penge las an

45
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri banyak dikenal tehnik pengelesan / penyambungan benda, salah satu tehnik yang banyak di pakai untuk menyambung benda kerja adalah tehnik pengelesan (mengelas) mangelas merupakan salah satu tehnik penyambung antar satu bagian komponen dengan komponen yang lain yang bersifat tetap. Di jaman sekarang ini pengunaan tehnik pengelasan dapat menjangkau hampir semua pekerjaan yang mengunakan bahan baku logam. Pengelasan mempunyai banyak jenis, maka di buatkan klasifikasi menurut cara pelaksanaan penyambungan di antaranya las listrik, las karbit, solder dan brazing 1.2 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dan pengelasan 2. Melatih keterampilan, ketepatan dan ketelitian dalam melakukan pengelasan 3. mengafikasikan teori dan praktikum kedalam lapangan dan mengetahui cara mengaplikasikan Hal : 1

Upload: hermanto-siregar

Post on 19-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laS

TRANSCRIPT

BAB I

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Dalam dunia industri banyak dikenal tehnik pengelesan / penyambungan benda, salah satu tehnik yang banyak di pakai untuk menyambung benda kerja adalah tehnik pengelesan (mengelas) mangelas merupakan salah satu tehnik penyambung antar satu bagian komponen dengan komponen yang lain yang bersifat tetap.

Di jaman sekarang ini pengunaan tehnik pengelasan dapat menjangkau hampir semua pekerjaan yang mengunakan bahan baku logam. Pengelasan mempunyai banyak jenis, maka di buatkan klasifikasi menurut cara pelaksanaan penyambungan di antaranya las listrik, las karbit, solder dan brazing

1.2 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dan pengelasan

2. Melatih keterampilan, ketepatan dan ketelitian dalam melakukan pengelasan

3. mengafikasikan teori dan praktikum kedalam lapangan dan mengetahui cara mengaplikasikan 1.3 Maksud praktikum 1. Memberikan masukan dagi mahasiswa unhtuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pengelasan

2. Memberiakan berbagai ketentuan dan keselamatan kerja yang khususnya bagi proses pengelasan

3. Mengatahui jenis-jenis dan macam-macam pengelasan

4. Mengetahui tehnik-tehnik pengelesan BAB IILANDASAN TOERI2.1 Ruang lingkup dan defenisi

Mesin las banyak di gunakan dalam batang konsruksi sebagai alat untuk menyambung antara bagian komponen dalam kontruksi sangatah luas. Meliputi perkapalan, jambatan, rangka baja boiler.pipa saluran. Kendaraan reli dan sebagainya.di samping itu. Proses las juga dapat di pergunakan untuk reperasi, minsanya untuk mengisi lobang lobang pada curam. Membuat lapisan kerak pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah luas, dan macam-macam reerasi lainya

Pengelasan bukan tujuan utama kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai nilai ekonomi. pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan pengelasan harus betul-betul memperhatikan kesesuian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta keadaan di sekitarnya

Prosedur pengelasan kelihatanya sangatlah sederhana tetapi tetapi sebenarnya di dalamnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus di atasi, dimana pemecahanya memerukan berbagai nacam pengetahuan tentang pengelasan karena itu, dalam pengelesan pengetahuan harus turut serta mandampingi praktek secara lebih terinci dapat dikatakan bahwa dalam perencanaan kontruksi baguanan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara pengelasan bahan las dan jenis las yang akan di pergunakan. Berdasarkan fungsi dan bagian-bagian bagunan atau mesin yang di rancang. Dewasa ini teknoogi pengelasan berkembang begitu pesat. maka terdapat beberapa proses pengelasan, karena itu banyak jenis pengelasan maka di buatlah klasifikasi menurut cara pelaksanaan sambungannya proses pengelasan di klasifikasikan menjadi las listrik, las karbit, solder dan brazing 2.1.1 .Las Listrik

Umumnya cara pengelasan yang paling praktis adalah dilakukan dengan mngelas listrik. Di man alas listrik lebih efisien dan ebih mudah. Lebih kuat daripada melakukan las memekai karbit atau asitelin. Untuk mengelas kita memakai karbit atau asitelin. Untuk mangelas, kita memakai elektro las yang di selubungi oleh lapisan di mana bahan

lapisan itu berfungsi :

Untuk melindunggi logam dan cairan las terhadap pengaruh udara

Mempertinggi drajat ionisasi gas-gas dalam busur nyala

menambah zat-zat yang juga pada elektroda yang dilapis mesin terbakar keluar logam elektroda las listrik terdiri dari beberapa macam yaitu:

elektroda sifat biasa

elektroda selubung febri

elektroda selububung garis

elektroda seret

elektroda baker dalam

elektroda kontak

Perlengkaan las listik Kecuali pesawat las dan elektroda di perlukan alat seperti kabel-kabel dan rang listrik

palu dan sikat las

kap las / topi las

dalam pengelasan terdapat berbagai macam kumulan las (bentuk sambungan las) antara lain

kampul tumpul

kampul sudut

Gambar 2.1 kampoh las tumpul

Gambar 2.2 kampoh las sudut

Jenis-jenis mesin las

Jenis-jenis mesin las

1. benda kerja

2. busur nyata

3. elektorda las4. roda pengatur

5. bahan pengisi

6. corong isi

7. saklar listrik

8. pipa karet

9. terak campur

10. kampuh lap

Gambar 2.3 Mesin Las Automatis

Gambar 2.4 genarator AC

Gambar 2.5 generator DC

Pemakaian bentuk kampuh tersebut hanyalah merupakan bentuk khusus dalam pekerjaan. Tergantung macam dan bentuk yang akan diatas. Selama melakukan pekerjaan, las, tukang, las harus melindungi dirinya terhadap pengaruh sinar las dan panas, maka dalam malakukan pekerjaan las harus di gunakan alat pelindung diri atau pengaman diri

Gambar 2.6 penataan pengaman las

Alat pengamatan diri haruslah dimiliki oleh setiap bengkel las, karena alat itu meindungi setiap pekerja dari asap, radiasi panas, dan sinar ultraviolet dari sinar imframerah yang berasal dari busur nyata sewaktu mengelasMemotong plat baja dengan las juga bias di lakukan maka hal ini diperlukan brander pemotong sendiri. Prosedur pengelasan harus menghasilkan pelaksanaan pengelesan yang semudah-mudahnya, karena itu hal-hal berikut harus mendapat perhatian

Harus di usahakan supaya pelaksaan pengelesan dapat di kerjakan dengan posisi elektroda yang seharusnya

harus diusahakan agar tukang las dapat meihat busur listrik terjadi

harus di usahakan agar pengelasan dapat di laksanakan dengan posisi alamiyah

di daam melaksanakan ataupun menentukan konstruk si pengelasan harus di pikirkan pula adanya biaya harus diadakan pertimbangan yang menyeruruh dan sekian sudut beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam usaha menurunkan biaya kuntruksi Menyederhanakan kontruksi dan mengurangi jumah batang sejauh mungkin Kontruksi harus mudah di rakit Sejauh mungkin mengunakan batang dan konsturksi yang standar

Harus mengusahakan mengunakan las datar Rencana kontruksi harus sedemikian rupa sehingga ketelitian bentuk dapat di atur pada tahap perakiran

Mengunakan cara pengelasan yang menyebabkan terlaksananya pengelasan dengan bahan las yang sedikit mungkin Harus di hindari pengelasan dalam dan pengelasan ruang sempit Harus di usahakan sesedikit mungkin pelurusan dan penyetelan selama proses pengelasan Mengunakan cara pengelasan dengan efisien yang tinggi Di hindari sejauh mungkin pengelasan di lapangan

Cara-cara menggerakan elektroda macamnya banyak sekali, tetapi tujuannya adalah sama, yaitu mandapatkan deposit logam las dengan permukaan yang rata. Harus dan menghindari terjadinya tariakan dan pencamuran terak/ kotoran. Yang penting di perhatikan adalah menjaga agar sudut elektroda dan kecepatan alektroda dan kecepatan elektroda tidak berubah Akhir-akhir ini kontruksi las banyak sekali di pergunakan sehingga pelaksanaan pekerjaan las juga semakin besar dan dengan sendirinya kecelakaan-kecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan samakin banyak terjadi. Umunya kecelakaan terjadi karena kurangnya kehati-hatian

2.1.2 Las karbit

Las karbit adalah suatu cara pengelasan di mana panas yang di gunakan untuk pengelasan di peroleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar dengan oksigen (Zat Asam). Dalam pekerjaan las karbit ini (sering juga di sebut las asitelen), di pergunakan gas karbit dan oksigen untuk menghasilkan panas dengan perantaraan sebuah brander dalam sebuah pembakaran. Dengan melelehkan logam yang akan di sambung dan batang penambah (electrode) maka dapat di padukan cairan logam tersebut yang akhirnya tersambung setelah menjadi dingin untuk pembangkit gas karbit di gunakan apa yang di sebut generator karbit atau juga bisa dipakai gas yang berasal dari botol Asitelin

Asitelin adalah suatu zat air arang (C2H2) yang di buat secara besar besaran dari karbit kalsium (CaC2) yang dengan singkat disebut karbit dan air

CaC2 + 2H2O Ca(OH) + C2H2 + gKeterangan

CaC2

= batu karbit Ca(OH)2 = Kapur terguyur

C2H2

= gas karbit

g

= panas

Pada tekanan lebih setinggi 2 atmosfr asitein dapat meletus. Suatu tekanan yang lebih dari 11/2 atm tidak boleh terjadi dalam pembuatan asitelin (generator) dalam rungan. Las karbit tidak boleh terdapat api terbuka dan cahaya buatan harus di sekat

Antara brander dan generator harus di pasang kunci air/ pengaman. Untuk menghindarkan pada waktu bagian mulut pembakar las (brander) berhubungan dengan sesuatu hal maka di buatlah kunci air cara yang termudah dalam mengelas dengan cara karbit adalah dengan mengunakan botol asetein. Botol oksigen regulator (pengantar keluarnya gas branker (pembakar ) dan sebagainya (alat-alat pengaman)

Hal-hal yang harus di perhatiakan dalam mangelas dengan cara karbit adalah

Generator las harus di pasang di letakan di luar atau didalam ruang yang khusus

Di sekitar generator las tidak terdapat api yang dapat membakar gas dalam generator

Cahaya yang masuk kedalam ruangan harus disekat pipa-pipa untuk mengalirkan gas karbit jika masing-masing mengandung gas setelah di pakai harus di keluarkan terlebih dahulu di luar tempat rungan mangelas Pada brander harus dipasang alat alat pengaman guna manghindari pengaliran gas kembali kepesawat asitein

Generator las harus diikat dengan kuat pada tiang supaya tidak jatuh dan meledak

syarat-syarat yang peru di perhatikan dalam pemakian botol oksigen adalah

Botol tidak boleh jatuh dan jika perlu harus diikat dengan kawat bahan pada tiang

Botol jangan diletakan dekat api atau terkena sinar matahari, karena kemungkinan dapat meledak

Sewaktu mengangkat atau memindahkan botol harus hati-hati supaya jangan jatuh

Permasaahan generator pada kabel saluran gas tidak boleh keliru Tutup pengaman dan tutup botol hanya di buka jika akan bekerja saja

kunci pembuka tutup botol atau gas oksigen harus berada di belakang, supaya memudahkan dalam menutup dan mencegah adanya kemungkinan bahaya kebakaran regulator gas adalah alat pengatur tegangan yang di gunakan untuk menurunkan tekanan gas yang keluar dari botol sehingga tekanan tetap konstan sewaktu melakukan pekerjaan las brender adalah alat pemancar gas oksigen dan gas asitelen dapat terbakar untuk pengelasan

Gambar 2.7 Botol asitelen dan oksigen yang telah bersih selang karet dan brender

Gambar 2.8 brander

Gambar 2.9 regurator

2.1.3 Solder Atau Brazing

Penyolderan yaitu cara penyambungan logam dibawah pengaruh penyaluran panas dengan bantuan logam penyambung (solder) yang menpunyai titik lebar di bawah titik lebur logam yang akan dikembangkan pada proses solder atau brozing hanya bahan penyambungan yang di cairkan, sedangkan bahan dasarnya dipanaskan samai suhu cair bahan penyambung tersebut

Gambar 3.0 solder

2.2 Kaselamatan dan kesehatan kerja pada proses pengelasan

Akhir-akhir ini kontruksi las banyak sekali di gunakan sehingga pelaksanaan pekerjaan las juga menjadi makin besar san dengan sendirinya kecelakaankecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan juga manjadi makin banyak kecelakaan-kecelakaan tersebut pada umunya di sebabkan karena kurangnya baban mentah. Untuk menghindari kecelakaan tersebut perlu pengusaan pengetahuan tertentu dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus di ambil bila terajad kecelakaan. Beberapa sumber kecelakaan dan cara menghindarinya di terangakan lebih lanjut pada pasal-pasal berikut ini :2.2.1 Kecelakaan karena cahaya dan sinar

2.2.2 Cahaya dan sinar yang berbahaya

Selama proses pengelasan akan timbul cahaya dan sinar yang dapat mambahayakan juru las dan pekerjaan lain yang dapat di lihat atau cahaya tampak, sinar ultraviolet dan sinar imfra merah. Karena hal ini maka pencegahan teahadap bahaya dari cahaya harus di persyaratkan 1. Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Bila sinar ultraviolet maka pada mata akan terasa seakan-akan ada benda asing di dalamnya dalam waktu antara 6 sampai 12 jam kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 12 jam pada umunya rasa sakit ini akan hilang setelah 45 menit

2. Cahaya tampak

Semua cahaya tampak yang masuk kemata akan si teruskan oleh infa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu lama mungkin akan menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit ini sifatnya juga hanya sementra3. Sinar infra merah

Adanya sinar infra merah tidak segera terasa oleh mata karena itu sinar ini lebih berbahya sebab tidak di ketahui, tidak terlihat dan tidak terasa pengaruhnya sinar infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas yaitu menyebabkan pembengkan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea prebiopea yang terlalu dini dan terjadinya kerabunan jelas disini bahwa akibat dari pada sinar infra merah jauh berbahaya dari pada kadua cahaya yang lainya

2.2.1.2 Perlindungan pada muka

1. Perlindungan mata

Perlindugan mata harus mampu menurunkan kekuatan pancaran sinar ultraviolet dan infra merah untuk keperluan ini maka perindungan mata harus mempunyai warna transmisi tertentu. Misalnya abu-abu coklat atau hijau, hal-hal penting yang harus di perhatikan dalam memilih pelindung adalah:

a. Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap cahaya

b. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang bercahaya

c. Harus mempunyai sifat sifat yang tidak melelahkan mata

d. Harus tahan lama dan mempunyai sifat yang tidak berubah

e. Harus memberikan rasa nyaman kepada pemakai.

2. Perindungan mata

Perindungan muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap kebakaran kulit sebagai akibat dari cahaya busur.

Pakaian dan lainya yang tidak dapat di lindunggi dengan hanya mamakai pelindung mata. Bentuk pelindung muka bermacam macam. Dapat berbentuk helm dan dapat berupa pelndung yang harus di pegang 2.2.1.3 Debu dan gas dalam asaplas

Debu dalam asap las besarnya berkisar antara 0,2 mm sampai dengan 3mm. distribusi dari ukuran debu asap yang timbul dari electro jenis ilmiah dan hidrgen rendah dapat di lihat dari gambar berikut

Gamba 3.11 Distribusi ukuran debu asap

Butir-butir debu asap dengan ukuran 0,5 mm atau lebih besar. Bila terhisap akan tertanam oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan. Sedangkan debu asap yang lebih harus akan terabawa masuk kedalam paru-paru dimana sebagian akan di hembuskan keluar kembali. Debu asap yang tertinggal dan menimbulkan beberapa penyakit seperti sesek nafas dan lainya

Gambar 2.12 Komposisi kimia asap las

2. Gas dalam asap las

Gas-gas berbahaya yang terjadi pada waktu pengelasan adalah gas karbon monoksida (co). karbon dioksida (CO2) ozon (O3) dan gas nitrogen dioksida (NO)

Pengaruh dari gas-gas tersebut terahadap tubuh manusia dan harga batasnya di jelaskan di bawah ini.

a. Gas Karbon Monoksida (CO)Pada tempat pengelasan, gas CO2 yang terjadi di ubah menjadi CO dengan konsentrasi yang menurun bias jaraknya akin menjauh dari tempat las. Gas Co memunyai aktivitas yang tingi terhadap hemogobi yang dengan sendirinya kan menurunkan daya penyerapan terhadap oksigen harga tvl untuk gas ini adalah 50 ppm b. Gas karbon dioksida (CO2)

Di dalam udara sudah terdapat konsentrasi gas CO2 sendiri tidak berbahaya terhadap tubuh tetapi bila konsentrasinya terlalu tinggi konsentrasi oksigen di udara akan menurunkan dan dapat membandingkan, terutama dalam ruang tertutup harga tlv untuk gas ini adalah 5000 ppm

c. Gas ozon (O3)

Gas ozom terjadi karena reaksi foto kimia dari sinar utra vioet. Bila seorang bernapas dengan udara yang mengandung air 0.5 ppm O3, selama 3 jam, maka akan merasakan sesak napas. Bila konsentrasi mencapai 1 atau 2 ppm dalam waktu 2 jam akan merasa pusing, sakit dada, dan kekeringan pada pipa pernapasan harga RLV untuk gas ini adalah 0,1 ppm d. Gas Nitrogen monoksida (Mo)Gas No yang masuk ke dalam pernapasan tidak merancang, tetapi akan bereaksi dengan hemoglobin (Hb) seperti hanya gas Co dan Hb, maka gas NO tidak mudah lepas dari hemoglobi bahkan mengikat oksigen yang di bawa oleh hemoglobin bahkan mengikat oksigen yang di bawa oleh hemoglobin. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan system saraf harga TLV untuk No adalah 25 ppm

BAB IIIGAMBAR ALAT DAN FUNGISIDA 3.1 Generator AC

Berfungsi sebagai sumber listrik

Gambar 3.1 Generator AC

3.2 Masker / pelindung mata

Berfungsi sebagai pelindung mata dari Percikan-percikan api

Gambar 3.2 masker

3.3 Elektroda

Berfungsi sebagai bahan penyambung dengan panas yang dihasilkan sehingga dapat melebur dan mengikat banda kerja yang akan di sambungkan

Gambar 3.3 elektroda

3.4 Holder

Berfungsi sebagai penjepit elektroda dan menghantar listrik

Gambar 3.4 holder

3.5 Sarung tangan

Berfungsi untuk melindunggi tangan dan perakaran-perakaran dari proses las

3.6 martil

Berfungsi untuk membuang terak atau sisa-sisa pengelasan yang masih menempel pada benda kerja

Gambar 3.6 mortil

3.7 Sikat baja

Berfungsi membersihkan permukaan benda keya

Gambar 3.7 sikat baja

3.8 Apron

Berfungsi untuk melindunggi badan dari panas dan percikan yang di hasikan oleh mesin las / proses pengelasan

BAB IV

GAMBAR SPESIMEN LANGKAH KERJA

Gambar spesimen

Gambar 4.1 gambar spasimen

Langakah Kerja Adapun langkah kerja dari percobaan pengelasan ini adalah :4.2.1. Persiapan praktikum

- menyediakan peralatan-peralatan yang akan di gunakan

- memakai alat pelindung

4.2.2 Prosedur praktikum

- Mengatur besar tegangan / ampere pada mesin las sesuai dengan benda kerja

- Menentukan diameter dan jenis kawat las sesuai dengan benda kerja

- Menentuakan kawat las pada penjepit las - Mengaktifkan tombol las pada posisi On

- Melakukan pengelasan

- Melakukan tombol Off setelah tombol pengelasan

4.2.3 Setelah Praktikum - Membersihkan peralatan dan sisa sisa kawat las

- Mengabaikan peralatan pada tempat kerjanya semula

BAB VANALISA HASIL

Gambar 5.1 Hasil Pengelasan

Adapun hasil pengelasan dari proses pengelasan dari yang dilakukan berupa guratan gengsi-gengsi pengelasan. Hasil pengelasan ini tidak maksimal karena kurangnya keahlian dan ketarampilan praktikan

BAB VI

SUMBER KESALAHAN DALAM PENGERJAAN

Sumber-sumber kesalahan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : Kurangnya keahlian praktikum sehingga hasil pengelasan tidak maksimal

mesin las yang cepat panas sehingga mengangu peoses pengelasan

gerakan tangan tidak sesuai dengan gerakan lengan mencair

jarak antara benda kerja dengan kawat las pada saat pengelasan terlalu jauh

BAB VII

APLIKASI TEHNIK

Aplikasi tehnik yang dapat di terapkan pada percobaan ini sangat banyak karena pengelasan merupakan suatu tehnik penyambungan yang amat banyak di gunakan dalam dunia industri diantanya

Di bidang perkapalan

Pembuatan rel kereta api

Kontruksi bagunan dan jembatan

Industri manufaktur lainya BAB VIIIKESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dari praktikum pengelasan adalah

1. Tehnik pengelasan yang benar akan menghasilkan pengelasan yang benar pula. Dengan kata lain yang menjadi acuan baik dan burukya suatu pengelasan di tentukan oleh penguasaan / pengetahuan mengenai metoda zig-zag

2. Keterampilan para pengelas (di dalam hal ini praktikum) sangat penting untuk menghasilkan hasil pengelasan yang baik

8.2 Saran

Saran yang dapat di berikan penulis setelah melakukan percobaan pengelasan adalah

1. Asisten lab haruslah terus mengawasi praktikannya saat melakukan pengelasan

2. Pakailah alat pelindung diri

3. Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (k3)DAFTAR PUSTAKA Daryanto. 1993. Dasar-Dasar Tehnik Mesin . Jakarta Rheneka CiptaSulisyo handoko, bambang 2010 Model Praktikum Proses Produksi. Medan . Institut Teknologi Medan Wiryosumarto, harsono dan toshie okumura. 2004 Teknoogi Pengelasan Logam. Pradiya ParatamaTUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1. Sebutkan jenis kawat las yang digunakan pada penjelasan sesuai dengan dimensi dan jenis bahan!

2. Sebutkan langkah kerja pada penjelasan sesuai dengan dimensi dan jenis bahan!

3. Jelaskan proses terjadinya ikatan metalurgi

4. Sebutkan 3 keuntungan dan penjelasan dibandingkan dengan proses penyambungan

5. Apa saja yang mempengaruhi proses penjelasan

6. Ada berapa jenis kampuh dalam proses peneglasan

7. Apa perbedaan yang mendasar dari beberapa jenis logam berilut a. besi, b. baja karbon rendah, c baja karbon tinggi di baja cor, ebesi cor

8. Apa tujuan dari pemanasan mula, pada pengelasan besi cor

9. Sebuah transformator step down mempunyai effesiensi 77%, jumlah lilitan primernya 1400 lilitan sedangkan skundernya 50 lilitan. Apa bila daya yang diberikan pada primernya 1200 Watt dengan kuat arus 5A. Tentukanlah daya pada skundernya!

Jawab

1.-Kabel elektroda adalah kawat yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda

-

Kawat line gal adalah kawat yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik denngan mesin las

-

Kawat massa adalah penghubung mesin las dengan benda kerja.2- Menyesuaikan besar tegangan pada mesin las dengan benda kerja

- Menentukan diameter benda kerja yang akan dilas

- Jepit kawat las pada penjepit las

- Aktifkan tombol mesin las pada posisi On

- Melakukan proses pengelasan

- Matikan mesin las apabila telah selesai

3. Pengelasan antara bahan dasar yang dias dengan elektroda las yang digerakkan melalui energi panas

4- Dapat menyambung sebuah komponen dengan kuat

- Bisa menggunakan tenaga listrik sebagai sumber poros

-Mempunyai tahanan yang kokoh dan tidak mudah patah.

5.Kabel las periksa kondisi pengelasan

-Periksa hasil pengelasan

-Over lapping, mesin las

6.-Kampuh tumpul : Las pinggir, kampuh I, kampun tertutup kampuh V terbuka, Kampuh V , kampuh x dll.

-Kampuh sudut :Kampuh sudut dalam, kampuh sudut luar, gabungan kampuh V , kampuh x dan kampuh sudut dalam ganda.

7.a.Baja Karbon rendah :-Kekuatan tarik 430 -530 n/2

-Daerah temperatur lebar

-Kekerasan 220 HV

b.Baja Karbon Tinggi :-Kekerasan 200-300 HV

-Kekuatan tarik 500-800 n/m2

c.Baja cor

:-Kekerasan 150 HV

-Kekuatan tarik 620 N/mm2

d.Besi Cor

:-Kekerasan 142 325 HV

e.Besi

:-Kekuatan tarik 150-400 HV

8.- Agar dapat mudah dilas lebur

-Untuk memanaskan penampang penampang yang lebar atau tidak beraturan .

-Agar bisa menggunakan elektroda dasar nikel .

9.diketahui 5

(= 77 %

n1= 1400 lilitan

n2= 500 lilitan

d1 = 1200 watt

I1= 5 A

Ditanya = d2 =...?

Jawab :

= =

1400. I2= 2500

I2=

= 1,8 A

=

=

5. d2

= 2160

D2

=

= 422 wattKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehasirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia Nya penulis dapat manyelesaikan laporan praktikum proses produiksi dengan judul Pengelasan

Laporan ini di tulis setelah penulis melakuakan praktikum dilaboraturium proses produksi di institut teknologi medan dalam kesepatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

1. Orang tua penulis.yang senangtiasa memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini baik moril atau pun materi

2. Bapak Ir Sutrisno selaku ketua jurusan teknik industri Institut Teknologi Medan

3. Bapak Ir Muldani selaku kepala laboraturium proses produksi

4. Abang Zulfan taupik selaku Asisten laboraturium proses produksi , Percobaan V pengelasan di institut teknologi medan

5. Rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya mambangun demu kesempurnaan laporan ini

Demikianlah penulisan laporan ini penulis perbuat semoga dapat bermampat di kemudian hari. Akhir kata penulis ucapkan terima

Medan 10 November 2010

Abdul Karim Saleh

Nim 07205021

DAFTAR ISI

Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi III

Bab I. Pendahuluan 1

1.1 latar belakang 1

1.2 tujuan praktikum 1

1.3 maksut praktikum 1

bab II landasan teori 3

2.1 ruang lingkup dan definisi 3

ii

i

PAGE 38 Hal :

_1354654136.unknown

_1354654210.unknown

_1354655503.unknown

_1354655612.unknown

_1354655491.unknown

_1354654152.unknown

_1354654067.unknown

_1354654091.unknown

_1354654028.unknown