makalah fix biokimia ella
DESCRIPTION
BIOKIMIATRANSCRIPT
TUGAS BIOKIMIA I
“ Klasifikasi dan Fungsi Protein ”
Disusun oleh:
Ella Chintya Piarucci (A1C11o009)
Nurwansyah (A1C110o10)
DOSEN PENGAMPU :
Dra. M. Dwi Wiwik Ernawati, M.Kes
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Protein adalah produk yang dihasilkan dari ekspresi informasi genetik. Protein merupakan
polimer asam amino, yang terikat satu sama lainnya dengan ikatan peptida. Protein
merupakan molekul yang mirip dengan molekul peptida hanya saja protein merujuk ke
molekul dengan rantai asam amino yang sangat besar sehingga ukuran molekul protein jauh
lebih besar dengan molekul peptida. Dari namanya protein berarti pertama, molekul ini
merupakan makro molekul terbanyak dalam sel, hamper separoh dari berat kering sel
merupakan molekul moprotein. Sel mempunyai banyak ragam molekul protein-perbedaan
molekul-molekul protein ini didasarkan atas perbedaan urutan dan komposisi asam amino.
(Dr. Purwo arbianto, 1993)
Proteins are naturally occurring of molecular weight greater than 5000. These macromolekul
show great diversity in physical properties, ranging from water-soluble enzymes to tha
insoluble keratin of hair and horn and they perform a wide range of biological function.
(Philip W Kuchel, 1988)
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah klasifikasi protein berdasarkan sifatnya?
2. Bagaimana klasifikasi protein berdasarkan bentuknya?
3. Bagaimana klasifikasi protein globuler menurut kelarutannya?
4. Bagaimana klasifikasi protein dalam biokimia didasarkan pada fungsi biologinya?
5. Bagaimana klasifikasi protein berdasarkan senyawa pembentuknya?
6. Bagaimana klasifikasi protein berdasarkan keberadaan asam amino esensial?
7. Apakah fungsi protein bagi tubuh manusia?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa saja klasifikasi protein berdasarkan sifatnya
2. Memahami klasifikasi protein berdasarkan bentuknya, kelarutannya, senyawa
pembentuknya, keberadaan asam amino essensial, dan didasarkan pada fungsi biologinya
3. Mengetahui klasifikasi protein globuler menurut kelarutannya
4. Mengetahui apakah fungsi protein bagi tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi dan Fungsi Protein
2.1.1 Klasifikasi Protein
a. Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :
Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama
lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah
rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap
enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam
urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein
rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot.
Keratins are the fibrous proteins that make up hair, fur, wool, claws, hooves, and feathers.
Pauling determined that the polypeptide chains in the keratin protein were curled in an
arrangement called an alpha helix (α helix). In this arrangement, the amino acids form
loops in which the hydrogen on the nitrogen atom in the peptide bond is hydrogen-
bonded to the oxygen attached to the carbon atom of a peptide bond farther down the
chain.
In hair, pairs of polypeptides arranged in alpha helices coil around one another. Then
these coil themselves twist around one another-much like the fibers in a rope-to form a
protofibril that is held together by disulfide bridges. A single hair consist of many of
these protofibrils arranged parallel to one another and embedded in an insoluble protein
framework.
Collagen is the most abundant protein in the body; it is found in skin, bones, teeth,
tendons, cartilage, blood vessels, and connective tissue. It is a protein formed of long
insoluble fibers of great strength. Collagen has an unusual amino acid composition,
containing about one-third glycine and one-third proline and 4-hydroxyproline. The
arrangement og the amino acids in the polypeptide chain give collagen its strong
secondary structure; three left-handed polypeptide helices twisted together to form a
triple-helix structure called tropocollagen.
Silks contain the fibrous protein fibroin held together by an amorphous protein called
sericin. In the secondary structure of silk, hydrogen bonding occurs between amino acids
on adjacent polypeptide chains. In fibroin, several chains running in opposite directions
are located next to each other in an arrangement called a beta configurations (β
configurations), or beta pleated sheet. This gives the protein a zigzag appearance, from
which we get the name pleated sheet. The polypeptide chains in silk are held together
only by extensive hydrogen bonding. Note that the R groups extend above and below the
sheet.(Molly. M. Bloom Flold)
Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan
garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah
denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin
terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat
dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam
nukleat.
Globular proteins can have sections of both α helices and β pleated sheets. The remaining
parts of the polypeptide chain form loops or turns that are most often located at the
surface of the protein. Each protein has a specific secondary structure depending on the
amino acid sequence. For example, the α helix is formed when the R groups are samall
and uncharged. This arrangement is disrupted, however, by the amino acid proline, which
has no amide hydrogen and, therefore, cannot form hydrogen bonds. Kinks or bends in
the molecule are found at proline positions. Note that hydrogen bonding is relatively
weak, noncovalent bonding and is easily disrupted by changes in pH, temperature,
solvents, or salt concentrations. (Molly. M. Bloom Flold)
Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
o Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas.
Contoh : albumin telur, albumin serum.
o Globulin : tidak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam,
mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat.
Contoh : Ixiosinogen dalam otot.
o Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa
encer.
Contoh : Histo dalam Hb.
o Plolamin/Gliadin: larut dalam alcohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun
alkohol absolut.
Contoh : prolaamin dalam gandum.
o Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer.
Contoh : Hisron dalam Hb.
o Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut
dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas.
Contoh : salmin dalam ikatan salmon
Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam
fosfat sepertu kasein dalam susu.
Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin
adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
b. Berdasarkan senyawa pembentuk, terbagi sebagai berikut:
1. Protein sederhana (protein saja ) Contoh : Hb
Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
2. Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein
konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein
sederhana. Contoh : 9 Glikoprotein terdapat pada hati. Merupakan protein
sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein
terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester
dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang
terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana
mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
c. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial. Dikelompokkan kedelapan asam amino
esensial yang harus disediakan dalam bentuk jadi dalam menu makanan yang dikonsumsi
sehari-hari.
Isoleusin
Leussin
Lisin
Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin (semi
esensial) secara tidak sempurna.
Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi esensial) tidak secara
sempurna, akan tetapi paling tidak dapat menghematnya.
Threonin
Triptopan
Valin
(http://lisadyprotein.blogspot.com/)
d. Klasifikasi Protein menurut komposisi dibedakan berdasarkan :
Kelas Protein Contoh Komponen nonprotein
Protein sederhana Albumin serum Tidak ada
Glikoprotein Immunoglobin, musin, Karbohidrat
proteoglikan, jaringan
pengikat
Nukleoprotein Virus, kromosom Asam nukleat
Metaloprotein Feritin, karboksipeptidase Ion logam
Lipoprotein Kilomikron Berbagai macam lipid
Kromoprotein Hemoglobin, rodopsin Kelompok prostetik
berwarna.
misalnya hema, riboflavin, dan
retinal
(Rex Montgomry Ph. D., D. Sc., 1993)
e. Klasifikasi protein dalam biokimia didasarkan pada fungsi biologinya:
1. Enzim
Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira
seribu macam enzim telah diketahui, dimana berfungsi sebagai biokatalisator reaksi kimia
dalam jasad hidup. Molekul enzim biasanya berbentuk globular (bulat), sebagian terdiri dari
satu rantai polipeptida dan ada yang lebih dari satu rantai polipeptida. Sebagai contoh adalah
ribonuklease (enzim yang mengkatalisis hidrolisis RNA), sitokrom (berperan dalam proses
pemindahan elektron), tripsin (katalisator pemutus ikatan peptida).
2. Protein Pembangun
Protein ini berfungsi sebagai pembentuk struktur. Sebagai contoh adalah glikoprotein
(penunjang struktur dinding sel), α-keratin (terdapat dalam kulit, rambut), kolagen (serabut
dalam jaringan penyambung), mukoprotein (sekresi mukosa/lender).
3. Protein Kontraktil
Golongan protein ini berperan dalam proses gerak. Sebagai contoh adalah myosin
(filament tak bergerak dalam miofibril), aktin (filament yang bergerak miofibril), dinein
(dalam rambut getar dan flagel).
4. Protein Pengangkut
Protein ini mempunyai kemampuan untuk mengikat molekul tertentu dan melakukan
pengangkutan melalui aliran darah. Sebagai contoh adalah hemoglobin (alat pengangkut
oksigen dalam darah), mioglobin (pengangkut oksigen dalam otot), serum albumin
(pengangkut asam lemak dalam darah), β-lipoprotein (pengangkut lipida dalam darah).
5. Protein Hormon
Seperti halnya enzim, hormon termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh adalah
insulin (mengatur metabolisme glukosa), adrenokortikotrop (mengatur sintesis
kortikosteroid).
6. Protein Bersifat Racun
Beberapa protein bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi. Sebagai contoh adalah
Clostridium botulinum (keracunan bahan makanan), bisah ular (penyebab terhidrolisisnya
fosfogliserida), risin (racun dalam beras).
7. Protein Pelindung
Golongan ini umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh adalah
antibodi (terbentuk jika ada antigen), fibrinogen (sumber pembentuk fibrin dalam pembekuan
darah), trombin (komponen dalam pembekuan darah).
8. Protein Cadangan
Protein ini disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai
contoh adalah ovalbumin (protein pada putih telur), kasein (protein susu), feritin (cadangan
besi dalam limfa).
(http://ziamaystri.blog.friendster.com/klasifikasi-protein/)
Classificasion of proteins based on their functions in Living Organism
class Function Example
Enzymes Catalyze biological reactions Pepsin catalyzes the hydrolysis
of proteins in the stomach
Structural proteins Provide structural support Collagen is the major
extracellular support in tendons
and bones
Storage proteins Store nutrients Ferritin stores Fe in the spleen
Transport proteins Bind and transport specific
molecules in the blood
Hemoglobin transport oxygen
Membrane proteins Carry out dynamic membrane
function and catalyze chains
of reactions such as the citric
Membrane glycoproteins
facilitate the transport of glucose
into the cell
acid cycle
Hormones Regulate body metabolism Insulin regulates glucose
metabolism
Contractile proteins Perform contraction and
movement
Actin and myosin form the
contraction system in muscles
Protective proteins Protect against foreign
substances
Antibodies inactivate foreign
proteins in the blood
Toxins Defend organism Botulinus to organism other than
clostridium botulinum
2.2 Fungsi Protein
Proteins fulfill the following biochemical roles :
1. Enzymatic catalysis. Enzymes are protein catalyst capable of enchancing rates of
reaction by factors of up to 1012
2. Transport and storage. Many small molecules and ions are transported in blood and
within cells by being bound to carrier proteins. The best example is the oxygen-
carrying protein hemoglobin. Iron is stored in various tissues by the protein ferritin.
3. Mechanical functions. Proteins often fulfill structural roles. The protein collagen
provides tensile strength in skin, teeth, and bone. The membranes surrounding cells
and cell organelles are also partly composed of proteins, having both functional and
structural roles.
4. Movement.muscle contraction is accomplished by the interaction , between two types
of protein filaments-actin and myosin. Myosin also prosesses an enzymatic activity
for facilitating the conversion of the chemical energy of ATP into mechanical energy.
5. Protection. The antibodies are proteins, aided in mammals ny complement, a
complekx set of proteins involved in the destruction of foreign cells.
6. Information Processing. Stimuli external to a cell such as hormone signals or light
intensity, are detected by specific proteins that transfer a signal to the interior of cell.
A well-characterized example is the visual protein rhodopsin, located in membranes
of retinal cells.
(Philips W Kuchel, 1988)
Fungsi Protein
Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses
pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kita
a. Sebagai Enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya
terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
b. Alat Pengangkut dan Penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan
oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit,
sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan
komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling
bergeseran.
c. Penunjang Mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat
mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti
virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.
d. Media Perambatan Impuls Syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin,
suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
e. Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
(http://www.membuatblog.web.id/2010/03/fungsi-protein.html)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kesimpulan
1. Klasifikasi Protein
-Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :
1. Protein bentuk serabut (fibrous)
2. Protein Globuler
*Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
Albumin
Globulin
Glutelin
Plolamin/Gliadin
Histon
Protamin
3. Protein Konjugasi
-Berdasarkan senyawa pembentuk, terbagi sebagai berikut:
1. Protein sederhana (protein saja ) Contoh : Hb
2. Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
-Berdasarkan keberadaan asam amino esensial.
Isoleusin
Leussin
Lisin
Methionin (asam amino esensial)
Penilalanin,
Threonin
Triptopan
Valin
-Klasifikasi protein dalam biokimia didasarkan pada fungsi biologinya:
1. Enzim
2. Protein Pembangun
3. Protein Kontraktil
4. Protein Pengangkut
5. Protein Hormon
6. Protein Bersifat Racun
7. Protein Pelindung
8. Protein Cadangan
2. Fungsi protein
Fungsi protein di dalam tubuh kita :
1. Sebagai Enzim
2. Alat Pengangkut dan Penyimpan
3. Penunjang Mekanis
4. Media Perambatan Impuls Syaraf
5. Pengendalian Pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar.
Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bloomflold, M Molly. Chemistry and Living Organism.
Newyork : Jhon whiloy & sinc, inc
Kuchel, W Philip. 1988. Theory and Problems of Biochemistry.
Australia : The University of Sidney Australia.
Montgomry, Rex. 1993. Biokimia Jilid I. Yogyakarta :
Universitas gajah Mada Press.
Sumber pendukung :
http://www.membuatblog.web.id/2010/03/fungsi-protein.html
http://ziamaystri.blog.friendster.com/klasifikasi-protein/
http://lisadyprotein.blogspot.com/