laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

36
LAPORAN OBSERVASI KELAS 1C DI SDIT ALAM NURUL ISLAM Laporan Ini Disusun Sebagai Tugas Akhir Semester 3 Matakuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen Pengampu: Andri Anugrahana, M.Pd. Disusun oleh: Nama : Heriyanto NIM : 10 015 052 Kelas : 3 B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2012

Upload: heri-junior

Post on 22-Jun-2015

3.052 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Belajarnya di sebuah sekolah dasar alam sangat berbeda dengan sekolah umum.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

i

i

LAPORAN OBSERVASI

KELAS 1C

DI SDIT ALAM NURUL ISLAM

Laporan Ini Disusun Sebagai Tugas Akhir Semester 3

Matakuliah Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu: Andri Anugrahana, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Heriyanto NIM : 10 015 052 Kelas : 3 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

ii

ii

DAFTAR ISI

BAB I. DESKRIPSI SEKOLAH ........................................................................................................... 1

I.A. SD Alam Pertama di Yogyakarta ................................................................................ 1

I.B. Sekolah Alam Yang Bernuansa Islami ......................................................................... 1

I.C. Peran Kepala Sekolah SDIT Alam Nurul Islam............................................................. 2

I.D. Suasana Pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam....................................................... 2

I.E. Peraturan di SDIT Alam Nurul Islam ........................................................................... 3

I.F. Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan ..................................................................... 4

I.G. Perpustakaan Kelas Bawah dan Perpustakaan Kelas Atas ......................................... 4

I.H. Ketersediaan Lapangan .............................................................................................. 5

I.I. Program Belajar .......................................................................................................... 5

I.J. Suasana Kelas 1C......................................................................................................... 7

BAB II. KEGIATAN AWAL .............................................................................................................. 9

II.A. Kegiatan Apersepsi ................................................................................................... 9

II.B. Penyampaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran ............................................... 10

BAB III. KEGIATAN INTI ................................................................................................................ 11

III.A. Penyampaian Mata Pelajaran Matematika Yang Pertama ....................................... 11

III.B. Mata Pelajaran Selingan .......................................................................................... 11

III.C. Penyampaian Mata Pelajaran Matematika Yang Kedua .......................................... 12

BAB IV. KEGIATAN PENUTUP ....................................................................................................... 14

IV.A. Pemberian Tugas Kelompok .................................................................................... 14

IV.B. Menutup Kegiatan Dengan Do’a .............................................................................. 14

Lampiran

ii

Page 3: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

1

1

BAB I

DESKRIPSI SEKOLAH

I.A. SD Alam Pertama di Yogyakarta

Pada tahun 2002, SDIT Alam Nurul Islam telah didirikan. Saat itu, SD ini

merupakan SD alam pertama di Yogyakarta. SDIT Alam Nurul Islam beralamat di

Pundung, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Letak sekolah dasar ini

berada di dekat sungai Bedog, dengan tempat pembelajaran di kelas yang tebuka.

Kelas yang ada di sana tidak seperti kelas-kelas sekolah formal lainnya, yaitu satu

sisi temboknya hanya setinggi pusar orang dewasa. Semua kelas yang ada di

SDIT Alam Nurul Islam adalah paralel A, B, dan C. Setiap satu kelas diasuh oleh

dua guru. Di dalam satu kelas rata-rata ada 25 siswa. Meskipun memiliki kelas,

pembelajaran tidak hanya di kelas saja. Akan tetapi, pembelajaran terkadang di

luar kelas, di lapangan atau pun di kebun. Sehingga siswa tidak merasa bosan

dengan suasana kelas.

I.B. Sekolah Alam Yang Bernuansa Islami

Sesuai dengan namanya, sekolah ini merupakan sekolah yang Islami dan banyak

menggunakan pembelajaran dari alam sekitar. Sehingga guru terkadang meminta

siswanya untuk mengerjakan tugasnya di luar kelas. Guru selalu memberikan

bimbingan agar siswa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, seperti

mewajibkan setiap siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. Nuansa

keislaman di sekolah tersebut sangat terlihat. Guru mengajarkan siswanya untuk

selalu mengucapkan salam jika bertemu dengan teman atau pun guru. Setiap siswa

selalu diajak berwudzu dan mengerjakan sholat dzuha bersama-sama di awal

pembe lajaran, yaitu jam 7.15 wib. Selain itu, sebutan guru di sana adalah ustadz

(guru laki-laki) atau ustadzah (guru perempuan).

Page 4: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

2

2

I.C. Peran Kepala Sekolah SDIT Alam Nurul Islam

Ustadz Budi sebagai seorang kepala sekolah di SDIT Alam Nurul Islam,

selalu memupuk rasa kekeluargaan di antara sesama ustadz, ustadzah dan siswa.

Beliau selalu menyapa siswanya atau pun ustadz lain yang bertemu dengan beliau.

Ketika Ustadz Budi pagi hari bertemu dengan ustadz yang lain selalu

mengucapkan salam, berjabat tangan, dan berpelukan. Akan tetapi, jika Ustadz

Budi bertemu dengan ustadzah, beliau hanya mengucapkan salam tanpa berjabat

tangan atau pun berpelukan. Sehingga rasa kekeluargaan di antara ustadz sangat

terlihat sangat kuat. Ustadz Budi pun selalu mengucapkan salam jika bertemu

dengan siswa-siswanya.

I.D. Suasana Pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam

Pada tanggal 2 Januari 2012, SDIT Alam Nurul Islam melakukan orientasi

siswa (2012:01.www.sekolahalamjogja.wordpress.com). Kegiatan ini merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemanasan bagi siswa setelah liburan

semester, karena pada umumnya kebiasaan siswa di hari libur lebih banyak

melakukan aktifitas bermain. Sehingga hal ini perlu dilakukan sebagai pemberi

semangat untuk terciptanya belajar yang kondusif.

Pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam berlangsung selama lima hari

dalam seminggu. Pembelajaran mulai hari Senin sampai hari Jum’at, dari jam 7.15

wib sampai 15.30 wib. Siswa-siswa kelas 1, istirahat pertama pada jam 9.10 wib.

Istirahat kedua pada jam 10.50 wib. Isoma (istirahat, sholat, makan) pada jam

12.00 wib.

Sebelum pelajaran dimulai, setiap pagi siswa-siswa harus mengambil air

wudzu untuk sholat dzuha berjamaah di kelas masing-masing yang dilanjutkan

membaca surat-surat pendek. Siswa-siswa membaca secara bersama-sama atau

pun bergantian dengan dibimbing ustadz atau ustadzahnya. Ketika membaca

surat, ustadz atau ustadzah selalu mengadakan variasi. Misalnya, dengan cara

Page 5: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

3

3

meminta siswa membaca berkelompok-kelompok dalam membaca ayat-ayat Al

qur’an, kelompok yang satu membaca ayat satu kemudian ayat kedua dibaca oleh

kelompok dua dan seterusnya. Sholat dzuha dan pembacaan surat pendek tersebut

dilakukan dari jam 7.15 wib sampai jam 8.00 wib.

Ruang kelas 1 tersedia tiga ruangan, yaitu ruang 1A, 1B, dan 1C. Di luar

setiap ruang kelas terdapat rak sepatu untuk tempat menaruh sepatu siswa-siswa

dan guru. Di pintu masuk kelas terdapat sebuah tugu. Kelas 1A terdapat tugu yang

berupa gambar pakaian adat Jakarta dan bertuliskan “Selamat datang di Jakarta”.

Kelas 1B terdapat tugu yang serupa dengan Tugu Yogyakarta dan gambar pakaian

adat Yogyakarta serta bertuliskan “Sugeng rawuh wonten Jogja”. Sedangkan kelas

1C terdapat tugu yang serupa dengan tugu adat Bali yang bertuliskan “Welcome

to Bali” dan “Rahajeng rauh”.

Di dalam ruang kelas terdapat karya-karya dari para siswa yang dipajang

di dinding kelas. Seperti gambar pohon, mobil, bintang, matahari dan sebagainya.

Ada juga figura yang dihiasi dengan warna yang menarik. Foto-foto yang

dipajang adalah foto para siswa. Selain itu, ada tulisan-tulisan dari siswa yang

bertuliskan tentang hal-hal positif. Kelas 1C terdapat tulisan “KELAS 1C

BINTANG”, “1C AKU ANAK SHOLEH”, “OUR DREAM” dan sebagainya.

I.E. Peraturan di SDIT Alam Nurul Islam

Setiap ruang kelas ada semacam peraturan yang menjadi pedoman siswa-

siswa. Peraturan tersebut berisi tentang beberapa hal, di antaranya adalah

diperbolehkan bermain jika sudah selesai mengerjakan tugas, berbagi dengan

teman jika mempunyai mainan baru, tidak main jauh-jauh dan tidak main di jalan,

tidak pilih-pilih teman. Selain peraturan di atas, ada juga yang dinamai “SIP di

Kelas”. SIP merupakan singkatan dari “Sholeh Ilmuan Pemimpin”. Tulisan yang

ada di samping kanan kata “Sholeh” bertuliskan, “Ucapkan salam ketika masuk.

Sholat dengan khusuk dan tuma’ninah. Berdo’a dan berdzikir dengan pelan dan

santun. Jagalah kebersihan dan kesucian. Berkata baik dan sopan.” Lalu di

Page 6: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

4

4

samping kanan tulisan “Ilmuan” bertuliskan, “Berkatalah jujur dan berusaha

bertanya untuk mendapatkan informasi. Mencatat pelajaran dengan lengkap dan

rapi. Menghindari perbuatan yang merusak. Bersikap mandiri”. Berikutnya di

samping kanan tulisan “Pemimpin” bertuliskan, “Mendengarkan saat orang lain

berbicara. Siap sedia menerima perintah dari ustadz/ ustadzah. Mengerjakan tugas

dengan tuntas. Berani mengungkapkan pendapat”. Selain itu, “SIP” bukan di kelas

saja, akan juga ada “SIP di Kamar Mandi”, “SIP di Perpustakaan” dan

sebagainya. Sehingga siswa-siswa memiliki pedoman ketika berada di lingkungan

sekolah.

“SIP di Perpustakaan”, tulisan yang berada di samping kanan “Sholeh”

terdapat tulisan, “Jagalah kebersihan. Ucapkan salam ketika masuk”. Lalu di

samping kanan tulisan “Ilmuan” terdapat tulisan, “Carilah buku yang diinginkan

sampai dapat, jika kesulitan tanyalah pada penjaga. Bacalah paling sedikit satu

halaman”. Sebelah kanan dari tulisan “Pemimpin” terdapat tulisan, “Kembalikan

buku/ barang ke tempat semula. Kembalikan buku pinjaman tepat waktu”.

I.F. Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan

Di dekat kelas ada tempat sampah yang disediakan untuk siswa-siswa.

Tempat sampah tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik,

sampah kertas, dan sampah plastik. Jika siswa-siswa membuang sisa makanan,

maka dibuang di tempat sampah organik. Siswa-siswa membuang sampah sesuai

jenis sampahnya. Jadi, siswa-siswa telah diberi pengertian di mana harus

membuang sampahnya.

I.G. Perpustakaan Kelas Bawah dan Perpustakaan Kelas Atas

Di SDIT Alam Nurul Islam terdapat dua perpustakaan. Perpustakaan yang

berada di dekat kelas 1C adalah perpustakaan untuk kelas 1 sampai kelas 5.

Page 7: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

5

5

Sedangkan untuk kelas 6 disediakan tersendiri. Hal ini dimaksudkan untuk

memberi kemudahan bagi kelas 6 agar lebih mudah dalam mencari buku.

I.H. Ketersediaan Lapangan

Lapangan yang ada di SDIT Alam Nurul Islam terbagi menjadi empat.

Lapangan satu berada di bawah masjid. Lapangan kedua berada di sebelah selatan

kantor TU (tata usaha). Sedangkan lapangan yang lain berada di tengah sekolah

dan yang satu berada di dekat sungai.

I.I. Program Belajar

1. Buka Kelas

Aktivitas yang bertujuan membangun motivasi belajar Anak. Berbagi,

curhat atau pun sekedar cerita ringan mengalir. Ustadz atau pun ustadzah

meneruskan dengan tausyiah tentang Allah Sang Pencipta Alam Semesta, serta

semangat untuk menggali dalam ilmu-Nya yang maha luas.

2. Do’a dan al-Ma’tsurat

Kegiatan yang bertujuan sebagai peneguh harapan dengan serangkaian

do’a. Mohon ampun dari dosa, mohon perlindungan dari segala keburukan,

terkhusus dari gangguan makhluk terkutuk, Syetan. Mohon kesehatan, Mohon

berlindung dari malas, lesu, lalai. Serta hamburan pujian kepada Allah Sang

Pemilik Ilmu hingga Dia berkenan melimpahkan ilmu-Nya.

3. Tahfidh (Hafalan) Surat Pilihan

Pagi hari, dengan pikiran masih segar. Waktu tepat menghafal ayat-ayat Al

qur’an. Ayat per ayat disertai dengan ilustrasi makna membuat mantap menghafal

surat-surat dalam Al Qur’an.

Page 8: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

6

6

4. Pembelajaran Interaktif

Duduk lesehan membuat suasana rileks namun tetap konsentrasi menggali

ilmu. Kadang menggali dengan diskusi, menjelajah alam sekitar sekolah, atau

mengharuskan terbang jauh ke pelosok Afrika ataupun ujung Antartika. Tentu

dengan dukungan Internet dan referensi buku di perpustakaan. Membiarkan anak

membangun pengetahuannya sendiri. Ustadz-ustadzah hanyalah fasilitator

perangsang pembelajaran siswa.

5. Outbound

Kegiatan ini bertujuan membentuk jiwa kepemimpinan langsung dengan

perlakuan. Keberanian membongkar mental block, ketangkasan aksi penuh

perhitungan, kerjasama solid tim, tanggung jawab, inisiatif solusi, kreatifitas

dalam hal cara. Penting untuk terapi permasalahan siswa, secara kepribadian

maupun kerja tim.

6. Kepanduan

Kurikulum terpadu yang melingkupi muatan kepemimpinan. Kemampuan

Baris-berbaris mengajarkan disiplin dan keteraturan. Survival menumbuhkan

kemandirian dan tidak cengeng. P3K mengasah jiwa kesiagaan menolong. Tali

temali melatih memanfaatkan barang sederhana penting manfaat.

7. Berkebun

Kegiatan ini menjadikan pengetahuan menanam tidak sekedar menjadi

pengetahuan, akan tetapi dengan kebiasaan diharapkan menjadi sikap peduli

terhadap keselamatan lingkungan. Memanfaatkan lingkungan dengan

memprhatikan kelestariannya.

8. Outing

Media internaslisasi tema pembelajaran, memastikan bahwa obyek yang

dipelajari adalah bagian dari proses kehidupan ini. Siswa bukan sedang menjadi

makhluk asing sewaktu belajar. Sehingga perlu ada kegiatan di luar kelas.

Page 9: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

7

7

9. Mabit

Konsentrasi berbanding lurus dengan kondisi. Malam dengan karakteristik

kondisinya sangat tepat sebagai media untuk menyampaikan pesan yang

diharapkan membekas kuat pada diri siswa. Memahamkan bahwa kesucian jiwa

itu adalah dasar dari lahirnya kebaikan sikap dan perbuatan.

10. Kemah Mukhayyam

Kemandirian dapat tumbuh dengan praktek langsung. Memisahkan siswa

dari ketergantungan untuk menghadapi hidupnya sendiri. Tidur, makan, merawat

diri, memutuskan semuanya dapat dibiasakan dalam miniatur berbivak

menggunakan mantel hujan dengan jumlah anggota per kelompok maksimal 3

orang.

11. Komputer dan Internet

Teknologi yang mampu membuka ketidakmustahilan untuk melahirkan

lompatan dahsyat di abad ini adalah komputer, serta saudaranya, Internet.

Menanamkan di benak siswa bahwa kunci utama kemajuan adalah informasi.

Agar lihai berselancar di samudera informasi harus fasih juga berinternet.

12. Market Day

Kegiatan ini sebagai wahana untuk mengasah kemampuan wirausaha sejak

dini. Bagaimana siswa paham paradigma untung-rugi, membuat kemasan persuasi

supaya jualannya layak mendapatkan simpati khalayak.

I.J. Suasana Kelas 1C

Pada hari Rabu tanggal 4 Januari 2012, penulis melakukan observasi pada

kelas 1C di SDIT Alam Nurul Islam dari pagi sampai jam 13.00 wib. Mata

pelajaran yang diobservasi adalah mata pelajaran matematika. Pelajaran

matematika yang pertama dimulai pada jam 8.00 wib sampai jam 8.35 wib. Mata

pelajaran matematika yang kedua jam 10.50 wib sampai jam 12.00 wib. Tiga jam

Page 10: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

8

8

mata pelajaran setelah matematika yang pertama, diisi dengan pelajaran BTAQ

(Baca Tulis Al Qur’an) dan pelajaran Bahasa Arab dengan ustadz/ ustadzah mata

pelajaran khusus.

Jumlah siswa kelas 1C ada 24 anak dengan jumlah siswa putra 15 anak,

sedangkan putri berjumlah 9 anak. Siswa-siswa duduk lesehan di lantai dengan

satu meja kecil setiap anak. Sepatu atau sandal siswa-siswa diletakan di rak sepatu

yang berada di luar kelas. Kelas satu tidak memakai seragam seperti kakak

kelasnya. Mereka duduk dengan bervariasi, terkadang membentuk huruf U,

dengan posisi ustadz dan ustadzah di depan kelas. Terkadang mereka duduk

melingkar atau pun duduk mengelilingi meja yang ditata membentuk persegi

panjang.

Ustadz Jamal dan Ustadzah Sadiyah merupakan dua guru yang mengasuh

kelas 1C. Mereka bekerja sama saling melengkapi. Ustadz Jamal lebih memiliki

kedekatan dengan siswa putra. Sedangkan Ustadzah Sadiyah lebih memiliki

kedekatan dengan siswa putri. Sehingga di antara keduanya bersama-sama mampu

menciptakan kondisi yang akrab di antara siswa dan guru.

Pada semester 2 ini, siswa-siswa belajar matematika tentang angka 21

sampai 50 dan tentang perbandingan (lebih sedikit/ lebih banyak/ sama dengan).

Pada jam 8.00 wib sampai 8.35 wib pembelajaran matematika masih di kelas.

Akan tetapi, pada jam 10.50 wib sampai jam 12.00 wib siswa-siswa belajar di luar

kelas.

Page 11: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

9

9

BAB II

KEGIATAN AWAL

II.A. Kegiatan Apersepsi

Pada awal kegiatan pelajaran matematika, ustadz dan ustadzah

menyiapkan siswanya dengan membantu menata meja membentuk huruf U.

Setiap siswa memakai satu meja kecil. Ustadz kemudian melakukan kegiatan

apersepsi dengan mengajak berdo’a bersama. Ketika akan berdo’a ustadz meminta

agar siswa bersikap sempurna, tenang, dan sungguh-sungguh dalam berdo’a

karena berdo’a adalah memohon kepada Tuhan. Menurut tanggapan penulis,

tempat duduk yang terkadang diubah-ubah akan membuat siswa-siswa menjadi

tidak cepat bosan. Sehingga akan merangsang adanya proses belajar yang

kondusif dan menyenangkan. Sedangkan berdo’a yang dilakukan tersebut

merupakan salah satu usaha untuk menjadikan siswa agar menjadi manusia yang

selalu ingat akan kebesaran Tuhan.

Siswa-siswa diajak mengucapkan angka 21 sampai 50 secara bersama-

sama. Ustadz pun mengingatkan bahwa ketika mengucapkan angka 21 tidak boleh

hanya “dua satu”, angka 22 tidak boleh hanya “dua dua”. Akan tetapi, 21 harus

diucapkan “dua puluh satu” dan 22 harus diucapkan “dua puluh dua” dan

seterusnya. Siswa-siswa pun segera mengucapkan angka 21-50 dengan

bersemangat. Menurut tanggapan penulis, tindakan ustadz yang mengingatkan

siswa tersebut tepat sekali. Hal itu akan memberikan dasar yang benar bagi siswa

bahwa pengucapan dua puluh satu berarti 21. Sedangkan ucapan dua satu berarti 2

dan1 yang tentu berbeda artinya.

Kegiatan awal berikutnya, pada pembelajaran matematika tersebut adalah

siswa-siswa diminta untuk menebak angka yang diperlihatkan oleh guru. Guru

memperlihatkan angka dengan menggunakan media pembelajaran berupa

lembaran-lembaran kertas kecil yang berbentuk segi empat dan warna-warni. Di

Page 12: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

10

10

dalam kertas itu terdapat angka-angka antara 21 sampai 50. Menurut tanggapan

penulis, alat peraga yang digunakan adalah cocok sekali karena warnanya

beragam, sehingga dapat merangsang ketertarikan siswa untuk memperhatikan

penyampaian materi.

Guru memperlihatkan satu angka dengan tiba-tiba agar dibaca siswanya.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca angka yang diperlihatkan. Hal

itu dilakukan sampai beberapa kali, sampai sebagian besar siswa ditunjuk untuk

membaca angka yang diperlihatkan. Siswa-siswa pun menjawab dengan semangat

dan kelihatan ceria. Sehingga, hal ini akan mampu memberikan dorongan bagi

siswa untuk berpikir dan mendorong kesiapan belajar bagi siswa. Meskipun, ada

sebagian siswa yang tidak ditunjuk, akan tetapi bisa dipastikan mereka juga ikut

berpikir untuk bersiap-siap memberi jawaban.

II.B. Penyampaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran

Pada saat awal pembelajaran, guru tidak menyampaikan kompetensi atau

tujuan penbelajaran yang akan dicapai. Sehingga siswa tidak mengetahui tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Mungkin, apabila guru memberitahukan

kompetensi atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai, maka siswa akan lebih

tahu arah dan lebih termotivasi untuk mencapainya.

Page 13: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

11

11

BAB III

KEGIATAN INTI

III.A. Penyampaian Mata Pelajaran Matematika Yang Pertama

Guru menjelaskan cara menulis simbol angka dan cara menulis bunyi

angka dengan menggunakan kata-kata/ kalimat. Lalu guru memberi tugas kepada

siswa-siswa untuk mengambil angka yang tadi telah diperlihatkan. Siswa-siswa

diminta ke depan kelas untuk mengambil sejumlah lima lembar angka.

Pengambilan tersebut dengan cara acak dan lembar angka tertutup. Sehingga

siswa tidak mengetahui angka berapa yang telah diambil. Bagi siswa yang sudah

mengambil angka dari guru, maka diminta untuk menulis di bukunya. Siswa harus

menulis angka tersebut yang berupa simbol angka dan menulis bunyi angka

dengan kata-kata/ kalimat. Setelah semua siswa mendapatkan angka dan selesai

mengerjakan, maka hasil pekerjaan siswa-siswa dikumpul kepada guru untuk

dikoreksi. Sehingga hal ini akan menumbuhkan perasaan bersemangat penuh

harapan ketika mengambil lembaran angka, dan memberikan pengalaman bagi

siswa, serta merangsang keaktifannya.

III.B. Mata Pelajaran Selingan

Mata pelajaran BTAQ dan mata pelajaran Bahasa Arab merupakan mata

pelajaran agama yang dimasukan untuk menyelingi mata pelajaran Matematik.

Mata pelajaran selingan tersebut diberikan untuk mengurangi ketegangan siswa

saat mengikuti pelajaran matematika. Tempat duduk siswa-siswa ketika mengikuti

pembelajaran selingan pun diubah. Tempat duduk yang awalnya membentuk

huruf U diubah menjadi mengumpul di tengah atau duduk lurus memanjang.

Page 14: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

12

12

Sehingga memang pelajaran selingan ini dirasa perlu dilakukan untuk mengurangi

rasa bosan.

III.C. Penyampaian Mata Pelajaran Matematika Yang Kedua

Setelah diselingi pembelajaran agama selama tiga jam pelajaran dan

istirahat, maka pebelajaran matematika pun dilanjutkan. Pembelajaran matematika

ini merupakan lanjutan dari matematika sebelumnya. Akan tetapi, matematika

berikut ini membahas tentang perbandingan, yaitu membahas tentang lebih

sedikit/ lebih banyak/ sama dengan.

Pada pembelajaran ini, guru memberikan materi dengan cara praktik

menghitung dan menyimpulkan perbandingannya. Guru meminjam tempat pensil

dan tempat minum milik siswa-siswa. Tempat pensil dan tempat minum tersebut

dikumpulkan di tengah kelas. Siswa-siswa kemudian diajak untuk menghitung

secara bersama-sama. Tempat pensil pun akhirnya diketahui jumlahnya, yaitu 16

tempat pensil. Tempat minum berjumlah 21. Guru pun menuliskan hasil

penghitungan di papan tulis.

Guru melontarkan pertanyaan, mana yang lebih sedikit antara jumlah 16

tempat pensil dengan jumlah 21 tempat minum? Siswa-siswa menjawab bahwa 16

lebih sedikit. Guru kemudian melanjutkan menulis di papan tulis bahwa 16 tempat

pensil “lebih sedikit” daripada 21 tempat minum.

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa-siswa, lebih banyak yang

mana antara siswa putra dengan siswa putri? Akan tetapi, sebelum siswa-siswa

menjawab guru meminta siswa-siswa putra berhitung. Siswa-siswa putri pun

diminta untuk berhitung. Akhirnya, diketahui bahwa jumlah siswa-siswa putra

adalah 15 anak. Sedangkan jumlah siswa putri 9 anak. Guru kemudian mengulang

pertanyaan di awal, lebih banyak yang mana antara siswa putra dengan siswa

putri? Siswa-siswa pun menjwab bahwa jumlah siswa putra lebih bayak daripada

Page 15: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

13

13

jumlah siswa putri. Guru kemudian menuliskan di papan tulis bahwa 15 putra

lebih banyak daripada 9 putri.

Guru menata buku dan spidol di tengah kelas untuk dihitung. Siswa-siswa

diajak untuk menghitung bersama-sama. Sehingga jumlah buku dan spidol pun

diketahui bahwa masing-masing berjumlah 5 buah. Guru kemudian menjelaskan

bahwa jumlah buku sama dengan jumlah spidol dan menuliskannya di papan tulis.

Dengan demikian, penyampaian materi lebih banyak pada pratik nyata.

Penyampaian pelajaran selalu mengajak siswa untuk benar-benar mengalaminya

sendiri. Penyampaian bukan hanya teori saja. Hal ini tentu lebih mengesankan dan

mudah diingat daripada penyampaian materi yang hanya teori saja. Sehingga

siswa-siswa selalu aktif dan mendapat pengalaman belajar yang lebih banyak.

Page 16: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

14

14

BAB IV

KEGIATAN PENUTUP

IV.A. Pemberian Tugas Kelompok

Sebagai kegiatan penutup, guru memberikan tugas kepada siswa-siswa.

Tugas tersebut adalah tugas kelompok yang terdiri atas dua siswa setiap

kelompok. Tugas yang diberikan berupa selembar kertas yang berisi pertanyaan

yang harus dijawab oleh siswa. Pertanyaan tersebut di antaranya, “Ada berapakah

jumlah sepeda motor di parkiran? Ada berapakah jumlah sepeda di parkiran?

Lalu di antara jawaban tersebut menggunakan kata apa (lebih sedikit/ lebih

banyak/ sama dengan)?” dan seterusnya.

Setelah guru menjelaskan cara mengerjakannya, guru kemudian segera

meminta siswa-siswa untuk keluar kelas. Siswa-siswa pun dengan penuh

semangat keluar kelas dan segera menghitung benda-benda yang disebutkan di

lembar tugas. Di dalam kelompok mereka, mereka mampu saling kerjasama. Ada

yang menghitung dengan berlarian ada menghitung dengan pelan, bahkan ada

yang sambil bermain.

Menurut tanggapan penulis, pemberian tugas kelompok yang harus

dikerjakan di luar kelas adalah hal yang perlu dilakukan. Tujuanya adalah untuk

melatih kerja sama antar siswa dalam menyelesaikan sebuah tugas. Mengasah

interaksi antar siswa, sehingga dapat memupuk keakraban antar siswa. Sedangkan

untuk pemberian tugas yang mengharuskan siswa keluar dari kelas adalah hal

yang sangat bagus karena dapat mengurangi rasa kebosanan daripada hanya

belajar di kelas saja. Selain itu, tugas tersebut cenderung pada pratik nyata yang

mampu memberikan kesan yang nyata pula kepada siswa.

Page 17: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

15

15

IV.B. Menutup Kegiatan Dengan Do’a

Setelah selesai mengerjakan, siswa-siswa pun mengumpulkan lembar

tugasnya kepada guru. Semua siswa pun masuk ke kelas. Guru lalu mengajak

siswanya untuk berdo’a bersama. Kegiatan berdo’a menjadi sebuah kebiasaan

yang positif sebagai makhluk Tuhan yang sebaiknya selalu dilakukan oleh

seorang manusia. Jadi, guru telah menciptakan kebiasaan yang baik pada siswa-

siswanya.

Page 18: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

16

16

LAMPIRAN

Gambar 1. Papan nama SDIT Alam Nurul Islam.

Gambar 2. Bapak dan ibu guru menyambut kedatangan siswanya yang baru datang.

Page 19: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

17

17

Gambar 3. Orang tua siswa yang mengantar sampai depan kelas.

Gambar 4. Siswa-siswa sedang sholat dhuha di kelas.

Page 20: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

18

18

Gambar 5. Keadaan depan kelas 1A.

Gambar 6. Keadaan depan kelas 1B.

Page 21: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

19

19

Gambar 7. Poster SIP di Kelas.

Gambar 8. Papan tulis ruang kelas 1C.

Page 22: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

20

20

Gambar 9. Peraturan kelas 1C.

Gambar 10. Suasana kelas 1C saat membaca surat-surat pilihan dalam Al Qur’an.

Page 23: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

21

21

Gambar 11. Keadaan bagian belakang ruang kelas 1C.

Gambar 12. Suasana perpustakaan.

Page 24: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

22

22

Gambar 13. SIP di Perpustakaan.

Gambar 14. Kantor Tata Usaha.

Page 25: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

23

23

Gambar 15. Siswa kelas 4 ketika berada di lapangan depan (lapangan terbuka).

Gambar 16. Siswa-siswa ketika di lapangan belakang (lapangan terbuka).

Page 26: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

24

24

Gambar 17. Siswa-siswa kelas 4 saat mempersiapkan sosiodrama pemilu di aula

bawah masjid.

Gambar 18. Siswa-siswa kelas 3 saat bermain bola di lapangan tertutup.

Gambar 19. Tempat sampah yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu organic, plastic, dan

paper.

Page 27: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

25

25

Gambar 20. Siswa-siswa kelas 1C sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti

pelajaran matematika.

Gambar 21. Bapak guru ketika menggunakan media lembaran angka dan siswa

diminta untuk menebak angka yag ditunjukan.

Page 28: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

26

26

Gambar 22. Guru mencontohkan cara menulis angka dengan menggunakan kalimat.

Gambar 23. Siswa-siswa merasa bersemangat mengikuti pelajaran matematika.

Page 29: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

27

27

Gambar 24. Siswa-siswa sedang mengambil undian angka.

Gambar 25. Guru sedang

bercengkrama dengan siswanya, yang menggambarkan keakraban antara

guru dan siswa.

Page 30: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

28

28

Gambar 26. Suasana pembelajaran BTAQ.

Gambar 27. Suasana pembelajaran Bahasa Arab, guru menerangkan dengan media

gambar.

Gambar 28. Siswa-siswa diminta mengumpul kotak pensil dan botol minum.

Page 31: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

29

29

Gambar 29. Guru mengajak siswa untuk menghitung kotak pensil dan botol minum

secara bersama-sama.

Gambar 30. Guru mengajak siswa menghitung spidol dan pensil yang jumlahnya sama.

Page 32: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

30

30

Gambar 31. Hasil penghitungan ditulis di papan tulis.

Gambar 32. Guru menjelaskan cara mengerjakan tugas yang akan diberikan.

Page 33: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

31

31

Gambar 33. Siswa-siswa mulai mengerjakan tugas di luar kelas.

Gambar 34. Siswa-siswa keluar dari kelas dan mulai menghitung jumlah motor di

parkiran.

Page 34: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

32

32

Gambar 35. Siswa-siswa duduk di dekat lapangan sambil mengerjakan tugasnya.

Gamabar 36. Lembar tugas siswa.

Page 35: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

33

33

Gambar 37. Siswa-siswa mengerjakan tugas secara kelompok.

Gambar 38. Guru mengawasi murid yang sedang mengerjakan tugas di luar kelas.

Page 36: Laporan observasi strategi belajar mengajar sdit alam nurul islam

34

34

Gambar 39. Siswa-siswa sedang antri untuk mengambil makan siang.

Gambar 40. Siswa-siswa kelas satu sedang bergaya di depan camera.