makalah biokimia

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paparan sinar matahari yang kuat dapat menyebabkan eritema dan sunburn (kulit terbakar), sedangkan paparan sinar matahari yang berlebihan dan berlangsung lama menyebabkan degenerasi pada kulit seperti penuaan dini dan beberapa kanker kulit (Hadinoto, 2000). Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan jumlahnya terutama di kawasan Amerika, Australia dan Inggris. WHO memperkirakan pada tahun 2008 di seluruh dunia ada sekitar 2 juta kasus baru setiap tahun untuk kanker kulit non melanoma, sedangkan kanker kulit jenis melanoma sekitar 132.000 kasus baru setiap tahunnya. Center of Diseases Control (CDC) memperkirakan pada tahun 2010 di Amerika Serikat ada sekitar lebih kurang 61.061 orang didiagnosa terkena kanker kulit melanoma dan sekitar 9.154 orang meninggal dunia (WHO, 2008)(CDC, 2010) (Suharyanto, 2004). Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang lebih sedikit dibandingkan Amerika, Australia dan Inggris, namun demikian kanker kulit perlu lebih dihindari karena selain menyebabkan 1

Upload: ardhika

Post on 08-Jul-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ilmu Kesehatan

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Paparan sinar matahari yang kuat dapat menyebabkan eritema dan

sunburn (kulit terbakar) sedangkan paparan sinar matahari yang berlebihan

dan berlangsung lama menyebabkan degenerasi pada kulit seperti penuaan dini

dan beberapa kanker kulit (Hadinoto 2000)

Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan

jumlahnya terutama di kawasan Amerika Australia dan Inggris WHO

memperkirakan pada tahun 2008 di seluruh dunia ada sekitar 2 juta kasus baru

setiap tahun untuk kanker kulit non melanoma sedangkan kanker kulit jenis

melanoma sekitar 132000 kasus baru setiap tahunnya Center of Diseases

Control (CDC) memperkirakan pada tahun 2010 di Amerika Serikat ada sekitar

lebih kurang 61061 orang didiagnosa terkena kanker kulit melanoma dan

sekitar 9154 orang meninggal dunia (WHO 2008)(CDC 2010) (Suharyanto

2004)

Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang lebih sedikit dibandingkan

Amerika Australia dan Inggris namun demikian kanker kulit perlu lebih

dihindari karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga pada

stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi penderita Indonesia adalah negara yang

terletak di sepanjang khatulistiwa yang berarti paparan sinar matahari cukup

tinggi sepanjang tahun Efek-efek tersebut tergantung pada intensitas matahari

frekuensi penyinaran lamanya penyinaran dan luas permukaan kulit yang

terpapar sinar matahari (Hadinoto 2000) Salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk mengurangi dampak negatif dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan

tabir surya (American Cancer Society 2014)

Angka insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain

disebabkan oleh perubahan kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan pola

paparan radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozone Selain hal tersebut

didapatkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya keganasan kulit

1

Predileksi utama KSB adalah area yang terpapar sinar matahari sekitar

80 mengenai kepala dan leher dan sebesar 30 terjadi pada hidung Hal ini

sesuai dengan teori yang menyatakan radiasi ultra violet (UV) sebagai faktor

risiko utama KSB Hubungan antara radiasi UV dengan KSB merupakan sesuatu

yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tipe kulit serta

pola dan jumlah dosis paparan tersebut(Ramsey 2006)

12 Rumusan Masalah

1 Bagaimana akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia yang dihubungkan dengan proses terjadinya kanker dan

kerusakan DNA

13 Tujuan

Mengetahui akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia serta proses terjadinya kanker dan kerusakan DNA

14 Manfaat

1 Bagi Mahasiswa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

paparan berlebihan sinar matahari pada kulit serta proses terjadinya

kanker dan kerusakan DNA

2 Bagi Pembaca menambah referensi dan sumber bacaan mengenai

paparan berlebih sinar matahari

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kulit

Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai

bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan

fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam

mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme

sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman

1994)

Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti

pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta

beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga

lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar

kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh

lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik

lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari

sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian

kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat

(Mitsui 1997)

Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan

tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan

dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan

lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius

1973)

Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan

sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum

korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki

ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki

sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme

3

perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi

sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)

221 Struktur Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis

Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis

dan rabung epidermis

Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki

tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan

dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki

memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan

4

a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis

b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang

yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan

antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan

penting dalam imunologi kulit

c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus

d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam

yaitu diantaranya

1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin

2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik

yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel

terdapat desmosom

3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat

granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja

sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta

menyediakan efek pelindung pada kulit

4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling

terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk

mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek

abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada

epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi

5

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

Predileksi utama KSB adalah area yang terpapar sinar matahari sekitar

80 mengenai kepala dan leher dan sebesar 30 terjadi pada hidung Hal ini

sesuai dengan teori yang menyatakan radiasi ultra violet (UV) sebagai faktor

risiko utama KSB Hubungan antara radiasi UV dengan KSB merupakan sesuatu

yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tipe kulit serta

pola dan jumlah dosis paparan tersebut(Ramsey 2006)

12 Rumusan Masalah

1 Bagaimana akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia yang dihubungkan dengan proses terjadinya kanker dan

kerusakan DNA

13 Tujuan

Mengetahui akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia serta proses terjadinya kanker dan kerusakan DNA

14 Manfaat

1 Bagi Mahasiswa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

paparan berlebihan sinar matahari pada kulit serta proses terjadinya

kanker dan kerusakan DNA

2 Bagi Pembaca menambah referensi dan sumber bacaan mengenai

paparan berlebih sinar matahari

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kulit

Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai

bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan

fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam

mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme

sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman

1994)

Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti

pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta

beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga

lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar

kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh

lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik

lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari

sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian

kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat

(Mitsui 1997)

Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan

tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan

dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan

lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius

1973)

Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan

sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum

korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki

ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki

sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme

3

perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi

sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)

221 Struktur Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis

Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis

dan rabung epidermis

Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki

tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan

dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki

memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan

4

a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis

b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang

yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan

antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan

penting dalam imunologi kulit

c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus

d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam

yaitu diantaranya

1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin

2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik

yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel

terdapat desmosom

3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat

granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja

sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta

menyediakan efek pelindung pada kulit

4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling

terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk

mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek

abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada

epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi

5

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Kulit

Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai

bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan

fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam

mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme

sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman

1994)

Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti

pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta

beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga

lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar

kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh

lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik

lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari

sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian

kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat

(Mitsui 1997)

Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan

tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan

dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan

lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius

1973)

Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan

sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum

korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki

ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki

sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme

3

perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi

sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)

221 Struktur Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis

Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis

dan rabung epidermis

Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki

tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan

dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki

memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan

4

a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis

b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang

yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan

antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan

penting dalam imunologi kulit

c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus

d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam

yaitu diantaranya

1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin

2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik

yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel

terdapat desmosom

3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat

granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja

sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta

menyediakan efek pelindung pada kulit

4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling

terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk

mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek

abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada

epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi

5

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi

sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)

221 Struktur Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis

Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis

dan rabung epidermis

Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki

tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan

dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki

memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan

4

a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis

b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang

yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan

antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan

penting dalam imunologi kulit

c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus

d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam

yaitu diantaranya

1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin

2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik

yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel

terdapat desmosom

3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat

granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja

sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta

menyediakan efek pelindung pada kulit

4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling

terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk

mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek

abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada

epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi

5

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

melanogenesis

b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang

yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan

antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan

penting dalam imunologi kulit

c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus

d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam

yaitu diantaranya

1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin

2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik

yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel

terdapat desmosom

3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat

granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja

sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta

menyediakan efek pelindung pada kulit

4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling

terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk

mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek

abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada

epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi

5

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses

pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan

6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang

bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm

di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang

tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular

222 Fungsi Kulit

Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi manusia yaitu

1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik

maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan

kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat

lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar

ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus

2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal

tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis

vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah

antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut

3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang

tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak

dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash

65

4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik

di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak

jumlahnya di daerah erotik

5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan

mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit

6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)

terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan

besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit

6

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk

berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit

kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal

kasar dan kering

8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari

bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari

9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas

menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan

emosi yang terdapat dalam jiwa manusia

Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami

gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar

rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar

matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan

terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan

kanker kulit

22 Radiasi Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun

merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari

frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan

sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai

macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar

ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)

UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)

23 Efek Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

7

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan

ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi

terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013

Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)

Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV

lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya

menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)

merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)

Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit

dan membuat kulit menjadi keriput

Gambar 2 Sunburn

Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari

Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak

DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi

perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit

Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain

a Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang

gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan

8

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga

menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan

menjadi tiga yaitu

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan

energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660

nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit

menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar

sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar

ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal

dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin

yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai

bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1

jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar

UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan

Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan

enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua

hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga

hari kemudian (Fitrie 2004)

b Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu

reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema

Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas

maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan

eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan

pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)

9

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

c Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara

terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis

kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)

Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)

Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi

seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker

BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel

skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih

cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun

SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor

ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas

1999)

24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA

Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan

struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya

basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai

DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double

strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan

proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa

jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)

Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa

kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan

perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki

tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang

berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)

10

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

25 Proses Terjadinya Kanker

Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan

tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan

terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan

terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu

kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat

terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan

tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik

kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti

tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan

ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-

bercak

Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar

matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet

tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian

dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)

menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A

(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada

panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu

tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar

merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker

kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV

yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit

Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis

menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit

yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit

yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar

Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah

kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba

11

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)

Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml

Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan

diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat

banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak

mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel

yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang

(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna

kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit

terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai

masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di

khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan

dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah

diperhitungkan untuk perlindungan

Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah

pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung

dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah

dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan

dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis

Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan

berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat

12

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika

seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung

fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu

terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan

pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang

relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses

karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan

pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang

agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas

ada 3 jenis yaitu

1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau

basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita

manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak

terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan

tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu

menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi

tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip

jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna

keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng

yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep

antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh

Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada

fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah

beku radiasi dan kemoterapi

2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)

Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar

ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di

Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar

sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena

bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam

13

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras

kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak

ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah

berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan

terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat

sembuh sempurna

3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah

jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang

meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang

berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah

dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh

26 Perlindungan dan Pencegahan

Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash

organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk

butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali

sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul

2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)

1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit

2 Pembentukan tambahan melanin baru

Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus

akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit

(Nofianty 2008)yaitu

1 Perlindungan secara fisik

Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta

pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara

memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc

oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium

14

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam

bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya

Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar

UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau

meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit

2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia

a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit

( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang

dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat

pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan

tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya

85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm

b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam

kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu

diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat

photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di

negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative

pada kulit

c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan

sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada

panjang gelombang 290- 329 nm

Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap

paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan

stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV

disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin

yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke

stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika

kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung

terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe

kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen

15

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit

Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi

sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan

(Lestari 2002)

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai

bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam

air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-

air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)

Ada 2 macam tabir surya yaitu

1 Tabir surya kimia

Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan

mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat

sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia

UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa

digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak

digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang

paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki

kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp

Rigel 2005)

Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh

dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia

hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir

surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari

(Iskandar 2008)

16

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

2 Tabir surya fisik

Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan

radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini

menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena

memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan

yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh

kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang

pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir

surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan

bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang

terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas

bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -

zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami

reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap

cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp

Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering

dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada

yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika

(Wasitaatmadja 1997)

17

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

BAB III

PEMBAHASAN

31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang

Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA

Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat

menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal

(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang

tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka

insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh

perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan

radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi

pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas

akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier

fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi

proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh

oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena

kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi

gen atau rekombinasi mitosis

Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan

antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan

UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer

cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut

juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel

dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar

UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda

kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen

18

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal

hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap

sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel

akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan

seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan

mitosis lebih lanjut

Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah

suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)

Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi

hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak

dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB

frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi

mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan

bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV

Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens

dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan

oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak

dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi

DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana

dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada

kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada

kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut

lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi

asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi

p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi

peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi

19

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan

Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada

kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek

menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada

panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari

intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu

terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit

manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit

karsinoma sel basal(KSB)

Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa

terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma

pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA

Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai

faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu

mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering

terjadinya imbas akibat kerusakan DNA

42 Saran

Sebagai saran isi makalah ini

1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya

2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim

20

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]

Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]

Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]

Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12

CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]

Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6

Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres

Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press

Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]

Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV

Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]

Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]

Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]

21

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22

Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation

Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed

Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69

WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]

Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224

Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31

22