makalah kimia industri

50
MAKALAH PETROLEUM (MINYAK BUMI) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Industri (AKKC 358) DOSEN PEMBIMBING : Drs. PARHAM SAADI, M. Si OLEH : KELOMPOK IV PITRIANA (A1C310002) MUHAMMAD MAULANI (A1C310006) RAHMI HAYATI (A1C310020) ESTININGTYAS K.W (A1C310022) MUNAWARAH (A1C310026) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Upload: estiningtyas-kusuma-wardani

Post on 10-Aug-2015

829 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Kimia Industri

MAKALAH

PETROLEUM (MINYAK BUMI)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Industri

(AKKC 358)

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. PARHAM SAADI, M. Si

OLEH :

KELOMPOK IV

PITRIANA (A1C310002)

MUHAMMAD MAULANI (A1C310006)

RAHMI HAYATI (A1C310020)

ESTININGTYAS K.W (A1C310022)

MUNAWARAH (A1C310026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: MAKALAH Kimia Industri

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2012

A. TUJUAN UMUM:

1. Mencermati proses industri yang digunakan dalam produksi petroleum.

2. Menjelaskan hubungan antara sumber alam, transformasi bahan kimia dan

limbah dalam rangka menjaga keberlangsungan masa depan.

B. TUJUAN KHUSUS:

1. Mendefinisikan, menjelaskan dan menerapkan dasar-dasar proses kimia yang

terlibat dalam pembuatan produk komersial yang digunakan masyarakat.

2. Mengapresiasi peran Green Chemistry untuk proses industri kimia yang

efisien dan berkelanjutan dengan risiko yang minimal terhadap lingkungan

dan kesehatan manusia

C. SINOPSIS

Minyak bumi dalam bahasa inggris ‘petroleum’, dari bahasa Latin

petrus–karang dan oleum–minyak), atau disebut juga sebagai emas hitam,

adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang

berada di lapisan atas dari beberapa area kerak bumi. Minyak bumi terdiri

dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar

meruapakan deret senyawa alkana, bervariasi dalam komposisi dan

kemurniannya.

Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal

ini disebabkan dalam minyak bumi terkandung bahan-bahan selain karbon,

yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen, dan lain-lain.

Pada awalnya, minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai minyak

tanah, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka minyak bumi

diolah menjadi bahan lain yang sangat berguna bagi manusia seperti bahan

bakar (bensin, solar, kerosin, minyak diesel, dll.) yang lebih dikenal dengan

Page 3: MAKALAH Kimia Industri

sebutan BBM (bahan bakar minyak). Minyak bumi bersumber dari

cadangan alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga makin hari

cadangannya makin menipis sejalan dengan tuntutan kebutuhan energi dunia

yang semakin meningkat.

D. PETROLEUM (MINYAK BUMI)

1. PENGERTIAN PETROLEUM

Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan

oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna

coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari

beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari

berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,

komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di

pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan

setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber,

dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat

pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya

sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak

tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat

plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai

macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

2. KOMPONEN PETROLEUM (MINYAK BUMI)

Minyak bumi adalah campuran dari berbagai jenis hiodrokarbon dan sedikit

senyawa nitrogen dan belerang. Hidrokarbon dalam minyak bumi ada yang jenuh dan

ada yang tidak jenuh. Selain itu, ada juga yang alifatik, alisiklik, dan aromatik. Akan

tetapi, komponen terbesar adalah hidrokarbon jenuh yaitu alkana dan sikloalkana.

Page 4: MAKALAH Kimia Industri

Senyawa alisiklik dalam minyak bumi, terutama adalah turunan siklopentana dan

sikloheksana, disebut nafta.

Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil). Minyak

mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen

utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun

aromatik.

Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80% - 85%, sedangkan

sisanya merupakan unsur hidrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0 -

0,5%), dan oksigen (0 - 3,5%). Minyak bumi yang berasal dari Indonesia lebih

unggul dibandingkan minyak bumi yang berasal dari negara-negara Timur Tengah

karena memiliki kadar belerang yang lebih rendah. Komposisi minyak bumi sangat

bervariasi, bergantung pada daerah dan umumnya. Minyak dari Indonesia banyak

mengandung senyawa siklik, baik alisiklik maupun aromatik. Minyak dari Amerika

lebih banyak mengandung alkana, sedangkan dari Rusia banyak mengandung

sikloalkana.

a. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus

Senyawa ini banyak terdapat dalam gas dan minyak bumi yang memiliki

rantai karbon pendek

b. Senyawa Hidrokarbon Berbentuk Siklik

Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena

(CnH,J, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan tunggal

seperti alkana) dan membentuk struktur cincin (tertutup).

Page 5: MAKALAH Kimia Industri

c. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Jumlah senyawa ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus

dan senyawa hidrokarbon berbentuk siklik.

d. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang

berbentuk siklik segi enam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan senyawa

hidrokarbon tidak jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon jenis ini paling sedikit di

antara jenis lainnya. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat

dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

Jenis-jenis minyak bumi yang dijual di pasar memiliki komposisi yang

berbeda dengan komposisi pada tabel 7.5. Hal ini disebabkan karena minyak

yang dipasarkan telah mengalami proses peningkatan kualitas.

Komposisi uatama:

1) Hidrokarbon (83-87%C, 11-14%H)

Page 6: MAKALAH Kimia Industri

2) Senyawa Nitrogen (0 – 0,5%)

3) Senyawa Sulfur (0 – 6%)

4) Oksigen (0 – 3,5%)

Kualitas minyak bumi diukur dengan bilangan oktan. Pengukuran terhadap

kemampuan bahan bakar untuk menghindari atau menngatasi “knocking”

(berisik pada mesin) disebabkan olah compression ratio pada motor relatif tinggi.

Ditentukan dengan memasukkan bahan bakar yang akan diukur pada motor

khusus yang mempunyai satu silinder, kemudian di bandingkan dengan motor

tertentu, yang dijalankan dengan perbandingan bahan bakar:

Iso-okatana : n-heptana (2.2.4 trimethyl pentane)

Bilangan oktan iso-okatana = 100

n-heptana = 0

Perbandingan persen volumetrik iso-oktana dan n-haptana yang

memberikan jumlah kekuatan yang sama terhadap bahan bakar yang diuji,

menyatakan bilangan okatan bahan bakar yang diuji.

Contoh:

Campuran 90% volume iso-oktana dan 10% volume n-heptana memberikan

kekuatan yang sama dengan bahan bakar X pada motor uji berarti bilangan oktan

bahan bakar X adalah 90.

Komposisi elemen berdasarkan berat

Elemen Rentang persentase

Karbon 83 sampai 87%

Hidrogen 10 sampai 14%

Nitrogen 0.1 sampai 2%

Oksigen 0.05 sampai 1.5%

Sulfur 0.05 sampai 6.0%

Logam < 0.1%

Page 7: MAKALAH Kimia Industri

Komposisi molekul berdasarkan berat

Hidrokarbon Rata-rata Rentang

Parafin 30% 15 sampai 60%

Naptena 49% 30 sampai 60%

Aromatik 15% 3 sampai 30%

Aspaltena 6% sisa-sisa

Komposisi Kimia Minyak Bumi

Unsur Gas Bumi Aspal Minyak MentahKarbon 65 - 80 80 – 85 82,2 – 87,1 83 – 87

Hidrogen 1 - 25 8,5 – 11 11,7 – 14,7 11 – 25Belerang 0 – 0,2 2 – 0,1 – 5,5 0 – 6Nitrogen 1 - 15 0 – 0,1 – 1,5 0 – 0,7Oksigen - - 0,1 – 4,5 0 – 0,5Logam - - - 0, - 0,1

Sebagai bahan alami, komposisi minyak bumi bervariasi tidak hanya dari

daerah ke daerah, melainkan juga lapangan yang satu ke lapangan yang lain

dalam satu daerah. Minyak bumi terdiri dari ribuan senyawa kimia termasuk gas,

cairan dan zat padat mulai dari metana sampai aspal.

a. n–parafin: merupakan fraksi utama dari minyak mentah yang dihasilkan

dari straight- destilation, di mana senyawa yang dihasilkan mempunyai

bilangan oktan rendah.

b. Isoparafin: Senyawa yang mempunyai rantai cabang sangat sedikit, namun

jumlah isoparafinnya dapat ditingkatkan melalui proses perengkahan

katalitik, alkilasi, iso merasi dan polimerisasi.

c. Olefin: senyawa olefin hampir tidak terdapat dalam minyak mentah tetapi

proses perengkahan katalitik akan menghasilkan senyawa ini. Senyawa

Page 8: MAKALAH Kimia Industri

olefin tidak stabil dan digunakan sebagai bahan baku untuk zat petrokimia.

d. Aromatik. Minyak bumi sangat sedikit mengandung senyawa aromatik

yang sangat dibutuhkan pada bensin sebagai bahan anti-knocking

e. Nafta: merupakan senyawa siklis yang jenuh dan tidak reaktif, yang

merupakan

senyawa kedua terbanyak dalam minyak bumi. Senyawa ini memiliki berat

molekul yang rendah dan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan

senyawa nafta yang memiliki berat molekul yang tinggi terdapat pada

fraksi gas oil dan minyak pelumas.

f. Senyawa belerang: merupakan senyawa yang berbau dan dapat

menimbulkan korosi, namun kadang-kadang senyawa ini terkandung dalam

jumlah sedikit sehingga dapat diabaikan.

Minyak Bumi sebagian besar digunakan untuk memproduksi bensin dan

minyak bakar, keduanya merupakan sumber "energi primer" utama 84% dari

volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak Bumi diubah menjadi bahan

bakar, yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel, bahan bakar jet, dan

elpiji Minyak Bumi yang tingkatannya lebih ringan akan menghasilkan minyak

dengan kualitas terbaik, tapi karena cadangan minyak ringan dan menengah

semakin hari semakin sedikit, maka tempat-tempat pengolahan minyak sekarang

ini semakin meningkatkan pemrosesan minyak berat dan bitumen, diikuti dengan

metode yang makin kompleks dan mahal untuk memproduksi minyak. Karena

minyak Bumi tyang tingkatannya berat mengandung karbon terlalu banyak dan

hidrogen terlalu sedikit, maka proses yang biasanya dipakai adalah mengurangi

karbon atau menambahkan hidrogen ke dalam molekulnya. Untuk mengubah

molekul yang panjang dan kompleks menjadi molekul yang lebih kecil dan

sederhana, digunakan proses fluid catalytic cracking.

Karena mempunyai kepadatan energi yang tinggi, pengangkutan yang

mudah, dan cadangan yang banyak, minyak Bumi telah menjadi sumber energi

Page 9: MAKALAH Kimia Industri

paling utama di dunia sejak pertengahan tahun 1950-an. Minyak Bumi juga

digunakan sebagai bahan mentah dari banyak produk-produk kimia, farmasi,

pelarut, pupuk, pestisida, dan plastik; dan sisa 16% lainnya yang tidak digunakan

untuk produksi energi diubah menjadi material lainnya.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan

rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon

dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi

mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul

dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam

campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi

bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan

disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom

karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah

atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon,

dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom

karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai

elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan

campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu

mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai

pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah

tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi

maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon

tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya,

dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan

alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki

satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom

Page 10: MAKALAH Kimia Industri

hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.

Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat.

Beberapa bersifat karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi

fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan

bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-

Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin,

mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:

2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di

laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut,

kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi

dengan detektor yang cocok.

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil

olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu

sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida.

Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang

yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida

yang dapat menimbulkan asbut.

3. BAHAN MENTAH PETROLEUM YANG TERDAPAT DI ALAM

Asal minyak bumi adalah mahluk hidup (tumbuhan, hewan) yang terkubur selama

jutaan tahun dengan melalui proses penguburan dan proses diagenesis kemudian

proses lebih lanjut pada masa katagenesis dan tidak dapat dimanfaatkan lagi pada

masa metagenesis. 

Tahapan penguburan bahan alam mengalami tiga masa perubahan kimiawi yaitu:

a. Diagenesis

Page 11: MAKALAH Kimia Industri

Masa ini merupakan zona tak matang dan terjadi perengkahan tak mencolok

(10%), yang dibagi dalam tiga bagian yaitu :

1) Diagenesis dini, yaitu peralihan dari senyawa yang stabil saat di

permukaan bumi, menjadi senyawa yang stabil pada kedalaman ribuan

meter dengan suhu sekitar 40-42oC. Pada masa ini terjadi pembentukan

kerogen (fase dari petroleum yang tidak dapat larut dalam pelarut

organik dan anorganik).

2) Diagenesis pertengahan, terjadi proses aromatisasi (senyawa rantai

panjang membentuk senyawa aromatik, lingkar dan mempunyai ikatan

rangkap dengan elektron terdelokalisasi).

3) Diagenesis akhir,  adalah proses yang terjadi pengkhelatan logam oleh

senyawa organik yang terbentuk pada masa sebelumnya.

Pembentukan minyak bumi terjadi pada diagenesis akhir dan dapat dikenal

berdasar hasil eksplorasi.

b. Katagenesis

Katagenesis adalah zona minyak dan gas basah.  Pada masa ini terjadi

perengkahan mencolok, dimana terjadi perubahan senyawa kimia yang

diakibatkan oleh suhu dan kedalaman pendaman (penguburan) sehingga

menyebabkan penguraian termal kerogen.

c. Metagenesis

Pada tahap ini  terjadi masa perusakan termal dari karakter senyawa (cairan)

menjadi residu (padatan), sehingga mengakibatkan senyawa organik menjadi

senyawa yang kekurangan hidrogen, dan material tak bernilai atau menjadi

material bernilai dari senyawa karbon (grafit, intan).

Adapun  proses pengendapan bahan organik dalam

proses pembentukan minyak bumi ditunjukkan pada

gambar 1. berikut.

Page 12: MAKALAH Kimia Industri

               

                    

Gambar 1.  Diagram Pembentukan Minyak Bumi

Nama bahan bakar Titik didih oC

Elpiji (LPG) -40

Butana -12 sampai -1

Bensin -1 sampai 180

Bahan bakar jet 150 sampai 205

Minyak tanah 205 sampai 260

Minyak bakar 205 sampai 290

Diesel 260 sampai 315

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan

pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut

dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat

dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.

Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga

barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif

listrik sehingga selalu ditentang masyarakat.

Page 13: MAKALAH Kimia Industri

Pengeboran minyak di Okemah, Oklahoma, 1922.

Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai

saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan

bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya

penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.

Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus,

aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada

banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah

minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari

Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa

kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas

menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur

yang digali dengan bambu di China. Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz

menemukan bagaimana proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak

Bumi, sehingga memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus

menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi

Page 14: MAKALAH Kimia Industri

untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak

komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun 1853.

Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak belahan dunia

lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang

berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.

4. INDUSTRI MINYAK MENTAH

Hal-hal yang termasuk di dalam industri minyak mentah adalah proses

eksplorasi, ekstraksi, pengilangan, dan transportasi (yang biasanya diangkut dengan

kapal tanker dan jalur pipa). Volume terbesar dari industri ini adalah bahan bakar

minyak dan bensin. Minyak Bumi juga merupakan bahan bakar utama dalam

pembuatan produk kimia lainnya, termasuk obat-obatan, pelarut, pupuk, pestisida,

dan plastik. Industri ini biasanya terbagi menjadi 3 komponen besar: upstream,

midstream dan downstream.

Minyak Bumi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi banyak industri,

dan sangat penting untuk menjaga peradaban manusia di jaman industrialisasi ini,

sehingga minyak Bumi ini menjadi perhatian serius bagi banyak pemerintahan di

banyak negara. Saat ini minyak Bumi masih menjadi sumber energi terbesar di

banyak kawasan di dunia, dengan persentase bervariasi mulai dari yang terendah 32%

di Eropa dan Asia, sampai yang paling tertinggi di Timur Tengah, yaitu mencapai

53%. Di kawasan lainnya, persentase pemakaian minyak Bumi sebagai sumber energi

untuk Amerika Selatan dan Tengah mencapai 44%, Afrika 41%, dan Amerika Utara

40%. Saat ini dunia mengkonsumsi 30 juta barrel (4.8 km³) minyak per tahunnya, dan

pengkonsumsi minyak terbesar tetaplah negara-negara maju. Menurut data, Amerika

Serikat saja mengkonsumsi 24% konsumsi minyak dunia pada tahun 2004, meskipun

pada tahun 2007 persentasenya turun menjadi 21%.

5. EFEK PADA LINGKUNGAN

Page 15: MAKALAH Kimia Industri

Tumpahan minyak diesel di jalan

Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka

kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan

manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran).

Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti bahwa minyak

Bumi bisa ada secara natural.

6. PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Proses pengolahan minyak bumi meliputi empat tahap.: Eksplorasi –

Eksploitasi – Pemisahan (Proses primer) – Pengubahan (Proses sekunder).

a. Eksplorasi

Pemetaan daerah yang memiliki cadangan minyak bumi. Dilakukan dengan

pembuatan peta topografi, penelitian batuan dan tanah di sekitar daerah

yang diperkirakan memiliki cadangan minyak bumi, kegiatan seismik.

Kegiatan seismik adalah pembuatan gempa kecil di dasar laut yang bisa

mengakibatkan geleombang yang memantul ke permukaan bumi yang

mengandung minyak.

b. Eksploitasi

Proses pengambilan minyak bumi dari tempat sumber minyak. Proses

Page 16: MAKALAH Kimia Industri

pengambilan dengan cara pengeboran ke lapisan minyak. Akhirnya keluar

minyak mentah. Minyak mentah ini belum bisa di manfaatkan.

c. Pemisahan (Proses Primer)

Proses ini dilakukan denag destilasi bertingkat. Proses ini digunakan untuk

memisahkan kandungan senyawa hidrokarbon yang memiliki panjang

rantai dan titik didih berbeda.

Proses ini dimulai dengan pemanasan minyak dalam pemanas. Komponen

yang memiliki titik didih semakin tinggi akan tetap cair dan turun ke pelat

semakin bawah di pemanas. Sedangkan titik didih rendah akan jadi uap air

dan berada di pelat atas pemanas.

Dalam proses ini dihasilkan 7 fraksi

1) Fraksi Gas. Terdiri dari atom C1 – C4. Titik didih <300C.

2) Fraksi Petroleum Eter. Terdiri dari atom C5 – C7. Titik didih pada 30o

– 900C.

3) Fraksi Bensin. Terdiri dari atom C6 – C12. Titik didih pada 1000 –

1800C.

4) Fraksi Minyak Tanah. Terdiri dari atom C10 – C15. Titik didih pada

1800 – 2300C.

5) Fraksi Minyak Gas. Terdiri dari atom C16 – C20. Titik didih pada

2300 – 3050C.

6) Fraksi Minyak Pelumas. Terdiri dari atom >C20. Titik didih 3150 –

5650C.

7) Fraksi Bitumen. Tediri dari atom >C40. Titik didih >5650C.

d. Perubahan (Proses Sekunder)

Proses ini dilakukan untuk mengubah fraksi yang satu ke fraksi yang

diinginkan. Perubahan fraksi dapat dilakukan dengan beberapa proses.

e. Perekahan

Molekul dipecah menjadi molekul – molekul kecil. Contoh: perubahan

fraksi minyak pelumas menjadi fraksi bensin.

Page 17: MAKALAH Kimia Industri

f. Penyusunan Ulang

Perubahan rantai lurus menjadi rantai cabang. Contoh: perubahan n-oktana

menjadi isooktana.

g. Alkilasi

Perubahan molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh: perubahan

propena + butena menjadi heptane.

h. Cooking

Perubahan fraksi residu menjadi fraksi gas.

7. HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI

a. PG (Liquefied Petroleum Gas).

LPG merupakancampuran hidrokarbon yang berasal dari fraksi gas.

Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga.

b. Bensin

Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi bensin.

Bensin atau gasoline sangat dibutuhkan masyarakat. Sesuai dangan fungsinya

sebagai bahan bakar mesin bemotor. Kualitas bensin ditentukan melalui

bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktan semakin tinggi kualitas dari

bensin. Bilangan oktan dapat dirumuskan :

Bilangan Oktan = (% isooktana X 100) + (% n – heptane X 100)

c. Kerosin

Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang tidak berwarna tapi mudah

terbakar. Kerosin berasal dari fraksi Minyak tanah. Kerosin digunakan untuk

bahan bakar kompor minyak. Sedang kerosin berjenis avtur digunakan untuk

bahan bakar pesawat terbang.

d. Solar

Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi minyak

gas. Solar biasa digunakan untuk bahan bakar mesin diesel.

e. Pelumas

Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi minyak

Page 18: MAKALAH Kimia Industri

pelumas. Pelumas digunakan untuk melumas mesin agar tidak terjadi gesekan

dan memperlancar kerja komponen mesin.

f. Aspal

Merupakan campuran senyawa minyak bumi yang berasal dari fraksi

bitumen. Aspal digunakan dalam proses pengerasan jalan.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer dari fraksi distilasi minyak bumi

(oC) adalah sebagai berikut.

  - Minyak eter: 40 - 70 oC (digunakan sebagai pelarut)

  - Minyak ringan: 60 - 100 oC (bahan bakar mobil)

  - Minyak berat: 100 - 150 oC (bahan bakar mobil)

 - Minyak tanah ringan: 120 - 150 oC (pelarut dan bahan bakar untuk rumah

tangga)

  - Kerosene: 150 - 300 oC (bahan bakar mesin jet)

  - Minyak gas: 250 - 350 oC minyak diesel/pemanas)

  - Minyak pelumas > 300 oC (minyak mesin)

  - Sisanya: ter, aspal, bahan bakar residu

Minyak bumi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri. Bahan dasar

ini dipisahkan berdasar beberapa proses sebagai berikut.

a. Reaksi Perengkahan (cracking)

Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua

atau lebih senyawa organik rantai  lebih pendek, terjadi secara alami

maupun dari pemanasan langsung.

Contoh pemanasan

Page 19: MAKALAH Kimia Industri

Proses alami:

Proses cracking atau alkilasi penting untuk minyak bumi dalam mencari

senyawa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk mendapatkan

bensin lebih banyak dari minyak pelumas.   Contoh cracking adalah

minyak diesel (C16-C24) dan minyak pelumas (C20-C30) yang dipecah

menjadi bensin (C4-C10) dan senyawa lain yang lebih banyak digunakan.

b. Reaksi pengubahan (reforming)

Reaksi pengubahan adalah reaksi dari bahan petroleum menjadi bahan

dasar industri dengan pemanfaatan bahan yang murah menjadi material

yang dibutuhkan sehingga bernilai ekonomis (murah). Proses ini

diperoleh pada polimerisasi (pembentukan plastik).

c. Reaksi alkilasi

Proses alkilasi dibagi  dua yaitu proses perpanjangan atom karbon rantai

lurus dan proses pemutusan ikatan rantai karbon (dealkilasi). Proses ini

dapat dikelompokkan dalam polimerisasi, bila perpanjangannya memiliki

gugus fungsi yang sama. Dealkilasi dapat dimasukkan ke dalam

kelompok perengkahan.

d. Polimerisasi

Polimerisasi adalah proses pembentukan polimer. Polimer terdiri dari

polimer alami dan polimer sintetik. Polimer adalah molekul besar yang

terdiri atas pengulangan satuan kecil (monomer). Monomer adalah

senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap

ini terbuka membentuk ikatan dengan monomer lain sampai jumlah yang

diinginkan (polimer sintetik). Polimer alam membentuk senyawa secara

alami, contoh polimer alam yaitu lateks (dari pohon karet), karbohidrat

Page 20: MAKALAH Kimia Industri

(singkong jagung), protein, selulosa, resin. Sedangkan Contoh polimer

sintetik adalah nilon, dakron, teflon.

Proses pembentukan polimer terdiri dari tiga tahap yaitu pembentukan

radikal bebas (inisiasi), perpanjangan monomer (propagasi), dan

terminasi (pemotongan atau penyetopan reaksi).  Pembentukan cabang

dalam proses polimerisasi menyebabkan tiga bentuk struktur yaitu

struktur beraturan (isotaktik), struktur tak beraturan (ataktik), campuran

(sindiotaktik). Struktur polimer sangat berpengaruh terhadap sifat

polimernya. 

8. ALTERNATIF PENGGANTI BAHAN BAKAR PETROLEUM

Semakin langka dan tingginya harga minyak bumi serta masih minimnya

penggunaan energi alternatif, seperti energi angin, tenaga surya, biomassa, dan panas

bumi menyebabkan kita harus berpikir untuk  mencari alternatif penggunaan BBM

fosil yang lain.  Alternatif yang sudah dilakukan selama ini yaitu penggunaan 

biodiesel (campuran solar dan minyak kelapa sawit) atau biofuel (campuran etanol

dan bensin) yang bahan bakunya merupakan komoditas pasar siap pakai.  Alternatif

lain yang perlu dipertimbangkan adalah energi hijau terbarukan seperti pemanfaatan

biji jarak pagar (Jatropha curcas).  Sekurang-kurangnya, ada dua pilihan dalam proses

produksi minyak jarak pagar diukur dari hasil olahan, investasi, dan biaya

pengolahannya.

1. Mengolah biji jarak pagar secara mekanik dengan memeras biji untuk

mendapat straight jatropha oil (SJO). Minyak jenis SJO ini dengan biaya

produksi di bawah Rp 2.000 per liter sudah dapat mengganti minyak tanah

untuk menyalakan kompor dapur atau menggantikan minyak bakar untuk

memanaskan ketel uap air yang menggerakkan turbin-turbin pembangkit

listrik.

2. Mengolah SJO melalui proses esterifikasi yang rumit dan karenanya mahal

pada investasi maupun bahan tambahan serta katalis untuk memacu reaksi

kimia. Hal ini menyebabkan biaya pokok produksi ester SJO dua kali lipat

Page 21: MAKALAH Kimia Industri

SJO. Pada dasarnya, dari sisi mutu, ester-SJO hanya berbeda pada titik nyala

dan derajat kekentalan.

Salah satu pertimbangan penggunaan alternatif BBM fosil dengan menggunakan

minyak jarak pagar (SJO), yaitu: tanaman jarak pagar bisa hidup dan tetap produktif

meski ditanam di tanah kritis dan tandus, tumbuh baik di dataran rendah maupun

pegunungan, tidak memiliki hama dan mulai berbuah pada usia lima bulan sesudah

ditanam, serta dapat dipanen terus-menerus hingga usia 50 tahun. Pertimbangan

lainnya yaitu dapat meningkatkan penghasilan petani, mampu menghemat devisa

negara apabila produksinya melewati kebutuhan dalam negeri, dan dapat menurunkan

kadar emisi NOx, SOx dan CO.

9. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Page 22: MAKALAH Kimia Industri

a. Pembentukan Minyak Bumi

Pada tahun 1958, di Moskow diadakan konferensi mengenai asal mula

pembentukan minyak bumi. Pada konferensi tersebut diperoleh dua pendapat

mengenai asal-usul minyak bumi, yaitu minyak bumi berasal Hari zat-zat

anorganik Han minyak bumi berasal dari zat-zat organik.

b. Minyak Bumi Berasal dari Zat Anorganik

Hipotesis yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat anorganik

diajukan oleh kimiawan Perancis, Berthelot, pada tahun 1866. Menurut

Berthelot, logam-logam alkali dalam bumi bereaksi dengan C02 pada suhu

tinggi membentuk gas asetilena (C,H,). Gas asetilena inilah yang kemudian

membentuk senyawa hidrokarbon yang lain.

Pada tahun 1877, kimiawan Rusia, Dmitri Ivanovick Mendeleyev (1834 -

1907), mengemukakan hipotesis lain tentang asal-usul minyak bumi.

Menurut Mendeleyev, besi karbida di dalam bumi bereaksi dengan air dan

menghasilkan gas asetilena. Reaksi ini mirip dengan reaksi antara batu

karbida (CaCj dengan air.

Page 23: MAKALAH Kimia Industri

c. Minyak Bumi Berasal dari Zat Organik

Zat organik penyusun minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

hewan. Teori yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-

tumbuhan pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan Perancis, P.G. Macquir,

pada tahun 1758. Teori ini didasarkan pada sumber batu bara yang juga

berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Adapun teori yang menyatakan bahwa minyak bumi selain berasal dari

tumbuh-tumbuhan juga berasal dari hewan, dikemukakan pertama kali oleh

J.P. Lesley pada tahun 1865. Kemudian, ilmuwan lain bernama B. Haquet

melakukan percobaan distilasi minyak bumi dari molusca (hewan lunak).

Percobaan lain juga dilakukan oleh H. Hofer dan C. Eugler. Mereka

melakukan distilasi terhadap daging kerang dan ikan pada suhu 300° - 400"C

dan tekanan 10 atm. Pada proses tersebut dihasilkan zat yang menyerupai

minyak bumi.

Teori yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik ini

didukung oleh hasil-hasil penelitian di laboratorium dan analisis pemikiran.

Teori ini sesuai dengan ilmu geologi, sehingga teori yang menyatakan bahwa

sumber minyak bumi berasal dari zat anorganik tidak dianut lagi.

Page 24: MAKALAH Kimia Industri

Berdasarkan teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari hasil

pelapukan organisme hidup yang berlangsung sangat lama (berjuta-juta

tahun).

Pembentukan minyak bumi memerlukan lingkungan yang dapat memberi

kadar zat organik tinggi dan memberi kesempatan pengawetan, sehingga

tidak terjadi oksidasi atau pembusukan. Daerah pantai yang memiliki muara

sungai menghadap ke laut terbuka, memiliki kemungkinan lebih

besar memproduksi zat organik.

Selanjutnya zat organik tersebut menyebar ke dalam batuan serpih lempung

yang halus, terakumulasi, dan terkonsentrasi. Selanjutnya, zat tersebut

bergerak masuk ke dalam batuan dan terperangkap di dalam batuan sedimen.

Minyak bumi berada dalam batuan, sehingga disebut juga petroleum (Latin:

Page 25: MAKALAH Kimia Industri

petrus = batu; oleum = minyak).

Fosil yang tertimbun akan membentuk minyak bumi dalam

kurun waktu minimal dua juta tahun. Ada minyak bumi yang terbentuk

dalam waktu 500 juta tahun, 1.000 juta tahun, atau bahkan 2.500 juta tahun.

Setelah terbentuk, minyak bumi tersebut akan bergerak melalui celah-celah

di antara lapisan batuan sehingga untuk memperolehnya harus dilakukan

pengeboran.

Massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada air, sehingga terletak di atas

lapisan air tanah. Umumnya selain menambang minyak bumi, gas alam yang

berada di atas lapisan minyak bumi, juga ikut ditambang.

10. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI : OKSIDA KARBON

Pembakaran terhadap minyak bumi seperti halnya pembakaran senyawa

hidrokarbon umumnya, akan menghasilkan oksida karbon (CO dan COJ dan uap air.

Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi juga kadang mengandung unsur belerang

dan nitrogen, sehingga pembakarannya juga akan menghasilkan oksida belerang (SO,

dan SO.) dan oksida nitrogen (NO dan NO,). Adanya zat aditif dalam bahan bakar

hasil olahan minyak bumi dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang perlu

diwaspadai juga.

a. Oksida Karbon

Senyawa karbon yang terbakar akan menghasilkan asap dan oksida karbon.

Gas pencemar utama dari hasil pembakaran senyawa karbon dalam minyak

bumi adalah karbon dioksida dan karbon monoksida.

1) Gas Karbon Dioksida

Gas karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan

pembakaran sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas CO, tidak

membahayakan kesehatan, tetapi pada konsentrasi tinggi (10% - 20%), dapat

menyebabkan pingsan karena CO, menggantikan posisi gas oksigen dalam

tubuh sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Senyawa hidrokarbon (CxHv) yang merupakan bahan bakar kendaraan

Page 26: MAKALAH Kimia Industri

bermotor, akan terbakar sempurna menghasilkan gas karbon dioksida dan uap

air sesuai dengan persamaan reaksi.

Gas oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan dimanfaatkan oleh

makhluk hidup lainnya untuk proses pernapasan sehingga terjadi

keseimbangan.

Seperti kalian ketahui bahwa jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan

industri-industri yang menggunakan bahan bakar minyak bumi semakin

meningkat, sehingga jumlah CO, yang dihasilkan juga semakin meningkat.

Sementara itu, jumlah pepohonan semakin berkurang, karena pembukaan

lahan baru. Akibatnya, pemanfaatan CO , juga semakin berkurang yang

menyebabkan terganggunya keseimbangan CO,. Kadar CO, di udara menjadi

berlebih, sehingga membentuk lapisan C02 di atmosfer.

Sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak (VIS) yang berhasil menembus

atmosfer bumi sebagian diserap oleh berbagai makhluk maupun zat di

permukaan bumi, sebagian lagi kemudian dipantulkan kembali ke angkasa

dalam bentuk sinar inframerah (IR) yang lebih hangat. Lapisan CO, di

atmosfer ini akan menahan sinar inframerah yang dipantulkan bumi, sehingga

bumi tetap hangat karena sinar inframerah tersebut membawa energi panas.

Namun, jika lapisan CO, ini terus bertambah, akan meningkatkan suhu

permukaan bumi. Gejala pemanasan bumi akibat lapisan CO, inilah yang

sering disebut sebagai efek rumah kaca (green house effect).

Page 27: MAKALAH Kimia Industri

2) Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat

berbahaya. Batas kadar gas CO dalam udara adalah 0,1 bpj. Kadar CO di

udara yang mencapai 100 bpj dapat menyebabkan sakit kepala, lelah, sesak

napas, pingsan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Gas CO sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat bereaksi dan berikatan

dengan hemoglobin (Hb) di dalam darah (afinitas CO terhadap Hb sekitar 200

kali lebih besar daripada O J. Jika di dalam darah terdapat gas CO dan gas 02,

yang akan terikat oleh Hb adalah gas CO melalui ikatan kovalen koordinasi.

Gas CO bertindak sebagai ligan sehingga ikatan antara Hb dan CO bersifat

tidak dapat balik (ireversibel).

Page 28: MAKALAH Kimia Industri

Ikatan itu tetap stabil sampai Hb tersebut rusak. Ikatan antara gas O, dan Hb

dalam molekul HbO, bersifat dapat balik (reversibel), sehingga pada saat akan

digunakan untuk pembakaran 02 akan dilepas dan Hb dapat digunakan

kembali untuk mengikat oksigen.

Dalam darah seseorang yang keracunan gas CO masih terdapat oksigen, tetapi

oksigen ini tidak dapat digunakan karena semua Hb lebih mudah berikatan

dengan CO daripada dengan O,.

Gas CO dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon

dalam bahan bakar yang berasal dari minyak bumi pada kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor dapat menghasilkan rata-rata 6,25 gram CO per

kilometer jarak tempuh. Selain gas buangan kendaraan bermotor, gas CO juga

dihasilkan dari berbagai kegiatan industri, letusan gunung berapi, dan

pelapukan. Namun sebagian besar gas CO dihasilkan oleh emisi buangan

kendaraan bermotor, dan untuk mengurangi pembentukan gas CO pada

kendaraan bermotor, maka perlu dilakukan uji emisi gas buang secara berkala.

Jika kendaraan tidak memenuhi syarat dalam uji emisi gas buang, kendaraan

itu harus mengalami perbaikan. Penggunaan bahan bakar alternatif seperti

bahan bakar gas perlu digalakkan, agar tingkat pencemaran udara dari emisi

kendaraan bermotor dapat ditekan.

11. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI : DESTILASI

Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan

kebutuhan, maka perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi

proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

Page 29: MAKALAH Kimia Industri

a. Distilasi

Distilasi (penyulingan) merupakan suatu cara pemisahan campuran

berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun

campuran tersebut. Minyak mentah merupakan campuran berbagai

senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih bervariasi bergantung dari

struktur molekulnya.

Melalui proses distilasi ini, minyak mentah dapat diuraikan menjadi

berbagai senyawa hidrokarbon penyusunnya sesuai titik didih senyawa

tersebut. Cara distilasi yang dilakukan menggunakan pendinginan

bertahap/bertingkat untuk titik didih masing-masing fraksi minyak bumi.

Cara distilasi ini lebih dikenal sebagai proses distilasi bertingkat.

Page 30: MAKALAH Kimia Industri

Pada proses penyulingan minyak mentah, mula-mula minyak mentah

dipanaskan pada suhu 370°C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi

minyak bumi yang tidak menguap menjadi residu (residu minyak bumi

meliputi parafin, lilin, dan aspal, yang sebagian besar memiliki rantai

karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom).

Minyak mentah yang menguap kemudian naik ke bagian atas kolom dan

selanjutnya fraksi yang lebih tinggi titik didihnya mengembun terlebih

dahulu pada kolom ini. Fraksi minyak mentah yang tidak terkondensasi

(memiliki titik didih lebih rendah) akan naik terus ke bagian atas kolom

sehingga keluar sebagai gas.

Fraksi-fraksi minyak bumi dari hasil distilasi bertingkat ini belum memiliki

kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu diolah

lebih lanjut. Pengolahan lanjutan ini meliputi proses cracking, reforming,

polimerisasi, treating, dan blending.

1) Destilasi Bertingkat Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan minyak mentah yang mengandung

campuran lumpur dan air yang tersuspensi serta gas, dipompa

dan ditampung dalam tangki penyimpanan berbentuk silinder.

Page 31: MAKALAH Kimia Industri

Dalam tangki tersebut minyak bumi disentrifuge dan diberi

tekanan sehingga air dan lumpur terendapkan. Kemudian tekanan

diperkecil sehingga gas dalam campuran tersebut keluar, kemudian

minyak terpisah dimana lapisan minyak berada di atas lapisan air

dan lumpur. Fraksi gas dalam minyak mentah diperoleh dengan

pemisahan secara langsung. Gas yang larut dalam minyak mentah

juga diperoleh pada saat destilasi yang kemudian akan dimurnikan

sebagai LPG (Liquified Petroleum Gases) atau digunakan dalam

proses pembentukan bensin. Garam-garam yang terkandung dalam

minyak mentah dihilangkan dengan cara menambahkan zat-zat

kimia yang kemudian dipisahkan dari minyak. Berbagai

hidrokarbon yang terkandung dalam minyak dipisahkan dengan

cara destilasi bertingkat. Hal tersebut didasarkan bahwa

karbon yang memiliki jumlah atom C yang sama akan memiliki

titik didih yang hampir sama.

Destilasi fraksinasi dilakukan pada suhu <400 C karena di

atas suhu tersebut dapat terjadi perengkahan fraksi-fraksi minyak

yang mempunyai rantai karbon pendek (C5). Destilasi fraksinasi

minyak mentah dilakukan dengan suatu alat yang disebut Topping

Stiff. Unit destilasi terdiri dari kerangka pokok yaitu furnace

dengan pipa (pipe still) atau wadah (tank still) sebagai tempat

minyak mentah dipanaskan dan bagian menara

(distillation/fractionating/bubble power) sebagai tempat fraksi-

fraksi minyak diembunkan kembali dan dialirkan. Menara pemisah

tingginya mencapai 60 meter.

Pada bagian menara atas sejumlah piringan, di mana setiap

piringan mempunyai sejumlah cerobong kecil yang dilalui uap

minyak. Cerobong kecil tersebut ditutup sehingga uap minyak

Page 32: MAKALAH Kimia Industri

membentuk gelembung-gelembung pada cairan di atas piringan,

saluran ke bawah mengalir minyak ke bagian piringan yang lebih

rendah. Kemudian dilakukan pemanasan lagi sehingga terbentuk

uap lagi, demikian seterusnya sampai terjadi pemisahan fraksi-

fraksi hidrokarbon.

Minyak mentah dialirkan melalui pipa pemanas. Pemanasan

dilakukan pada suhu 316-400 C sehingga semua komponen

minyak menguap kecuali residunya. Komponen yang memiliki

titik didih rendah akan menguap, sedangkan yang lain akan

mengembun dan mengalir ke bawah. Komponen yang berupa uap

tadi akan naik melewati menara pemisah, sementara itu suhu terus

menurun sehingga komponen yang sukar mendidih akan

mengembun. Fraksi-fraksi minyak akan keluar melalui saluran-

saluran yang berada di samping menara sesuai dengan titik

didihnya. Proses destilasi minyak mentah merupakan proses yang

berkelanjutan. Residu akan diperoleh pada bagian dasar menara.

Page 33: MAKALAH Kimia Industri

Hasil destilasi bertingkat minyak bumi

Fraksi Kandungan karbonRentang titik didih

( C)

Destilat ringan

Bensin C6–C8 60 – 100

Nepthane C8–C11 100 – 200

Bahan bakar jet C6 –C13 80 – 230

Kerosin C12 –C16 200 – 300

Minyak pemanas ringan C11–C18 200 – 300

Destilat intermediet

Minyak gas 250 – 400

Minyak mesin berat C16 – C18 274 – 400

Minyak diesel C15 – C18 280 – 380

Destilat berat

Minyak pelumas C16 – C18 >300

Lilin >C18 Destilasi vakum

Residu

Gemuk, vaselin C18 –C20 >300

Lilin parafin C20 –C30

Aspal C30 –C40

Arang petroleum

Vaselin C18 –C22 ›380

Kokas › C30Parafin C20 – C30 T1. 50 – 60

Page 34: MAKALAH Kimia Industri

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/proses-pembentukan-minyak-bumi-

cracking.html

http://achmadrf.blogspot.com/2010/05/minyak-bumi-petroleum.html

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/proses-pengolahan-minyak-bumi-

destilasi.html

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4422/bag%202.htm

http://smiatmiundip.wordpress.com/2011/05/01/basic-petroleum-system/

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/komponen-minyak-bumi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi

http://persembahanku.wordpress.com/2007/02/27/proses-pengolahan-minyak-bumi/

http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/

http://kuliah.wikidot.com/minyak-bumi

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/komponen-minyak-bumi.html

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/dampak-pembakaran-minyak-bumi-

oksida.html

http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/jenis-jenis-perangkap-minyak-

bumi/

Page 35: MAKALAH Kimia Industri

http://www.sentra-edukasi.com/2012/05/proses-pembentukan-minyak-bumi.html

http://prosespembuatan.blogspot.com/2012/04/proses-pembuatan-bbm-bensin-solar-

avtur.html

Demikian artikel "Dampak Pembakaran Minyak Bumi : Oksida Karbon" ini saya

susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ) Aktif Belajar Kimia X SMA/MA

karangan Hermawan, Paris Sutarjawainata,Heru Pratomo Al.