makalah qms

23
MAKALAH “Berpikir Global Bertindak Lokal” Kelompok V Nama : Andre Sumilat Nim : 12024063 M. Ilham Bintan 12024060 Sutrisno Ngatenan 12024059 Mohamad Zain 12024061 Iren Tompunu 12024057 Sakinah Nurhamiden 12024058

Upload: zain-alamri-assegaf

Post on 18-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

quality management system

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH QMS

MAKALAH

“Berpikir Global Bertindak Lokal”

Kelompok V

Nama : Andre Sumilat Nim : 12024063

M. Ilham Bintan 12024060

Sutrisno Ngatenan 12024059

Mohamad Zain 12024061

Iren Tompunu 12024057

Sakinah Nurhamiden 12024058

Page 2: MAKALAH QMS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “Berfikir

Global Bertindak Lokal”

Makalah ini berisikan tentang informasi Berfikir Global Bertindak Lokal

atau yang lebih khususnya membahas pengembangan local di era global.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

Berfikir Global Bertindak Lokal.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Manado 17 Oktober 2012

Penyusun

i

Page 3: MAKALAH QMS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR___________________________________________________i

DAFTAR ISI________________________________________________________ii

BAB I_________________________________________________________________iii

PENDAHULUAN________________________________________________________iiiA. Latar Belakang__________________________________________________________iiiB. Identifikasi Masalah_____________________________________________________ivC. Rumusan Masalah_______________________________________________________ivD. Tujuan________________________________________________________________iv

BAB II_________________________________________________________________v

LANDASAN TEORI_______________________________________________________v

BAB III________________________________________________________________1

PEMBAHASAN_________________________________________________________1A. Definisi pengembangan ekonomi lokal_______________________________________1B. Pendekatan pengembangan lokal___________________________________________1C. Praktek pengembangan lokal: contoh________________________________________2D. The Kecamatan Development Program_______________________________________3

Prinsip-prinsip utama:____________________________________________________3E. Berpikir Global, Bertindak Lokal di Industri Digital______________________________5

BAB IV________________________________________________________________7

PENUTUP______________________________________________________________7A. Kesimpulan_____________________________________________________________7B. Saran_________________________________________________________________8

DAFTAR PUSTAKA___________________________________________________9

ii

Page 4: MAKALAH QMS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang

bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses

manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi

mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh

aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan

permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan

globalisasi untuk kepentingan kehidupan secara lokal. Globalisasi sendiri

merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan

mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun

terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal

masyarakat seluruh dunia tapi untuk menerapkan ke masyarakat local butuh

pertimbangan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu

mengubah dunia secara mendasar dan dapat dengan mudah meninggalkan nilai-

nilai lokalisasi. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari

para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut

mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai

pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan

terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara

lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola

konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi

menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan

peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi

global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia

dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran

dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

iii

Page 5: MAKALAH QMS

B. Identifikasi Masalah

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam

bidang kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu

negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya lokal, - menurunnya rasa nasionalisme

serta hilangnya sifat bertindak local karena terpengaruh dengan cara berfikir

global.

C. Rumusan Masalah

Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi

kebudayaan lokal, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap

kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya,

terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa

atau budaya global.

D. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui perkembangan ekonomi local di era global

2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan

bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa

iv

Page 6: MAKALAH QMS

BAB II

LANDASAN TEORI

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di

kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.

Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan

kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-

gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara

berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang

cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan

yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara

berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak

ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih

suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak

remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang

sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi

tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet

sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya

tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan

mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang

menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan

hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial

terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk

dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal

sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.

Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka

bertindak sesuka hati mereka . Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang

melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan

masyarakat.

v

Page 7: MAKALAH QMS

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?

Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan

muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada

rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.

Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika

penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih

banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk

mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai local dan nasionalisme.

vi

Page 8: MAKALAH QMS

BAB III

PEMBAHASAN

Konsep “Berpikir Global Bertindak Lokal” yang sudah sangat dikenal ini

adalah sebuah upaya untuk melampaui sentralisasi keseluruhan dengan

mengatakan bahwa hal tersebut, kalaupun memang harus terjadi, harus dilakukan

dalam konteks lokal. Berpikir global dan mempertimbangkan tidak hanya faktor

domestik, tapi juga faktor-faktor internasional sebagai integral untuk membuat

keputusan saat ini, dalam pemerintahan, bisnis, dan organisasi tidak berarti

kesamaan pikiran, atau hanya satu pendekatan.Ada teramat banyak cara dimana

kita bisa berpikir dan bertindak secara global dan dengan melakukannya kita

memahami dan memperkuat keberagaman global. Dalam konteks ini, lokal

bukanlah lawan dari global, tapi disatukan dan diperkaya dengan impuls-impuls

dan pengaruh-pengaruh global. Perlu disadari kenyataan baru ini merupakan

bahan dialog antar negara dan budaya berdasarkan nilai-nilai dan perhatian yang

sama.

A. Definisi pengembangan ekonomi lokal

Pengembangan ekonomi lokal (LED) adalah proses partisipatif yang

mendorong dan memfasilitasi kemitraan antar pemegang saham lokal,

memungkinkan desain gabungan dan implementasi strategi, utamanya

berdasarkan penggunaan kompetitif sumber daya lokal, dengan tujuan utama

untuk menciptakan lapangan kerja yang sesuai dan kegiatan pertahanan ekonomi

berdasarkan eksploitasi sumber daya dan potensi setempat dan peluang dalam

konteks global.

B. Pendekatan pengembangan lokal

Pendekatan LED memenuhi kebutuhan untuk memberikan respons efektif dan

menanggapi tuntutan tantangan globalisasi, menggunakan kesempatan yang

1

Page 9: MAKALAH QMS

ditawarkan oleh globalisasi dan potensi teknologi telekomunikasi dan informasi

baru, sambil mencari cara mengatasi kesulitan-kesulitan pendekatan tradisional

terhadap pengembangan di masa lalu.

Pada tingkatan lokal hubungan antara tujuan sosial dan ekonomi jauh lebih

jelas, karena keduanya mengarah pada satu tujuan akhir yaitu kesejahteraan

masyarakat, perawatan dan perbaikan kondisi untuk kehidupan yang lebih baik di

tempat yang sama, termasuk untuk generasi di masa depan. Sehingga perhatian

pada kesamaan gender, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, perlindungan

pekerja, nilai-nilai kewirausahaan, dan lingkungan merupakan bagian dari strategi

yang sama.

Pada tingkat lokal, sebenarnya, pemegang saham lokal:

tahu sumber daya apa saja yang bisa mereka gunakan dan tahu bagaimana

menggunakannya;

tahu kebutuhan khusus mereka untuk pengembangan dan bagaimana

meresppon kebutuhan tersebut;

Bisa mendapatkan dan mengatur sumber daya, berkat kedekatan yang

saling membutuhkan dan kesamaan kepentingan dan tujuan.

Bisa melobi dan mencari sumber-sumber lain.

C. Praktek pengembangan lokal: contoh

Praktek-praktek LED dapat di lihat hampir di setiap bagian dunia. Pada level

kuantitatif LED meningkat konstan, keberhasilan ini didapat karena hasil dan

proses yang diaktifkan ditetapkan untuk mencapai keberhasilan tersebut. Tetapi

timbul banyak kebingungan yang berkaitan dengan penentuan strategi LED

karena tidak adanya persetujuan parameter oleh pengembang ekonomi agar

mampu membuat suatu garis pemisah antara apa yang bisa atau yang sebaiknya

tidak diintervensi LED, untuk alasan yang berbeda. Inisiatif untuk mendukung

2

Page 10: MAKALAH QMS

SME, proyek bangunan masyarakat, program kredit- mikro ialah contoh yang

jelas untuk hal ini.

D. The Kecamatan Development Program / KDP (Program Pengembangunan

di Kecamatan)

Ialah program nasional pemerintahan Indonesia, di implementasi oleh

Kementrian Dalam Negeri, kantor pengembangan masyarakat yang ditujukan

untuk mengurangi kemiskinan, memperkuat pemerintahan lokal, dan lembaga

masyarakat, serta memperbaiki kepemerintahan lokal. KDP dimulai pada tahun

1998 pada saat kekacauan politik dan krisis keuangan. Akhir-akhir ini, KDP ada

ditahap phase ke tiga, dan diharapkan berjalan sampai tahun 2009. Program ini

dibiayai melalui anggaran belanja pemerintah, sumbangan dana, dan pinjaman

dari Bank Dunia. Bank Dunia memberi pinjaman kira-kira Rp 500 juta sampai Rp.

1,5 triliun (kira-kira US$ 50.000 sampai US$ 150.000) untuk kota-kota kecil

(kecamatan) tergantung pada besarnya populasi. Desa-desa bersatu dalam

perencanaan partisipatif dan proses pengambilan keputusan mengalokasi sumber-

sumber keuangan untuk kebutuhan pembanguan mereka secara bertahap dan

berdasarkan prioritas. Fokus KDP adalah untuk masyarakat kumuh Indonesia

yang miskin.

Prinsip-prinsip utama:

Partisipasi / INKLUSI. Penekanannya adalah partisipasi masyarakat,

terutama rakyat miskin dan wanita. Partisipasi harusnya punya dasar lebih luas,

melalui keputusan lokal yang dibuat oleh perangkat desa.

Transparansi. KDP menekankan transparansi dan membagi informasi

melalui lingkaran proyek. Pembuatan keputusan dan manajemen keuangan

sebaiknya terbuka dan dibagi kepada masyarakat.

Daftar terbuka. Setiap desa dapat mengajukan kegiatan, namun usulan

tidak untuk perorangan.

3

Page 11: MAKALAH QMS

Kompetisi pendanaan. Sebaiknya terbuka, kompetisi yang sehat antar desa

dalam dana bantuan KDP.

Desentralisasi. Pembuat keputusan dan manajemen diangkat pada tingkat

lokal. Sederhana. Tidak ada aturan yang rumit, hanya strategi yang

sedehana dan menggunakan metoda.

Semua KDP memiliki tujuan kegiatan yaitu memberi kebebasan kepada desa

untuk memilih sendiri jenis proyek apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

Dari tahun 1998 sampai tahun 2006. KDP sudah membantu 34.233 desa miskin di

Indonesia, Besar bantuan kira-kira 49% dari 69.956 desa.

KDP Coverage from 1998 - 2006

Source: The World Bank

Globalisasi adalah alasan untuk menghidupkan indentitas kultur lokal di

beberapa bagian didunia. Nasionalisme lokal muncul sebagai respon terhadap

tendensi globalisasi, karena pengaruh negara kesatuan melemah. Maka globalisasi

adalah suatu alur proses yang kompleks, tidak ada satupun yang mudah. Dan

operasi-operasi ini bertentangan dengan yang biasa dilakukan. Kebanyakan orang

mengira hal ini sesederhana “menarik” kekuasaan atau pengaruh dari komunitas

lokal dan negara ke arena global. Memang hal itu merupakan salah satu

konsekuensinya.

4

Page 12: MAKALAH QMS

E. Berpikir Global, Bertindak Lokal di Industri Digital

Saat ini, digital sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan sehari-hari. Semakin lama kita semakin tergantung pada berbagai

teknologi yang memudahkan hidup. Smartphone, PC, notebook, tablet sudah

menjadi benda-benda yang tidak bisa kita tinggalkan. Kita bekerja, menjalin

relasi, dan bersosialisasi dengan bantuan teknologi tersebut.

Perkembangan ini memunculkan berbagai peluang yang sangat menjanjikan.

Banyak pemain asing telah masuk dan lebih banyak lagi sedang mencoba untuk

masuk. Lantas apakah masih ada ruang yang tersisa untuk para pemain lokal?

Bagaimana pemain lokal dapat berkontribusi dalam 'kue' industri yang besar ini?

Alih-alih puas hanya dengan menjadi konsumen, kita harus mengubah pola pikir

menjadi produsen. Jika pola pikir ini sudah ditanamkan, langkah berikutnya

adalah memikirkan apa yang bisa kita ciptakan. Ada baiknya proses ini dimulai

dengan melakukan pengamatan atas berbagai situasi yang terjadi di sekitar kita.

Masalah apa yang ada di lingkungan kita? Apa yang bisa kita hasilkan untuk

mengatasi masalah-masalah tersebut? Idealnya, kita menjadi produsen yang

mampun menghasilkan temuan yang bisa menjadi solusi atas segala masalah yang

muncul di sekitar kita. Masalah diubah menjadi solusi, kekurangan diubah

menjadi kelebihan.

"Think global, act local" adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan strategi

seperti apa yang harus kita jalankan. Pemahaman akan wawasan lokal adalah

senjata utama dalam memulai bisnis apapun. Dengan begitu, sebagai pemain lokal

kita memiliki keuntungan tersendiri yang tidak dimiliki pemain luar. Intinya

adalah bagaimana menciptakan konten yang sesuai dengan konteks lokal, lalu

merumuskan bagaimana konten ini bisa memiliki nilai serta konteks yang relevan

bagi para pengguna yang sedemikian besar.

Pada acara konferensi IDBYTE tanggal 14 Juli 2011, para pakar digital dari

Google, Facebook, dan LinkedIn akan hadir dalam satu panggung besar. Mereka

akan berbagi pengalaman mengenai bagaimana menciptakan solusi digital yang

5

Page 13: MAKALAH QMS

mampu mengubah hidup manusia. Mereka juga akan berbagi pemahaman

mengenai relevansi perusahaan mereka dengan perilaku konsumen lokal. Inilah

saat yang tepat bagi para penggiat, pelaku, serta praktisi di Indonesia untuk dapat

lebih percaya diri bergabung dan menjadi bagian dari kemajuan industri digital.

Ciptakan produk dengan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lokal.

Berikan kreasi terbaik yang relevan dengan kondisi lokal demi kemajuan industri

digital di tanah air.

6

Page 14: MAKALAH QMS

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang

negatif bagi kebudayaan lokal. Pengembangan ekonomi lokal menjadi peran

penting dalam menghadap persaingan di era global. Norma-norma yang

terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.

Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di

dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya

menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Jadi kita manfaatkan

perkembangan industry digital global untuk meningkatkan produsen produsen

lokal yang tadinya hanya sebagai konsumen dengan cara meningkatkan daya piker

menjadi Global dan tetap pada tindakan lokal.

Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though

(1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia,

kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak,

Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah

bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain

kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat

bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya

bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu

dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya

adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dengan cara berpikir

global dan pelestarian budaya bangsa . Bagi masyarakat yang mencoba

mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu

akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan

masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern.

Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa

Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing.

7

Page 15: MAKALAH QMS

Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa,

hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

B. Saran

Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk

menerapkan Berpikir Global Bertindak Lokal :

1. lokal bukan lawan dari global tapi kita menyatukan kedua aspek ini tapi

disatukan dan diperkaya dengan impuls-impuls dan pengaruh-pengaruh global

2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-

masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya karena itu sebagian dari

bertindak lokal

3. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,

sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada

kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

8

Page 16: MAKALAH QMS

DAFTAR PUSTAKA

Learning Unit Qu-1.1 Fin Ed a-2 (2007). Globalisasi dan Daya Saing.

From http://www.scribd.com/doc/89306410/Learning-Unit-Qu-1-1-Fin-

Ed-a-2, Posting tanggal 14 April 2012; Download tanggal 17 Oktober

2012.

Makalah Globalisasi (2011). Makalah Globalisai. From

http://dhizaar27.wordpress.com/2011/03/03/makalah-globalisasi/, Posting

Tanggal 3 Maret 2011; Download Tanggal 17 Oktober 2012

Makalah Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah

(2009). Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah.

From http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-

terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/, Posting tanggal 27 Desember

2009; Download tanggal 17 Oktober 2012

Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia. From

http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm,

Posting tanggal 15 Agustus 2004; Download tanggal 17 Oktober 2012

IDBYTE Digital Insight Series (2011). Berfifkir Global Bertindak Lokal di

Industri Digital.

From:http://tekno.kompas.com/read/2011/06/22/16445438/

Berpikir.Global.Bertindak.Lokal.di.Industri.Digital, Posting tanggal 22

Juni 2011; Download tanggal 17 Oktober 2012.

9