makalah strategi belajar mengajar

13
UMPAN BALIK Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Strategi Belajar Mengajar Dosen pengampu : Muhammad Hufron Dimyati, M.S.I Disusun oleh : 1. Rokhimah 202109012 2. Nurul Witri 202109013 3. Muh. Syamsuddin 202109016 4. Ririn Dian Metasari 202109017 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2011

Upload: muhammad-syamsuddin

Post on 06-Aug-2015

302 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Strategi Belajar Mengajar

UMPAN BALIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Strategi Belajar Mengajar

Dosen pengampu : Muhammad Hufron Dimyati, M.S.I

Disusun oleh :

1. Rokhimah 202109012

2. Nurul Witri 202109013

3. Muh. Syamsuddin 202109016

4. Ririn Dian Metasari 202109017

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMJURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERIPEKALONGAN

2011

Page 2: Makalah Strategi Belajar Mengajar

BAB I

PENDAHULUAN

Persoalan pendidikan adalah sesuatu yang tak pernah habis untuk dibahas,

selalu ada saja hal-hal dapat diperbincangkan terutama dari segi pelaksanaan

pembelajaran. Ada satu hal yang dalam proses pendidikan di sekolah yang

merupakan satu sisi terpenting untuk mendapatkan hasil maksimal dari prestasi

belajar siswa serta menumbuhkan sikap positif terhadap proses belajarnya yakni

persoalan feedback (umpan balik) dalam pembelajaran.

Dengan umpan balik perkembangan siswa akan mampu untuk memantau

sendiri dengan sukses, memiliki aspirasi yang lebih tinggi untuk pencapaian lebih

lanjut, kepuasan pribadi yang lebih besar, dan kinerja yang lebih tinggi secara

keseluruhan.

Pada makalah ini akan dibahas pengertian, tujuan dan fungsi umpan balik

serta teknik bagaimana mendapatkan umpan balik yang tepat. diantaranya dengan

memancing apersepsi anak didik, memanfaatkan teknik alat bantu akseptabel, dan

menggunakan metode yang bervariasi.

Mudah-mudahan makalah yang kurang bermutu ini menambah

pengetahuan bagi pembaca. Kritik dan saran kami harapkan demi terciptanya

kesempurnaan pada pembuatan makalah selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Umpan Balik

Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang

diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau

meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.1

1 Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT Grasindo, 1991), h.148

Page 3: Makalah Strategi Belajar Mengajar

Umpan balik hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam

kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan tes dan memberikan serta menyampaikan

skor kepada siswa. Sangat bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah

kembali jawaban-jawaban tes baik yang dijawab benar maupun salah oleh siswa,

siswa diberikan kesempatan memperbaiki jawaban yang salah itu.

Umpan balik tidak akan membantu belajar jika siswa tidak mengerti bahan

yang harus dikuasainya dahulu sebelum mempelajari hal yang diteskan itu, atau

hanya mengerti sedikit atau sama sekali tidak mengerti isi pelajaran pada waktu

tes itu disajikan. Hal ini menunjukan pentingnya memeriksa tes siswa dan

memperbaiki kesalahannya. Umpan balik dalam kajian ini adalah pemberian

informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban siswa atas soal/pertanyaan yang

diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan.

Melalui umpan balik seorang siswa dengan mengetahui sejauh mana bahan

yang telah diajarkan dapat dikuasainya serta dapat mengoreksi kemampuan diri

sendiri atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi terhadap kemajuan belajar

siswa itu sendiri.2

Sedangkan bagi guru dengan umpan balik ia dapat mengetahui sejauh

mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa. Pentingnya umpan balik

dalam pembelajaran dikelas berguna untuk membantu siswa belajar secara

berkelompok maupun perorangan mengenai kemampuannya sehingga dapat

melatih suatu ketrampilan.

Dengan demikian, dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan,

pemberian umpan balik sangat diperlukan terlebih jika ditinjau dari penerapan

konsep belajar tuntas (mastery learning) yang menghendaki semua siswa dapat

mencapai tujuan yang dirumuskan secara maksimal.3

2. Tujuan Umpan Balik

Pengajar perlu mengetahui sejauhmana bahan yang telah dijelaskan dapat

dimengerti murid, karena disinilah tergantung apakah ia dapat melanjutkan

2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT RhinekaCipta, 2000), h. 208

3 Zainal Mutakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (STAIN Pekalongan Press,2009), h. 16

2

Page 4: Makalah Strategi Belajar Mengajar

pelajaran dengan bahan berikutnya. Bila murid belum mengerti bagian tertentu,

pengajar harus mengulang lagi penjelasannya. Umpan balik tidak sama dengan

penilaian. Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana

murid mengerti bahan yang telah dibahas.

Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya dengan cara:

Lewat informasi sederhana dari murid melalui pertanyaan lisan yang diajukan

oleh pengajar selama atau setelah jam pelajaran.

Lewat informasi tertulis yang diperoleh melalui ujian singkat.

Setiap umpan balik pengajaran menentukan isi pelajaran berikutnya, oleh

karena itu jelas, bahwa umpan balik tidak hanya perlu bagi guru tetapi juga

murid.4

3. Fungsi Umpan Balik

Umpan balik memiliki 3 fungsi utama, antara lain:

a. Fungsi Informasional

Tes sebagai alat penilaian hasil pencapaian hasil belajar. Dengan

demikian dapat memberikan informasi sejauh mana siswa telah menguasai

materi yang diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik pengayaan atau

perbaikan.

b. Fungsi Motivasional

Dengan pemberian umpan balik, maka tes berfungsi sebagai motivator

bagi siswa untuk belajar. Upaya tersebut antara lain5:

Diupayakan kaitan yang jelas antara prosedur penyajian umpan balik dengan

akibat-akibatnya. Misalnya disampaikan kepada siswa bahwa dengan adanya

umpan balik itu ditetakan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 70 keatas

boleh mengikuti pelajaran selanjutnya. Yang mendapat nilai kurang dari 70

harus mengulangi seluruh materi pelajaran yang diajarkan pada waktu itu.

4 Add.Rooljakkers, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: PT Grasindo, 1991), h.11-125 Zainal Mustakim,Strategi dan Metode Pembelajaan,….h.22-23

Page 5: Makalah Strategi Belajar Mengajar

Menjaga kerahasiaan pribadi siswa yang menerima umpan balik dengan cara

memberikan komentar atau saran perbaikan langsung dalam kertas pekerjaan

siswa.

c. Fungsi Komunikasional

Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara siswa dan guru.

Guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa dan bersama siswa

membicarakan upaya perbaikan jawaban siswa. Dengan demikian melalui umpan

balik siswa mengetahui letak kelemahannya.6

4. Teknik-teknik Mendapatkan Umpan Balik

Pola umum terjadinya interaksi belajar mengajar adalah terjadinya

interaksi antara tiga unsur, yaitu: guru, bahan dan anak didik. Bahan sebagai isi

dari proses belajar mengajar disampaikan guru untuk diterima oleh anak didik.

Bahan di sini sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara

guru dengan anak didik. Itu berarti tanpa bahan tidak akan terjadi interaksi belajar

mengajar.

Dalam kegiatan pengajaran tidak lain yang harus guru capai, kecuali

bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas (mastery).

Masalah ini tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Sebab

bagaimana pun juga keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana

penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Untuk sampai ke sana, yaitu anak didik dapat menguasai semua bahan yang

diberikan, tidak gampang karena hal ini akan terpulang pada masalah bagaimana

umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pengajaran berlangsung.

Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa

teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk

individual, teknik-teknik tersebut antara lain: 7

6 Ibid7 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 140-

158

Page 6: Makalah Strategi Belajar Mengajar

a. Memancing Apersepsi Anak Didik.

Anak didik adalah orang yang memiliki kepribadian dengan ciri-ciri yang

khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan dan

pertumbuhan anak didik mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya.

Perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri dipengaruhi oleh lingkungan

kehidupan sosial masyarakatnya sehingga sikap, perilaku dan pandangan hidup

anak dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuknya. Contohnya perbedaan

pengetahuan yang dimiliki oleh anak yang hidupnya di kota dengan anak yang

hidupnya di desa.

Latar belakang kehidupan sosial anak penting untuk diketahui oleh guru.

Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru untuk

memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang dipunyai anak adalah hal yang sangat

membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang

membicarakan hal-hal yang menjadi kesenangannya.

Dalam mengajar, pada saat yang tepat, guru dapat memanfaatkan hal-hal

yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi dari bahan

pelajaran yang disampaikan. Tentu saja pemanfaatannya tidak sembarangan,

tetapi harus sesuai dengan bahan pelajaran. Pendekatan realisasi ini dirasakan

memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap bahan pelajaran

yang disajikan.

Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan

merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman atau

pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak

terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing untuk

memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan

pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih

relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik

dari anak didik dalam pengajaran.

Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah

kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Page 7: Makalah Strategi Belajar Mengajar

b. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel

Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru dalam proses

belajar mengajar. Bahan yang akan disampaikan oleh guru itu bermacam-macam

sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang, sampai ke yang sukar8. Tinjauan

mengenai sifat bahan ini dikarenakan dalam setiap kali proses belajar mengajar

berlangsung ada di antara anak didik yang kurang mampu memproses/mengolah

bahan dengan baik, sehingga pengertian pun sukar didapatkan. Inteligensi adalah

faktor lain yang menyebabkannya sukar dipahaminya penjelasan guru juga

menjadi faktor penyebabnya. Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk

menjelaskan isi dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan

alat bantu untuk membantu memperjelas isi dari bahan. Dalam dunia pengajaran

dan pembelajaran, alat bantu yang dimaksud biasanya disebut media dalam

pembelajaran itu sendiri.

Media berasal dari kata latin yang merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang berarti perantara. Jadi secara harfiah media diartikan sebagai

perantara atau pengantar pesan. Dalam bidang pendidikan, Association for

educational Communications and Technology (AECT), yaitu suatu asosiasi yang

bergerak dalam bidang teknologi komunikasi dan pendidikan, mendefinisikan

media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Telah

disinggung di atas bahwa penggunaan alat bantu/ media untuk memperjelas bahan

pelajaran.9

Adapun manfaat dari penggunaan alat bantu/ media dalam pembelajaran adalah:

Untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa

Proses belajar menjadi lebih menarik

Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif

Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi

Meningkatkan kualitas belajar siswa

8 Ibid9 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Press,

2002), h.70

Page 8: Makalah Strategi Belajar Mengajar

Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik yang jitu

untuk meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Umpan balik pun terjadi seiring dengan proses belajar

anak didik yang berkelanjutan.

c. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat

Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja

diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah

belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan

memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Motivasi merupakan faktor yang

mempunyai arti penting bagi seoranga anak didik. Apalah artinya anak didik pergi

ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Dalam usaha untuk membangkitkan

gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:

Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan padaakhir pengajaran

Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehinggadapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari

Membentuk kebiasaan belajar yang baik

Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok

Menggunakan metode yang bervariasi

Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna

mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan,

yaitu:10

1. Memberi Angka: Angka dimaksud sebagai simbol atau nilai dari hasil

aktivitas belajar anak didik. Angka yang diberikan guru kepada setiap anak

didik biasanya bervariasi sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari

hasil penilaian guru.

10 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,….h.149-157

Page 9: Makalah Strategi Belajar Mengajar

2. Hadiah: Sesuatu yang diberikan kepada orang lain sebagai penghargaan,

biasanya disesuaikan dengan prestasi yang dicapai siswa.

3. Pujian: Alat motivasi yang positif, guru dapat memakai pujian untuk

menyenangkan perasaan siswa serta dapat mengarahkan kegiatan anak didik

pada hal-hal yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran.

4. Gerakan tubuh: bentuk mimik yang cerah, dengan senyum, mengangguk,

acungan jempol, tepuk tangan, memberi salam, menaikkan bahu,

menggelengkan kepala, menaikkan tangan dan lain-lain, adalah sejumlah

gerakan fisik yang dapat memberikan umpan balik dari anak didik, misalnya

diamnya guru dapat diartikan oleh anak didik sebagai menyuruh mereka

untuk mengakhiri kegaduhan dikelas, karena kedaan kelas yang gaduh

pelajaran tidak dapat diberikan.

5. Memberi Tugas: suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk

diselesaikan.

6. Memberi Ulangan: salah satu strategi yang penting dalam pengajaran, sebab

dengan ulangan guru ingin mengetahui sejauh mana hasil pengajaran yang

telah dilakukan.

7. Hukuman: merupakan reinforcement yang negatif, anak didik yang merasa

mendapat sanksi, sadar atas kesalahan yang ia lakukan dan tentu saja dia tidak

akan mengulangi kembali perbuatannya itu.

Beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif

pada diri peserta didik, antara lain :11

1. Penampilan guru yang hangat dan menumbuhkan partisipasi positif.

Sikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan

antusias, serta dimulai dan pola pandang bahwa peserta didik adalah manusia-

manusia cerdas berpotensi, merupakan faktor penting yang akan meningkatkan

11 Add.Rooljakkers, Mengajar dengan Sukses,….h.30-35

Page 10: Makalah Strategi Belajar Mengajar

partisipasi aktif peserta didik. Segala bentuk penampilan guru akan membiasa

mewarnai sikap para peserta didiknya.

Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat maka jangan harap akan

tumbuh sikap aktif pada diri peserta didik. Karena itu hendaknya seorang guru

dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses, serta

dapat meyakinkan bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan

merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik, sehingga akan tumbuh

minat yang kuat pada diri para peserta didik yang bersangkutan.

2. Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran.

Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang

sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan

kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru

berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk

apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan

mereka peroleh. Selain itu hendaknya guru tidak lupa untuk mengadakan

kesepakatan bersama dengan para peserta didiknya mengenai tata tertib belajar

yang berlaku agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.

3. Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung.

Bila di dalam kegiatan pembelajaran telah tersedia fasilitas dan sumber

belajar yang menarik dan cukup untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar

mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik.

Begitu pula halnya dengan faktor situasi dan kondisi lingkungan yang juga

penting untuk diperhatikan, jangan sampai faktor itu memperlunak semangat dan

keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar.

4. Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap peserta didik

Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri peserta

didik dapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksi agar

dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadi setiap

Page 11: Makalah Strategi Belajar Mengajar

individu.12 Sehingga kemampuan individu, pendapat atau gagasan, maupun

keberadaannya perlu diperhatikan dan dihargai. Dan yang penting lagi guru

hendaknya rajin memberikan apresiasi atau pujian bagi para peserta didik, antara

lain dengan mengumumkan hasil prestasi, mengajak peserta didik yang lain

memberikan selamat atau tepuk tangan, memajang hasil karyanya di kelas atau

bentuk penghargaan lainnya.

5. Adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam

proses belajar mengajar.

Perlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh guru

di dalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruh

negatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten,

tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan dari

para peserta didik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keaktifan belajar

peserta didik. Karena itu di dalam memberikan sanksi harus sesuai dengan

ketentuannya, memberi nilai sesuai kriteria, dan memberi pujian tidak pilih kasih.

d. Menggunakan Metode yang bervariasi

Proses belajar dewasa ini menuntut seorang guru memiliki keterampilan

atau metode yang beragam agar proses belajar tersebut menyenangkan dan

mampu mengembangkan kemampuan muridnya. Metode merupakan hal yang

lebih penting dari materi yang akan diajarkan.

Menurut DR. Ahmad Tafsir, metode adalah cara yang paling tepat dan

cepat, kata cepat dan tepat disini sering diungkapkan dengan ungkapan efektif dan

efisien.13 Di sini seorang guru harus memilih cara yang efektif dan efisien dalam

mentransformasi dan mengembangkan pengetahuan muridnya dan metode dalam

pembelajaran. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami

murid secara sempurna, dalam hal ini ialah pengajaran yang berfungsi pada murid.

Berfungsi artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan

mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran cepat adalah pengajaran yang

12 Ibid13 Ahmad Tafsir. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Remaja Rosda Karya,

2007), h.34-36

Page 12: Makalah Strategi Belajar Mengajar

tidak memerlukan waktu yang lama, artinya pengajaran tersebut difasilitasi alat–

alat pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman murid terhadap materi

yang diajarkan.

Metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar

mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunakan metode. Metode yang

digunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.14

Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak

didik dalam menyerap bahan pelajaran. Umpan balik dari anak didik akan bangkit

sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi

psikologis anak didik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat

ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan

pencapaian/hasil belajarnya. Melalui umpan balik seorang siswa dengan

mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasainya serta dapat

mengoreksi kemampuan diri sendiri atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi

terhadap kemajuan belajar siswa itu sendiri.

Sedangkan bagi guru dengan umpan balik ia dapat mengetahui sejauh

mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa. Pentingnya umpan balik

dalam pembelajaran dikelas berguna untuk membantu siswa belajar secara

berkelompok maupun perorangan mengenai kemampuannya sehingga dapat

melatih suatu ketrampilan.

Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana

murid mengerti bahan yang telah dibahas.

Fungsi Umpan Balik:

d. Fungsi Informasional

14 Bassyirudin Usman, Metodologi Pengajaran Agama Islam,….h.65-69

Page 13: Makalah Strategi Belajar Mengajar

e. Fungsi Motivasional

f. Fungsi Komunikasional

Teknik mendapatkan umpan balik yang tepat. Diantaranya:

1. Dengan memancing apersepsi anak didik

2. Memanfaatkan teknik alat bantu akseptabel

3. Menggunakan metode yang bervariasi

DAFTAR PUSTAKA

Add. Rooljakkers. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT Grasindo

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta

. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mutakim, Zainal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran. STAIN Pekalongan

Press

Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT

Grasindo

Tafsir, Ahmad. 2007. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Remaja

Rosda Karya

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat Press