan pekerjaan, pengusaha dapat memberikanpesan kepada khalayak dan pemilih di masa mendatang bahwapengusaha sebenarnya berpihak kepada mereka. Para pengusaha jugaberkepentingan mengembangkan nilai-nilai kewiraswastaan di kalanganorang muda.

Bab 3 menyoroti bagaimana pengusaha dapat memberikankontribusi pada generasi pengusaha baru yang dapatmengembangkan usaha dan menciptakan pekerjaan.

Di beberapa negara, seperti halnya di India dan Indonesia,perbedaan jender di kalangan penganggur muda terbilang kecil ataudapat diabaikan. Namun, permasalahan utama di negara-negara iniadalah diskriminasi dalam mendapatkan kesempatan belajar danmobilitas pekerjaan. Hal ini pada gilirannya mengakibatkan rendahnyakeikutsertaan para perempuan muda dalam bursa kerja.

Bab 4 menggarisbawahi isu-isu kesetaraan bagi perempuan danlaki-laki muda dan menekankan mengapa pendekatan “kesetaraankerja” baik untuk bisnis dan lapangan kerja bagi kaum muda.

Pengusaha di seluruh dunia memiliki minat dan kewajiban di luarkeuntungan jangka pendek dan biaya usaha. Berkaitan dengan tanggungjawab terhadap masyarakat, penyediaan lapangan kerja bagi kaum mudadapat mengurangi gesekan sosial—komunitas dengan tingkatpengangguran muda yang tinggi memiliki tingkat kriminalitas,penggunaan obat terlarang dan vandalisme yang besar. Ini adalah bagiandari perilaku anti sosial kaum muda yang miskin serta sulit mendapatkanpekerjaan yang layak. Perilaku yang terbentuk pada usia muda iniseringkali bertahan menjadi kebiasaan sepanjang sisa kehidupanmereka.

3

Bab 5 Menyimpulkan dengan rencana aksi yang dapat digunakanoleh pengusaha yang memiliki komitmen atau berencana terlibatdalam upaya memerangi pengangguran muda.

Tambahan I berisi keterkaitan ILO dan IOE dalam penciptaanlapangan kerja bagi kaum muda, seperti sejumlah bentuk komitmeninternasional terhadap lapangan kerja bagi kaum muda.

4

i hampir semua kasus, akar penyebab pengangguran dewasa danmuda adalah ketidakmampuan ekonomi menyediakan pekerjaan yangcukup, atau kurangnya kemampuan kaum muda untuk memperoleh jenispekerjaan yang tersedia (lihat Bab 2). Kondisi-kondisi untuk menciptakanlapangan kerja sama dengan kondisi yang diperlukan untuk menjalankanbisnis secara efisien:

Lingkungan makro ekonomi yang stabil;

Tingkat investasi yang sehat dan pengeluaran pemerintah yangdirancang baik; dan

Hak kepemilikan yang jelas dan konsisten.

Ada banyak jalan bagi para pengusaha untuk membantu penciptaanlapangan kerja baru. Selain produksi konsumsi, investasi dan aktivitasekspor rutin, pengusaha dapat berupaya mempengaruhi kebijakan-kebijakan ekonomi, moneter dan fiskal.

eskipun aturan merupakan alat bagi kebijakan-kebijakanselanjutnya demi kebaikan masyarakat, lingkungan yang sarat peraturanterkadang mengakibatkan proses mempekerjakan kaum muda menjadiberbelit-belit, sulit dan mahal daripada yang seharusnya. Karenanya,banyak negara berupaya mempertinggi kualitas dan keefektifan biayadari peraturan-peraturan pemerintah.

Melakukan reformasi peraturan merupakan langkah efektif bagipengusaha untuk menyikapi masalah pengangguran muda. Terdapatsejumlah besar penelitian mengenai keuntungan dari reformasi peraturanbagi kemajuan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

ubungan antara upah minimum untuk kaum muda dan lapangankerja merupakan masalah yang kompleks dan seringkali menimbulkanperdebatan. Sejumlah pihak berpendapat apabila tingkat upah orangmuda sama dengan dewasa, pengusaha umumnya akan memilih orangdewasa karena mereka lebih berpengalaman. Argumentasi-argumentasiseperti ini mendukung pemberian upah yang lebih rendah bagi kaummuda untuk mendorong penyerapan tenaga kerja muda. Sementarapemikiran lain berpendapat, perbedaan generasi di tempat kerjasesungguhnya saling melengkapi, mencerminkan perkembanganpersyaratan kerja. Apabila pendapat ini benar, argumentasi yangmendukung pemberian upah yang lebih rendah bagi kaum muda tidakberlaku lagi.

1.1.Mendorong

pertumbuhanekonomi dan

ketenagakerjaan

Menciptakan lingkungan yangpositif bagi penciptaan kerja

1.2.Mendorong

reformasiaturan-aturan

1.3.Mendapatkanyang terbaik

dari hubungankerja

1D

M

H

5

Pengusaha dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah atauserikat pekerja untuk menghasilkan strategi bersama guna mendorongpenciptaan lapangan kerja bagi kaum muda. Strategi ini dapat disusunmelalui melalui perundingan bersama.

Pengusaha dapat turut berperan dalam menciptakan lapangan kerjabagi kaum muda dengan memeriksa apakah peraturan-peraturan tenagakerja yang ada tidak menghambat mereka mempekerjakan kaum muda.Hal ini berlaku pula bagi peraturan dan kebijakan yang masih dalamtahap pengembangan.

emerintah telah meluncurkan beragam program pasar tenaga kerjauntuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan kemampuan kerja.Diantara inisiatif-inisiatif tersebut adalah skema insentif atau subsidi,bantuan pencarian kerja bagi para penganggur, skema penciptaan kerjalangsung di sektor kemasyaratan (lihat bagian 1.5), upaya-upayapendidikan dan pelatihan (lihat Bab 2), dan bantuan pemerintah dalammendorong kewirausahaan (lihat Bab 3).

Para ahli ekonomi umumnya menilai program-program ini berjalanefektif apabila melibatkan pemantauan, kontrol dan pencapaian targetyang baik. Program-program yang memahami praktek-praktekmempekerjakan pengusaha lokal, atau yang berusaha secara aktifmenjalankan praktek ini, cenderung lebih efektif.

Lapangan kerja bagi kaum muda merupakan masalah yang teramatpenting bagi pengusaha untuk hanya diserahkan kepada pemerintah.Bentuk-bentuk peran yang dapat dimainkan pengusaha danorganisasinya dalam program-program pemerintah yang telah tersedia(atau masih dalam pertimbangan), termasuk:

Mengadakan dialog. Pengusaha memiliki baik insentif maupunpengalaman untuk secara efektif menanggulangi pengangguran dikalangan kaum muda. Langkah pertama bagi pengusaha dalam halini adalah mengadakan dialog dengan pihak pemerintah, serikatpekerja dan masyarakat sipil di tingkat lokal, nasional daninternasional bila diperlukan.

Mengembangkan keahlian. Merekrut orang-orang yang tepat danterlibat dalam penelitian kebijakan merupakan jalan untukmeyakinkan pemerintah mendengar pihak pengusaha. Denganbelajar dari pengalaman negara lain, pengusaha dapatmenyebarkanluaskan upaya-upaya internasional terbaik dalambidang ini.

Berperan serta dalam perancangan program. Tidak ada pihak yangdapat memperkirakan apakah program-program ini akan berjalanefektif kecuali pihak pengusaha sendiri. Pengusaha berada di posisiterbaik untuk menentukan apakah program-program tersebut benar-benar berjalan, apakah sesuai dengan kebutuhan pemakai danapakah menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

1.4.Mengoptimalkanprogram-program pasartenaga kerjapemerintah

P

6

Mempromosikan program-program pemerintah kepada pengusaha.Organisasi pengusaha berperan mempromosikan program-programpemerintah kepada para anggotanya, termasuk pemberian hadiahatau mempublikasikan pengusaha yang menerapkan program-pro-gram yang mempekerjakan kaum muda.

engusaha sendiri tidak dapat menghentikan pengangguran muda.Namun, apabila tiap-tiap pengusaha mengidentifikasikan jangkauanperusahaannya terhadap penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda,kemungkinan mereka dapat menciptakan sejumlah kesempatan kerjabaru. Yang lebih penting, upaya tersebut dapat memperlihatkankesungguhan pengusaha terhadap para penganggur muda, danmendukung usaha-usaha untuk mempengaruhi kebijakan pemerintahyang lebih luas. Selanjutnya, para pengusaha dapat menelaahperusahaan mereka kembali untuk memaksimalkan kesempatan kerjabagi kaum muda dengan:

Mempromosikan pentingnya kesempatan kerja bagi kaum muda.

Menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru dengan menggunakanprogram dan insentif- pemerintah.

Menganalisa struktur organisasi dan praktek kerja yang ada, sertaorganisasi tenaga kerja bagi penyandang cacat guna menciptakanlapangan kerja untuk kaum muda.

Mengidentifikasikan umur dan profil pengalaman dari pegawai-pegawai mereka untuk mengindentifikasikan bentuk pekerjaanbagi kaum muda.

Membentuk panitia di dalam organisasi pengusaha untukmempromosikan lapangan kerja bagi kaum muda.

Mendorong organisasi pengusaha untuk dikenal luas olehmasyarakat dan mempromosikan para pengusaha yangmenciptakan kesempatan kerja baru bagi kaum muda.

1.5.Mengulas

kesempatankerja tambahan

P

7

8

Pendidikan dan pelatihan merupakan cara untuk memberdayakanorang, meningkatkan kualitas dan cara kerja, meningkatkan produktivitaspenduduk, menaikkan pendapatan pegawai, mempertinggi tingkatpersaingan perusahaan, mempromosikan jaminan kerja dan kesetaraansosial serta kebersamaan. Pendidikan dan pelatihan, karenanya,merupakan pilar dari pekerjaan yang layak.

ngkatan kerja yang sangat terlatih dan trampil akan lebih fleksibeldan mampu menghadapi perubahan kebutuhan produksi dan jasa pasartenaga kerja dalam era globalisasi, pengembangan teknologi danperubahan organisasi. Meningkatnya kemampuan kerja secara signifikanjuga menurunkan biaya pelatihan di masa datang, karena para pekerjaterampil akan lebih mudah dan ekonomis untuk dilatih kembali.

Sebagai klien utama dalam sistem pendidikan dan pelatihan,pengusaha dapat membantu menginformasikan kebijakan dan praktekberagam isu, termasuk:

Apa yang dibutuhkan oleh suatu jenis pekerjaan dari pendidikandan pelatihan.

Bagaimana angkatan kerja masa depan harus mempelajariketerampilan yang dibutuhkan.

Bagaimana pendidikan harus dibiayai.

engusaha memberikan kontribusi pada penciptaan lapangan kerjabagi kaum muda dengan memastikan apa yang dipelajari kaum mudasesungguhnya meningkatkan kemampuan kerja mereka. Pengusahadapat berperan dengan turut mengembangkan kurikulum, terutama bagisiswa tahun terakhir sekolah kejuruan, sekolah berdasarkan pendidikandan pelatihan luar sekolah.

Pengusaha dapat berpartisipasi dalam dewan sekolah dan melobipemerintah mengenai pentingnya kompetensi dasar danmemberikan masukan mengenai kemampuan kerja dari lulusansekolah. Bila pengusaha merasa area-area pembelajaran yangseharusnya menjadi prioritas tidak mendapatkan biaya yangdiperlukan, mereka dapat mendesak perlunya guru-gurutambahan, infrastruktur yang lebih baik atau lebih banyak buku-buku panduan dan alat bantu untuk mengajar.

Meningkatkan KemampuanKerja

22.1

Pendahuluan

2.2Mengembangkan

kurikula yangrelevan

A

P

9

lemen penting dari usaha promosi pengusaha adalah menyakinkanlebih banyak kaum muda yang menyelesaikan sekolah. Trenmemperlihatkan bahwa mereka yang putus sekolah dini cenderungmenjadi penganggur atau bekerja dengan upah rendah. Sejumlah negaraberupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai cara: memberikanpendidikan dan pelatihan, memberikan pengalaman kerja, membantupencarian kerja, dukungan untuk kembali ke pendidikan formal dansubsidi upah. Para pengusaha dapat bermitra dengan pemerintah danmitra-mitra lainnya untuk melanjutkan program ini.

Namun, pencegahan bukanlah solusi terbaik. Segala tindakan yangmemungkinkan harus diambil untuk meningkatkan penyelesaianpendidikan. Beberapa tindakan yang dapat diambil pengusaha dalamhal ini mencakup:

Menyadari pentingnya menyelesaikan pendidikan dalam kebijakanpengusaha mengenai pendidikan dan pelatihan.

Mempromosikan pentingnya masalah ini kepada pemerintah danmendukung inisiatif pemerintah untuk meningkatkan penyelesaianpendidikan.

Menfokuskan pada pendidikan, pelatihan dan kebijakanketenagakerjaan pemerintah pada sebuah analisis mengenaidampaknya terhadap penyelesaian pendidikan.

Apabila memungkinkan, pengusaha dapat menggunakan posisinyauntuk mempromosikan perlunya persyaratan-persyaratan pendidikanyang lebih tinggi untuk masuk ke dalam dunia kerja dan mengarahkanpara pencari kerja yang berpendidikan rendah untuk memasuki program-program pelatihan.

eringkali penganggur muda tidak menerima saran-saran mengenaikarir kerja yang memadai dan seringkali tidak mendapatkan sosok-sosokpanutan di dunia kerja yang sesuai dengan mereka. Pengusaha dapatmendukung skema pelatihan luar sekolah pemerintah maupun lembagapendidikan untuk menjamin ketrampilan, perilaku dan pelatihan bagikaum muda memaksimalkan kemampuan kerja mereka. Beberapalangkah yang dapat dilakukan pengusaha meliputi:

Mendorong pemerintah untuk menyediakan jasa-jasa bimbingan luarsekolah di tempat-tempat yang tidak menyediakannya.

Memberi masukan kepada pihak sekolah dan konsultan pelatihanluar sekolah mengenai jenjang karir yang ada, persyaratan-persyaratan keahlian saat ini dan masa datang.

Berbicara langsung kepada para murid baik melalui kunjungan kesekolah atau bahkan menawarkan tur ke tempat-tempat kerja untukmemberikan pandangan yang lebih realistis mengenai dunia kerja.

Menawarkan tempat-tempat bagi “program-program pengalamankerja.”

Mengidentifikasi kaum muda yang cocok sebagai tenaga kerja dimasa mendatang dan memberikan dukungan dengan membeli buku-

2.3Mempromosikanpenyelesaianpendidikan

2.4Bimbingan luarsekolah yanglebih baik

E

S

10

buku dan bahan-bahan sekolah dengan perjanjian mereka akanbekerja bagi sang pengusaha setelah menyelesaikan sekolah.

Mendorong pengunaan internet yang lebih besar sebagai saranapemberian informasi panduan pelatihan di luar sekolah bagi kaummuda.

Pengusaha dapat membantu mengatasi prasangka jender yangseringkali ditemukan di pelatihan luar sekolah. Bentuk prasangka dalambimbingan karir seringkali mengarahkan kaum perempuan untuk tidakmemilih program-program pelatihan yang akan membawa mereka kepenghasilan dan status jangka panjang yang lebih tinggi, terutama dinegara-negara berkembang. Dengan menghapuskan prasangka-prasangka seperti ini dan membebaskan kaum perempuan memasukisemua bidang pekerjaan, para pengusaha berkesempatanmempekerjakan mereka.

ebutuhan untuk memperoleh pekerjaan di kalangan orang mudasemakin meningkat. Pengusaha dapat mengimbangi hilangnya investasiakibat pemberian pelatihan bagi pekerja muda dengan merekrut tenagaterlatih. Ini artinya, para pengusaha harus mempertimbangkan untukmerekrut tenaga kerja yang tidak mereka latih sendiri. Proses seperti inidapat berjalan lebih mudah melalui standarisasi persyaratan nasionalbaik untuk pengalaman dan kualifikasi dari para lulusan universitasmaupun lembaga pelatihan atau sekolah kejuruan. Standarisasi inimenjawab kebutuhan perusahaan maupun pekerja karena turutmenfasilitasi pembelajaran seumur hidup, membantu perusahaan dankantor penempatan kerja menyesuaikan permintaan dengan persediaantenaga kerja, serta memandu dalam menentukan pilihan pelatihan ataujenjang karir. Pengusaha pun terdorong untuk mengembangkankemitraan dengan seluruh mitra kunci dalam merancang dan/ataumengembangkan kerangka persyaratan nasional.

etika tuntutan atas keahlian terus berkembang akibat perubahanteknologi dan ekonomi, sistem pelatihan yang ada harus melakukanpenyesuaian isi dan metode guna menjamin terciptanya angkatan kerjayang berdaya saing internasional. Karenanya, harus lebih banyak lagiorang muda yang dilatih dengan biaya yang lebih efektif. Kemudian,pelatihan tersebut harus melahirkan angkatan kerja yang dapatmenyesuaikan diri dengan cepatnya perubahan kebutuhan pasar kerja.Untuk itu, pengusaha dapat berperan dengan:

Membantu badan-badan pelatihan mengkombinasikan dengan tepatpendidikan kejuruan yang diberikan di sekolah, lembaga pelatihandan di tempat kerja.

Mengembangkan isi dan penerapan magang di sektor informal danformal.

Mendorong penggunaan anggaran dan insentif lain bagi pengusahauntuk menerima kaum muda sebagai peserta pelatihan.

Menyediakan bantuan dana dan keahlian untuk programpendidikan kejuruan.

2.5Peran dari

kerangkapersyaratan

nasional

2.6Memperbaiki

kualitas danefisiensi latihan

kerja

K

K

11

Mengambil bagian dalam badan atau kepanitian industri yangmenentukan kurikulum pelatihan.

Mengingatkan badan-badan pelatihan mengenai penurunan kualitas

iantara sejumlah kemungkinan untuk meningkatkan kualitas sistemmagang, pengusaha dapat mempertimbangkan hal-hal berikut:

Memastikan bahwa kurikulum mengenai magang terus diperbaharuisebagai upaya menghasilkan tenaga kerja yang trampil dankompeten demi peningkatan produktivitas dan proses pembelajaran.

Memasukkan kualifikasi magang ke dalam kerangka kualifikasiterpadu, serta merinci pembagian antara magang dengan pilihanpelatihan lainnya.

Menyediakan kesempatan bagi kaum muda untuk ikut menentukankurikulum dan keahlian yang akan diajarkan dalam masa magang.

Memberi ruang terhadap perubahan, seperti jangka waktu magang,peluang untuk mempercepat masa magang, pilihan untukmemperoleh variasi ketrampilan, dan sebagainya.

Melakukan perbandingan dengan sistem magang di negara-negaralain, dengan mempertimbangkan faktor budaya dan ekonomi.

Meningkatkan fleksibilitas sistem pelatihan dengan melenturkanpersyaratan yang kaku seperti mengkombinasikan pelaksanaanpelatihan di luar dan di tempat kerja dan waktu pelatihan.

Menelaah gagasan pemberian pelatihan terhadap pengusaha danorang muda dengan fleksibilitas untuk mengontrak layananpelatihan bersama ataupun pribadi.

eningkatkan kemampuan orang muda memperoleh pekerjaanmembutuhkan langkah kongkrit. Dari semua usulan yang dibahas dalambagian ini, langkah tersebut terbagi dalam tiga tema besar:

Membangun kemitraan

Menyediakan anggaran yang memadai, dan

Memantau kinerja untuk memperoleh masukan

Membangun kemitraan merupakan langkah tepat bagi pengusahayang umumnya tidak berwenang menentukan bentuk pendidikan ataupelatihan. Pengusaha harus mampu mempengaruhi pemerintah agar apayang menjadi tujuan utama mereka diterjemahkan ke dalam kebijakandan pelayanan yang efektif. Karenanya, pengusaha perlu menjalinkerjasama yang baik dengan pemerintah, serikat pekerja, sekolah, uni-versitas dan lembaga lainnya dalam rangka membangun kemitraan yangefektif.

Pengusaha pun berpeluang memberikan bantuan langsung kepadasekolah dan lembaga pelatihan. Prakarsa seperti itu dapat mendorong

2.7Sistempemaganganyang moderndan relevan

2.8Kemitraan,pendanaan dankinerja

MembangunKemitraan

D

M

12

hubungan yang positif antara pengusaha dan masyarakat sekitarnyamelalui:

Mensponsori kegiatan.

Membantu sekolah dan lembaga pelatihan mengumpulkan dana.

Mensponsori beasiswa dan posisi mengajar.

Menyediakan sekolah dan lembaga pelatihan dengan infrastrukturseperti buku, peralatan komputer, atau bahkan pemondokan.

Memperbolehkan pihak sekolah menggunakan fasilitas perusahaansetelah jam kerja atau pada akhir pekan.

Pengusaha berkepentingan untuk memastikan seluruh dana yangdianggarkan bagi pendidikan dan pelatihan sesuai. Pengusaha dapatmengaitkan anggaran dengan kinerja melalui prestasi kerja. Selain itu,pengusaha dapat mendesak pemerintah untuk menyediakan kemudahanpajak atau lainnya untuk mendorong pelatihan berbasis usaha danpengembangan keahlian bagi kaum muda.

Pengusaha pun dapat berperan aktif dalam:Memantau jumlah siswa atau peserta latihan yang lulus selamaperiode yang ditentukan.

Mengkaji kemampuan dari lulusan terbaru.

Mengumpulkan pendapat dan masukan baik dari pengusahamaupun kaum muda mengenai kepuasan mereka terhadap sistempelatihan dan peluang untuk peningkatan.

Penyediaananggaran dan

pengawasankinerja

13

14

ejumlah perusahaan terbesar dan terberhasil di dunia menyadarikeuntungan dari mendukung kewirausahaan kaum muda. Merekamenyadari bahwa sebagai pengusaha muda mereka dapat menyebarkannilai-nilai perusahaan kepada generasi berikutnya, serta meningkatkanaspirasi orang muda. Selanjutnya, pengalaman internasionalmenunjukkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu cara efektif untukmemberdayakan kelompok yang kurang beruntung, seperti kaumperempuan muda.

Banyak tantangan yang dihadapi usahawan muda berkaitanlangsung dengan kemampuan mendirikan perusahaan. Pengusaha yangmapan dapat membantu usahawan muda menanggulangi hambatan-hambatan usaha.

Menumbuhkan nilai kewirausahaan di dalam diri kaum mudamerupakan hal krusial. Banyak orang muda tumbuh tanpa adanyapanutan kewirausahaan di dalam keluarga maupun lingkungannya,sehingga mereka pun enggan menjadi usahawan. Berikutnya akandijelaskan sebagian dari langkah-langkah yang dapat dilakukan olehpengusaha untuk mendorong kewirausahaan diantara kaum muda.

anyak negara telah mengenal nilai dari “pendidikan kewirausahaan”untuk membentuk sikap dan kemampuan berwirausaha selama tahunterakhir masa sekolah. Hal ini bertujuan untuk merangsang mereka yangputus sekolah untuk memulai usaha sendiri.

Ketika sekolah tidak mendorong kewirausahaan sebagai suatupilihan, pengusaha dapat melobi untuk memasukkan masalah ini kedalam kurikulum. Pengusaha pun dapat menjelaskan apa yangdiharapkan dari program kewirausahaan berbasis sekolah ini. Sebagaicontoh, mengajarkan mengenai dasar ketrampilan keuangan,pengawasan harga dan persediaan barang, proses peminjaman, dankonsep seperti bunga dan jaminan, serta pemahaman mengenai peraturanpemerintah.

Usaha pelatihan telah dikembangkan di beberapa negara untukmembantu kaum muda mempelajari tentang bisnis melalui praktek danpengalaman “langsung”. Usaha pelatihan menyediakan kesempatan bagikaum muda untuk merencanakan, mengembangkan danmengoperasikan perusahaan mereka sendiri, di bawah pengawasan danpembinaan dari badan pendukung. Pengusaha pun dapat menjadi mitrabisnis dari kelompok muda dan pendidik.

Kewirausahaan Kaum Muda

33.1

Mengembangkankewirausahaan

kaum muda

3.2Mendorongpendidikan

kewirausahaan

S

B

15

anyak kaum muda memiliki gagasan bisnis yang baik. Namunmereka tidak memiliki tempat untuk menerapkannya. Pengusaha dapatmempertimbangkan penggunaan kantor, pabrik ataupun gudang yangtidak terpakai sebagai kantor secara gratis atau sekadar membebankanbiaya listrik, air dan lain-lain.

Usahawan muda kerapkali menghadapi kesulitan modal akibatketiadaan pengalaman bisnis dan modal, serta keengganan pihak bankmemberikan peminjaman. Pengusaha dapat melobi pemerintah untukmerancang atau meningkatkan skema yang menyediakan modal untukusahawan muda. Pengusaha dapat membantu usahawan mudamemanfaatkan semua sumber modal yang ada dengan berbagai caraseperti:

Menyediakan atau menjadi perantara pinjaman rendah atau besardengan bunga rendah atau tanpa bunga.

Membantu usahawan muda mengakses skema keuangankonvensional.

Menjamin pinjaman kepada kaum muda tanpa jaminan pribadi yangkuat.

Pengusaha dan organisasi mereka dapat berupaya memastikanteraksesnya modal komersil oleh usahawan muda. Hal ini dapat dicapaimelalui dialog terbuka dengan bank dan lembaga keuangan untukmendorong pemberian pinjaman, sekaligus membantu kesiapan kaummuda mengembalikan pinjaman.

Pengusaha pun dapat mendanai usaha mandiri orang muda sesuaidengan bidang operasinya. Peran utama pengusaha dalam hal ini adalahmendirikan sumber dana non-pemerintah atau bank bagi kaum muda,kemungkinan melalui pembentukan suatu sindikasi pendanaan.

Apabila memang dapat diterapkan, pengusaha pun dapat mencaribantuan dana dari badan-badan internasional atau lainnya untukmembentuk perusahaan baru bagi kaum muda. Dalam hal ini, prioritaspendanaan sebaiknya ditujukan kepada perusahaan yang bermanfaatbagi masyarakat sekitar dan membantu memperkecil dampak sosial daripengangguran.

aum muda yang memulai bisnis saat ini harus menguasai sejumlahinformasi rumit seperti pajak, peraturan tenaga kerja dan produksi,asuransi, kualitas produk dan properti. Pengusaha dan organisasinyadapat berbagi keahlian. Upaya yang mungkin dilakukan meliputipenulisan panduan mengenai hal tersebut di atas dan mengambilperanan untuk membentuk layanan informasi atau membantu layananinformasi pemerintah.

Satu layanan paling menguntungkan yang dapat diberikanpengusaha kepada usahawan muda adalah mentoring. Mentoring dapatmengatasi dua masalah utama yang dihadapi kaum muda saat memasukidunia usaha: pengalaman dan jaringan yang terbatas. Mentor pun dapatmemperoleh kepuasan pribadi dengan membantu yunior mereka.

3.3Menyediakanakses ke lingkupkerja dan modal

3.4Memberikanarahan danakses padajaringan usaha

B

K

16

Yang belum sepenuhnya dimanfaatkan adalah online mentoringbagi usahawan muda. Pengusaha dapat, misalnya, membangunfasilitas internet untuk memungkinkan usahawan mudamemperoleh saran dan masukan dari rekan yang sudah mapansecara online.

Selanjutnya, pengusaha dan organisasinya dapat menyediakanjaringan kesempatan yang luas kepada usahawan muda. Beberapanegara telah menciptakan kamar dagang kaum muda dan organiasiusahawan muda untuk mencapai tujuan ini. Pengusaha dan organisasinyadapat membantu usahawan muda dengan mendukung organisasi ini danmenjalankan sistem keanggotaan secara gratis atau dengan biaya ringan.

ara lain yang sangat mungkin untuk mengembangkan kewirausahaanmuda adalah melalui kompetisi yang memberikan penghargaan daninovasi kepada usahawan muda. Kompetisi kerapkali dimulai denganmengiklankannya secara nasional untuk mengundang nominasi.Kompetisi ini dibatasi untuk kelompok umur tertentu, dan disertai denganberbagai kategori penghargaan. Hadiah yang diberikan berupa modalusaha, rekening investasi atau nasehat cuma-cuma mengenai aspekmanajemen tertentu. Upacara pemberian penghargaan seringkalimenarik tokoh-tokoh nasional, seperti pemimpin nasional dan kepalanegara, dan liputan media yang luas.

Pengusaha dapat mensponsori atau menyelenggarakan kompetisiini. Menawarkan hadiah, membantu sebagai juri atau menyerahkanpenghargaan adalah cara-cara lain untuk memperlihatkan dukungan.

engusaha dapat membantu usahawan muda secara langsung denganmelakukan bisnis bersama mereka. Hal-hal yang bisa dilakukan meliputi:

Membuat kesepakatan dengan usahawan muda secara legal,sebagai bagian kebijakan pembelian dan penyediaan barang.

Memberikan jatah kontrak bagi usahawan muda dari masyarakatsekitar.

Membuat sistem franchise yang dapat diakses oleh perusahaan kecilyang dioperasikan kaum muda (yang mungkin memiliki kekuatandaya saing untuk pasar yang tertentu seperti pakaian dan barangelektronik).

Masalah yang banyak dihadapi usahawan muda adalah merekamempunyai produk yang baik namun tidak dapat memenuhi permintaandari perusahaan besar. Pengusaha retail, misalnya, dapat membantumemasarkan produk usahawan muda pada skala kecil sertamemperkenalkan dan menawarkan produk tersebut sebagai produk dariusahawan muda. Jika sukses, pengusaha retail dapat mempertimbangkanpilihan pembiayaan agar usahawan muda dapat memenuhi pengirimanyang lebih besar.

3.5Mendorongpersaingan

usaha kaummuda

3.6Menjalin usaha

denganpengusaha-pengusaha

muda

C

P

17

Pengusaha dapat meminta kaum muda menjual produk dan jasamereka. Kaum muda bisa diberi bantuan dana untuk membeli barangdan mendapatkan hak penjualan. Mereka dapat bermanfaat bagiperusahaan yang mapan dengan menciptakan pasar baru atau menjajakipasar pontensial.

sahawan muda yang telah sukses membangun usaha kecilumumnya menghadapi tantangan saat mengembangkannya menjadiperusahaan besar. Pengusaha karenanya harus memastikan bahwabantuan yang diberikan kepada usahawan muda tidak terbatas pada saatmemulai usaha namun juga saat usaha itu berkembang.

3.7Tindaklanjut

U

18

engusaha yang melakukan diskriminasi terhadap kaum perempuandan laki-laki muda secara efektif merusak pasar kerja dan menghambatangkatan kerja untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka.Karenanya, pengusaha harus berupaya menghapus diskriminasi langsungataupun tidak. Diskriminasi langsung terjadi ketika seseorang tidakdipekerjakan atau kehilangan kesempatan promosi dengan alasan yangjelas-jelas menyebutkan karena sang pelamar adalah “perempuan” atau“laki-laki”. Diskriminasi tidak langsung terjadi ketika persyaratan kerjamempengaruhi salah satu karakteristik pelamar seperti jenis kelamin,agama, ras dan sebagainya.

Dalam dunia usaha, perempuan sama berhasilnya dengan laki-laki.Bukti empiris memperlihatkan usaha yang dimiliki perempuan memilikitingkat penjualan, keuntungan dan pertumbuhan karyawan yang samatingginya dengan perusahaan yang dimiliki laki-laki. Manfaat bagiperusahaan yang menerapkan kebijakan kesetaraan peluang bagiperempuan adalah:

Mendapatkan kandidat terbaik untuk suatu pekerjaan.

Bermanfaat bagi dunia usaha dari keanekeragaman pendekatan,latar belakang, dan prioritas.

Posisi perusahaan yang baik dalam konteks kewajiban undang-undang saat ini dan masa datang.

Keputusan pengusaha untuk merekrut, melatih, mempromosikankaum muda harus berdasarkan pertimbangan seperti kompetensi,perilaku, kontribusi, kebutuhan perusahaan, serta bukanberdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin bukan merupakan alatukur kompetensi.

aat pengusaha harus memilih perempuan atau laki-laki, pilihantersebut harus demi kepentingan bisnis berdasarkan kemampuan. Untukmemastikan hal tersebut:

Iklan pekerjaan tidak mengindikasikan referensi pelamar darikelompok atau jenis kelamin tertentu kecuali pilihan tersebutmemang dibutuhkan oleh jenis pekerjaan yang ditawarkan.

Lingkup dari wawancara kerja harus terkait dengan jenis pekerjaandan harus meliputi kualifikasi dari pelamar.

Kantor penempatan tenaga kerja perlu mempromosikan kesetaraanpeluang dalam menjalankan tugasnya, dan tidak menjalankanpraktek-praktek yang bersifat diskriminatif.

Kesetaraan Kerja bagiPerempuan dan Laki-laki Muda

44.1

Mengapa kitamembutuhkan

kesetaraankerja?

4.2Perekrutan

P

S

19

Beberapa langkah positif yang dapat dilakukan pengusaha untukmenghentikan diskriminasi jender adalah:

Mendiversifikasi perempuan muda pada pilihan pelatihan kejuruanyang sesuai.

Memastikan bahwa jasa penempatan, bimbingan dan konselingmemiliki personil yang memahami permasalahan khusus dariperempuan muda.

Mendorong partisipasi perempuan muda dalam berbagai bidangpekerjaan dengan tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.

Mendorong pembagian tanggung jawab pekerjaan, keluarga dansosial yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki.

Mendorong pengusaha untuk merekrut dan mempromosikanperempuan muda dalam sektor, bidang pekerjaan dan jabatandimana perempuan kurang terwakili.

Gairah kesetaraan terkadang mengarah pada usulan untukmenentukan kuota atau target. Target umumnya lebih fleksibel ketimbangkuota dan lebih disukai dalam banyak kasus. Kuota atau target perluditerapkan mengikuti terjadinya praktek diskriminasi di masa lampau danharus segera diakhiri saat praktek tersebut berakhir.

elecehan seksual kerap dikaitkan dengan kekuasaan.Kecenderungan terjadinya pelecehan seksual erat hubungannya dengankerentanan dan ketergantungan finansial dari korban. Penyalahgunaanwewenang harus ditanggapi serius dalam dunia usaha.

Pengusaha harus menerapkan kebijakan dan langkah pencegahandi tingkat perusahaan guna mengurangi risiko pelecehan seksual.Tidaklah cukup sekadar memberikan bantuan terhadap korbanpelecehan seksual setelah kerusakan yang terjadi.

Pendekatan efektif yang dapat dilakukan pengusaha meliputi:

Mengembangkan dan mempromosikan kebijakan perusahaan yangmelarang pelecehan seksual.

Menyiapkan suatu prosedur untuk pengajuan, pengkajian dantindaklanjut dari keluhan yang disampaikan.

Menyediakan kesempatan untuk konseling pribadi.

ejumlah pengusaha ragu mempekerjakan perempuan muda karenakomitmen keluarga dianggap dapat mengurangi tingkat kehadiran kerja.Ketidakteraturan kehadiran merugikan pengusaha, dibayar atau tidak.Namun, seharusnya tidak ada diskriminasi terhadap pelamar pekerjaanberdasarkan asumsi yang tidak sepenuhnya benar bahwa pekerjaperempuan memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi. Tingkatketidakhadiran sesungguhnya berkaitan erat dengan rendahnya statusdan tanggung jawab pekerjaan. Perempuan dengan jabatan tinggicenderung lebih rajin masuk kerja dibandingkan kolega laki-laki mereka.

4.3Pelecehanseksual

4.4Tanggungjawab keluargadan pekerjaan

P

S

20

Apabila pengusaha mempromosikan kesetaraan jender, skemakerja berlandaskan keluarga harus diarahkan pada semua pekerjalaki-laki dan perempuan, dan mempromosikan ‘saling berbagi rasa’antara laki-laki dan perempuan. Hanya dengan melalui salingberbagi rasa inilah perempuan dapat mengatasi beban ganda daritugas kerja dan keluarga.

Bukti memperlihatkan bahwa tempat kerja yang mengacu padakeluarga meningkatkan motivasi dan rasa memiliki karyawan. Hal iniakan mendorong kinerja yang lebih baik dan pada gilirannyamenguntungkan perusahaan.

engusaha dapat berperan dalam kesetaraan jender di tempat kerjadengan menerapkan kebijakan kesempatan yang sama. Kebijakantersebut harus menguraikan secara singkat keinginan dan langkah yangdiambil untuk menerapkan kesetaraan partisipasi dan perlakuan seperti:

Kebijakan dan program untuk menghapuskan pembedaan jenispekerjaan berdasarkan jender, dan untuk meningkatkan peluangbagi perempuan untuk pindah ke pekerjaan yang berorientasiketrampilan dan bersifat non-tradisional.

Penegakan kebijakan yang tegas untuk menghapuskan pelecehanseksual dan diskriminasi.

Dukungan terhadap kebijakan yang mengacu pada keluarga dankesetaraan tanggung jawab dan manfaat keluarga bagi kedua orangtua.

4.5Bagaimana

mengintegrasikanisu-isu jender

ke dalamaktivitas

pengusaha?Kebijakan

kesetaraanpeluang

P

21

22

Kesuksesan dalam mengatasi pengangguran muda dapatdiwujudkan dengan menggunakan ekonomi untuk membiayaipendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Fokus dari panduan adalahuntuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemampuankerja orang muda, mengembangkan perusahaan yang dijalankan orangmuda serta menerapkan kesetaraan jender di tempat kerja. Peran daripengusaha dalam hal ini bervariasi dari mengomentari kebijakan hinggamemberikan masukan pada program-program nyata dan melaksanakaninisiatif-inisiatif mereka sendiri.

angkah pertama bagi pengusaha untuk memaksimalkan lapangankerja bagi kaum muda adalah memahami bursa kerja muda nasional.Untuk itu, pengusaha harus mempertimbangkan dan mempelajari data-data yang tersedia berdasarkan ukuran dan sifat dari lapangan kerjamuda. Pengusaha di negara-negara dimana data statistik yang tersedialebih terbelakang membutuhkan data-data nasional tambahan darisumber informasi sekunder, seperti riset yang dilakukan ILO. Yang pentingadalah organisasi pengusaha mencari tahu seberapa besar masalahpengangguran muda ini mempengaruhi anggota-anggota mereka.Apabila pengangguran muda memang merupakan masalah, organisasipengusaha perlu mengembangkan acuan guna menaksir apakah masalahitu membaik atau memburuk.

etelah menaksir tingkat pengangguran muda, langkah berikutnyaadalah memahami penyebabnya. Cara terbaik untuk memahamipenyebab pengangguran kaum muda di dalam bursa kerja adalah melaluiriset empiris yang solid dan terpercaya. Dalam hal ini, pengusaha dapatmenggunakan informasi sekunder, seperti riset internasional oleh ILOatau lembaga pendidikan, atau melaksanakan sendiri riset empiris yanglebih detail. Yang utama, pengusaha harus dapat mengembangkanpemahaman yang jelas mengenai apa yang mereka percayai menjadidasar penyebab pengangguran muda di daerahnya. Upaya mengatasipenyebab tersebut kemudian menjadi tujuan dari kebijakan danpengusaha.

etelah penyebab dari pengangguran muda teridentifikasi, langkahselanjutnya bagi organisasi pengusaha adalan meningkatkan kesadarantentang dampaknya terhadap anggota-anggota mereka. Penting bagiorganisasi pengusaha untuk menyadari bahwa tingkat pengangguranmuda yang tinggi membahayakan kepentingan pengusaha baik dalamjangka pendek maupun panjang.

Bagaimana menindaklanjuti:Rencana kerja bagi pengusahadan organisasi mereka 5

5.1Memahami

pasar tenagakerja kaum

muda

5.2Memahami

penyebabpengangguran

kaum muda

5.3Mendalami

pengaruh burukdari

penganggurankaum muda

L

S

S

23

Pengusaha bergantung kepada organisasi untuk mewakilikepentingan mereka. Salah satu peran dari organisasi pengusahaadalah mengarahkan pendapat pengusaha dan mengidentifikasiisu-isu penting yang menghambat keberhasilan jangka panjang.Lapangan kerja muda merupakan isu utama di banyak negara.

etelah menaksir dan membahas dampak dari lapangan kerja bagikaum muda, langkah berikutnya bagi organisasi pengusaha adalahmemasukkannya ke dalam agenda anggota mereka. Pilihan-pilihanspesifik meliputi:

Mengangkat isu lapangan kerja bagi kaum muda di dalam diskusiyang dilakukan oleh dewan pelaksana atau komite organisasipengusaha.

Memprakarsai dialog mengenai lapangan kerja bagi kaum mudadiantara anggota-anggota kunci dan pengusaha-pengusaha terbesar.

Memberikan informasi kepada para pengusaha yangmempromosikan pentingnya lapangan kerja bagi kaum muda danbagi pengusaha untuk bertindak.

etika pengusaha menghargai sifat dari lapangan kerja bagi orangmuda dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi mereka, langkahberikutnya adalah mengembangkan kerangka kebijakan atau komitmenyang lebih luas untuk memandu tindakan pengusaha. Suatu kerangkakebijakan tentang tenaga kerja muda dapat meliputi:

Pengusaha percaya bahwa semua anak mampu membaca danmenulis setelah meninggalkan sekolah.

Pengusaha akan berperan dalam ketenagakerjaan muda melaluikerjasama dengan pemerintah dan mitra-mitra lainnya dalamkebijakan pendidikan, pelatihan dan ekonomi.

Pengusaha akan melakukan kampanye untuk membuat tenaga kerjamuda menjadi isu utama dalam perumusan kebijakan ekonomi,pasar kerja dan hubungan industri.

angkah yang berikutnya adalah menerjemahkan komitmen dantujuan yang luas tadi ke dalam inisiatif dan strategi yang terperinci dibidang seperti reformasi ekonomi, pendidikan dan pelatihan, danperaturan pasar kerja. Strategi ini perlu menguraikan pendekatan-pendekatan tertentu mengenai masalah-masalah yang dibahas dalamempat bagian pertama.

Langkah pengusaha tidak sekadar mengatakan kepada pemerintahapa yang perlu dilakukan. Mereka dapat memperluas kegiatan merekake dalam bentuk program yang dibiayai dan dilaksanakan olehpengusaha sendiri, seperti layanan bagi usahawan muda atau keterlibatanpengusaha dalam pelatihan.

5.4Mempromosikanpenciptaanlapangan kerjabagi kaummuda kepadapengusaha

5.5Mengembangkankomitmenkebijakan yangluas

5.6Mengembangkanimplementasistrategis yangterinci

S

K

L

24

Strategi rinci yang memasukkan jangka waktu di tiap program dapatmemberikan organisasi pengusaha rencana aksi dan indikator yangterukur. Strategi pelaksanaan tidak memerlukan hasil di luar kemampuanpengusaha, dan akan lebih baik apabila dapat disertai dengan jangkawaktu yang realistis.

rganisasi pengusaha di seluruh dunia beroperasi dengan anggaranketat dan sumber daya manusia yang terbatas. Cara-cara untukmendapatkan hasil yang terbaik termasuk:

Menciptakan kesatuan minat, dukungan dan keahlian di dalamkeanggotaan pengusaha. Sebagai contoh, banyak pengusahamemiliki minat besar terhadap pengembangan keahlian untukindustri mereka, dan bersedia untuk mewakili organisasi dalamdewan dan komite pelatihan.

Menciptakan kemitraan dengan kelompok minat lainnya (contoh:kamar dagang) yang dapat saling berbagi beban biaya danoperasional.

Memasukkan isu lapangan kerja bagi kaum muda ke dalamkebijakan ekonomi, reformasi kebijakan dan kebijakan pasar kerjayang ada.

Pengusaha memiliki sumber daya terbatas yang harus digunakansecara efisien dan strategis. Organisasi yang mempunyai strategiuntuk mencapai tujuan sesuai dengan kompetensi dan kapasitasmereka cenderung paling berhasil mendorong tenaga kerja muda.

emitraan dan membangun konsensus penting karena pengusahasendiri tidak dapat mengendalikan kebijakan dan layanan yang mampumengurangi pengangguran muda. Di banyak negara, pengusaha hanyadapat menerapkan pendekatan yang mereka pilih apabila merekamendapat dukungan dari mitra-mitra utama, seperti pemerintah, sekolah,asosiasi bisnis lain, kelompok karyawan dan organisasi kaum muda.

Banyak upaya penting yang dapat dilakukan pengusahaberdasarkan kerjasama dengan pemerintah. Bentuk kemitraan yang baikadalah dimana pengusaha dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah,dan diharapkan berhasil menerapkan kebijakan pengusaha. Membangunkemitraan dengan departemen pemerintah dan pejabat publik pun perlu,karena mereka merupakan pihak pengembang kebijakan yang kemudianakan diadopsi oleh pemerintah.

Pejabat publik pun seringkali bertahan lebih lama ketimbangpemerintahan, sehingga hubungan timbal balik dengan pengusaha dapatberjalan dalam jangka lama. Departemen dan pejabat yang tepat untukmembangun kemitraan mencakup mereka yang memiliki fungsi berkaitandengan keuangan, anggaran, pajak, tenaga kerja dan pendidikan.

5.7Menggunakan

sumber-sumbersecara efektif

5.8Membangun

danmemperkokoh

kemitraan

Kemitraandengan

pemerintah

O

K

25

Kemitraan antara pengusaha dengan pendidik memainkan perananpenting dalam menentukan pengaruh pengusaha dalam masalah ini.Sasaran kemitraan meliputi: pendidikan dan pelatihan bagi kelompokyang berminat, orang tua dan lembaga pendidikan serta pelatihan.

Pengusaha yang bertindak dalam jaringan secara umum lebih suksesmelobi pemerintah, membangun koalisi, dan mempengaruhi masyarakatketimbang pengusaha yang bergerak sendiri-sendiri. Pilihan untukkerjasama yang kooperatif adalah:

Membentuk koalisi bisnis yang lebih luas untuk melobi danmempengaruhi pemerintah. Koalisi ini dapat dibentuk di bawahasosiasi yang sudah ada atau di bawah koalisi baru, seperti “KoalisiBisnis untuk Lapangan Kerja bagi Kaum Muda”.

Asosiasi industri, organisasi pengusaha nasional dan regionalmelakukan tindakan bersama-sama mengenai isu ini.

Organisasi pengusaha menjalin kerjasama dengan badan-badanseperti kamar dagang.

Penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda mendorong dialogsosial. Pengusaha dan serikat pekerja memiliki kepentingan yang jelasdalam hal ini. Kepentingan tersebut tidak terbatas pada upayamenciptakan anggota baru, namun juga untuk memastikan bahwaekonomi menyediakan standar hidup, gaji dan daya beli yang memadai.Komite konsultatif dan kebijakan, terutama berdasarkan tripartit, dapatmenawarkan basis kemitraan antara pengusaha dan serikat pekerja untukmendukung penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda yang lebihbesar.

Meski pengusaha dan serikat pekerja memiliki perbedaanpandangan, harus ada lingkup untuk kerjasama guna meningkatkanmasa depan kaum muda dengan mengatasi pengangguran muda.

Organisasi kaum muda dapat diikutsertakan dalam konsultasi danpembangunan konsensus. Berbagai organisasi lainnya yang memilikiminat pada kebijakan yang mempengaruhi lapangan kerja bagi orangmuda juga dapat menjadi mitra yang berguna dalam pembangunankoalisi dan pengembangan kebijakan.

engusaha pun dapat memperkenalkan tantangan lapangan kerja bagiorang muda kepada masyarakat yang lebih luas. Pengusaha dapatmenyebarluaskan materi yang mereka punyai mengenai dampakpengangguran muda terhadap hilangnya pendapatan, turunnyaakumulasi permintaan serta turunnya pendapatan pajak. Adanyakomitmen publik dengan pengusaha untuk menangani lapangan kerjabagi kaum muda akan membantu membangun profil organiasi pengusahadan menyebarkan pesan bahwa peran mereka bukan sekadarkepentingan bisnis.

5.9Mempromosikanketenagakerjaanmuda kepadamasyarakat

Kemitraandengan sekolahdan pendidik

Kemitraandenganorganisasi bisnis

Kemitraandengan paraserikat pekerja

Kemitraandenganorganisasiorang muda

P

26

ebijakan kepemudaan nasional merupakan komitmen luas yangtelah diterapkan di 144 negara untuk memandu program pengembanganyang bersifat lintas kebijakan. Kebijakan kepemudaan nasional bukanhanya sekadar simbol nasional, tapi juga menyediakan pondasi yangkuat untuk kemitraan publik-swasta dan kerjasama yang lebih besardiantara mitra-mitra utama. Pengusaha dapat memperoleh pengakuanpublik dan menciptakan jaringan yang bermanfaat dengan berperan aktifdalam pengembangan dan penerapan kebijakan ini.

eluang bagi keikutsertaan dan keterwakilan pengusaha ada padaberbagai kebijakan, konsultatif, dan dewan administratif, komitemanajemen dan seterusnya. Pengusaha berada dalam posisi kunci untukmemberikan saran di bidang-bidang seperti layanan ketenagakerjaanpublik, kebijakan pasar kerja dan pendidikan dan pelatihan. Saran dapatdiberikan pada:

Struktur tripartit formal yang mengawasi hasil pendidikan danpelatihan.

Pengembangan kurikulum dan badan pengawasan.

Dewan manajemen sekolah dan lembaga pelatihan.

Lembaga konsultasi yang mengurus atau mengatur program bursakerja pemerintah.

Badan-badan alokasi dana untuk usahawan muda.

Partisipasi pengusaha dalam inisiatif seperti itu tidak hanya berupaketerwakilan suara atas isu terkait, namun juga keterlibatan dalamlegitimasi kebijakan. Pengusaha yang bersedia mengorbankanwaktu dan terlibat dalam proses konsultasi dan pengambilankeputusan seluas mungkin cenderung memperoleh keuntunganbesar.

rganisasi pengusaha dapat secara langsung membantu anggota-anggotanya memanfaatkan program-program dan layanan-layananpemerintah. Satu pendekatan khusus yang menarik adalah peranorganisasi pengusaha sebagai perantara kerja dengan menawarkan diriuntuk menjalankan perekrutan dan penyeleksian tenaga kerja baru bagianggota mereka serta dengan menyediakan pangkalan data yangmemuat data tenaga kerja muda yang kompeten.

Organisasi pengusaha dapat juga menyalurkan jasa atas namapemerintah, seperti jasa konsultasi bagi para pencari kerja dan danusahawan muda. Organisasi pengusaha berperan dalam menyediakanpelayanan bagi para pengusaha dan kaum muda karena pemerintahseringkali tidak mempunyai hubungan dan pengalaman yang luasmengenai sektor swasta.

5.10Kebijakan

kepemudaannasional

5.11Partisipasi,

konsultasi danketerwakilan

5.12Melayani para

pengusaha danbadan-badan

pemerintah

K

P

O

27

elobi dan mempengaruhi merupakan inti dari fungsi organisasipengusaha, terutama melobi pemerintah dan birokrasi. Organisasi bisasaja membina hubungan dengan politisi, penasehat, dan birokrat yangterkait dengan sejumlah area yang diuraikan dalam panduan ini untukmelobi pendekatan kebijakan yang dipilih pengusaha.

Lobi dapat dibantu dengan pendapat dan tekanan yang diberikanmasyarakat terhadap politisi dan pembuat kebijakan. Peluncuran laporan,kebijakan, komitmen dan pernyataan yang luas kepada publik dapatmenjadi bagian dari lobi pengusaha terhadap masalah ketenagakerjaanmuda.

atu-satunya jalan untuk memastikan upaya pemerintah danpengusaha berjalan seperti diharapkan adalah dengan mengawasi danmengevaluasi secara berkala semua kebijakan dan inisiatif. Pengusahaberperan untuk menjamin semua inisiatif mengenai lapangan kerja bagiorang muda berjalan dengan baik dan dengan tingkat efesiensi danefektivitas yang terukur.

Salah satu pilihan adalah dengan menyiapkan “kartu laporan” ataskebijakan dan inisiatif pemerintah, yang dapat digunakan untukmenilai dan mengomentari kinerja mereka. Pengawasan danevaluasi juga dapat dibentuk di dalam kebijakan dan strategipengusaha uuntuk memastikan bahwa program-program merekapun berjalan efisien dan memberikan manfaat maksimal terhadapanggota dan penganggur muda.

rganisasi pengusaha juga mewakili pengusaha secara internasional.Organisasi pengusaha nasional dapat berperan dalam penciptaanlapangan kerja bagi orang muda di seluruh dunia, dengan cara:

Berbagi pengalaman di tingkat nasional melalui ILO dan IOE untukturut serta dalam pengembangan kebijakan berkelanjutan danpenciptaan model terbaik untuk memandu pengusaha mendoronglapangan kerja bagi kaum muda.

Menerapkan hikmah dan pelajaran pengusaha di negara lain yangdisesuaikan dengan kondisi nasional.

Menggunakan, mempromosikan dan mendistribusikan sumber dayainternasional pada lapangan kerja bagi kaum muda, seperti panduanini.

5.13Melobi danmempengaruhi

5.14Memonitor,mengevalusidanmemperbaikisecaraberkesinambungan

5.15 Berbagiinformasi ditingkatinternasional

M

S

O

28