gangguan pernafasan (ispa)

13
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) KOLOMPOK 1 Rusmiyati J. Robo Deriyana horen Sovia mustika m Amrosius B Nurhasna Yomantus J Girlen Banggai Fahris Aljufri

Upload: syamsulrijal

Post on 21-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nurse

TRANSCRIPT

Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA)KOLOMPOK 1

Rusmiyati J. Robo

Deriyana horen

Sovia mustika m

Amrosius B

Nurhasna

Yomantus J

Girlen Banggai

Fahris Aljufri

KONSEP DASAR PENYAKIT

DEFENISI

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk, pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.

EPIDIMIOLOGI

Diagnosis dari penyakit ini adalah melakukan kultur (biakan kuman) dengan swab sebagai mediator untuk menunjukkan adanya kuman di dalam saluran pernafasan. Pada hitung jenis (leukosit) kurang membantu sebab pada hitung jenis ini tidak dapat membedakan penyebab dari infeksi yakni yang berasal dari virus atau streptokokus karena keduanya dapat menyebabkan terjadinya leukositosis polimorfonuklear

FAKTOR PRIDIOPOSISI Factor Pencetus ISPA

1. Usia

2. Status imunisasi

3. Lingkungan Faktor Pendukung Penyebab ISPA

1. Kondisi Ekonomi

2. Kependudukan

3. Geografi

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5. Lingkungan dan Iklim Global

ETIOLOGIInfeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi.Kebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus dan mikroplasma. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis bakteri, virus,dan jamur. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria

Bakteri tersebut, di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri ini menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan

KLASIFIKASI

Dalam penentuan klasifikasi, penyakit dibedakan atas dua kelompok, yakni kelompok untuk umur 2 bulan hingga kurang dari 5 tahun dan kelompok umur kurang dari dua bulan.

Untuk kelompok umur 2 bulan - <5 tahun klasifikasi dibagi atas :

1. Pneumonia berat

2. Pneumonia

3. Bukan Pneumonia.

Untuk kelompok umur < 2 bulan klasifikasi dibagi atas:

1. Pneumonia berat

2. Bukan Pneumonia

Lanjutan

Sedangkan masing-masing gejala untuk klasifikasi di atas adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Pneumonia Berat didasarkan apabila terdapat gejala batuk atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan - <5 tahun. Sedangkan untuk anak berumur kurang dari 2 bulan diagnosis Pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat (fast breathing), yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam (severe chest indrawing).

Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai adanya napas sesuai umur. Batas napas cepat (fast breathing) pada anak usia 2 bulan - <1 tahun adalah 50 kali per menit dan 40 kali per menit untuk anak usia 1 - < 5 tahun.

Klasifikasi Bukan Pneumonia mencakup kelompok penderita Balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam. Dengan demikian klasifikasi Bukan Pneumonia mencakup penyakit ISPA selain Pneumonia. Contohnya batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis, dan otitis.

PATOFISIOLOGIPerjalanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

Tahap prepatogenesis, penyebab telah ada tetapi penderita belum menunjukkan reaksi apa-apa.

Tahap inkubasi, virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya memang sudah rendah.

  Tahap dini penyakit, dimulai dari munculnya gejala penyakit.Timbul gejala demam dan batuk.

  Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat, yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan ateletaksis, menjadi kronis dan dapat meninggal akibat pneumonia

TANDA – TANDA ISPAPada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan

Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratories.

Tanda-tanda klinis :

1. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.

2. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.

3. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.

Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Lanjutan

Tanda-tanda laboratoris :

1. Hypoxemia,

2. Hypercapnia dan

3. Acydosis (Metabolik dan atau Respiratorik).

4. Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin.

Gejala ISPA

Gejala Ringan

Seseorang  dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :

1. Batuk

2. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis)

3. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.

4. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC

Gejala Sedang

1. Pernafasan cepat (fast breating)

2. Suhu lebih dari 390C (diukur dengan termometer)

3. Tenggorokan berwarna merah

4. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.

5. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

6. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)

Lanjutan

Gejala dari ISPA Berat

Seseorang  dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :

1. Bibir atau kulit membiru

2. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun

3. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah

4. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas .

5. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.

6. Tenggorokan berwarna merah