makalah perkembangan sosem

22
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT Rabb seluruh alam, yang telah menciptakan manusia dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap mantap dilubuk hati kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh umatnya yang istiqomah mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Perkembangan social emosional”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih banyak terdapat kekeliruan, seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, kami akan sangat berlapang dada dan besar hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, bermanfaat bagi kelanjutan pembuatan makalah yang selanjutnya. 1

Upload: anydha-eykha-restu-m

Post on 18-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah perkembangan sosial emosional

TRANSCRIPT

Page 1: makalah perkembangan sosem

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT Rabb seluruh alam, yang telah menciptakan manusia

dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap mantap

dilubuk hati kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh umatnya

yang istiqomah mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat

Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah  ini dengan judul

“Perkembangan social emosional”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih

banyak terdapat kekeliruan, seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak

retak, kami akan sangat berlapang dada dan besar hati menerima saran dan kritik yang

bersifat membangun, bermanfaat bagi kelanjutan pembuatan makalah yang selanjutnya.

1

Page 2: makalah perkembangan sosem

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya

cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta

agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan

yang dilalui oleh anak usia dini. Tetapi kenyataannya, sebagian besar orang tua dan guru

tidak memahami akan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak pada usia itu.

Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimiliki orang tua dan guru, menyebabkan

potensi yang dimiliki anak tidak berkembang dan juga kurang mendapatkan perhatian dari

pemerintah.

Di negara lain Pendidikan anak usia dini mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Seperti halnya di Singapura dan Korea Selatan, hampir seluruh anak-anak usia dini telah

mendapatkan pendidikan. Human Development Indeks (HDI) atau tingkat pengembangan

sumber daya manusia kedua negara itu jauh di atas Indonesia. Untuk itu perlu kerjasama

keluarga dan masyarakat berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian

anak. Karena, keluarga dan masyarakat harus dapat memberikan contoh baik, karena pada

dasarnya seorang anak akan senantiasa mengikuti atau mencontoh orang di sekitarnya.

Agar mampu membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas kelak, dan diharapkan

akan mampu bersaing dengan bangsa lain.

Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas untuk melakukan perubahan tingkah laku

pada diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku terjadi karena usaha individu

2

Page 3: makalah perkembangan sosem

yang bersangkutan baik mencakup ranah-ranah efektif, kognitif dan psikomotor (Bloom,

1974).

Dalam pembahasan makalah ini, untuk mencapai pemahaman tentang dasar

teoritis perkembangan sosial dan emosi pada masing-masing (individu) anak usia dini,

maka diharapkan mampu mendeskripsikan secara singkat pengertian sosial dan emosi,

serta menggambarkan mekanisme terjadinya berbagai emosi dalam diri manusia, serta

memahami penahapan perkembangan sosial.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah model pembelajaran difokuskan agar pendidik mampu

memahami perkembangan sosial

C. Tujuan

Dalam penulisan makalah ini, bertujuan untuk mampu menjelaskan tentang

perkembangan emosi dan sosial anak usia dini.

3

Page 4: makalah perkembangan sosem

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian perkembangan Sosial dan emosional

Menurut Plato, Secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk social.

Sedangkan   Syamsuddin(1995:105)  mengungkapkan “Sosialisasi adalah proses belajar

untuk menjadi makhluk social.

  Menurut Loree(1970:86) “Sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (anak)

melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-

tekanan dan tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang

lain didalam lingkungan sosialnya.

Menurut Muhibin(1999:35) Mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan

proses pembentukan pribadi dalam masyarakat.

Menurut Hurlock(1978:250) Bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan

kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi adalah

Kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai atau harapan sosial“.

Pendapat lain mengatakan bahwa Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan

dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar

untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan

diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

Sedangkan Emosi Menurut Goleman (1995:411) “emosi merujuk pada suatu

perasaan atau pikiran-pikiran khas,suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian

kecenderungan untuk bertindak”.

4

Page 5: makalah perkembangan sosem

Menurut Syamsuddin (1990:69) mengemukakan “emosi merupakan suatu suasana yang

kompleks dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya

suatu perilaku.” Pendapat lain mengatakan bahwa Emosi adalah perasaan intens yang

ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau

kejadian.

B. Perkembangan Sosial

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik

dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah

belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat

dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.

Karakkteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 3-4 Tahun adalah sebagai berikut :

1.   Suka bersajak , memainkan jari, menyanyi lagu sederhana bersama teman-temannya

2.  Berusaha membantu kegiatan bersih-bersih.

3.  Bermain permainan dalam kelompok kecil

4.  Suka dengan cerita  pendek

Aktivitas bermain bagi seorang anak yang memiliki peranan yang cukup besardalam

mengembangkan kecakapan sosialnya sebelum anak mulai bertemandan anak akan

menyiapkan mainan dalam menghadapi pengalaman sosialnya.

Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal

masa kanak – kanak yaitu sbb :1) kerja sama, (2) persaingan, (3) kemurahan hati, (4)

hasrat akan penerimaan social, (5) simpati, (6) empati, (7)  ketergantungan, (8) sikap

ramah, (9) meniru, (10) perilaku kedekatan.

5

Page 6: makalah perkembangan sosem

Menurut Patmonodewo menjelaskan ada 5 tingkatan dalam bermain sosial yaitu :

1. Bermain Solitaire., Anak–anak bermain dalam satu ruangan, mereka tidak saling

mengganggu dan tidak saling memperhatikan.

2.  Bermain sebagai penonton / pengamat, Pada tahap ini anak mulai peduli terhadap

teman – temannya yang bermain disatu ruangan dan ia pun masih bermain sendirian.

3. Bermain parallel, Pada tahap ini anak bermain bersama dengan mainan yang sama

dalamsatu ruangan.

4.  Bermain Asosiatif, Yaitu permainan yang melibatkan beberapa orang anak, namun

belumterorganisasi.

5. Bermain kooperatif, Dilakukan secara berkelompok masing – masing anak memiliki

peran untuk mencapai tujuan permainan.

Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa ciri dalam setiap periode, ciri – ciri

tersebut adalah :

1. Periode bayi

Usia 1-2 bulan, anak belum mampu untuk membesarkan objek dan benda.

Usia 3-4 bulan, mata sudah kuat melihat orang atau objek, tersenyum dengan bayi

lain.

Usia 5-9 bulan, bereaksi berbeda terhadap suara yang ramah atau tidak,kadang-kadang

agresif, memegang, melihat, mengikuti suara dan tingkah laku yang sederhana.

Usia 12 bulan, mengenal larangan.

Usia 24 bulan, Anak sudah membantu melakukan aktivitas sederhana

2. Periode pra sekolah

Adapun ciri – ciri sosialisasi periode pra sekolah adalah sbb :

a. Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumahnya

b. Dikenal dengan istilah pregang age

c. hubungan dengan orang dewasa

d. Hubungan dengan teman sebaya

6

Page 7: makalah perkembangan sosem

e. 3-4 tahun mulai bermain bersama

3. Periode Usia Sekolah

Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada

aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak

diantaranya berikut :

a. membantu anak untuk belajar bersama dengn orang lain danbertingkah laku yang

dapat diterima oleh kelompok.

b. membantu anak mengembangkan nilai – nilai sosial lain diluar nilainya.

c. membantu mengembangkan kepribadiannyang mandiri dengan mendapatkan

kepuasan emosional dari rasa berkawan.

Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa

kanak – kanak yaitu sbb : (1)kerja sama, (2) persaingan, (3) kemurahan hati (4) hasrat

akan penerimaan social, (5) simpati, (6) empati, (7) ketergantungan, (8) sikap ramah, (9)

meniru, (10) perilaku kedekatan

1. Tahapan Penerimaan Sosial, Perkembangan sosial yang dialami anak adalah proses

penerimaan sosial.Berkenaan dengan penerimaan sosial Hurlock mengemukakan

beberapa tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya adalah sbb :

a) A.Reward Cost Stage, Pada stage ini ditandai adanya harapan yang sama, aktivitas

yang sama dankedekatan

b) A. Normative Stage, Pada stage ini ditandai oleh dimilik nilai yang sama, sikap

terhadap aturan,dan sanksi yang diberikan biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5

SD.

7

Page 8: makalah perkembangan sosem

c) An Emphatic Stage, Pada Stage ini di miliknya pengertian, pembagian minat, self

disclosure adanya kedekatan yang mulai mendalam diatas kelas 6 SD

Aktivitas bermain bagi seorang anak yang memiliki peranan yang cukup besardalam

mengembangkan kecakapan sosialnya sebelum anak mulai bertemandan anak akan

menyiapkan mainan dalam menghadapi pengalaman sosialnya.Sikap yang perlu

dikembangkan melalui kegiatan bermain antara lain :

a) Sikap Sosial, Dimana cara bermain mendorong anak untuk meningkatkan pola

berpikiregosentrisnya.

b) Belajar berkomunikasi, Agar anak dapat bermain dengan baik bersama orang lain,

anak harus bisamengerti sifat dan pergaulan teman – temannya.

c) Belajar mengorganisasi, Pada waktu anak bermain bersama orang lain, anak juga

berkesempatan belajar “berorganisasi”

d) Lebih menghargai orang lain dan perbedaan – perbedaan

e) Menghargai harmoni dan kompromi

C. Perkembangan Emosional

Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diriseseorang

yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner

adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan

dan keselamatan.

Fungsi dan peranan pada perkembangan anak adalah :

1. Merupakan bentuk komunikasi

2. .Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak

dengan lingkungan sosialnya.

3. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.

4. Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu

kebiasaan.

8

Page 9: makalah perkembangan sosem

5. Ketegangan emosi yang di miliki anak dapat menghambat atau mengganggu

aktivitas motorik dan mental anak.

Menurut Stewart at all (1985) mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih

sebagai basic emotions.

a. gembira, pada umumnya perasaan gembira dan senang di ekspresikan dengan

tersenyum (tertawa) . perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas kreatif pada

saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan ataupun aktivitas reduksi stres.

b. marah, dapat terjadi pada saat individu merasa dihambat, frustasi karena tidak

mencapai yang diinginkan, dicerca orang, atau dihadapkan pada suatu tuntutan

yang berlawanan dengan keinginannya.

c. Takut, perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan adanya bahaya.

d. Sedih, dalam kehidupan individu akan merasa sedih pada saat ia berpisah dari

yang lain,terutama berpisah dengan orang-orang yang dicintainya.

Dari ke empat emosi dasar ini dapat berkembang menjadi berbagai macam emosi yang di

klasifikasikan kedalam kelompok emosi positif dan emosi negative.

Pada usia dini  fase ini merupakan saat ketidakseimbangan dimana anak mudah

terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit di bimbing dan diarahkan. Menurut

Hurlock(1978) perkembangan emosi ini mencolok pada saat anak berusia 2,5-3,5 tahun

dan 5,5-6,5 tahun.

Karakteristik reaksi emosi pada anak antara lain :

1) Reaksi emosi anak sangat kuat. dalam hal kekuatan, makin bertambahnya usia anak,

dan semakin bertambah matangnya emosi anak maka anak akan semakin terampil

dalam memilih dan memilih kadar keterlibatan emosionalnya.

2) Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang

diinginkannya. Semakin emosi anak berkembang menuju kematangannya, mereka

9

Page 10: makalah perkembangan sosem

akan belajar mengontrol diri dan memperlihatkan reaksi emosi dengan cara yang

dapat diterima lingkungan.

3) Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain.

4) Reaksi emosi bersifat individual

5) Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan.

Pada umumnya bentuk reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang

dewasa.Perbedaannya hanya terletak pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara

untuk mengekspresikan.

Adapun beberapa bentuk emosi umum terjadi pada awal masa anak-anak yang di

kemukakan oleh Hurlock(1993:117) adalah :

1) Amarah. Marah sering terjadi sebagai reaksi terhadap frustasi, sakit hati dan merasa

terancam. Menurut Hurlock reaksi marah pada umumnya bias di bedakan menjadi 2

kategori besar yaitu, Marah yang implusif ( agresi ) dan Marah yang terhambat

( dikendalikan ).

2) Takut, Reaksi takut sering diperlihatkan dengan gejala fisik yaitu : mata membelalak,

menangis, sembunyi, atau memegang orang, diam tidak bergerak.

Menurut Hurlock berkenaan dengan rasa takut ia mengemukakan adanya reaksi emosi

yang berdekatan dengan reaksi takut, yaitu shyness atau rasa malu ,embarrassment,

khawatir, anxiety atau cemas.

Shyness atau malu adalah reaksi takut yang di tandai dengan “rasa segan” berjumpa

dengan orang yang di anggap asing.

Embarrasment ( merasa sulit, tidak mampu, atau malu melakukan sesuatu )

merupakan reaksi takut akan penilaian orang lain pada dirinya. Khawatir timbul

disebabkan oleh rasa takut yang dibentuk oleh pikiran anak sendiri

Anxiety ( cemas ) adalah perasaan takut sesuatu yang tidak jelas dan dirasakan oleh

anak sendiri karena sifatnya subjektif.

10

Page 11: makalah perkembangan sosem

3) Cemburu, Merupakan reaksi normal terhadap hilangnya kasih sayang. Menurut

Hurlock(1991)  reaksi ini meliputi pengunduran diri kearah bentuk perilaku

yang infantile seperti : mengompol, mengisap jempol, makan makanan yang aneh-

aneh, kenakalan yang umum, perilaku merusak.

4) Ingin Tahu, Rasa ingin tahu yang besar merupakan perilaku khas anak pra sekolah.

Bagi mereka kehidupan ini sangat ajaib dan menarik untuk dieksplorasi.

5) Iri hati, Iri hati pada saat anak merasa tidak memperoleh perhatian yang diharapkan

sebagaimana yang diperoleh teman atau kakaknya.

6) Senang, Adalah emosi yang menyenangkan.

7) Sedih, Perasaan sedih adalah emosi negatif yang didorong oleh perasaan kehilangan

atau ditinggalkan terutama oleh orang yang disayanginya.

8) kasih sayang, Adanya perasaan kasih sayang serta kepercayaan.

D. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional

Menurut setiawan jumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak

prasekolah atau  tk,  mampu menimbulkan gangguan yang mencemaskan para pendidik

dan orang tua. faktor – faktor tersebut yaitu meliputi :

1. pengaruh keadaan individu sendiri, Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik,

intelegensi, peran seks (Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu,

perlu adanya tindakan preventif untuk menghindari dampak serius dari pengaruh

emosi yang timbuldari dalam diri anak.

2. Konflik – Konflik dalam proses perkembangan, Didalam menjalani fase – fase

perkembangan tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya

dapat dilalui dengan sukses tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau

hambatan dalam menghadapi konflik – konflik ini

11

Page 12: makalah perkembangan sosem

3. Sebab – sebab lingkungan, Anak – anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang

mempengaruhi perkembangan emosi. ketiga faktor yang berpengaruh terhadap

perkembangan tersebut adalah :

a) Lingkungan keluarga, Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi

perkembangan emosi anak– anak usia pra sekolah.

b)  Lingkungan sekitarnya, Kondisi lingkungan disekitar akan sangat berpengaruh

terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.Lingkungan

yang dapat mempengaruhi emosi pada anak bahkan mungkin menganggunya

adalah (1) Daerah yang terlalu padat, (2) Daerah yang memiliki angka kejahatan

tinggi, (3) Kurangnya fasilitas rekreasi, (4) Tidak adanya aktivitas yang di

organisasikan dengan baik untuk anak.

c)  Lingkungan sekolah, Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan

emosi yangmenyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada anak yaitu seperti

ini : (1) Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak, (2)  Hubungan

yang kurang harmonis dengan teman – temannya.

E. Fungsi Sosial dan emosial bagi anak usia dini

Fungsi dan peranan emosi pada perkembangan anak adalah :

1) Merupakan bentuk komunikasi.

2) Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan

lingkungan sosialnya.

3) Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.

4) Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu

kebiasaan.

5)  Ketegangan emosi yang di miliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas

motorik dan mental anak.

Hurlock(1978) mengatakan fungsi dan peranan kemampuan social pada perkembangan

anak adalah sebagai berikut :

12

Page 13: makalah perkembangan sosem

1) Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat.

2) Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat.

3)  Mengembangkan sikap / tingkah laku sosial terhadap individu lain dan aktivitas sosial

yang ada di masyarakat.

13

Page 14: makalah perkembangan sosem

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui metode perkembangan sosial dan emosi anak usia dini penulis mampu

menarik kesimpulan bahwa perkembangan sosial dan emosi berperan penting dalam

kehidupan anak, selain itu juga berpengaruh pada dimensi 2 aspek perkembangan yang

lainnya.

Agar pengaruhnya dapat dikenali dan ditanggapi secara positif, maka kita perlu

meningkatkan pelayanan dan selalu peka terhadap perkembangan sosial dan emosi anak

didik kita, baik secara pribadi maupun menyeluruh.

14

Page 15: makalah perkembangan sosem

DAFTAR PUSTAKA

Rhayu karmla. 2012., Analisis Artikel Sosial Emosional Anak. Diakses pada tanggal 26

Juni 2013 di http://rhayukarmla.blogspot.com

Newjoesafira. 2012., Beberapa-Faktor-Yang-Mempengaruhi Perkembangan Sosial Dan

Emosional Anka Usia Dini. Diakses pada tanggal 26 Juni 2013

di http://newjoesafirablog.blogspot.com

Rossafirmansyah. 2012., Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-4 Tahun. Diakses

pada tanggal 26 Juni 2013 dihttp://rossafirmansyah.blogspot.com

Rizal Adriene. 2013., Makalah Perkembangan Sosial Dan Emosional. Diunggah pada

tanggal 26 Juni 2013 di http://rizaladriene.blogspot.com

Admin. 2010. Perkembangan Emosional Anak. Diakses pada tanggal 26 Juni 2013

di http://www.sarjanaku.com

15

Page 16: makalah perkembangan sosem

16