laporan tahunan 2017 - balai karantina pertanian kelas ii...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya dan karunia-Nya sehingga Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Tahun 2017 dapat disusun dan diselesaikan sesuai harapan.
Laporan Tahunan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan kegiatan operasional teknis Karantina Hewan, Karantina
Tumbuhan dan penyelenggaraan ketatahusahaan terkait dengan
adaministrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan sebagai bagian
dari tugas dan fungsi (Tusi) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Kegiatan yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2017 sangat dinamis
seiring dengan kebijakan yang ditetapkan dan diberlakukan oleh Badan
Karantina Pertanian dan Kementerian Pertanian sebagai institusi yang
menaungi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Dinamika ini dipengaruhi
oleh mutasi atau perubahan jumlah pegawai, jumlah anggaran dalam DIPA,
revisi kegiatan dan peraturan-peraturan yang mendukung penyelenggaraan
tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Kami berusaha untuk dapat menyajikan kualitas laporan tahunan yang
sebaik mungkin sebagai bentuk representasi dari semua kegiatan yang
telah berhasil dilaksanakan dan permasalahan serta hambatan yang kami
catat sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan di tahun 2018.
Semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan gambaran dari
semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu selama tahun 2017 serta bermanfaat bagi kita semua.
Palu, Januari 2018.
Kepala Balai,
Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya NIP. 19630211 199103 1 003
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAM viii
RINGKASAN ix
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Keadaan Umum UPT 2
BAB II : KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA 11
A. Perencanaan dan Keuangan 11
B. Kepegawaian dan Tata Usaha 18
C. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana). 30
BAB III : KEGIATAN OPERASIONAL 43
A. KARANTINA HEWAN. 43
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diimpor.
43
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diekspor.
43
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diantarareakan.
44
1) Kegiatan Domestik Masuk 44
2) Kegiatan Domestik Keluar 49
4. Penggunaan Formulir Karantina Hewan 57
5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar HPHK 58
6. Kegiatan Koleksi HPHK 60
7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK 60
8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati hewani 61
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
3
B. KARANTINA TUMBUHAN. 62
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diimpor.
62
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diekspor.
63
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diantarareakan.
64
1) Kegiatan Domestik Masuk 64
2) Kegiatan Domestik Keluar 66
4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan 68
5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar OPTK 69
6. Kegiatan Koleksi OPTK 70
7. Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK 70
8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati nabati 71
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAKAN
PIDANA KARANTINA
72
BAB IV : KEGIATAN LAIN-LAIN 75
A. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait 75
B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar 76
C. Kegiatan Public Awareness 78
D. Notification of Non-Compliance 78
E. Lain-lain 79
BAB V : PERMASALAHAN DAN SOLUSI 80
A. Permasalahan 80
B. Solusi / Pemecahan Masalah 82
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN 84
A. Kesimpulan 84
B. Saran 85
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
4
DAFTAR TABEL Hal
1. Tabel 1 Wilayah Kerja BKP. Kelas II Palu beserta petugas
fungsionalnya.....................................................................
9
2. Tabel 2.a Perbandingan anggaran belanja antara DIPA di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2016 dan TA. 2017
15
3. Tabel 2.b Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Palu TA.
2017...................................................................................
15
4. Tabel2.c Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
TA. 2013 – TA. 2017..........................................................
16
5. Tabel 11 a.
Resume Tindakan Karantina Hewan (Tindakan
8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2017..................................................................................
54
6. Tabel 12 a.
Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan
Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 5 Tahun
Terakhir.............................................................................
56
7. Tabel 13 a.
Penggunaan Dokumen Karantina Hewan di Balai
Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2017.....................
57
8. Tabel 14 a.
Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Tahun 2017.................................................
61
9. Tabel 15 a.
Pengawasan Keamananan hayati hewani di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.................
62
9. Tabel 11 b.
Resume Tindakan Karantina Tumbuhan
(Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
Tahun 2017.......................................................................
67
10. Tabel 12 b.
Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan
Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 5 Tahun
Terakhir.............................................................................
68
11. Tabel 13 b.
Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai
Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2017.
69
12. Tabel 14 b.
Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Tahun 2017
71
13. Tabel 15 b.
Pengawasan Keamananan hayati nabati di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.
71
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
5
DAFTAR FOTO Hal
1. Gambar 1. Kantor Induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu... 95
2. Gambar 2. Keadaan Kantor Induk dari depan................................. 95
3. Gambar 3. Parkiran Kantor Induk dan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu....................................................................................
96
4. Gambar 4. Screen House Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu 96
5. Gambar 5. Kantor Wilker Pantoloan................................................. 97
6. Gambar 6. Halaman Kantor Wilker Pantoloan................................ 97
7. Gambar 7 .Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Palu 98
8. Gambar 8 . Instalansi Karantina Tindakan Karantina Hewan di Wilker pantoloan..............................................................................
98
9. Gambar 9.Kantor WilkerLuwuk........................................................ 99
10. Gambar 10. Kantor WilkerPagimana............................................... 100
11. Gambar 11.Kantor WilayahKerjaTolitoli......................................... 100
12. Gambar 12. Kegiatan Rapat Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu....................................................................................
101
13. Gambar 13. Kegiatan Family Gathering BKP Kelas II Palu........... 101
14. Gambar 14. Koordinasi dengan pengguna jasa.............................. 102
15. Gambar 17. Pemantauan OPTK Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu...............................................................................................
104
16. Gambar 18. Pembiaan Peningkatan Kemampuan Sinergitas Penyidik Polri dan PPNS.................................................................
105
17. Gambar 19. BIMTEK sinkronisasi bend.penerimaan mengenai aplikasi E-QVET dan E-PLAQ.........................................................
105
18. Gambar 20. In House Training Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium.....................................................................................
106
19. Gambar 19. Buka Puas Bersama dengan anak panti asuhan....... 106
20. Gambar 20. Anjangsana kepanti asuhan dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian................................................................
107
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
6
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 14. Daftar Urut Kepangkatan Kepegawaian PNS
di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
Tahun 2017...........................................................
108
2. Lampiran 15. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Naik pangkat
Tahun 2017...........................................................
111
3. Lampiran 16. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Menerima Gaji
Berkala Tahun 2017.............................................
112
4. Lampiran 17. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Mengikuti
Pelatihan Teknis dan Administrasi Tahun
2017.......................................................................
113
5. Lampiran 18. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu yang Pensiun Tahun
2017.......................................................................
114
6. Lampiran 19. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Mutasi / Alih
Tugas Pada Tahun 2017......................................
115
7. Lampiran 20. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Diangkat Dari
CPNS Menjadi PNS Tahun 2017..........................
116
8. Lampiran 21. Kegiatan Impor Hewan Hidup, Bahan Asal
Hewan, Hasil Baha Asal Hewan dan Media
Pembawa/Benda Lain melalui Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017....................
117
9. Lampiran 22. Kegiatan Ekspor Hewan Hidup, Bahan Asal
Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Media
Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker. Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017....................
119
10. Lampiran 23. Kegiatan Domestik Masuk Hewan Hidup,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan
dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017....................
122
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
7
11. Lampiran 24. Kegiatan Domestik Keluar Hewan Hidup,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan
dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.....................
135
12. Lampiran 25. Kegiatan Impor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil
Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan
Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
150
13. Lampiran 26. Kegiatan Ekspor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil
Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan
Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Wilker.
Pantoloan Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu Tahun 2017..................................................
151
14. Lampiran 27. Kegiatan Domestik Masuk Benih/Bibit
Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil
Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda
Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017..
173
15. Lampiran 28. Kegiatan Domestik Keluar Benih/Bibit
Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil
Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda
Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017..
193
16. Lampiran 29. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan
dan Pemusnahan Karantina Hewan di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
17. Lampiran 30. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan
dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2017.......................................................................
195
18. Lampiran 31. Intersepsi HPH/HPHK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.....................
196
19. Lampiran 32. Intersepsi OPT/OPTK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.....................
198
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
8
20. Lampiran 33 Hasil Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017...
200
21. Lampiran 34. Hasil Pemantauan Daerah Sebar OPTK di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2017.......................................................................
201
22. Lampiran 35. Resume Penyidikan Kasus-Kasus
Pelanggaran UU No.16 Tahun 1992 di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017..
202
23. Lampiran 36. Rekapitulasi Kegiatan Workshop/Seminar/
Apresiasi/ Rapat Kerja Yang Diikuti oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017..
203
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
9
RINGKASAN
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional dalam rangka
mengemban tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
pada Tahun Anggaran 2017 mendapatkan alokasi dana APBN
melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar
Rp.7.706.892.000,00 ( Tujuh miliar tujuh ratus enam juta delapan ratus
sembilan puluh dua ribu rupiah). Pagu dana dalam DIPA tersebut
digunakan untuk mebiayai kebutuhan Belanja Pegawai berupa Gaji Pokok
dan Tunjangan, Uang Makan serta Lembur, Belanja Barang untuk
membiaya kegiatan operasional kantor dan belanja non operasional dalam
rangka pelaksanaan tusi dan Belanja Modal untuk pengadaan peralatan
dan mesin berupa alat pengolah data dan fasilitas kantor serta rehabilitasi
gedung kantor untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
kantor. Dana tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp.7.572.827.787,-
(Tujuh miliar lima ratus tujuh puluh dua juta delapan ratus dua puluh tujuh
ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah) atau 98,26 %.
Selain dengan dukungan dana tersebut , Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu juga didukung sumber daya manusia terdiri dari 32 orang pegawai
(ASN) dan 30 orang Tenaga Harian Lepas. Sumber daya (anggaran dan
pegawai) tersebut kalau melihat luas wilayah dan banyaknya Wilayah Kerja
yang ada serta berdasarkan peta jabatan untuk Balai Karantina Pertanian
Kelas II masih jauh dari memadai. Namun tidak mengurangi semangat dan
kerja keras semua unsur yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu untuk mensukseskan semua tugas dan tanggungjawab yang
dibebankan dapat terselesaikan serta tertangani walaupun penuh dengan
catatan.
Di sisi lain pada tahun 2017 juga terjadi peningkatan volume dan frekwensi
kegiatan yang berhasil ditangani oleh petugas fungsional Karantina Hewan
dan Karantina Tumbuhan mulai dari adanya kegiatan impor walaupun
hanya 2 kali dan eksport media pembawa OPT yang meningkat menjadi
188 kali dan media pembawa HPHK merupakan ekspor perdana walaupun
baru 2 kali, tetapi tidak ada NCC atau Surat Penolakan dari Negara Tujuan.
Selain itu juga telah dilakukan pembinaan oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) kepada pengguna jasa yang lalai dan melakukan pelanggaran
melalui pembuatan surat pernyataan setelah dilakukan pemeriksaan dan
pembuatan Berita Acara Pemeriksaan.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, amanat Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Pusat di bawah
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yang berada di
daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam menjalankan kegiatannya
pada Tahun 2017 secara garis besar berpedoman pada Rencana
Strategis (RENSTRA) Badan Karantina Pertanian yang telah disusun
dalam rangka mendukung upaya reformasi perencanaan dan
penganggaran kegiatan berbasis pada kinerja dengan perspektif
jangka menengah.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis dalam penyelenggaraan kegiatan
tugas dan fungsinya untuk mewujudkan Visi dan Misi yang menjadi
tanggungjawab Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah berupa
peningkatan kualitas output dari masing-masing kegiatan yang
dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun
Anggaran 2017.
Data-data yang tertuang dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk
representasi dari apa yang telah berhasil dilakukan selama tahun
2017 oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dengan berbagai
kelemahan dan hambatan yang masih menyertainya sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan kajian atau evaluasi dalam rangka menjadi
focus perbaikan sehingga menjadi lebih baik kedepannya.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
11
B. Tujuan.
Yang ingin dicapai dari penyusunan Laporan Tahunan Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017 diantaranya adalah :
a. Sebagai bahan informasi tertulis terkait pelaksanaan semua
kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun
2017 yang menjadi tugas dan fungsinya;
b. Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian kinerja
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam pelaksanaan
pelayanan dan tindakan karantina pertanian, penegakan
kepatuhan terhadap peraturan perkarantinaan, pengelolaan
anggaran dan dukungan teknis lainnya.
c. Sebagai bahan evaluasi terhadap capaian, hambatan dan
permsalahan yang dihadapi selama tahunn 2017 dalam rangka
perbaikan dan peningkatan kuantitas serta kualitas kegiatan di
tahun-tahun berikutnya.
C. Keadaan Umum BKP. Kelas II Palu.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai pusat pelaksanaan
manajemen 3 M (Man, Money, Material) beralamat di Jalan Garuda
Nomor 16 Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota
Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Eselon I
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja UPT KarantinaPertanian.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu secara garis komando berada di bawah Badan Karantina
Pertanian Kementerian Pertanian dengan eselonering III. Adapun
struktur organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
12
melaksanakan tugas dan fungsinya adalah dipimpinan oleh seorang
Kepala Balai dengan eselon III-b dibantu oleh 3 (tiga) pejabat
struktural dibawahnya yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala
Seksi Karantina Tumbuhan dan Kepala Seksi Karantina Hewan serta
sebagai pelaksana adalah kelompok jabatan fungsional. Kelompok
jabatan fungsional yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebagai motor penggerak dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
adalah Jabatan Fungsional Medik Veteriner (Dokter Hewan
Karantina), Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)
Ahli, Paramedik Veteriner, POPT Terampil dan Pelaksana
Administrasi / Fungsional Umum.
Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ( Permentan No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 )
Sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang
Organisasidan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian, Balai Karantina
Kepala Balai
Jabatan Fungsional
Kepala Seksi Karantina Hewan
Kepala Seksi Karantina Tumbuhan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
13
Pertanian Kelas II Palu terbentuk sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Eselon III yang baru sebagai hasil penggabungan dari 2 (dua)
unit pelaksana teknis (UPT) Eselon IV sebelumnya yakni Stasiun
Karantina Hewan Kelas II Pantoloan dengan Stasiun Karantina
Tumbuhan Kelas II Pantoloan. Keberadaan kantor Balai Karantina
Pertanian (BKP) Kelas II Palu di Provinsi Sulawesi Tengah adalah
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban yakni
melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati
serta pengawasan keamanan pangan melalui pencegahan masuk,
keluar atau tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) atau
organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK melalui media
pembawa berupa hewan, tumbuhan dan produk-produknya yang dilalu
lintaskan melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran seperti
bandar udara, pelabuhan laut, penyeberangan dan kantor Pos yang
ada Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsinya tersebut
telah ditetapkan beberapa wilayah kerja yang terdiri dari Bandar Udara
Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Wilayah Kerja Pantoloan, Wilayah Kerja
Tolitoli, Wilayah Kerja Luwuk, Wilayah Kerja Pagimana, dan Wilayah
Kerja Donggala yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 94 tahun 2012 jo Permentan Nomor 44 tahun 2014
tentang tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa
penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK).
❖ Visi dan Misi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu juga mempunyai visi dan misi dar Badan Karantina
Pertanian yang harus dipahami dan dilaksanakan ditingkat lapangan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
14
oleh seluruh aparatur sipil negara. Adapun visi dan misi Badan
Karantina Pertanian adalah :
Visi : “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam
Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati
Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman
Hayati serta Keamanan Pangan”.
Sedangkan Misi :
1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina
(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;
4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;
5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.
❖ Tugas dan Fungsi.
Adapun tugas dan fungsi dari Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu di Provinsi Sulawesi Tengah dapat diuraikan
secara lebih terinci sebagi berikut :
a. Melakukan penyusunan Rencana, Evaluasi dan Pelaporan;
b. Melakukan tindakan karantina pertanian berupa Pemeriksaan,
Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan,
Pemusnahan dan Pembebasan media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK);
c. Melaksanakan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK dan
OPTK;
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
15
d. Melaksanakan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan
Nabati;
e. Melaksanakan Pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK
f. Pemberian Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan dan
Karantina Hewan
g. Pemberian Pelayanan Operasional Pengawasan Keamanan
Hayati Hewani dan Nabati
h. Pengelolaan Sistim Informasi, Dokumentasi dan Sarana Teknik
Karantina Hewan dan Tumbuhan
i. Pelaksanaan Pengawasan dan Penindakan Pelanggaran
Peraturan Perundang–undangan di bidang Karantina Hewan,
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati.
j. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan ke Tata Usahaan
Dalam mendukung kesuksesan Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu menjalankan tugas organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan maka dibantu dengan struktur pejabat
dibawahnya yakni :
❖ Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan serta
urusan tata usaha dan rumah tangga.
❖ Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan,
pengawasan keamanan hayati hewani, sarana teknik, pengelolaan
sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan
penindakan pelanggaran peraturan perundang–undangan di
bidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani.
❖ Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina
Tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati, sarana teknik,
pengelolaan sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
16
dan penindakan pelanggaran peraturan perundang–undangan di
bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.
❖ Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional
Paramedik Veteriner, Medik Veteriner, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT), serta jabatan fungsional
umumatau pelaksana yang terbagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan bidang keahlian masing – masing sesuai dengan
Peraturan Perundang–undangan yang berlaku .
a. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT)
➢ Melakukan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK)
➢ Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK
➢ Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati
➢ Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
b. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik
Veteriner mempunyai tugas :
➢ Melakukan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan,
Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan
Pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK);
➢ Melakukan Pemantauan daerah sebar HPHK ;
➢ Melakukan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani;
➢ Melakukan Kegiatan Fungsional lainnya sesuai peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
17
c. Kelompok Fungsional Umum atau pelaksana mempunyai
tugas melakukan dukungan teknis lainnya seperti :
➢ Menyusun administrasi kepegawaian (data pegawai,
kenaikan pangkat, mutasi, dll);
➢ Menyusun perencanaan kebutuhan anggaran untuk
belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal;
➢ Melakukan kegiatan perbendaharaan pengeluaran dan
penerimaan;
➢ Melakukan penatausahaan surat menyurat perkantoran
baik keluar dan masuk;
➢ Melakukan pengelolaan arsip;
➢ Menatausahakan dan mengelola penggunaan barang
milik negara;
➢ Menyusun pelaporan kegiatan bulanan dan tahunan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi senantiasa menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi agar dapat berjalan secara
efektif dan benar.
❖ Wilayah Kerja.
Bedasarkan Permentan Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Badan Karantina
Pertanian dan Permentan Nomor 44 tahun 2014 tentang tempat
pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan
karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
(OPTK di Propinsi Sulawesi Tengah, Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mempunyai 6
(enam) Wilayah Kerja yang ditangani dan ditempati petugas yaitu :
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
18
Tabel 1. Wilayah Kerja BKP. Kelas II Palu beserta petugas
fungsionalnya.
NO WILAYAHKERJA /
NAMA PEGAWAI
JABATAN ALAMAT
1.
Karantina Pertanian Pantoloan 1. Zulfian M.S. Hi. Harun, SP 2. Eko Prasetyo, SP 3. Drh. M. Faqih 4. Wawan Setia, A.Md 5. Asep Saepulloh 6. Sumardin Sarmin 7. Sahidin 8. Nur Ainun
POPT Ahli POPT Ahli Medik Veteriner Paramedik Vet POPT Terampil Pelaksana Adm POPT Terampil POPT Terampil
JL. Bahari Pantoloan Pantoloan, Sulteng Telp. 0451-491689
2.
Karanti Pertanian Bandara Mutiara Palu 1. Fitri Awaludin, SP 2. Drh. Sri Hidayatul Rohmah 3. Pritha Isywara, A.Md 4. Nur Hidayah 5. Fery 6. Lilik Pujiastutik
POPT Ahli Medik Veteriner Paramedik Vet POPT Terampil POPT Terampil POPT Terampil
Jln. Garuda No.16 Kota Palu Telp. 0451-481039
3.
Karantina Pertanian Toli-toli 1. Karolina Simbaluyuk, SP. 2. Drh. Guntur Hadi Pratiknyo
POPT Ahli Medik Veteriner
JL. Yos Sudarso Tolitoli, Sulteng, Telp. 0453-24132
4.
Karantina Pertanian Pagimana Syaltiel Bilalu
Paramedik Vet
JL. Baronang, Komp. Pelabuhan Fery Pagimana, Sulteng Telp. 0461-731189
5
Karantina Pertanian Luwuk 1. drh. Moh. Awaluddin Yusuf 2. Adi Surya Dharma, SP
Medik Veteriner POPT Ahli
JL. Trans Luwuk Batui Luwuk-Banggai, Sulteng Telp. 0461-23654
6.
Karantina pertanian Donggala Alamsyah, SP
POPT Ahli
Jl. Poros Palu Donggala – Loli
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
19
Letak Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu berdasarkan
peta.
WILKERTOLITOLI
WILKER BANDARA
MUTIARA
WILKER PANTOLOAN
WILKERLUWUK
WILKERPAGIMANA WILKER DONGGALA
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
20
BAB II
KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA
A. Keuangan dan Perencanaan. 1. Keuangan.
a. Anggaran Belanja Negara ( RM dan PNP) Tahun 2017.
Pada Tahun Anggaran 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu dipercayakan untuk mengelola Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) yang tertuang pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Nomor : SP.DIPA-
018.12.2.499459/2017 tanggal 30 November 2016 dengan revisi
penambahan pagu anggaran pada DIPA terakhir tanggal 24
Nopember 2017 sebesar Rp.7.706.892.000,00 ( Tujuh miliar tujuh
ratus enam juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu
rupiah).Pagu anggaran pada DIPA Tahun Anggaran 2017
beberapa kali mengalami revisi atau perubahan dikarenakan
adanya penambahan anggaran yang diperoleh dari kelebihan
target penerimaan PNBP yang berhasil dibukukan oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Adapun Pagu Awal DIPA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
7.240.636.000,-. (Tujuh miliar dua ratus empat puluh juta enam
ratus tiga puluh enam ribu rupiah) sedangkan perubahan pagu
angggaran (revisi) yang pertama bertambah sebesar
Rp.131.716.000,- sehingga menjadi Rp.7.372.352.000,- atau
naik1.82 %, sedangkan perubahan (revisi) yang kedua diperoleh
penambahan pagu anggaran DIPA sebesar Rp.334.540.000,-
sehingga total Pagu DIPA menjadi Rp.7.706.892.000,- atau naik
sebesar 4.54 % dari hasil revisi pertama. Sedangkan perubahan
Pagu Awal DIPA Tahun Anggaran 2017 secara keseluruhan dari
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
21
Pagu Awal sampai dengan Pagu Akhir adalah mengalami
kenaikan sebesar Rp.466.256.000,- atau 6.36 %.Semua revisi
penambahan pagu anggaran pada DIPA tersebut bukan
merupakan mata anggaran rupiah murni (RM) tetapi merupakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hal ini dikarenakan
keberhasilan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
melaksanakan pelayanan tindakan Karantina Pertanian yang
meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya capaian
penerimaan imbalan jasa karantina pertanian dalam bentuk
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetorkan pada
rekening kas Negara sehingga berhasil melampaui target
penerimaan PNBP yang ditetapkan pada DIPA.
Dari total anggaran tersebut pada tahun anggaran 2017 yang
berhasil direalisasikan adalah sebesar Rp.7.572.827.787,00 atau
98,26 %. Sedangkanpada tahun anggaran 2016Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu mengelola APBN dalam DIPA sebesar
sebesar Rp.7.426.804.000,00 ( Tujuh miliar empat ratus dua puluh
enam juta delapan ratus empat ribu rupiah) dan yang berhasil
direalisasikan adalah sebesar Rp.7.227.026.104,00 (Tujuh miliar
dua ratus dua puluh tujuh juta dua puluh enam ribu seratus empat
rupiah) atau 97,31%. Dengan demikian realisasi anggaran yang
berhasil direalisasikan pada tahun 2017 lebih tinggi sebesar 0,95
% dibandingkan pada tahun 2016 hal tersebut dikarenakan oleh
faktor teknis pelaksanaan kegiatan dilapangan dan faktor non
teknis seperti adanya kelebihan pagu yeng tersedia dibandingkan
kebutuhan untuk pemeliharaan gedung bangunan serta peralatan
dan mesin.
Anggaran yang tersedia pada DIPA tersebut digunakan untuk
membiayai program dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab
Balai Karantina Pertanian Pertanian Kelas II Palu sebagai Unit
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
22
Pelaksana Teknis di bawah Badan Karantina Pertanian
Kementerian Pertanian. Adapun program dan kegiatannya adalah
Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati. Di dalam DIPA anggaran pembiayaan tersebut
dikelompokan menjadi 3(tiga) jenis belanja yakni Belanja Pegawai
dengan anggaran sebesar Rp.2.392.265.000,00, Belanja Barang
dengan anggaran sebesar Rp.3.940.744.000,00 dan Belanja
Modal dengan anggaran sebesar Rp.1.373.883.000,00.
b. Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017.
Anggaran yang tersedia dalam DIPA sebesar
Rp.7.706.892.000,00 digunakan untuk membiayai beberapa jenis
belanja dan kegiatan diantara :
• Gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp.2.392.265.000,00
• Operasional perkantoran sebesar Rp.2.252.425.000,00
• Non operasional perkantoran dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi baik berupa pengadaan bahan maupun perjalanan
dinas dalam kota/luar kota sebesar Rp.1.688.319.000,00
• Belanja modal untuk pengadaan dan peningkatan sarana
prasarana perkantoran sebesar Rp.1.373.883.000,00
Dalam pembiayaan tersebut selama satu tahun anggaran 2017
dapat digambarkan realisasi pengelolaan anggaran sebagai
bentuk keberhasilan tim pengelola keuangan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dalam merealisasikan anggaran yang
tersedia pada DIPA Tahun 2017 yakni sebesar
Rp.7.572.827.787,00 atau 98,26 % yang terdiri dari Belanja
Pegawai sebesar Rp.2.359.730.659,00 atau 98,64 %, Belanja
Barang sebesar Rp.3.849.338.423,00 atau 97,68 % dan Belanja
Modal sebesar Rp.1.363.758.705,00 atau 99,26 %.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
23
Kalau dibandingkan dengan Realisasi Anggaran pada Tahun
Anggaran 2016 yang berhasil merealisasikan anggaran
Rp.7.227.026.104,00 (Tujuh miliar dua ratus dua puluh tujuh juta
dua puluh enam ribu seratus empat rupiah) atau 97,31%. dari total
Pagu Anggaran yang tersedia dalam DIPA Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu, maka pengelolaan anggaran pada tahun
2017 mengalami kenaikan sebesar 0,95 %.
Demikian pula halnya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang diterima dari hasil pelaksanaan operasional tindakan
karantina hewan dan karantina tumbuhan sebagai imbalan jasa
karantina di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, dimana dalam
3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Untuk
tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengalami 2
(dua) kali perubahan penetapan target penerimaan PNBP di mana
pada awal tahun ditetapkan target sebesar Rp.314.532.000,00
tetapi seiring dengan perubahan besaran tarif PNBP yang
mengalami kenaikan dari Peraturan Pemerintah No.48 Tahun
2012 ke Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta karena
meningkatnya kegiatan tindakan karantina hewan mapun tindakan
karantina tumbuhan yang ditangani baik eksport maupun domestik
keluar dan masuk. Adapun revisi target penerimaan dan
penggunaan PNBP yang telah dilaksanakan pada DIPA Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2017 adalah :
• Revisi / Perubahan pertama pada tanggal 19 September 2017
dari target penerimaan awal sebesar Rp.314.532.000,00
berubah menjadi Rp.577.964.000,00 dan Pagu Anggaran awal
yang dapat digunakan sebesar Rp.157.266.000,00 menjadi
Rp.288.982.000,00.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
24
• Revisi / Perubahan kedua pada tanggal 31 Oktober 2017 Dari
Target Penerimaan hasil revisi pertama sebesar
Rp.577.964.000,00 naik menjadi Rp.1.099.044.000,00 dan
pagu penggunaan dari hasil revisi pertama sebesar
Rp.288.982.000,00 menjadi Rp.549.522.000,00 atau
meningkat sebesar Rp.392.256.000,00 atau 249.43 % dari
pagu Awal DIPA Tahun Anggaran 2017.
Secara terinci data-data terkait Perencanaan dan Keuangan
tertuang dalam beberapa tabel berikut ini :
Tabel 2.a. Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2016 dan TA. 2017.
No Uraian Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Jumlah
1.
DIPA TA.
2016
2.350.453.000
4.136.531.000
939.830.000
7.426.804.000
2.
DIPA TA.
2017
2.392.265.000
3.940.744.000
1.373.883.000
7.706.892.000
Tabel 2.b. Realisasi Anggaran Belanja di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu T.A. 2017.
No Uraian Pagu Realisasi (%) Saldo
1.
2.
3.
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
2.392.265.000
3.940.744.000
1.373.883.000
2.359.730.659
3.849.338.423
1.363.758.705
98,64
97,68
99,26
32.534.341
91.405.577
10.124.295
Tabel 2.c. Perbandingn Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir mulai TA. 2013, TA.2014, TA.2015, 2016 dan TA. 2017.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
25
No Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
T.A. 2013
T.A. 2014
T.A. 2015
T.A. 2016
T A. 2017
179.310.000,00
205.270.000,00
310.000.000,00
303.191.890,00
1.099.044.000,00
308.502.279,00
255.254.487,00
365.355.407,00
639.699.724,00
1.500.692.089,00
172,05 %
124,35 %
117,86 %
181,12 %
136,55 %
2. Perencanaan.
Untuk tahun anggaran 2018 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
telah melakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dan sudah tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang selanjutnya ditetapkan
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2018. Secara garis besar
terkait perencanaan kegiatan yang telah disusun dan dijadikan
pedoman pelaksanaan anggaran pada tahun anggaran DIPA TA.
2018 sebesar Rp. 8.766.714.000,00 dengan rincian sebagai
berikut:
1. Belanja Pegawai sebesar Rp.2.122.775.000,00 atau 24,22 %
dari Pagu DIPA.
Anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji pegawai,
tunjangan, uang makan pegawai dan lembur selama 1(satu)
tahun untuk 32 (tiga puluh dua) pegawai (PNS).
2. Belanja Barang Operasional dan Non Operasional sebesar
Rp.3.353.102.000,00 atau 38,25% dari Pagu DIPA.
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari perkantoran termasuk pembelian ATK,
ARK, Langganan Daya dan Jasa, pemeliharaan/eksploitasi
kendaraan dinas operasional, perawatan barang iventaris
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
26
berupa gedung bangunan maupun peralatan mesin lainnya
senilai Rp.2.153.946.000,00
Sedangkan sisanya sebesar Rp.1.199.156.000,00 digunakan
untuk membiayai kegiatan non operasional perkantoran dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu. Secara umum dapat digambarkan kegiatan non
operasional yang dibiayai dengan dana tersebut untuk
pengadaan bahan dan perjalanan dinas kurang dari 8 jam atau
lebih dari 8 jam seperti kegiatan pengawasan dan tindakan
karantina pertanian di lapangan / tempat-tempat pemasukan
atau pengeluaran baik yang telah ditetapkan maupun belum
ditetapkan melalui SK. Menteri Pertanian. Pengadaan bahan
laboratorium, perlakuan, pemusnahan, koleksi, pengadaan dan
perjalanan dinas pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK,
perjalanan dinas seminar dan pelaksanaan koordinasi internal
maupun eksternal karantina pertanian serta persiapan
akreditasi laboratorium.
3. Belanja Modal sebesar Rp.3.290.837.000,00 atau 37,54 % dari
Pagu DIPA.
Kegiatan belanja modal pada tahun 2018 direncanakan untuk
kegiatan pengadaan peralatan laboratorium, pengadaan
fasilitas kantor, pengadaan tanah Instalasi Karantina Hewan,
pembangunan gudang penyimpanan BMN serta rehabilitasi
gedung kantor Wilker Luwuk dan bangunan Screen House
Wilker.Tolitoli dan Screen House Wilker Pantoloan.
Sedangkan untuk perencanaan penerimaan negara bukan
pajak (PNBP) pada tahun 2018 Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu telah menetapkan target sebesar Rp.769.854.000,00,
difokuskan untuk membiayai kegiatan Belanja Barang Non
Operasional Perkantoran.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
27
B. Kepegawaian dan Tata Usaha.
1. Kepegawaian.
a. Keadaan Umum Pegawai
Keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu idealnya harus
seimbang antara beban tugas yang dipikul dengan ketersediaan
sumber daya manusia dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pelakunya. Pada awal tahun 2017 ASN yang bertugas di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sejumlah 33 (tiga puluh
tiga) orang. Seiring perjalanan waktu Badan Karantina Pertanian
sebagai unit eselon I yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan mutasi dan reposisi pegawai yang bertugas di UPT-
UPT telah beberapa kali mengeluarkan keputusan mutasi alih
tugas baik untuk pejabat struktural maupun fungsional. Akibat
dari keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Karantina
Pertanian atau Menteri Pertanian, pegawai selaku Aparatur Sipil
Negara yang bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
juga mengalami dampaknya.
Sebagai dampaknya adalah semakin berkurangnya jumlah ASN
yang bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2017 sehingga banyaknya pekerjaan atau tugas-tugas
yang tidak sanggup dikerjakan dan diselesaikan oleh ASN.
Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu khususnya dalam membantu
kegiatan pengawasan dan pelayanan tindakan karantina,
membantu pengelolaan administrasi persuratan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, pengamanan kantor, pemeliharaan
kebersihan ruangan dan lingkungan kantor, penataan kantor
maupun pelayanan kebutuhan kantor serta mobilisasi kegiatan
pimpinan maka diangkatlah Tenaga Harian Lepas (THL) atau
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
28
Tenaga Kontrak yang berjumlah 30 (tiga puluh) orang dengan
komposisi tugas sebagai petugas keamanan, sopir, cleaning
service dan pramu bhakti.
Adapun komposisi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu berdasarkan kelompok jabatan dapat diuraikan sebagai
berikut:
➢ Pejabat Eselon III-b sebanyak 1 orang sebagai Kepala
Balai;
➢ Pejabat Eselon IV-b sebanyak 3 orang;
➢ Pejabat Fungsional Medik Veteriner sebanyak 4 orang;
➢ Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner sebanyak 3orang;
➢ Pejabat Fungsional POPT Ahli sebanyak 6 orang;
➢ Pejabat Fungsional POPT Terampil sebanyak 6 orang;
➢ Staf Pelaksana Administrasi / Fungsional Umum sebanyak
9 orang;
Dari 32 orang Pegawai Negeri Sipil yang ada di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda dan dapat di kelompokan menjadi :
✓ S-2 ( M.P. dan M.A.P ) sebanyak 2 orang;
✓ S-2 ( Dokter Hewan ) sebanyak 6 orang;
✓ S-1 ( Sarjana Pertanian ) sebanyak 6 orang;
✓ S-1 ( Sarjana Peternakan ) sebanyak 1 orang;
✓ S-1 ( Sarjana Hukum ) sebanyak 1 orang;
✓ S-1 ( Sarjana Ekonomi ) sebanyak 1 orang;
✓ S-1 ( Sarjana Administrasi Negara) sebanyak 1 orang;
✓ D-3 ( Peternakan ) sebanyak 2 orang;
✓ D-3 ( Agronomi ) sebanyak 1 orang;
✓ D-3 ( Manajemen Komputer ) sebanyak 1 orang;
✓ D-3 ( Akuntansi ) sebanyak 1 orang;
✓ SLTA – Sederajat sebanyak 10 orang.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
29
b. Mutasi Pegawai. ❖ Pindah Tempat Tugas
Sebagai bentuk dinamisasi dan penyegaran organisasi,
pada tahun 2017 Badan Karantina Pertanian mengeluarkan
beberapa kali kebijakan untuk mereposisi pegawai (ASN)
lingkup Badan Karantina Pertanian baik yang struktural
maupun fungsional dalam rangka memenuhi kebutuhan
organisasi secara keseluruhan. Dari 3 (tiga) kali kebijakan
mutasi tersebut pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu juga mendapatkan jatah mutasi baik yang keluar
maupun masuk ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
bahkan ada yang memasuki purna bhakti. Secara
keseluruhan yang jumlah pegawai yang mengalami mutasi
di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017
sebanyak 4 (empat) orang terdiri dari:
❖ Mutasi keluar :
- Pejabat Fungsional Medik Veteriner Pertama
dipromosikan sebagai Kepala Seksi Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado atas nama
Drh. Wirawan Budi Utomo.
- Pejabat Fungsional Umum / Pelaksana Administrasi di
mutasi ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
atas nama I Putu Yoga Santika, SE dan di mutasi ke
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Pare-Pare atas
nama Hilarius, S.Sos.
❖ Mutasi masuk :
Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda yang mutasi
masuk dari Balai Karantian Pertanian Kelas I
Balikpapan atas nama Drh. Guntur Hadi Pratiknyo
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
30
c. Kenaikan Gaji Berkala.
Salah satu bentuk reward atau penghargaan yang diberikan
oleh Pemerintah kepada pegawai (ASN) atas pengabdian dan
kinerjanya adalah kenaikan gaji berkala yang diberikan setiap
2 (dua) tahun sekali. Kenaikan gaji berkala ini merupakan hak
yang diterima oleh pegawai (ASN) yang bersangkutan berupa
kenaikan gaji pokok pegawai yang mempengerahui total gaji
bersih yang diterimanya sebagaimana ketentuan yang
berlaku. Pada tahun 2017 pegawai Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu yang memperoleh pengharagaan berupa
kenaikan gaji berkala(KGB) adalah sebanyak 19 (Sembilan
belas) orang.
Dari 19 (sembbilan belas) orang pegawai yang memperoleh
Kenaikan Gaji Berkala (KGB) pada tahun 2017 terdiri
Golongan IV sebanyak 1 (satu) orang, Golongan III sebanyak
9 (Sembilan) orang dan Golongan II sebanyak 9 (Sembilan)
orang. Adapun periode Kenaikan Gaji Berkala pada tahun
2017 adalah terhitung tanggal 01 Januari 2017 sebanyak 7
(tujuh) orang, terhitung tanggal 01 Maret 2017 sebanyak 4
(empat) orang, terhitung tanggal 01 April 2017 sebanyak 3
(tiga) orang dan terhitung tanggal 01 Desember 2017
sebanyak 5 (lima) orang.
d. Kenaikan Pangkat.
Penghargaan atau reward berikutnya yang dapat diterima
oleh seorang pegawai (ASN) yang memiliki masa kerja
tertentu dan memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam
2 tahun terakhir bernilai Baik serta tidak dalam masa
menerima hukuman disiplin berhak atas kenaikan pangkat 1
(satu) jenjang diatasnya. Balai Karantina Pertanian Kelas II
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
31
Palu selama tahun 2017 telah memberikan kenaikan pangkat
fungsional tertentu sebanyak 1 (satu) orang pegawai (ASN)
yaitu Drh.Wirawan Budi Utomo sebagai Medik Veteriner Muda
dari Penata / III-c ke Pangkat/Golongan Penata Tk.I / III-d.
e. Pemberian Piagam Penghargaan dan Satyalancana Karya
Satya 10 Tahun.
Pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2017 juga ada yang menerima penghargaan atau
reward dari Pemerintah dalam hal ini dari Presiden Republik
Indonesia dalam bentuk pemberian Piagam Penghargaan dan
Satyalancana Karya Satya 10 Tahun kepada 4 (empat) orang
pegawai. Penghargaan dalam bentuk Piagam Penghargaan
dan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun sebagai
penghargaan atas pengabdian dengan penuh disiplin tanpa
cela secara terus menerus selama 10 tahun lebih. Adapun
pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun
2017 yang meneriima Piagam Penghargaan / Satyalancana
Karya Satya 10 Tahun dari Presiden Republik Indonesia
adalah :
1. Renta Uli Nadeak, S.Pt pengabdian selama 15 tahun.
2. Sukriadi Sudding, SH pengabdian selama 11 tahun.
3. Abdul Mahmud pengabdian selama 11 tahun
4. Nur Hidayah pengabdian selama 11 tahun.
f. Pengangkatan CPNS dan PNS.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017
belum menerima tambahan pegawai baru yang diangkat
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), karena kebijakan
Pemerintah untuk melakukan moratorium penangkatan CPNS
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
32
yang baru. Demikian juga tidak ada pegawai (ASN) Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017
pengangkatan pegawai dari status CPNS menjadi PNS.
g. Pensiun.
Pada tahun 2017 dari jumlah pegawai (ASN) Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu diawal tahun 2017 berjumlah 33 (tiga
puluh tiga) orang namun terhitung 01 Agustus 2017 ada 1
(satu) pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
yang Purna Bhakti / Pensiun. Adapun pegawai (ASN) yang
secara resmi Purna Bhakti / Pensiun adalah Djurtamni Taiso
jabatan fungsional Paramedik Veteriner Penyelia yang resmi
terangkat sebagai CPNS sejak 01 Maret 1983 atau dengan
masa bhakti selama 34 tahun 5 bulan. Dengan pensiunnya 1
(satu) pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
tinggal 32 orang.
h. Tenaga Harian Lepas (THL).
Sebagai akibat dari terbatasnya jumlah Pegawai ASN yang
bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah
banyaknya tugas dan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan
atau diselesaikan oleh Pegawai ASN yang ada tersebut.
Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari kebijakan Pemerintah
Pusat melakukan moratorium penerimaan dan pengangkatan
calon Aparatur Sipil Negara serta kebijakan Badan Karantina
Pertanian dalam menata dan mereposisi sumber daya
manusia yang ada di lingkungan Badan Karantina Pertanian –
Kementerian Pertanian. Salah satu strategi yang diambil oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu untuk mengatasi
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
33
masalah tersebut adalah dengan mengangkat tenaga harian
lepas (THL).
Pada tahun 2017 tenaga harian lepas (THL) atau tenaga
kontrak yang diangkat melalui penetapan Surat Keputusan
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dilakukan
setiap 6 (enam) bulan sekali dan diperbaharui lagi dengan
Surat Keputusan yang baru dengan jumlah sebanyak 30 (tiga
puluh) orang dengan posisi tugas dan tanggungjawab sebagai
petugas keamanan/securyti, sopir, pramubhakti dan cleaning
service. Dari 30 (tiga puluh) orang tenaga harian lepas (THL)
tersebut penempatan atau penugasannya disebar di beberapa
tempat tugas seperti :
1. Kantor induk Balai sebanyak 17 (tujuh belas) orang untuk
membantu tugas pengamanan kantor, sopir, membantu
menjaga dan memelihara kebersihan, administrasi
ketatausahaan (surat menyurat, kepegawaian, keuangan
dan perlengkapan), pelayanan publik di meja counter serta
membantu melakukan pengawasan lalu lintas media
pembawa HPHK dan OPTK di Terminal dan Gudang Cargo
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.
2. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Pantoloan
sebanyak 8 (delapan) orang untuk membantu pengamanan
kantor, memelihara kebersihan, membantu pelayanan
publik di meja counter, membantu penyelenggaraan
laboratorium, membantu petugas dalam pelaksanaan
tindakan karantina di Instalasi Karantina Hewan serta
membantu melakukan pengawasan lalu lintas media
pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut Pantoloan,
Pelabuhan Laut Wani dan Penyeberangan Fery Taipa,
3. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Luwuk sebanyak
2 orang membantu petugas karantina pertanian melakukan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
34
pengamaan kantor, pelayanan dan pengawasan lalu lintas
media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut
Luwuk dan Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk.
4. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Tolitoli sebanyak
2 (dua) orang membantu petugas karantina pertanian
melakukan pengamanan dan memelihara kebersihan
kantor, melakukan pelayanan serta pengawasan lalu lintas
media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut
Tolitoli, Pelabuhan Penyeberangan Fery Tolitoli dan
Bandara Sultan Bantilan Tolitoli.
5. Karantina Pertanian Wilayah Kerja Pagimana sebanyak 1
orang, karena di wilayah kerja Pagimana ini belum memiliki
kantor sendiri dimana selama ini hanya mengontrak
bangunan rumah untuk dijadikan kantor. Tenaga harian
lepas (THL) yang ditempatkan di wilayah kerja Pagimana
ditugaskan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas
yang menjadi tanggungjawab petugas Karantina Wilayah
Kerja Pagimana untuk mengawasi dan melayani
masyarakat yang membawa media pembawa HPHK dan
OPTK di Pelabuhan Penyeberangan Fery Pagimana yang
menghubungkan Kota Pagimana dengan Kota Gorontalo.
i. Pengusulan DUPAK Pejabat Fungsional.
Pejabat fungsional tertentu yang ada di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu adalah Medik Veteriner, Paramedik
Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari masing-masing
pejabat fungsional diwajibkan untuk menyusun dan
mengajukan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
ke Badan Karantina Pertanian paling lama 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun bisa pengajuan bulan Juni atau bulan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
35
Desember. Pada tahun 2017 merupakan tahun transisi
pembuatan DUPAK dan pengajuan penilaian DUPAK ke
Badan Karantina Pertanian dari cara manual beralih
menggunakan system aplikasi yang dikenal dengan nama
Sistem Jabatan Fungsional Karantina (SIJAKA) yang
pengirimannya diposes secara on line sehingga tidak perlu
lagi mengirim bukti fisik DUPAK dalam bentuk buku / dokumen
yang dijilid kecuali untuk karya tulis ilmiah pejabat fungsional
yang mengajukan DUPAK ke Badan Karantina Pertanian
terdiri dari :
➢ Pengajuan DUPAK periode penilaian bulan Desember
2016 s/d 31 Mei 2017 sebanyak 16 orang dan
memperoleh Penetapan Angka Kredit (PAK) atau dapat
dipertimbangkan naik pangkat satu tingkat sebanyak 1
(satu) orang dari Medik Veteriner Muda dari
Pangkat/Golongan : Penata / III-c naik menjadi Penata
Tk.I / III-d, sisanya sebanyak 15 (lima belas) orang hanya
memperoleh Hasil Penetapan Angka Kredit (HPAK) dan
belum memenuhi syarat untuk dinaikkan pangkatnya
setingkat lebih tinggi.
➢ Pengajuan DUPAK periode bulan Juni 2017 s/d Nopember
2017 sebanyak 16 (enam belas) orang baik Medik
Veteriner, Paramedik Veteriner maupun POPT dan
sampai laporan ini dibuat belum diterima hasil dari
pengajuan DUPAK tersebut apakah yang diterima HPAK
atau PAK.
j. Penerapan Hukuman Disiplin Pegawai.
Selain pemberian penghargaan / reward kepada pegawai
(ASN) yang berprestasi, disiplin dan memiliki integritas tinggi,
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga memberikan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
36
sanksi / hukuman kepada pegawa (ASN) yang melanggar
disiplin sebagaimana ketentuan peraturan tentang disiplin
pegawai. Adapun pegawai yang diberikan sanksi/hukuman
kepada 1 (satu) orang pegawai yang lalai untuk melaporkan
akta perceraiannya sehingga diberikan hukuman ringan
berupa teguran lisan dengan dibuatkan berita acara
pemeriksaan dan keputusan Kepala Balai tentang teguran
lisan sebagaiman ketentuan yang berlaku.
k. Lain-lain.
Dengan semakin meningkatnya beban tugas yang harus
dipikul oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai
Unit Pelaksana Teknis yang memberikan pelayanan publik
dengan 6 (enam) Wilayah Kerja aktif yang harus ditangani
baik teknis maupun administratif. Jumlah pegawai yang
sampai saat ini tersisa hanya 32 (tiga puluh dua) orang baik
struktural, fungsional tertentu maupun pelaksana administrasi
tidaklah seimbang untuk harus menangani dan
menyelesaikan pekerjaan tindakan karantina pertanian dan
pekerjaan administrasi dan pengeloaan anggaran dengan
berbagai system aplikasi.
Sedangkan berdasarkan peta jabatan yang ditetapkan oleh
Badan Karantina Pertanian bahwa untuk Balai Kelas II
setidaknya harus diisi oleh pegawai dengan berbagai jenis
jabatannya sebanyak 97 (Sembilan puluh tujuh) orang.
Sehingga kondisi yang ada sekarang baru terisi 32 orang dan
pertanggal 18 Desember 2017 tinggal 30 orang atau 30,93 %
dari jumlah yang seharusnya, sehingga Badan Karantina
Pertanian punya kewajiban untuk memperjuangkan
penambahan pegawai sesuai jumlah dari peta jabatan
sebanyak 67 (enam puluh tujuh) orang atau sekitar 69.07 %.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
37
2.Tata Usaha.
a. Perpustakaan.
Guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu didukung dengan
ketersediaan peraturan-peraturan baik berupa Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Keputusan Kepala
Badan Karantina Pertanian dan peraturan hukum positif
lainnya. Selain peraturan, ada juga petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian
serta buku-buku, literature, majalah, leaflet, laporan, foto-foto,
dll. Untuk tertib, rapi dan amannya keberadaannya serta
mudah ditemukan maka disimpan dan ditata di tempat khusus
yaitu di ruangan perpustakaan. Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu telah memiliki ruangan khusus yang difungsikan
sebagai perpusatkaan, namun sampai dengan akhir tahun
2017 koleksi buku-buku yang tersimpan masih sangat
terbatas. Pada DIPA tahun anggaran 2017 Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu tidak memiliki anggaran untuk
pengadaan buku-buku begitu pula belum ada bantuan dari
pihak lain untuk memberikan bantuan berupa buku untuk
koleksi perpustakaan kecuali buletin terbitan Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian yang terbit setiap 3 bulan
sekali atau buku-buku berupa petunjuk teknis yang diterbitkan
oleh Badan Karantina Pertanian.
b. Surat Menyurat, Agenda dan Arsip.
Dalam rangka mendukung kelancaran jalannya organisasi,
maka selain pelaksanaan tindakan teknis karantina pertanian
di lapangan, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
38
juga melaksanakan fungsi administrasi.Dalam pengelolaan
surat menyurat untuk mendukung administrasi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu, pada tahun 2017 telah mencatat
dalam buku agenda surat keluar maupun masuk sebanyak
2.070 kali terdiri surat keluar sebanyak 1.294 kali dan surat
masuk sebanyak 776 kali. Dari semua surat yang keluar dan
masuk tersebut merupakan jenis surat keputusan, surat
pengantar, surat penugasan, surat pemberitahuan, undangan
maupun jenis-jenis yang lainnya. Asal surat maupun tujuan
surat mulai dari unsur Pemerintah Pusat lingkup Kementerian
Pertanian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah, instansi terkait lainnya baik Pusat
maupun Daerah serta pihak swasta khususnya pengguna jasa
karantina pertanian.
c. Pengukuran IKM
Sebagai salah satu institusi yang melaksanakan pelayanan
publik khususnya pelayanan tindakan Karantina Pertanian
kepada masyarakat pengguna jasa maka perlu dilakukan
evaluasi kepuasan masyarakat bagi yang sudah pernah
menerima pelayanan. evaluasi secara berkala untuk
mengukur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
yang mereka terima di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
adalah dalam bentuk pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) melalui penyebaran lembaran kuesioner
IKM kepada pengguna jasa yang telah menerima pelayanan
tindakan karantina sebagai responden. Dalam kuesioner IKM
terdapat 14 unsur pertanyaan terkait pelayanan mulai dari
kemudahan prosedur, keterampilan petugas, kecepatan
pelayanan, keramahan petugas, keadilan memperoleh
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
39
pelayanan, transpparansi pembayaran, keamanan dan
kenyamanan lingkungan pelayanan.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
melakukan suvey kepuasan masyarakat melalui penyebaran
lembaran kuesioner IKM kepada 120 (seratus dua puluh)
orang masyarakat pengguna jasa karantina di 6 (enam)
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebanyak 2 (dua) kali yaitu Semester I tertanggal 18 Juli 2017
dengan nilai 83,159 (sangat baik) dan yang kedua Semester II
pada bulan tertanggal 05 Desember 2017 dengan nilai 83,455
(sangat baik).
Hasil penilaian IKM tersebut sangat realistis karena mengacu
pada hasil penilaian Standar Pelayanan Publik (SPP) yang
dilakukan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan
Sulawesi Tengah pada tahun 2016, Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu memperoleh nilai 107 ( zona hijau ).
C. Perlengkapan ( Sarana dan Prasarana ).
1. Barang Tidak Bergerak.
a. Bangunan Gedung untuk Kantor.
Sebagai institusi Pemerintah Pusat dalam penyelenggaran
kegiatan tindakan karantina pertanian sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu memiliki beberapa unit bangunan gedung
yang difungsikan sebagai kantor.
✓ Kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu di Jalan
Garuda Nomor 16 Kota Palu memiliki 1 unit bangunan kantor
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
40
berlantai 2 yang difungsikan sebagai pusat penyelenggaraan
manajemen teknis maupun administratif.
Sebagai pusat pengendalian pelaksanaan tindakan karantina
pertanian dan penyelenggaraan administrasi di kantor induk
ini semua pucuk pimpinan atau pejabat struktural mulai dari
Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Karantina Tumbuhan, Tenaga Fungsional Tertentu dan
Pelaksana Administrasi.
Dikantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
tersedia berbagai fasilitas yang digunakan untuk pemberian
pelayanan sertifikasi dan tindakan Karantina Pertanian
Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu,
Laboratorium mini untuk pemeriksaan cepat,
penyelenggaraan pertemuan / aula, perpustakaan,
penyelenggaraan administrasi kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan.
✓ Di Wilayah Kerja Pantoloan juga terdapat bangunan gedung
untuk kantor sebanyak 1 (satu) unit digunakan untuk
penyelenggaraan adaministrasi dan pemberian pelayanan
sertifikasi Karantina Pertanian. Tanah dan bangunannya
merupakan aset milik Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian.
✓ Di Wilayah Kerja Tolitoli merupakan wilayah kerja yang
memiliki 2 (dua) unit gedung bangunan untuk kantor namun
berbeda lokasi. Kedua bangunan gedung kantor tersebut
merupakan aset peninggalan dari UPT. Stasiun Karantina
Hewan Kelas II Pantoloan dan Stasiun Karantina Tumbuhan
Kelas II Pantoloan pada saat sebelum dilakukan integrasi
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
41
atau penggabungan menjadi UPT. Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu. Untuk gedung kantor eks UPT. Stasiun
Karantina Hewan Kelas II Pantoloan status bangunannya
adalah aset Badan Karantina Pertanian tetapi tanah tempat
lokasi bangunan merupakan aset Pemerintah Daerah
Kabupaten Tolitoli dengan status hak pakai. Sementara
gedung bangunan yang 1 (satu) unit lagi gedung kantor dan
tanahnya merupakan aset UPT. Stasiun Karantina
Tumbuhan Kelas II Pantoloan namun kondisi sebelumnya
adalah rusak berat sehingga pada tahun angaran 2017 telah
berhasil dilakukan rehabilitasi gedung kantor serta
pembuatan pagar dan papan nama kantor yang baru. Kedua
kantor tersebut digunakan sebagai tempat penyelenggaraan
kegiatan administrasi kantor serta pelayanan sertifikasi
Karantina Pertanian Wilayah Kerja Tolitoli.
✓ Bangunan gedung kantor terakhir berada di Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Luwuk sebanyak 1 (satu) unit.
Bangunan gedung kantor ini dibangun berdiri diatas tanah
yang merupakan asset milik Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu, Badan Karantina Pertanian dimana sebelumnya
merupakan asset dari UPT. Stasiun Karantina Tumbuhan
Kelas II Pantoloan. Gedung kantor ini digunakan untuk
penyelenggaraan kegiatan administrasi kantor dan
pelayanan sertifikasi Karantina Pertanian. Gedung kantor ini
dibangun pada tahun angggaran 2008, namun kondisinya
ada beberapa bagian bangunan rusak berat dan belum
tersedia ruangan laboratorium, untuk itu pada tahun 2018
telah disetujui anggaran untuk direvitalisasi gedung kantor
Wilayah Kerja Luwuk.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
42
✓ Dari 6 (enam) Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu ada 2 (dua) Wilayah Kerja yang
sampai saat ini belum memiliki gedung kantor sendiri yakni
Wilayah Kerja Pagimana dan Wilayah Kerja Donggala.
Wilayah Kerja Pagimana dalam penyelenggaraan pelayanan
sertifikasi tindakan Karantina Pertanian dan administrasi
perkantoran dilakukan di bangunan rumah penduduk yang
disewa oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai
fungsi kantor setiap 1 (satu) tahun sekali sesuai ketersediaan
anggaran pada DIPA.
Sedangkan untuk Wilayah Kerja Donggala yang juga belum
memiliki gedung kantor pelaksanaan sertifkasi dan
administrasi lainnya dilaksanakan di kantor induk Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu karena jarak dengan lokasi
pelabuhan tempat pemasukan atau pengeluaran
dilaksanakannya bongkar muat media pembawa OPTK tidak
terlalu jauh sekitar 20 km dan dapat ditempuh sekitar 30
menit selain karena kegiatan di pelabuhan Loli sebagai
tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
tidak rutin setiap hari karena hanya dikhususkan untuk kapal-
kapal barang milik PT. Meratus. Dengan tidak adanya
gedung kantor di Wilayah Kerja Donggala sehingga di sekitar
pelabuhan Loli – Donggala hanya dijadikan sebagai Pos
Pemeriksaan atau Pengawasan kelengkapan dokumen saja.
b. Laboratorium.
Untuk memberikan dukungan kualitas hasil pemeriksaan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang
akan dilalu lintaskan melalui tempat-tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Balai
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
43
Karantina Pertanian Kelas II Palu didukung oleh hasil
pemeriksaan laboratorium.
Sampai saat ini memiliki beberapa unit gedung laboratorium
yang dimiliki oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yaitu di
kantor induk Balai berupa ruangan laboratorium mini untuk
pemeriksaan cepat HPHK dan OPTK untuk memeriksa media
pembawa yang keluar dan masuk di Wilayah Kerja Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu. Bangunan gedung laboratorium berada
Wilayah Kerja Pantoloan serta Wilayah Kerja Tolitoli namun
hanya laboratorium mini yang berfungsi sebagai laboratorium
pendukung saja. Sedangkan untuk Wilayah Kerja Luwuk,
Wilayah Kerja Pagimana dan Wilayah Kerja Dongala tidak
memiliki bangunan gedung laboratorium, sehingga pelaksanaan
pemeriksaan media pembawa HPHK dan OPTK dilakukan
secara berjenjang di laboratorium induk yang ada di Wilayah
Kerja Pantoloan atau dikirm ke Laboratorum Balai Besar Uji
Standar Karantina Pertanian dan Laboratorium Balai Besar
Veteriner Maros.
c. Kandang Instalasi Karantina Hewan.
Untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tindakan karantina
hewan dalam hal pengasingan, pemeriksaan dan perlakuan,
maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu didukung dengan
tersedianya bangunan kandang hewan besar sebagai instalasi
karantina hewan yang berada di Wilayah Kerja Pantoloan. Untuk
bangunan kandang merupakan aset Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu, tetapi untuk status tanah adalah milik Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dengan status hak pakai.
Adapun bangunan kandang untuk hewan besar sebanyak 5
(lima) unit bangunan kandang dengan kapasitas tampung
sebanyak 600 ekor.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
44
d. Screen House
Guna mendukung penyelenggaran tindakan Karantina
Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah memiliki
3 (tiga) unit bangunan screen house yaitu 1 (satu) unit
bangunan screen house berada di kantor induk Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dengan kondisi baik dan
berfungsi/terpakai, 1 (satu) unit berada di Wilayah Kerja
Pantoloan dalam keadaan rusak berat sehingga pada tahun
2018 akan dilakukan rehabilitasi supaya bisa difungsikan lagi
dan 1(satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Tolitoli juga
keadaan rusak berat pada atap dan pondasinya yang retak
sehingga pada tahun 2018 juga dilakukan rehabilitasi dari
Belanja Modal yang ada pada DIPA. Ketiga bangunan Screen
House tersebut status kepemilikan bangunan dan tanahnya
adalah milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, Badan
Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian.
e. Rumah Dinas.
Bangunan rumah dinas yang dimiliki sampai saat ini oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah sebanyak 3 (tiga) unit
yakni 1(satu) unit berada di kantor induk Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu, 1 (satu) unit bertada di Wilayah Kerja
Pantoloan dan 1 (satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Luwuk.
Ketiga bangunan rumah dinas berdiri di atas tanah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu. Namun pada tahun
sebelumnya belum ditetapkan status penggunaannya sehinggga
pada tahun 2017 telah diusulkan ke eselon I / Badan Karantina
Pertanian serta surat penghuniannya supaya dapat dilakukan
pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada
yang menempati.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
45
f. Rumah Jaga.
Sedangkan rumah jaga yang dibangun dalam rangka
menempatkan petugas untuk melakukaan penjagaan terhadap
lingkungan kantor supaya terjaga keamanan dari gangguan
masyarakat luar. Sampai saat ini rumah jaga yang dimilik adalah
sebanyak 2 (dua) unit yaitu di kantor induk Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu sebanyak 1(satu) unit dan di Wilayah
Kerja Pantoloan sebanyak 1(satu) unit tepatnya dibangun diatas
tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
merupakan komplek instalasi karantina hewan untuk
pengawasan dan pengamanan IKH. Sampai saat ini kedua
bangunan rumah jaga dalam kondisi baik dan ditempati oleh
pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu serta selalu
dilakukan pemeliharaan.
g. Pos Jaga.
Bangunan Pos Jaga dibangun dibeberapa lokasi yaitu ada di
kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak
1(satu) unit, di Wilayah Kerja Pantoloan diatas tanah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 1 (satu) unit dan
dikomplek kandang Instalasi Karantina Hewan (IKH) sebanyak
1(satu) yang merupakan tanah milik Pemerintah Darah Provinsi
Sulawesi Tengah.
h. Tempat Parkir.
Untuk menertibkan penempatan kendaraan bermotor baik roda-4
maupun roda-2 maka Balai Karantina Kelas II Palu telah
membangun tempat parkir. Untuk bangunan tempat parkir yang
ada sampai saat ini adalah di kantor induk Balai Karantina
Pertanian Kelas II Plau mempunyai 1 (satu) unit bangunan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
46
tempat parkir kendaraan roda-4 dan 1 (satu) unit kendaraan
roda-2 serta di Wilayah Kerja Pantoloan 1 (satu) unit tempat
parkir yang bisa dipakai untuk kendaraan roda-4 maupun roda-2
dimana semua bangunan tersebut berdiri diatas tanah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu.
i. Bangunan Tidak Digunakan Lagi.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
memiliki beberapa gedung bangunan yang tidak digunakan lagi
dikarenakan lokasi gedung dan bangunan saat ini berada dalam
kawasan pengembangan area Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu
tepatnya dibelakang gudang kargo dan sudah berada dalam
area terbatas dan tidak bisa lagi diakses oleh masyarakat umum.
Pada masa lalu saat belum adanya pengembangan Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu gedung dan bangunan tersebut
digunakan sebagai pusat penyelenggaraan administrasi Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu dan pelayanan karantina
pertanian Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Pada
lokasi tersebut berdiri beberapa gedung dan bangunan yang
merupakan aset Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu terdiri
dari 2 (dua) bangunan gedung kantor eks karantina hewan dan
karantina tumbuhan, 1 (satu) unit gedung laboratorium, 1 (satu)
unit screen house, 2 (dua) unit rumah jaga, 1 (satu) unit gudang,
1 (satu) petak lapangan jemur , 1 (satu) sumur, jaringan air/
irigasi dan jalan.
Bangunan-bangunan tersebut berdiri diatas tanah milik
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dengan status hak
pakai, dan semenjak pertengahan tahun 2013 pusat
penyelenggaraan administrasi kantor dan pelayanan tindakan
Karantina Pertanian Wilayah keraja Bandara Mutiara Sis Al Jufri
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
47
Palu dipindahkan ke Jalan Garuda Nomor 16 Kota Palu, oleh
karenanya gedung bangunan tersebut sudah tidak difungsikan
lagi. Dalam perjalanan waktu bangunan tersebut sementara
dalam proses penghentian status penggunaan di SIMAK BMN
dan persiapan penghapusan sebagai aset BMN Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu. Pada tahun 2017 telah diusulkan
penghapusan ke Badan Karantina Pertanian sebagai eselon I
dan telah dilakukan penilaian aset atau bongkaran yang akan
dilelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Palu dan selanjutnya tinggal dilakukan poses lelang
pada tahun 2018.
2. Barang Bergerak.
Sampai akhir tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
mengelola Barang Milik Negara (BMN) baik tidak bergerak maupun
bergerak. Untuk aset barang milik negera (BMN) yang bergerak
sampai saat ini terdiri dari :
a. Kendaraan Bermotor.
Untuk mendukung kelancaran mobilisasi personil dan
pelaksanaan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sampai saat ini memiliki kendaraan dinas untuk operasional dan
kendaraan dinas roda-2. Pada tahun 2017 Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu ditunjang dengan kendaraan dinas roda-4
sebanyak 5 (lima) unit. Kendaraan dinas roda-4 tersebut
digunakan oleh Kepala Balai dan Pejabat Struktural serta pejabat
fungsional untuk digunakan mendukung kelancaran operasional
di Wilayah Kerja Pantoloan. Sedangkan untuk kendaraan dinas
roda-2 kondisi terakhir pada tahun 2017 berjumlah 22 (dua puluh
dua ) unit digunakan oleh pegawai baik pejabat fungsional
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
48
tertentu Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan dan pelaksana
administrasi/fungsional umum.
b. Peralatan Laboratorium.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dari tahun ke tahun selalu
melengkapi dan menambah peralatan yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi laboratorium. Apalagi
pada tahun 2017 telah ditetapkan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu wajib melakukan persiapan untuk Akreditasi
Laboratorium sehingga telah dilakukan langkah-langkah
penyiapan dan pembenahan terkait sarana prasarana yang
terkait dengan Laboratoirum baik untuk Karantina Hewan maupun
Karantina Tumbuhan.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
melakukan penambahan pengadaan alat-alat laboratorium yang
terdiri dari :
• Color Microphotograpy Camera Microscope = 1 unit
• Shaker untuk Laboratorium Karantina Tumbuhan = 1 unit
• Micropipet Multiple Channel 200 iu = 2 unit
• Rak incubasi untuk Lab. Karantina Tumbuhan = 1 unit
c. Peralatan Pengolah Data.
Untuk mendukung kelancaran dan kecepatan pelaksanaan tugas
dalam pengolahan data perkantoran sangat ditentukan oleh
perangkat pembantu berupa alat pengolah data seperti komputer
PC dan Laptop dengan jumlah dan spesifikasi yang baik dan
memadai.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sangat
serius memberikan perhatian atas tersedianya alat pengolah data
baik untuk digunakan di kantor induk Balai maupun di kantor
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
49
Wilayah Kerja. Alat pengolah data yang diadakan pada tahun
2017 untuk mengisi kekurangan karena adanya beberapa unit
yang sudah rusak berat dan sudah diusulkan penghapusan
namun belum dilakukan lelang adalah sebagai berikut :
• Komputer PC = 6 unit
• Laptop = 6 unit
• Mesin Ketik Elektronik = 2 unit
• Printer = 5 unit.
d. Meubellair.
Aset bergerak yang lainnya berupa meubellair terdiri dari meja
kerja pimpinan dan staf, kursi kerja, meja rapat, kursi rapat, kursi
sofa / tamu, meja pelayanan, lemari arsip dan lemari
penyimpanan barang. Pada tahun 2017 kembali mengadakan
meubellair untuk memenuhi kebutuhan sarana dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas.
Adapun meubelair yang diadakan yaitu :
• Meja Kerja ½ Biro = 2 unit
• Lemari Kayu untuk Arsip = 2 unit
• Kursi Kerja Pegawai = 2 unit
• Kursi Rapat Pimpinan = 5 unit
• Kursi Peserta Rapat di Aula = 40 unit
• Kursi Tamu = 2 set.
Meubellair tersebut diadakan selain untuk menunjang kinerja
pegawai juga dkarenakan beberapa meubellair yang lama sudah
rusak berat dan sudah dihentikan penggunaannya tinggal
menunggu dilakukan penghapusan berupa dilelang.
e. Fasilitas Kantor Lainnya.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
50
Barang Milik Negara (BMN) yang tergolong fasilitas lainya seperti
TV, Pendingin Ruangan / AC, Sound System, kamera CCTV,
tabung pemadam kebakaran, mesin dap air, dan aset-aset
lainnya dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui
anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) kembali mengadakan barang-barang sebagai
bagian dari Peralatan dan Fasilitas Kantor seperti :
• Air Conditioner Berdiri / Standing AC = 1 unit
• Phylon Sign = 1 unit
• Talk Screen = 1 unit
• Kursi Pengunjung Pelayanan = 4 unit
• Air Conditoner = 4 unit
• Meja Laboratorium = 2 unit
• Pesawat Telepon = 1 unit
• Mesin Faximile = 2 unit
• Rak Penyimpanan ATK dan ARK = 1 unit
• UPS = 12 unit
• Mesin Absensi / Fijer Print = 3 unit
f. Barang Persediaan.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selain mengelola Barang
Milik Negara (BMN) dalam bentuk barang tidak bergerak dan
bergerak, juga mengelola Barang Persediaan yang merupakan
barang-barang yang dibeli dari APBN dalam penggunaannya
tidak habis pakai seperti alat tulis kantor, alat rumah tangga
kantor, blanko / sertifikat maupun bahan-bahan laboratorium yang
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
51
pada saat dibeli tidak langsung habis digunakan dan harus
dicatat pengelolaan secara tertib sesuai peruntukannya.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
52
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
A. KARANTINA HEWAN.
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diimpor.
a. Walaupun Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu sebagai Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu memiliki tempat pemasukan
media pembawa HPHK untuk impor, namun berdasarkan data
yang dimiliki selama tahun 2017 secara keseluruhan Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu belum ada data kegiatan
tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
yang diimpor. Hal ini dikarenakan media pembawa yang diimpor
hanya masuk di tempat-tempat pemasukan yang sebagian besar
berada di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera, sedangkan yang
masuk di Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
hanya sebagian kecil hasil dari reimpor tetapi dalam kategori
antar area.
b. Karena berdasarkan hasil pengawasan di tempat-tempat
pemasukan yang telah ditetapkan untuk media pembawa HPHK
impor tidak ditemukan data, maka tidak ada kegiatan tindakan
karantina 8 P.
c. Demikian juga halnya terkait pelaksanaan tindakan penahan,
penolakan maupun pemusnahan terhadap media pembawa
HPHK impor belum pernah dilaksanakan.
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diekspor.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
53
a. Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baru
pertama kali mencatat adanya data tindakan Karantina Hewan
terhadap media pembawa HPHK yang diekspor melalui tempat
pengeluaran yang telah ditetapkan yaitu Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu. Adapun jenis media pembawa HPHK yang diekspor
tersebut adalah Sarang Burung Walet dengan Negara tujuan
Taiwan sebanyak 1 kg dan Hongkong sebanyak 2 kg dengan
frekuensi 2 kali. Kegiatan tersebut merupakan Sertifikasi
Karantina Hewan ekspor perdana pada Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu untuk media pembawa tersebut terinci
pada (Lampiran 22).
b. Penangan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHk
yang akan diekspor berupa Sarang Burung Walet yang
merupakan Bahan Asal Hewan, petugas hanya melakukan
tindakan pemeriksaan fisik dan pembebasan dengan
memberikan Sertifikat (KH-10).
c. Dalam pelaksanaan tindakan karantina terhadap media
pembawa HPHK yang akan diekspor selama tahun 2017, Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu belum ada melakukan tindakan
penahanan, penolakan maupun pemusnahan.
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diantar areakan.
3.1. Kegiatan Antar Area / Domestik Masuk
Jenis media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) antar area masuk melalui tempat-tempat pemasukan
yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
a.1. Wilayah Kerja Pantoloan (Pelabuhan Pantoloan, Wani dan
Pelabuhan Penyeberangan Ferry Taipa):
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
54
Ketiga tempat pengeluaran media pembawa HPHK
tersebut merupakan ruang lingkup dari Wilayah Kerja
Pantoloan. Pada tahun 2017 tercatat beberapa jenis
media pembawa HPHK yang telah memenuhi system
jaminan kesehatan melalui Sertifikat Karantina Hewan
diantaranya adalah Domba bibit 15 ekor, DOC 185.300
ekor, Burung Cucak Hijau 1 ekor, Pakan Ternak 1.905.400
kilogram, Daging Ayam Beku 161.751 kilogram, Daging
Sapi Beku 2.063 kilogram, Jerohan Sapi 59 kilogram,
Jerohan Ayam 982 kilogram, Daging Bebek 30 kilogram,
SusuOlahan 3.403 kilogram,Keju 864 kilogram dan
Daging Olahan 27.406 kilogram, sebagaimana terinci
pada (Lampiran 21).
a. 2. Wilayah Kerja Luwuk (Pelabuhan Luwuk dan Bandara
Syukuran Aminudin Amir Luwuk).
Selama tahun 2017 Wilayah Kerja Luwuk yang berada di
Wilayah Kabupaten Banggai ini telah mencatat beberapa
kegiatan tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang telah memenuhi system jaminan
kesehatan dan diberikan Sertifikat Pelepasan (KH-12)
yang masuk melalui pintu pemasukan yang telah
ditetapkan yaitu Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara
Syukuran Aminudin Amir Luwuk. Data-data media
pembawa HPHK yang tercatat masuk adalah Sapi Bali 32
ekor, Anjing 23 ekor, Ayam 343 ekor, DOC77.200 ekor,
Iguana 21ekor, Kucing 51 ekor, Sugar glider 2 ekor, Kadal
3 ekor, Kura-kura 6 ekor, DOQ 5.500 ekor, DOD 700 ekor,
Kulit Ular 96 lembar, Daging Sapi Beku 50 kilogram,
Daging Bebek 102 kilogram, Daging Ayam 35.000
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
55
kilogram, Susu Sapi 42 liter, Tulang Kambing 25 kilogram,
Keju 152 kilogram, Yoghurt 989 kilogram, Daging Olahan
1014 kilogram dan Vaksin 24 kemasan, sebagaimana
terinci pada (Lampiran 21).
b. 3. Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.
Kegiatan tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang telah memenuhi system kesehatan
melalui Sertifikat Pelepasan (KH-12) yang masuk melalui
tempat pemasukan yang telah ditetapkan khususnya
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, yang merupakan salah
satu Wilayah Kerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu selama tahun 2017 membukukan data sebagai
berikut :
Anjing 223 ekor, Ayam 1.704 ekor, Burung 6.423 ekor,
DOC 574.100 ekor, Kelinci 120 ekor, Kucing 351 ekor,
Sugar glide r642 ekor, DOD 4.200 ekor, DOQ 14.100
ekor, Musang 2 ekor, Marmut 1 ekor, Sarang Burung
Walet 65 Kg, Daging Sapi 1.881 Kg, Daging Kambing 20
Kg, Keju 12 Kg, Daging Olahan 1.916 Kg, Es Krim 70 Kg,
Ulat Hongkong 79 Koloni, Semen beku 3 kemasan, Telur
jangkrik 1 koloni dan Vaksin 109 kemasan, sebagaimana
terinci pada (Lampiran 21).
a. 4. Wilayah Kerja Tolitoli ( Pelabuhan Laut Tolitoli,
Penyeberangan Ferry dan Bandara Sultan Bantilan
Tolitoli).
Di Wilayah Kerja Tolitoli pada tahun 2017 mencatat
beberapa data penanganan terhadap media pembawa
HPHK yang telah memenuhi system kesehatan melalui
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
56
Sertifikat Pelepasan (KH-12) yang masuk melalui tempat
pemasukan yang ditetapkan di Wilayah Kerja Tolitoli.
Data-data tersebut antara lain :
Ayam 37 ekor dan Pakan Ternak 339.250 Kg,
sebagaimana terinci pada (Lampiran 21).
a. 5 Wilayah Kerja Pagimana ( Pelabuhan Penyeberangan
Ferry Pagimana).
Wilayah Kerja Pagimana yang berada di Kecamatan
Pagimana Kabupaten Banggai merupakan Wilayah Kerja
yang menangani kegiatan tindakan Karantina antar area
masuk melalui Pelabuhan Penyeberangan Fery dari
Pagimana menuju Kota Gorontalo. Adapun data media
pembawa HPHK yang masuk dan telah diberikan Sertifikat
Pelepasan (KH-12) yang berhasil dicatat selama tahun
2017 adalah sebagai berikut :
Kelinci 3 ekor, Ayam 525 ekor, Kambing 28 ekor, Burung
31 ekor, anjing 2 ekor, babi potong 162 ekor, DOC 505
ekor, Daging Ayam Beku 1.798 Kg, Telur ayam 2.650 Kg,
Jerohan sapi 55 Kg, dan daging sapi 20 Kg, sebagaimana
terinci pada (Lampiran 21).
b. Tindakan karantina yang diberlakukan terhadap media
pembawa HPHK antar area / domestik masuk melalui pintu
pemasukan yang telah ditetapkan, sebelum pada tahap
Pembebasan dengan pemberian Sertifikat Pelepasan KH-12
adalah berupa :
• Terhadap Hewan :
Tindakan karantina yang diberlakukan untuk hewan antar
area masuk berupa Pemeriksaan sebanyak 1.374.377
ekor dengan frekwensi 4.718 kali. Dari semua data
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
57
tersebut yang hanya dikenakan tindakan pemeriksaan dan
pembebasan, karena tidak termasuk hewan yang
memerlukan masa karantina untuk dilakukan tindakan
pengasingan.
• Terhadap Bahan Asal Hewan :
Untuk Bahan Asal Hewan juga tidak diberikan tindakan
pengasingan, hanya diberikan tindakan berupa
Pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen serta
kesesuaian antara isi dokumen dengan Bahan Asal
Hewan yang masuk. Tindakan Pemeriksaan dan
Pelepasan yang tercatat selama Tahun 2017 adalah
sebanyak 206.759 kg dengan frekwensi sebanyak 90 kali.
• Terhadap Hasil Bahan Asal Hewan :
Sedangkan data tentang penanganan tindakan Karantina
Hewan berupa Pemeriksaan dan Pelepasan terhadap
Hasil Bahan Asal Hewan sebanyak 35.826 kg dengan
frekwensi sebanyak 173 kali.
• Terhadap Media Pembawa Lain / Benda Lain :
Demikian juga halnya terhadap Media Pembawa Lain /
Benda Lain (Pakan Ternak Unggas, Vaksin Unggas, Obat-
obatan untuk Hewan) yang masuk di Wilayah Kerja
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama
Tahun 2017 hanya diberikan tindakan Pemeriksaan dan
Pelepasan dengan jumlah yang diperiksa sebanyak
2.244.866 kg/kemasan dengan frekwensi sebanyak 137
kali.
c. Untuk mecapai tujuan dari pelaksanaan tindakan Karantina
Hewan yang dilaksanakan oleh petugas Karantina Hewan,
maka semua tahapan tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa media pembawa bebas dari HPHK dan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
58
memenuhi sistem kesehatan dilakukan tindakan (8 P) yaitu
Pemeriksaan, Pengasingan, Perlakuan, Pengamatan,
Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan.
Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
selain telah melakukan tindakan pembebasan dengan
menerbitkan Sertifikat Pelepasan (KH-12). Selain telah
berhasil dilakukan tindakan Pemeriksaan dan Pelepasan
terhadap media pembawa HPHK antar area yang masuk
selama tahun 2017, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
juga mencatat data telah melakukan tindakan penahanan
yang dilanjutkan dengan penolakan di Wilayah Kerja Luwuk
terhadap media pembawa HPHK anak Biawak Rote
dikarenakan dalam Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-9) dari
Surabaya tertulis Iguana sebanyak 1 (satu) ekor. Media
pembawa HPHK tersebut setelah sempat di tahan selama 1
(satu) hari dan besok harinya dikembalikan lagi ke daerah
asalnya yaitu Surabaya melalui Bandara Syukuran Aminudin
Amir Luwuk, data tertuang pada (Lampiran 29).
3.2. Kegiatan Domestik Keluar.
Pelaksanaan tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK antar area / domestik keluar yang telah
memenuhi sistem kesehatan melalui Sertifikat Kesehatan yang
keluar melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah
ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu. Data-data yang tercatat pada laporan tindakan
Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK antar area /
domestik keluar selama tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
59
a.1. Wilayah Kerja Pantoloan ( Pelabuhan Pantoloan, Wani
dan Penyeberangan Fery Taipa ).
Meliputi beberapa pelabuhan yaitu Pelabuhan Laut
Pantoloan, Wani, dan Pelabuhan Penyeberangan Ferry
Taipa. Media pembawa yang mengalami perlakuan
tindakan Karantina Hewan di Wilker Pantoloan antara lain
Sapi sejumlah 17.766 ekor, Kuda 11 ekor, Kerbau 16
ekor, Kambing 7.685 ekor, Ayam 24 ekor, Burung 18 ekor,
DOC 32.500 ekor, Kambing Bibit 3 ekor, Kulit Sapi
Garaman 4.200 lembar, Daging Ayam 800 Kg dan Telur
Ayam 1.000 Kg, secara rinci tertuang dalam Lampiran 23.
a. 2. Wilker Karantina Hewan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu
Melaksanakan tindakan Karantina Hewan terhadap
beberapa media pembawa HPHK antar area / domestik
keluar melalui Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu,
diantaranya Ayam 338 ekor, Burung 687 ekor, Biawak 54
ekor, Kucing 10 ekor, Kura-kura 23 ekor, Kus-kus 16 ekor,
Anjing 1 ekor, Anoa Pegunungan 1 ekor, Kelinci 1 ekor,
Sarang Burung Walet 9.644 Kg, Tulang Sapi 6 Kg, Telur
Maleo 2 butir, Daging Babi 10 Kg, Tanduk Kerbau 4 Kg,
Daging Anjing 450 Kg, Kulit Ular 330 lembar, Serum 16
kemasan, Telur Semut/Kroto 39.493 Kg, Sampel Organ 4
kemasan, Swab 1 kemasan, Specimen 5 kemasan, dan
Vaksin 2 kemasan, secara rinci tertuang dalam Lampiran
23.
a.3. Wilayah Kerja Tolitoli (Pelabuhan Tolitoli, Penyeberangan
Fery Tolitoli dan Bandara Sultan Bantilan Tolitoli).
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
60
Hasil pelaksanaan tindakan Karantina Hewan terhadap
media pembawa HPHK antar area / domestik keluar di
Wilayah Kerja Tolitoli pada tahun 2017 adalah Sapi 1.633
ekor, Kambing 3.398 ekor, Ayam 2.529 ekor, Kerbau13
ekor, Bebek 2 ekor, Kulit Sapi Garaman 1.000 Lembar,
Telur ayam 1.935 Kg, Sarang Burung Walet 44 Kg,
Daging Ayam 588 Kg, Tulang Sapi 1.195 Kg, dan Jerohan
Sapi 25 Kg, secara rinci tertuang dalam Lampiran 23.
a. 4. Wilker Karantina Hewan Luwuk ( Pelabuhan Luwuk dan
Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk).
Pelaksanaan tindakan Karantina Hewan di Wilayah Kerja
Luwuk selama tahun 2017 terhadap media pembawa
HPHK antar area / domestik keluar yang memenuhi
sistem jaminan kesehatan melalui Sertifikat Karantina
Hewan berupa KH-9, dan KH-10 yaitu : Ayam 102
ekor, Burung 2.038 ekor, Kumbang 73 koloni, Kucing 2
ekor, Sugar glider 2 ekor, Iguana 3 ekor, Anjing 3 ekor,
Kupu atacus 3 Koloni, Sarang Burung Walet 40 Kg,Daging
Babi 25 Kg, Daging Ayam 20 Kg, Daging Sapi 23 Kg, Kulit
ular 45 lembar, Daging Kelelawar 17 Kg, Telur Ayam
16.200 Kg, dan Daging Rendang 10 Kg, secara rinci
tertuang dalam Lampiran 23.
a. 5. Wilayah Kerja Pagimana (Penyeberangan Fery Pagimana)
Selama tahun 2017 Wilayah Kerja Pagimana mencatat
beberapa data pelaksanaan tindakan Karantina Hewan
terhadap media pembawa HPHK antar area / domestik
keluar yang telah memenuhi sistem jaminan kesehatan
melalui Sertifikat Karantina Hewan KH-9 dan KH-10. Data
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
61
yang berhasil dicatat adalah Kambing 212 ekor, Burung
89 ekor, Ayam 444 ekor, Angsa 4 ekor, Anjing 14 ekor,
Bebek 28 ekor, Babi Potong 15 ekor, Daging Sapi 600
Kg,, Daging Ular 70 Kg,, dan Daging Kelelawar 25 Kg,
secara rinci tertuang dalam Lampiran 23.
b. Tindakan Karantina 8 P terhadap media pembawa HPHK
antar area / domestik keluar sebelum dinyatakan memenuhi
jaminan kesehatan melalui Sertikat Karantina, maka telebih
dahulu dilakukan beberapa tindakan karantina. Tindakan
karantina yang tercatat selama Tahun 2017 sebagai berikut :
• Hewan.
Tindakan karantina yang diberlakukan untuk hewan
sebagai media pembawa HPHK antar area / domestik
keluar adalah :
- Pemeriksaan terhadap 69.761 ekor sebanyak 1.644
kali;
- Pengasingan terhadap 30.520 ekor sebanyak 733 kali;
- Perlakuan terhadap 30.520 ekor sebanyak 733 kali;
- Pengamatan terhadap 30.520 ekor sebanyak 733 kali;
- Pembebasan dengan memberikan Sertifikat Karantina
(KH-9) terhadap 69.761 ekor sebanyak 1.644 kali.
Tindakan pengasingan, perlakuan dan pengamatan
diberlakukan terhadap hewan bibit, potong maupun hewan
kesayangan HPR seperti Sapi, Kambing, Anjing dan
Kucing.
• Bahan Asal Hewan :
Sedangkan tindakan Karantina terhadap media pembawa
HPHK berupa Bahan Asal Hewan (BAH) seperti Daging,
Susu, Telur, Tanduk, Kulit, dll hanya diberikan tindakan
Pemeriksaan fisik dan dilanjutkan dengan Pembebasan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
62
dengan pemberian Sertifikat Karantina (KH-10) terhadap
51.216 kg/lembar sebanyak 814 kali.
• Hasil Bahan Asal Hewan :
Demikian juga hal dengan tindakan karantina untuk Hasil
Bahan Asal Hewan (HBAH) sebagai media pembawa
HPHK antar area / domestik keluar sebelum diberikan
Sertifikat Karantina (KH-10) terlebih dahulu dilakukan
tindakan Pemeriksaan terhadap fisik media pembawa
sebanyak 4.210 kg dengan frekwensi 11 kali, setelah
dianggap memenuhi jaminan kesehatan selanjutnya
diberikan tindakan Pembebasan sebanyak 4.210 kg
dengan frekwensi 11 kali.
• Benda Lain / Pembawa Lain :
Tindakan karantina terhadap kelompok benda lain sebagai
media pembawa HPHK seperti Pakan Ternak, Vaksin,
Obat-obatan, spesimen, dll yang antar area / domestik
keluar juga dilakukan tindakan Pemeriksaan dilanjutkan
dengan Pembebasan dengan memberikan Sertifikat
Karantina (KH-11) sebanyak 39.521 media benda lain
dengan frekwensi 702 kali.
c. Dalam penyelenggaraan tindakan karantina 8 P
(Pemeriksaan, Pengasingan, Perlakuan, Pengamatan,
Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan)
yang dilaksanakan oleh petugas Karantina Hewan di
semua Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu selama tahun 2017 sebagian besar
merupakan tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan.
Namun dari data yang ada selain tindakan Pemeriksaan
juga dilakukan tindakan Pengasingan, Perlakuan dan
Pengamatan untuk beberapa jenis media pembawa HPHK
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
63
tertentu saja yang memerlukan masa karantina melalui
tindakan Pengasingan. Namun dari semua media
pembawa HPHK antar area / domestik keluar yang
dilakukan tindakan Pemeriksaan ternyata ada media
pembawa HPHK dalam kategori dilindungi Undang-
Undang karena sudah langka yaitu Telur Maleo sebanyak
4 butir yang akan dibawa ke Gorontalo dan Tanduk Rusa
sebanyak 2 kg yang rencananya akan dibawa ke
Bandung. Karena kedua jenis media pembawa HPHK
tersebut dalam kategori dilindung Undang-Undang maka
petugas Karantina Hewan Wilayah Kerja Luwuk langsung
menyita dan menyerahkannya kepada Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Luwuk untuk diamankan,
sehingga media pembawa HPHK tidak jadi
diberangkatkan. (Lampiran 29)
Data terkait pelaksanaan tindakan Karantina Hewan
(Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
selama kurun waktu 2017, terhadap media pembawa
HPHK import, eksport, antar area / domestik masuk dan
antar area / domestik keluar secara rinci mulai dari
volume, frekwensi dan jenis tindakan yang diberikan
tersaji pada tabel 11a.
Tabel 11 a. Resume TindakanKarantina Hewan (Tindakan 8P) di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.
No
Tindakan Karantina
Hewan
Frekwensi dan Folume
Ket Impor Eksport DM DK
F V F V F V F V
I
Hewan
1.Pemeriksaan
2.Pengasingan
3.Pengamatan
NIHIL
1
2
kk
4.718
1.374.377
1.644
733
733
69.761
30.520
30.520
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
64
II
III
IV
II
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pelepasan
Bahan Asal Hewan
1.Pemeriksaan
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pelepasan
Hasil Bahan Asal
Hewan
1.Pemeriksaan
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pelepasan
Media Pembawa/
Benda Lain
1.Pemeriksaan
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pelepasan
1
1
kkkkkkk
2
2
4.718
90
90
173
1
173
137
137
90
1.374.377
206.759
206.759
35.826
1
35.826
2.244.866
2.244.866
206.759
1.644
814
2
814
11
11
702
702
814
2
69.761
51.216
6
51.216
4.210
4.210
39.521
39.521
6
4 Butir telur Maleo dan 2 kilogram tanduk rusa dilindungi Undang-Undang 1 ekor Biawak Rote dlm Dokumen Iguana
Keterangan :
• DM = Domestik Masuk,
• DK = Domestik Keluar,
• F = Frekuensi,
• V = Volume (Ekor, Kg, Butir, Koloni, dan lainya)
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
65
Tabel 12a. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan
Pembebasan Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanianj
Kelas II Palu Selama 3 Tahun Terakhir.
No Kegiatan
Tindakan
Karantina
Hewan
Satuan
Tahun
2015 2016 2017
V F V F V F
1 Impor Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
2 Ekspor Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
-
3
-
-
-
-
3
-
-
-
-
2
-
-
-
-
2
-
-
-
3 Domestik
Masuk
Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Lembar
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Lembar
Dll
2.201.528
5.319.706
560
-
-
2.201.528
5.319.706
560
-
-
1.627
505
54
-
-
1.627
505
54
-
-
1.271.039
6.111.082
91
-
4.694
1.271.039
6.111.082
91
-
4.694
2.244
453
48
-
13
2.244
453
48
-
13
872.540
2.487.848
136
96
121
872.540
2.487.848
136
96
121
2.379
329
61
1
9
2.379
329
61
1
9
4 Domsetik
Keluar
Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Lembar
Butir
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Lembar
Butir
Dll
37.824
39.253
15
-
8.387
-
-
37.824
39.253
15
-
8.387
-
-
1.372
761
5
-
21
-
-
1.372
761
5
-
21
-
-
58.000
96.302
21
38
17.555
-
-
58.000
96.302
21
38
17.555
-
-
1.600
1.605
20
12
28
-
-
1.600
1.605
20
12
28
-
-
69.685
89.332
22
76
5.575
2
-
69.685
89.332
22
76
5.575
2
-
1.621
1.481
38
23
23
1
-
1.621
1.481
38
23
23
1
-
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
66
Keterangan :
• V = Volume,
• F = Frekuensi
• Dll (Satuan Lain) = diisikan satuan lain
4. Penggunaan Formulir Karantina Hewan.
a. Sepanjang Tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
menyediakan formulir utama dalam pelayanan tindakan
Karantina Hewan berupa Formulir KH-9, KH-10, KH-11, DEC-11,
KH-12, DEC-12, KH-13, DEC-13, KH-14 dan DEC-14
disediakan sebagai jumlah awal sebanyak 20.613 eksemplar dan
telah digunakan sebanyak 15.890 eksemplar serta sisa yang
belum digunakan sebagai saldo sebanyak 4.723 eksemplar.
Untuk mengakomodir Permentan No.17 Tahun 2017 telah
disediakan formulir Karantina Hewan yang baru perubahan dari
KH-9 menjadi KH-11, KH-10 menjadi KH-12, KH-11 menjadi KH-
13 dan KH-12 menjadi KH-14.
b. Dalam penggunaan formulir utama Sertifikat Karantina dalam
pengerjaannya tidak ada yang batal ataupun rusak.
Tabel 13.a. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.
No. Jenis Dokumen KH Jumlah Awal Jumlah
Pemakaian
Saldo
1 2 3 4 6
1. KH - 9 5.433 4.883 550
2. KH - 10 2.500 841 1.659
3. KH - 11 2.894 2.264 630
4. DEC 11 250 0 250
5. KH - 12 8.286 7.902 384
6. DEC 12 250 0 250
7. KH - 13 250 0 250
8. DEC 13 250 0 250
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
67
5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
a. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang merupakan filter
utama dalam lalu lintas media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) berperan penting terhadap
pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit hewan ke
Sulawesi Tengah. Dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsi tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
membutuhkan data mengenai HPHK dan penyebaraanya di
Sulawesi Tengah. Data tersebut berguna sebagai salah satu
acuan untuk menentukan tindakan dan kebijakan karantina
terhadap suatu media pembawa HPHK. Untuk itu perlu
dilaksanakan kegiatan pengambilan data HPHK di instansi
Pemerintah Daerah maupun pusat yang membidangi bidang
peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet yang wilayah
kerjanya mencakup Sulawesi Tengah. Pengambilan data
dilakukan dalam bentuk perjalanan dinas ke seluruh Dinas
terkait tersebut di Sulawesi Tengah dan Balai Besar Veteriner
Maros dengan metode pengisian kuisioner dan wawancara.
Pada kegiaatan Pemantauan daerah sebar HPHK pada tahun
2017 hanya difokuskan pada beberapa titik lokasi yaitu Kota
Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi dengan target
pada Sapi untuk penyakit Anthrax, Brucellosis, Anaplasmosis,
Babesiosis, dan Thaleiriasis serta target pada Ayam untuk
penyakit Avian Influenza dan New Castle Disease.
b. Hasil dari pengambilan data tersebut berupa status Hama
Penyakit Hewan Karantina di Sulawesi Tengah selama 1 tahun
9. KH - 14 250 0 250
10. DEC 14 250 0 250
Jumlah 20.613 15.890 4.723
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
68
terakhir yaitu 2016, yakni masih terdapat kasus Anthrax, Avian
Influenza, New Castle Disease, Brucellosis, Anaplasmosis,
Babesiosis, dan Thaleiriasis. Untuk Anthrax ditemukan di
Kabupaten Sigi, Avian Influenza dan Newcastle Disease
ditemukan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Anaplasmosis,
Babesiosis dan Thaeleriasis ditemukan di Kabupaten
Donggala, sedangkan untuk penyakit Brucellosis ditemukan di
seluruh kabupaten dan kota wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
(LAMPIRAN 33)
Gambar : Peta Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan di Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2017.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
69
6. Kegiatan Koleksi HPHK.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui Seksi Karantina
Hewan sampai tahun 2017 telah memiliki beberapa jenis koleksi
Hama Penyakit Hewan Karantina tediri dari :
• Serum darah Sapi sebanyak 10 vial positif Brucelllosis yang
dilanjutkan dengan pemeriksaan CFT positif 8 vial.
• Awetan spesimen kepala Anjing 1 buah positif Rabies tersimpan
dalam cairan formalin.
• Awetan spesimen Otak Anjing 4 buah positif Rabies diawetkan
dalam cairan formalin.
• Awetan Hepar Kambing 1 buah positif Fasciola Hepatica
diawetkan dalam cairan formalin.
• Fetus Sapi 3 buah positif Brucellosis diawetkan dalam cairan
formalin.
• Awetan Usus Ayam 1 buah positif Cacing gilig/Ascaridia Sp
diawetkan dalam cairan formalin.
• Awetan Caplak dari Sapi1 botol diawetkan dengan cairan
formalin.
• Awetan Biawak 1 ekor diawetkan dengan cairan formalin.
• Kulit ular Sanca Kembang 3 lembar
• Kulit Biawak sebanyak 1 lembar
• Sarang Burung Walet 20 buah.
7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK.
Walaupun dengan jumlah tenaga fungsional Karantina Hewan baik
Medik maupun Paramedik yang sangat terbatas, karena Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu yang berada di Wilayah Sulawesi
Tengah sebagai salah satu UPT yang menangani kegiatan
pengeluaran domestik hewan sapi potong ke Wilayah Kalimantan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
70
Timur sehingga kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan melalui
laboratorium menjadi wajib dilakukan.
Hal ini dikarenakan daerah Sulawesi merupakan daerah endemis
Brucellosis dan Anthraks, sedangkan daerah tujuan merupakan
daerah bebas Brucellosis dan Anthraks. Kegiatan intersepsi
dilakukan dengan pemeriksaan Rose Benghal Test (RBT) 100 %
terhadap Sapi Potong yang akan dikirim ke Wilayah Kalimantan
Timur setelah dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan
Pantoloan untuk memastikan bahwa Sapi Potong yang akan dikirm
bebas dari penyakit Brucellosis.
Dari beberapa kali dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Sapi
Potong yang akan dikirim ke Wilayah Kalimantan Timur melalui
pemeriksaan RBT di laboratorium telah ditemukan positif sebanyak
4 ekor dalam 4 (empat) kali kegiatan pemeriksaan di IKH
Pantoloan.
Tabel 14.a. Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu Tahun 2017.
No Nama HPHK Media Pembawa HPHK
Daerah Tujuan
Tindak Lanjut
1.
Brucellosis
Sapi Potong
Kalimantan Timur
Dilanjutkan dengan CFT, Sapi Ditolak keberangkatannya.
8. Kegiatan Pengawasaan Keamanan Hayati di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
71
Tabel 15.a Pengawasan Keamanan Hayati Hewani di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu.
No Komoditas Frekuensi Volume Laboratorium
Penguji Hasil
I Impor :
Nihil Nihil Nihil Nihil
II
Ekspor :
• Sarang Burung Walet
2 3 Kg - -
B. KARANTINA TUMBUHAN.
1) Tindakan karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang diimpor.
a. Sebagaimana kegiatan impor pada tahun 2016, Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017 juga terdapat kegiatan
impor media pembawa OPTK berupa benih kelapa sawit yang
berasal dari negara Papua New Guene (PNG) sebanyak 2 (dua)
kali dengan volume 22.296 butir melalui tempat pemasukan
import yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Bandara Mutiara
Sis Al Jufri Palu. Data secara terinci mengenai kegiatan import
media pembawa OPTK tertuang pada Lampiran 25.
b. Tindakan karantina yang diberlakukan terhadap media pembawa
OPTK impor benih kelapa sawit sebanyak 2 kali dengan volume
22.296 butir yang masuk melalui tempat pemasukan impor di
Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu pada tahun
2017 adalah berupa pemeriksaan, pengasingan, pengamatan
dan pembebasan. Adapun data impor benih kelapa sawit yang
masuk pada tahun 2017 di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara rinci
tersaji pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
72
c. Penangan media pembawa OPTK impor yang masuk melalui
tempat pemasukan yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu setelah dilakukan pemeriksaan
kelengkapan dan kesesuaian dokumen serta dilakukan
pengasingan dilanjutkan dengan pengamatan oleh petugas
fungsional Karantina Tumbuhan tidak ditemukan adanya OPTK
sehingga dinyatakan layak untuk diberikan Pembebasan. Untuk
kegiatan impor selama 2 kali pada tahun 2017 tidak ada tindakan
penahanan, penolakan maupun pemusnahan terhadap media
pembawa OPTK impor tersebut.
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang di ekspor.
a. Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang di eksport di Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pantoloan dan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu
sebagai tempat pengeluaran ekspor yang telah ditetapkan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017 adalah
sebanyak 188 kali berupa hasil tumbuhan hidup dan hasil
tumbuhan mati dengan volume 13.453.655,22 Kg, 240,26 M3 dan
10 koli. Adapun Negara tujuan eksport media pembawa OPTK
yang keluar melalui pintu pengeluaran yang telah ditetapkan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun 2017 ditangani oleh
petugas fungsional Karantina Tumbuhan adalah China, Thailand,
Singapore, Malaysia, Vietnam, Taiwan, Korea, India, Rusia,
Belgia, Prancis, Kuwait dan Arab Saudi. Secara terinci data
media pembawa OPTK yang diekspor pada tahun 2017
sebagaimana (Lampiran 26).
b. Tindakan karantina 8 P yang dikenakan terhadap media
pembawa OPTK eksport melalui tempat pengeluaran eksport
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
73
yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah
Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu oleh petugas fungsional
Karantina Tumbuhan adalah tindakan pemeriksaan dan
pelepasan. Media pembawa OPTK eksport terlebih dahulu telah
melalui proses perlakuan seperti fumigasi yang dilakukan oleh
pihak ketiga, sehingga semua media pembawa OPT yang akan
dieksport telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan
oleh negara tujuan dan tidak ditemukan adanya OPTK sehingga
dapat diberikan dokumen Karantina Tumbuhan berupa PC
(Phytosanitary Certificate). Secara terinci data tentang Tindakan
Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang
diekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tertuang
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b.
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang diantarareakan.
1. Kegiatan Domestik Masuk.
a. Data media pembawa OPTK antar area / domestik yang
masuk melalui tempat pemasukan domestik yang telah
ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2017 secara
keseluruhan tercatat sebanyak 3.193.947,30 Kg dengan
frekwensi sebanyak 1.173 kali berupa benih tanaman, hasil
tumbuhan hidup dan hasil tumbuhan mati dan 215.891
batang dengan frekuensi 2.325 kali berupa bibit tanaman.
Media pembawa OPTK antar area / domestik yang masuk di
tempat pemasukan yang telah ditetapkan di seluruh Wilayah
Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada umumnya
berasal dari daerah Jawa Timur, Jawa Barat, DKI. Jakarta,
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
74
Gorontalo, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, NTB dan
Maluku.
Semua data tersebut merupakan hasil tindakan Karantina
Tumbuhan yang dilakukan oleh petugas fungsional
dibeberapa wilayah kerja seperti Pantoloan, Luwuk, Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu, Pagimana, Tolitoli dan Donggala.
Data media pembawa OPTK antar area / domestik masuk
pada tahun 2017 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu secara terinci tertuang pada Lampiran 27.
b. Media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) antar area / domestik masuk melalui
tempat pemasukan yang telah ditetapkan di semua Wilayah
Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
memenuhi sistem kesehatan Karantina Tumbuhan. Media
pembawa OPTK tersebut telah melalui tindakan Karantina 8
P diantaranya tindakan Pemeriksaan untuk memastikan
kelengkapan dan kesesuaian dokumen dengan media
pembawa OPTK serta memastikan media pembawa dalam
keadaan baik bebas dari OPTK setelah itu dilakukan
tindakan Pelepasan. Data terkait tindakan 8 P yang
diberlakukan terhadap media pembawa OPT K antar area /
domestik yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah
ditetapkan dalam 5 tahun terakhir secara terinci termuat
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir.
c. Tindakan karantina terhadap media pembawa OPTK antar
area / domestik masuk yang ditangani selama tahun 2017 di
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu hanya diberikan tindakan Pemeriksaan dan Pelepasan,
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
75
hal ini dikarenakan semua media pembawa OPTK yang
ditangani telah memenuhi persyaratan dan ketentuan
sebagaimana diatur pada Peraturan dan Perundangan yang
berlaku. Oleh sebab itu tidak ditemukan data adanya
Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan.
2. Kegiatan Domestik Keluar.
a. Aktivitas media pembawa OPTK antar area / domestik
keluar yang tercatat di seluruh Wilayah Kerja yang ada di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2017
adalah sebanyak 215.946.684,78 Kg dengan frekwensi
6.298 kali berupa Benih, Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih
dan Hasil Tumbuhan Mati, 41.222 batang dengan frekwensi
2.143 kali berupa Bibit dan 666.541,06 M3 dengan
frekwensi 708 kali berupa Hasil Tumbuhan Mati.
Adapun daerah tujuan dari media pembawa OPTK antar
area / domestik keluar melalui tempat pengeluaran yang
telah ditetapkan adalah didominasi ke daerah Jawa Timur,
Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, sebagian
Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua,
Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Aceh. Secara rinci
data pengeluaran media pembawa OPTK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2017 termuat pada
Lampiran 28.
b. Terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik
keluar melalui tempat pengeluaran domestik yang telah
ditetapkan di semua Wilayah Kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017 semuanya
mendapat tindakan Pemeriksaan setelah dinyatakan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
76
memenuhi syarat sebagaimana ketentuan oleh petugas
fungsional Karantina Tumbuhan langsung memberikan
tindakan Pelepasan dengan menerbitkan Sertifikat
Karantina Tumbuhan. Data tentang jenis media pembawa
OPTK dan tindakan yang diberikan tertuang secara rinci
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir.
c. Selama tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
belum ada data yang mencatat tindakan Penahan,
Penolakan dan Pemusnahan terhadap media pembawa
OPTK antar area / domestik keluar melalui tempat
pengeluaran yang telah ditetapkan sebagaimana Lampiran
30.
Tabel 11 b. Resume Tindakan Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P) di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.
F V F V F V F V
I. Benih/Bibit
1. Pemeriksaan 2 kali 22.296 Butir - - 2.143 kali205.864 Batang 273 kali 41.222 Batang
75 kali 348.392,30 Kg 18 kali 4.429 Kg
2. Pengasingan 2 Kali 22.296 Butir - - - - - -
3. Pengamatan 6 Kali 22.296 Butir - - - - - -
4. Penahanan - - - - - - - -
5. Perlakuan - - - - - - - -
6. Penolakan - - - - - - - -
7. Pemusnahan - - - - - - - -
8. Pelepasan 2 Kali 22.296 Butir - - 2.143 kali205.864 Batang 273 kali 41.222 Batang
75 kali 348.392,30 Kg 18 kali 4.429 Kg
II Hasil Tumbuhan
1. Pemeriksaan - - - - 908 kali 1.539.339 Kg 2.617 kali 2.258.913 Kg
182 kali 10.027 Batang
2. Pengasingan - - - - - - - -
3. Pengamatan - - - - - - - -
4. Penahanan - - - - - - - -
5. Perlakuan - - - - - - - -
6. Penolakan - - - - - - - -
7. Pemusnahan - - - - - - - -
8. Pelepasan - - - - 908 kali 1.539.339 Kg 2.617 kali 2.258.913 Kg
182 kali 10.027 Batang
III Hasil Tumbuhan
Mati (Diolah/Tidak
Diolah)
1. Pemeriksaan - - 168 kali13.453.665,22 Kg 190 kali 1.306.216 Kg 3.606 kali 213.683.342,78 Kg
19 kali 240,26 M3 708 kali 666.541,06 M3
1 kali 10 koli
2. Pengasingan - - - - - - - -
3. Pengamatan - - - - - - - -
4. Penahanan - - - - - - - -
5. Perlakuan - - - - - - - -
6. Penolakan - - - - - - - -
7. Pemusnahan - - - - - - - -
8. Pelepasan - - 168 kali13.453.665,22 Kg 190 kali 1.306.216 Kg 3.606 kali 213.683.342,78 Kg
19 kali 240,26 M3 708 kali 666.541,06 M3
1 kali 10 koli
IV Media Pembawa /
Benda Lain
1. Pemeriksaan - - - - - - - -
2. Pengasingan - - - - - - - -
3. Pengamatan - - - - - - - -
4. Penahanan - - - - - - - -
5. Perlakuan - - - - - - - -
6. Penolakan - - - - - - - -
7. Pemusnahan - - - - - - - -
8. Pelepasan - - - - - - - -
KeteranganNo.
Hidup Bukan Benih
Impor Ekspor DM DKTindakan Karantina
Tumbuhan
Frekuensi dan Volume
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
77
Keterangan : DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar,
F = Frekwensi, V = Volume
Catatan : Satuan Volume ( Kg, Batang, m3, koli, dan lainnya ).
Tabel 12 b. Perkembangan Hasil pelaksanaan Tindakan pemeriksaan
dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama 5 tahun terakhir.
Keterangan : V = Volume, F = Frekwensi,
4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan.
Bentuk dan jenis Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan yang
digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Nomor
3237/Kpts/HK.060/M/9/2009, dengan jumlah penggunaan dokumen
selama tahun 2017 sebanyak 9.391 lembar, terdiri dari:
V F V F V F V F V F
1. Impor Butir 0 0 0 0 0 0 19.097 1 22.296 2
Butir 0 0 0 0 0 0 19.097 1 22.296 2
2. Ekspor Kg 17.601.345,50 110 1.283.702 69 4.114.098,50 63 2.064.985 68 13.453.665,22 168
m3 184,96 3.878,75 398,3916 281.489,40 240,26 19
Koli 517 482 17 263 10 1
Batang 30
Kemasan 30 150 39
Kg 17.601.345,50 110 1.283.702 69 4.114.098,50 63 2.064.985 68 13.453.665,22 168
m3 184,96 3.878,75 398,3916 281.489,40 240,26 19
Koli 517 482 17 263 10 1
Batang 30
Kemasan 30 150 39
3. DM Kg 7.960.524,60 1.292 7.905.609 1.070 7.183.911,96 2.981 8.108.264 1.218 3.193.947,30 1.173
Batang 701.664 4.555.724 22.277 342430 1.372 215.891 2.325
Kemasan 300.000 3
Kg 7.960.524,60 1.292 7.905.609 1.070 7.183.911,96 2.981 8.108.264 1.218 3.193.947,30 1.173
Batang 701.664 4.555.724 22.277 342430 1.372 215.891 2.325
Kemasan 300.000 3
4. DK Kg 142.053.147,50 5.223 118.862.180 3.987 164.460.772,3 9.468 190.366.649 9.468 215.946.684,78 6.041
Batang 17.679 17.098 14.410 24.125 41.222 273m3
120 7.220 6.145.993,6 107.872 666.541,06 601
Kg 142.053.147,50 5.223 118.862.180 3.987 164.460.772,3 9.468 190.366.649 9.468 215.946.684,78 6.041
Batang 17.679 17.098 14.410 24.125 41.222 273m3
120 7.220 6.145.772,3 107.872 666.541,06 601
Pemeriksaan
Pembebasan
Pemeriksaan
Pembebasan
Pemeriksaan
Pembebasan
Pemeriksaan
Pembebasan
No. Kegiatan
Tindakan Karantina
Tumbuhan Satuan
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
78
Tabel 13 b. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Tahun 2017.
No Jenis Dokumen KT Jumlah Awal Jumlah Pemakaian Saldo
1.
2.
3.
KT-9
KT-10
KT-12
2.000
250
9.000
1.764
192
7.435
236
58
1.565
Keterangan : dokumen KT yang dicetak di Kantor Pusat Barantan.
6. Kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK.
Pelaksanaan kegiataan pemantauan daerah sebar Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina pada Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu tahun 2017 dititik beratkan pada komoditas :
➢ Padi dengan target OPTK : Burkholderia glumae, Balansia oryzae,
Paraeucosmetus pollicornis, Aphelenchoides besseyi dan
Meloidogyne graminicola.
➢ Kelapa dengan target OPTK : Raoiella indica, Sexava coriacea,
Sexava karnyii dan Sexava nubila.
➢ Kakao dengan target OPTK : Icerya purchasi dan Planococcus
deceptor.
➢ Buah-buahan seperti Jambu air, Jeruk, Nangka danPisang dengan
target OPTK : Bactrocera bryoniae, Bactrocera occipitalis,
Bactrocera occipitalis dan Bactocera musae.
Lokasi yang dijadikan target pemantauan daerah sebar OPTK tahun
2017 adalah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, Kabupaten Tolitoli,
Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso,
Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Hasil yang
diperoleh dari kegiatan pemantauan daerah sebar OPT tersebut
berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
79
Kelas II Palu dan Laboratorium rujukan ( Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian ) adalah sebagai berikut :
➢ Padi ditemukan OPTK : Burkholderia glumae dan Paraeucosmetus
pollicornis merupakan OPTK A2 dikuatkan dengan pemeriksaan
Laboratorium Rujukan BBUSKP.
➢ Kelapa ditemukan OPTK : Sexava coriacea merupakan OPTK A2.
➢ Kakao ditemukan OPT : Conopomorpha cramerella dan Gargara
genistae.
➢ Jambu Air ditemukan OPT : Bactrocera cucurbitae, Bactrocera
urbrosa dan Bactrocera papayae.
➢ Mangga ditemukan OPT : Bactrocera papayae.
➢ Nangka ditemukan OPT : Bactrocera albistrigata.
➢ Pisang ditemukan OPT : Bactrocera albistrigata.
7. Kegiatan koleksi OPTK.
Adapun koleksi OPTK yang dimiliki oleh Seksi Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sampai dengan saat ini adalah
sebanyak 43 jenis bahan koleksi dimana 3 jenis bahan koleksi OPTK
merupakan hasil dari kegiatan penambahan yang dilakukan pada tahun
2017 sedangkan 40 jenis bahan OPTK merupakan hasil kegiatan
koleksi tahun sebelumnya.
Dari jumlah koleksi OPTK tersebut sebagian besar merupakan jenis
bahan koleksi OPTK kering sedangkan beberapa lainnya merupakan
jenis bahan koleksi OPTK basah seperti Parasa lepida, Oryetes
rhinoceros dan Sexava karnyi.
8. Kegiatan Intersepsi OPT / OPTK.
a. Pada tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui
petugas fungsional di Seksi Karantina Tumbuhan di semua Wilayah
Kerja telah dilakukan kegiatan intersepsi OPT/OPTK untuk
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
80
memastikan media pembawa dalam keadaan sehat dan tidak
berpotensi mengandung OPT/OPTK. Kegiatan intersepsi
OPT/OPTK dalam pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan baik
terhadap media pembawa OPT/OPTK impor, ekspor, domestik
masuk dan domestik keluar, dan hasilnya tidak ditemukan adanya
kasus positif OPT/OPTK secara rinci tertuang pada Tabel 14 b.
b. Pelaksanaan intersepsi OPT/OPTK yang dilakukan pada media
pembawa baik yang di impor, ekspor, domestik masuk dan domestik
keluar selama tahun 2017 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu sebagaimana Lampiran 32.
Tabel 14 b. Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu Tahun 2017.
No Nama OPTK*) Media Pembawa
OPTK
Negara/Area
Asal/Tujuan
Tindak Lanjut
1
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Keterangan : *) Ditulis nama umum dan nama ilmiah
**) Dimusnahkan / dire-ekspor/diberi perlakuan/lain-lain
c. Kegiatan pengawasan keamanan hayati nabati.
Tabel b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017.
No Komoditas Frekwensi Volume Laboratorium Hasil
I
Impor
0
0
0
0
II
Eksport
0
0
0
0
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
81
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK KARANTINA
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penindakan terhadap
pelanggaran peraturan perundang-undangan yang memayungi
pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian ( Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan) khususnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun
1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan maupun Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina
Tumbuhan. Dalam pelaksanaan pengawasan perkarantinaan hewan
dan keamanan hayati hewani serta perkarantinaan tumbuhan dan
keamanan hayati nabati di wilayah kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2017
Kalau pada tahun 2016 petugas fungsional Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan yang bertugas di Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu, tidak adanya laporan pelanggaran
terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992, Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor
14 Tahun 2002, namun berbeda halnya pada pelaksanaan
pengawasan dan penindakan pada tahun 2017. Pelaksanaan
pengawasan dan penindakan pada tahun 2017 di Wilayah Kerja lingkup
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang dilakukan oleh Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Hilarius, S.Sos berhasil melakukan
penyidikan terhadap berberapa kasus pelanggaran diantaranya :
1. Penanganan terhadap laporan pengguna jasa Karantina Hewan
yang membawa media pembawa HPHK berupa Burung
Cucakrowo sebanyak 4 (empat) ekor tujuan Surabaya atas nama
Hasin umur 39 tahun. Dimana dalam laporan yang bersangkutan
bahwa menurut oknum petugas AVSEC Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu yang memeriksa penumpang pada saat masuk ke
ruangan keberangkatan dikatakan bahwa Sertifikat Kesehatan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
82
Hewan (KH.09) belum ditanda tangani oleh petugas yang
berwenang padahal faktanya sudah ditandatangani dan dimintai
uang (pungutan liar) untuk diperbolehkan berangkat membawa
Burung Cucakrowo.
Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh oknum petugas Avsec
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu tersebut sudah dilakukan
penanganan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, sudah dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan dan Menandatangani Surat Pernyataan
yang diketahui oleh Atasan Langsung oknum petugas Avsec untuk
selanjutnya agar diberikan pembinaan.
2. Pelanggaran pemalsuan dokumen Sertifikat Kesehatan Tumbuhan
Antar Area (KT-12) oleh oknum PT. Mutiara Jasa Mandiri Persada
Palu selaku Ekspedisi Muatan Pesawat Udara dengan modus
merubah isi dokumen (KT-12) yang sudah pernah digunakan, dan
tidak melaporkan kepada petugas Karantina Tumbuhan pada saat
dilakukan pengiriman cabe tanggal 12 Februari 2017 dan oknum
yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
3. Pelanggaran pemasukan media pembawa OPTK berupa benih
kopi yang berasal dari Jember – Jawa Timur melalui ekspedisi
pengiriman barang PT. JNE yang tidak dilengkapi dokumen
Karantina Tumbuhan (KT.12) dari daerah asal dan tidak dilaporkan
kepada petugas Karantina Tumbuhan. Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) melakukan pemeriksaan dan penyidikan serta
melimpahkannya ke Korwas PPNS Polda Sulawesi Tengah.
Kesimpulan dari pelanggaran ini kepada oknum yang melanggaran
diminta menandatangani Surat Pernyataan untuk tidak mengulangi
lagi perbuatannya.
Implementasi dalam melakukan tupoksi PPNS, berupa tindakan
strategis Pengawasan dan Penindakan yaitu tindakan pre-emptif,
tindakan preventif dan tindakan represif. Tindakan pre-emptif dengan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
83
melakukan kegiatan penyebar luasan informasi / sosialisasi ekternal
kepada masyarakat baik bersifat individu maupun dengan
mengumpulkan masyarakat, stakeholder dan juga melalui brosur-
brosur maupun bersifat internal petugas Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu.Tindakan preventif dengan melakukan kegiatan supervisi
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan patroli.
Tindakan represif sebagai tindakan terakhir dalam tindakan
pengawasan dan penindakan.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
84
BAB IV
KEGIATAN LAIN-LAIN
A. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait.
Untuk memperoleh dukungan dalam rangka kelancaran dan
kesuksesan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu selama tahun 2017 telah beberapa kali melakukan
koordinasi dengan instansi terkait seperti :
✓ Bergabung dengan unsur kemaritiman yang terdiri dari unsur TNI
Angkatan Laut (Lanal Palu), Polisi Air dan Udara Palu, KSOP
Pantoloan, Pelindo, Bea Cukai Pantoloan, KPPP Pantoloan, KPLP
Pantoloan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu .
✓ Koordinasi eksternal dengan instansi terkait seperti dengan Dinas
Perhubungan Kota Palu, Bandara Mutiara Sis A Jufri Palu, Dinas
Perkebunanan dan Peternakan Provinsi Sulawersi Tengah, Stasiun
Karantina Ikan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Badan SAR.
✓ Koordinasi dengan Korwas PPNS Polda Sulteng dalam rangka
memberikan dukungan kepada petugas PPNS Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
✓ Bergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam
rangka mendukung Program kerja Bank Indonesia dalam
melakukan pengendalian inflasi daerah di Provinsi Sulawesi
Tengah. Peran dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai
unit pelaksana teknis yang berhubungan langsung dengan
masyarakat pengguna jasa karantina pertanian, mengetahui dan
mempunyai data lalu lintas komoditi pertanian yang riil masuk dan
keluar dari wilayah Sulawesi Tengah melalui pintu-pintu pemasukan
dan pengeluaran resmi berupa pelabuhan laut dan bandara.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
85
✓ Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga ikut andil sebagai
anggota Tim Koordinasi jejaring keamanan pangan terpadu
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah Komando Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah guna menjamin
keamanan pangan di sepanjang rantai pangan dengan melakukan
pengawasan terpadu melalui koordinasi dan kerjasama lintas sektor
terkait.
✓ Melakukan kegiatan Forum Discusion Group (FDG) dengan
beberapa intansi terkait dan mitra pengguna jasa Karantina
Pertanian dalam rangka membangun komunikasi membahas
berbagai isu dan permasalahan di lapangan dalam rangka
meningkatkan dukungan pelayanan tindakan karantina dan
sertifikasi.
B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar.
Kegiatan apresiasi/sosialisasi/workshop/seminar selama tahun 2017
selain pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang memenuhi
undangan, tetapi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga
menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan in house training untuk
Pegawai dengan mengundang dan mendatangkan narasumber dari
luar.
1) Kegiatan Sosialisasi dan In House Training yang dilaksanakan oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2017
diantaranya :
➢ Kegiatan Sosialisasi dalam rangka mengisi kegiatan Bulan
Bhakti Karantina Pertanian Tahun 2017, dengan agenda terkait
BPJS Kesehatan dengan narasumber dari Kantor BPJS Kota
Palu, Keanggotaan Taspen narasumber dari Kantor Taspen
Palu, Penyalahgunaan Narkotika narasumber dari Kantor BNN
Provinsi Sulawesi Tengah dan Kewaspadaan Terhadap HIV
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
86
Aids dengan narasumber dari Kantor Kesehatan Pelabuhan
Pantoloan.
➢ Kegiatan In House Training Kepegawaian membahas terkait
Tata Cara Pengisian SKP, Pelaksanaan Cuti, Pernikahan dan
Perceraian serta Penerapan Hukum Disiplin Pegawai dengan
narasumber didatangkan dari Sub Bagian Kinerja Pegawai Biro
Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian.
2) Kegiatan Sosialisasi, Seminar, Workshop dan Diklat yang diikuti
oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam rangka
memenuhi undangan dari penyelenggara pihak lain adalah :
❖ Drh.Ida Bagus Hary Soma Wijaya mengikuti Workshop
Pedoman Rehab Gedung dan Bangunan yang diselenggarakan
di Yogyakarta tanggal 29-30 Maret 2017.
❖ Drh.Ida Bagus Hary Soma Wijaya dan Sukriadi Sudding, SH
mengikuti Workshop SIM-RA (Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan Anggaran) di Yogyakarta dari tanggal 06 – 08 Juli
2017.
❖ Gusti Ngurah Suartono, S.Sos, M.A.P menghadiri Sosialisasi
Peraturan Menteri Pertanian tentang Bangunan Rumah Negara
yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian di Yogyakarta dari tanggal 23-24 Agustus 2017.
❖ Sukriadi Sudding, SH mengikuti Diklat Fungsional Analasis
Kepegawaian yang diselenggarakan oleh BKN di Bogor dari
tanggal 06 – 18 Februari 2017.
❖ Alamsyah, SP mengikuti Pelantikan dan Pengambilan Sumpah
PPNS oleh Kepala Badan Karantina Pertanian di Jakarta
tanggal 20 – 21 Februari 2017.
❖ Andi Nuri Wachyuni, A.Md mengikuti Diklat Bendahara
Pengeluaran di Bogor dari tanggal 12 – 18 Maret 2017.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
87
❖ Abdul Mahmud mengikuti Diklat Bendahara Penerima di Bogor
dari tanggal 19 – 23 Maret 2017.
❖ Pritha Isywara, A.Md dan Fery mengikuti Pelatihan In House
Sistem Barantan di Yogyakarta dari tanggal 15 – 17 Mei 2017.
❖ Sahidin mengikuti Diklat Akuntansi di Bogor dari tanggal 06-11
Agustus 2017.
Informasi secara detail terkait kegiatan-kegiatan tersebut tertuang
dalam Lampiran 36.
C. Kegiatan Public Awareness.
Penyebar luasaan informasi tentang tugas dan fungsi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu kepada masyarakat luas khususnya Sulawesi
Tengah selama tahun 2017 karena terbatasnya anggaran yang
mendukung sehingga beberapa kegiatan yang dilakukan seperti :
✓ Pelaksanaan bhakti sosial berupa donor darah bekerjasama
dengan PMI Kota Palu dalam rangka mengisi bulan bhakti
Karantina Pertanian Tahun 2017;
✓ Kunjungan dan pemberian bantuan sembako kepada Panti Asuhan
terkait bulan bhakti Karantina Pertanian Kelas II Palu;
✓ Kegiatan penyeberan informasi kepada publik atau masyarakat
juga dilakukan melalui media sosial face book Humas Karantina
Palu, Istagram dan website Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
D. Notification of Non-Compliance.
Pada Tahun 2017 tercatat beberapa data kegiatan eksport pada Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu berupa kegiatan eksport media
pembawa OPTK setelah memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui
Sertifikat Karantina Tumbuhan yang keluar melalui tempat pengeluaran
eksport yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah
Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu berupa Hasil Tumbuhan Mati
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
88
sebanyak 188 kali. Sedangkan untuk media pembawa HPHK pada
tahun 2017 merupakan ekspor perdana berupa Sarang Burung Walet
yang keluar melalui tempat pengeluaran eksport yang telah ditetapkan
di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu sebanyak 2 kali.
Dari total kegiatan eksport sebanyak 190 kali sertifikasi pada tahun
2017 yang dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sampai saat ini belum ada penolakan dari negara tujuan dalam bentuk
penerbitan NCC ( Notification of Non-Compliance) untuk komoditas
Karantina Tumbuhan maupun Surat Penolakan untuk komoditas
Karantina Hewan.
E. Lain-lain.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tindakan Karantina
Pertanian baik Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan, maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
✓ Melakukan pengawasan pelaksanaaan fumigasi terhadap media
pembawa OPTK yang dilaksanakan oleh fumigator dari pihak
swasta apakah sudah sesuai ketentuan yang ditetapkan.
✓ Untuk memastikan kelayakan dari Instalasi Karantina Hewan
maupun Instalasi Karantina Tumbuhan yang digunakan sebagai
tempat pengasingan dan perlakuan maka petugas fungsional
karantina hewan dan fungsional karantina tumbuhan secara berkala
melakukan penilaian kelayakan dari instalasi yang ada, sehingga
dapat mendukung optimalisasi pelaksanaan tindakan karantina.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
89
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. Permasalahan.
Dengan dinamika berbagai kebijakan yang terjadi di Tahun 2017 baik
karena kebijakan yang datang dari Pusat maupun yang muncul dari
internal Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, sangat mempengaruhi
capaian kinerja yang telah ditargetkan. Kebijakan yang paling terasa
mempengaruhi kinerja adalah selama tahun 2017 Badan Karantina
Pertanian telah melakukan reposisi pegawai melalui mutasi alih tugas
dalam rangka penataan organisasi. Adapun mutasi pegawai yang
berdampak terhadap jumlah pegawai di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu selama tahun 2017 adalah pada bulan Juli 2017 ada 1
(satu) pegawai yang dimutasi keluar untuk promosi menjadi Kepala
Seksi, pada bulan Agustus 2017 ada 1 (satu) pegawai yang purna
bhakti / pensiun, mutasi bulan September 2017 ada 1 (satu) pegawai
yang masuk dan terakhir pada Desember 2017 terjadi lagi mutasi
keluar sebanyak 2 (dua) pegawai, sehingga sampai akhir tahun 2017
jumlah pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tinggal 30
(tiga puluh) orang.
Walaupun demikian, seluruh jajaran pimpinan bersama staf tidak
menyurutkan rasa tanggungjawab untuk tetap melaksanakan tugas dan
fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara optimal sudah
tentu dengan banyak permasalahan dan hambatan yang dihadapi
selama perjalanan tahun 2017 diantaranya :
a. Jumlah sumber daya manusia / pegawai yang sangat terbatas untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan teknis karantina hewan, teknis
karantina tumbuhan serta pendukung administrasi. Selain karena
terbatas jumlah orangnya juga terbatas jumlah jabatannya seperti :
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
90
✓ Pelaksanaan tindakan Karantina Hewan dan Karantina
Tumbuhan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu tidak didukung jumlah yang seimbang misalnya :
• Di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu
Tindakan Karantina Pertanian hanya didukung oleh 1 orang
Medik dan 1 orang Paramedik sementara frekwensinya
cukup tinggi serta 4 (empat) orang POPT;
• Di Wilayah Kerja Luwuk pelaksanaan tindakan Karantina
Pertanian dilakukan oleh 1 (satu) orang Medik Veteriner
dan 1 (satu) orang POPT Ahli;
• Di Wilayah Kerja Pagimana hanya dijaga oleh 1 (satu)
orang Paramedik Veteriner;
• Di Wilayah Kerja Tolitoli hanya diisi oleh 1 (satu) orang
Medik Veteriner dan 1 (satu) orang POPT Ahli;
• Di Wilayah Kerja Donggala hanya dijaga oleh 1 (satu) orang
POPT Ahli;
• Di Wilayah Kerja Pantoloan ditangani oleh 1 (satu) orang
Medik Veteriner, 1 (satu) orang Paramedik Veteriner serta 5
(lima) orang POPT dan 1 (satu) orang tenaga Administrasi.
✓ Sedangkan untuk fungsional umum harus merangkap
pekerjaan dan tugas dan bahkan sebagian tugas juga harus
dibantu oleh tenaga fungsional POPT sebagai operator SAIBA
dan kehumasan serta pejabat pengadaan dan penerima hasil
pekerjaan.
b. Belum tersedianya jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata
Usaha untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan
kegiatan seperti fungsional analis kepegawaian, pranata komputer,
analis perencanaan, arsiparis, dan sebagainya.
c. Masih terbatasnya penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang
dicanangkan oleh Badan Karantina Pertanian untuk meningkatkan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
91
kualitas dan keterampilan pegawai khususnya di sub bagian tata
usaha.
d. Bangunan gedung kantor yang berada di kompleks Bandara Mutiara
Sis Al Jufri Palu berdiri di atas tanah Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah sudah tidak terawat dan terlantar karena di lokasi tersebut
merupakan area terbatas dan tidak bisa lagi dilalui oleh masyarakat
umum.
e. Bangunan instalasi kandang karantina hewan Pantoloan merupakan
aset yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah dan lokasi tersebut sudah masuk dalam Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) serta dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang
sering komplain akibat polusi bau kotoran Sapi dan drainase yang
tidak bagus karena lokasi IKH berada dalam kawasan rawa,
sehingga sudah tidak layak untuk dipertahankan, sementara
keberadaan kandang instalasi karantina hewan sangat mutlak
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan karantina
hewan.
B. Solusi / Pemecahan Masalah.
Dari beberapa permasalahan yang terungkap dan dirasakan langsung
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2017, maka
kami mencoba mencarikan solusi untuk pemecahan masalah yakni :
a. Dalam mengatasi permasalaha keterbatasan sumber daya manusia
maka salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan merekrut
tenaga harian lepas dengan sistem kontrak setiap 6 (enam) bulan
sekali sebanyak 30 orang. Perekrutan tersebut dimaksudkan untuk
membantu tugas-tugas tenaga fungsional tertentu maupun
fungsional umum, dengan klasifikasi tugas dan jabatan sebagai
petugas security/keamanan, sebagai sopir, cleaning service dan
pramubhakti. Keberadaan tenaga harian lepas untuk sementara
dirasakan dapat mengurangi beban dan mempercepat
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
92
penyelesaian pekerjaan. Biaya honor / upah untuk tenaga harian
lepas dibayarkan melalui anggaran yang tersedia dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu.
b. Untuk jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata Usaha, maka
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengusulkan supaya nama-
nama pegawai fungsional umum untuk dapat diikutkan dalam diklat
fungsional sebagai tenaga analis kepegawaian, pranata komputer,
analis perencanaan, dan arsiparis sesuai permintaan dari masing-
masing pegawai.
c. Dalam meningkatkan skil pegawai senantiasa diusulkan untuk
dapat diikutkan dalam kegiatan-kegiatan penyegaran seperti diklat,
bimbtek atau workshop sehingga pegawai selalu mengasah dan
mengupdate pengetahuan sesuai perkembangan yang ada.
d. Mengusulkan untuk penghapusan ke KPKNL Palu terhadap
bangunan gedung kantor yang ada di kompleks bandara Mutiara
Sis Al Jufri Palu karena area tersebut merupakan area
pengembangan Bandara dan akan dilakukan penimbunan sesuai
site plane yang telah ditetapkan.
e. Mengusulkan pengadaan lahan Instalasi Karantina Hewan (IKH) di
lokasi yang baru jauh dari pemukiman ke Badan Karantina
Pertanian sekaligus untuk pembangunan kandang dan sarana
pendukung lainnya, sehingga status kepemilikan aset tidak
tumpang tindih dan bangunan yang lama dapat dihibahkan kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atau dihapus.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
93
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN.
a. Semakin kedepan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin maju dan canggih sehingga dituntut kemampuan sumber
daya yang dimiliki oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baik
dari sumber daya manusia/pegawai, anggaran dan sarana prasana
juga harus semakin maju dan lengkap dalam rangka keberhasilan
melaksanakan tugas dan fungsinya.
b. Walaupun dari tahun ke tahun jumlah sumber daya pegawai yang
ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu cenderung menurun
dimana di akhir tahun 2017 tinggal 30 orang, namun masih bisa
menjalankan roda organisasi walaupun harus dengan merangkap
tugas dan jabatan dimana berdampak pada kualitas hasil pekerjaan
yang tidak optimal.
c. Realisasi anggaran pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran
2017 yaitu sebesar 98,26 % mengalami kenaikan dibanding tahun
anggaran 2016 sebesar 0,95 namun secara nasional realisasi masih
dibawah Badan Karantina Pertanian yang mencapai 98,37 %.
d. Realisasi penerimaan PNBP dari jasa sensor tindakan Karantina
Tumbuhan dan Karantina Hewan pada tahun 2017 mengalami
kenaikan cukup tinggi dikarenakan tarif pengenaan PNBP sudah
berubah menjadi lebih tinggi sebagaimana diatur pada PP No.35
Tahun 2016 dibandingkan dengan PP Nomor 48 Tahun 2012
tentang Tarif PNBP dan dikarenakan semakin meningkatnya
kegiatan lalu lintas komoditas pertanian wajib periksa Karantina baik
yang ekspor maupun antar area / domestik keluar.
e. Terbatasnya jumlah tenaga yang ada di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu sehingga tidak semua Wilayah Kerja ditempati oleh
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
94
petugas fungsional berdasarkan jenjang jabatan, bahkan ada yang
hanya dijaga oleh 1 (satu) orang fungsional tertentu saja misalnya
hanya dari fungsional Karantina Tumbuhan (POPT) saja atau
sebaliknya hanya dari fungsional Karantina Hewan (Paramedik)
saja.
B. SARAN.
a. Tantangan tugas yang semakin berat harus dibarengi dengan
peningatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia/pegawai,
anggaran dan penyediaan sarana prasarana pendukung.
b. Diperlukan peningkatan pembinaan dan bimbingan kepada UPT
yang jumlah sumber daya manusia/pegawainya sedikit dalam
rangka meningkatnya capaian kinerjanya, karena dengan rangkap
tugas dan jabatan membuat pergerakan progres menjadi lebih
lambat.
c. Diperlukan setiap UPT mendapat pemerataan penempatan petugas
fungsional tertentu yang memadai baik di teknis Karantina
Tumbuhan, Karantina Hewan maupun Ketatausahaan.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
1
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
- 1 -
1