makalah lbm berak cacing

23
MAKALAH “BERAK KELUAR CACING” DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 : 1. Nur Wahyuliasti :12.06.0038 2. Lita Yuliati :12.06.0020 3. Sekarrini Vidyatami :12.06.0034 4. Baiq Khalimatus Sakhdiyah S :12.06.0012 5. Ni Ketut Wardani :12.06.0016 6. Kartika Agustini :12.06.0003 7. Gina Puspita :12.06.0028 8. Aprian Al Gaffar :12.06.0025 9. Habibi Indrajaya Ramadhan :12.06.0001 10. M. Azwar Andi Pawata :12.06.0009 FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: husnainihawari

Post on 29-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Lbm Berak Cacing

MAKALAH

“BERAK KELUAR CACING”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Nur Wahyuliasti :12.06.0038

2. Lita Yuliati :12.06.0020

3. Sekarrini Vidyatami :12.06.0034

4. Baiq Khalimatus Sakhdiyah S :12.06.0012

5. Ni Ketut Wardani :12.06.0016

6. Kartika Agustini :12.06.0003

7. Gina Puspita :12.06.0028

8. Aprian Al Gaffar :12.06.0025

9. Habibi Indrajaya Ramadhan :12.06.0001

10. M. Azwar Andi Pawata :12.06.0009

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

2012

Page 2: MAKALAH Lbm Berak Cacing

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat allah swt atas segala rahmat dan karunianya

yang di limpahkan, sehingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH yang berjudul

“ BERAK KELUAR CACING”. Dalam penyusunan makalah ini, kami sangat menyadari

masih banyak kekurangan,sehingga hasilnya sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

dalam berbagai bentu bantuan telah kami terima sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Mataram ,09 Januari 2013

Penyusun

Page 3: MAKALAH Lbm Berak Cacing

BAB I

PENDAHULUAN

A. Skenario

Seorang mahasiswa F.K UNIZAR yang sedang melaksanakan penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat waktu K.K.L , mendapat pertanyaan dari seorang ibu yang

menanyakan , bagaimana anak saya ini yang berumur 6 tahun, badannya kurus ,

kelihatannya lemah, perutnya agak besar dan kalau berak sering keluar cacing yang

panjangnya hampir satu jengkal dan beraknya sering cair.

B. Batasan masalah

1. Macam – macam cacing parasit dalam sistem saluran pencernaan ?

2. Siklus hidup cacing parasit ?

3. Mekanisme penularan cacing sehingga ke saluran pencernaan ?

4. Tanda dan gejala cacingan ?

5. Memutuskan rantai penularan cacing ?

6. Pencegahan dan pegobatan cacingan ?

Page 4: MAKALAH Lbm Berak Cacing

BAB II

PEMBAHASAN

Cacingan

Cacingan merupakan salah satu penyakit menular yang mengganggu sistem pencernaan

makanan kita. Cacing menghisap sari-sari makanan atau darah, sehingga dapat mengurangi

asupan gizi bagi tubuh kita. Ada 5 jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan pada

manusia, yakni :

1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)

Siklus Hidup Cacing Kremi :

Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan Anda melalui kotoran manusia. Ketika

tangan Anda yang tercemar masuk ke mulut Anda, telur dapat masuk ke dalam tubuh,

menetas dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar. Di sana cacing  kremi melekat

pada dinding usus dan makan. Ketika mereka siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada

kulit berlipat di sekitar dubur. Saat itulah Anda mungkin curiga terkena cacingan karena

merasakan gatal-gatal di sekitar anus (pruritus) yang biasanya lebih intens di malam hari.

Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing ke merasakan gatal-gatal di

anus. Cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.

Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat

kecil, Anda tidak dapat melihatnya sehingga bisa tanpa sengaja tertulari ketika menggunakan

baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet.

Page 5: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva (kemaluan wanita). Gejala ini

akan memburuk di malam hari ketika cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan

tubuh untuk menaruh telurnya di sekitar anus/vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di

feses.

Untuk memastikan apakah gatal-gatal disebabkan oleh cacing kremi, Anda dapat meletakkan

sepotong selotip di anus. Semua cacing atau telur akan menempel ke selotip. Lalu bawalah

selotip itu ke dokter untuk diperiksa.

2. Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)

Cacing gelang merupakan cacing yang berukuran besar, dapat menginfeksi manusia ataupun

binatang (kucing/anjing), bentuknya menyerupai cacing tanah & hidup di dalam usus besar

serta dapat berpindah ke organ lain termasuk paru-paru.

Siklus hidup cacing gelang:

Cacing gelang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi

telurnya.Ketika sekelompok telur cacing tertelan dan memasuki usus, mereka menetas

menjadi larva. Larva kemudian beredar melewati dinding usus, menuju paru-paru melalui

aliran darah. Selama tahap ini, gejala seperti batuk (bahkan batuk cacing) dapat terjadi. Dari

paru-paru, larva memanjat melalui saluran bronkial ke tenggorokan, di mana mereka

kemudian tertelan melalui ludah. Larva lalu kembali ke usus kecil  hingga tumbuh menjadi

dewasa, kawin, dan bertelur dalam 2 bulan setelah telur menetas.

Seekor cacing betina dapat memproduksi hingga 240.000 telur dalam sehari, yang kemudian

dibuang ke dalam tinja dan menetas di dalam tanah. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi

cacing gelang karena mereka cenderung meletakkan segala sesuatu di mulut mereka,

termasuk tanah, dan sering kurang bisa menjaga kebersihan dibandingkan orang dewasa.

Gejalanya adalah Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk jenis toxocara

canis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila terdapat di mata karena

menimbulkan radang & luka pada retina mata. Cacing gelang ini juga dapat berpindah ke

bagian paru-paru menyebabkan timbulnya batuk & asma, serta menimbulkan bengkak di

organ tubuh lain.

Page 6: MAKALAH Lbm Berak Cacing

3. Cacing Pita  (Taenia saginata dan Taenia solium)

Cacing pita adalah parasit manusia dan hewan ternak. Ada dua jenis cacing pita yang

menjadikan manusia sebagai inang antara maupun inang permanen:

a. Cacing pita sapi (Taenia saginata)

Siklus Hidup

Taenia saginata adalah raksasa di antara semua cacing parasit. Panjang taenia saginata bisa

mencapai 8 meter, hampir sepanjang saluran pencernaan manusia dewasa. Cacing pita ini

berwarna putih pucat, tanpa mulut, tanpa anus dan tanpa saluran pencernaan. Badannya tidak

berongga dan terdiri dari segmen-segmen berukuran 1X1,5 cm. Taenia saginata bisa hidup

sampai 25 tahun di dalam usus inangnya.

Siklus hidup Taenia saginata:

Cacing pita sapi memiliki siklus yang rumit dan berakhir pada manusia sebagai inang

tetapnya. Cacing pita dewasa melepaskan telur-telurnya bersama segmen badannya. Segmen

ini bila mengering di udara luar akan melepaskan telur-telur cacing yang dapat termakan oleh

sapi saat merumput. Enzim pencernaan sapi membuat telur menetas dan melepaskan zigot

yang kemudian menembus lapisan mukosa saluran pencernaan untuk memasuki sirkulasi

darah. Dari pembuluh darah, zigot akan menetap di otot membentuk kista, seperti pada cacing

cambuk. Bila daging sapi berisi kista tersebut dimakan manusia dalam keadaaan mentah atau

setengah matang, enzim-enzim pencernaan akan memecah kista dan melepaskan larva cacing.

Selanjutnya, larva cacing yang menempel di usus kecil akan berkembang hingga mencapai 5

meter dalam waktu tiga bulan.

b. Cacing pita babi (Taenia solium)

Siklus Hidup

Taenia solium adalah kerabat dekat Taenia saginata yang memiliki siklus hidup hampir

sama, namun inang perantaranya adalah babi. Manusia terinfeksi dengan memakan daging

babi berisi kista Taenia solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia saginata (3-4 m

panjangnya), tetapi lebih berbahaya. Berbeda dengan Taenia saginata yang hanya

Page 7: MAKALAH Lbm Berak Cacing

membentuk kista di daging sapi, Taenia solium juga mengembangkan kista di tubuh manusia

yang menelan telurnya. Kista tersebut dapat terbentuk di mata, otak atau otot sehingga

menyebabkan masalah serius. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium

yang terbentuk di tempat mereka akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga

mengganggu kesehatan.

Gejalanya adalah Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing pita dapat

menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.

4. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

Cacing tambang bisa menginfeksi manusia maupun mamalia lain seperti kucing dan anjing.

Siklus hidup cacing tambang:

Cacing tambang dewasa berada dalam usus kecil manusia, di mana mereka melekatkan diri di

dinding usus dengan mulut mereka. Mereka makan darah dan menyebabkan perdarahan di

usus yang ditempati.

Cacing betina memproduksi telur cacing, yang dikeluarkan lewat tinja. Jika tinja jatuh ke

tanah, dan cuaca hangat, telur cacing akan menetas menjadi larva dalam waktu sekitar dua

hari. Larva kemudian menjadi dewasa dalam seminggu, dan dapat bertahan untuk waktu yang

lama jika kondisi mendukung. Larva yang mendapatkan kontak dengan kaki telanjang

manusia akan menembus kulit kaki dan masuk ke paru-paru melalui sirkulasi darah. Larva

kemudian bergerak ke saluran udara menuju tenggorokan dan tertelan. Mereka menuju ke

usus kecil. Larva lalu melekat pada dinding usus dan berkembang menjadi cacing dewasa.

Pada sekitar usia lima bulan, cacing mulai memproduksi telur.

Gejalanya adalah Infeksi cacing tambang biasanya tidak memberikan gejala spesifik.

Anemia (kekurangan darah) dan keluhan terkait peradangan usus  seperti mual, sakit perut

dan diare adalah beberapa gejala yang mungkin timbul.

5. Cacing cambuk (trichinella spiralis)

Cacing cambuk ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang mengandung larva cacing

ini. Cacing cambuk dewasa mencapai panjang sekitar 1- 2 mm.

Page 8: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Siklus hidup cacing cambuk:

Manusia terinfeksi  karena memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan

yang terinfeksi, terutama babi, babi hutan, dan beruang. Larva lalu masuk ke usus kecil,

menembus mukosa, dan menjadi dewasa dalam 6-8 hari.  Cacing betina dewasa melepaskan

larva yang bisa bertahan hidup sampai 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui

aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larva

mengkista (encyst) sepenuhnya dalam 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun

sebagai parasit intraselular. Larva yang mati akhirnya diserap kembali tubuh. Siklus ini terus

berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain.

Gejala awal infeksi cacing cambuk termasuk edema, nyeri otot, dan demam.

Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :

1. Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia)

Disebabkan oleh cacing tambang, membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena

dihisap cacing.

2. Berat badan rendah karena kekurangan gizi

Nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh juga menjadi makanan cacing.

3. Batuk tak sembuh-sembuh

Ada juga cacing yang dapat hidup di paru-paru sehingga menyebabkan batuk yang tak

sembuh-sembuh.

4. Nyeri di perut

Cacingan juga dapat menimbulkan sakit perut yang dapat menyebabkan diare.

Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari usus ke organ lain,

sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat timbul gejala :

Demam

Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut

Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing

Infeksi bakteri

Page 9: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena

Cara Pencegahan

1. Gunakan air bersih, Saat mengambil air pakailah wadah / tempat yang bersih dsri sumber

air sampai ketempat penyimpanan

2. Simpanlah air di tempat yang bersih dan tertutup.

3. Memasak / merebus air sampai mendidih terutama untuk air minum.

4. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan sebelum dan sesudah

BAB.

5. Mencuci sayuran cucilah sayuran yang akan dimakan mentah (lalapan)

6.Memotong Kuku“Penting memperhatikan kebersihan kuku anak. Membersihkan dan

memotong kuku secara teratur harus dilakukan untuk mencegah cacingan. Karena cacing

kebanyakan hidup di tanah maka hindari pula si kecil bermain tanah, sebab bisa saja cacing

masuk melalui kuku anak.

7. Minum obat cacing secara rutin

Tiap 6 bulan sekali bisa membunuh cacing yang bersarang dan gejala awal penyakit cacingan

tidak selalu terlihat, makanya periksa dan pastikan anak bebas dari cacing secara rutin,”

8. hindari kebiasaan menggigit kuku/menggaruk bagian anus (terutama untuk infeksi cacing

kremi).

9. Jaga kebersihan sanitasi lingkungan, misalnya dengan rajin membersihkan kakus atau

septictank.

Cara Penularan

Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang tercemar telur-

telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang banyak berisi

makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat

berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat

Page 10: MAKALAH Lbm Berak Cacing

makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah

tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air

mengering, mereka menempel pada butiran debu. Telur yang menumpang pada debu itu bisa

menempel pada makanan dan minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke

tempat-tempat yang sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke

tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak,

membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk

protein untuk membangun otak.

 Pencegahan Penyakit Cacing Pada Anak

Untuk dapat mengatasi infeksi cacing secara tuntas, maka upaya pencegahan dan terapi

merupakan usaha yang sangat bijaksana dalam memutus siklus penyebaran infeksinya.

Pemberian obat anti cacing secara berkala setiap 6 bulan dapat pula dikerjakan. Menjaga

kebersihan diri (Ian lingkungan serta sumber bahan pangan adalah merupakan sebagian dari

usaha pencegahan untuk menghindari dari infeksi cacing. Memasyarakatkan cara-cara hidup

sehat, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar, dimana usia ini merupakan usia yang

sangat peka untuk menanamkan dan memperkenal¬kan kebiasaan-kebiasaan baru. Kebiasaan

untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala merupakan salah satu contohnya.

Beberapa Cara Pencegahan :

Cucilah tangan sebelum makan. 

Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga untuk mencuci

tangan sebelum makan. Kebiasaan akan terpupuk dengan baik apabila orangtua

meneladani. Dengan mencuci tangan makan akan mengeliminir masuknya telur

cacing ke mulut sebagai jalan masuk pertama ke tempat berkembang biak cacing di

perut kita.

Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya. Cara masuknya

pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang (Necator americanus

ataupun Ankylostoma duodenale). Kedua jenis cacing ini masuk melalui larva cacing

yang menembus kulit di kaki, yang kemudian jalan-jalan sampai ke usus melalui

trayek saluran getah bening. Kejadian ini sering disebut sebagai Cutaneus Larva

Migran (dari namanya ini kita sudah tahu lah apa artinya; cutaneus: kulit, larva: larva,

migrant: berpindah). Nah, setelah larva cacing sampai ke usus, larva ini tumbuh

Page 11: MAKALAH Lbm Berak Cacing

dewasa dan terus berkembang biak dan menghisap darah manusia. Oleh sebab itu

Anda akan anemia.

Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang terselip di

antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan mendirikan koloni di sana.

Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh. Setiap kotoran

baiknya dikelola dengan baik, termasuk kotoran manusia. Di negara kita masih

banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk buang hajat. Dengan perilaku ini

maka kotoran-kotoran ini akan liar tidak terjaga, sehingga mencemari lingkungannya.

Dan, jika lingkungan sudah cemar, penularan sering tidak pandang bulu. Orang yang

sudah menjaga diri sebersih mungkin sekalipun masih dapat dihinggapi parasit cacing

ini.

Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik untuk

menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan lingkungan sebaik

mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam merawat kesehatan.

Peduli lah dengan lingkungan, maka akan dapat memanfaatkan hasil yang baik. Jika

air yang digunakan terkontaminasi dengan tinja manusia, bukan tidak mungkin telur

cacing bertahan pada kelopak-kelopak tanaman yang ditanam dan terbawa hingga ke

meja makan.

Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air yang mengalir.

Mengapa demikian? Ya, agar kotoran yang melekat akan terbawa air yang mengalir,

di samping itu nilai gizi sayuran tidak hilang jika dicuci di bawah air yang mengalir.

Cara mengolah sayuran yang baik dapat Anda lihat di artikel Cerdas mengolah

Sayuran : Menjamin Ketersediaan Nutrisi.

Hati-hatilah makan makanan mentah atau setengah matang, terutama di daerah yang

sanitasinya buruk. Perlu dicermati juga, makanan mentah tidak selamanya buruk.

Yang harus diperhatikan adalah kebersihan bahan makanan agar makanan dapat kita

makan sesegar mungkin sehingga enzim yang terkandung dalam makanan dapat kita

rasakan manfaatnya.

Buanglah kotoran hewan hewan peliharaan kesayangan Anda seperti kucing atau

anjing pada tempat pembuangan khusus

Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan, terutama bagi Anda

yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani, anak-anak yang sering

bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja tambang (orang-orang yang terlalu sering

berhubungan dengan tanah.

Page 12: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Pengobatan

Penanganan untuk mengatasi infeksi cacing dengan obat-obatan merupakan pilihan

yang dianjurkan. Obat anti cacing Golongan Pirantel Pamoat (Combantrin dan lain-

lain) merupakan anti cacing yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang

disebabkan parasit cacing.

Intervensi berupa pemberian obat cacing ( obat pirantel pamoat 10 mg / kg BB dan

albendazole 10 mg/kg BB ) dosis tunggal diberikan tiap 6 bulan pada anak SD dapay

mengurangi angka kejadian infeksi ini pada suatu daerah

Paduan yang serasi antara upaya prevensi dan terapi akan memberikan tingkat

keberhasilan yang memuaskan, sehingga infeksi cacing secara perlahan dapat diatasi

secara maksimal, tuntas dan paripurna

CACINGAN DAN PENGOBATANNYA

Mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif

terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum

menggunakan obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan

larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat cacing

diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan beberapa obat cacing

perlu diberikan bersama pencahar.

JENIS OBAT

Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau dua jenis cacing saja.

Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat terhadap lebih banyak jenis cacing (broad

spectrum) seperti mebendazol.

Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls

neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat

masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.

Penyakit cacing atau helminthiasis terkadang masih kurang diperhatikan karena tidak

menimbulkan kematian yang mendadak dan tinggi sepertinya halnya penyakit viral (misal

ND atau Al). Padahal penyakit ini mampu menimbulkan kerugian cukup besar. Waktu

serangannya sulit diketahui, tiba-tiba saja produktivitas ayam menurun. Cacing yang sering

menyerang ayam secara umum ada dua yaitu cacing gilik (Ascaridia sp., Heterakis sallinae,

Syngamus trachea, Oxyspirura mansonii) dan cacing pita (Raillietinasp., Davainea sp.)

Page 13: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Cacing biasanya menginfestasi ke dalam tubuh ayam melalui beberapa cara, diantaranya

melalui telur cacing atau larva cacing yang termakan oleh ayam, memakan induk semang

antara (siput, kumbang, semut dll.) yang mengandung telur atau larva cacing, telur atau larva

cacing yang terbawa oleh petugas kandang melalui sepatu, pakaian kandangnya atau terbawa

terbang oleh induk semang antara, selain itu juga bisa karena ransum atau air minum yang

tercemar telur cacing.

Telur cacing yang keluar bersama feses berkembang menjadi stadium infektif kemudian

termakan induk semang antara atau langsung masuk tubuh ayam yang kemudian akan menuju

ke tempat yang disukainya (tembolok, usus, sekum atau organ lain) untuk berkembang

sampai dewasa.

Piperazin

Piperazin merupakan obat cacing yang paling sering digunakan oleh peternak.

Piperazin sangat efektif untuk mengatasi infeksi cacing gilik yang ada di saluran cerna

seperti Ascaridia pada ayam, ruminansia (sapi, kerbau, domba, kambing), babi

maupun kuda. Piperazin biasanya dikombinasikan dengan phenotiazine agar

efektifitas-nya terhadap cacing sekum meningkat.

Kelarutan piperazin sangat baik dalam air sehingga dapat diberikan melalui air minum

maupun dicampur dengan ransum. Keunggulan piperazin yaitu memiliki rentang

keamanan yang luas. Namun, piperazin kurang efektif untuk membasmi Heterakis

gallinae (cacing sekum), cacing cambuk dan cacing pita.

Phenotiazin

Phenotiazin sangat efektif mengatasi cacing sekum (Heterakis gallinae) dan Ascaridia

sp. pada unggas, tetapi phenotiazin tidak efektif untuk membasmi cacing pita.

Walaupun mekanisme kerja obat ini belum diketahui dengan pasti tetapi dari segi

keamanan phenotiazin praktis tidak toksik untuk unggas.

Levamisol

Levamisol termasuk golongan imidathiazole yang efektif membasmi cacing gilik

dewasa hingga bentuk larvanya. Levamisol juga sangat efektif membasmi cacing gilik

yang ada di jaringan dan organ tubuh (Syngamus trachea pada trakea, Oxyspirura

mansonii pada mata) karena levamisol dengan cepat diserap dan didistribusikan ke

jaringan atau organ. Saat kondisi sistem imun rendah, levamisol dapat membantu

meningkatkan sistem imun tubuh host (inang)-nya dengan cara meningkatkan aktifitas

makrofag.

Page 14: MAKALAH Lbm Berak Cacing

Dibandingkan dengan benzimida-zol, levamisol mempunyai rentang keamanan yang

lebih sempit. Walaupun demikian pada dosis terapi terbukti tidak menimbulkan efek

samping terhadap produksi telur, fertilitas mau-pun daya tetas.

Ivermectin

Ivermectin lebih banyak digunakan pada hewan besar atau hewan kesayangan karena

obat ini termasuk obat yang mahal. Keunggulan ivermectin adalah selain efektif

mengatasi infeksi cacing gilik juga efektif mengatasi ektoparasit (kutu, tungau,

caplak, larva serangga). Selain itu, ivermectin mampu membasmi bentuk cacing yang

belum dewasa..

Niclosamid

Niclosamid termasuk golongan salicylanilida yang secara spesifik efektif untuk

mengatasi infeksi cacing pita. Niclosamid diaplikasikan melalui ransum karena tidak

larut air. Niclosamid tidak diserap dalam usus sehingga mempunyai batas keamanan

yang luas. Hasil penelitian menunjukkan pemberian niclosamid 40 kali dosis terapi

pada sapi dan domba tidak bersifat toksik.

Albendazol

Albendazol termasuk golongan benzimidazol yang mempunyai kela-rutan terbatas

dalam air. Umumnya digunakan pada hewan besar dalam bentuk kaplet atau suspensi

dengan cara dicekok. Albendazol efektif untuk mengatasi infeksi cacing gilik pada

saluran pencernaan, cacing pita, cacing paru dewasa dan larvanya (Dictyocaulus) dan

cacing dewasa Fascioia gigantica.

Mekanisme kerjanya adalah meng-ganggu metabolisme energi dengan menjadi

inhibitor fumarat reduktase. Ketidaktersediaan energi menyebabkan cacing mati.

Golongan benzimidazol sebaiknya tidak digunakan saat masa kebuntingan awal.

infeksi cacing bisa dihindarkan dengan cara sederhana, yaitu

memutus rantai penularan cacing, antara lain membangun jamban yang saniter

(terjamin kebersihan dan tidak mencemari lingkungan), mencuci tangan sebelum

makan atau menyiapkan makanan, membersihkan kuku dari kotoran, serta,

memakai alas kaki jika berjalan di tanah.

Page 15: MAKALAH Lbm Berak Cacing

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada skenario di ketahui behwa cacing Ascaris Lumbricoides (Cacing gelang) merupakan

cacing yang berukuran besar, dapat menginfeksi manusia ataupun binatang (kucing/anjing),

bentuknya menyerupai cacing tanah & hidup di dalam usus besar serta dapat berpindah ke

organ lain termasuk paru-paru.Siklus hidup cacing gelang:Cacing gelang menular melalui

makanan dan minuman yang terkontaminasi telurnya.Ketika sekelompok telur cacing tertelan

dan memasuki usus, mereka menetas menjadi larva. Larva kemudian beredar melewati

dinding usus, menuju paru-paru melalui aliran darah. Selama tahap ini, gejala seperti batuk

(bahkan batuk cacing) dapat terjadi. Dari paru-paru, larva memanjat melalui saluran bronkial

ke tenggorokan, di mana mereka kemudian tertelan melalui ludah. Larva lalu kembali ke usus

kecil  hingga tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan bertelur dalam 2 bulan setelah telur

menetas. Dan terdapat berbagai macam tanda dan gejala serta pencegahan dan pengobatan :

Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol ,Piperazin, Dietilkarbamazin , Pirantel,

Oksantel,Levamisol, Praziquantel ,Niklosamida , Ivermectin.

Page 16: MAKALAH Lbm Berak Cacing

DAFTAR PUSTAKA

http://www.rsiamelania.co.id/news/content/news/272/2011/8/9

http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2010/11/10/deteksi-dini-dan-pencegahan-

penyakit-cacing-pada-anak.

http://tugaspelajaransekolah.blogspot.com/2010/02/penanganan-penyakit-akibat-

cacing.html

http://afrizalnura.blogspot.com/2012/10/infeksi-cacing.html