laporan uji benedict
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Biokimia
UJI BENEDICT
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Hardika Azmi Solin 1305101050117
Hanafi 1305101050052
Malikul Mulki 1305101050018
Nazia Ulfa 1305101050005
Ulva Sri Wahyuni 1305101050101
Teuku Setia Putra 0905101060003
LABORATORIUM BENIH
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang
terdapat dalarn alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH20;
misalnya, rumus molekul glukosa. ialah C6H12O6 (enam kali CH20). Senyawa
ini pemah disangka "hidrat dari karbon," sehingga disebut karbohidrat. Dalam
tahun 1880-an disadari bahwa gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan
yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton
atau turunan mereka.
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir)
dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara
pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut
gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat
dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu
disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan.
fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida
dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida
diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh
polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan
selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari
kapas.
1.2. Tujuan percobaan
Untuk mengetahui ada tidaknya pada larutan sukrosa,glukosa,fruktosa dan
aquades.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat digunakan
pada senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa
CnH2nOn yaitu mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidroksi.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak
dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari
dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. (Dawn B, 2000).
Selain menjadi sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber),
seperti selulosa, pektin serta lignin (William, 1994). Ada dua macam karbohidrat
yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks
misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat
simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari karbohidrat adalah
sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat struktur
molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai polihidroksialdehid
atau polihidroksiketon (Ramsden, 1994).
Alam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam
amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan
H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman
yang berklorofil (Winarno FG, 2004).
Uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi
sedikitnya dua buah monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi
secara langsung dengan Benedict, contohnya semua golongan monosakarida,
sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti
bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangannya,
contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk
menghindari pengendapan cuco3 pada larutan natrium karbonat (reagen
Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi
oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga
sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi
larutan Benedict (Zulfikar, A. 2010).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Bahan dan Alat percobaan
Bahan : - Glukosa 1%
- Fruktosa 1%
- Sukrosa 1%
- Reagent Benedict
Alat : - Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet volume
- Pemanas/Hot plate
- Beaker glass
3.2. Prosedur Percobaan
1) 3 tabung reaksi disiapkan.
2) Masing-masing tabung reaksi diisi dengan Glukosa 1%, Fruktosa 1% dan
Sukrosa 1% sebanyak 1 ml.
3) Reagent benedict ditambahkan pada masing-masing tabung 2 ml.
4) Perubahan yang terjadi diamati.
5) Larutan dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit.
6) Percobaan diulangi sekali lagi.
7) Perubahan yang terjadi diamati.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2 Pembahasan
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir)
dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara
pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut
gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat
dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu
disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan.
fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Gula reduksi dengan larutan benedict (campuran garam kupri sulfat,
Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan
dihasilkan endapan berwarna merah dari kupro oksidasi.
Jika tidak ada zat yang mereduksi maka larutan benedict ini tetap jernih
sesudah percobaan. Tetapi apabila jumlah karbohidrat yang mereduksi banyak
sekali maka reaksi terlihat sebelum dipanaskan.
Dari Praktikum yang kami lakukan salah satunya pada bahan fruktosa
hasil uji benedictnya bersifat positif (+) menimbulkan hijau-kuning dan kupro
oksida yang diendapkan berwarna merah bata serta memiliki endapan yang halus
dan jumlahnya lebih banyak.Jadi bila kami hubungkan dengan teori yang ada
maka benar bahwa gula reduksi dengan larutan benedict terjadi reaksi reduksi
oksidasi dan dihasilka endapan berwarna merah dari kupro oksidasi.
V. KESIMPULAN
1. Urutan larutan berdasarkan kepekatannya adalah glukosa, laktosa,
dekstrosa, sukrosa, dan amilum.
2. Waktu pemanasan mempengaruhi larutan dalam mereduksi.
3. Perubahan warna disebabkan oleh terjadinya pemecahan molekul
karbohidrat dari yang lebih kompleks (polisakarida) menjadi lebih
sederhana (monosakarida).
4. Larutan yang mengandung karbohidrat akan berwarna kemerahan.
5. Gula reduksi dengan larutan benedict (campuran garam kupri sulfat,
Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan
dihasilkan endapan berwarna merah dari kupro oksidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Wiliam H. 1994. Biokimia jilid II. EGC : Jakarta
Dawn,B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC : Jakarta
Hawab, H. M. 2003. Pengantar Biokimia. Bayumedia. Publishing : Malang
Ramsden.1994. Biokimia dalam kehidupan. Gramedia : Jakarta
Riawan, S. 1990. Kimia Organik Binarupa. Jakarta: Aksara
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia : Jakarta