kementerian pertanian badan karantina pertanian...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA
(018.12.1600.237952.000.KD) 2015
LAKIN Stasiun Karantina Kelas I Samarinda 2015
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIN) Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda Tahun 2015. LAKIN Stasiun Karatina Pertanian Kelas I
Samarinda merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung
jawaban kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dalam
mencapai tujuan/sasaran stategis selama tahun 2015.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda berisikan
realisasi target dari penetapan kinerja berikut evaluasi dan analisis
kinerjanya. Upaya peningkatan kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda telah dilakukan secara berkesinambungan.Berbagai hambatan
dan tantangan yang muncul memicu Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target.
Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan
kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih
optimal.
Kami menyadari bahwa LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda ini masih ada kekurangannya, sehingga saran dan masukan
demi perbaikan laporan sangat diperlukan. Harapannya kedepan lebih
dapat realistis, efektif atau efisien dalam perwujudannya.
Samarinda, Januari 2016
Kepala ,
Syamsu Alam, SP., M.Si
NIP. 19610506 198303 1 004
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya
guna, bersih dan bertanggungjawab, maka untuk lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai wujud
pertanggungjawaban pencapaian visi dan misi, serta dalam rangka perwujudan
Good Governance, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda telah
berupaya menyelesaikan sistem pertanggung jawaban kinerja organisasi sesuai
kebijakan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah unit pelaksana
teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda terletak di ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Berbatasan langsung
dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda dapat dicapai melalui
perjalanan darat, laut/sungai dan udara. Di samping itu, Sungai Mahakam yang
membelah di tengah kota Samarinda, juga merupakan alur lalu lintas pelayaran
menuju pedalaman Kalimantan Timur dan Pelabuhan Samarinda.
Sehingga pada kondisi seperti tersebut diatas maka peranan Karantina
Pertanian pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sangat penting
dan Stategis dalam upaya pelestarian dan pencegahan serta perlindungan
sumber daya hayati dan hewani dari ancaman hama penyakit karantina.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dan
dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan
kebijakan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Dalam hal ini, setiap unit
pelaksana teknis karantina pertanian mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis yang tertuang dalam Laporan Kinerja (LAKIN).
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
2
LAKIN (Laporan Kinerja) dibuat sebagai implementasi Inpres No.7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga serta
kewenangan pengelolaan sumber daya yang ada dengan didasarkan
perencanaan strategik yang ditetapkan. Dalam LAKIN disajikan keberhasilan dan
atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi karantina pertanian dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015.
Penyusunan LAKIN ini juga merupakan salah satu perwujudan tekad
untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan Negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
“good governance”. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2015 ini adalah untuk
memberikan informasi tentang hasil pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) melalui DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.
,
A. Tugas Pokok
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda bertugas melaksanakan
kegiatan operasional perkarantinaan yang didasari oleh UU No.16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, serta Peraturan-peraturan
Pemerintah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional fungsional serta
administrasi dan ketatausahaan, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
melaksanakan tugas-tugas :
a. Pelaksanaan 8P (pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan) media pembawa
HPH/HPHK dan OPT/OPTK.
b. Melaksanakan pemantauan daerah sebar HPH/HPHK dan OPT/OPTK
terhadap tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan.
c. Mengelola laboratorium karantina hewan dan tumbuhan dan keamanan
hayati serta pembuatan Koleksi HPH/HPHK dan OPT/OPTK
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
3
d. Melakukan pemeriksaan di laboratorium sebagai dasar ilmiah dalam
mengambil suatu keputusan diagnosa terhadap media pembawa
HPH/HPHK maupun OPT/OPTK.
e. Memberikan pelayanan operasional, pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data dan pemberian informasi serta pengelolaan dokumentasi
kegiatan operasional karantina.
f. Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, urusan rumah
tangga dan administrasi persuratan.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan fungsi perkarantinaan Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda memiliki wilayah kerja berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011 yang meliputi :
a. Pelabuhan Sungai Samarinda;
b. Kantor Pos Samarinda;
c. Bandar Udara Temindung;
d. Pelabuhan Laut Bontang;
e. Pelabuhan Laut Sangatta;
f. Pelabuhan Peti Kemas Palaran
g. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi
Kalimantan Timur selain wilayah kerja Balikpapan dan Tarakan.
C. Struktur Organisasi
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dipimpin oleh seorang
Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008, tanggal 18 April 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
4
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
5
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Sasaran yang ingin dicapai adalah peran karantina merupakan bagian
atau komponen perdagangan yang mendukung kelancaran ekspor melalui
sertifikasi terhadap produk ekspor serta menjamin keamanan pangan dan
pelayanan yang efektif serta efisien kepada masyarakat dan stakeholder.
Visi :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda yang dinamis dan handal melalui
pelayanan yang efektif, cermat dan simpatik.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam upaya peningkatan
pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan disiplin dan kelengkapan
sarana untuk mendukung prosedur/kegiatan pelayanan yang ditetapkan.
2. Melindungi sumber daya hayati hewani dan nabati di wilayah kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dari kerusakan yang ditimbulkan oleh
HPH/HPHK dan OPT/OPTK.
3. Mendukung pembangunan agribisnis melalui pelaksanaan tindak karantina
hewan dan karantina tumbuhan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
4. Mendukung terjaminnya keamanan pangan dan keamanan hayati hewani
dan nabati.
5. Meningkatkan mutu pelayanan untuk memperlancar arus lalu lintas
komoditas baik bahan asal hewan/hasil bahan asal hewan dan bahan asal
tumbuhan maupun hasil bahan asal tumbuhan melalui sertifikasi kesehatan.
6. Meningkatkan upaya evaluasi terhadap hasil tindakan karantina pertanian
melalui kegiatan pemantauan penyebaran HPH/HPHK dan OPT/OPTK.
7. Melakukan upaya persuasif secara berkesinambungan untuk meningkatkan
peran serta masyarakat terhadap perkarantinaan.
8. Melakukan upaya penindakan setiap pelanggaran di bidang perkarantinaan.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
6
Tujuan :
Tujuan yang ingin dicapai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah
sebagai berikut :
1. Melengkapi prasarana dan sarana untuk mendukung kelancaran kegiatan
operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda.
3. Mengetahui perkembangan penyebaran HPH/HPHK dan OPT/OPTK
secara akurat.
Sasaran :
1. Meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tindakan
karantina sejalan dengan meningkatnya kelengkapan prasarana dan
sarana.
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas komoditas ekspor yang bebas
HPH/HPHK dan OPT/OPTK.
3. Tersedianya data perkembangan HPH/HPHK dan OPT/OPTK tertentu di
wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.
Kebijakan :
Kebijakan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda didasarkan atas prinsip
sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan kemampuan kinerja pegawai dalam pelayanan kepada
masyarakat.
2. Meningkatkan pengawasan penyebaran HPH/HPHK dan OPT/OPTK
terhadap komoditas ekspor.
3. Meningkatkan pemantauan dan pemeriksaan laboratorium yang akurat
terhadap HPH/HPHK dan OPT/OPTK di wilayah kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
7
Program :
Program Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah sebagai berikut :
Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan perkantoran, efektifitas
pelayanan karantina dan pengawasan hayati serta pengendalian resiko masuk
dan menyebarnya HPHK/OPTK, serta pangan yang tidak sesuai standar
keamanan pangan, efektifitas pelayanan ekspor komoditas pertanian dan produk
tertentu, serta meningkatkan kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
alat pertanggungjawaban secara periodik.
Pelaksanaan akuntabiltas kinerja intansi pemerintah harus memperhatikan
antara prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf intansi pemerintah yang
bersangkutan;
2. Harus merupakan sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber
daya secara konsisten dengan peraturan-peraturan dan kebijakan yang berlaku;
3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapklan;
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang
diperoleh;
5. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif.
Akuntabilitas kinerja harus pula menyajikan penjelasan tentang deviasi antara
realisasi kegiatan dengan rencana serta keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan yang telah dietapkan. Oleh karena itu dalam
pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diperlukan pola
pengukuran kinerja atas kinerja atas kegiatan, program dan kebijakan yang
dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja merupakan dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan suatu kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistimatik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator
masukan, keluaran, hasil manfaat dan dampak. Penilaian atas indicator-indikator
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
9
tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan
menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan
kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengukuran kinerja mencakup : Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat
pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indicator
kinerja kegiatan; dan tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang
merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing
sasaran yang telah ditetapakan sebagaimana dituangkan dalam dokumen rencana
kinerja. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil
pengukuran kinerja kegiatan.
B. Evaluasi Kinerja
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian misi. Evaluasi kinerja dilakukan
dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara
rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek input, output, benefit dan impact,
yang selanjutnya dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
10
RENCANA STRATEGIK
TAHUN 2015 S/D 2019
Instansi : Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Visi : Stasiun Karantina Pertanian Kelas I samarinda yang dinamis dan
handal melalui pelayanan yang efektif, cermat dan simpatik
Misi : 1. Mendukung pelaksanaan upsus dalam rangka pencapaian
swasembada pangan dan swasembada daging.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan
disiplin dan kelengkapan sarana untuk mendukung prosedur
pelayanan yang ditetapkan.
3. Melindungi sumber daya hayati hewani dan nabati di wilayah
kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dari
kerusakan yang ditimbulkan oleh HPH/HPHK dan OPT/OPTK
4. Mendukung pembangunan agribisnis melalui pelaksanaan tindak
karantina hewan dan karantina tumbuhan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
5. Meningkatkan mutu pelayanan untuk memperlancar arus lalu
lintas komoditas baik bahan asal hewan/hasil bahan asal hewan
dan bahan asal tumbuhan maupun hasil bahan asal tumbuhan
melalui sertifikasi kesehatan.
7. Meningkatkan upaya evaluasi terhadap hasil tindakan karantina
hewan dan karantina tumbuhan melalui kegiatan pemantauan
penyebaran HPH/HPHK dan OPT/OPTK.
8. Melakukan upaya persuasif secara berkesinambungan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perkarantinaan.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
11
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Keterangan
Uraian Indikator Kebijakan Program
Meningkakan kelengkapan prasarana dan sarana
untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Meningkatkatnya kemampuan pegawai
dalam melaksanakan tindakan karantina sejalan dengan
meningkatnya kelengkapan prasarana dan sarana
Jumlah prasarana dan sarana
bertambah
Meningkatkan kualitas kebijakan
pemeliharaan prasarana dan sarana
Peningkatan kapasitas prasarana dan sarana
Meningkatkan peran serta
masyarakat terhadap tugas dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda
Meningkatkan
Pelayanan kegiatan operasional Karantina hewan, karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati
Presentase
kegiatan (frekuensi) semakin
meningkat
Meningkatkan
kualitas kebijakan pelayanan tindak karantina
Peningkatan kapasitas
pelayanan kegiatan operasional
Tersedianya data
HPH/HPHK dan OPT/OPTK di wilayah kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda
Mengetahui peta
perkembangan HPH/HPHK dan OPT/OPTK
Laporan
pemantauan dan data HPH/HPHK dan OPT/OPTK
Meningkatkan
kualitas kebijakan pemantauan yang lebih akurat
Peningkatan kapasitan
pemantauan
Kerjasama
dengan instansi terkait
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
kearah yang lebih professional secara bertahap, sehingga meningkatkan kinerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan tindak karantina
Presentase pelayanan tindak
karantina semakin meningkat
Meningkatkan kualitas kebijakan
pembinaan , pengawasan dan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
Peningkatan kapasitas pelayanan yang efisien
dan efektip.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
12
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2015
Instansi: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Program
Kegiatan Presentase pencapaian rencana Tingkat Capaian (target)
Ket Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat Capaian
(target/Rp)
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Layanan
Sertif ikasi Karantina Pertanian dan Pengaw asan
Keamanan Hayati
Input : Dana Rp.1.533.812.000,-
Output : tersedianya layanan sertif ikasi karantina pertanian dan pengaw asan keamanan hayati Outcome : adanya pelayanan karantina dan pengaw asan hayati
Benefit : meningkatnya kualitas pelayanan perkarantinaan pertanian dan pengaw asan keamanan hayati
Impact : tercegahnya masuk/keluarnya hama penyakit
BLN 1.533.812.000,- 1.419.474.941,- 92.54
Layanan Perkantoran
Input : Dana Rp. 4.256.767.000,- Output : layanan perkantoran
Outcome : adanya operasional layanan perkantoran Benefit : terciptanya kesejahteraan pegaw ai sehingga menunjang operasional perkantoran Impact : kegiatan operasional perkantoran berjalan
lancar
BLN 4.256.767.000,- 4.110.958.452,- 96.57
Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
Input : Dana Rp. 508.700.000,- Output : tersedianya peralatan fasilitas perkantoran
Outcome : terpenuhinya peralatan dan fasilitas perkantoran Benefit : peralatan dan fasiltas perkantoran yang representatif
Impact : efisien dan efektif itas pelayanan perkantoran
UNIT 508.700.000,- 502.722.500,- 99.82
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
13
Gedung /Bangunan
Input : Dana Rp. 2.505.250.000 Output : tersedianya gedung / bangunan Outcome : adanya bangunan gedung yang memadai
Benefit : bangunan gedung yang refresentatif Impact : efektif itas pelayanan perkarantinaan
M2/M 2.505.250.000,- 2.398.968.000,- 95.76
Kendaraan
Bermotor
Input : Dana Rp. 46.500.000
Output : tersedianya kendaraan bermotor Outcome : adanya kendaraan bermotor yang memadai Benefit : kendaraan bermotor untuk menunjang
kegiatan operasional Impact : efektif itas pelayanan perkarantinaan
UNIT
46.500.000,-
46.500.000,- 100
Pagu Th. 2015 : Rp. 8.851.029.000,-
Realisasi : 95,79 %
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
14
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2015
Instansi : Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Sasaran Indikator Sasaran
Presentase
Rencana Tingkat
capaian (target)
Realisasi
Presentase
Pencapaian Rencana
Tingkat Capaian
Keterangan
1 2 3 4 5 6 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Input : Dana Rp. 1.533.812.000,- Output : tersedianya layanan sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati Outcome : adanya pelayanan karantina dan pengawasan hayati Benefit : meningkatnya kualitas pelayanan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati Impact : tercegahnya masuk/keluarnya hama penyakit
100 1.419.474.941,- 92.54
Layanan Perkantoran
Input : Dana Rp. 4.256.767.000,- Output : layanan perkantoran Outcome : adanya operasional layanan perkantoran Benefit : terciptanya kesejahteraan pegawai sehingga menunjang operasional perkantoran Impact : kegiatan operasional perkantoran berjalan lancar
100 4.110.958.452,- 96.57
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Input : Dana Rp. 508.700.000,- Output : tersedianya peralatan fasilitas perkantoran Outcome : terpenuhinya peralatan dan fasilitas perkantoran Benefit : peralatan dan fasiltas perkantoran yang representatif Impact : efisien dan efektifitas pelayanan perkantoran
100 502.722.500,- 99.82
Gedung /Bangunan
Input : Dana Rp. 2.505.250.000 Output : tersedianya gedung / bangunan Outcome : adanya bangunan gedung yang memadai
100 2.398.968.000,- 95.76
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
15
Benefit : bangunan gedung yang refresentatif Impact : efektifitas pelayanan perkarantinaan
Kendaraan Bermotor
Input : Dana Rp. 46.500.000 Output : tersedianya gedung Outcome : adanya kendaraan bermotor yang memadai Benefit : kendaraan bermotor untuk menunjang kegiatan operasional Impact : efektifitas pelayanan perkarantinaan
100 46.500.000,- 100
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
16
C. Kegiatan Operasional
1. Kegiatan Impor
1.1.Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda bukan merupakan
pintu pemasukan utama kegiatan importasi produk pertanian sehingga
untuk kegiatan operasional importasi karantina hewan tidak ada (nihil), baik
hewan, bahan asal hewan maupun hasil bahan asal hewan. Pemasukan
yang ada berasal dari kegiatan eximpor yang sudah dibongkar di
pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia diantaranya dari Pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap
pemasukan hewan, bahan asal hewan maupun hasil bahan asal hewan
tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 1, sedangkan frekuensi dan volume
dari tahun 2013, 2014 dan 2015 dapat dilihat pada 1.A dan 1.B.
Gambar 1. Tabel Operasional pemasukan Hewan, BAH, HBAH
SATUAN
IMPOR
2013 2014 2015
Operasional Hewan
Frekuensi
Volume
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
17
Grafik 1.A. Frekuensi Impor Hewan, BAH/HBAH
Grafik 1.B Volume Impor (Hewan, BAH/HBAH)
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
18
1.2. Pemasukan Tanaman dan hasil Tanaman
Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap pemasukan kayu lapis dari
Cina sebanyak 87,12 m3 dengan frekuensi 1 kali dan pallet dari Singapura
sebanyak 555,41 m3 dengan frekuensi 14 kali, jika kedua komoditas ini
dibandingkan dengan tahun 2014 maka untuk kayu lapis terdapat
penurunan frekuensi sebesar 80 % sementara untuk pallet tidak terlalu
berbeda dengan penurunan frekuensi sebesar 12,5 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tumbuhan terhadap pemasukan
tanaman/hasil tanaman tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 2,
sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari tahun 2013, 2014 dan 2015
dapat dilihat pada Grafik 2.A dan 2.B
Gambar 2. Tabel Operasional pemasukan tanaman/hasil Tanaman
SATUAN IMPOR
2013 2014 2015
Operasional Tumbuhan
Frekuensi
M3 26 21 14
Batang - 11 1
Jumlah 26 32 15
Volume
M3 2.653,59 1.244,97 555,41
Batang - 201.513 87,12
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
19
Grafik 2.A. Frekuensi pemasukan tanaman/hasil tanaman
Grafik 2.B. Volume tanaman/hasil tanaman
0
10
20
30
40
2013 2014 2015
26
32
15
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Impor (Tanaman/Hasil Tanaman)
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
200,000
220,000
2013 2014 2015
2,653.59 1,244.97
555.41
0
201,513
87.12
Vo
lum
e
Tahun
Volume Impor (Tanaman/Hasil Tanaman)
M3 Batang
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
20
1. Kegiatan Ekspor
2.1.Pengeluaran Hewan, BAH dan HBAH
Kegiatan ekspor hewan, BAH dan HBAH di Wilayah Kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Sampai dengan akhir tahun 2015
hanya sarang burung wallet sebanyak 65 kg dengan frekuensi sebanyak 2
kali. Dibandingkan pada tahun 2014 dengan frekuensi sebanyak 13 kali
dalam hal ini mengalami penurunan frekuensi sebesar 84,62 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap
pengeluaran hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan dapat
dilihat pada gambar 3.A, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari
tahun 2013, 2014 dan 2015 dapat dilihat pada grafik D.1dan D.2.
Gambar.3 Tabel operasional pengeluaran Hewan, BAH/HBAH
SATUAN EKSPOR
2013 2014 2015
Operasional Hewan
Frekuensi
Kilogram 5 13 2
Jumlah 5 13 2
Volume
Kilogram 143 195 55
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
21
Grafik 3.A Frekuensi pengeluaran Hewan, BAH/HBAH
Grafik. 3.B Volume Ekspor (Hewan, BAH & HBAH)
0
2
4
6
8
10
12
14
2013 2014 2015
5
13
2
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Ekspor (Hewan, BAH & HBAH)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2013 2014 2015
4,33
195
55
Vo
lum
e
Tahun
Volume Ekspor (Hewan, BAH & HBAH)
2013 2014 2015
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
22
2.2.Pengeluaran Tanaman/Hasil Tanaman
Ekspor tanaman/hasil tanaman dari Propinsi Kalimantan Timur yang
melalui pelabuhan pengeluaran wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda sesuai dengan persyaratan negara tujuan adalah kayu
lapis, wood flooring, daun sawit, lada biji, kayu meranti, buah pisang, kayu
akasia, cengkeh, kismis dan cangkang sawit. Tindakan karantina berupa
pemeriksaan dilakukan jika negara tujuan menghendaki Phytosanitary
Certificate (PC) atau Fumigation Certificate (FC) sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh Negara tujuan.
Frekuensi pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan pada tahun
2015 terhadap pengeluaran tanaman/hasil tanaman sebanyak 193 kali
dengan volume sebanyak 39.715.880 m3, 551.550.425 kg dan 504 batang
dibandingkan pada tahun 2014 sebanyak 141 kali frekuensi sehingga pada
frekuensi ekspor mengalami kenaikan sebesar 36,88 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap
pengeluaran tanaman/hasil tanaman tahun 2015 dapat dilihat pada gambar
4, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari tahun 2013, 2014 dan 2015
dapat dilihat pada grafik D.3 dan D.4
Gambar 4. Tabel operasional pengeluaran tanaman/hasil tanaman
EKSPOR
2013 2014 2015
Operasional Tumbuhan
Frekuensi
M3 36 117 166
Kilogram 38 23 24
Batang - 1 2
Jumlah 74 141 192
Volume
M3 7.539,19 18.770,09 39.715.880
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
23
Kilogram 526.105.745,62 691.647.530 551.550.425
Batang - 2 504
Grafik 4.A Frekuensi pengeluaran tanaman/hasil tanaman
Grafik 4.B Volume pengeluaran tanaman/hasil tanaman
0
50
100
150
200
2013 2014 2015
74
141
192
Fre
ku
en
si
Tahun
Grafik 4.A
Frekuensi Ekspor (Tanaman/Hasil Tanaman)
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
600,000,000
700,000,000
2013 2014 2015
7,539 18,770.09 39,715,880
526,105,746
691,647,530
551,550,425
0 2 504
Vo
lum
e
Tahun
Grafik 4.BVolume Ekspor (Tanaman/Hasil Tanaman)
M3 Kg Btg
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
24
3. Kegiatan Domestik masuk
3.1. Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH
Pemasukan media pembawa berupa hewan domestik melalui
tempat- tempat pemasukan di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda pada tahun 2015 berupa hewan, Bahan Asal Hewan
(BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) dengan frekuensi kegiatan
sebanyak 1.798 kali dengan voklume volume sebanyak 96.938 ekor dan
20.611.427 kg. Dibandingkan pada tahun 2014 dengan frekuensi sebanyak
1.676 kali dalam hal ini mengalami kenaikan frekuensi sebesar 7,28 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap pemasukan
hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan tahun 2015 dapat
dilihat pada gambar 5, sedangkan frekuensi dan volume dari tahun 2013,
2014 dan 2015 dapat dilihat pada grafik 5.A dan 5.B.
Gambar 5. Tabel Domestik Masuk Hewan, BAH dan HBAH
SATUAN DOMESTIK MASUK
2013 2014 2015
Operasional Hewan
Frekuensi
Ekor 517 545 509
Kilogram 727 1.131 1.280
Jumlah 1.244 1.676 1.789
Volume
Ekor 55.569 45.773 96.938
Kilogram 16.622.548 24.001.381 20.611.427
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
25
Grafik 5.A Frekuensi Domestik Masuk Hewan, BAH dan HBAH
Grafik 5.B Volume Domestik Masuk Hewan, BAH dan HBAH
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
2013 2014 2015
1,244
1,676 1,789
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Domestik Masuk (Hewan, BAH & HBAH)
0
3,000,000
6,000,000
9,000,000
12,000,000
15,000,000
18,000,000
21,000,000
24,000,000
27,000,000
2013 2014 2015
55,569 45,773 96,938
16,622,548
24,001,381
20,611,427
Vo
lum
e
Tahun
Volume Domestik Masuk (Hewan, BAH & HBAH)
Ekor Kilogram
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
26
3.2. Pemasukan Tanaman/Hasil Tanaman
Kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan terhadap
pemasukan tanaman/hasil tanaman antar area ke wilayah Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda tahun 2015 adalah Pemasukan
tanaman/hasil tanaman yang bertujuan untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Samarinda dan sekitarnya dengan frekuensi sebanyak 2.699 kali dan
volume 12.544 batang dan 102.063.165 kg, dibandingkan pada tahun 2014
dengan frekuensi sebanyak 2.193 kali dalam hal ini mengalami kenaikan
frekuensi sebesar 23,07 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan
terhadap pemasukan tanaman/hasil tanaman antar area tahun 2015 dapat
dilihat pada gambar 6.A. sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari tahun
2013, 2014 dan 2015 dapat dilihat pada gambar 6.A dan 6.B.
Gambar 6 Tabel Domestik Masuk Tanaman/Hasil Tanaman
SATUAN DOMESTIK MASUK
2013 2014 2015
Operasional Hewan
Frekuensi
Ekor 517 545 509
Kilogram 727 1.131 1.280
Jumlah 1.244 1.676 1.789
Volume
Ekor 55.569 45.773 96.938
Kilogram 16.622.548 24.001.381 20.611.427
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
27
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
2013 2014 2015
2,111 2,193
2,737
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Domestik Masuk (Tanaman/Hasil Tanaman)
Grafik 6.A. Frekuensi Domestik Masuk Tanaman/Hasil Tanaman
Grafik 6.B Volume Domestik Masuk Tanaman/Hasil Tanaman
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
80,000,000
90,000,000
100,000,000
110,000,000
2013 2014 2015
104,318,108
97,342,840
102,063,165
15,091 13,983 12,544
Vo
lum
e
Tahun
Volume Domestik Masuk (Tanaman/Hasil Tanaman)
Kg Btg
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
28
4. Kegiatan Domestik Keluar
4.1. Pengeluaran Hewan, BAH/HBAH
Kegiatan domestik keluar di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Samarinda untuk operasional karantina hewan tahun 2015 terdiri dari
komoditi hewan, BAH dan HBAH sebanyak 995 kali frekuensi sedangkan
untuk volume sebanyak 28.578 ekor, 17.756 lembar, dan 223,22 kg, dalam
hal ini mengalami penurunan frekuensi sebesar 27,95 % dibandingkan
frekuensi tahun 2014 sebanyak 1.381 kali. Rekapitulasi kegiatan
operasional tindakan karantina terhadap pemasukan hewan, bahan asal
hewan dan hasil bahan asal hewan antar area tahun 2015 dapat dilihat
pada gambar 7, sedang jumlah frekuensi dan volume dari tahun 2013,
2014 dan 2015 dapat dilihat pada grafik F.1 dan F.2.
Gambar 7. Tabel Domestik Keluar Hewan, BAH/HBAH
SATUAN DOMESTIK KELUAR
2013 2014 2015
Operasional Hewan
Frekuensi
Ekor 784 1.328 955
Kilogram 16 20 24
Lembar 58 33 16
Jumlah 858 1.381 995
Volume
Ekor 5.185 31.818 28.578
Kilogram 11.169 1.091 205
Lembar 23.333 17.709 17.756
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
29
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2013 2014 2015
858
1,381
995
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Domestik Keluar (Hewan, BAH & HBAH)
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2013 2014 2015
5,185
31,818
28,578
11,169
1,091 205
23,333
17,709 17,756
Vo
lum
e
Tahun
Volume Domestik Keluar (Hewan, BAH & HBAH)
Ekor Kilogram Lembar
Grafik 7.A Frekuensi Domestik Keluar Hewan, BAH/HBAH
Grafik 7.B Volume Domestik Keluar Hewan, BAH/HBAH
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
30
4.2.Pengeluaran Tanaman/hasil Tanaman
Kegiatan tindakan pemeriksaan terhadap pengeluaran Tanaman/Hasil
Tanaman antar area pada tahun 2015 dengan frekuensi sebesar 279 kali
sedangkan volumenya 755.698,4 kg dan 874.098 batang dibandingkan pada
tahun 2014 sebanyak 270 kali frekuensi sedangkan volume sebesar 499.721
kg dan 430.088 batang sehingga dalam frekuensi mengalami kenaikan
sebesar 3,33 %.
Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap
pengeluaran tanaman/hasil tanaman antar area tahun 2014 dapat dilihat pada
gambar 8.B, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari tahun 2013, 2014
dan 2015 dapat dilihat pada grafik F.3 dan F.4.
Gambar 8 Tabel Domestik Keluar Tanamam/Hasil Tanaman
SATUAN DOMESTIK KELUAR
2013 2014 2015
Operasional Tumbuhan
Frekuensi
Kilogram 33 79 100
Batang 72 191 179
Jumlah 105 270 279
Volume
Kilogram 499.721 120.269.798 7.556.982,35
Batang 430.088 142.231 874.098
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
31
0
50
100
150
200
250
300
2013 2014 2015
105
270279
Fre
ku
en
si
Tahun
Frekuensi Domestik Keluar (Tanaman/Hasil Tanaman)
0
800,000
1,600,000
2,400,000
3,200,000
4,000,000
4,800,000
5,600,000
6,400,000
7,200,000
8,000,000
2013 2014 2015
499,721 1,131,576
7,556,982.35
430,088 1,024
874,098
Vo
lum
e
Tahun
Volume Domestik Keluar (Tanaman/Hasil Tanaman)
Kg Btg
Grafik.8.A Frekuensi Domestik Keluar Tanamam/Hasil Tanaman
Grafik 8.B Volume Domestik Keluar Tanamam/Hasil Tanaman
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
32
5. Penggunaan Formulir
Setiap kegiatan yang menyangkut lalu-lintas komoditas wajib periksa
karantina selalu menggunakan formulir, penggunaan formulir yang
merupakan sertifikat/dokumen utama operasional baik hewan, bahan asal
hewan, hasil bahan asal hewan maupun operasional karantina tumbuhan
terhadap tanaman/hasil tanaman.
Penggunaan formulir kegiatan operasional tahun 2015 secara rinci dapat
dilihat pada table 9.A dan 9.B sedangkan untuk perbandingan penggunaan
formulir kegiatan operasional tahun 2013, 2014 dan 2015 dapat dilihat pada
penggunaan sertifikat dalam grafik.
Gambar 9.A Tabel Penggunaan Formulir Karantina Hewan
SERTIFIKAT 2013 2014 2015
KH - 9& Dec 845 1.310 1.579
KH - 10& Dec 89 75 51
KH - 12& Dec 1.269 1.696 1.779
JUMLAH 2.203 3.081 3.409
Gambar 9.B Formulir Penggunaan Karantina Tumbuhan
SERTIFIKAT 2013 2014 2015
KT- 9 678 1.039 1.547
KT - 10 79 171 211
KT-12 37 23 188
JUMLAH 794 1.233 1.956
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
33
Grafik 9.C Pengeluaran Sertifikat Utama Karantina Hewan
Grafik 9.C Pengeluaran Sertifikat Utama Karantina Hewan
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
KT-9 KT-10 KT-12
678
7937
1,039
171
23
1,547
211 188
Fre
ku
en
si
Tahun
Pemakaian Sertifikat Utama Karantina Tumbuhan
2013 2014 2015
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
34
6. Tindakan 8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan,
Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan)
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian selama
tahun 2015 tindakan karantina hewan dilakukan terhadap semua jenis
hewan hidup dan produk hewan yang masuk/keluar melalui tempat-tempat
pemasukan/pengeluaran yang berada di wilayah kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda. Tindakan karantina terhadap pemasukan sapi
potong yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan pengujian
Rose Bengal Test (RBT) yang hasil Positif akan dilanjutkan dengan
pengujian gold strandard Complemet Fixation Test (CFT) yang dirujuk ke
laboratorium Balai Veteriner Banjarbaru. Pada bahan asal hewan, seperti
daging sapi beku, daging ayam beku dilakukan pengujian terhadap cemaran
mikroba Total Plate Count (TPC). Hasil Bahan Asal Hewan berupa daging
ayam olahan dan daging sapi olahan dilakukan intersepsi terhadap
keamanan pangan (keamanan hayati hewani). Tindakan karantina juga
dilakukan pada hasil bahan asal hewan non konsumsi berupa kulit sapi &
kulit kambing garaman serta media pembawa lain berupa pakan ternak.
Sedangkan tindakan karantina pada operasional karantina tumbuhan
selama 2015 telah dilakukan tindakan karantina pada komoditas domestik
baik yang masuk/keluar melalui wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda. Tindakan karantina yang terhadap pengeluaran woood
chips dilakukan pengujian serangga dan ditemukan uloma takaghii, nsp.
Untuk pengeluaran komoditas tanaman/hasil tanaman yang
dipersyaratkan oleh Negara tujuan yang memerlukan perlakuan fumigasi
dilakukan oleh pihak ketiga (PT.ETAM MANDIRI) dan Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda telah mempergunakan sertifikat perlakuan
(Fumigation Certificate).
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
35
7. Kegiatan Pemantauan
7.1.Pemantauan HPHK
Kegiatan Pemantauan HPHK tahun 2015 karantina hewan
dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2015 meliputi Wilayah
Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Barat dan
Kota Bontang serta Balai Veteriner Banjarbaru terhadap status dan situasi
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
Dari hasil pengamatan status dan situasi HPHK ditemukan bererapa
Hama Penyakit Hewan Karantina HPHK Golongan II yaitu Kota Samarinda
ditemukan penyakit Scabies, Avian Influenza, Brucellosis, Rabies, Theleriosis
dan Paratuberculosis. Kabupaten Kutai Timur ditemukan penyakit
Babesiosis dan Theleriosis. Kota Bontang ditemukan penyakit Rabies dan
Theleriosis. Kabupaten Kutai Barat ditemukan penyakit Rabies, Avian
influenza, Septichemia epizootika dan New Castel Disease. Hasil
pemantauan status dan situasi HPHK ini berasal dari data sekunder dinas
dinas yang membidang fungsi kesehatan hewan di kabupaten/kota, provinsi
dan dari Balai Veteriner. Kegiatan pengamatan status dan situasi Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) ini mendapatkan data dan informasi
tentang kejadian penyakit yang ada di masing-masing daerah/kabupaten/kota
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1. Data Penyakit HPHK Januari – DesemberTahun 2015
Penyakit
Kab/Kota
Kubar Samarinda Bontang Kutim
Avian Influenza 6 3 3 0 New Castel Disease 0 0 2 0
Scabies 0 40 7 0
Babesiosis 0 0 0 3
Theileriosis 0 1 2 28
Rabies 2 5 1 0
Brucellosis 0 14 0 0 Septichemia Epizootoca 3 0 0 0
Paratuberculosis 0 7 0 0
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
36
Sumber : Dinas yang membidangi fungsi keswan di Kutai Timur, Kutai
Barat, Kota Bontang, Kota Samarinda dan Balai Veteriner Banjarbaru
Tabel 2. Data Penyakit HPHK Januari – Maret Tahun 2015
Penyakit
Kab/Kota
Kutim Samarinda
Scabies 0 17
Keterangan : Data PenyakitTahun 2015 Kota Bontang dan Kutai Barat belum tersedia di dinas
7.2.Pemantauan OPTK
Pemantauan OPTK tahun 2015 karantina tumbuhan dilaksanakan
pada bulan Maret sampai bulan Juli 2015 meliputi Wilayah Pemantauan SKP
I Samarinda yang ditujukan kepada pemantauan OPT/OPTK khususnya
OPTK tanaman unggulan Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil
pemantauan OPT/ OPTK tahun 2015 di wilayah kerja SKP Kelas I Samarinda
yaitu Kota Samarinda, Kutai Timur, dan Kutai Barat ditemukan 63 spesies
yang terdiri dari 34 spesies serangga, 24 cendawan, 2 tungau/ acarina, 1
nematoda dan 2 serangga yang termasuk predator/ musuh alami.
Dari 34 jenis serangga yang ditemukan merupakan OPTK A2
golongan II yaitu : Paraeucosmetus pallicornis pada tanaman padi;
Bactrocera occipitalis pada tanaman cabai dan jeruk; serta B. musae pada
tanaman pisang; Dysmicoccus neobrevipes pada tanaman jeruk dan sirsak
(Berdasarkan Permentan Nomor 51 Tahun 2015).
D. Keuangan
Alokasi anggaran (DIPA) tahun anggaran 2015 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda nomor : DIPA-018.12.2.237952/2015, tanggal
14 Nopember 2014 sebesar Rp. 8.851.029.000,- jumlah tersebut terdiri dari
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
37
rupiah murni sebesar Rp. 8.351.029.000,- dan PNBP sebesar Rp.
300.000.000,- dengan komposisi sebagai berikut :
a. Belanja Pegawai : Rp. 2.161.559.000,-
b. Belanja Barang : Rp. 3.629.020.000,-
c. Belanja Modal : Rp. 3.060.450.000,-
Total : Rp. 8.851.029.000,-
Dari alokasi DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda tahun
2015 sebesar Rp. 8.851.029.000,- terealisasi sampai dengan 31 Desember
2015 sebesar Rp. 8.478.638.858,-dikurangi pengembalian belanja sebesar
Rp. 14.965,- berupa belanja pembulatan gaji PNS dan belanja tunjangan
umum PNS sehingga realisasi belanja netto sebesarRp. 8.478.623.893,-
atau sebesar 95.79% (dapat dilihat pada lampiran Tabel 1).
Realisasi anggaran secara rinci yang bersumber dari anggaran Rupiah Murni
dan PNBP sebesar Rp. 8.478.623.893,- berdasarkan MAK (Mata Anggaran
Kegiatan) adalah sebagai berikut :
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN
DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI (15)
Peningkatan Kualitas pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati (15.1823)
a. Realisasi Belanja Pegawai (51)
1. LayananPerkantoran (15.1823.994)
Belanja Pegawai sebesar Rp. 2.161.559.000,- terealisasi sampai
dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp. 2.153165.684,- atau sebesar
99,61 %.
b. Realisasi Belanja Barang (52)
1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan
Hayati (15.1823.002) Belanja Barang sebesar Rp.150.000.000,-
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
38
terealisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.
98.398.705,- atau sebesar 99.85 %.
2. LayananPerkantoranNon Operasional (15.1823.994)
Belanja Barang sebesar Rp. 3.630.020.000,- terealisasi sampai dengan
31 Desember 2015 sebesar Rp. 3.377.267.709,- atau sebesar 93,06%.
3. LayananPerkantoran (15.1823.002) sumberdana (PNBP)
Belanja Barang sebesar Rp. 46.500.000,- terealisasi sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar Rp. 46.500.000,- atau sebesar 100 %
c. Realisasi Belanja Modal (53)
1. PeralatandanFasilitasPerkantoran (15.1823.997)
Belanja Modal sebesar Rp. 508.700.000,- terealisasi sampai dengan 31
Desember 2014 sebesar Rp. 502.722.500,- atau sebesar 98.95 %.
2. Gedung / Bangunan (15.1823.998)
Belanja Modal sebesar Rp. 2.505.250.000,- terealisasi sampai dengan
31 Desember 2015 sebesar Rp. 2.398.968.000,- atau sebesar 95,76%.
3. KendaraanBermotor (15.1823.995) sumberdana PNBP
Belanja Modal sebesar Rp. 46.500.000,-terealisasi sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar Rp. 46.500.000,-atau sebesar 100 %
Realisasi DIPA tahun anggaran 2015 pada Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Samarinda dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.
Tabel realisasi DIPA
ANGGARAN DIPA TAHUN 2013
No. URAIAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) PRESENTASE (%)
1. Belanja Pegawai 1.742.419.000 1.740.419.000 99,88
2. Belanja Barang 2.501.596.000 2.289.023.521 91,50
3. Belanja Modal 4.905.422.000 4.640.258.800 94,59
J U M L A H 9.149.437.000 8.579.227.863 93,77
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
39
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
10,000,000,000
2013 2014 2015
9,149,437,000
6,678,627,000
8,851,029,000
8,579,227,863
6,314,708,560
8,478,623,893
An
gg
ara
n (
Rp
)
TahunAnggaran Realisasi
ANGGARAN DIPA TAHUN 2014
No. URAIAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) PRESENTASE (%)
1. Belanja Pegawai 1.881.349.000 1.868.031.575 99,33
2. Belanja Barang 3.437.778.000 3.103.214.485 90,27
3. Belanja Modal 1.359.500.000 1.343.462.500 98,82
J U M L A H 6.678.627.000 6.314.708.560 94,56
ANGGARAN DIPA TAHUN 2015
No. URAIAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) PRESENTASE (%)
1. Belanja Pegawai 2.161.559.000 2.153.165.684 99,61
2. Belanja Barang 3.629.020.000 3.377.267.709 93,06
3. Belanja Modal 3.060.450.000 2.948.190.500 96,33
J U M L A H 8.851.029.000 8.478.623.893 95,79
GRAFIK DAN REALISASI DIPA
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
40
d. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Dengan adanya kegiatan perkarantinaan baik tata usaha, urusan
rumah tangga perkantoran maupun kegiatan operasional tindakan karantina
pertanian memberi konsekuensi pada Unit Pelaksana Teknis untuk
memungut Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementerian Pertanian yang merupakan pelaksanaan dari Undang-
Undang Nomor : 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,
jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dikenakan dan berlaku pada
Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda tahun 2015
mendapatkan target PNBP sebesar Rp. 300.000.000,-, realisasi pendapatan
sebesar Rp. 249.382.625,- atau sebesar 83.12 %, dari target pendapatan.
penerimaan umum pendapatan sewa tanah, gedung bangunan target
sebesar Rp. 778.000,- realisasi pendapatan sebesar Rp. 777.384,-
darisewarumah Negara golongan II tipe C permanen 1unit. Dari pendapatan
lain-lain terdapat realisasi pendapatan sebesar Rp. 1.795.497,- merupakan
penerimaan kembali belanja pegawai kelebihan bayar tunjangan kinerja
serta terdapat pendapatan pelunasan piutang sebesar Rp. 6.560.600,-
merupakan pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita
oleh Negara (masuk TP/TGR) Bendahara. Sedangkan target penerimaan
fungsional pendapatan sensor/karantina, pengawasan/pemeriksaan sebesar
Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 249.382.625,- atau sebesar 80,08
%, terdiri dari pendapatan fungsional karantina hewan sebesar Rp.
67.626.350,- serta pendapatan fungsional karantina tumbuhan sebesar Rp.
172.622.794,- pendapatan tersebut kurang dari target yang ditentukan hal
ini disebabkan adanya perubahan tarif atas jasa karantina, khususnya
terhadap pemasukan media pembawa dengan biaya pemeriksaan
sebesarRp. 0,-.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
41
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
400,000,000
500,000,000
2013 2014 2015
276,353,000
450,000,000
300,000,000
235,583,470
276,240,445
249,382,625
Pen
dap
ata
n N
eg
ara
Bu
kan
Paja
k
TahunEstimasi Pend. Realisasi Pend.
Tidak terdapat perbedaaan nilai PNBP antara penerimaan dan
realisasi penerimaan, penerimaan setoran yang telah diterima oleh
bendahara penerima dengan realisasi pendapatan pada sistem akuntansi
instansi basis akrual (SAIBA) karena semua pendapatan telah disetor ke kas
negara.
Rekapitulasi PNBP dan target dan realisasi Penerimaaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) untuk tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dan grafik
berikut ini :
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
( PNBP )
TAHUN
ANGGARAN
ESTIMASI/TARGET
(Rp)
REALISASI
PENDAPATAN (Rp)
PRESENTASE
(%)
2013 276.353.000 235.583.470 85,24
2014 450.000.000 276.240.445 61,38
2015 300.000.000 249.382.625 83,13
GRAFIK PNBP
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
42
E. Sumber Daya Manusia
1. PendidikanPegawai
Pegawai Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada
tahun 2015 berjumlah 47 (empat puluh tujuh) orang, yang terdiri dari 3 (tiga)
orang pegawai struktural, 24 (dua puluh empat) orang pegawai teknis, 10
(sepuluh) orang pegawai administrasi, 5 (lima) orang penjaga malam dan 5
(lima) cleaning service. Dari jumlah pegawai tersebut golongan IV terdiri dari
1 (satu) orang dengan tingkat pendidikan Strata 2 (S2) GolonganIII ada 25
(duapuluh lima orang) terdiri dari 7 (tujuh) orang dengan tingkat pendidikan
Strata Dua (S2), 12 (duabelas) orang dengan tingkat pendidikan strata 1
(S1), 3 (tiga) orang dengan tingkat pendidikan D3, 3 (tiga) orang dengan
tingkat pendidikan SMU/sederajat, dan golongan II ada 11 (sebelas) orang
terdiridari 2 (dua) orang dengan tingkat pendidikan D3 dan 9 (Sembilan)
orang dengan tingkat pendidikan SMU/Sederajat, sedangkan untuk tenaga
harian lepas (THL) berjumlah 12 (dua belas) orang.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda untuk tahun anggaran
2015, 1 (satu) orang telah menyelesaikan pendidikan ijin belajar serta 1
(satu) orang sedang melaksanakan tugas belajar.
2. Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pegawai yang menduduki jabatan fungsional pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun 2015, terdiri dari Jabatan
fungsional, untuk Medik Veteriner Muda 3 (tiga) orang, Paramedik Veteriner
Pelaksana Lanjutan 6 (enam) orang, Paramedik Veteriner Pelaksana 2 (dua)
orang, Calon Medik Veteriner 1 (satu) orang. Sedangkan untuk jabatan
fungsional POPT Ahli Muda 1 (satu) orang, POPT Ahli Pertama 3 (tiga),
POPT Terampil Pelaksana 4 (empat) orang, POPT Terampil Pemula 2 (dua)
orang dan 2 (dua) orang calon POPT Terampil.
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015
43
LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015 43
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja (LAKIN) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
Tahun Anggaran 2015, merupakan pertanggung jawaban dalam rangka
menyampaikan gambaran tentang pencapaian sasaran program yang telah
dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan.
LAKIN ini diharapkan dapat memberikan informasi menyeluruh dan
memberikan gambaran tentang analisis faktor internal dan faktor eksternal,
perencanaan kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda serta tugas
pokok dan fungsi Karantina Pertanian, sehingga dapat membentuk sumber daya
manusia yang tangguh dan profesional.
Kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak untuk meningkatkan peranan perkarantinaan khususnya di Kota Samarinda
Propinsi Kalimantan Timur dan di Indonesia pada umumnya.