makalah_audit terhadap persediaan

11

Click here to load reader

Upload: biyah-djauhar

Post on 24-May-2015

4.255 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Lab. Auditing

Dosen Pengampu : Imas Mufti, M.Si.,

Oleh:

Biyah Siti MurbiyyahNIM : 1 0 5 0 1 0 1 8

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) AL-ISHLAH

CIREBON

Page 2: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusun ucapkan sebagai salah satu ungkapan syukur yang

tiada tara kepada Allah Yang maha Kuasa, dengan bimbingan dan kasih sayang-

Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah

SAW, kepada keluarga, sahabat, dan segenap umatnya yang mencintai,

merindukan, dan konsisten mengikuti seluruh ajarannya.

Selanjutnya dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang besar kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara

moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, diantaranya:

1. Ayahanda dan ibunda tercinta, atas segala dukungan, kasih sayang dan

pendidikan moral yang ditanamkan semenjak kecil hingga kini, serta

segenap keluarga Jauhar yang senantiasa memberikan suport bagi penyusun.

Semoga Allah memuliakan kalian di dunia dan di akhirat.

2. Bapak Prof. DR. Adang Djumhur S., M.A. selaku ketua STEI Al-Ishlah

3. Bapak Imas Mufti M.Si., selaku dosen pengampu Mata kuliah Lab.

Auditing

4. Rekan-rekan mahasiswa STEI Al-Ishlah

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dengan

segenap kerendahan hati penyusun sangat menantikan kritik dan saran yang

konstruktif demi perbaikan penyusunan makalah di masa yang akan datang.

Cirebon, Oktober 2011Penyusun

Page 3: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN..............................................................

A. Pendahuluan.................................................................................................

B. Program pengujian substantif terhadap persediaan......................................

1. Prosedur Audit Awal....................................................................................

2. Prosedur Audit Analitik...............................................................................

3. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci...........................................................

4. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci........................................................

5. Pemeriksaan Penyajian Dan Pengungkapan Sediaan Di Neraca.................

C. Penutup.........................................................................................................

Page 4: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

C. Pendahuluan

Persediaan merupakan unsur dari aktiva, yang disimpan di perusahaan untuk

dijual kembali dalam kegiatan bisnis yang normal. Barang-barang yang

dikonsumsi dalam kegiatan usaha sebuah perusahaan untuk menghasilkan produk

tertentu yang akan dijual juga merupakan persediaan. Definisi di atas memberikan

batasan bahwa barang yang dimiliki perusahaan tetapi tidak untuk dijual dalam

kegiatan bisnis yang normal tidak bisa dikategorikan persediaan.

Persediaan barang merupakan unsur aktiva yang jumlahnya cukup materil,

dan merupakan sasaran yang empuk untuk dimanipulasi dan diselundupkan oleh

pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu perediaan barang akan

sangat berpengaruh terhadap cost produksi yang pada gilirannya akan

mempengaruhi harga produk yang dilempar ke pasar.

Persediaan barang bisa dikatakan merupakan aktiva yang unik karena audit

terhadapnya harus dilakukan dengan terjun langsung meneliti barang tersebut

untuk mengetahui dan mengidentifikasi ada atau tidaknya manipulasi terhadap

kuantias dan kualitas barang persediaan tersebut.

Oleh karena itu, persediaan barang memiliki tingkat kepentingan yang

tinggi untuk diaudit mengingat karaktristik berbeda dari aktiva ini.

Sebuah perusahaan biasanya melakukan perjanjian pembelian dengan

jumlah yang konsisten dari periode ke periode, akan tetapi jika ditemukan

perjajian pembelian dalam skala yang tidak biasa atau luar biasa, maka diperlukan

penjelasan yang rinci mengenai perjanjian pembelian tersebut.

Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah

tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.

Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan tetapi harus disajikan sebagai

akun pengurang laba ditahan.

Demikianlah beberapa prinsip akuntansi berterima umum mengenai

penyajian laporan persediaan dalam neraca. Dengan memahami prinsip-prinsip

ini, setidaknya auditor dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya kekeliruan dalam

penyajian persediaan dalam neraca.

Page 5: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

Tujuan utama dari audit terhadap persediaan adalah untuk membuktikan

bahwa saldo akun persediaan yang tercantum di neraca benar-benar

mencerminkan saldo akun persediaan yang sebenarnya.

D. Program pengujian substantif terhadap persediaan

Program pengujian substantif terhadap persediaan berisi beberapa prosedur

audit yang dirancang untuk mencapai tujuan dari audit terhadap persediaan.

6. Prosedur Audit Awal

Dalam prosedur audit awal, auditor akan melakukan rekonsiliasi antara

informasi persediaan yang tercantum dalam neraca dengan akuntansi yang

mendukungnya. Penelusuran terhadap bukti-bukti transaksi ini perlu dilakukan

untuk memperoleh keyakinan bahwa yang tercantum dalam neraca merupakan

informasi yang benar-benar terjadi secara riil dan telah mendapatkan otorisasi dari

pihak yang berwenang. Secara skematis dapat digambarkan dengan ilustrasi

sederhana di bawah ini:

Gambar I.1. Skema Prosedur Audit Awal Terhadap Persediaan

7. Prosedur Audit Analitik

Dalam prosedur analiti, auditor melakukan pengecekan secara menyeluruh

mengenai ewajaran penyajian saldo persediaan dalam neraca. Beberapa indikator

yang bisa diamati dalam prosedur analitik adalah :

Rasio tingkat perputaran persediaan, meliputi persediaan barang jadi, barang

dalam proses, bahan baku, dan barang dagangan. Untuk mengetahui rasio

perputarannya, auditor menambahkan kos produksi masing-masing barang dengan

rerata saldo barang tersebut. Sedangkan rasio persediaan dengan aktiva lancar

dapat diketahui dengan menambahkan persediaan dengan aktiva lancar. Auditor

Rekonsiliasi Saldo di

neraca dengan buku besar Menghitung kembali saldo pada buku besar

Mengusust saldo awal sediaan pada kertas kerja tahun yang lalu

Mengusust posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan

Rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol pada buku besar

Page 6: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

menambahkan laba bruto dengan hasil penjualan untuk mengetahui rasio laba

brutonya.

Rasio-rasio tersebut di atas dibandingkan dengan rasio-rasio sejenis yang

terjadi di masa lalu, atau yang tercatat dalam anggaran rutin perusahaan, data

industri, atau data lainnya, maka akan menjadi indikasi fokus perhatian audit.

8. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

Beberapa transaksi yang mendukung pencatatan persediaan adalah transaksi

pembelian persediaan, penjualan dan pemakaian persediaan. Oleh karena itu,

pengujian terhadap transaksi pembelian, penjualan dna pemakaian persediaan

sangat diperlukan.

Dalam pengujian transaksi pembelian, maka perlu diperiksa dokumen-

dokumen pendukungnya yaitu bukti kas keluar, faktur pembelian, laporan

penerimaan barang, dan surat order pembelian. Penelitian terhadap dokumen-

dokumen tersebut meliputi ada tidaknya kesesuaian antara kas keluar dan jumlah

barang yang diterima, otorisasi dari yang berwenang, dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam transaksi penjualan dan pemakaian persediaan, dokumen-

dokumen pendukungnya adalah faktur penjualan, laporan pengiriman barang,

bukti pemakaian barang gudang, dan memo debit untuk retur pembelian.

9. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci

Dalam pengujian saldo akun rinci, auditor melakukan pengamatan terhadap

perhitungan fisik sediaan, medapatkan konfirmasi sediaan yang berada di tangan

pihak luar, dan memeriksa perjanjian konsinyasinya. Auditor memerisa instruksi

tertulis yang dibuat oleh klien untuk melakukan perhitungan fisik persediaan.

10. Pemeriksaan Penyajian Dan Pengungkapan Sediaan Di Neraca

Berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum, penyajian aktiva dalam

laporan keuangan harus mengikuti rambu-rambu sebagai berikut:

Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan perlu dinilai dengan

metode Lower Of Cost ( Harga Terendah) Atau Market Cost ( Harga Pasar).

Penyajian laporan persedaan barang dengan menggunakan metode Lower Cost

harus dilengkapi dengan mencantumkan harga pasarnya dalam tanda kurung,

begitu pula sebaliknya. Khusus untuk metode Last In First Out (LIFO), maka kos

Page 7: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

pengganti kini atau Curent Replacement cost harus dicantumkan dalam tanda

kurung.

Dalam perusahaan, mungkin saja terjadi perubahan metode penilaian

terhadap persediaan. Dan hal ini tentu akan berpengaruh terhadap perhitungan

laba tahun yang diaudit. Dengan demikian, auditor perlu menginformasikan

perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum

dalam laporan audit.

Laporan keuangan harus memuat penjelasan yang lengkap jika persediaan

perusahaan digadaikan sebagai jaminan yang ditarik oleh klien. Dalam perusahaan

yang cukup besar dengan jumlah persediaan yang cukup material, persediaan

dapat dikelompokan berdasarkan urutan likuiditasnya ke dalam beberapa pos yaitu

persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses, dan persediaan bahan

baku.

Berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum, auditor dapat memeriksa

penyajian dan pengungkapan persediaan dalam neraca. Auditor memeriksa

klasifikasi persediaan yang disajikan dalam neraca, apakah klasifikasi itu sesuai

dengan PABU atau tidak. Penyajian persediaan dalam neraca diklasifikasikan dan

diurutkan berdasarkan urutan likuiditasnya. Likuiditas tertinggi diletakan paling

awal disusun dengan persediaan dengan tingkat likuiditas selanjutnya.

Penyajian persediaan juga didukung oleh pengungkapan hal-hal yang

bersangkutan dengan persediaan, yaitu metode penentuan kos dan penentuan nilai

sediaan. Auditor juga melakukan review secara menyeluruh mengenai berbagai

rasio perputaran persediaan.

C. Penutup

Audit terhadap persediaan memerlukan ketelitian dalam upaya menguji

ehandalan pencatatan pesediaan, penyajian, pengungkapan, dan kesesuaiannya

dengan kondisi persediaan yang sebenarnya. Untuk itu, audit ini harus dilakukan

secara holistik baik dari dalam, maupun konfirmasi kepada pihak luar yang

memiliki hubungan dengan persediaan perusahaan.

Page 8: MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, (2002). Auditing 2. Jakarta : Salemba Empat.