makalah psikologi perkembangan

17
DAFTAR ISI Daftar Isi.................................................... ....................................................... .......1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................... .........................................2 B. Rumusan Masalah................................................ ...................................3 C. Tujuan................................................. .....................................................3 BAB 2 : ANALISIS A. Komunikasi Massa dan Perilaku Remaja...............................................4 B. Pengaruh Media Televisi Dengan Perilaku Remaja...............................7 BAB 3 : PENUTUP 1

Upload: ria

Post on 12-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi perkembangan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

DAFTAR ISI

Daftar Isi..................................................................................................................1

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................2

B. Rumusan Masalah...................................................................................3

C. Tujuan......................................................................................................3

BAB 2 : ANALISIS

A. Komunikasi Massa dan Perilaku Remaja...............................................4

B. Pengaruh Media Televisi Dengan Perilaku Remaja...............................7

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................10

B. Saran......................................................................................................10

Daftar Pustaka.......................................................................................................11

 

 

1

Page 2: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kelebihan dari media massa inilah yang membuat masyarakat merasa

sangat membutuhkan media massa dalam menerima berbagai informasi,

pengetahuan, dan hiburan dimana saja dan kapan saja dalam waktu yang

bersamaan. Keadaan masyarakat yang merasa membutuhkan media massa, di

dukung oleh sifat manusia yang membutuhkan informasi dan hiburan yang sangat

dirasakan penting bagi manusia untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka

(Tumengkol tidak ada tahun).

Oleh karena itu, media televisi merupakan salah satu media elektronik

yang sangat digemari oleh masyarakat umum terutama kalangan remaja.

Kegemaran remaja menonton televisi ini, dapat mempengaruhi perilaku remaja

tersebut dari acara yang mereka tonton di televisi.

Acara yang ditonton oleh remaja, baik acara yang bersifat memberi

informasi dan pengetahuan sampai acara televisi yang memberi tayangan tentang

kehidupan masa remaja yang berkonotasi negatif. Mudahnya remaja terpengaruhi

oleh acara yang mereka lihat ditelevisi dapat disebakan oleh masa remaja yang

merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa

(Iskandarsyah 2006).

Pada masa transisi tersebut remaja memiliki tingkat emosional yang belum

stabil dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Hal ini juga dapat

disebabkan oleh masa remaja adalah masa dimana perkembangan sosial sedang

dibentuk. Sehingga sangat mudah perilaku remaja terpengaruhi dari kegemaran

mereka menonton televisi.

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kuantitatif

dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari tulisan ilmiah maupun

buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.

2

Page 3: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Jika ditinjau dari peran media massa yang memudahkan masyarakat umum untuk

memperoleh informasi, pengetahuan, dan hiburan. Sekaligus sebagai pemenuhan

kebutuhan manusia yang memiliki rasa ingin tahu akan lingkungan disekitarnya.

Sehingga khalayak merasa membutuhkan dan harus memiliki media massa

tersebut dan biasanya mengakibatkan waktu luang mereka dihabiskan hanya untuk

menonton televisi khususnya pada kalangan remaja. Selain itu, ditinjau dari

perkembangan sosial remaja yang merupakan masa transisi menuju masa dewasa,

sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan luar disekitarnya.

Berdasarkan masalah tersebut,  maka perlu dilakukan pembahasan

mengenai bagaimana media massa elektronik berupa televisi memiliki keterkaitan

yang dapat mempengaruhi perilaku pada kalangan remaja. Kemudian berdasarkan

pembahasan tersebut dapat ditentukan maksud dan tujuan dari penilitian ini adalah

untuk mengetahui keterkaitan yang menghubungkan media massa elektronik

berupa televisi dengan perilaku pada kalangan remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi massa dan perilaku remaja?

2.Bagaimana pengaruh media televisi dengan perilaku remaja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi massa dan perilaku remaja.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh media televisi dengan perilaku remaja.

3

Page 4: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAB 2

A. Komunikasi Massa dan Perilaku Remaja

Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media

massa dengan tujuan dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.

Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:

a)      Komunikator,

b)      Media massa,

c)      Informasi (pesan) massa,

d)     Gatekeeper,

e)      Khalayak (public), dan

f)       Umpan balik (Bungin 2008)

Selain itu, komunikasi massa juga dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang

tergolong dimediasi oleh media massa, dimana produk-produk informasi

diciptakan dan distribusikan oleh suatu organisasi komunikasi massa untuk

dikonsumsi khalayak (Ruben 1992).

Berdasarkan pengertian diatas maka penggunaan media massa baik dalam bentuk

media massa cetak maupun media massa elektronik termasuk kedalam

komunikasi massa. Komunikasi massa menurut yang dirumuskan Charles R.

Wright (1985), berdasarkan pada Harold Lasswell (1984) memiliki fungsi, yaitu

pengawasan atau pemberitaan (surveillence), kolerasi (correlation), transmisi

budaya (cultural transmission) atau sosialisai dan edukasi serta fungsi hiburan

(entertainment). Keempat fungsi dari komunikasi massa tersebut dapat dirasakan

saat penggunaan media massa masyarakat oleh khalayak.

Didalam media massa disajikan berbagai macam informasi dan acara yang

dapat langsung diakses oleh khalayak. Hal ini sesuai dengan pengertian dari

media massa itu sendiri menurut Bungin (2008) sebagai media komunikasi dan

informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses

oleh masyarakat secara massal pula.

4

Page 5: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Media massa terbagi atas dua macam jenis, yaitu media massa cetak dan

media massa elektronik. Salah satu dari media massa elektronik adalah media

massa televisi. Menurut KBBI (2001:919) televisi adalah pesawat sistem

penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui

kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya

(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali

menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar,

digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya.

Fungsi dari televisi jika dilihat kesesuaiannya berdasarkan UU No. 24 tahun 1997,

BAB II pasal 5 berbunyi “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi

dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.” Sehingga dapat

dideskripsikan fungsi dari televisi sebagai media informasi dan penerangan, media

pendidikan dan hiburan, media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, dan media pertahanan dan keamanan.” (UU No. 24 tahun 1997).

 

 

Perilaku remaja

Pengertian dari remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju

masa dewasa (Iskandarsyah, 2006). Dengan pengertian remaja tersebut masa

remaja umumnya berada pada rentang usia 12-21 tahun, kemudian membaginya

menjadi remaja awal usia 12-15 tahun, remaja tengah usia 15-18 tahun dan remaja

akhir usia 18-21 tahun (Monks et al. Dalam Asrori 2009 dalam Pinasthika 2010).

Pada masa remaja tidak hanya terjadi perubahan secara emosional saja

tetapi juga terjadi perubahan secara fisik dan perkembangan seksual remaja. Masa

remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan masa remaja dengan

masa pertumbuhan yang lain seperti adanya perkembangan fisik, rasa

keingintahuan yang besar, memiliki keinginan untuk dapat berkomunikasi dan

mendapat kepercayaan dari orang-orang yang lebih dewasa darinya karena merasa

sudah dapat bertanggung jawab, adanya perbkembngan intelektual tual, dan sudah

mulai berfikir mandiri.

5

Page 6: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pada umumnya masa-masa remaja adalah masa dimana remaja sedang

dalam pencarian jati diri atau identitas. Dalam pencarian jati diri tersebut remaja

memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar tentang lingkungan sekitarnya yang

mereka anggap sebagai hal-hal yang baru. Dalam keadaan pencarian identitas ini

remaja lebih sering berpatokan pada dunia luar dan lingkungan sosial di sekitar

mereka. Sehingga dengan keadaan emosional yang masih labil masa remaja

mudah terpengaruh oleh dunia luar yang akan membentuk kepribadian mereka

kelak.

Pengertian perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar

(Notoadmojo 2003 dalam Nando 2011). Perilaku remaja adalah kegiatan yang

dilakukan oleh remaja yang terbentuk  dengan pengaruh dari faktor perkembangan

dalam diri remaja dan faktor perkembangan sosial di lingkungan sekitarnya.

Menurut Hurlock (1980) dalam Valentine (2009) perubahan fisik yang terjadi

selama tahun awal remaja mempengaruhi tingkat indivisu dan mengakibatkan

diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser.

Perubahan perilaku yang terjadi pada remaja dapat dalam bentuk

perubahan secara kognitif, afektif, dan konasi. Perubahan kognitif merupakan

perubahan dalam pengetahuan tentang suatu hal yang dimiliki. Perubahan afektif

merupakan perubahan dalam menyikapi suatu hal. Perubahan konasi merupakan

perubahan dalam perilaku atau tindakan dengan menggunakan suatu cara tertentu.

Remaja yang sedang dalam masa transisi memiliki beragam tujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka, antara lain untuk mendapatkan

informasi yang saat ini menjadi topik pembicaraan banyak orang, mendapat

hiburan ketika bosan, mencari jalan keluar atas masalah mereka dan

memungkinkan sekedar mengisi waktu luang.

 

 

6

Page 7: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

B. Pengaruh Media Televisi Dengan Perilaku Remaja

Media massa merupakan alat mediasi yang digunakan dalam komunikai

massa. Media massa dapat dibedakan menjadi media massa cetak dan media

massa elektronik. Media massa terdiri radio, film, dan televisi. Kelebihan yang

dimiliki oleh media televisi dalam menyebarkan informasi dan menghibur

khalayak dibandingkan dengan media massa yang lain menjadi faktor penting

alasan ketertarikan khalayak dalam menonton televisi.

Televisi menjadi sebuah media massa yang sangat dibutuhkan oleh

khalayak dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi, pengetahuan dan

hiburan. Mereka mempresepsikan bahwa seluruh informasi yang mereka dapatkan

dari televisi adalah selalu benar. Selain itu, mereka merasa dengan menonton

televisi mereka dapat berkomunikasi dengan banyak orang dimana pun dalam

waktu yang bersamaan.

Sehingga mereka lebih senang menghabiskan waktu mereka untuk

menonton televisi dibandingkan mereka membaca buku, koran atau media massa

lainnya.Ketergantungan terhadap televisi terjadi pada seluruh kalangan usia

khususnya kalangan remaja. Ketertarikan remaja untuk menonton televisi

didorong oleh faktor rasa keingintahuan yang kuat akan segala sesuatu hal yang

baru bagi remaja di lingkungan sekitar mereka.

Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi ketertarikan remaja untuk

meninton televisi adalah lingkungan sosial disekelilingnya. Berhubungan dengan

hal ini, Hurlock dalam Suharto (2006) dalam Valentine (2009) menjelaskan:

’Terdapat beberapa faktor (karakteristik remaja) yang mempengaruhi minat anak

hingga remaja pada televisi yaitu: (1) prestasi akademik, (2) penerimaan sosial.

Semakin mereka menerima diterima secara sosial maka semakin berkurang

perhatiannya pada televisi dan sebaliknya. Artinya ada keinginan remaja untuk

memnfaatkan waktu luang yang dimiliki di luar waktu sekolah, (3) kepribadian.’

(Valentine 2009).

Dengan keadaan masa remaja yang sedang dalam masa transisi tersebut

juga mempengaruhi tingkat emosional yang masih labil dalam beradaptasi dengan

perubahan. Keadaan emosi remaja yang masih labil tersebut maka mereka dengan

7

Page 8: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

mudah terpengaruh dengan faktor luar, salah satunya adalah pengaruh dari media

elektronik. Menurut Valentine (2009) pengaruh televisi terhadap remaja yakni: (1)

pengaruh pada sikap yaitu tokoh pada televisi biasanya digambarkan dengan

berbagai stereotip. (2) pengaruh pada perilaku yaitu keinginan anak untuk meniru.

Dapat ditambahkan pengaruh pada pengetahuan remaja tersebut.

Berdasarkan dari beragam tujuan yang dimiliki oleh remaja yang sedang

dalam masa transisi untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi yang

menjadi topik pembicaraan banyak orang dan untuk mengisi waktu luang mereka

menjadi salah satu faktor yang memicu mereka untuk menonton televisi. Selain

itu, tujuan remaja menonton televisi adalah untuk mencari hiburan. Hal ini

didukung oleh data dari salah satu hasil penelitian sebagai berikut:

  

 

Tabel 1 Tujuan Menonton Televisi

No Tujuan Menonton F

            

%

1. Mencari hiburan 48 52

2. Mencari informasi 30 32,6

3. Untuk pendidikan 2 2,3

4. Dll 12 13,1

Jumlah 92 100

 Sumber: Tumengkol 2009

Pada umumnya pelajar menonton TV untuk mencari hiburan (52%), sedangkan

yang ingin mencari informasi sebanyak (32,6%) dan hanya 2,3% untuk tujuan

pendidikan, selebihnya 13,1% untuk tujuan lain. Cepat atau lambatnya proses

terpengaruhnya perilaku remaja dengan ketergantungan mereka menonton televisi

dapat dipengaruhi oleh intensitas atau frekuensi mereka dalam menonton televisi.

Hal ini didukung oleh data salah satu hasil penelitian sebagai berikut:

8

Page 9: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

 

Tabel 2 Frekuensi Menonton Televisi Kekerasan

No Frekuensi Kekerasan F

          

%

1. Sangat Sering 2 2,3

2. Sering 39 41,9

3. Jarang 51 55,8

4. Tidak Pernah – –

Jumlah 92 100

Sumber: Tumengkol 2009

Pada umumnya para pelajar ternyata suka menyaksikan tayangan

kekerasan (55,8%), bahkan 23,3% sangat menyukainya. Jumlah yang tidak suka

lebih sedikit (16,3%) dan sangat tidak suka 4,6%. Dari data hasil penelitian

tersebut dapat dinyatakan bahwa intensitas atau frekuensi remaja dalam menonton

televisi dapat mempengaruhi besarnya pengaruh televisi terhadap perilaku remaja.

Semakin tinggi intensitas menonton televisi maka semakin cepat dan besar pula

pengaruhnya terhadap perilaku remaja. Begitu pula dengan keadaan sebaliknya,

semakin rendah intensitas menonton televisi semakin rendah pula pengaruhnya

terhadap perilaku remaja tersebut.

Pengaruh yang diberikan oleh televisi terhadap perilaku remaja dapat

berbentuk pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh dapat berupa aspek kognitif

yang bersifat positif dengan memberi pengetahuan kepada remaja dengan keadaan

lingkungan disekitarnya melalui acara berita ataupun kuis tentang pengetahuan.

Selain itu, pengaruh negatif dapat pula berupa aspek afektif dengan meniru apa

yang mereka lihat dari televisi tanpa mereka saring terlebih dulu mana yang baik

dan mana yang buruk.

 

 

9

Page 10: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAB 3

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang tertera diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara pengaruh dari kegiatan

menonton televisi dengan perilaku remaja. Masa remaja merupakan masa

dimana remaja sedang mencari identitas, maka dengan mudahnya terpengaruh

dengan faktor luar. Selain itu, dengan masa remaja yang sedang berada dalam

masa transisi, mereka juga memiliki tujuan-tujuan yang dapat dipenuhi dengan

menonton televisi, yaitu mencari informasi, mengisi waktu luang dan hiburan.

Kemudian besarnya pengaruh menonton televisi terhadap perilaku remaja

berkaitan erat dengan intensitas atau frekuensi mereka dalam menonton

televisi. Semakin sering menonton televisi semakin besar pengaruhnya

terhadap perilaku remaja, begitu pula sebaliknya.  Hal ini terlihat adanya

perubahan perilaku baik berupa pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

 

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis dengan adanya pembahasan diatas

adalah remaja lebih cermat dalam memilih informasi yang bermanfaat dan

berdampak positif bagi dirinya sendiri. Disarankan agar remaja mencari

kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat untuk mengurangi intensitas

menonton televisi. Kemudian remaja sudah harus pintar dalam memilih

lingkungan bergaul yang dapat membawa pengaruh negatif atau positif.

 

 

 

10

Page 11: MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Daftar Pustaka

 

Agung SS, Amanah S, Fatchiya A, Hadiyanto, Kusumastuti YI, Lubis DP,

Mugniesyah SS, Purnaningsih N, Riyanto S, Saleh A, Sumardjo. 2010. Dasar-

dasar komunikasi. Bogor : Sains KPM IPB Press

Arkan A.2006. Strategi penanggulangan kenakalan anak-anak remaja usia

sekolah. Kopertis.

Bungin B. 2006. Sosiologi komunikasi: Teori, paradigma, dan diskursus teknologi

komunikasi di masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Mulyatiningsih R,dkk. 2004. Bimbingan pribadi-sosial, belajar, dan

karier.Jakarta : PT Grasindo

Nando. 2011. Hubungan antara perilaku menonton film kekerasan dengan

perilaku agresi remaja. Kasus Remaja di SMK Pelita Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. [skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Pinathika AWK. 2010. Hubungan minat, motif dan pola menonton sinetron di

televisi dengan perilaku hedonitas remaja. [skripsi]. Bogor:Institut Pertanian

Bogor.

[UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang

Penyiaran.

Valentine HV. 2009. Efek berita criminal terhadap perilaku khalayak remaja

(Kasus SMP Tamansiswa, Jakarta Pusat). [skripsi]. Bogor[ID]:Institut Pertanian

Bogor.

11