tekstil tradisional - anyaman dengan benang pakan tambahan
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
1/17
KAIN SULAM
1. Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana proses membuat motif anyaman dengan
menggunakan benang pakan tambahan pada anyaman polos.
2. Latar Belakang Masalah
Indonesia terdiri dari ribuan pulau, rangkaian budaya dan warisan
leluhur telah menghasilkan karya kain tenun yang mempunyai nilai filosofi
yang sangat tinggi dan sarat akan makna. Di beberapa daerah seperti di
daerah Sumatera utara, Aceh dan daerah lainnya, kain tenun di Indonesia
masih banyak yang ditenun menggunakan alat tenun gendong.
Hampir seluruh suku di Indonesia mempunyai kain khasnya sendiri. Akan
tetapi, penyebutan kain yang dibuat dengan menenun benang-benang ini
berbeda satu sama lain. Ada yang menamakannya kain sulam, kain songket,
kain ulos, kain ikat, kain troso, dan lain-lain. erbedaan kain-kain ini terletak
pada bahan dasar dan proses finishing nya.
Sesuai namanya, kain tenun dibuat dengan teknik menenun untuk
menyatukan benang-benang membentuk kain. Sekilas teknik ini mirip seperti
menganyam, hanya sa!a bahan yang digunakan adalah benang. ertama-
tama, benang dibentangkan secara "ertikal dan disusun secara ber!e!eran di
alat tenun. Selan!utnya, benang arah horisontal maupun "ertikal dimasukkan
ke susunan benang "ertikal ataupun hori#ontal dengan pola tertentu untuk
membentuk corak. $ombinasi dari bentangan benang-benang "ertikal dan
benang-benang horisontal ini yang selan!utnya men!adi kain sulam. Di
Indonesia dikenal banyak sekali !enis kain sulam yang antara lain, sulam
ikat, sulam troso, sulam !epara, sulam baron dan lainnya.
%engingat proses pembuatannya yang sangat rumit dan pan!ang, maka tak
heran !ika selembar kain tenun ini bisa dibuat dengan !angka waktu yang
cukup lama. &ata-rata kain tenun yang dibuat secara manual akan
menghabiskan waktu hingga lebih dari sebulan.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
2/17
$arena membuat kain dengan menggunakan alat tenun bukan mesin
'A()%* banyak digunakan dalam pembuatan kain khas nusantara maka dari
itu perlulah kita mengetahui bagaimana proses pembuatan kain dengan
motif tambahan menggunakan alat tenun bukan mesin 'A()%*.
3. Teori Dasar
+ambar .. Backstrap Loom
A()% sebenarnya merupakan perkembangan dari alat tenun gedogan,
yaitu pada A()% dibuat rangka mesin yang mempermudah penggunaannya
daripada alat tenun gedogan. A()% digerakkan oleh tenaga tangan dan
kaki. ada awalnya A()% dibuat untuk memenuhi kebutuhan tekstil kain,
karena keterbatasan kapasitas produksi kain dengan alat tenun gedogan
Seperti pada alat atau mesin tenun lainnya maka A()% mempunyai prinsip
ker!a yang sama yaitu yang disebut dengan gerakan pokok pertenunan.
Adapun gerakan pokok (Primary Motion) dari proses pertenunan sebagai
berikut
a. +erakan pembukaan mulut lusi, yaitu gerakan yang ter!adi karena
adanya gerakan naik kelompok benang-benang lusi tertentu dan
gerakan turun kelompok benang-benang lusi tertentu. Akibat dari
pembukaan mulut lusi terbentuklah sebuah celah yang disebut mulut
lusi. ada A()% pembukaan mulut lusi ter!adi karena adanya
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
3/17
peralatan in!akan, tali ikatan, kamran, matagun, tali penghubung, dan
rol kerek.
b. +erakan peluncuran pakan, yaitu gerakan memasukan benang pakan
pada mulut lusi yang telah terbentuk. ada A()% peralatan yang
berfungsi untuk meluncurkan benang pakan batang pemukul, tali
penarik picker, picker 'pemukul*, laci teropong, teropong, dan palet.
+erakan ini ter!adi karena teropong yang membawa benang pakan
dipukul oleh picker bolak-balik dari kanan ke kiri melalui mulut lusi.
c. +erakan pengetekan, yaitu gerakan merapatkan benang pakan yang
telah diluncurkan dengan kain. +erakan ini ter!adi karena adanya
gerakan ma!u mundur dari lade yang mempunyai sisir tenun yangdigerakkan oleh tangan.
Disamping gerakan pokok tersebut diatas terdapat !uga gerakan sekunder
(Secondary motion),yaitu
a. +erakan penguluran lusi, yaitu gerakan penguluran benang lusi oleh
boom tenun agar benang-benang lusi mempunyai tegangan yang
konstan. eralatan yang digunakan boom lusi, balok pembesut,
piringan pengerem, tali pengerem, batang pengerem, dan bandul
pengerem.
b. +erakan penggulungan kain, yaitu gerakan penggulungan kain yang
teleh dihasilkan. +erakan ini dimaksudkan untuk untuk men!aga
ketegangan benang lusi yang diproses tetep konstan. eralatan yang
digunakan boom kain, balok dada, gigi rachet, dan pemutar gigi
rachet.
)agian-bagian A()% dan fungsinya
a. /ade, funsinya sebagai tempat landasan teropong dan tempat sisir.
b. /aci, fungsinya sebagai ruangan untuk teropong sebelum dipukul oleh
picker.
c. Sisir tenun, fungsinya untuk mengatur lebar kain yang akan dibuat,
untuk merapatkan benang pakan yang telah diluncurkan dan untuk
mengatur tetal lusi.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
4/17
d. (eropong, fungsinya untuk meluncurkan benang pakan dari kanan ke kiri
atau sebaliknyadan tempat palet.
e. )alok dada, fungsinya untuk pengantar !alannya kain yang telah
terbentuk dan agar kain tetap datar.
f. +igi rachet, fungsinya sebagai alat untuk penggulungan kain secara
manual.
g. emutar gigi rachet, fungsinya untuk memutarkan roda gigi rachet.
h. )oom kain, fungsinya untuk menggulung kain yang telah terbentuk agar
tidak ter!adi penumpukan kain dan !uga untuk men!aga ketegangan
benang lusi agar konstan.
i. In!akan, fungsinya untuk menurunkan dan menaikkan kamran pada saat
in!akan diin!ak, antara in!akan dan kamran digunakan tali pengikat.
!. &angka, fungsingya sebagai penopang bagian-bagian yang lainnya agar
dapat beker!a sesuai dengan kegunaannya.
k. )atang pemukul, fungsinya untuk menarik picker agar teropong terpukul
dan meluncur.
l. %ata gun, fungsinya untuk memasukkan benang lusi agar dapat naikturun sesuai gerakan kamran.
m. &ol0kerek, fungsinya menghubungkan dua kamran yang beker!anya
saling berlawanan,sehingga pada saat salah satu kamran naik maka
kamran yang lainnya akan turun.
n. +un0kamran, fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan kelompok
benang-benang lusi yang dicucuk dalam matagun agar terbentuk mulut
lusi.
o. )alok pembesut, fungsinya untuk pengantar benang-benang lusi pada
saat penguluran.
p. alet , fungsinya untuk temapt menggulung benang pakan yang
terdapat pada teropong
1. )oom lusi, fungsinya sebagai tempat digulungnya benang-benang lusi
yang akan ditenun pada proses pertenunan.
r. iringan rem, fungsinya untuk landasan pengereman putaran boom lusi
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
5/17
s. )atang pengerem, fungsinya untuk mengerem atau melepaskan rem
pada saat penggulungan kain 'secara manual*.
t. )andul, fungsinya untuk memberi beban pada batang pengerem
sehingga ter!adi pengereman pada piringan pengerem.
u. (empat sisir, fungsinya untuk tempat sisir agar sisir tetap berada
ditempatnya.
+ambar .2 Backstrap Loom
ada umumnya pembuatan kain-kain khas nusantara dibuat menggunakan
gedogan ataupun alat tenun bukan mesin 'A()%* dimana pembuatan
motifnya dengan cara menyisipkan benang lusi maupun benang pakan
tambahan. (eknik menenun dengan menggunakan pakan tambahan !uga
men!adi salah satu teknik yang sering digunakan di beberapa daerah.
Sebenarnya tenunan pakan tambahan adalah tenunan datar ' plain weave*
'+ambar ..* yang ditambah dengan benang pakan tambahan sebagai
ornamen dalam pembuatan motif tertentu.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
6/17
+ambar .. Anyaman olos
3aranya dengan menyisipkan benang pakan tersebut.
'+ambar.)4t.,t.2,t., dan seterusnya* diantara benang pakan dari
tenunan dasar '+ambar.)4-242-,-5, dan seterusnya* disesuaikan
dengan motif0corak yang diinginkan.
+ambar .5. enyisipan )enang akan
)enang pakan tambahan secara bergiliran disisipkan sekali diatas beberapa
benang lusi dan sesekali dibawahnya, dan seterusnya, sesuai motif0corak
yang diinginkan. Dengan demikian terlihat benang pakan tambahan sekali
berada diatas permukaan tenunan dasar, sekali dibawahnya '+ambar .6.*
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
7/17
+ambar .6..)enang akan (ambahan
Sebelum ditenun, benang-benang lungsi yang akan berada diatas dan
dibawah benang tambahan dipisahkan terlebih dahulu sesuai corak dengan
lidi-lidi '+ambar .7.*.
+ambar .7. emisahan %enggunakan /idi
ada saat benang pakan tambahan akan disisipkan, terlebih dahulu lidi yang
bersangkutan diganti dengan liro 'bambu atau kayu pipih* yang kemudian
ditegakkan, sehingga membentuk rongga '+ambar .8.*, yang nantinya
dimana benang pakan tambahan tersebut dimasukan.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
8/17
+ambar .8 enggantian /idi dengan /iro
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
9/17
. Alat dan Bahan
.1. Alat
a. Alat (enun )ukan %esin 'A()%*
+ambar 5.. Alat (enun )ukan %esin
%erupakan alat tenun bukan mesin 'A()%* yang digunakan dalam
praktikum tekstil tradisional ini. )erfungsi sebagai alat tenun.
b. (eropong
+ambar 5..2. (eropong
)erfungsi sebagai alat pembantu untuk menyisipkan benang
pakan dasar.
c. Alat )antu untuk enyisipan )enang (ambahan
+ambar 5... Alat )antu enyisipan )enang (ambahan
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
10/17
)erfungsi sebagai alat pembantu untuk menyisipkan benang
pakan tambahan agar tercipta motif.
d. +unting
+ambar 5..5. +unting
)erfungsi untuk memotong benang.
.2. Bahan
)enang 9ol
+ambar 5.2. )enang 9ol
)enang wol digunakan sebagai benang pakan, baik pakan dasar
maupun pakan tambahan.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
11/17
!. Desain atau "orak
+ambar 6.. Draft Desain %enggunakan D) 9ea"e
+ambar 6.2 Fabric iew dari Draft Design
#. $e%&ahasan
raktikum (ekstil (radisional ini bertu!uan untuk mengetahui
bagaimana proses membuat motif anyaman dengan menggunakan benang
pakan tambahan pada anyaman polos. rinsip pembuatannya menggunakan
prinsip seperti gambar 7.. dibawah ini
+ambar 7.. rinsip ertenunan pada A()%
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
12/17
ada praktikum ini, yang dibuat bukan hanya anyaman dasar sa!a melainkan
ditambahkan benang pakan tambahan untuk menghasilkan motif0corak
tertentu. Adapun cara pembuatannya, yaitu
. +erakan okok 'Primary Motion*
a. embukaan mulut lusi 'shedding motion*
+ambar 7.. embukaan %ulut /usi
:aitu gerakan yang ter!adi karena adanya gerakan naik kelompok
benang-benang lusi tertentu dan gerakan turun kelompok benang-
benang lusi tertentu. Akibat dari pembukaan mulut lusi terbentuklah
sebuah celah yang disebut mulut lusi. ada A()% pembukaan mulut
lusi ter!adi karena adanya peralatan in!akan, tali ikatan, kamran,
matagun, tali penghubung, dan rol kerek.
b. enyisipan benang pakan 'picking motion*
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
13/17
+ambar 7.2. enyisipan )enang akan
:aitu gerakan memasukan benang pakan pada mulut lusi yang telah
terbentuk. ada A()% peralatan yang berfungsi untuk meluncurkan
benang pakan batang pemukul, tali penarik picker, picker 'pemukul*,
laci teropong, teropong, dan palet. +erakan ini ter!adi karena
teropong yang membawa benang pakan dibawa bolak-balik dari
kanan ke kiri melalui mulut lusi.
c. engetekan 'beating motion*
:aitu gerakan merapatkan benang pakan yang telah diluncurkan
dengan kain. +erakan ini ter!adi karena adanya gerakan ma!u
mundur dari lade yang mempunyai sisir tenun yang digerakkan oleh
tangan.
d. enyisipan benang pakan tambahan
Untuk menghasilkan motif atau desain tertentu maka disisipkan
benang pakan tambahan sesuai dengan pola yang telah dibuat.
2. +erakan (ambahan 'Secondary Motion*
a. +erakan enguluran )enang /usi
+erakan penguluran lusi, yaitu gerakan penguluran benang lusi oleh
boom tenun agar benang-benang lusi mempunyai tegangan yang
konstan.
b. enggulungan $ain '!ake off *
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
14/17
:aitu gerakan penggulungan kain yang telah dihasilkan. +erakan ini
dimaksudkan untuk untuk men!aga ketegangan benang lusi yang
diproses tetep konstan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat praktikum ini, yaitu
. Harus memerhatikan pada saat pembukaan mulut lusi. Apabila benang
pakan disisipkan dari arah sebelah kanan maka mulut lusi yang dibuka
yaitu nomor dan , sedangkan apabila dari sebelah kiri makan yang
dibuka merupakan mulut lusi nomor 2 dan 5. Apabila salah pembukaan
mulut lusinya maka akan menghasilkan anyaman polos yang salah.
2. ada saat menyisipkan benang pakan tambahan untuk membuat kain
haruslah dengan teliti dan cermat dan memerhatikan pola yang telah
dibuat. Apabila salah dalam penyisipannya maka pada saat menyisipkan
benang pakan tambahan selan!utnya pun akan salah sehingga hasilnya
tidak akan sesuai dengan desain yang telah dibuat.
. engetekan harus dilakukan dengan kuat agar kain hasil anyaman tidak
longgar.
'. Kesi%(ulan
embuatan kain anyaman polos dengan benang pakan tambahan
menggunakan alat tenun bukan mesin 'A()%*, dilakukan dengan cara
a. +erakan okok 'Primary Motion*
- embukaan mulut lusi 'shedding motion*
- enyisipan benang pakan 'picking motion*
- engetekan 'beating motion*
- enyisipan benang pakan tambahan
b. +erakan (ambahan 'Secondary Motion*
- enguluran benang lusi
- enggulungan kain 'take off*
.
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
15/17
DA)TA* $USTAKA
;umaeri, S.(eks., dkk. '
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
16/17
-
8/16/2019 Tekstil Tradisional - Anyaman dengan Benang Pakan Tambahan
17/17