makalah great d1 + tnyjwb(autosaved)

17
MAKALAH TEKNIK MANUFAKTUR GERINDA Great D1 Disusun oleh : Aditya Wahyu H 2010-1-001 Bimo Enggartyasto 2010-1-025 Eryanto 2010-1-043 Satrio Deaselfa 2010-1-088 Anggit Deny Setyoko 2010-2-004 Merisa Martha S 2010-2-022 Valentine Yesica T 2010-2-031 Berry Fitra K 2010-3-007 Elysa Sonia T 2010-3-013 AKADEMI TEKNIK MESIN INDUSTRI 1

Upload: raras-winfrey

Post on 25-Jul-2015

523 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

MAKALAH TEKNIK MANUFAKTUR GERINDA

Great D1

Disusun oleh :

Aditya Wahyu H 2010-1-001

Bimo Enggartyasto 2010-1-025

Eryanto 2010-1-043

Satrio Deaselfa 2010-1-088

Anggit Deny Setyoko 2010-2-004

Merisa Martha S 2010-2-022

Valentine Yesica T 2010-2-031

Berry Fitra K 2010-3-007

Elysa Sonia T 2010-3-013

AKADEMI TEKNIK MESIN INDUSTRI

SURAKARTA

2011

1

Page 2: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah mengenai Mesin Gerinda Great D1 di teori Gerinda Semester ke-2 ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada instruktur yang telah membimbing kami dalam pembelajaran teknik manufaktur gerinda dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh instruktur kami, dalam kegiatan pembelajaran tentang mesin Gerinda Great D1 . Makalah tersebut sengaja kami buat agar pembaca juga dapat mempelajari serta menggunakannya sehingga dapat menambah wawasan pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, maka saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini. Kami tetap berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

2

Page 3: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan........................................................................................................4

BAB II Isi........................................................................................................................5

Tanya Jawab..................................................................................................................12

Daftar Pustaka...............................................................................................................14

3

Page 4: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANGPenulisan makalah ini dilakukan atas dasar untuk menambah pengetahuan tentang mesin

Great D1, khususnya untuk melengkapi tugas teori untuk section Gerinda Semester ke-2.

2. RUANG LINGKUP MATERIRuang lingkup makalah ini dimaksudkan agar permasalahan yang dibahas tidak

menyimpang dari masalah yang dibicarakan, sehingga akan mudah dipahami dan dimengerti maksud dan tujuan dari proses pembelajaran teori bengkel tersebut.

Dalam makalah ini penulis membatasi ruang lingkup yaitu tentang mesin gerinda Great D1, yang umumnya sudah dikenal dikalangan dunia industri manufaktur.

Proses pembelajaran yang ada disini didapatkan dari berbagai sumber baik melalui media elektronik (Internet) maupun media cetak (Buku Referensi) yang berhubungan dengan Mesin Gerinda Great D1serta dari kegiatan praktek gerinda tingkat 1.

3. TUJUANPenulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran mengenai teori Gerinda.2. Mengetahui lebih dalam pengetahuan tentang mesin gerinda Great D1.3. Dapat mengoperasikan dan menggunakan mesn Great D1 dengan benar.

4

Page 5: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

BAB II

ISI

Mesin gerinda Great D1 merupakan universal tool dan cutter grinder. Dengan perlengkapan yang standart, mesin ini mampu untuk mengerjakan pengasahan bermacam-macam alat potong, baik pahat bubut, cutter milling, dan lainnya. Mesin ini dilengkapi dengan coolant attachment sehingga memungkinkan pemberian cairan pendingin saat penggerindaan serta dust exhaust unit untuk menghisap debu saat penggerindaan kering.

Kapasitas kerja mesin gerinda Great D1 adalah :

Tinggi center kepala pembagi depan dengan “hinged table guide” : 95 mm

Tinggi center kepala pembagi tanpa “hinged table guide” : 65 mm

Maksimum diameter cutter dengan “between center” :130 mm

Maksimum diameter cutter tanpa “between center” :320mm

Maksimum jarak center :250 mm

Spindle kepala pembagi : MT4

Collet : 4-22 mm

Taper adaptor sleeve MT4 dengan lubang : MT1, MT2, MT3

Daya motor spindle : 0,75 HP

Putaran spindle batu gerinda : 3750 rpm

Langkah meja mesin : 260 mm

Langkah penyetelan pengikat benda kerja : 200 mm

Langkah eretan melintang : 50 mm

Langkah eretan vertikal : 50 mm

Langkah slide maksimum penggerindaan spiral : 100 mm

Panjang alur spiral : 10-6800 mm

Sudut putar meja : 3600

Sudut putar column : 3600

Sudut putar kepala pembagi : 2200

Sudut putar tilting plate : 300

5

Page 6: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

Bagian-bagian mesin gerinda Great D1 :

1. Spindle Utama

Merupakan bagian yang paling penting dari mesin Great D1 karena sebagai tempat berputarnya batu gerinda.

2. Head Sumbu Putar

Dibagian head ini ada 3 sumbu putar yang dapat diputar ke arah berbeda, yaitu :

- Sumbu putar bawah

- Sumbu putar tengah - Sumbu putar atas

3. Motor

Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian-bagian yang lain, seperti spindle dan blower. Pada mesin Great D1 memiliki 2 buah motor penggerak :

Motor spindle

Motor blower

4. Transmisi sabuk

Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Pada mesin Great D1 menggunakan transmisi sabuk.

5. Control panel

6

Page 7: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

Bagian mesin yang memiliki tombol-tombol seperti : tombol emergency, tombol on, tombol off, saklar utama, dan tombol blower.

Prosedur mengoperasikan mesin gerinda Great D1 :

Menghidupkan mesin :

Putar saklar utama pada posisi on Putar tombol emergency searah jarum jam Putar spindle batu gerinda dengan menekan tombol putaran spindle sesuai dengan arah

putaran yang diperlukan Tekan tombol penghisap debu (blower) pada posisi on Tekan tombol pompa pendingin (coolant) pada posisi on (bila diperlukan)

Mematikan mesin :

Tekan tombol pompa pendingin (coolant) pada posisi off Tekan tombol untuk mematikan putaran spindle (warna merah, tengah) Tekan tombol penghisap debu (blower) pada posisi off Tekan tombol emergency Putar saklar utama pada posisi off

Alat bantu pada mesin Great D1

a. ColletMerupakan alat pemegang end mill cutter yang bertangkai lurus yang akan digerinda. Ukuran diameter lubang collet yang dipakai harus sesuai dengan ukuran tangkai pisau frais yang akan digerinda, supaya tangkai pisau frais bisa tercekam sempurna. Alat ini cukup presisi sehingga cutter yang dipegang akan satu sumbu dengan sumbu kepala pembagi. Tangkai cutter dan collet harus dibersihkan dulu sebelum dipasang.

b. Taper adaptor sleeveTaper adaptor sleeve digunakan untuk memegang end mill cutter bertangkai konus yang akan digerinda. Ukuran adaptor sleeve yang akan digunakan harus sesuai dengan ukuran tangkai cutter yang akan diasah. Ukuran adaptor sleeve yang tersedia di mesin Great D1 adalah MT4 dengan lubang MT1, MT2, dan MT3. Alat ini cukup presisi sehingga cutter yang akan dipegang akan satu sumbu dengan sumbu kepala pembagi. Tangkai cutter dan taper adaptor sleeve harus dibersihkan dulu sebelum dipasang.

c. Kepala pembagi (indexing head)Kepala pembagi merupakan alat yang digunakan untuk membagi sudut lingkaran. Dengan menggunakan kepala pembagi memungkinkan kita melakukan pengasahan

7

Page 8: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

bermacam-macam jumlah mata alat potong pisau frais. Indexing head dapat digunakan sendiri saat menggerinda sudut bebas, maupun digunakan bersama peralatan lain, misalkan dengan tilting plate, saat membuat alur (groove) maupun dengan spiral grinding attachment saat menggerinda spiral cutter. Indexing head dipasang pada slide mesin.

d. Spiral grinding attachmentSpiral grinding attachment digunakan untuk mengontrol penggerindaan sisi spiral alat potong dengan bantuan piringan penggerak. Alat ini digunakan saat pengasahan spiral dalam maupun spiral luar cutter, penggerindaan spiral mata bor, pengerindaan spiral tap, dll.

e. Relief grinding attachmentAlat ini dilengkapi dengan satu set cam yang terdiri dari beberapa jenis cam untuk bermacam- macam sudut relief. Relief grinding attachment digunakan untuk mengasah mata bor, counter bor, counterzink, penggerindaan bidang bebas ujung mata tap, dll.

f. Tilting plateTilting plate merupakan perangkat tambahan yang dapat dipasangi indexing head diatasnya. Dengan tilting plate ini sudut pada indexing head maupun ragum dapat diatur sampai sebesar ± 300. Alat ini digunakan untuk pembuatan chamfer pada alat potong seperti ujung mata potong cutter roughing, reamer, dll. Tilting plate dipasang pada slide mesin dan diatur dengan sudut 50.

Alat ukur bantu yang diperlukan :

Dial Caliper : alat pengukur panjang benda kerja Bevel Protactor : alat pengukur sudut Bevel Transfer : alat pemindah sudut dari bevel protactor Angle Gauge : alat pengecek ukuran sudut bor Hair Line : alat pengecek kerataan bidang Outside Dial : alat pengukur kerataan bidang Stand Dial : alat pemegang dial indikator Number punch : alat pemberi identitas nomor dengan jalan dipukul Electric scriber : alat pemberi identitas menggunakan arus listrik

Jenis batu gerinda yang digunakan :

Alumunium oxide

Digunakan untuk penggrindaan material yang lunak(belum di hardening).

8

Page 9: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

Silicon carbide

Digunakan pada material yang keras (sudah dihardening)

Diamond

Digunakan untuk penggerindaan material yang sangat keras (naturally occurring)

Macam-macam alat potong yang dihasilkan pada mesin GD1 :

Pahat bubut1. Pahat bubut standard ISO

Pahat bubut standard ISO dibuat mengikuti standart yang telah dilakukan dengan mata pahat terbuat dari carbide yang dipasang pada holder yang terbuat dari baja. Sistem pemasangan mata pahat pada holder umumnya menggunakan ikatan brassing. Dengan mata potong yang terbuat dari carbide, pahat ini mampu untuk bekerja dengan kecepatan potong yang cukup tinggi. Adapun macam-macam pahat ISO :

o Pahat ISO 1o Pahat ISO 2o Pahat ISO 3o Pahat ISO 4o Pahat ISO 5

o Pahat ISO 6o Pahat ISO 7 o Pahat ISO 8o Pahat ISO 9

2. Pahat HSSPahat bubut HSS (High Speed Steel) merupakan pahat bubut yang dahulu sangat umum digunakan untuk pembubutan. Karena perkembangan teknologi yang menuntut kecepatan dan kualitas kerja yang semakin tinggi, pahat bubut HSS ini mulai ditinggalkan karena kecepatan potong dan kehalusan yang dihasilkan kurang baik, dibandingkan dengan pahat bubut hard metal. Adapun macam-macam pahat HSS :

9

Page 10: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

o Pahat bubut roughingo Pahat bubut facingo Pahat bubut undercuto Pahat bubut ulir (thread)

Bor (twist drill)Bor (twist drill) merupakan alat potong untuk membuat lubang pada benda kerja. Karena mata bor memiliki dua sisi potong, maka bor disebut alat potong dengan mata potong ganda. Mata bor mampu memotong benda kerja karena ada sudut potongnya dan material yang lebih keras dibandingkan dengan benda kerjanya. Adapun material bor secara umum terbuat dari :

a) HSS (High Speed Steel)Memiliki kecepatan potong sekitar 15-20 m/menit.Biasanya untuk material benda kerja MS (Machinery Steel).

b) Hard Metal (carbide)Memiliki kecepatan potong sekitar 150-200 m/menit.

Cutter millingCutter milling merupakan alat potong yang digunakan pada mesin milling (frais). Cutter milling merupakan alat potong yang memiliki mata potong yang bervariasi, baik dari segi jumlah maupun bentuk. Adapun material cutter milling secara umum terbuat dari :

a) HSS (High Speed Steel)Memiliki kecepatan potong sekitar 25-30 m/menit.Biasanya untuk material benda kerja MS (Machinery Steel).

b) Hard Metal (carbide)Memiliki kecepatan potong sekitar 150-200 m/menit.

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggerindaan alat potong :

Dalam penggerindaan, kondisi alat potong tidak boleh sampai terbakar (gosong) karena hal tersebut dapat menurunkan kemampuan dari material alat potong

Pemilihan bahan dan jenis batu gerinda harus sesuai dengan material yang akan digerinda Kecepatan putaran/ kecepatan potong batu gerinda harus sesuai dengan ketentuan

Pemeliharaan mesin dan perlengkapannya :

Bersihkan mesin dari minyak saat akan mulai bekerja Berikan minyak pelumas sesuai petunjuk untuk bagian mesin yang berputar/bergerak Kontrol coolant (cairan pendingin) dan coolant dibersihkan sesuai jadwal/ketentuan Buang serbuk penggerindaan secara rutin dari penampungan Periksa semua fungsi tombol dan lampu penerangan mesin Gunakan alat/kunci yang sesuai untuk melepas/mengencangkan baut Bersihkan dan berikan minyak sebelum menyimpan perlengkapan mesin yang tidak terpakai

pada tempatnya Bersihkan mesin serta berikan minyak pada bagian yang perlu setelah selesai memakainya

agar tidak berkarat

Keselamatan kerja :

10

Page 11: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

Operator harus menguasai penggunaan mesin secara baik. Operator wajib memakai kaca mata pelindung. Operator wajib memakai masker pelindung pernafasan. Operator yang berambut panjang, wajib memakai topi pelindung. Pilih jenis batu gerinda yang sesuai dengan jenis material yang digerinda. Periksa batu gerinda sebelum menggunakan. Pemasangan batu gerinda pada spindle harus benar. Pasang benda kerja yang akan digerinda dengan baik. Untuk penggerindaan kering, hidupkan penghisap debu (blower). Untuk penggerindaan basah, gunakan pendingin (coolant) saat proses.

11

Page 12: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

TANYA JAWAB

1.Apakah kecepatan putaran batu gerinda dapat diatur?

Tidak, karena kecepatan putaran batu gerinda sudah diatur oleh mesin itu sendiri.

2.Berapa harga mesin gerinda dan besarnya power listrik mesin tsb?

Dahulu ATMI pernah menjual sekitar 150 juta, power listrik dapat dihitung melalui motornya.

3.Bagaimana cara mengasah twist drill dengan menggunakan mesin great D1?

Biasaya yang diasah yaitu bor papak dan untuk caranya belum diajarkan dibengkel.

4.Mengapa pahat yang diasah bisa gosong?

Pahat yang diasah bisa gosong biasanya karena DOC terlalu besar.

5.Bagaimana sistem cooling di mesin great D1 yang ada dibengkel kita?

Sistem cooling ada cooling kering dan basah, tetapi dibengkel kita jarang menggunakan cooling pada great D1. Cooling biasanya dimasukkan pada kaleng bekas dan mahasiswa jarang menggunakan cooling, hanya saat kebutuhan tertentu dengan menetesi pada alat potong.

6.Apa akibatnya jika batu gerinda yang dipasang tidak sesuai dengan alat potong yang akan diasah?

Alat potong dan batu gerinda menjadi mudah gosong.

7.Kapan kita menggunakan cooling?

Saat proses roughing, karena doc nya besar. Dan biasanya untuk material hss dibengkel menggunakan cooling tetes dengan menetesi pahat dengan coooling jika terlalu panas.

8.Kenapa kecepatan putaran batu gerinda bisa berbeda?

Sebenarnya putaran batu gerinda tidak ada perubahan rpm dan tidakada hubungannya dengan umur pakai. Putaran menjadi melambat karena pemakanan terlalu besar.

9.Apa kekurangan dan kelebihan mesin great D1 dibandingkan dengan mesin greif ?

Kekurangan : mesin great D1 lebih susah untuk menyeting sudutnya, setiap mengasah alat potong harus disetting sedemikian rupa sesuai tuntutan. Sedangkan greif sudah disetting dan kita tinggal mengasah alat potong.

Kelebihan : mesin great D1 mampu mengasah bermacam macam alat potong. Sedangkan greif hanya untuk mengasah iso 2 dan iso 6.

10.Kenapa transmisi sabuk yang digunakan pada great D1?

12

Page 13: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

Transmisi sabuk dianggap lebih aman daripada yang lain. Jika doc semakin besar, pastinya mesin tidak akan kuat. Maka dari itu mesin dengan transmisi sabuk bisa sewaktu waktu berhenti jika doc terlalu besar.

11.Alat potong apa saja yang bisa diasah di great D1 selain yang disebutkan diatas?

Reamer, counterzing, disk cutter, counter slot, dove tail, modul cutter, dsb.

13

Page 14: Makalah Great D1 + Tnyjwb(Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

1. Heinrich Gerling, All about Machine ToolsWiley Eastern Private Limited, New Delhi, 1974

2. Sumardiyono S.T, Panduan Praktek Tool Grinding 1ATMI Press, Surakarta, 2006

3. Sumardiyono S.T, Panduan Praktek Tool Grinding 2ATMI Press, Surakarta, 2006

4. www.google.com

5. www.wikipedia.com

14