ISPAISPA

OLEH IMAM DWI I .SOLEH IMAM DWI I .S

INFEKSI SALURAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUTPERNAFASAN AKUT

• DEFINISIDEFINISI

DEP.KES.RI (1998) = 3 unsurDEP.KES.RI (1998) = 3 unsur

- Infeksi Infeksi

- Saluran pernafasanSaluran pernafasan

- AkutAkut

Infeksi : Infeksi : Masuknya kuman, Masuknya kuman,

berkembang biak, berkembang biak, menimbulkan gejala penyakit.menimbulkan gejala penyakit.

• Saluran pernafasan : Saluran pernafasan : Organ yang di mulai dari hidung Organ yang di mulai dari hidung

hingga alveoli beserta organ2 hingga alveoli beserta organ2 adneksanya.adneksanya.Secara anatomis mencakup saluran Secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas dan bawah pernafasan bagian atas dan bawah

( paru2 ).( paru2 ).

Infeksi akut : Infeksi akut : Infeksi yg berlansung s/d 14 Infeksi yg berlansung s/d 14 hari ( proses akut )(Depkes hari ( proses akut )(Depkes RI).RI).

ISPA adalah suatu keadaan ISPA adalah suatu keadaan di mana kuman penyakit di mana kuman penyakit berhasil menyerang alat2 berhasil menyerang alat2 tubuh yg di pergunakan tubuh yg di pergunakan untuk bernafas yg untuk bernafas yg berlangsung tdk lebih dari berlangsung tdk lebih dari 14 hari.14 hari.

ETIOLOGI :ETIOLOGI :Infeksi saluran Infeksi saluran

pernafasan akut mrpkn pernafasan akut mrpkn kelompok penyakit yg kelompok penyakit yg komplek dan komplek dan heterogen,kebanyakan di heterogen,kebanyakan di sebabkan oleh virus dan sebabkan oleh virus dan mikro plasma yg terdiri dari mikro plasma yg terdiri dari 300 lebih jenis bakteri virus 300 lebih jenis bakteri virus dan jamurdan jamur

Contoh bakteri penyebab Contoh bakteri penyebab ISPAISPA

• Streptococus haemolitikusStreptococus haemolitikus

• Stapilococus Stapilococus

• PneumococusPneumococus

• Hemofilus influenzaHemofilus influenza

• Bordetella pertusisBordetella pertusis

• Korine bakterium diffteriaKorine bakterium diffteria

( Achmadi dkk, 2004 )( Achmadi dkk, 2004 )

Golongan Virus Penyebab Golongan Virus Penyebab ISPAISPA

Golongan mikso virus :Golongan mikso virus :

( Virus para-influenza,virus ( Virus para-influenza,virus influenza dan virus campak ) dan influenza dan virus campak ) dan adenovirus.adenovirus.

Virus Para-influenza mrkpn Virus Para-influenza mrkpn penyebab terbesar dari penyakit penyebab terbesar dari penyakit saluran nafas bag. atassaluran nafas bag. atas

PATOFISIOLOGI ISPAPATOFISIOLOGI ISPAPerjalanan klinis di mulai Perjalanan klinis di mulai

dengan interaksinya virus dengan interaksinya virus dengan tubuh akan dengan tubuh akan menyebabkan silia yg terdapat menyebabkan silia yg terdapat pd permukaan saluran nafas pd permukaan saluran nafas bergerak ke atas ( Faring ). Jika bergerak ke atas ( Faring ). Jika refleks gagal, virus masuk refleks gagal, virus masuk lapisan epitel dan lapisan lapisan epitel dan lapisan mukosa ( herding & chenick, mukosa ( herding & chenick, 1993 ).1993 ).

Iritasi virus pd kedua lapisan Iritasi virus pd kedua lapisan tersebut menyebabkan batuk tersebut menyebabkan batuk ( Jeniffel, 1974 ). ( Jeniffel, 1974 ).

Kerusakan struktur lapisan Kerusakan struktur lapisan saluran pernafasan menyebabkan saluran pernafasan menyebabkan kenaikan aktivitas kelenjar mukus kenaikan aktivitas kelenjar mukus shg terjadi pengeluaran cairan shg terjadi pengeluaran cairan mukosa yg melebihi normal yg mukosa yg melebihi normal yg akan menimbulkan gejala batuk.akan menimbulkan gejala batuk.( Herding & chernick, 1983)( Herding & chernick, 1983)shg pd tahap awal gejala ISPA yg shg pd tahap awal gejala ISPA yg paling menonjol adalah batuk.paling menonjol adalah batuk.

Adanya infeksi virus mrpkn Adanya infeksi virus mrpkn predisposisi terjadinya infeksi predisposisi terjadinya infeksi sekunder bakteri,shg terjadi sekunder bakteri,shg terjadi kerusakan mekanisme kerusakan mekanisme mukosiliaris yg mrpkn mukosiliaris yg mrpkn mekanisme perlindungan pd mekanisme perlindungan pd saluran pernafasan yg akan saluran pernafasan yg akan memudahkan bakteri patogen memudahkan bakteri patogen yg terdpt pd saluran yg terdpt pd saluran pernafasan menyerang pernafasan menyerang mukosa yg rusak.mukosa yg rusak.( Herding & chernick, 1983 )( Herding & chernick, 1983 )

Adanya infeksi sekunder Adanya infeksi sekunder akan menyebabkan sekresi akan menyebabkan sekresi mukus bertambah dan mukus bertambah dan menyumbat saluran nafas, menyumbat saluran nafas, shg menimbulkan sesak.shg menimbulkan sesak.

Infeksi tersebut Infeksi tersebut dipermudah dengan adanya dipermudah dengan adanya faktor2 spt kedinginan dan faktor2 spt kedinginan dan malnutrisi.malnutrisi.

Virus yg menyerang Virus yg menyerang saluran nafas atas dpt saluran nafas atas dpt menyebar ke tempat2 yg menyebar ke tempat2 yg lain dan jg bisa menyebar lain dan jg bisa menyebar ke saluran nafas bag. ke saluran nafas bag. Bawah.Bawah.

Perjalanan klinis penyakit Perjalanan klinis penyakit ISPAISPA

1. Prepatogenesis1. PrepatogenesisPenyebab telah ada, penderita belum menunjukkan Penyebab telah ada, penderita belum menunjukkan reaksi.reaksi.

2. Inkubasi2. InkubasiVirus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa.Virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa.

3. Penyakit3. PenyakitMulai muncul gejala penyakit, timbul demam dan Mulai muncul gejala penyakit, timbul demam dan batuk.batuk.

4. Lanjut4. LanjutSembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis, Sembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis, kronis, dapat menonjol akibat pneumonia.kronis, dapat menonjol akibat pneumonia.

– ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.pada bulan-bulan musim dingin.

• Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak keadaan lingkungan yang tidak hygiene. hygiene.

• Pada sistem pernafasan adalah: napas tak Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, Tanda-tanda klinisteratur dan cepat, Tanda-tanda klinis

• retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar kerasterdengar keras

• Pada sistem peredaran darah dan Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.

• Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.kejang dan coma.

• Pada hal umum adalah : letih dan Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.berkeringat banyak.

• TerapiTerapi• Terapi yg diberikan pada penyakit ini Terapi yg diberikan pada penyakit ini

biasanya pemberian antibiotik biasanya pemberian antibiotik walaupun kebanyakan ISPA walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat obatan pemberian obat obatan terapeutikterapeutik, , pemberian antibiotik dapat pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan pemberian obat obatan symptomaticsymptomatic, ,

•selain itu dengan pemberian selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. kuman/baterial di kemudian hari.

•Namun pada penyakit ISPA yg Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala sudah berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan karena merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat.terlibat.

• Mengatasi panas (demam)Mengatasi panas (demam)• Mengatasi batukMengatasi batuk• Pemberian makananPemberian makanan• Pemberian minumanPemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. akan menambah parah sakit yang diderita.

• Lain-lainLain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. dan tidak berasap.

Untuk penderita yang mendapat obat Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang kesehatan untuk pemeriksaan ulang

Pencegahan ISPA dapat dilakukan Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :dengan :

• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.• Immunisasi.Immunisasi.• Menjaga kebersihan prorangan dan Menjaga kebersihan prorangan dan

lingkungan.lingkungan.• Mencegah berhubungan dengan Mencegah berhubungan dengan

penderita ISPA.penderita ISPA.