latihan ispa bahindo

20
Session Outline … ISPA – Bahasa Indonesia / Indonesian Kami Dari Semua : PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA ( Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA ) 4 Comments Posted by Ariko & Little Sofia on March 10, 2012 [ KESEHATAN - ISPA dan ANTIBIOTIK ] // Ditulis oleh : Ariko & Litlle Sofia PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA ( Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA ) PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA 1

Upload: silver8oys

Post on 06-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

SESSION OUTLINE

Session Outline ISPA Bahasa Indonesia / Indonesian

Kami Dari Semua : PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA ( Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA)

4 Comments Posted by Ariko & Little Sofia on March 10, 2012

[ KESEHATAN - ISPA dan ANTIBIOTIK ]

PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN ISPA( Pencegahan, Pengobatan Dan Perawatan Serta Pemberantasan Penyakit ISPA )

PENCEGAHAN PENYAKIT ISPAISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Penularan ISPA terutama droplet (partikel-partikel kecil) yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Penularan ISPA juga dapat terjadi melalui kontak langsung (menyentuh penderita langsung) dengan penderita maupun kontak tidak langsung yaitu menyentuh benda yang terkontaminasi droplet infeksius.

ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak.

Kematian karena penyakit ISPA seringkali disebabkan karena penderita yang datang untuk berobat sudah dalam keadaan menderita penyakit ISPA yang berat dan sering disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Sementara itu dimasa tumbuh kembangnya setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan pasien di Puskesmas adalah disebabkan oleh penyakit ISPA.

Untuk mencegah penularan ISPA, anda dapat melakukan hal berikut ini : Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada bayi anda.

Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.

Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.

Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.

Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.

Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.

Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.

Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau anggota keluarga lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi isolasi mungkin dapat dilakukan seperti anak yang sehat tidur terpisah dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit ISPA.

Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

PENANGANAN PENYAKIT ISPA ( Perawatan Di Rumah )

Banyak penyakit infeksi saluran napas yang dikelompokkan ke dalam ISPA. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa sebetulnya penyakit infeksi yang dialami anak kita. Apakah common cold, influenza, atau pneumonia? Apakah penyakit tersebut disebabkan infeksi virus atau bakteri? Diagnosis yang spesifik beserta penyebabnya akan menentukan penanganan selanjutnya. Sebagai contoh, apabila anak kita sakit common cold, maka anak kita cukup memerlukan istirahat, nutrisi dan minum yang cukup, dan obat penurun panas bila demam. Namun bila anak kita menderita pneumonia bakterial, maka ia memerlukan antibiotik dan mungkin juga perawatan di rumah sakit.

Perinsip penanganan ISPA secara umum:

Istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari.

Beri makananan yang bergizi tinggi. Sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.

Berikan anak asupan cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang dideritaterutama bila anak batuk dan demam.

Tetap berikan ASI bila anak tersebut masih disusui.

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman. Saat ini sudah tersedia Obat Batuk Herbal yang terbukti ampuh dan aman digunakan untuk mengobati batuk pada anak. Pilihan lainnya adalah menggunakan ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan

Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk ke dokter.

Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih

Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat. Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.

Hindari penularan ISPA ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.

Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Antibiotik diperlukan apabila ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri seperti strep throat dan pneumonia. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.

Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak tanpa instruksi dokter. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda

Kenali tanda-tanda gawat darurat pada anak yang menderita ISPA .

PEMERIKSAAN PENYAKIT ISPA OLEH DOKTERAnda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:

Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat

Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)

Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas

Bibir berwarna kebiru-biruan

Leher anak kaku

Kesulitan menelan

Muntah terus menerus

Anak tampak sangat lemah

PENGOBATAN PENYAKIT ISPA ( Di Rumah Sakit / Pemberi Pelayanan Kesehatan ) Pneumonia berat: Dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.

Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat)

Disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.

Setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan perawatan khusus untuk pemeriksaan selanjutnya.

PEMBERANTASAN PENYAKIT ISPATugas pemberatasan penyakit ISPA merupakan tanggung jawab bersama. Kepala Puskesmas bertanggung jawab bagi keberhasilan pemberantasan di wilayah kerjanya.

Sebagian besar kematiaan akibat penyakit pneumonia terjadi sebelum penderita mendapat pengobatan petugas Puskesmas. Karena itu peran serta aktif masyarakat melalui aktifitas kader akan sangatmembantu menemukan kasus-kasus pneumonia yang perlu mendapat pengobatan antibiotik (kotrimoksasol) dan kasus-kasus pneumonia berat yang perlusegera dirujuk ke rumah sakit.

Dokter puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut:

Membuat rencana aktifitas pemberantasan ISPA sesuai dengan dana atau sarana dan tenaga yang tersedia.

Melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-kasus ISPA kepada perawat atau paramedis.

Melakukan pemeriksaan pengobatan kasus- kasus pneumonia berat/penyakit dengan tanda-tanda bahaya yang dirujuk oleh perawat/paramedis dan merujuknya ke rumah sakit bila dianggap perlu. Memberikan pengobatan kasus pneumonia berat yang tidak bisa dirujuk ke rumah sakit.

Bersama dengan staff puskesmas memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita. perihal pengenalan tanda-tanda penyakit pneumonia serta tindakan penunjang di rumah

Melatih semua petugas kesehatan di wilayah puskesmas yang diberi wewenang mengobati penderita penyakit ISPA.

Melatih kader untuk bisa, mengenal kasus pneumonia serta dapat memberikan penyuluhan terhadap ibu-ibu tentang penyaki ISPA.

Memantau aktifitas pemberantasan dan melakukan evaluasi keberhasilan pemberantasan penyakit ISPA. menditeksi hambatan yang ada serta menanggulanginya termasuk aktifitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target.

Paramedis Puskesmas Puskesmas pembantu

Melakukan penatalaksanaan standar kasus-kasus ISPA sesuai petunjuk yang ada.

Melakukan konsultasi kepada dokter Puskesmas untuk kasus-kasus ISPA tertentu seperti pneumoni berat, penderita dengan weezhing dan stridor.

Bersama dokter atau dibawah, petunjuk dokter melatih kader.

Memberi penyuluhan terutama kepada ibu-ibu.

Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Puskesmas sehubungan dengan pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA.

ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran adalah :1- SARS-CoV ; 2- virus influenza baru yang menyebabkan infeksi pada manusia ; dan 3- ISPA baru yang dapat menyebabkan wabah skala besar dan wabah dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.

PandemiEpidemi yang terjadi di seluruh dunia atau pada daerah yang sangat luas, yang melintasi perbatasan beberapa negara, dan biasanya mempengaruhi banyak orang.

Influenza ManusiaInfeksi virus akut menular, umumnya terjadi pada penyakit epidemi musiman (influenza musiman) atau penyakit pandemi langka (influenza pandemik), yang ditandai oleh radang saluran pernapasan dan biasanya ditunjukkan oleh terjadinya demam mendadak, menggigil, nyeri otot, keletihan luar biasa, nyeri tenggorok, dan batuk. Penularan infeksi terjadi dalam jarak dekat, terutama melalui droplet dan kadang-kadang melalui kontak. Sampai sekarang, belum diperoleh cukup bukti yang menunjukkan bahwa infeksi ditularkan melalui udara di antara manusia di fasilitas pelayanan kesehatan.

SESSION OUTLINE

ISPA BAGI ANAK BALITA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta dapat mengerti istilah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan pentingnya penyakit-penyakit tersebut

Peserta dapat menggambarkan gejala-gejala ISPA

Peserta dapat menggambarkan tanda-tanda bahaya yang mengidentifikasikan penyakit ISPA yang sudah menjadi gawat dan perlu diobati segera oleh dokter

Peserta dapat menggambarkan cara penularan ISPA dan faktor-faktor yang memudahkan penularan tersebut

Peserta dapat menggambarkan elemen dasar strategi kontrol untuk penyakit ISPA (pencegahan dan pengobatan)

Peserta dapat kesempatan untuk mendiskusi peran-peran petugas lapangan dalam hal memberantas penyakit ISPA

CATATAN:

Peserta harus diberi kesempatan untuk memberikan tujuan pembelajaran mereka sendiri dan menambah tujuan tersebut di atas.

Semua tujuan pembelajaran harus ditinjau lagi setelah pelatihan sudah selesai, dan peserta diberi kesempatan untuk membicarakan kalau tujuan tersebut sudah tercapai atau belum.

A. Apa itu ISPA?

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah istilah untuk suatu kelompok infeksi yang menyerang sistem pernafasan. ISPA disebabkan oleh bakteri tertentu (termasuk pertusis (batuk rejan) dan difteria) dan virus tertentu (termasuk influenza dan campak). ISPA bukan akibat dari kedinginan, atau kehujanan, tetapi kedinginan atau kehujanan dapat membuat anak lebih mudah terinfeksi kuman yang menyebabkan ISPA.

Secara global, IPSA merupakan salah satu penyebab utama kematian anak (28% kematian anak balita) dan selalu ada diantara tiga penyebab utama kematian anak di NTT, termasuk Flores.

Lebih dari 90% anak yang meninggal akibat ISPA, meninggal karena PNEMONIA. Penilitian sudah membuktikan bahwa mayoritas kasus pnemonia disebabkan oleh bakteri, maka dapat diobati dengan antibiotik.

Hal terpenting bagi petugas lapangan adalah cara membedakan antara kasus ISPA ringan infeksi yang akan sembuh dengan sendirinya setelah 1-2 minggu dan kasus IPSA berat infeksi yang dapat menyebabkan kesakitan berat, kecacatan dan kematian.

Bagian yang berikutnya menjelaskan cara untuk mengidentifikasi penyakit ISPA berat.

B. Gejala-gejala ISPA dan cara mengidentifikasi penyakit ISPA berat.ISPA dapat dibagi dua kelompok (Gambar 1):

1. ISPA bagian atas

2. ISPA bagian bawah

Gambar 1. Sistem pernafasanPada umumnya, ISPA bagian atas biasanya penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Walaupun kadang penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi (gejala gawat), jarang sekali menyebabkan kematian. Gejala-gejala penyakit ini adalah:

Batuk

Hidung beringus

Hidung tersumbat

Sakit Kepala

Demam ringan

Sakit telinga

ISPA bagian bawa jauh lebih mungkin menjadi penyakit berat dan menyebabkan sesak nafas dan kematian. 99% kematian akibat ISPA adalah kematian akibat ISPA bagian bawa.

Penting sekali mengenal anak yang menderita ISPA berat (biasanya pnemonia) karena anak tersebut HARUS SEGERA DIOBATI.

Cara mudah untuk mendefinisikan pnemonia adalah: BATUK + SESAK NAFAS/ NAFAS CEPAT (lihat Diagram 1).

Diagram 1. Diagram alur proses yang sederhana untuk mengidentifikasi pnemonia.

Anak yang menderita ISPA berat sulit menghirup udara ke dalam parunya, maka mereka bernafas lebih cepat daripada biasa. Juga anak tersebut mungkin mengeluarkan suara aneh, pada saat udara dipaksakan ke dalam paru-paru.

Gejala pnemonia yang lain adalah:

Demam dan berkeringkat

Rasa nyeri pada dada

Barusan menderita ISPA bagian atas (seperti pilek biasa)

Rasa nyeri pada perut bagian atas

Gambar dibawa menggambarkan cara mengenal tanda bahaya, yang telah dijelaskan dalam diagram 1 di atas.

C. Bagaimana ISPA dapat menular?

ISPA ditularkan lewat udara. Pada saat orang terinfeksi batuk, bersin atau bernafas, bakteri atau zat virus yang menyebabkan ISPA dapat ditularkan pada orang lain (orang lain menghirup kuman tersebut.)

Ada faktor tertentu yang dapat memudahkan penularan:

Kuman (bakteria dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan ada banyak asap (baik asap rokok maupun asap api).

Orang yang bersin/batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan kuman pada orang lain.

Kuman yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang ada banyak orang (mis. banyak orang yang tinggal di satu rumah kecil).

D. Bagaimana kita dapat kontrol ISPA?

i). Pencegahan

Ada dua cara pokok untuk mencegah ISPA yaitu, immunisasi dan mengurangi faktor risiko tertentu seperti dijelaskan dalam diagram di bawa:

ii). Pengobatan

Berarti:

1. Deteksi dini pnemonia berat dan pengobatan yang benar di rumah sakit

2. Deteksi dini pnemonia tidak berat dan pengobatan yang benar di rumah, sesuai dengan tunjuk dokter.

Anak yang mengalami gejala-gejala ISPA berat/ pnemonia, seperti dijelaskan di atas (batuk tambah sesak nafas/ nafas cepat) harus segera dibawa ke dokter. Dokter akan memeriksa anak dan memutuskan apakah anak tersebut harus rawat inap atau dapat diobati di rumah. Bila anak diobati di rumah, paling penting anak diberi obat sesuai dengan jadwal dan dosis ditunjuk oleh dokter. Bila obat tidak diberi secara benar, anak dapat tambah sakit dan mungkin harus diobati rawat inap.

Orang tua yang merawat anak di rumah harus memperhatikan anak untuk melihat apakah gejala akan hilang. Bila gejala tidak hilang, atau tambah berat, seharusnya anak dibawa lagi ke dokter.

iii) Pengobatan ISPA ringan di rumah:

Anak yang menderita ISPA ringan (batuk, pilek biasa, dengan demam ringan TANPA ada masalah pernafasan) tidak usah dibawa ke puskesmas. Dia dapat rawat di rumah:

1. Jagalah anak supaya hangat

2. Memberi anak banyak minum

3. Memberi anak sirop madu-jeruk (lihatlah Kotak 1), 3 atau 4 kali sehari

4. Bila hidung tersumbat, membersihkan lubang hidung dengan kain bersih, untuk membantu dia bernafas.

5. Bila anak demam, memberi obat parasetemol dengan dosis yang sesuai dengan umur anak (lihatlah Kotak 2). Jangan memberi parasetemol kepada anak bila Anda belum tahu dosis yang benar.

F. Peran-peran petugas lapangan dalam hal memberantas penyakit ISPA

Petugas lapangan dapat membantu mengatasi persoalan ISPA dengan cara:

Pencegahan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai IPSA dan pencegahannya, misalnya immunisasi, tutup mulut/ hidung pada saat batuk/bersin, ventilasi rumah yang baik dll.

Membangun tungku/ cerebong yang mengurangi pollusi udara dalam rumah. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya immunisasi.

Kerja sama dengan petugas kesehatan pemerintah untuk mempromosi program immunisasi dan pemberian Vitamin APengobatan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai merawat anak yang menderita ISPA ringan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai gejala ISPA berat/pneumonia, dan pentingnya segera membawa anak dengan gejala tersebut ke puskesmas. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menyelesaikan obat yang diberi kepada anak yang menderita ISPA berat.

This document prepared by Katrina Smith, VSO volunteer on behalf of Yayasan Tananua Flores, Ende. October, 2005.

Tulisan ini dibuat oleh Katrina Smith, tenaga VSO, untuk Yayasan Tananua Flores, Ende. Oktober, 2005.

Sistem pernafasan bagian atas

Catatan: Virus campak adalah kuman paling mudah menular di dunia berarti dia sangat mudah menular antar orang. Cara terbaik mencegah penyakit campak adalah immunisasi campak.

Kotak 2. Dosis parasetemol bagi anak kecil

(memberi dosis yang benar setiap 6 jam):

Di bawa 2 bulan: Jangan memberi parasetemol di rumah

2 bulan 6 bulan: 1/8 500mg tablet

6 bulan 3 tahun: 500mg tablet

3 bulan 5 bulan: 500mg tablet

Kotak 1. Sirop madu-jeruk:

1 bagian air jeruk nipis

1 bagian madu (atau kecap manis)

Apakah anak ini menderita ISPA berat?

Tidakk

Ya

Apakah anak menderita batuk/pilek?

Anak ini menderita ISPA ringan / batuk-pilek biasa.

RAWAT ANAK INI DI RUMAH SAJA

Anak ini menderita pnemonia.

BAWALAH SEGERA KE PUSKESMAS

Tidak

Ya

Apakah anak mengalami sesak nafas1, atau nafas cepat?2

2. Cara mengetahui nafas cepat

Anak berumur di bawa 2 bulan: 60 kali per minit atau lebih

Anak berumur 2 bulan - 1 tahun: 50 kali per minit atau lebih

Anak berumur 1-4 tahun: 40 kali per minit atau lebih

?

1. Cara mengetahui sesak nafas

Pada anak yang sesak nafas dada bagian bawa tersedot ke dalam pada saat tarik nafas. Pada anak sehat, dada bagian bawa akan bergerak keluar pada saat tarik nafas. Sebaiknya mengecek tanda ini waktu anak tenang dan tidak menangis.

?

PENCEGAHAN ISPA

Kebersihan:

Anak harus dijauhkan dari orang yang menderita batuk/pilek.

Semua orang seharusnya tutup mulut/hidung pada saat batuk/bersin, dan sering cuci tangan.

Pola asuh anak:

Orang tua harus siap antar anak yang menderita ISPA berat ke puskesmas.

Orang tua harus memastikan anaknya minum obat sampai HABIS.

Gizi:

Anak kurang gizi lebih mungkin menderita ISPA, dan jauh lebih mungkin menderita ISPA berat, seperti pnemonia.

Pollusi udara:

Asap rokok, dan asap api meningkatkan risiko ISPA (juga meningkatkan risiko astma).

Menjauhkan anak dari asap dan meningkatkan peredaran udara dalam rumah akan mengurangi penularan ISPA.

Mengurangi faktor risiko ISPA

Immunisasi

Setiap anak seharusnya dapat immunisai lengkap sesuai dengan jadwal Nasional. Hal ini melindungi anak dari penyebab pokok ISPA dan membantu mencegah kurang gizi.

Sistem pernafasan bagian bawa

DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN SEGERA ISPA BERAT DAPAT MENYELAMATKAN JIWA ANAK.

MULAI

1