lp rbd

9
LAPORAN PENDAHULUAN RISIKO BUNUH DIRI I. DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko Bunuh Diri II. TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN 1) Resiko bunuh diri adalah keadaan ketika individu berada pada resiko membunuh dirinya (Carpenito, 2006: 436) 2) Resiko bunuh diri adalah resiko mencederai diri sendiri,cedera mengancam hidupnya (NANDA, 2005-2006: 218) 3) Bunuh diri (suicide) adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri, dan dapat mengakhiri kehidupan. Keadaan ini didahului oleh respon maladaptif. Bunuh diri merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Keliat AB, 1991: 1) 4) Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Gail w. Stuart, 2007). B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI Faktor Predisposisi: 1) Faktor biologis Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya: a) Stroke b) Gangguuan kerusakan kognitif (demensia) c) Diabetes d) Penyakit arteri koronaria

Upload: mifta-dwi-imaniah

Post on 27-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP RBD

LAPORAN PENDAHULUAN

RISIKO BUNUH DIRI

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko Bunuh Diri

II. TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

1) Resiko bunuh diri adalah keadaan ketika individu berada pada resiko membunuh dirinya

(Carpenito, 2006: 436)

2) Resiko bunuh diri adalah resiko mencederai diri sendiri,cedera mengancam hidupnya

(NANDA, 2005-2006: 218)

3) Bunuh diri (suicide) adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri, dan dapat

mengakhiri kehidupan. Keadaan ini didahului oleh respon maladaptif. Bunuh diri

merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi

(Keliat AB, 1991: 1)

4) Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada

kematian (Gail w. Stuart, 2007).

B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

Faktor Predisposisi:

1) Faktor biologis

Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya:

a) Stroke

b) Gangguuan kerusakan kognitif (demensia)

c) Diabetes

d) Penyakit arteri koronaria

e) Kanker

f) HIV / AIDS dll

2) Sifat kepribadian

Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya risiko bunuh diri adalah

rasa bermusuhan, impulsif, dan depresi

Page 2: LP RBD

3) Lingkungan psikososial

Baru mengalami kehilangan, perpisahan/perceraian, kehilangan yang dini, dan

berkurangnya dukungan sosial merupakan faktor penting yang berhubungan dengan

bunuh diri

4) Riwayat keluarga

Riwayat keluarga pernah melakukan bunuh diri merupakan faktor risiko penting untuk

perilaku destruktif

5) Faktor biokimia

Data menunjukkan bahwa secara opiatergik dan dopaminergik menjadi media proses

yang dapat menimbulkan perilaku destruktif diri

Faktor Presipitasi:

1) Masalah sosial

a) Kehilangan hubungan interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti

b) Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress

c) Perasaan bermusuhan, bunuh diri merupakan hukuman diri sendiri

2) Masalah sekolah

Tantangan-tantangan akademis dan kegiatan ekstrakurikuler dapat menyebabkan stress

yang sangat besar

3) Masalah Cinta

a) Karena putus cinta menyebabkan bunuh diri

b) Ditolak oleh seseorang yang sangat dicintai

C. RENTANG RESPON

Rentang Respon

Peningkatan diri Pengambilan resiko Perilaku destruktif Pencederaan diri Bunuh

yang meningkatkan diri

pertumbuhan

Page 3: LP RBD

Clinical Pathway

Harga diri

Rendah

Isolasi

Sosial

Resiko

bunuh

diri

1) Patofisiologi-Perasaan ketidakberdayaan, kesepian atau keputusasaan

sekunder akibat:a) Ketidakmampuanb) Penyakit terminalc) Penyakit kronisd) Nyeri kronise) Ketergantungan kimiaf) Penyalahgunaan zatg) Kerusakan mentalh) AIDS tahap lanjuti) Gangguan bipolarj) Kelainan psikiatrik

-Ketidakpuasan hasil dari tindakan (medis, pembedahan, psikologis)

-Lamanya ketergantungan pada dialysis, suntikan insulin, kemoterapi

2) Situasional (Personal, lingkungan)a) Depresib) Konflik orang tua/perkawinanc) Penyalahgunaan zatd) Penyiksaan anake) Ketidakefektifan ketrampilan individuf) Kehilangan nyata atau yang dirasakan sekunder akibat

keuangan, pekerjaan, ancaman, perpisahan/kematian/perceraian

g) Kehilangan ganda terkait AIDSh) Keinginan balas dendam pada cedera yang nyata atau

yang dirasakan

3) MaturasionalRemaja

a) Perasaan diabaikanb) Pengharapan yang tidak realistic dari anak oleh orang

tuac) Mendapatkan tekanan atau penolakan teman sebayad) Depresie) Relokasif) Kehilangan orang terdekat

4) LansiaKehilangan multiple sekunder akibat pension, isolasi sosial, kehilangan orang terdekat

Page 4: LP RBD

D. PENENTUAN DIAGNOSA

Batasan Karakteristik

Faktor Resiko

1) Perilaku

a) Riwayat percobaan bunuh diri

b) Impulsive

c) Membeli senjata/pistol

d) Menyimpan obat

e) Membuat atau mengubah rencana

f) Membuang benda miliknya

g) Perasaan euforik tiba-tiba setelah depresi mayor

h) Tanda-tanda perubahan perilaku, sikap atau penampilan sekolah

2) Verbal

a) Mengancam akan bunuh diri

b) Kondisi ingin mati

3) Situasional

a) Hidup sendiri

b) Lelah

c) Relokasi

d) Remaja hidup dalam non tradisional

e) Ekonomi tidak stabil

f) Kehilangan otonomi/kebebasan

g) Ada senjata di rumah

4) Psikososial

a) Riwayat bunuh diri pada keluarga

b) Penyalahgunaan alkohol

c) Gangguan psikiatrik

d) Kekerasan anak

e) Bersalah

f) Gay atau lesbian

g) Demografik

h) Usia

i) Ras

j) Gender laki-laki

k) Perceraian/janda/duda

Page 5: LP RBD

5) Fisik

a) Penyakit fisik

b) Penyakit terminal

c) Nyeri kronis

6) Sosial

a) Kehilangan hubungan penting

b) Gangguan kehidupan keluarga

c) Berduka, kehilangan

d) Sistem dukungan anak

e) Bunuh diri missal

f) Sendiri

g) Putus asa

h) Tidak berdaya

i) Masalah hokum/disiplin

Tanda Mayor:

1) Ide bunuh diri

2) Usaha bunuh diri sebelumnya

Tanda Minor:

Laporan atau teramati:

1) Depresi

2) Konsep diri kurang

3) Halusinasi/delusi

4) Penyalahgunaan zat

5) Kontrol impulsive yang kurang

6) Agitasi

7) Keputusasaan

8) Ketidakberdayaan

9) Kurangnya sistem pendukung

10) Kepedihan emosional

11) Bermusuhan

Page 6: LP RBD

E. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri

a. Tujuan: Pasien tetap aman dan selamat

b. Tindakan: Melindungi pasien

Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka dapat

kita lakukan :

1) Menemani pasien terus- menerus sampai dia dapat dipindahkan ke tempat yang

aman

2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas tali

pinggang)

3) Mendapatkan orang yang dapat segera membawa pasien ke rumah sakit untuk

pengkajian lebih lanjut dan kemungkinan dirawat

4) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien

mendapatkan obat

5) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien

sampai tidak ada keinginan bunuh diri.

2. Tindakan keperawatan untuk pasien dengan isyarat bunuh diri

a) Tujuan:

1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya

2) Pasien dapat mengungkapkan perasannya

3) Pasien dapat miningkatkan harga dirinya

4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

Bunuh DiriAxis 1

CerebralAxis 4

CompromisedAxis 3

ResikoAxis 7

IntermittenAxis 6

IndividualAxis 2

Remaja-DewasaAxis 5

Page 7: LP RBD

b) Tindakan Keperawatan

1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan

meminta bantuan dari keluarga atau tema.

2) Memingkatkan harga diri pasien, dengan cara :

a. Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasannya.

b. Memberikan pujian bila pasien dapay mengatakan perasan yang positif

c. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting

d. Merencanakan aktivitas yang dapat dilakukan pasien

3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:

a. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya

b. Mendiskusikan dengan pasien efektivitas masing- masing cara menyelesaikan

masalah

c. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik

Daftar Pustaka

1) Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

2) Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi I. Jakarta: EGC.

3) NANDA, 2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta: Prima Medika.

4) Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. EGC: Jakarta