penyakit cacing tambang

14
TINJAUAN PUSTAKA CACING TAMBANG (HOOKWORM) A. Defenisi Cacing tambang adalah soil transmitted helminth (STH) dan merupakan salah satu cacing gelang yang paling umum pada manusia. Infeksi ini disebakan oleh parasit nematoda Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Pada umumnya infeksi cacing tambang pada daerah dimana kotoran manusia digunakan sebagai pupuk atau tempat buang air besar. 1, 2 B. Distribusi Cacing tambang Perkiraan Jumlah cacing tambang Infeksi (dalam jutaan) oleh Kelompok Umur Tahun 2003 WHO Region 0-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15 tahun Tota l Afrika 9 18 29 142 198 Americas 1 3 5 41 50 E. Mediterania 0 1 1 8 10 Asia Tenggara 4 10 16 100 130 Western Pacific 7 18 34 293 352 Total 21 50 85 584 740 Sumber : WHO 3 1

Upload: bang-manto

Post on 16-Jul-2016

193 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Nekator americanus

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Cacing Tambang

TINJAUAN PUSTAKA

CACING TAMBANG (HOOKWORM)

A. Defenisi

Cacing tambang adalah soil transmitted helminth (STH) dan merupakan salah

satu cacing gelang yang paling umum pada manusia. Infeksi ini disebakan oleh

parasit nematoda Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Pada umumnya

infeksi cacing tambang pada daerah dimana kotoran manusia digunakan sebagai

pupuk atau tempat buang air besar.1, 2

B. Distribusi Cacing tambang

Perkiraan Jumlah cacing tambang Infeksi (dalam jutaan) oleh Kelompok Umur Tahun 2003

WHO Region 0-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

15 tahun Total

Afrika 9 18 29 142 198 Americas 1 3 5 41 50 E. Mediterania 0 1 1 8 10 Asia Tenggara 4 10 16 100 130 Western Pacific 7 18 34 293 352 Total 21 50 85 584 740

Sumber : WHO 3

B. Etiologi

Cacing tambang pada manusia termasuk dalam spesies nematoda,

Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.1

1

Page 2: Penyakit Cacing Tambang

Gambar 1 : Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

C. Morfologi Cacing Tambang

Ancylostoma duodenale

Cacing silinder kecil berwarna putih keabu- abuan

Ukurannya lebih besar dari N. americanus. Jantan 8 mm sampai 11

mm, diameter 0,4-0,5 mm, betina 10 mm sampai 13 mm, diameter 0,6

mm.

Pada waktu istirahat curvatura anterior searah dengan lengkung tubuh

sehingga menyerupai huruf C

Betina memiliki caudal spine

Ujung posterior pada jantan mempunyai bursa copulatrix yang

bentuknya khas

Cacing betina memproduksi 10.000 hingga 30.000 telur perhari

Jangka hidup rata- rata Ancylostoma duodenale adalah satu tahun.

2

Page 3: Penyakit Cacing Tambang

a b

Gambar 2 : (a) anterior end “cutting teeth”; (b) bursa copulatrix

Gambar 3 : bentuk filariform larva Ancylostoma duodenale

Necator americanus

Bentuk lansing, silindris

Ukuran : jantan 7 mm sampai 9 mm, diameter 0,3 mm ; betina 9 mm

sampai 11 mm, diameter 0,4 mm

Pada waktu relaksasi bagian anterior berlawan arah dengan lengkungan

tubuh sehingga menyerupai huruf S

Pada buccal cavity (rongga mulut) mempunyai gigi yang berbentuk

semilunar

3

Page 4: Penyakit Cacing Tambang

2 pasang “cutting plates”

Betina tidak memiliki caudal spine

Ujung posterior pada jantan mempunyai bursa copulatrix yang digunakan

untuk memegang cacing betina pada waktu copulasi

Cacing betina dapat memproduksi 5000 hingga 10000 telur per hari

Jangka hidup rata- rata Necator americanus adalah tiga sampai lima tahun.

a b

Gambar 3 : (a) anterior end dari N. americanus “Cutting plates”; (b)

bursa copulatory N. americanus jantan

a b

Gambar 4 : (a) larva filariform dan (b) rhabditiform larva

4

Page 5: Penyakit Cacing Tambang

Telur :

Telur Hookworm tidak bisa dibedakan antara spesies bahkan dengan telur

Strongyloides stercoralis sekalipun

Bentuknya oval/lonjong

Ukuran 40 x 65 mikron

Dindingan tipis transparan

Pada waktu keluar bersama feses biasanya masih berupa unsegment ovum

atau berisis 2-8 blastomere yang akan berkembang lebih lanjut. Pada

keadaan obstipasi kadang-kadang didapatkan telur yg berisis morula atau

bahkan larva

Gambar 5 : Telur hookworm

D. Siklus hidup

Siklus hidup cacing tambang dimulai saat telur yang berhasil keluar

bersamaan tinja. Di bawah kondisi yang lembab, larva dapat menetas dalam 1 sampai

2 hari. Larva rhabditiform yang dirilis tumbuh dalam tinja dan atau tanah. Setelah 5

sampai 10 hari berkembang menjadi filariform yang infketif. Larva infektif bisa

5

Page 6: Penyakit Cacing Tambang

bertahan 3 sampai 4 minggu dalam kondisi yang menguntungkan. Pada kontak

dengan inang manusia, larva mampu menembus kulit dan dibawa melalui pembuluh

darah ke jantung dan kemudian ke paru- paru. Larva akan menembus ke dalam

alveoli paru, naik menuju bronkial ke faring dan tertelan masuk dalam saluran

pencernaan. Larva mencapai usus kecil dan menetap hingga tumbuh menjadi dewasa.

Cacing dewasa hidup di lumen usus kecil, dimana mereka menempel pada dinding

usus dan menginvasi mukosa usus kecil yang menyebabkan inang manusia

kehilangan darah. Sebagian cacing dewasa dieliminasi dalam 1 sampai 2 tahun,

namun umur panjang dapat mencapai beberapa tahun. 1, 2

Gambar 6 : Daur siklus hidup cacing tambang 1

E. Gejala Klinik

Ketika larva filariform pertama menembus kulit, reaksi alergi, menimbulkan

6

Page 7: Penyakit Cacing Tambang

rasa pada kulit. Infeksi cacing tambang juga dapat mengakibatkan pneumonitis ketika

larva bermigrasi melalui paru-paru. Nyeri perut dapat terjadi sebagai cacing dewasa

pertama menempel pada usus. Namun, manifestasi klinis utama infeksi cacing

tambang adalah karena kehilangan darah akibat invasi usus berkepanjangan. Secara

khusus, pasien yang terinfeksi mengalami malnutris seperti ketidakcukupan protein

dan zat besi, sehingga anemia bisa terjadi. Anemia berat dapat mengakibatkan gagal

jantung, pembengkakan jaringan, retardasi pertumbuhan, atau gangguan mental jika

terlambat diterapi. 1

Gambar 7. Mekanisme munculnya gejala akibat cacing tambang

F. Pengobatan

Infeksi cacing tambang dengan albendazole, mebendazole atau pirantel

pamoat. Dosis anak- anak dengan orang dewasa sama. Pemberian albendazole

7

Page 8: Penyakit Cacing Tambang

sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan. 1

Tabel 1. dosis pengobatan cacing tambang

Obat Dosis untuk orang dewasa dan anak-

anak

Albendazole 400 mg oral sekali pemberian

Mebendazole 100 mg secara oral dua kali sehari

selama 3 hari atau 500 mg oral per

sekali pemberian

Pirantel pamoat 11 mg/KgBB (maksimum 1 gr) secara

oral setiap hari selama 3 hari.

Albendazole dan pirantel pamoat adalah kategori C pada kehamilan. Data

penggunaan albendazole pada wanita hamil terbatas. WHO telah menetapkan bahwa

manfaat dari pengobatan melebihi resiko, sehingga memungkinkan penggunaan

albendazol dan pirantel pamoat dapat diberikan pada trimester ke 2 dan 3 kehamilan.

Pada ibu yang menyusui WHO memungkinkan mebendazole yang kompatibel.

Pemberian pirantel pamoat pada anak- anak belum ditetapkan, namun menurut

pedoman WHO pirantel pamoat dapat diberikan dalam usia anak 1 tahun dan lebih

tua. Pirantel pamoat terdaftar sebagai obat antihelmintes usus oleh WHO sebagai obat

esensial untuk anak- anak yang ditujukan untuk penggunaan anak- anak sampai usai

12 tahun. 1, 4

8

Page 9: Penyakit Cacing Tambang

G. Tindakan pencegahan

Salah satu metode pengendalian cacing tambang adalah melalui program

pemberantasan cacing berbasis sekolah. Di daerah prevalensi tinggi, itu adalah biaya-

efektif untuk hanya memberikan semua anak usia sekolah dosis tunggal albendazole,

daripada mencoba untuk mendiagnosa kasus-kasus individu. 2

Vaksinasi adalah sebuah pendekatan alternatif untuk pengendalian cacing

tambang. Vaksin memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode kontrol saat.

Pertama, tidak seperti metode cacingan, premis dasar vaksin melibatkan membangun

kekebalan host dan dengan demikian, menghilangkan potensi infeksi ulang. Selain

itu, menggunakan vaksin yang bertentangan dengan terapi obat massal circumvents

kemungkinan resistensi obat cacing tambang berkembang.2

9

Page 10: Penyakit Cacing Tambang

Daftar Pustaka

1. CDC. Hookworm Atlanta USA: Center for Disease Control and Prevention;

2013 [cited 10 Februari 2016]. Available from:

http://www.cdc.gov/dpdx/hookworm/index.html.

2. USAID's. Soil Transmitted : Hookworm 2014 [10 Februari 2016]. Available

from:

http://www.neglecteddiseases.gov/target_diseases/soil_transmitted_helminthia

sis/hookworm/.

3. World Health Organization. First WHO report on neglected tropical diseases:

Working to overcome the global impact of neglected tropical diseases. . World

Health Organization; 2010.

4. World Health Organization. Assesing the efficacy of anthelminthic drugs

against schistosomiasis and soil-transmitted helminthiases. World Health

Organization; 2013.

10