bahasa indonesia tugas makalah

27
1 DAFTAR ISI BAB I.................................................2 PENDAHULUAN...........................................2 A. Latar Belakang................................... 3 B. Ruang Lingkup.................................... 4 C. Tujuan........................................... 4 D. Rumusan Masalah.................................. 4 E. Manfaat:......................................... 4 BAB II................................................5 ISI...................................................5 A. Landasan Teori................................... 5 A.1. Alkohol......................................5 A.2 Enzim Gamma GT................................9 A.3 Kopi.........................................11 B. Pemeriksaan Gamma GT............................13 BAB III..............................................18 PENUTUP..............................................18 A. Kesimpulan:..................................... 18 B. Saran:.......................................... 18 Daftar Pustaka.......................................19

Upload: faridafransiscasihotang

Post on 27-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

1

DAFTAR ISIBAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Ruang Lingkup..............................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................4

D. Rumusan Masalah.........................................................................................4

E. Manfaat:........................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

ISI.............................................................................................................................5

A. Landasan Teori................................................................................................5

A.1. Alkohol.....................................................................................................5

A.2 Enzim Gamma GT.....................................................................................9

A.3 Kopi.........................................................................................................11

B. Pemeriksaan Gamma GT...............................................................................13

BAB III..................................................................................................................18

PENUTUP..............................................................................................................18

A. Kesimpulan:................................................................................................18

B. Saran:..........................................................................................................18

Daftar Pustaka........................................................................................................19

Page 2: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didunia zaman ini ketika merasakan kantuk yang luar biasa, banyak

orang yang kemudian lari ke kopi. Selain bisa mengusir kantuk, kopi juga

memiliki fungsi istimewa lainnya yaitu dapat melindungi kerusakan hati,

khususnya pada mereka yang sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Kesimpulan itu didapat dari studi baru yang belum lama dilakukan. Dalam

penelitian, peneliti bertanya tentang konsumsi kopi kepada hampir 19.000

pria Finlandia dan perempuan yang berusia 25 hingga 74 tahun yang

mengonsumsi alkohol.

"Temuan kami menunjukkan kemungkinan efek perlindungan dari asupan

kopi pada konsumen minuman beralkohol," ujar seorang peneliti, Dr Onni

Niemela, dari Seinajoki Central Hospital dan University of Tampere di

Finlandia, seperti dikutip dari ibnlive, Minggu (24/3/2013).

Dalam penelitian, Dr Onni mengukur darah peserta spesifik pada

kadar enzim hati gamma-glutamil transferase (GGT). Sebab minum

minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar GGT dalam darah.

Bahkan minuman keras dapat menyebabkan penyakit hati pada para

alkoholik. Salah satu pria yang menjalani tes ini mengaku mengkonsumsi

lebih dari 24 minuman beralkohol per minggu, atau sekitar 3,5 minuman

dalam sehari. Hasil tes menunjukkan bahwa ia memiliki tingkat tertinggi

dari enzim hati, yakni sekitar tiga kali lebih tinggi dibanding pria yang

tidak minum alkohol. Di antara mereka yang alkoholik, ternyata ada yang

merupakan penikmat kopi. Mereka mengonsumsi kopi sebanyak lima

cangkir atau lebih setiap harinya. Ternyata dari tes menunjukkan

penurunan 50 persen dalam GGT dibandingkan dengan pria yang tidak

minum kopi. (detik.com)

Page 3: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

3

B. Ruang LingkupAdapun ruang lingkup permasalahan yanga akan dibahas dalam penulisan

makalah ini, yaitu:

1. Peneliti hanya membahas tentang efek minum kopi terhadap

penurunan kadar GGT pada peminum alkohol.

2. Peneliti hanya mengakses informasi seputar pemeriksaan GGT dan

berbagai faktor yang memperngaruhi kadar GGT.

3. Informasi yang di dapat melalui jurnal, buku perkuliahan dan internet.

4. Penelitihan hanya memberikan efek dari meminum kopi dengan kadar

GGT pada peminum alkohol.

C. Tujuan1. Untuk mengetahui tentang enzim GGT dan alkohol

2. Untuk mengetahui kandungan dalam kopi

3. Untuk mengetahaui cara pemeriksaan kadar GGT

4. Untuk mengetahui pengaruh kadar GGT pada peminum alkohol

5. Untuk mengetahui Efek minum kopi dengan kadar GGT pada

peminum alkohol.

D. Rumusan Masalah1. Apa itu enzim GGT dan alkohol?

2. Apa saja kandungan dalam Kopi?

3. Bagaimana cara memeriksaan kadar GGT?

4. Apa pengaruh kadar GGT pada peminum alkohol?

5. Apa efek dari minum kopi terhadap kadar GGT pada peminum

alkohol?

E. Manfaat:1. Dapat mengetahui tentang enzim GGT dan alkohol.

2. Dapat mengetahui apa saja kandungan didalam kopi

3. Dapat mengetahui prosedure pemeriksaan kadar GGT

4. Dapat menegtahui pengaruh kadar GGT pada peminum alkohol

5. Dapat mengetahui efek minum kopi terhadap kadar GGT pada

peminum alkohol.

Page 4: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

4

BAB II

ISI

A. Landasan Teori

A.1. AlkoholA.1.1 Pengertian Alkohol.

Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang

dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih

gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama;

istilah ini meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral dan

mengandung satu atau lebih gugus alkohol (Dorland, 2002).

A.1.2 Farmakologi Ethanol

Jenis alkohol yang paling banyak digunakan dalam industri

minuman adalah etanol (C2H5OH) (Brothers, 2011). Etanol (C2H5OH)

ialah suatu molekul kecil, larut dalam air, dan diserap dengan sempurna

dari saluran pencernaan. Uap etanol dapat juga diserap melalui paru-paru.

Setelah menelan alkohol dalam keadaan puasa, maka kadar puncak dalam

darah dapat dicapai dalam 30 menit. Adanya makanan dalam usus

memperlambat serapan. Distribusinya cepat, konsentrasi dalam jaringan

lebih kurang sama dengan konsentrasi plasma. Volume distribusi 0,7 l/kg

(Lee, 1998). Menurut Geokas (1984) dalam Lee (1998), lebih dari 90%

alkohol yang dikonsumsi, dioksidasi dalam hati, sisanya diekskresikan

dalam paru-paru dan urin. Pada dosis klinik yang biasa, kecepatan oksidasi

mengikuti zero order kinetic yaitu tidak tergantung pada waktu, sesuai

dengan berat badan atau hati, dan jumlah hilangnya alkohol dalam tubuh

sangat berkurang atau tertahan seluruhnya pada individu yang mengalami

hepatektomi atau kerusakan hati. Namun , seorang dewasa dapat

memetabolisme 7-10 gram (0,15-0,22 mol) alkohol setiap jam.

Page 5: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

5

Dua jalur alkohol menjadi aldehid telah diajukan. Aldehid

kemudian dioksidasi oleh proses metabolisme ketiga.

a.Jalur Alkohol Dehidrogenase

Menurut Frezza et al (1990) dalam Lee (1998), jalur utama metabolisme

melibatkan alkohol dehidrogenase, suatu enzim sitolitik yang mengandung

seng dan mengkatalisis perubahan alkohol menjadi aldehid, menurut reaksi

berikut : C2H5OH + NAD+ CH3CHO + NADH + H+ Enzim ini

terutama berada dalam hati, namun dapat juga dijumpai dalam organ lain

seperti otak dan lambung. Alkohol dalam jumlah yang bermakna

dimetabolisir oleh alkohol dihidrogenase lambung dalam perut pada orang

laki-laki tapi pada wanita lebih sedikit, akibatnya wanita memiliki kadar

alkohol dalam darah lebih tinggi daripada laki-laki setelah pemberian dosis

etanol per oral, tetapi setelah pemberian intravena tidak ada perbedaan

antara kedua jenis kelamin Baud et al (1986) dalam Lee (1998)

menyatakan bahwa dalam reaksi di atas, ion hidrogen dipindahkan dari

alkohol ke faktor nikotinamida adenin dinukleotid (NAD) untuk

membentuk NADH. Sebagai hasil akhir, oksidasi alkohol menyebabkan

berlebihan zat yang bersifat mereduksi di dalam hati terutama NADH.

Terdapat sejumlah kontroversi tentang apakah konsumsi alkohol kronis

mempengaruhi aktivitas alkohol dihidrogenase hati. Sebenarnya, alkohol

dihidrogenase sendiri bukan pembatas kecepatan, tetapi kecepatan oksidasi

mungkin tergantung pada tersedianya kofaktor NAD; karena itu

meningkatnya kecepatan bersihan alkohol pada pecandu alkohol mungkin

bukan disebabkan oleh peningkatan aktivitas alkohol dihidrogenase. 4-

Metilpirazol (fomepizol), suatu persenyawaan dengan statu orphan drug

digunakan sebagai antidotum dalam keracunan metanol dan etilen glikol,

merupakan inhibitor yang kuat untuk alkohol dehidrogenase.

Page 6: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

6

b.Sistem Oksidasi Etanol Mikrosom (SOEM) Sistem enzim ini juga

dikenal sebagai sistem oksidase dengan fungsi campuran, menggunakan

NADPH pengganti NAD sebagai kofaktor dalam reaksi sebagai berikut :

C2H5OH + NADPH + H+ + O2 CH3CHO + NADP+ + 2H2O Karena

Km bervariasi dari 0,26 sampai 2 mmol/L untuk alkohol dihidrogenase

dan dari 8-10 mmol/L untuk SOEM, maka diperkirakan untuk alkohol

dengan konsentrasi di bawah 100 mg% (22 mmol/L), alkohol

dihidrogenase merupakan sistem oksidasi utama, sedangkan untuk

konsentrasi alkohol yang lebih tinggi SOEM memegang peranan yang

lebih berarti. Selama konsusmsi alkohol yang kronis maka aktivitas SOEM

meningkat dengan bermakna. Induksi oleh aktivitas ini disertai dengan

peningkatan bermakna dalam bersihan obat yang dimetabolisir oleh sistem

enzim mikrosom hati. Demikian juga obat yang bersifat ―penginduksi‖

seperti barbiturat dapat juga meningkatkan sedikit kecepatan bersihan

alkohol darah. Namun efek dari obat-obat lain dalam bersihan etanol

kurang penting, karena SOEM bukanlah jalur utama untuk etanol (Lee,

1998).

c. Metabolisme Asetaldehid Sekarang pada umumnya telah diterima

bahwa lebih dari 90 % asetaldehid yang terbentuk dari alkohol juga

dioksidasi di dalam hati, sementara beberapa enzim mungkin bertanggung

jawab untuk reaksi ini, observasi menunjukkan bahwa kadar asetaldehid di

dalam hati setelah pemberian alkohol hanya 100-350 µmol/L, memberikan

kesimpulan bahwa aldehid dehidrogenase yang bergantung pada NAD

mitokondria (Km untuk aldehid kira-kira 10 mmol/L) merupakan jalur

utama untuk metabolisme asetaldehid. Hasil dari reaksi ini adalah asetat,

yang dapat dimetabolisir lebih lanjut menjadi CO2 dan air. Konsumsi

alkohol yang kronis menyebabkan penurunan jumlah oksidasi asetaldehid

di dalam mitokondria yang sehat, meskipun aktivitas enzim tidak

terpengaruh (Lee, 1998).

Page 7: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

7

A.1.3 Efek Konsumsi Alkohol

Efek pada Hati dan Saluran Gastrointestinal

Insidensi pankreatitis akut tiga kali lebih tinggi pada para peminum

alkohol dibandingkan populasi umum. Alkohol mengganggu proses

glukoneogenesis pada hati, yang mengakibatkan penurunan produksi

glukosa dari glikogen, yang mengakibatkan peningkatan produksi laktat

dan penurunan oksidasi asam lemak. Hal ini berpengaruh pada

peningkatan timbunan lemak pada sel hati. Pada orang normal, hal ini

bersifat reversibel, namun dengan pajanan berulang terhadap etanol,

beberapa perubahan berat di hati muncul, termasuk hepatitis yang

diinduksi oleh alkohol, perivenular sclerosis, dan cirrhosis, yang ditemui

pada 15 % pasien alkoholik (Schuckit , 2005).

Toriola et al (2009) mengemukakan bahwa konsumsi alkohol

kronis meningkatkan resiko kanker paru. Selain itu Schatzkin et al (1987)

dalam Lee (1998) menyatakan bahwa penggunaan alkohol kronis

meningkatkan risiko kanker pada mulut, farings, larings, esofagus, dan

hati. Beberapa bukti menyatakan ada suatu peningkatan insidens kanker

payudara pada pecandu alkohol.

Walaupun persoalan metodologi penelitian yang menghubungkan

kanker dengan penggunaan alkohol termasuk sulit, tetapi hasilnya yang

konsisten, cukup mengesankan. Lebih banyak lagi informasi diperlukan

sebelum suatu batas ambang konsumsi alkohol yang dihubungkan dengan

kanker dapat ditentukan. Pada kenyataannya, alkohol sendiri tidak bersifat

karsinogen dalam berbagai sistem percobaan. Namun, minuman alkohol

dapat mengandung zat-zat bersifat karsinogen yang terbentuk pada waktu

fermentasi atau proses pembuatannya serrta dapat mengubah fungsi hati

dan selanjutnya aktivitas zat karsinogen yang potensial meningkat (Lee,

1998).

Page 8: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

8

A.2 Enzim Gamma GT.

Hepar merupakan salah satu organ utama pengatur metabolisme di

dalam tubuh manusia. Hepar antara lain berfungsi dalam proses vaskuler,

metabolisme, pertahanan tubuh, sekresi dan ekskresi yang membentuk

empedu dan mengalirkannya ke dalam saluran pencernaan. Hepar

menghasilkan berbagai macam enzim yang dapat mengindikasikan adanya

kerusakan di dalamnya. Salah satu enzim yang dihasilkan adalah enzim

Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT) yang dapat diketahui

kadarnya dengan melakukan pemeriksaan kimia darah.

Enzim Gamma GT merupakan enzim ekskretorik sebagai

biomarker untuk menilai kerusakan hepar. Peningkatan enzim ini di dalam

darah lebih disebabkan oleh adanya proses di dalam hati. Aktivitas

tertinggi dijumpai pada penyakit hati yang disertai pembendungan saluran

empedu dan kelainan akibat hepatotoksis sehingga sintesis enzim pada

membran sel terpacu. Selain itu, Gamma GT muncul lebih dulu dan

bertahan lebih lama dibandingkan dengan enzim penanda hepar lainnya.

Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT)

adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam

jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot

jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi

beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit

hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum. Kadarnya

dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama

kerusakan sel tetap berlangsung (Riswanto, 2009).

Page 9: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

9

Ketika tes fungsi hati abnormal dan kadar Gamma Glutamyl

Transferase serum lebih dari 45 UI/L, menunjukkan adanya gangguan

pada hati. Pada keadaan hepatitis akut, gamma GT akan mengalami sedikit

peningkatan. Peningkatan Gamma GT akan terjadi pada kasus hepatitis

viral akut tipe kolestatik dan kerusakan hati toksik yang disebabkan oleh

obat yang dapat mengakibatkan penyumbatan saluran empedu, sirosis hati

dan juga tumor hati (Akbar, 2009).

Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT)

adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam

jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot

jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi

beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit

hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum. Kadarnya

dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama

kerusakan sel tetap berlangsung.

GGT juga merupakan salah satu enzim mikrosomal yang

bertambah banyak pada pemakai alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa

obat lain tertentu. Alkohol bukan saja merangsang mikrosoma

memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan kerusakan

hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT yang tinggi

terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah

yang banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu

setelah asupan alkohol dihentikan. Tes gamma- GT dipandang lebih

sensitif daripada tes fosfatase alkalis (alkaline phosphatase, ALP).

Page 10: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

10

A.3 Kopi A.3.1. Pengertian Kopi

Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses

pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili

Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum kopi hanya memiliki

dua spesies yaitu Coffea arabica dan Coffea robusta (Saputra E.,

2008). Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang

akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan

memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi (Bhara L.A.M.,

2005).

A.3.2. Jenis-Jenis Kopi

Jenis-jenis kopi berdasarkan pengolahannya terdiri dari:

a. Kopi Bubuk Pengolahan kopi bubuk hanya ada tiga tahapan

yaitu: penyangraian (roasting), penggilingan (grinding) dan

pengemasan. Penyangraian sangat menentukan warna dan cita rasa

produk kopi yang akan dikonsumsi sedangkan penggilingan yaitu

menghaluskan partikel kopi sehingga dihasilkan kopi coarse (bubuk

kasar), medium (bubuk sedang), fine (bubuk halus), very fine (bubuk

amat halus). Pilihan kasar halusnya bubuk kopi berkaitan dengan cara

menyeduh kopi yang digemari oleh masyarakat (Ridwansyah, 2002).

Kopi bubuk yang langsung diseduh dengan air panas akan

meninggalkan ampas di dasar cangkir. Kopi bubukmempunyai

kandungan kafein sebesar 115 mg per 10 gram kopi (± 1-2 sendok

makan) dalam 150 ml air (Dollemore D. dan Mark Giuliucci, 2001).

b. Kopi Instan Kopi instan dibuat dari ekstrak kopi dari proses

penyangraian. Kopi sangrai yang masih melalui tahapan: ekstraksi,

drying (pengeringan) dan pengemasan. Kopi yang telah digiling,

diekstrak dengan menggunakan tekanan tertentu dan alat pengekstrak.

Ekstraksi bertujuan untuk memisahkan kopi dari ampasnya. Proses

drying bertujuan untuk menambah daya larut kopi terhadap air,

sehingga kopi instan tidak meninggalkan endapan saat diseduh dengan

air (Ridwansyah, 2002). Kopi instan mempunyai kandungan kafein

Page 11: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

11

sebesar 69-98 mg per sachet kopi dalam 150 ml air (Dollemore D. dan

Mark Giuliucci, 2001).

3. Senyawa Kafein pada Kopi

a. Sifat dan Struktur Kimia Kafein Kafein adalah suatu senyawa

kimia yang banyak terdapat dalam minuman seperti kopi, teh, soft

drink dan makanan seperti chocolate. Kafein merupakan alkaloid

dengan rumus senyawa kimia C8H10N4O2, dan rumus bangun 1,3,7-

trimethylxanthine (Saputra E., 2008). Kafein berbentuk kristal

panjang, berwarna putih seperti sutra dan memiliki rasa pahit

(Ridwansyah, 2002). Menurut Bhara L.A.M.(2005) kafein berfungsi

sebagai unsur rasa dan aroma. Kadar kafein pada kopi dipengaruhi

oleh tempat tumbuh dan cara penyajian kopi. b. Mekanisme Kafein di

dalam Tubuh Kopi yang masuk kedalam tubuh akan didistribusikan ke

seluruh tubuh oleh aliran darah dari traktus gastro intestinal dalam

waktu sekitar 5-15 menit. Absorpsi kafein dalam saluran pencernaan

mencapai kadar 99% kemudian akan mencapai puncak di aliran darah

dalam waktu 45 – 60 menit. Kafein sangat efektif bekerja dalam tubuh

sehingga memberikan efek yang bermacam-macam bagi tubuh

(Lelyana R., 2008).

Salah satunya efek diuretik, peminum kopi awal akan mengalami

efek diuretik. Efek diuretik akan berkurang pada peminum kopi

habitual yang mengkonsumsi beberapa cangkir kopi sehari. Kafein

dapat mengurangi penyerapan kembali kalsium di dalam ginjal,

sehingga kalsium keluar bersama urin. Satu cangkir kopi menyebabkan

pelepasan 6 mg kalsium di dalam urin. (Kosnayani A.S., 2007).

Penurunan absorpsi kalsium di ginjal dalam jangka panjang

menyebabkan hipokalsemia (Setiyohadi B. dkk, 2000). Batas aman

konsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg atau setara dengan tiga

cangkir kopi sehari (Bhara L.A.M, 2005). Konsumsi kafein secara

berlebihan mengakibatkan gejala pusing, gangguan tidur, dan

Page 12: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

12

meningkatkan sekresi gaster karena senyawa asam di dalam kafein

(Lelyana R., 2008).

B. Pemeriksaan Gamma GT B.1. PRA ANALITIK

1. ALAT

Tabung Serologi >. Beaker glass

Rak Tabung >. Tissue

Mikropipet 1000µl >. Label

Mikropipiet 100 µl >. Yellow tip

Spektrofotometer >. Blue tip

2. REAGEN

MonoReagent GGT

B.2. ANALITIK

1. PROSEDUR KERJA

Gamma GT.

Tujuan : Untuk mengetahui Kadar Enzim Gamma GT

dalam sampel serum

Metode : Kolorimetric Kinetic.

Prinsip :

L – γ – glutamil – 3- carboxy ----› L- γ- glycylglycine + 5 – amino- 2-

4- Nitroanilide + Glycylglycine Nitrobenzoat

> Persiapan Pasien

- Pasien dianjurkan puasa minimal 3 jam.

- Hindari obat atau zat yang dapat mempengaruhi kadar GGT

misalnya Aminophenazone, dll

Page 13: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

13

Prosedure Kerja.

1. Disiapkan alat, bahan dan reagent.

Pipet ke dlm

Tabung

Blanko Standart Test

Monoreagent 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Standarat - 100 µl -

Sampel serum - - 100 µl

2. Campur, baca absorben setelah 1 menit bersamaan dengan

dihidupkannya stopwatch. Baca absorben lagi tepat setelah 1 menit , 2

menit, dan 3 menit pada panjang gelombang 405 nm terhadap blanko

udara.

B.3. POST ANALITIK

1. HARGA NORMAL

• DEWASA : Pria : 15 - 90 U/L, Wanita : 10 - 80 U/L, Lansia : sedikit lebih

tinggi

• ANAK-ANAK : Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa,

Prematur : 10 x

lebih tinggi dari dewasa, Anak : sama dengan dewasa.

(Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung metode yang digunakan)

Page 14: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

14

Hasil Pemeriksaan.

Jenis Kelamin : Laki-Laki.

NO HASIL SEBELUM

MINUM KOPI

NO HASIL SESUDAHMINUM

KOPI

1 160.0 1 169

2 170 2 179

3 178 3 180

4 129 4 85

5 150 5 165

6 170 6 179

7 156 7 100

8 140 8 120

9 167 9 140

10 149 10 100

Pembahasan.

Dalam penelitian tentang efek minum kopi dengan kadar GGT

pada peminum alkohol dapat dibahas secara statistik dengan bantuan

aplikasi SPSS. Pertama-tama kita menentukan Hipotesis dan nilai alfa,

yaitu

– Ho : Tidak Ada Efek minum kopi dengan kadar Gamma-GT pada

peminum alkohol.

– Hi : Ada Efek minum kopi dengan kadar Gamma-GT pada peminum

alkohol.

– Alfa (α) : Batas toleransi kesalahan 0,05 atau (5%)

Penelitian ini menggunakan 2 sampel yang saling berhubungan dan

menggunakan uji T-Paired dengan jumlah sampel 10 sampel

( kolmogorov-smirnov = sampel < 30 buah). Setelah itu tentukan

distribusi norlmal atau tidak. Dengan menggunakan aplikasi SPSS dapat

kita ketahui. Sebagai berikut:

Page 15: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

15

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ggt_sebelum .147 10 .200* .964 10 .833

ggt_sesudah .232 10 .134 .859 10 .074

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Syarat distribusi Normal:

Jika nilai sig > alfa (0.05) = Distribusinya Normal

Jika nilai Sig < alfa (0.05) = Distribusinya Tidak Normal

Jadi Hasil yang diperpleh adalah Nilai sig baik sebelum (0.200) dan sesudah

(0.162) > alfa (0.05) yang berarti distribusinya Normal. Setelah mengetahui

distribusinya normal, kita memtukan Hipotesis yang benar apakah itu Ho

benar atau Hi yang bernar. Dengan menguti syarat berikut :

Syarat:

– Jika nilai sig < alfa (0.05) = Ho Benar

– Jika nilai sig > alfa (0.05) = Hi Benar

Page 16: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

16

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 ggt_sebelum -

ggt_sesudah

1.17000

E125.49532 8.06233 -6.53825 29.93825 1.451 9 .181

Dari Hasil dari SPSS dengan Uji T-Paired didpatkan nilai sig

(0.181) > alfa (0.05) = Hi benar. Yang berarti Ada Efek minum kopi dengan

kadar Gamma-GT pada peminum alkohol. Untuk melihat adanya efek dari

minum alkohol dengan kadar GGT pada peminum alkohol adalah dengan

membandingan mean atau rata-rata sebelum dan sesudah. Deari tabel

dibawah ini, terlihat bahwa kadar rata-rata sebelum lebih besar daripada kadar

rata-rata sesudah mengkonsumsi kopi. Yang berarti mungkin dengan

mengkonsumsi kopi dapat mempengaruhi penurunan kadar GGT hati yang

tinggi akibat mengkonsumsi alkohol bagi peminum alkohol. Tapi, dari

penelitian ini belum dapat mementukan seberapa banyak kopi yang aman

dikosumsi oleh peminum alkohol. Karna jika berlebihan juga dapat

berdampak buruk bagi hati dan tubuh peminum alkohol tersebut.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pa

ir

1

ggt_sebelum 1.5690E2 10 15.18369 4.80150

ggt_sesudah1.4520E2 10 33.06156 10.45498

Page 17: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

17

BAB III.

PENUTUP

A. Kesimpulan:Dari peneltian yang telah dilakukan adanya efek minum kopi dengan

menurunkan kadar GGT pada peminum alkohol.

B. Saran:1. Peminum alkohol

Dalam mengkonsumsi alkohol sebaiknya mengurangi jumlah dan

kadar alkohol sehingga mengurangi resiko terserang berbagai

penyakit hati akibat kerusakan sel-sel hati dan jangan berlebihan

dalam meminum kopi. Hindari mengkonsumsi kopi yang

berlebihan karena kandungan kafein dalam kopi dapat memberikan

dampak buruk juga dalam tubuh.

2. Masyarat

Sebaiknya tidak mencoba-coba dan mengkonsumsi alkohol.

Karena sebenarnya alkohol tidal dibutuhkan didalam tubuh, daln

apabila masuk kedalam tubuh akan dikenali sebagai bahan asing

bagi tubuh tersebut yang akhirnya berdampak pada berbagai

penyakit hati dan kerusakan hati.

3. Analis

Saat menganalisa kadar GGT diperhatikan dianosa yang dapat

mempengartuhi kadar GGT tersebut sehingga hasil yang

dikeluarkan tepat.

Page 18: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

18

Daftar Pustaka

Alkohol.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39311/4/

Chapter%20ll.pdf

Sinulingga, Erninta Afryani. 2013. Manfaat Ajaib kopi untuk

melindungi Hati. http://health.detik.com/read/2013/03/ 25/ /2203

388/763/manfaat-ajaib-kopi-untuk-melindungi-hati. Diakses 23

maret 2013.

Riswanto. 2009. korelasi antara gambaran USG hepar dengan kadar

Gamma Glutamyl Transferase pada pasien klinis hepatitis.

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t28520.pdf.

Akbar. 2009. korelasi antara gambaran USG hepar dengan kadar

Gamma Glutamyl Transferase pada pasien klinis hepatitis.

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t28520.pdf.

Guyton AC, Hall JE. Hati sebagai suatu organ. Dalam : Setiawan I,

Tengadi LMAKA, Santoso A, editor. Buku ajar fisiologi

kedokteran. Edisi ke- 9. Jakarta: EGC; 1997. h. 1103-10.

Bhara L.A.M.2005.KOPI. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/j

tptunimus-gdl-fattihrima-6918-3-babii.pdf.

(Dollemore D. dan Mark Giuliucci. 2001. .KOPI.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-fattihri

ma -6918-3-babii.pdf.

Lelyana R. 2008. KOPI. http://digilib .uni m us.ac.id/files/disk1

/139/jtptunimus-gdl-fattihri ma -6918-3-babii.pdf.

Page 19: Bahasa Indonesia Tugas Makalah

19