laporan tutorial v radiologi trg 1

23
LAPORAN TUTORIAL MODUL RADIOLOGI TRIGGER I ( NASIB MALANG SIDI GAMPO ) OLEH : Kelompok Tutorial V Fasilitator : dr. Herlina Nasution Ketua : Aci Mariani ( 08- 048 ) Sekretaris : Fadli Yulias ( 08- 050 ) Notulen : Firdaus Saputra ( 08-049 ) Anggota : Rake Andara ( 08-042 ) Putra Agung BP. ( 08-043 ) Anisa Oliawira D. ( 08-044 ) Nesia Besti N. ( 08-045 ) Yusneli ( 08-046 ) Alviyanti ( 08- 047 ) Rosi Noprianie ( 08–048 ) Metania Ramanda A. ( 08-205) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Upload: rake-andara

Post on 03-Jul-2015

815 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

LAPORAN TUTORIAL

MODUL RADIOLOGI

TRIGGER I ( NASIB MALANG SIDI GAMPO )

OLEH :

Kelompok Tutorial V

Fasilitator : dr. Herlina Nasution

Ketua : Aci Mariani ( 08-048 )

Sekretaris : Fadli Yulias ( 08-050 )

Notulen : Firdaus Saputra ( 08-049 )

Anggota : Rake Andara ( 08-042 )

Putra Agung BP. ( 08-043 )

Anisa Oliawira D. ( 08-044 )

Nesia Besti N. ( 08-045 )

Yusneli ( 08-046 )

Alviyanti ( 08- 047 )

Rosi Noprianie ( 08–048 )

Metania Ramanda A. ( 08-205)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2010

Page 2: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

1. Modul : Radiologi

2. Trigger : Trigger I ( Nasib malang Sidi Gampo )

3. Semester : VI (enam)

4. Tutorial : V (Lima)

5. Fasilitator : dr. Herlina Nasution

6. Ketua : Aci Mariani ( 08-041 )

7. Sekretaris : Fadli Yulias ( 08-050 )

8. Notulen : Firdaus Saputra ( 08-049 )

9. Anggota : Putra Agung BP. ( 08-043 )

Anisa Oliawira D. ( 08-044 )

Nesia Besti N. ( 08-045 )

Yusneli ( 08-046 )

Alviyanti ( 08-047 )

Rake Andara ( 08-042 )

Rossi Noprianie ( 08-048 )

Metania Ramanda A. ( 08-205 )

Diperiksa oleh Padang, 18 desember 2010

dr. Hernina Nasution Aci Mariani

(Dosen Pembimbing) ( Ketua Kelompok )

Page 3: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Trigger 1 : Nasib Malang Sidi Gampo

Bapak Sisi Gampo yang berusia 40 tahun datang berobat ke poliklinik karena nyeri

yang hilang timbul di ari – ari sebalah kanan dan nyeri saat BAK. Sewaktu sedang menunggu

pangilan dokter tiba – tiba terjadi gempa. Malangnya lemari yang ada di dekatnya jatuh

manimpa perut, kaki dan tangan pak Sidi Gampo.

Kemudian pak Sidi Gampo dilarikan ke IGD, setelah diperikasa dokter menemukan

adanya fraktur ektremitas atas dan bawah, dan saat dipasang kateter ditamukan urine bewarna

merah. Sehingga dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan radiologis untuk traktus

urinarius dan ektremitas diantaranya pemeriksaan uretrografi, foto polos abdomen, CT scan

abdomen dan foto polos ektremitas tetapi pak Sidi Gampo sepertinya keberatan dan bertanya

“ apa tidak bahaya saya di rotgen begitu banyak?”.

STEP 1 : CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1. Uretrografi

2. Poto polos abdomen

3. Ct-scan abdomen

4. Foto polos abdominal

STEP 2 : DEFINE THE PROBLEMS

1. Apa saja fungsi dari pemeriksaan retrografi, foto polos abdomen, ct-scan abdomen,

poto polos ekstermitas

2. Apa saja risiko pemeriksaan radiologi

3. Apa saja kelainan yang dapat dilihat pada pemeriksaan radiologis (uretrografi, foto

polos abdomen, ct-scan abdomen foto polos ekstremitas

4. Prosedur-prosedur pemeriksaan radiologi (uretrografi, foto polos abdomen, ct-scan

abdomen, foto polos extremitas

5. Indikasi pemeriksaan radiologi

6. Apa syarat pemeriksaan radiologi

Page 4: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

7. Kontraindikasi pemeriksaan radiologi

STEP 3 : HYPOTESA

1. a. Uretrografi

Untuk melihat penyumbatan

b. foto polos abdomen

kelainan pada abdomen

c. ct-scan abdomen

melihat trauma abdomen

d. foto polos ekstremitas

melihat fraktur dan dislokasi

2. resiko

Kanker

3. uretrografi

Penyumbatan saluran urinaria

foto polos abdomen

5. indikasi uretrografi

bila terdapat darah dan urine

fraktur pelvis

Page 5: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

foto porsi abdomen

obtruksi usus

perforasi

nyeri renal

benda asing

mekonium yang tidak keluar (bayi)

4. -

6. syarat

tanpa kontras: tidak ada syarat khusus

dengan kontras: saluran cerna harus bersih, puasa selama 12 jam

STEP 4 : ARRANG EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLLUTION

LAKI – LAKI ( 40 TH)

URETROGRAFI

GEJALAURINE

BERWARNA MERAH

TRAUMA EXTREMITA

S

FOTO POLOS ABDOMEN DAN CT SACAN ABDOMEN

SYARAT DAN TUJUANPROSEDUR

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

KELAINAN KELAINAN YANG YANG DAPAT DILIHAT

CARA PEMBACAAN

FOTO POLOS

EKTREMITAS

Page 6: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

STEP 5 : LEARNING OBJECTIVE

mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang

1. definisi pemeriksaan radilogi (uretrografi, foto polos abdomen, ct scan abdomen, foto

polos ekstremitas

2. syarat dan tujuan pemeriksaan radilogi (uretrografi, foto polos abdomen, ct scan abdomen,

foto polos ekstremitas

3. prosedur pemeriksaan radilogi (uretrografi, foto polos abdomen, ct scan abdomen, foto

polos ekstremitas

4. cara pembacaan pemeriksaan radilogi (uretrografi, foto polos abdomen, ct scan abdomen,

foto polos ekstremitas

5. bahaya dan resiko pemeriksaan radilogi (uretrografi, foto polos abdomen, ct scan abdomen,

foto polos ekstremitas

STEP 6 : GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY

STEP 7 : SHARED THE RESULT

1. DEFINISI DAN INDIKASI PEMERIKSAAN RADILOGI (URETROGRAFI, FOTO

POLOS ABDOMEN, CT SCAN ABDOMEN, FOTO POLOS EKSTREMITAS

CT scan adalah suatu prosedur yg digunankan untuk mendapatkan lembaran dari

berbagai sudut abdomen.

Poto polos abdomen adalah salh satu alat bantu dalam mendiagnosis terjadi gangguan

pada abdomen,

Poto polos exstrimitas adalh alat yag di gunakan untuk melihat gambaran

tangan,pergelangan tangan,kaki pergengelanggan kaki,lutut,pinggul,dan untuk melihat

adanya retakan atau dislokasi pada extrimitas

Page 7: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Uretrgrogafi adalah pemeriksaan yang dilalakukan untuk mengetahui adanya

penyumbatan dan penyempitan pada uretra

2. Tujuan Radiologi

Tujuan Pemeriksaan CT Scan :

Untuk mendiagnosa kelainan-kelainan yang terdapat dalam tractus urinarius dan tractus

digestifus dan kelainan kelainan patologis yang terdapat pada abdomen, juga sebagai evaluasi

terhadap tindakan atau operasi maupun terapi yang akan dilakukan terhadap pasien.

Persiapan Pemeriksaan CT Scan dengan Kontras :

1. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi, ureum, creatinin, dan GDS.

2. Puasa makan minimal 4 jam sebelum pemeriksaan.

Tujuan pemeriksaan ekstremitas: untuk melihat kelainan anatomi, dan patologis dari

ekstremitas pada organ yang di minta.

Tujuan pemeriksaan Uretrografi: untuk melihat adanya penyempitan atau pembuntuan uretra.

Untuk mengetahui panjangnya penyempitan uretra dibuat foto iolar (sisto) uretrografi.

Uretrografi untuk melihat adanya striktura, kerobekan uretra, tumor uretra.

Diagnostik sinar x yang berguna dalam mendeteksi kelainan dalam tubuh.. Mereka adalah

cara, tanpa rasa sakit non-invasif untuk membantu mendiagnosa masalah seperti patah tulang,

tumor, kerusakan gigi, dan

Selain untuk diagnose rontgen juga digunakan untuk terapiradioterapi, dimana sinar x

digunakan untuk menghancurkan tumor ganas dan mencegah pertumbuhannya

Tanpa Kontras ( Thorax, Cervical, Vertebra, Panoramic, dll ) :

   

Tidak ada syarat khusus

Page 8: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Dengan Kontras :

- Ro. BNO-IVP :

Pasien harus sudah melakukan pemeriksaan creatinin (bila Creatinin tinggi tidak dapat

dilakukan pemeriksaan IVP )

Melakukan pembersihan sal cerna (Urus-urus) dengan minum garam inggris 30 mg

(tersedia di apotik) dengan 1 gelas air putih 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan,

sebelumnya pasien dianjurkan makan makanan yang tidak berserat (lembut)

Pasien dianjurkan tidak banyak bicara dan tidak merokok

Puasa selama 12 jam sebelum  dilakukan pemeriksaan ( setelah  minum garam inggris

) boleh minum air putih

- Ro Colon in loop, Double Contras Colonografi (DCC)

Pasien Puasa 12 jam sebelum pemeriksaan

Melakukan pembersihan sal cerna ( urus-urus ) dengan minum garam inggris 30 mg

dengan 1 gelas air putih 12 jam sebelum pemeriksaan

Diianjurkan tidak banyak bicara dan tidak merokok

Khusus untuk Colon in Loop dengan kasus Megacolon pasien tidak perlu

dilakukan persiapan pemeriksaan

- Ro. HSG ( Hystero Salphyngo Grafi )

Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 8 -11 setelah hari pertama menstruasi terakhir

(hari pertama keluar darah menstruasi yang  terakhir dihitung sebagai hari I )

Pasien tidak boleh coitus (berhubungan dengan suami) sampai dengan dilakukan

pemeriksaan

- Ro. OMD (Oesophago Maag Duodeno Grafi )

Pasien puasa 6 jam sebelum dilakukan pemeriksaan

Pada pemeriksaan pasien minum cairan kontras ( barium )                           

             

Page 9: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

- Ro. Urethrografi, Oesophagografi, Fistulografi : tidak ada persiapan khusus

- Ro. Mammografi

Pemeriksaan dilakukan 1 minggu setelah menstruasi ( tidak saat menjelang menstruasi

)

Lebih baik pemeriksaan dilakukan untuk usia 30 tahun keatas

Untuk usia dibawah 30 tahun disarankan untuk dilakukan USG mammae ( hasil

pemeriksaan lebih jelas karena massa mammae masih padat )

- Ro. Appendicogram

Sehari sebelumnya dilakukan pemeriksaan foto BNO

Pasien minum barium kontras yang dilarutkan dengan 1 gelas air putih pada 8 jam

sebelum pemeriksaan / foto berikutnya

Setelah 8 jam pasien kembali untuk dilakukan foto BNO yang ke2

Pasien tidak perlu puasa

Setelah minum barium, tidak boleh BAB sampai dilakukan foto Berikutnya.

3. Prosedur pemeriksaan radiologis

1. Uretrografi

Uretra bisa diperiksa 30 menit setelah urografi intravenous pada saat buli-buli

terisi kontras, atau dengan jalan retrograde urogram. “micturating-urogram”

berarti bahwa foto dibuat pada saat penderita disuruh kencing.

Setelah trauma , bila terdapat darah dalam urin dan dicurigai terjadi fraktur

pelvis. Jangan mengisi buli-buli melalui kateter uretra, ini bisa

membahayakan. Suntikan bahan kontras dan buat foto buli-buli setelah 30

menit. Kemudian bila bisa suruh penderita untuk kencing.

Zat kontras dimasukkan melalui uretra externus dengan posisi oblig

2. CT Scan ( Computerized Tomography Scanning )

Page 10: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Prinsip kerja :

Tabung menyinari pasien

Detector menangkap sinar X

Diolah oleh computer

Layar monitor

Teknik pemeriksaan :

Tahap I buat sanogram ( topografi ) untuk program potongan mana yang

akan dibuat

Tahap IIbuat scan sesuai dengan yang telah diprogaram pada tahap I

Hasil scan diolah sehingga bagus dan jelas

Dibutuhkan ketenagan pasien waktu diperiksa

Pemeriksaan dapat tanpa kontras dan dengan kontras

Potongan : axial ( atas ke bawah ), coronal ( depan kebelakang ), sagital

(samping)

3. Foto polos abdomen

Foto berbaring harus mencakup seluruh abdomen , termasuk pelvis dan

diafragma. Bila penderita besar sehingga satu film tidak cukup, pakailah film

tambahan.

Bila diagnose klinis adalah abstruksi usus atau perforasi gastrointestinal, perlu

tambahan foto berdiri. Kedua foto ini harus mencakup diafragma. Penderita

harus berbaring atau berdiri dengan lurus.

Bila penderitanya tidak bisa berdiri buatlah foto lateral dekubitus kiri ( sisi kiri

berada dibawah ) sebagai gantinya.bila dicurigai ada perforasi, buatlah foto

thorax PAdan lateral sebagai tambahan.

4. Foto polos ekstremitas

Buatlah 2 foto dengan proyeksi yang tegak lurus satu sama lain bila dicurigai

adanya fraktur atau dislokasi, kecuali pada pelvis dimana foto oblik akan

sangat berguna. Kadang-kadang diperlukan beberapa proyeksi misalnya pada

pergelangan tangan

Pastikan pada foto terlihat sendi diatas dan dibawah bagian yang fraktur pada

lengan atau kaki, kecuali bila secara klinisjelas bahwa fraktur hanya terdapat

pada bagian yang paling distal. Tetapi dalam hal ini pun sendi yang paling

dekat harus ikut terfoto.

Page 11: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Ingat bahwa kerusakan tendon dan pembuluh darah tidak bisa dilihat dengan

foto rutin

Hartono L. 1995. Petunjuk membaca foto untuk dokter umum. Jakarta;EGC

4. CARA PEMBACAAN

FOTO ABDOMEN

1. Periksalah semua tulang, terutama vertebra lmbalis dan pelvis. Carilah apakah ada

densitas tulang, baik peningkatan atau pengurangan densitas, dan carilah juga apakah

ada vetebra yang kolaps atau aligment yang abnormal. Periksalah sendi sacro – iliac

dan pastikanlah bahwa sendi tersebut bersih dan tidak berselubung atau manyatu.

2. Bila terdapat trauma baru, carilah apakah fraktur pafa iga – iga dan processus

transversus vertebra lumbalis. Pastikanlah bahwa tidak ada fraktur pada pelvis teruta

ma pada simfisi pubis pada sekitar sendi panggul.

3. Lihat diafragma pada foto berdiri adakah udara bebas di bawah diafragma. Jangan

keliru dengan udara yang ada di gaster atau kolon

4. Ushakan lah lihat tepi hepar.

5. Carilah apakah ada kalsifikasi abnorman, terutama di daerah kantunng empedu,

pankreas dan spanjang traktus urinarius

6. Lihat pola gas usus. Bila mengalami disentri.

Uretrografi

1. Lihatlah spanjang ureter yang terltak dekat processus tranvesus lumnalis pada sisi

kanan colluman vetebralis dan kemudian melengkung sedikit keluar sebelum

memasuki buli – buli.

2. Lihatlah apakah ada batu ureter di sepanjang ureter

3. Bila terjadi kompessi buli – buli pada kedua sisinya ini menujukan terdapat suatu

hematoma besar di dalam pelvis

4. Bila terdapat bahan kontras dari buli –buli ke dalam cavum pelvis, berarti buli – buli

atau uretra mengalami cedera

Foto Polos Ekstremitas

Page 12: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Normal results Hasil Normal

Normal:

Normal:

Tulang, sendi, dan jaringan lunak terlihat normal Tidak ada benda asing,

seperti potongan-potongan logam atau kaca, yang hadir.

. Tidak ada infeksi dan tidak ada pertumbuhan abnormal (tumor) yang hadir.

Sendi yang normal, tidak ada dislokasi atau tanda-tanda penyakit, seperti

arthritis.

Semua bagian dari penggantian sendi berada dalam posisi yang benar.

Abnormal results Hasil Abnormal

Abnormal:

Abnormal:

Retak tulang mungkin hadir.

benda asing, seperti potongan-potongan logam atau kaca, mungkin ada.

. pertumbuhan abnormal (tumor) yang hadir.

Tanda-tanda perdarahan atau infeksi, seperti pengumpulan darah, nanah,

atau gas mungkin ada.

sendi mungkin akan dislokasi.

. Tulang atau sendi mungkin menunjukkan tanda-tanda kerusakan dari

penyakit seperti osteoporosis , rheumatoid arthritis , osteoarthritis , gout ,

atau itu penyakit Paget . Lihat gambar rheumatoid arthritis kaki dan

rheumatoid arthritis tangan.

Pembengkakan terdapat pada jaringan di sekitar tulang tulang meskipun

mungkin normal.

Ada bagian longgar, bagian aus, atau infeksi pada sendi yang memiliki buah

buatan (penggantian sendi).

Page 13: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

CT – Scan Ektremitas

B. Irisan Axial Pada Abdomen 

Lima contoh CT irisan axial pada abdomen dengan 10 mm setiap slice. Pertama dengan 50 cc

bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infus melalui kontras intravena. Persiapan kontras oral

dengan water-soluble solution.

1. Irisan Axial 1

Page 14: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

o Irisan axial 1 untuk memperlihatkan bagian atas liver. Liver dibagi menjadi

dua lobus, lobus kanan dan lobus kiri.

Irisan Axial 1 (Bontrager, 2001)

Keterangan :

A. Lobus kanan liver

B. Lobus kiri liver

C. Lambung

D. Lambung (fundus dan bagian atas daerah lambung)

E. Spleen

F. Vertebre Thoracal 10 dan Vertebre Thoracal 11

G. Aorta abdominal 

H. Vena Cava Inferior

2. Irisan Axial 3

o Irisan axial 3 untuk melihat ekor pankreas. Ekor pankreas terletak di depan

ginjal kiri.

Irisan Axial 3 (Bontrager, 2001)

Page 15: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Keterangan :

A. Lobus kanan liver dari posterior

B. Kantong empedu

C. Lobus kiri liver

D. Lambung

E. Kolon desenden

F. Ekor pankreas

G. Spleen

H. Bagian atas lobus kiri ginjal

I. Kelenjar adrenal sebelah kiri

J. Vetebra Thoracal 11 – Thoracal 12

K. Vena Cava Inferior 

L. Bagian atas lobus kanan ginjal

3. Irisan Axial 5

o Irisan axial 5 melihat bagian ke dua duodenum. Kepala pankreas terletak di

luar dari duodenum. Jika bagian ke dua duodenum terlihat putih, maka dapat

dikatakan tumor pankreas.

Irisan Axial 5 (Bontrager, 2001)

Keterangan : 

A. Lobus kanan liver

B. Kantong empedu

C. Bagian ke dua duodenum

D. Lobus kiri liver

E. Lambung (pylorus)

F. Jejenum

Page 16: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

G. Kolon desenden

H. Ginjal kiri

I. Aorta Abdominal

J. Vetebra Lumbal I

K. Vena Cava Inferior

L. Kepala pankreas

4. Irisan Axial 7

o Irisan axial 7 memperlihatkan bagian tengah ginjal.

Irisan Axial 7 (Bontranger, 2001)

Keterangan : 

A. Inferior lobus liver

B. Pankreas

C. Kandung empedu

D. Kolon (asenden dan tranversum)

E. Jejenum

F. Kolon desenden

G. Renal pelvis ginjal kiri

H. Aorta Abdominal

I. Vetebra Lumbal I 

J. Vena Cava Inferior

5. Irisan Axial 8.

o Irisan axial 8 adalah 2 cm ke arah bawah renal pelvis pada ginjal dan

perjalanan kontras menuju ureter pada ginjal.

Page 17: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

Keterangan : 

A. Inferior lobus liver

B. Kolon asenden

C. Vena Cava Inferior

D. Aorta

E. Jejenum

F. Kolon desenden

G. Ginjal kiri

H. Ureter kiri

I. Vertebra Lumbal 2- lumbal 3

J. Muskulus psoas major 

K. Ureter kanan.

5. BAHAYA DAN RESIKO RADIASI

Bahwa sinar-X bila mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi

mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telor perempuan akan mati, sehingga

menyebabkan mandul.

Menurutnya, radiasi dari sinar-X ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini

akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh manusia, sehingga memudahkan

penyakit masuk kedalam tubuh. Oleh karenanya bila seseorang terkena radiasi sinar-X

disarankan segera mengkonsumsi makanan bergizi, minum susu dan kacang hijau agar

sel-sel tubuh yang mati segera tergantikan oleh sel-sel yang baru.

KESIMPULAN

Pemeriksaan radiologi berguna untuk mendekteksi kelainan – kelainan patologis yang

ada di dalam tubuh. Pemeriksaan radiologi yang mengunakan radiasi bepotensi

membahayakan jaringan dan sel dalam tubuh.

Page 18: Laporan Tutorial v Radiologi Trg 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono L. 1995. Petunjuk membaca foto untuk dokter umum. Jakarta;EGC

2. Manjoer, Arif.dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid II. Jakarta. Media

Aesculapius.FK UI

3. Sudoyo w.aru dkk. 2006. Ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta ; EGC

4. www.medicastore.com