las asetilin

18
K ATA PENG ANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. Karena atas karunianya penulis dapat m enyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Pengelasan M enggunalakan Las asetilin, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada N abikita M uham m ad SA W . Laporan Praktek Pengelasan M enggunalakan Las asetilin,inidisusun untuk m em enuhisalah satu tugas m ata kuliah PablikasiLogam diU niversitas Pendidikan Indonesia (U PI)Bandung. Dalam penyusunan Laporan Praktek Pengelasan M enggunalakan Lasasetilin ini, penulism enyadaribanyak kekurangan dan kekeliruan jauh darisem purna karena keterbatasan kem am puan yang penulism iliki, penulisbanyak m edapat bantuan,dukungan,dan m otivasibaik m orilm aupun m aterildariberbagaipihak. Atassegala bantuan, bim bingan, dan m otivasi, saran serta kritik darisem ua pihak penulishanya dapatm enyerahkan kepada allah SW T, sem ogaA llah SW T m em balaskebaikannya,m udah-m udahan laporan iniberm anfaat Bandung, m ei,2010 Penulis G alih Trisna Lesm ana (0905849) 1

Upload: galihtrisna

Post on 02-Jul-2015

4.300 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: las asetilin

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. Karena atas

karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Pengelasan

Menggunalakan Las asetilin, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan

kepada Nabi kita Muhammad SAW.

Laporan Praktek Pengelasan Menggunalakan Las asetilin, ini disusun untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pablikasi Logam di Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) Bandung.

Dalam penyusunan Laporan Praktek Pengelasan Menggunalakan Las asetilin

ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan jauh dari sempurna karena

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, penulis banyak medapat

bantuan,dukungan,dan motivasi baik moril maupun materil dari berbagai pihak.

Atas segala bantuan, bimbingan, dan motivasi, saran serta kritik dari semua

pihak penulis hanya dapat menyerahkan kepada allah SWT, semoga Allah SWT

membalas kebaikannya, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat

Bandung, mei,2010

Penulis

Galih Trisna Lesmana

(0905849)

1

Page 2: las asetilin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual

dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai

mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan

atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan

(ditekan), sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam.

Kita yang ad a di bidang otomotif harus bisa menggunakan las asetilin dan

mengetahui cara pengelasan yang baik dan benar.las asetilin ini pada dasarnya

menggunakan karbit sebagai sumber panas.kita bias mencoba mempraktekan tiga

jenis sambungan las,jadi kita bisa menggunakan las asetilin walaupun belum

terampil.

1.2. Tujuan.

Praktek pengelasan dengan menggunakan las asetilin ini bertujuan untuk :

Memenuhi tugas laporan las asaetilin yang hasil prakteknya sudah selesai.

Melatih keterampilan dalam menggunakan las asetilin.

Dapat mempraktikan secara langsung keselamatan kerja dalam menggunakan

las asetilin.

1.3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan.

Laporan praktek pengelasan dengan menggunakan las asetilin ini ditulis,

untuk mengisi tugas praktek di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas

Pendidikan Teknik Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

2

Page 3: las asetilin

1.4. Sistematika penulisan

Kata pengantarDaftar isiBab I: Pendahuluan

1.1. Latar belakang1.2. Tujuan1.3. Ruang lingkup penulisan laporanBab II: Praktek pengelasan menggunakan las asetilin

2.1. Tujuan praktek2.2. Alat-alat2.3. Bahan2.4. Landasan teori2.5. Langkah kerja2.6. Temuam praktek dan pembahasanBab III: Kesimpulan dan saran3.1. Kesimpulan3.2. SaranLampiranGambar kerja

3

Page 4: las asetilin

BAB II

PRAKTEK PENGELASAN MENGGUNAKAN LAS ASETILIN

2.1. Tujuan Praktek.

Praktek pengelasan menggunakan las asetilin memiliki beberapa tujuan

anatara laian :

a. Tujuan Secara Umum.

Secara umum praktek ini bertujuan untuk :

Memberikan keterampilan dalam mengelas dan pengalaman yang

berharga.

Dapat membentuk suatu sumber daya manusia yang berguna.

b. Tujuan Secara Khusus.

Secara khusus praktek ini bertujuan untuk :

Mengisi salah satu syarat Mata Kuliah Pabrikasi Logam.

Mempraktekan teori-teori yang telah diterima selama pembelajaran.

Melatih keterampilan dalam bidang pengelasan khususnya las asetilin.

Memperdalam ilmu tentang pengambungan logam dengan menggunakan

las asetiln.

2.2. Alat-alat.

Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktek pengelasan dengan

menggunakan las asetilin antara laian :

a. Alat Utama.

Las asetilin.

Bahan tambah.

b. Alat Tambahan.

Penjepit.

Tang.

c. Keselamatan Kerja.

4

Page 5: las asetilin

Kamar las.

Kacamata kas

Sepatu dan baju.

2.3. Bahan.

Bahan yang dipakai dalam proses pengelasan adalah Plat Besi dengan rincian

ukuran sebagai berikut :

Panjang bahan : 493 mm.

Lebar bahan : 36 mm.

Tebal bahan : 3,6 mm.

2.4. Landasan Teori

Pengelasan Dengan Gas Oksi-asetilin

Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yang

sering ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering digunakan

untuk menghubungkan dua logam atau welding.

Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam melalui

proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil pembakaran

campuran gas asetilin dan gas oksigen.Perangkat perbengkelan las karbit digunakan

untuk memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi,

pipa dan poros).

Nyala Api Netral

5

Page 6: las asetilin

Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar mengalami

surface hardening.

Nyala api kerucut dalam berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antara

tidak ada. Nyala api kerucut luar berwarna kuning.

Nyala Api Oksigen Lebih

Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan kuningan.Setelah

dicapai nyala api netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka kita akan

dapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala apinya pendek dan berwarna ungu, nyala

kerucut luarnya juga pendek.

Nyala Api Asetilen Lebih

Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita mengurangi aliran gas oksigen.

Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api luar berwarna biru.

a.Nyala Oksi-asetilen

Dalam proses ini digunakan campuran gas oksigen dengan gas asetilen.

Suhu nyalanya bisa mencapai 3500 oC. Pengelasan bisa dilakukan dengan atau

6

Page 7: las asetilin

tanpa logam pengisi.Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium

karbida dengan air dengan reaksi sebagai berikut :

C2H2+2 H2O Ca(OH)2+C2H2

Gambar bentuk tabung oksigen dan tabung asetilin:

Gambar : Tabung asetilen dan oksigen untuk pengelasan oksiasetilen.

Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100

kPa dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan

pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen.

Tabung asetilen mapu menahan tekanan sampai 1,7 MPa. Skema nyala las dan

sambungan gasnya bisa dilihat pada gambar

.

7

Page 8: las asetilin

Gambar : Skema nyala las oksiasetilen dan sambungan gasnya.

Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala

netral, reduksi dan oksidasi. Nyala netral diperlihatkan pada gambar 5

dibawah ini.

Gambar : Nyala netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar.

Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala

memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksi

serti yang bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruan

adalah reaksi gas CO atau H2 dengan oksigen yang diambil dari udara.

b.Pengelasan Oksihidrogen

Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai 2000°C lebih rendah dari oksigen-

asetilin. Pengelasan ini digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan

bengan titik cair yang rendah.

8

Page 9: las asetilin

c. Pengelasan Udara-Asetilen

Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan pembakar Bunsen. Untuk

nyala dibutuhkan udara yang dihisap sesuai dengan kebutuhan. Suhu

pengelasan lebih rendah dari yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatas

yaitu hanya untuk patri timah dan patri suhu rendah.

d. Pengelasan Gas Bertekanan

Sambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gas

menggunakan oksiasetilen hingga 1200 oC kemudian ditekankan. Ada dua

cara penyambungan yaitu sambungan tertutup dan sambungan terbuka.

Pada sambungan tertutup, kedua permukaan yang akan disambung ditekan

satu sama lainnya selama proses pemanasan. Nyala menggunakan nyala ganda

dengan pendinginan air. Selama proses pemanasan, nyala tersebut diayun

untuk mencegah panas berlebihan pada sambungan yang dilas. Ketila suhu

yang tepat sudah diperoleh, benda diberi tekanan. Untuk baja karbon tekanan

permulaan kurang dari 10 MPa dan tekanan upset antara 28 MPa.

e. Pemotongan Nyala Oksiasetilen

Pemotongan dengan nyala juga merupakan suatu proses produksi.

Nyala untuk pemotongan berbeda dengan nyala untuk pengelasan dimana

disekitar lobang utama yang dialiri oksigen terdapat lubang kecil untuk

pemanasan mula. Fungsi nyala pemanas mula adalah untuk pemanasan baja

sebelum dipotong. Karena bahan yang akan dipotong menjadi panas sehingga

baja akan menjadi terbakar dan mencair ketika dialiri oksigen.

2.5. Langkah Kerja.

Langkah-langkah pengelasan menggunakan las asetilin sebagai berikut :

1. Memakai baju praktek dan sepatu.

2. Mempersiapkan alat dan bahan.

9

Page 10: las asetilin

3. Memotong Plat besi ukuran 493 mm masing-masing panjang 100 mm

sebanyak 4 buah.

4. Nyalakan las asetilin dengan cara memutar pembuka gas asetilin,dan

kemudian putar pembuka oksigen.

5. Atur besar arus api las dengan cara menambah maupun mengurangi jumlah

gas asetiln maupun gas oksigen.

6. Memakai kacamata las lalu mencoba mengelas, bahan yang ukurannya

kurang 100 mm.

7. Setelah dikira cukup melatih pengelasan, langsung mengelas benda kerja

sesuai dengan gambar kerja yang dilampirkan, untuk perhatian posisi

pengelasan.Dalam pengelasan tidak boleh tegak lurus dan jaraknya tidak

boleh nempel ke benda kerja.kemiringan posisinya sekitar 75°.

8. Setelah selesai pengelasan capit dan simpan benda kerja ke tempat yang

aman lalu pukul terak yang menempel pada benda kerja.

9. Setelah semua selesai matikan kembali las asetilin dengan cara mematikan

gas asetilin terlebih dahulu kemudian matikan gas oksigen.dan bereskan

alat-alat maupun tempat kerja.

2.6. Temuan Praktek dan Pembahasan.

Pada saat praktek menemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara

lain :

1. Elektroda menempel pada benda kerja terjadi karena jarak elektroda ke

benda kerja terlalu dekat atau menempel maka jarak elektroda harus sesuai

yaitu sama seperti diameter kawat elektroda yang dipakai.

2. Membentuk siku pada benda kerja yang dilas, untuk membentuk sudut siku

pada benda kerja yang dilas ujung-ujung benda kerjanya harus di titik

terlebih dahulu kalau belum siku dipukul pake palu sampai siku, setelah

benar-benar siku baru dilas.

10

Page 11: las asetilin

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan.

Dari hasil praktek mengelas dengan menggunakan las asetilin dapat

disimpulkan bahwa pengelasan asetilin ini harus dikerjakan dengan hati-hati

kerena berhubungan dengan gas.penggunaan las ini harus sesuai prosedur untuk

menghindari kecelakaan pada saat pengelasan.

3.2. Saran.

Dalam kegiatan pratek ini kita berhadapan dengan asetilin yang besar arusnya

tinggi maka ada beberapa saran antara lain :

Berhati-hati dalam kegiatan praktek.

Utamakan keselamatan baik benda kerja maupun diri kita sendiri.

Tidak boleh bercanda atau main –main dalam melakukan pengelasan.

11

Page 12: las asetilin

LAMPIRAN

1. Daftar Pustaka.: Asyari Daryus – Proses Produksi Universitas Darma Persada - Jakarta 47. Hery Sunaryo- Teknik pengelasan kapal.jilid 1

2. Job Sheet.

3. Gambar Kerja.

12

Page 13: las asetilin

GAMBAR KERJA

13