makalah tentang kafalah

11
KAFALAH MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Fiqh Muamalah (FM) Dosen Pengampu : Ali Amin Isfandiar, M.Ag. Oleh : Alief Reza Kurnia Chasa NIM. 2013113036 Semester / Kelas : I / A PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2013

Upload: alief-reza

Post on 29-Dec-2015

998 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kafalah adalah salah satu akad dalam fiqh muamalah yang juga diadopsi di lembaga keuangan syariah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Kafalah

KAFALAH

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

pada Mata Kuliah Fiqh Muamalah (FM)

Dosen Pengampu : Ali Amin Isfandiar, M.Ag.

Oleh :

Alief Reza Kurnia Chasa

NIM. 2013113036

Semester / Kelas : I / A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PEKALONGAN

2013

Page 2: Makalah Tentang Kafalah

KAFALAH

A. PENDAHULUAN

Islam sebagai ad-din mengandung ajaran yang komprehensif dan

sempurna mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek

ibadah, tetapi juga aspek muamalah. Kesempurnaan Islam itu tidak saja

diakui oleh intelektual muslim, tetapi juga para orientalist barat, di

antaranya H.A.R Gibb yang mengatakan, “ Islam is much more than a

system of theology it‟s a complete civilization.” 1 Ajaran Islam tentang

ekonomi cukup banyak, baik dalam Al-quran, Sunnah, maupun ijtihad

para ulama.

Berbicara mengenai ruang lingkup muamalah tentu akan sangat

banyak penjelasannya, ada banyak akad dalam muamalah. Salah satu akad

dalam lingkup ilmu muamalah adalah akad al-kafalah yang akan dibahas

dalam makalah ini. Kafalah merupakan kegiatan yang sering dilakukan

oleh masyarakat dalam transaksi muamalah.

Islam adalah agama yang sempurna, termasuk dalam makalah ini

akan membahas masalah akad al-kafalah dapat ditemukan dasar-dasarnya

secara syari’ah dalam Al-Qur’an, Al-Hadist, dan ijma Ulama. Termasuk

pembahasan mengenai rukun-rukun kafalah dan skema operasional

kafalah serta aplikasinya di perbankan syariah.

B. PEMBAHASAN

1) Pengertian Kafalah

Al-kafalah berasal dari kata dalam bahasa Arab فل yang (kafala) ك

berarti menanggung.2 Sedang secara bahasa Kafalah berati ad-dhaman

1 Implementasi Ekonomi Syariah menuju Islam Kaffah, di

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?Itemid=60&catid=8:kajian-

ekonomi&id=1112:implementasi-ekonomi-syariah-menuju-islam-

kaffah&option=com_content&view=article (diunduh 15 september 2013) 2 Prof.DR.H.Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta : PT.Hidakarya Agung, 1989)

hlm.379

Page 3: Makalah Tentang Kafalah

(jaminan), hamalah (beban), zama’ah (tanggungan). Kafalah dapat

diartikan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada

pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

ditanggung3. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan

tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.4

2) Landasan Syari’ah

a. Al-Qur’an

Dasar hukum untuk akad memberi kepercayaan ini dapat

dipelajari dalam Al-Qur’an pada bagian yang mengisahkan

Nabi Yusuf as. :

قالوا نفقد عصوا الملك ولمن جاء به حمل بعير وأنا به زعيم

“Penyeru-penyeru itu berseru, „kami kehilangan piala raja

dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya akan

memperoleh makanan seberat (seberat) beban unta dan aku

menjamin terhadapnya.” (Q.S Yusuf: 72)

Kata za‟im yang berarti penjamin dalam surah Yusuf

tersebut adalah gharim, orang yang bertangung jawab atas

pembayaran.5

b. Al Hadist

Landasan syariah dari pemberian fasilitas dalam bentuk

jaminan kafalah pada ayat di atas di pertegas dalam hadits

Rasulullah sebagai berikut:

“Telah di hadapkan kepada Rasulullah SAW. (mayat seorang

laki-laki untuk di shalatkan). Rasulullah SAW bertanya

3 M. Nadratuzzaman Hosen, Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah (Jakarta : pkes

publishing,2007) hlm.52 4 Muh. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta : Gema Insani, 2001) hlm.123

5 Muh. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta : Gema Insani, 2001) hlm.124

Page 4: Makalah Tentang Kafalah

“apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab

“tidak” Rasulullah bertanya lagi, apakah dia mempunyai

utang?‟ Sahabat menjawab “Ya, sejumlah tiga dinar.”

Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk

menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah

lalu berkata, “saya menjamin utangnya, ya Rasulullah.” Maka

Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut. (HR Bukhari no.

2172, kitab al-Hawalah)

c. Ijma’ Ulama

Para Ulama sepakat terkait di bolehkannya kafalah ,

karena kafalah sangat diperlukan dalam kondisi tertentu dan

kaum muslimin pun masih tetap melakukan kafalah di antara

mereka sejak zaman kenabian sampai saat sekarang ini tanpa

ada seorang ulama pun yang memungkiri. Hal ini dipertegas

dengan adanya Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.: 11/DSN-

MUI/IV/2000.

3) Macam-Macam Kafalah6

a. Kafalah bin-Nafs

Merupakan akad yang memberikan jaminan atas

diri. Kafalah jenis ini adalah suatu bentuk komitmen penanggung

untuk menghadirkan sosok pihak tertanggung kepada orang yang

di tanggung haknya. Sebagai contoh, dalam praktik perbankan

untuk bentuk kafalah bin-Nafs adalah seorang nasabah yang

mendapat pembiayaan dengan jaminan nama baik dan ketokohan

seseorang atau pemuka masyarakat. Walaupun bank secara fisik

tidak memegang barang apapun, tetapi bank berharap tokoh

tersebut dapat mengusahakan pembayaran ketika nasabah tersebut

mengalami kesulitan.

6 Ibid.

Page 5: Makalah Tentang Kafalah

b. Kafalah bil-Maal

Merupakan jaminan pembayaran barang atau pelunasan

utang. Bentuk kafalah ini merupakan sarana yang paling luas bagi

bank untuk memberikan jaminan kepada para nasabahnya dengan

imbalan/fee tertentu.

c. Kafalah Bit-Taslim

Jenis Kafalah ini biasa di lakukan untuk menjamin

pengembalian atas barang yang di sewa, pada waktu masa sewa

berakhir. Jenis pemberian jaminan ini dapat dilaksanakan oleh

bank untuk keperluan nasabahnya dalam bentuk kerjasama dengan

perusahaan, leasing company. Jaminan pembayaran bagi bank

dapat berupa deposito/tabungan, dan pihak bank diperbolehkan

memungut uang jasa/fee kepada nasabah tersebut.

d. Kafalah al-Munjazah

Kafalah al-Munjazah adalah jaminan mutlak yang tidak di

batasi oleh jangka waktu dan untuk kepentingan atau tujuan

tertentu. Dalam dunia perbankan, kafalah model ini dikenal dengan

bentuk performance bond (jaminan prestasi).

e. Kafalah Al-Muallaqah

Kafalah ini merupakan penyederhanaan dari kafalah al-

munjazah, di mana jaminan dibatasi oleh kurun waktu tertentu dan

tujuan tertentu pula.

4) Ketentuan Umum Kafalah7

Ketentuan umum kafalah dalam hal ini diatur dalam Fatwa Dewan

Syari’ah Nasional No.: 11/DSN-MUI/IV/2000, dengan isi ketentuannya sebagai

berikut :

7 Wirdyaningsih, SH., MH., Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta:Kencana, 2005)

hlm.163

Page 6: Makalah Tentang Kafalah

a) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad).

b) Dalam akad kafalah, penjamin dapat menerima imbalan

(fee) sepanjang tidak memberatkan.

c) Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh

dibatalkan secara sepihak.

5) Rukun dan Syarat Kafalah

Rukun dan syarat kafalah berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah

Nasional No.: 11/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Kafalah adalah sebagai

berikut8:

a. Pihak Penjamin (Kafiil)

Baligh (dewasa) dan berakal sehat.

Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan

hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.

b. Pihak Orang yang berutang (Ashiil, Makfuul „anhu)

Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada

penjamin.

Dikenal oleh penjamin.

c. Pihak Orang yang Berpiutang (Makfuul Lahu)

Diketahui identitasnya.

Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa.

Berakal sehat.

d. Obyek Penjaminan (Makful Bihi)

8 Ibid.

Page 7: Makalah Tentang Kafalah

Merupakan tanggungan pihak/orang yang berutang, baik

berupa uang, benda, maupun pekerjaan.

Bisa dilaksanakan oleh penjamin.

Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak

mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.

Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.

Tidak bertentangan dengan syari’ah (diharamkan).

6) Ketentuan Tambahan

Berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.: 11/DSN-

MUI/IV/2000, Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya

atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah

tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.9

7) Skema Operasional Kafalah

Secara umum, skema aplikasi kafalah dalam perbankan syariah

dapat digambarkan sebagai berikut.10

9 www.bapepam.go.id/syariah/fatwa/pdf/11-kafalah.pdf (diunduh 15 September 2013)

10 Muh. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta : Gema Insani, 2001)

hlm.125

Page 8: Makalah Tentang Kafalah

8) Aplikasi Kafalah dalam Perbankan Syariah11

Bank Garansi (atau disingkat BG ) adalah Jaminan

Pembayaran yang diberikan oleh Bank atas permintaan Nasabahnya,

kepada pihak penerima jaminan dalam hal Nasabah yang dijamin tidak

memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan.

BG merupakan fasilitas non dana ( Non Funded Facility ) yang

diberikan Bank berdasarkan akad Kafalah bil Ujrah. Bank akan

menerbitkan BG sejumlah nilai tertentu yang dipersyaratkan oleh

pihak penerima jaminan yang merupakan klien/mitra bisnis/ counter

part dari Nasabah Bank untuk kepentingan transaksi / proyek tertentu

yang akan dijalankan oleh Nasabah Bank.

Penggunaan dan macam Bank Garansi

a. Diberikan kepada pemborong atau kontraktor untuk mengerjakan

proyek

b. Diberikan untuk menjamin pembayaran (dapat berupa Standby

L/C )

Sedangkan Bank Garansi yang umum digunakan dalam

rangka proyek, untuk mendukung usaha konstruksi, adalah:

i. Bid Bond / Tender Bond atau jaminan saat mengikuti tender

ii. Advance Payment Bond atau jaminan uang muka

iii. Performance Bond atau jaminan pelaksanaan selama masa

konstruksi.

Produk Bank Garansi yang disediakan adalah :

i. Bid Bond / Tender Bond, diterbitkan untuk kebutuhan

peserta tender guna mengikuti tender di dalam negeri

ii. Advance Payment Bondatau jaminan uang muka,

diterbitkan untuk kebutuhan penerima pekerjaan guna

11

http://www.muamalatbank.com/home/produk/service_garansi (diunduh 15 September 2013)

Page 9: Makalah Tentang Kafalah

menjamin pelaksanaan pekerjaan setelah diterimanya

pembayaran uang muka dari pemilik proyek.

iii. Performance Bond, diterbitkan untuk kebutuhan

penerima pekerjaan guna menjamin selesainya proyek

yang diterima atau untuk kepentingan pembeli guna

menjamin pembayaran atas barang yang telah diterima.

iv. Retention Bon, diterbitkan untuk kebutuhan pemohon

guna menjamin pemeliharaan proyek yang telah

diselesaikan.

Page 10: Makalah Tentang Kafalah

C. PENUTUP

Setelah memaparkan rangkaian pembahasan dalam masalah ini,

kesimpulan dan saran yang komprehensif dapat disampaikan sebagai

berikut.

1. Kesimpulan

Pertama, Kafalah adalah salah satu fasilitas perbankan syari'ah

yang merupakan jaminan dari si penjamin, baik berupa jaminan diri

maupun barang untuk membebaskan kewajiban yang ditanggung pihak

lain.

Kedua, Kebolehan kafalah sebagai salah satu produk perbankan

syari'ah didasarkan pada nash al-Qur'an al-Karim, Hadis-Hadis

Rasulullah SAW. dan pendapat jumhur ulama sebagaimana telah

disebutkan dalam pembahasan di atas, termasuk fatwa Dewan Syari'ah

Nasional.

Ketiga, Dengan adanya kafalah, pihak yang dijamin atau disebut

juga dengan makful ‘anhu dapat menyelesaikan proyek atau usaha

bisnisnya dengan ditanggung pengerjaannya dan bisa selesai dengan

tepat waktu dengan jaminan pihak ketiga yang menjamin

pengerjaannya .

2. Saran pembahasan

Dalam pembahasan tentang kafalah yang penulis sampaikan

terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan, kekurangan tersebut

terletak pada sulitnya mencari sumber referensi yang mencukupi,

karena dari beberapa buku yang penulis cari, bagian yang membahas

tentang kafalah dirasa sangat kurang dibandingkan dengan bagian yang

membahas masalah fiqh muamalah yang lain seperti mudharabah,

musyarakah, wakalah, dan sebagainya. Bab tentang kafalah hanya

dibahas secara garis besar dan tidak terperinci. Hal ini tentu menjadi

faktor penghambat dalam penyusunan makalah ini.

Page 11: Makalah Tentang Kafalah

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori

ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001.

Wirdyaningsih. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia.

Jakarta: Kencana, 2005

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta :

PT.Hidakarya Agung, 1989.

Hosen, Muhammad Nadratuzzaman. Kamus Populer

Keuangan dan Ekonomi Syariah. Jakarta : pkes publishing,2007.

B. Internet

www.pesantrenvirtual.com

www.bapepam.go.id

www.muamalatbank.com