makalah bahasa indonesia
DESCRIPTION
identifikasi laporan teknisTRANSCRIPT
Makalah Bahasa Indonesia
PENULISAN LAPORAN TEKNIS
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Fitriana (1204103010003)
Yunita Azizah (1204103010078)
Septian Mirandi (1404102010036)
Ahmad Muhajir (1404108010016)
Alief Afrisiammy Wijaya (1404108010052)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bentuk komunikasi adalah laporan tertulis. Didalam perkerjaan
diperlukan laporan aktivitas yang biasa di jumpai di departemen atau manajemen
proyek kerja lainnya dan bisa dijumpai pada kegiatan-kegiatan organisasi seperti
dalam bentuk formulir, surat, artikel dan laporan formal.
Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan laporan tentang
penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti laporan mengenai
keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya. Artinya, ketika kita akan
mengadakan suatu kegiatan di organisasi, kita membuat surat kegiatan atau laporan
teknis tentang kegiatan yang akan kita adakan. Dengan begitu pembaca yang
membacanya akan mengerti tentang kegiatan yang akan dibuat berdasarkan laporan
teknis yang kita tulis.
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai bagaimana penulisan
laporan teknis tersebut, bagaimana tahap-tahapannya, bagaimana bahasa yang harus
disampaikan dan jenis-jenis laporan teknis.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan teknis ini adalah untuk memberikan keterangan
memulai suatu tindakan atau perkerjaan, mengkoordinasi proyek, menyarankan suatu
langkah atau tindakan, dan merekam kegiatan yang akan diadakan.
BAB II
PENULISAN LAPORAN TEKNIS
2.1 Pengertian Laporan Teknis
Laporan merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan
ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang
ditugaskan kepada pelapor. Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan
laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan
mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya ( Wetipspedia, 2014).
2.2 Jenis-Jenis Laporan Teknis
Menurut bentuknya laporan teknis dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu
formulir, surat, artikel, dan laporan formal.
a) Formulir
Formulir adalah lembaran kartu/kertas dengan ukuran tertentu yang didalamnya
terdapat data/informasi yang bersifat tetap dan juga bagian lain yang diisi dengan
bagian yang tidak tetap. Aspek-aspek yang dilaporkan sudah ditentukan lebih dahulu,
pelapor tinggal mengisi aspek-aspek yang diminta.
Fungsinya mencari suatu keterangan tertentu, menghimpun data yang sama,
menyampaikan informasi yang sama kepada bagian yang berbeda, sebagai bukti fisik,
sebagai dasar petunjuk untuk berkerja.
Keuntungan Membuat Formulir yaitu:
1. menghemat waktu,tenaga dalam hal penulisan serta biaya dalam hal
penggunaan kertas.
2. memudahkan dalam hal menyimpan dan mencatat.
3. adanya keseragaman sehingga mengurangi terjadinya penyimpanan.
4. mengurangi kegiatan fotocopi.
Jenis formulir bermacam-macam, di antaranya formulir pendaftaran, kartu
anggota, wesel pos, kartu pos, pendaftaran, daftar riwayat hidup, slip tabungan dan
sebagainya (Yuna, 2012).
Contoh formulir pendaftaran yaitu:
b) Surat
Laporan teknis dalam bentuk surat dibedakan atas dua macam yaitu surat resmi
dan surat tidak resmi. Ciri laporan berbentuk surat adalah pendek dan hanya
menyangkut satu pokok, jika yang dibahas lebih dari satu pokok digunakan dua surat.
Surat Resmi
Surat resmi adalah media komunikasi tertulis yang digunakan oleh lembaga
tertentu kepada pihak lain baik perorangan maupun lembaga lain dengan tujuan
formal. Karena yang akan di buat merupakan surat resmi tentunya si pembaca surat
akan memperhatikan dengan detail. Sehingga jika ada kesalahan format tentu saja
akan mencoreng lembaga atau instansi kita. Bahkan tidak menutup kemungkinan
akan menyinggung pihak penerima surat. Agar tidak terjadi kesalah pahaman maka
ada baiknya perhatikan format surat resmi formal.
Format dan susunan surat resmi terdiri dari:
1. Kop Surat
Nama lembaga/instansi/organisasi dll, penulisan menggunakan huruf
besar/kapital.
Alamat dan Contact telp serta website/ email jika ada, penulisan
menggunakan huruf besar dan kecil.
2. Logo lembaga/instansi/organisasi
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal (inti atau prihal surat tersebut)
6. Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat)
7. Alamat penerima surat (hindari penggunaan kata "kepada").
8. Pembuka Surat (akhiri dengan penggunaan tanda baca "koma")
9. Isi surat ( penulisan untuk uraian, hari, tanggal, waktu, tempat, dll ditulis dengan
format huruf kecil, kecuali penulisan untuk EYD haruslah menyesuaikan.)
10. Penutup surat, berisi:
Salam penutup
Jabatan
Tanda tangan
Nama (Umumnya disertai No pegawai atau NIP)
11. Tembusan (penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu
kegiatan) (Melia, 2014).
Contoh surat resmi yaitu:
Surat tidak resmi
Surat yang ditujukan kepada seseorang secara langsung dan secara pribadi
tanpa ada lembaga atau instansi apa pun.
Contoh surat tidak resmi yaitu:
c) Artikel
Bentuk artikel atau risalah merupakan suatu bentuk laporan yang biasa dibuat
seperti karangan yang terdapat dalam surat kabar. Dalam artikel tersebut juga
dicantumkan teori atau pendapat serta permasalahan. Adapun cara mebuat artikel
terbagi beberapa tahap
(1) Penentuan Topik dan Judul
(2) Penulisan Abstrak dan Kata Kunci
(3) Penulisan Pendahuluan (Latar Belakang) dan Perumusan Masalah
(4) Penggunaan Bahasa dan Aspek Penalaran
d) Laporan Formal
Laporan formal adalah laporan yang ditulis secara ilmiah, yaitu sebagai hasil
peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistematis serta logis. Laporan
formal bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur.
2.3 Bagian-Bagian Laporan Teknis
1. Judul
• Judul Laporan Teknis harus sesuai dengan judul kegiatan yang dilakukan
sekaligus menggambarkan substansi laporan.
• Dimungkinkan ada judul utama yang diikuti dengan penjelasan judul
(subjudul).
• Subjudul ditulis kalau ada beberapa subkegiatan di dalam kegiatan utama.
2. Abstrak
• Abstrak merupakan gambaran singkat dari keseluruhan Laporan Teknis.
Isinya meliputi unsur-unsur berikut:
• permasalahan pokok yang dibahas dan alasan diadakannya kegiatan
• cara dilakukannya kegiatan serta metode yang digunakan.
• Uraian singkat tentang hasil kegiatan.
3. Kata Pengantar
• Merupakan pengantar pada isi laporan yang mencerminkan kepentingan
institusi/unit kerja terhadap kegiatan yang dilaporkan.
• Memuat nama kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai secara intitusional
secara ringkas.
• Memuat sumber-sumber daya (termasuk SDM dan dana) serta pihak-pihak
yang terkait dalam kegiatan.
4. Pendahuluan
• Latar belakang atau alasan dilaksanakannya kegiatan/kajian.
• Permasalahan tentang hal teknis yang penting untuk dikaji.
• Uraian mengenai kegiatan terkait yang pernah dilakukan dan penjelasan
mengenai perbedaan dengan kegiatan yang sedang dijalankan atau penjelasan
untuk melengkapi kegiatan sebelumnya (kalau ada).
• Menguraikan tujuan dan manfaat dari kegiatan/ kajian yang diperoleh.
5. Dasar Teori atau Tinjauan Pustaka
• Memuat literatur yang berisi teori dan atau hasil-hasil kegiatan terdahulu/
kegiatan yang serupa.
• Memberikan dasar bagi pemilihan metodologi dan kelayakan metode untuk
memecahkan masalah yang ada.
• Memberikan arah bagi pemecahan masalah serta menunjukkan hasil yang
pernah dicapai untuk memecahkan masalah serupa.
• Kutipan dari penulis/sumber lain harus disebutkan sumbernya (sitiran dalam
teks, catatan kaki, diacu didaftar pustaka, dan sebagainya).
• Apabila mengutip hasil kegiatan orang lain, lebih baik mengacu pada tulisan
aslinya (apabila memungkinkan), bukan mengambil informasi dari hasil suatu
review.
6. Metodologi atau Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
• Uraian metode yang didasarkan pada karakteristik keilmuan (bersifat logis/
rasional dan sistematis).
• Uraian mencakup bahan dan peralatan serta metode yang digunakan
(termasuk analytical tools, misalnya komputer kode).
• Uraian mengenai prosedur yang dilakukan, yang meliputi penentuan
parameter yang dikaji dan metode pengumpulan data/perhitungan.
7. Hasil Kegiatan
• Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan kegiatan/kajian.
• Harus bisa diukur secara kuantitatif, meski juga disajikan secara
kualitatif/deskriptif. Dilengkapi dengan gambar, tabel dan ilustrasi lain yang
mendukung.
• Berisi uraian hasil pelaksanaan kegiatan, bukan proses kegiatan. Uraian hasil
pelaksanaan kegiatan ini harus selaras dengan keluaran yang ingin dicapai.
• Penjelasan tentang unsur kegiatan yang gagal karena adanya hambatan/
keadaan yang tidak mendukung (jika ada).
8. Pembahasan
• Pembahasan harus ditulis dengan berfokus pada interpretasi terhadap hasil
yang diperoleh dan bukan merupakan pengulangan dari bagian hasil kegiatan.
• Memuat analisis terhadap hasil kegiatan, pembahasan terhadap literatur
terkait, membandingkan keadaan sebelum dengan sesudah dilaksanakannya
kegiatan (kalau ada).
• Merupakan sintesa dari hasil kegiatan dengan mengacu pada tinjauan pustaka.
• Acuan pustaka harus dimunculkan bila harus membandingkan dengan hasil
dari publikasi lain.
• Membahas upaya untuk menjamin keberhasilan kegiatan serupa di masa
mendatang (jika diperlukan) serta uraian hambatan / kendala yang dihadapi
dalam pencapaian tujuan.
9. Kesimpulan
• Mengemukakan hal-hal penting yang telah dicapai dari kegiatan tersebut yang
disampaikan secara ringkas.
• Kesimpulan harus relevan dengan tujuan, keluaran, dan hasil kegiatan; serta
menjawab permasalahan yang dikaji.
10. Saran
• Mengemukakan sampai sejauh mana hasil kegiatan/kajian dapat diaplikasikan
• Tindak lanjut untuk penyempurnaan bagi kegiatan serupa pada tahun
selanjutnya (kalauada).
11. Daftar Pustaka
• Memuat referensi yang diacu dalam laporan.
• Menunjukkan bobot dasar pemikiran dan dukungan argument terhadap
tulisan yang dibuat.
• Memberi petunjuk kepada pembaca untuk mempelajari lebih lanjut jika
ingin mendalami subjek yang dibahas.
• Semakin banyak pustaka/acuan mutakhir yang digunakan, semakin tinggi
tingkat kesesuaian objek kajian terhadap kondisi saat laporan ditulis.
• Kalau acuan ditulis dengan menggunakan index angka/ nomor, agar
diurutkan sesuai dengan urutan kutipan di badan laporan (Rohman, 2013).
2.4 Data dan Informasi
Pengertian Data dan informasi
Pengertian Informasi secara singkatnya adalah segala macam keterangan yang
dapat diambil oleh seseorang dengan sumber yang jelas sehingga dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi si penerima informasi tersebut. Sedangkan menurut
istilah, pengertian data adalah sekumpulan fakta yang diambil dari beberapa kejadian
yang memiliki arti penting yang dapat berbentuk sebuah file yang dapat disimpan.
Meskipun data itu bersifat penting, namun data masih belum bisa dijadikan sesuatu
yang bermanfaat untuk dijadikan sebuah keputusan. Supaya menjadi sebuah
informasi yang bermanfaat data-data yang ada kemudian dikumpulkan lalu diolah
sedemikian rupa hingga menghasilkan suatu informasi.Lalu pengertian informasi
adalah kumpulan data yang sudah melalui proses pengolahan sehingga dapat menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi seseorang yang kemudian digunakan untuk
pengambilan suatu keputusan atau tindakan. Maka dari itu informasi dan data adalah
istilah yang tidak dapat dipisahkan, karena informasi dan data adalah satu kesatuan.
Fungsi data dan informasi dalam penulisan laporan teknis yaitu:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam penulisan laporan teknis, karena
merupakan dasar dalam menyediakan data dan informasi.
2. Menentukan kualitas laporan yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga
infromasi yang disajikan tidak basi. Laporan dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
(Mandalamaya, 2013)
2.5 Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yg dijadikan
sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari:
Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufal Zahrani,
maka menjadi “Zahrani, Naufal” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit.
Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan
Alternatif. Bandung: Setia Kawan
Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bandung: Sinar
Wadja Lestari
Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan
Kolesterol. Bandung: Penebar Swadaya
Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat
Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia
Internet
Rahimawan. 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar,
http://mazinubersahabat.blogspot.com/2014/02/contoh-penulisan-daftar-pustaka-
yang.html,(diakses1Januari2014).
Koran
Rahimawan, B. 10 Mei, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka.
Majapahit Pos , hlm. 2 & 6 UU, Permen dan Kepres Republik Indonesia. 2003.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara
Ensiklopedia, Kamus Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their
treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-
975. Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris –
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM
Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu
Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak
diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.
Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film
Corporation. Hobarts, Austraalia,. 30 mins. Contoh Daftar Pustaka yang
Sering Digunakan Arikunto, S. (2014). Manajemen Penelitian. Bandung:
Rineka Cipta. BNSP, (2014). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia. Depdikbud. (2014). Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru
Sekolah Menengah. Bandung : Dikti
2.6 Perwajahan dan Tata Letak
Cover dan Perwajahan Buku
Sebuah buku terdapat beberapa cover yaitu:
Kover depan: Kover sangat mempengaruhi daya tarik sebuah buku, sebab
persepsi awal terhadap buku ada di sini. Setiap datang ke toko atau sebuah
pameran buku, yang terlebih pertama kali oleh pandangan kita adalah
pajangan buku berbentuk kover buku yang menarik. Kover depan biasanya
berisi judul, nama penulis, nama pemberi pengantar atau sambutan, serta logo
dan nama penerbit.
Kover belakang: Biasanya berisi judul buku, sinopsis, biografi penulis, ISBN
(International Standard Book Number) berserta barcode-nya, dan
alamat penerbit sekaligus logonya.
Punggung buku: Buku yang memiliki ketebalan tertentu biasanya memiliki
punggung buku (khusus untuk buku tebal). Punggung buku berisi nama
pengarang, nama penerbit, dan logo penerbit.
Endorsement: Semacam dukungan atau pujian terhadap buku dari pembaca
atau ahli atau orang terkenal untuk menambah daya pikat buku yang ditulis di
kover buku atau kover belakang.
Lidah kover (jarang ada, buku tertentu saja): Biasanya berisi foto beserta
riwayat hidup pengarang dan atau ringkasan buku yang dihadirkan untuk
kepentingan estetika dan keeksklusifan buku.
b) Perwajahan Buku
Ukuran buku: Masalah ukuran buku sangat berhubungan dengan materi (isi).
Sebuah novel biasanya memiliki ukuran yang berbeda dengan buku pelajaran.
Buku pelajaran biasanya lebih panjang dan lebih lebar.
Bidang cetak: Dalam setiap halaman isi buku, kita melihat bagian yang
kosong di setiap pinggir-pinggirnya, atau biasa disebut margin. Selain untuk
keindahan, bagian tersebut berfungsi mengamankan materi dari kesalahan
cetak (misalnya terpotong). Sedangkan bagian yang berisi tulisan (materi)
biasa dinamakan bidang cetak.
Pemilihan huruf: Jenis huruf (font), ukuran huruf (size), dan jarak antarbaris
(lead) sangat penting dalam pembuatan buku. Ketiga hal tersebut selain untuk
kepentingan estetika, akan menentukan enak tidaknya buku dibaca.
Teknik penomoran halaman: Masalah halaman berkaitan dengan kemudahan
pembaca dalam menandai materi (isi).
Pemilihan warna: Beberapa buku terkadang membutuhkan pewarnaan pada
bagian gambar-gamber tertentu yang memang dibutuhkan, untuk penegasan
atau sekadar keindahan.
Keindahan dan kesesuaian ilustrasi: Beberapa buku, terutama yang
dipruntukkan anak-anak banyak membutuhkan ilustrasi yang berfungsi
menggambarkan materi, sehingga membantu imajinasi pembaca memahami
pesan di dalam buku.
Kualitas kertas dan penjilidan: Tidak semua buku dicetak dengan
menggunakan kertas yang sama. Untuk buku anak-anak yang mengandung
banyak ilustrasi dan berwarna, biasanya membutuhkan kertas yang lebih tebal.
Hal ini mempengaruhi penjilidan di akhir proses penerbitan buku.
(Dandeliona, 2014)
2.7 Aspek Penalaran
1. Penalaran
Secara umum, ada dua jenis penalaran atau pengambilan kesimpulan, yaitu :
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu
yang khusus menuju sesuatu yang umum. Penalaran Induktif dapat dilakukan dengan
tiga cara:
a) Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau
peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari
gejala atau peristiwa itu. Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang
diperoleh melalui pengalaman, observasi, wawancara, atau studi dokumentasi.
Sumbernya dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-
peristiwa politik, sosial ekonomi atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa
khusus itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan atau perasaan
tertentu.
b) Analogi
Analogi adalah suatu proses yag bertolak dari peristiwa atau gejala khusus yang
satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. Karena titik
tolak penalaran ini adalah kesamaan karakteristik di antara dua hal, maka
kesimpulannya akan menyiratkan ”Apa yang berlaku pada satu hal, akan pula berlaku
untuk hal lainya”. Dengan demikian, dasar kesimpulan yang digunakan merupakan
ciri pokok atau esensial dari dua hal yang dianalogikan.
c) Hubungan Kausal (Sebab Akibat)
Penalaran induktif dengan melalui hubungan kausal (sebab akibat) merupakan
penalaran yang bertolak dari hukum kausalitas bahwa semua peristiwa yang terjadi di
dunia ini terjadi dalam rangkaian sebab akibat. Tak ada suatu gejala atau kejadian pun
yang muncul tanpa penyebab. Cara berpikir seperti itu sebenarnya lazim digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam dunia ilmu pengetahuan.
Penalaran Deduktif
Penalaran deduksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu
yang umum (prinsip, hukum, teori atau keyakinan) menuju hal-hal khusus.
Berdasarkan sesuatu yang umum itu, ditariklah kesimpulan tentang hal-hal khusus
yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa khusus itu.
Penalaran deduktif dapat dilakukan dengan dua cara:
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi
(pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan
proposisi yang ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan
kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.
Dari pengertian di atas, silogisme terdiri atas tiga bagian yakni: premis mayor,
premis minor, dan kesimpulan. Yang dimaksud dengan premis adalah proposisi yang
menjadi dasar bagi argumentasi. Premis mayor mengandung term mayor dari
silogisme, merupakan generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi semua
unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung term minor atau tengah
dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menuntuk sebuah kasus
atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu. Kesimpulan adalah proposisi
yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas, akan berlaku pula bagi
anggota-anggotanya.
Entinem
Entinem adalah suatu proses penalaran dengan menghilangkan bagian silogisme
yang dianggap telah dipahami.
2. Keterkaitan penalaran dalam proses penulisan laporan teknis
Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran
seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu
sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek. Kelima aspek
tersebut adalah:
a) Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain
dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan
satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan
masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus
berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan
harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b) Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan atau
ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat
pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.
Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan
teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru
setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan
disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
c) Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap
fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa
masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat atau temuan-
temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d) Aspek Teknik Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara
konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan
teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik
penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika
orang akan menyusun karangan ilmiah.
e) Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar?
Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah.
Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu
karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis (Tari, 2014).
BAB III
KESIMPULAN
Laporan merupakan suatu bentuk penyajian fakta mengenai sesuatu kegiatan
ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang
ditugaskan kepada pelapor. Laporan teknis atau laporan tentang hal teknis merupakan
laporan tentang penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Seperti : laporan
mengenai keadaan personil, laporan keuangan, dan sebagainya. Menurut
bentuknyalaporan teknis dapt dibedakan atas beberapa jenis, yaitu formulir, surat,
artikel, dan laporan formal. Menurut tujuannya adalah untuk memberikan keterangan
memulai suatu tindakan atau perkerjaan, mengkoordinasi proyek, menyarankan suatu
langkah atau tindakan, dan merekam kegiatan yang akan diadakan.
Secara umum, laporan teknis dibagi atas tiga bagian yaitu bagian utama,
bagian tambahan, dan bagian penunjang. Bagian utama terdiri atas pendahuluan,
batang tubuh laporan, dan penutup; simpulan dan saran. Bagian tambahan terdiri atas
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan lampiran gambar. Bagian penunjang terdiri
atas catatan-catatan, daftar pustaka, dan daftar gambar.
Penulisan laporan teknis tidak dapat dipisahkan dari data dan informasi yang
merupakan seperangkat fakta yang berhubungan dengan kejadian atau kenyataan
yang dapat dikenali atau diukur. Informasi diturunkan dari data melalui pengolahan.
Menulis laporan merupakan proses bernalar. Untuk mengemukan suatu topik
kita harus berpikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan, dan
sebagainya. Berdasarkan prosesnya bernalar itu dapat dibedakan atas bernalar
induktif dan bernalar deduktif. Secara umum penalaran dalam penulisan laporan
teknis mencakup kedua proses bernalar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dandeliona, 2014, Perwajahan Buku,
http://dandelionawesome.blogspot.com/2014/06/perwajahan-
buku.html, Diakses pada tanggal 19 Maret 2015
Mandalamaya, 2013, Pengertian Informasi,
http://www.mandalamaya.com/pengertian-informasi/, Diakses pada
tanggal 19 Maret 2015
Melia, Hana, 2014, Contoh Surat Resmi,
http://mocalover.blogspot.com/2014/01/contoh-surat-resmi.html,
Diakses pada tanggal 19 Maret 2015
Rohman, Budi, 2013 Panduan Penulisan Laporan Teknis, http://iyos-
yosi57.blogspot.com/2010/04/bentuk-bentuk-laporan-umum.html,
Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
Tari, Nettina.D, 2014, Pokok Bahasan Penalaran,
http://nettinataridamarpaung.blogspot.com/2014/03/pokok-bahasan-i-
penalaran.html, Diakses Pada Tanggal 19 Maret 2015
Wetipspedia, 2014, Pengertian Laporan Fungsi Laporan,
http://wetipspedia.blogspot.com/2014/08/pengertian-laporan-fungsi-
laporan.html Diakses pada tanggal 19 Maret 2015
Yuna, Padmi, 2012, Formulir, http://lovesevilla.blogspot.com/2012/08/formulir.html,
Diakses pada tanggal 19 Maret 2015