presentasi las

26
Kelompok 6 Aas Siti Aisah 209131001 Evan Giovani 209131011 Ilman Hadid Yusuf 209131015 Yanuar Pratiwa 209131024

Upload: browian

Post on 27-Jun-2015

454 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: presentasi las

Kelompok 6

Aas Siti Aisah 209131001Evan Giovani 209131011Ilman Hadid Yusuf 209131015Yanuar Pratiwa209131024

Page 2: presentasi las

PENGELASPENGELASANAN

Page 3: presentasi las

P E N G E L A S A N

Pengertiana. Definisi pengelasan menurut American Welding Society, 1989

Pengelasan adalah proses penyambungan logam atau non logamyang dilakukan dengan memanaskan material yang akan disambung hingga temperatur las yang dilakukan secara : dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure),hanya dengan tekanan (pressure), atau dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler)

b. Definisi pengelasan menurut British Standards Institution, 1983Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau

lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses penyambungan tersebut.

Page 4: presentasi las

1. Las Tempa (Forge Welding)

Pengelasan tempa merupakan teknik penyambungan logam yang paling tua. Komponen logam yang akan disambung dipanaskan hingga temperatur kerja kemudian bersama-sama ditempa dengan palu atau peralatan lainnya hingga tersambung menjadi satu.

Page 5: presentasi las

2. Las Dingin (Cold Welding)Pengelasan dingin adalah proses

penyambungan logam pada temperatur ruang di bawah pengaruh tekanan. Akibat tekanan, permukaan benda kerja mengalami aliran dan menghasilkan sambungan las. Sebelum penyambungan permukaan dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat sehingga terbebas dari lapisan oksida. Beban tekan dapat dilakukan dengan perlahan-lahan atau dengan tumbukan (impak). Pengelasan dingin ini umumnya diterapkan pada aluminium dan tembaga, tetapi kadang-kadang juga diterapkan untuk penyambungan nikel, seng, dan monel

Page 6: presentasi las

3. Las Thermit (Thermit Welding)Las termit adalah penyambungan/las

antara dua batang rel, melalui suatu reaksi kimia dengan menggunakan termit (besioksida dengan bubuk alumunium). Metode ini dilaksanakan dengan bahan yang sederhana dan menghasilkan sambungan yang baik.Reaksinya seperti berikut:

Fe2O3 + 2 Al → 2 Fe + Al2O3 + 850 kJ

Hasil reaksi tersebut berupa besi ditambah dengan kerak Al2O3 serta panas yang terjadi cukup untuk mencairkan besi yang berada disekitar rel yang pada gilirannya akan memadukan besi hasil reaksi dengan rel.

Page 7: presentasi las

Prosedur pelaksanaan pengelasan

Las termit dilaksanakan dengan urutan:• Setelah penggelaran rel dilaksanakan;• Disekitar sambungan dipasang cetakan/mal;• Mal diisi dengan campuran besioksida dengan bubuk

alumnium;• Dengan bantuan pemanasan dengan brander campuran

tersebut dipanaskan sampai 900 0C;• Campuran ini akan tercetus reaksinya pada suhu 900 0C;• Reaksi akan berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Temperatur reaksi akan mencapai 2500 °C;• Cetakan dibuka;• Kelebihan besi sebagai hasil reaksi di potong selagi masih

membara dan kemudian diratakan dengan menggunakan gerinda.

Page 8: presentasi las

4. Las Buhul (Cad Welding)

Play

Page 9: presentasi las

5. Las Alir (Flow welding)

Play

Page 10: presentasi las

6. Las Gas

Play

Page 11: presentasi las

7. Las Busur arang (Carbon Arc Welding)

Play

Page 12: presentasi las

8. Las Busur Logam (Metalic Arc Welding)

Play

Page 13: presentasi las

9. Las Tahanan (Resistance Welding)

Play

Page 14: presentasi las

10. Las busur Otomatis (Submerge-Arc Welding)

Play

Page 15: presentasi las

11. Las Atom Hidrogen (Atomic Hydrogen welding)

Play

Page 16: presentasi las

12, Pateri Lunak, pateri keras dan las pateri (Soldering, Brazing and Braze Welding)

Play

Page 17: presentasi las

13. Las Busur Tungsten Perisai Gas (Tungsten Inert Gas T.I.G )Gas tungsten arc welding (GTAW)

adalah pengelasan busur proses yang menggunakan nonconsumable tungsten elektroda untuk menghasilkan las. Daerah las dilindungi dari pencemaran atmosfer oleh gas pelindung (biasanya suatu gas inert seperti argon ), dan logam pengisi biasanya digunakan, meskipun beberapa lasan, yang dikenal sebagai lasan autogenous, tidak memerlukannya. Sebuah konstan-arus listrik las menghasilkan energi yang dilakukan di busur melalui kolom terionisasi gas dan uap logam yang sangat dikenal sebagai plasma .a

Play

Page 18: presentasi las

14. Las Busur Logam Perisai Gas (Metal Inert Gas/M.I.G)

Play

Page 19: presentasi las

15. Las sinar Laser dan Sinar Elektron (Laser beam and Elektron beam)

Play

Page 20: presentasi las

Peralatan Keselamatan untuk proses Pengelasan

1. Helm Las / Penutup MukaHelm Ias maupun tabir las

digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan.

Page 21: presentasi las

2. sarung TanganSarung tangan

dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu di pakai sepasang sarung tangan.

Page 22: presentasi las

3. Baju Las/ApronBaju las/Apron dibuat dari kulit atau

dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya dapat dipakai apron.

Page 23: presentasi las

4. Sepatu las Sepatu las

berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.

Page 24: presentasi las

5. Kamar LasKamar Ias dibuat dari

bahan tahan.api. Kamar las penting agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las.

Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dileng kapi dangan sistim ventilasi: Didalam kamar las ditempatkan meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las dan bunga api.

Page 25: presentasi las

6. Masker LasJika tidak memungkinkan adanya

kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.

Page 26: presentasi las

ppp