las listrik

16
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : LAS LISTRIK PEMBIMBING : Gatot Subiyanto Praktikum : 19 Maret 2015 Penyerahan : 26 Maret 2015 (Laporan) Oleh: Kelompok : VI (enam) Nama : 1. Risma Regiyanti NIM. 131411047 2. Rizki Abi Karomi NIM. 131411048 Kelas : 2B PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA

Upload: risma-regiyanti

Post on 02-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Teknik Kimia

TRANSCRIPT

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015MODUL

: LAS LISTRIKPEMBIMBING: Gatot Subiyanto

Praktikum

: 19 Maret 2015Penyerahan: 26 Maret 2015

(Laporan)

Oleh:

Kelompok: VI (enam)

Nama

: 1. Risma Regiyanti

NIM. 131411047

2. Rizki Abi Karomi

NIM. 131411048Kelas

: 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015LAS LISTRIK

A. PengertianLas busur listrik atau umumnya disebut dengan las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias Iistrik antara lain yaitu :1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon, Misalnya: Las listrik dengan elektroda karbon tunggal. Las listrik dengan elektroda karbon ganda.2. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya: Las listrik dengan elektroda berselaput Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) Las Iiarik submergedB. Macam-Macam Mesin Las Listrik1. Mesin Las Arus Bolak Balik (MesinLasAC)

Gambar Mesin Las ACMesin las arus bolak balik memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam pesawat las ini arus dari jaringjaring listrik dirubah menjadi arus bolakbalik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan untuk mengelas, sehingga mesin las ini disebut juga mesin las transformator. Karena langsung menggunakan arus listrik AC dari PLN yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Volt sampai dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator (Trafo) step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan.Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya. Arus pada transformator dapat disetel sesuai kebutuhan dengan memutar ulir penyetel arus. Pada transformator las AC, terdapat dua kabel yaitu kabel busur dan kabel masa, dimana jika kedua kabel tersebut tertukar, tidak akan mempengaruhi perubahan temperature yang timbul.Kelebihan dari mesin las arus searah (AC)1) Perlengkapan dan perawatan lebih murah2) Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan3) Nyala busur kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi lasKekurangan dari mesin las arus searah AC

1) Tidak dapat dipergunakan untuk semua jenis elektroda

2) Tidak dapat digunakan untuk mengelas semua jenis logam

2. Mesin Las Arus Searah (Mesin Las DC)

Gambar Mesin Las DCArus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:1) Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil

2) Setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC

3) Tingkat kebisingan lebih rendah

4) Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah

5) Dapat dipergunakan untuk mengelas plat yang tipisMesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.Mesin las DC mempunyai polaritas yang berbeda beda, tidak seperti mesin las AC yang dapat digunakan dengan kutub sembarang (terbalik balik). Berikut ini adalah polaritas mesin las DCa. Hubungan arus polaritas terbalik (DCRP)DCRP (Direct Current Reverse Polarity) adalah jika kabel masa dipasang pada benda kerja dengan kutub anoda dan kabel elektroda dihubungkan dengan kutub anoda. Pada hubungan DCRP, panas yang diberikan oleh mesin las didistribusikan 1/3 ke benda kerja dan 2/3 nya ke elektroda sehingga panas yang diberikan mesin las ke elektroda lebih banyak daripada panas yang diberikan ke benda kerja.

b. Hubungan arus polaritas lurus (DCSP)DCSP (Direct Current Straight Polarity) adalah pemasangan kabel las dengan menghubungkan antara kabel masa (benda kerja) dengan kabel anoda (positif) dan kabel elektroda dengan kutub katoda (negatif).Pada hubungan DCSP, panas yang diterima benda kerja lebih banyak daripada panas yang diterima elektroda dengan perbandingan 2/3 banding 1/3.

3. Mesin Las Ganda (MesinLasAC-DC)

Gambar Mesin Las AC-DCMesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda. Mesin las arus ganda dapat menyuplai arus antara 25 ampere sampai 140 ampere yang digunakan untuk mengelas plat plat tipis, baja anti karat (stainless steel) dan alumunium. Untuk mengelas benda kerja yang tebal ,arus dapat disetel 60 300 ampere.C. Prinsip Dasar Las Listrik

Pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupun logam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mancapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dangan kuat arus (I) dan waktu (t) yang dinyatakan delam satuan, panas joule atau kalori seperti rumus dibawah ini :H = E x I x tdimana :

H = panas dalam satuan joule

E = tegangan listrik delam volt

I = kuat arus dalam amper

t = waktu dalam detik Las Listrik Dengan Elektroda Karbon

Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi. Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW )Las tistrik ini menggunakan alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.Gambar dibawah ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan ke terminal positif.

Dalam Gambar dibawah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.

Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada saat pangelasan.Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar. Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateu campuran dari kedua gas tersebut yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses Ias listrik TIG ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Las Listrik MIGLas listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik. Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik.Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat.Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai las bersama dengan gas pelindung.

Las Listrik SubmergedLas listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm Ias).Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Ias. Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .

D. Pengkutuban Elektroda

1. Pengkutuban LangsungPada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).

2. Pengkutuban TerbalikUntuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

Pangaruh Pengkutuban Pada Hasil LasPemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada : Jenis bahan dasar yang akan dilas Jenis elektroda yang dipergunakanPengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.

E. Macam-Macam Sambungan pada Las

1. Butt-weld (BW) cocok untuk pipa dan fitting berukuran besar dengan reliabilitas yang tinggi.

2. Socket-weld (SW) digunakan untuk ukuran kecil. Ujung pipa dibuat rata, lalu didorong masuk ke dalam fitting, valve atau flange.

Dibandingkan dengan BW, SW memiliki kelebihan dalam hal penyambungan dan pelurusan yang lebih mudah, terutama untuk ukuran kecilPERCOBAAN PRAKTIKUM LAS LISTRIK

A. Alat dan Bahan

1. Kawat las

2. Transformator

3. Alat Pelindung Diri

4. Elektroda

5. Pemegang elektroda

6. Kabel elektroda

7. Kabel tenaga

8. Kabel massaB. Prosedur Kerja

C. Pembahasan

D. Kesimpulan

E. Saran

PUSTAKA

Anonim, 2010. Teknik Las Listrik dan Rangkaian Las Listrik. (Online). www.isidunia.com/2010/03/teknik-las-listrik-dan-rangkaian-las-listrik.html. [diakses 20 Maret 2015]

Sutiyoso, F. 2011. Teknik Las Listrik. (Online). http://repository.binus.ac.id/content/D0592/D059279733.doc [diakses 21 Maret 2015]

Rahmawati, Dyah Ayu. 2013. Macam-Macam Las Listrik. (Online).

https://dyahayukrahmawati.files.wordpress.com/2013/06/2 [diakses 22 Maret 2015]