laporan tahunan - :: sakip kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia i
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, Direktorat Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2016 telah melakukan
berbagai kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran program dan kegiatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Laporan Tahunan ini berisi laporan
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Serealia
maupun yang merupakan hasil koordinasi dengan seluruh stakeholders baik pusat
maupun daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) selama tahun 2016.
Dengan tersusunnya laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang perkembangan di bidang peningkatan produksi padi, jagung dan serealia
lain, diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
perencanaan pengembangan Budidaya Serealia pada masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Tupoksi
Kegiatan Direktorat Serealia selama Tahun 2016 disampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Jakarta, 16 Januari 2017
Direktur Serealia,
Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP 196809071994031002
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… iv DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………… v DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… vi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………... vii I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) DIREKTORAT SEREALIA…... 2
III. PELAKSANAAN PROGRAM
1. Padi ................................................................................. 23
2. Jagung …………………………………………………………... 33
3. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut peningkatan Produksi padi dan
Jagung Tahun 2016 ………………………………………………………. 38
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Operasional UPSUS Peningkatan Produksi Padi dan Jagung ….……. 40
2. Pencanangan Gerakan Panen dan Tanam Serealia ……………………. 45
a. Gerakan Tanam Padi …………………………………………………… 45
b. Gerakan Panen Padi ……………………………………………………. 51
3. Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan
Produksi Padi …………………………………………………………………. 59
a. Sosialisasi Pedoman Teknis Teknologi Jarwo, Hazton, dan Desa Pertanian Organik Padi ………………………………………………… 59
b. Bimbingan Peningkatan Produksi Padi Tadah Hujan dan Lahan
Kering ………………………………………………………………….. 60
c. Bimbingan Peningkatan Produksi Padi Irigasi dan Rawa …………... 61
d. Identifikasi Potensi Areal dan Budidaya Pengembangan Padi Irigasi
dan Rawa………………………………………………………………….. 62
Laporan Tahunan 2016
iii Direktorat Serealia
4. Pertemuan Koordinasi
a. Workshop Konsolidasi Perluasan Inovasi Teknologi di Lahan Padi
Sub-Optimal di Indonesia ……………………………………………….. 63
b. Koordinasi Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 2016 ….. 66
c. Koordinasi Pengembangan Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton
Tahun 2016 ………………………………………………………….… 68
d. Koordinasi Pengembangan Serealia Tahun 2016 ………………... 70
5. Bimbingan dan Monev Peningkatan Produksi Padi ……………………... 72
6. Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan Jagung Hibrida …… 75
7. Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus ……….… 77
8. Pengembangan Karakter SDM …………………………….………………. 78
9. Peningkatan Kemampuan Staf Teknis ………………………………….… 83
V. KEGIATAN KETATAUSAHAAN
1. Urusan Kepegawaian ……………………………………………………. 85
2. Urusan Persuratan ………………………………………………..… 88
3. Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan ……………………………….… 88
4. Urusan Pelaporan ……………………………………………………….….. 90
5. Pelaksanaan DIPA Pusat TA 2015 ……………………………….…….… 90
IV. PENUTUP……………………………………………………………………....…. 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi
Tahun 2016 …………………………………………………………………….. 23
2. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012 – 2016 ................................. 24
3. Perkiraan Neraca Kebutuhan dan Ketersediaan Beras dari Prakiraan
Produksi Tahun 2016 ............................................................................. 25
4. Rincian Target Fisik dan Keuangan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan
Utama Padi Tahun 2016 ........................................................................ 26
5. Sasaran Baru dan Realisasi Tanam PAT Padi Hingga Akhir
Desember 2016 .................................................................................... 31
6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung
Tahun 2016 .............................................................................................. 34
7. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012 – 2016 ............................... 34
8. Realisasi Bantuan Pemerintah Kegiatan Jagung Tahun 2016 .................. 36
9. Capaian Tanam Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida dan
Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus terhadap
Realisasi Bantuan Pemerintah Tahun 2016 ................................................ 37
10. Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2016 ..................... 42
11. Luas Lahan Baku Sawah yang Ditanami Padi Provinsi Kalimantan Barat .. 44
12. Realisasi Fisik Kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Provinsi
NTB Tahun 2015 ............................................................................... 54
13. Alokasi Bantuan Benih Pengembangan Jagung Hibrida di Provinsi
Jawa tengah Tahun 2016 .................................................................. 75
14. Alokasi Kegiatan Jagung di Provinsi Gorontalo Tahun 2016.…………….… 76
15. Alokasi Kegiatan Jagung di Provinsi NTT Tahun 2016 ………………….. 77
16. Alokasi Kegiatan Jagung Provinsi Maluku Utara Tahun 2016 …………….. 78
17. Alokasi Kegiatan Jagung Lahan Khusus Provinsi Maluku Tahun 2016 ….. 78
18. Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan …………………….. 85
19. Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2016 …. 88
20. Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015
Sampai dengan 31 Desember 20116........................................................... 90
Laporan Tahunan 2016
v Direktorat Serealia
DAFTAR GRAFIK
Halaman
1. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012 – 2016 ..................................... 24
2. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012 – 2016 ................................ 35
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tanam Perdana Padi Sawah Dilokasi Percetakkan Sawah Baru Tahun 2016
di Kabupaten Tasikmalaya ……………………………….……………..…… 48
2. Tanam Padi Bersama Menteri Pertanian di Desa Semanget,
Kecamatan Entikong, Provinsi Kalimantan ..........……..…………….….…. 49
3. Gerakan Panen Padi Serentak di Provinsi NTB …………………….…..…… 51
4. Pembukaan Pertemuan Pengembangan Karakter SDM Direktorat Serealia
Tahun 2016 …………………………………………………………………..…. 80
5. Pengarahan dan Praktek Cara Tanam Jajar Legowo …………………..…… 81
6. Pengembangan Karakter SDM Tahun 2016 ………………………….…….. 83
Laporan Tahunan 2016
vii Direktorat Serealia
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Direktorat Serealia Tahun 2016
2. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi
Tahun 2016
3. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
Tahun 2016
4. Lampiran Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2016
5. Penetapan Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016
6. Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
7. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
8. Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016)
9. Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016)
10. Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016)
11. Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-
2016)
12. Realisasi Kegiatan Utama Padi Tahun 2016
13. Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Peningktan Produktivitas Tahun 2016
14. Realisasi Kegitan Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman Tahun 2016
15. Realisasi Kegiatan Padi Hibrida Tahun 2016
16. Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Perluasan areal Tanam Tahun 2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia viii
17. Realisasi Kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Organik Untuk Padi Tahun
2016
18. Realisasi Kegiatan Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton Tahun 2016
19. Kegiatan Utama Jagung Tahun 2016
20. Realisasi Kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida Tahun 2016
21. Realisasi Kegiatan Jagung di Lahan Khusus Tahun 2016
22. Realisasi Pembayaran Gaji Direktorat Serealia Tahun 2016
23. Realisasi Anggaran Direktorat Serealia Tahun Anggaran 2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 1
I. PENDAHULUAN
Direktorat Serealia, merupakan salah satu Direktorat di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yang secara tupoksi membidangi komoditas padi, jagung dan serealia lain, utamanya gandum dan sorgum. Masing-masing komoditas memegang peranan yang sangat strategis dalam mendukung upaya melanjutkan swasembada pangan menuju ke kemandirian secara nasional.
Padi/beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, karena beras merupakan makanan pokok bangsa Indonesia dan menopang kehidupan lebih dari 60% petani di Indonesia. Berdasarkan data BPS, beras merupakan komoditas penyumbang inflasi yang cukup besar dalam tahun 2016. Selain itu komoditas beras telah menjadi komoditas politis yang ketersediaanya selalu menjadi sorotan publik, dijadikan indikator kinerja pemerintah dalam penyediaan pangan.
Produksi beras pada tahun 2016 berdasarkan data dan perhitungan yang ada sampai saat ini, secara nasional masih menyukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan surplus sebesar 12,186 juta ton setara beras.
Jagung merupakan komoditas strategis kedua setelah padi yang diharapkan akan terus berswasembada pada tahun 2016 sebagaimana padi/beras. Jagung merupakan bahan baku utama (52%) dalam pembuatan pakan ternak khususnya ayam ras. Di beberapa wilayah di Indonesia (Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, NTT), jagung (jagung putih) merupakan bahan makanan pokok setelah beras. Selain itu jagung digunakan untuk bahan baku industri lain seperti, minyak jagung, tepung jagung (maizena), digunakan langsung untuk pakan ternak (ayam, bebek, burung dara) serta industri makanan lainnya (bihun, emping jagung, campuran kopi, marning, dll). Sebagaimana beras, berdasarkan data dan perhitungan yang ada kebutuhan jagung untuk bahan baku pakan ternak yang +7 juta ton dalam setahun mampu dipenuhi, namun sampai akhir Desember 2016 diperkirakan impor jagung telah mencapai 2,4 juta ton. Banyak hal yang mengakibatkan kondisi tersebut terjadi antara lain mulai dari sebaran panen yang tidak merata sepanjang tahun, mutu yang belum sesuai standart yang diminta pabrik pakan, sampai harga yang juga cukup tinggi selama tahun 2016.
Untuk mendukung pencapaian sasaran program dilakukan berbagai kegiatan lain selama tahun 2016 sesuai dengan Tugas dan Fungsi. Kegiatan-kegiatan tersebut baik yang didanai melalui APBN, APBD maupun dari berbagai sumber lain di luar Kementerian Pertanian.
Laporan Tahunan 2016
2 Direktorat Serealia
II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT SEREALIA
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Serealia
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang peningkatan produksi padi, jagung dan serealia lain. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Direktorat Serealia menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi padi irigasi
dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering serta jagung dan serealia lain;.
b. Pelaksanaan kebijakan di peningkatan produksi padi irigasi dan rawa, padi
tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan
produksi padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung,
dan serealia lainnya.
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi
padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia
lainnya.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
produksi padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering serta
jagung dan serealia lain; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Serealia.
Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Petanian, Direktorat
Serealia terdiri dari :
1. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa;
2. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering;
3. Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain;
4. Subbagian Tata Usaha; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Uraian tugas masing-masing Subdirektorat adalah sebagai berikut:
1. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa
Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 3
di bidang peningkatan produksi padi irigasi dan rawa. Dalam melaksanakan
tugas Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta
pemberdayaan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang peningkatan
intensifikasi dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan;
dan
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
intensifikasi dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan.
Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa terdiri dari :
- Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa; dan
- Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan.
1) Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa
Seksi Padi Irigasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi padi irigasi dan
rawa.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan terkait penyusunan rencana kerja dan
anggaran Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, yang kegiatannya
meliputi :
- Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam,
luas panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta
kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
(ROK) Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi
Padi Irigasi dan Rawa.
Laporan Tahunan 2016
4 Direktorat Serealia
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan bahan dan informasi di bidang luas tanam,
luas panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta
kelompok tani;
- Melakukan pengolahan dan analisis bahan dan informasi di bidang
luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan
rawa serta kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan pembahasan dan merumuskan konsep kebijakan di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang intensifikasi padi irigasi dan
rawa.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan dan analisis data data luas tanam, luas
panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta
kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria
di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data dan informasi di di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 5
- Melakukan identifikasi, melakukan pengolahan dan analisis data dan
informasi kebutuhan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyajian konsep bimbingan teknis dan supervisi di
bidang di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Melakukan penyiapan penyelenggaraan dan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengumpulan data dan dalam rangka pemantauan dan
evaluasi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan identifikasi, pengolahan dan analisis data di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut
hasil pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi padi irigasi dan
rawa; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi padi irigasi dan
rawa;
2) Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan
Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervise, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan.
Rincian tugas pekerjan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data data luas
tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa
serta kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
Laporan Tahunan 2016
6 Direktorat Serealia
(ROK) Seksi Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan
Pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Seksi
Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan
lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam dan potensi
pemanfaatan lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
- Melakukan pembahasan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan
rawa, dan pemberdayaan;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data luas tanam, dan potensi pemanfaatan
lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, dan potensi
pemanfaatan lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan
ekstensifikasi budidaya padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan ektensifikasi budidaya
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 7
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria
di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
e. Melakukan penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data dan informasi di di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan identifikasi, melakukan pengolahan dan analisis data dan
informasi kebutuhan bimbingan teknis dan supervise di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyajian konsep bimbingan teknis dan supervisi di
bidang di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Melakukan penyiapan penyelenggaraan dan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengumpulan data dan dalam rangka pemantauan dan
evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan
teknologi di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan
pemberdayaan;
- Melakukan identifikasi, pengolahan dan analisis data capaian luas
tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut
hasil pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan
rawa, dan pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan
rawa, dan pemberdayaan;
g. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi
teknis izin usaha budidaya padi irigasi dan rawa;
Laporan Tahunan 2016
8 Direktorat Serealia
- Melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha
budidaya padi irigasi dan rawa.
2. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering
Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan criteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi padi tadah hujan dan lahan kering. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan.
Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering teridiri dari :
- Seksi intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Seksi ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan.
1) Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan Dan Lahan Kering
Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Peningkatan intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam,
luas panen, produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan
kering;
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 9
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
(ROK) Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Seksi
Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang intensifikasi
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pembahasan konsep kebijakan di bidang intensifikasi
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Penyajikan konsep kebijakan di bidang intensifikasi budidaya padi
tadah hujan dan lahan kering;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering yang kegiatannya meliputi: - Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan intensifikasi
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan intensifikasi budidaya padi
tadah hujan dan lahan kering.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria
di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
Laporan Tahunan 2016
10 Direktorat Serealia
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pengumpulan, pengolahan bahan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep materi bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan bimbingan teknis dan supervisi di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan
dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analsis data capaian luas tanam,
produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut
hasil pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan
dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan
dan lahan kering.
2) Seksi Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, dan Pemberdayaan
Seksi Padi Lahan Kering mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis, supervise, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, serta pemberdayaan.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, dan Pemberdayaan yang kegiatannya meliputi :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 11
- Melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan
lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam
dan potensi pemanfaatan lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
(ROK) Seksi Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering dan
Pemberdayaan; dan
- Melakukan penyajian konsep rencana kerja dan anggaran Seksi
Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering dan
Pemberdayaan.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan,
yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang intensifikasi
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan di bidang
Ekstensifikasi budidaya padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang Ekstensifikasi budidaya padi
tadah hujan dan lahan kering;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan,
yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, dan potensi pemanfaatan
lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, dan potensi
pemanfaatan lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan
pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan.
d. Melakukan penyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering,
dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi :
Laporan Tahunan 2016
12 Direktorat Serealia
- Melakukan pengumpulan data dan informasi serta kebijakan yang
mendukung kegiatan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering, dan pemberdayaan;
- Melakukan pengolahan data dan informasi serta kegiatan yang
mendukung di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering, dan pemberdayaan;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering,
dan pemberdayaan;
- Melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar,
prosedur dan kriteria di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering, dan pemberdayaan; dan
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan,
yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan bahan
materi bimbingan teknis dan supervisi di bidang Ekstensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- Penyajikan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di
bidang Ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan
pemberdayaan;
- Melakukan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan; dan
- Melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis dan
supervisi di bidang Ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering
dan pemberdayaan.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan,
yang kegiatannya meliputi :
- melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang Ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang Ekstensifikasi padi tadah
hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analsis data capaian luas tanam,
produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang Ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut
hasil pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang Ekstensifikasi padi tadah
hujan dan lahan kering dan pemberdayaan; dan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 13
- menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang Ekstensifikasi padi tadah
hujan dan lahan kering dan pemberdayaan.
g. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi
teknis izin usaha budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering.
3. Subdirektorat Jagung dan serealia Lain
Subdirektorat Jagung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi jagung dan serealia lain. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Jagung dan serealia lain, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan; dan
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan.
Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain terdiri dari :
- Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain dan;
- Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain
1) Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain
Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi,
Laporan Tahunan 2016
14 Direktorat Serealia
evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi jagung
dan serealia lain.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain, kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam,
luas panen, produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta
kelompok tani;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
(ROK) Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain; dan
- penyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi
Jagung dan Serealia Lain.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok
tani;
- melakukan penyusunan konsep kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan penerapan
teknologi budidaya jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya jagung
dan serealia lain.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dan prosedur di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok
tani;
- melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penerapan
teknologi budidaya Jagung dan Serealia Lain; dan
- menyajikan konsep pelaksanan kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung dan serealia lain.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 15
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data dan informasi ketersediaan sarana
produksi dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung
dan serealia lain;
- melakukan pengolahan data dan informasi ketersediaan sarana
produksi dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung
dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar,
prosedur dan kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
dan
- menyajikan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain.
e. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan bahan
materi bimbingan teknis di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan penyajian bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang
intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan bimbingan teknis di bidang intensifikasi padi tadah hujan
dan lahan kering dan pemberdayaan; dan
- melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan
pemberdayaan.
f. Melakukan penyiapan bahan pemberian supervisi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan identifikasi kebutuhan supervisi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
supervisi di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep materi supervisi di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan dan melakukan penyiapan pelaksanaan supervisi di
bidang intensifikasi jagung dan serealia lain.
g. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
Laporan Tahunan 2016
16 Direktorat Serealia
- melakukan penyusunan instrmen pemantauan dan evaluasi
intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan
serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analsis capaian data luas tanam,
produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut
hasil pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan
serealia lain; dan
- menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan
serealia lain.
2) Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di
bidang peningkatan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan
lahan jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam
dan potensi pemanfaatan lahan jagung dan serealia lain dan
pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK),
rencana anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan
(ROK) Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan
Pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Ekstensifikasi
Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 17
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung dan serealia lain ekstensifikasi jagung dan
serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan penerapan
teknologi budidaya jagung ekstensifikasi jagung dan serealia lain,
dan pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya jagung
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penerapan
teknologi budidaya jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep pelaksanan kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data dan informasi ketersediaan sarana
produksi dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung
dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan data dan informasi ketersediaan sarana
produksi dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung
dan dan serealia lain, pemberdayaan;
Laporan Tahunan 2016
18 Direktorat Serealia
- melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar,
prosedur dan kriteria di bidang Ekstensifikasi jagung dan serealia
lain, dan pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
Ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
e. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan identifikasi kebutuhan bimbingan teknis di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
bimbingan teknis di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain,
dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep materi bimbingan teknis di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan; dan
- melakukan penyiapan bimbingan teknis di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan
f. Melakukan penyiapan bahan supervisi di bidang ekstensifikasi jagung
dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan identifikasi kebutuhan supervisi di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
supervisi di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain dan
pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep materi supervisi di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain dan pemberdayaan; dan
- melakukan penyiapan pelaksanaan supervisi di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain dan pemberdayaan.
g. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan penyusunan instrmen pemantauan dan evaluasi
ekstensifikasi jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi dan
kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi jagung dan
serealia lain, dan pemberdayaan;
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 19
- melakukan pengolahan dan analisis data capaian luas tanam luas
tanam, produksi dan kendala penerapan teknologi di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi di bidang ekstensifikasi jagung dan
serealia lain, dan pemberdayaan; dan
- menyajikan rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan.
h. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi
teknis izin usaha budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha
budidaya jagung dan serealia lain.
4. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan
Direktorat Serealia.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Subbagian Tata Usaha, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan data kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
rumah tangga dan surat menyurat serta kearsipan;
- melakukan pengolahan dan analisis data kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga dan surat menyurat serta kearsipan;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK)
Subbagian Tata Usaha; dan
- menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Subbagian Tata Usaha.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Direkrorat Serealia, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pennyiapan standar kerangka acuan/TOR, standar harga
satuan dan format sebagai bahan acuan penyusunan rencana kerja dan
anggaran;
Laporan Tahunan 2016
20 Direktorat Serealia
- melakukan penyiapan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi
penyusunan rencana kerja tahunan, rencana kerja dan anggaran,
penetapan kinerja Direktorat Serealia;
- melakukan penyiapan usulan bahan dokumen rencana kerja tahunan,
rencana kerja dan anggaran, penetapan kinerja Direktorat Serealia; dan
- melakukan penyiapan bahan diseminasi dokumen rencana kinerja
tahunan, rencana kerja dan anggaran, penetapan kinerja Direktorat
Serealia.
c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja pelaksanaan
kegiatan bulanan Direktorat Serealia, yang kegiatannya meluputi :
- melakukan pengumpulan jadwal pelaksanaan kegiatan dari setiap
subdirektorat;
- melakukan sinkronisasi jadwal pelaksanaan kegiatan; dan
- melakukan penyusunan jadwal kegiatan Direktorat Serealia.
d. Melakukan urusan kepegawaian, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan penyiapan bahan usulan penyusunan rencana kebutuhan
dan pengembangan pegawai;
- melakukan penyiapan bahan usulan mutasi meliputi kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, perpindahan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
- melakukan penyiapan bahan usulan pengurusan Kartu Taspen, BPJS,
KARPEG, KARIS/KARSU dan melakukan pemantauan
penyelesaiannya;
- melakukan penyiapan bahan evaluasi daftar hadir;
- melakukan penyiapan bahan pemotongan tunjangan kinerja;
- melakukan pengumpulan kontrak SKP dan Penilaian Prestasi Kerja;
- melakukan penyiapan bahan penyusunan peta jabatan Direktorat;
- melakukan penyiapan bahan usulan pemberian cuti pegawai yang
berkaitan dengan kepegawaian;
- melakukan penyiapan bahan usulan penyelesaian kasus kepegawaian
ke Sub Tim Dan Tim Pembinaan Etika Dan Disiplin Pegawai
Kementerian Pertanian;
- melakukan pengumpulan, melakukan pengolahan, dan melakukan
penyajian data kepegawaian melalui program Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG);
- melakukan pengumpulan hasil pengisian dan penyampaian Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN);
- melakukan penyiapan bahan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan
(DUK);
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 21
- melakukan penyiapan bahan perubahan status pegawai yang meliputi
perkawinan, kelahiran, perceraian dan kematian; dan
- melakukan penyiapan bahan usulan pengembangan pegawai yang
meliputi diklat, ujian dinas, penghargaan, tanda jasa, peningkatan
keterampilan, dll.
e. Melakukan urusan urusan keuangan Direktorat, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengusulan pejabat pengelola keuangan;
- melakukan penyiapan bahan daftar gaji, uang makan, lembur dan
tunjangan kinerja pegawai;
- melakukan penyiapan bahan laporan keuangan / SAI; dan
- melakukan penyusunan pertanggungjawaban keuangan.
f. Melaksanakan urusan perlengkapan Direktorat, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan penyiapan bahan rencana kebutuhan barang dan jasa;
- melakukan penyiapan bahan usulan kebutuhan barang;
- menerima, mencatat, dan melakukan pendistribusian barang;
- melakukan penyiapan bahan usulan laporan aset triwulan dan tahunan,
barang inventaris pada Unit Pemakai Barang (UPB) / SIMAK BMN; dan
- melakukan penyiapan bahan usulan penghapusan barang-barang
inventaris milik/ kekayaan negara.
g. Melakukan urusan rumah tangga Direktorat, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan penyiapan penyelenggaraan rapat koordinasi internal;
- memberikan pelayanan kepada pimpinan;
- melakukan penyiapan bahan usulan perbaikan dan pemeliharaan
sarana kantor;
- melaksanakan pemeliharaan gedung dan halaman kantor serta barang
inventaris;
- melaksanakan keamanan, ketertiban, dan kerapihan kantor; dan
- melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat tulis kantor (ATK).
h. Melakukan urusan surat menyurat dan kearsipan Direktorat, yang
kegiatannya meliputi :
- melakukan kegiatan surat menyurat, yang meliputi pencatatan surat
masuk dan surat keluar, pemberian nomor, pengambilan dan
pengiriman surat; dan
- melakukan kegiatan kearsipan, yang meliputi pengolahan data base,
penyimpanan, pemeliharaan, penyusutan, dan penilaian arsip aktif dan
inaktif.
i. Melakukan penyiapan bahan penyempurnaan organisasi dan tatalaksana,
yang kegiatannya meliputi :
- melakukan penyiapan bahan rancangan penyempurnaan dan evaluasi
organisasi dan tata kerja serta uraian tugas pekerjaan Eselon IV;
Laporan Tahunan 2016
22 Direktorat Serealia
- melakukan penyiapan bahan penyusunan analisis jabatan dan beban
kerja serta melakukan penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP);
- melakukan penyiapan bahan penilaian budaya kerja aparatur; dan
- melakukan pengumpulan bukti dukung pelaksanaan reformasi birokrasi
Direktorat.
j. Melakukan penyusunan laporan direktorat, yang kegiatannya meliputi :
- melakukan pengumpulan bahan laporan bulanan, tahunan, dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAKIN);
- melakukan penyusunan bahan laporan bulanan, tahunan, dan LAKIN;
dan
- melakukan penyajian bahan laporan bulanan, tahunan, dan LAKIN.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 23
III. PELAKSANAAN PROGRAM
1. Padi
a. Produksi Padi Tahun 2016
Produksi padi tahun 2016 (berdasarkan Angka Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016) mencapai 79,14 juta ton GKG atau 103,82% dari target 76,23 juta ton GKG (melampaui target sebesar 2,91 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar 3,74 juta ton GKG (4,96%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 6,00 juta ton GKG (8,20%).
Tabel 1. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2016
% Selisih % Selisih % Selisih
Produksi
(Juta Ton
GKG)
73.14 75.40 76.23 79.14 8.20 6.00 4.96 3.74 103.82 2.91
Luas Panen
(Juta Ha) 14.05 14.12 14.27 15.04 7.08 0.99 6.54 0.92 105.40 0.77
Produktivitas
(Ku/Ha) 52.06 53.41 53.40 52.64 1.12 0.58 (1.44) (0.77) 98.58 (0.76)
Target
2012-2016 2015 2016Uraian
Rerata
2012 -2016ATAP 2015
Target
2016 RKP
Realisasi
* 2016
% Capaian 2016 Thd.
Rerata ATAP
Ket : Realisasi 2016 adalah Angka Prakiraan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016
Kenaikan produksi padi tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015
relatif cukup besar, hal ini terjadi karena adanya peningkatan luas panen
seluas 92 ribu ha (6,54%). Peningkatan luas panen pada tahun 2016 ini
dikarenakan adanya pertanaman pada periode Oktober-Desember 2015
yang memberikan peningkatan yang signifikan pada luas panen periode
Januari-Maret 2016. Selain itu, pengaruh dari adanya La Nina yang terjadi
pada tahun 2016 yang cenderung “kemarau basah” dan terjadi hujan
diatas normal selama tahun 2016 telah menciptakan peluang untuk tanam
musim ketiga pada area yang biasanya hanya mempunyai dua musim
tanam.
Produksi padi tahun 2016 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir
dikarenakan adanya peningkatan luas panen seluas 6,00 juta ha (8,20%)
dan kenaikan produktivitas sebesar 0,58 ku/ha (1,12%).
Laporan Tahunan 2016
24 Direktorat Serealia
b. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016
Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2012-2016
menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 69,06 juta
ton GKG pada tahun 2012 menjadi 79,14 juta ton GKG tahun 2016 atau
rata-rata Perkembangan 3,50% per tahun. Perkembangan tersebut
disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 51,36 ku/ha tahun 2012
menjadi 52,64 ku/ha tahun 2016, serta luas panen 13,44 juta ha tahun
2012 menjadi 15,04 juta ha tahun 2016.
Tabel 2. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016*)
1 Target (juta 000 ton GKG) 67.83 72.06 72.34 73.45 76.22 2.98
2 Realisasi (juta 000 ton GKG) 69.06 71.28 70.85 75.40 79.14 3.50
3 % Capaian 101.82 98.91 97.94 102.66 103.83 0.53
Tahun Rata2
Perkembangan (%)No Uraian
Keterangan : *) Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016
Grafik 1. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2012-2016
Keterangan : *) Realisasi tahun 2016 berdasarkan Prakiraan Produksi Tanaman Pangan
Tahun 2016
Dengan perhitungan konversi gabah ke beras tersedia 62,74% (BKP),
maka pada tahun 2016 tersedia beras sejumlah 46,028 juta ton. Bila
jumlah penduduk tahun 2016 sejumlah 258,705 juta jiwa, tingkat
62.00 64.00 66.00 68.00 70.00 72.00 74.00 76.00 78.00 80.00
2012 2013 2014 2015 2016*)
Tahun
Target (juta 000 ton GKG)
Realisasi (juta 000 ton GKG)
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 25
konsumsi per kapita/tahun 124,89 Kg per Kapita/Tahun, maka diperlukan
beras sejumlah 32,309 juta ton. Dengan demikian pada tahun 2016
diperkirakan surplus sebesar 12,186 juta ton beras. Perhitungan secara
lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Perkiraan Neraca Kebutuhan dan Ketersediaan Beras dari
Prakiraan Produksi Tahun 2016
No. Uraian Ton
1. Produksi (Gabah Kering Giling) 79.141.352
2. Konsumsi Gabah : 5.777.319
- Kebutuhan Benih/Bibit ( 0,9 % ) 712.272
- Kebutuhan Untuk Pakan (0,44% ) 348.222
- Bahan baku industri bukan makanan (0,56%) 443.192
- Tercecer ( 5,4% ) 4.273.633
3. Gabah Tersedia ( 1-2) 73.364.033
4. Beras Tersedia (GKG ke Beras 62,74%) 46.028.594
5. Konsumsi Beras 33.842.420
- Konsumsi Langsung (penduduk x tkt konsumsi) 32.309.667
- Pakan ternak/unggas (0,17%) 78.249
- Industri bukan makanan (0,66%) 303.789
- Susut/tercecer ( 2,5%) 1.150.715
6 Neraca ( 4 - 5) MURNI 12.186.175
7. Jumlah penduduk 258.705.000
8. Konsumsi beras perkapita kg per tahun 124,89
c. Kegiatan – kegiatan Pengembangan Padi dengan Sistem Jajar Legowo Tahun 2016 1) Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2016
Pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 didukung oleh kegiatan utama padi yang terdiri atas: kegiatan padi inbrida peningkatan produktivitas, padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, padi perluasan areal, padi hibrida, pengembangan desa pertanian organik untuk padi, dan pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton. Target awal kegiatan utama padi seluas 4.102.300 ha dengan pagu bantuan pemerintah untuk kegiatan utama padi sebesar Rp 2.048.295.500.000,- namun karena adanya kebijakan penghematan anggaran maka target kegiatan utama padi menjadi 2.202.054 ha dan
Laporan Tahunan 2016
26 Direktorat Serealia
pagu bantuan pemerintah utuk kegiatan utama padi menjadi Rp 944.729.667.000,-. Realisasi fisik (tanam) kegiatan utama padi mencapai 2.154.673 ha (97,85%) dari sasaran atau tergolong berhasil. Capaian fisik (tanam) bantuan pemerintah untuk pendukung kegiatan utama padi adalah sebagai berikut : a) Padi inbrida peningkatan produktivitas, realisasi fisik (tanam)
mencapai 1.482.329 ha (98,00%) dari sasaran.
b) Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks
pertanaman, realisasi fisik (tanam) mencapai 288.166 ha (95,53%)
dari sasaran.
c) Padi hibrida, realisasi fisik (tanam) mencapai 37.471 ha (98,61%)
dari sasaran.
d) Padi perluasan areal tanam (PAT), realisasi fisik (tanam) mencapai
304.346 ha (99,18%) dari sasaran.
e) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, realisasi fisik
(tanam) mencapai 2.286 ha (93,69%) dari sasaran.
f) Budidaya padi dengan teknologi hazton, realisasi fisik (tanam)
mencapai 40.074 ha (98,96%) dari sasaran.
Tabel 4. Rincian Target Fisik dan Keuangan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Utama Padi Tahun 2016
Target Awal PenghematanTarget Pasca
PenghematanTarget Awal Penghematan
Target Pasca
Penghematan
1 Kegiatan Utama Padi 4,102,300 1,900,246 2,202,054 2,048,295,500 1,103,565,833 944,729,667
a. Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas 1,622,850 110,252 1,512,598 543,654,750 67,184,939 476,469,811
b. Padi PAT PIP 398,450 96,793 301,657 133,480,750 35,543,924 97,936,826
c. Padi Hibrida 40,000 2,000 38,000 77,400,000 8,891,131 68,508,869
d. Padi PAT 1,988,000 1,681,136 306,864 994,000,000 898,205,453 95,794,547
e. Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 4,000 1,560 2,440 80,240,000 32,181,844 48,058,156
f. Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton 49,000 8,505 40,495 219,520,000 61,558,543 157,961,457
Areal (ha) Bantuan Pemerintah (Rp. 000)
No. Kegiatan
Ket : Target Berdasarkan Data Hasil Penghematan dan Konfirmasi ke daerah Pelaksana
Produktivitas kegiatan utama padi mencapai 64,21 ku/ha. Apabila
dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan sebesar 52,35 ku/ha, capaian produktivitas kegiatan
utama padi tergolong sangat berhasil. Adapun capaian produktivitas
pendukung kegiatan utama padi sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 27
- Padi inbrida peningkatan produktivitas mencapai 67,95 ku/ha. Apabaila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil.
- Padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, produktivitas mencapai 57,22 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil.
- Padi hibrida, produktivitas mencapai 74,66 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 90,17% (tergolong berhasil).
- Padi perluasan areal tanam, produktivitas mencapai 51,75 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman tergolong berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 115,01% (tergolong sangat berhasil).
- Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, produktivitas mencapai 54,25 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tergolong sangat berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 99,91% (tergolong berhasil).
- Budidaya padi dengan teknologi hazton, produktivitas mencapai 43,69 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman tergolong berhasil, namun apabila dibandingkan dengan target kegiatan mencapai 60,01% (tergolong cukup berhasil). Produktivitas yang belum mencapai target kegiatan ini dikarenakan realisasi panen yang baru mencapai 3.236 ha 8,08% dari realisasi tanam. Selain itu, beberapa daerah yang telah panen seperti di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat terserang hama kresek sehingga pertanaman tidak tumbuh optimal, ada pula yang terkena kekeringan seperti pelaksana di provinsi Kalimantan Barat.
2) Strategi Pencapaian Sasaran Strategi pencapaian sasaran produktivitas padi tahun 2016 dilakukan melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik lokasi dengan produktivitas tinggi, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk bio-hayati, pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya, peningkatan luas tanam, peningkatan indeks pertanaman, mengurangi loses/susut hasil, mempertahankan kualitas, disertai dengan peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi.
3) Sasaran Produksi Padi Tahun 2016 Pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 didukung oleh kegiatan utama padi yang terdiri atas: kegiatan padi inbrida peningkatan produktivitas, padi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks
Laporan Tahunan 2016
28 Direktorat Serealia
pertanaman, padi perluasan areal, padi hibrida, pengembangan desa pertanian organik untuk padi, dan pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton. a) Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas
Kegiatan Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas dengan sasaran 1.512.598 ha dilaksanakan di 379 kabupaten yang berada di 30 provinsi, meliputi: Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Papua Barat dan Sulawesi Barat. Penyaluran bantuan pemerintah pada kegiatan budidaya padi inbrida perluasan melalui peningkatan produktivitas dilakukan melalui dua mekanisme, yakni mekanisme transfer barang (kontrak) dan mekanisme transfer uang. Hingga keadaan bulan Desember 2016 yang melakukan mekanisme transfer barang (kontrak) telah kontrak sebesar Rp 317.393.858.000,- (66,61%) dari sasaran Rp 476.469.811.000,-. Dari nilai kontrak tersebut, telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp 260.442.698.000,- atau 82,06% dari kontrak. Sementara yang melakukan mekanisme transfer uang telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp 60.693.920.000,- (12,73%) dari sasaran. Dengan demikian total realisasi keuangan kegiatan pengembangan padi peningkatan produktivitas sebesar Rp 321.136.618.000,- (67,40%) dari sasaran. Sampai Bulan Desember 2016, realisasi tanam mencapai 1.482.329 ha atau 98,0 % dari sasaran sebesar 1.512.598 ha. Provinsi yang telah melakukan realisasi tanam padi inbrida peningkatan produktivitas antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Papua Barat dan Sulawesi Barat.
b) Padi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman Kegiatan budidaya padi inbrida perluasan melalui peningkatan indeks pertanaman pada tahun 2016 memiliki alokasi setelah penghematan seluas 301.657 ha pada 153 kabupaten di 13 provinsi, meliputi: Provinsi Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah,
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 29
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Barat. Provinsi Gorontalo dan Papua menghemat seluruh alokasi kegiatan budidaya padi inbrida perluasan melalui peningkatan indeks pertanaman. Penyaluran bantuan pemerintah pada kegiatan budidaya padi inbrida perluasan melalui peningkatan indeks pertanaman dilakukan melalui dua mekanisme, yakni mekanisme transfer barang (kontrak) dan mekanisme transfer uang. Hingga keadaan bulan Desember 2016 yang melakukan mekanisme transfer barang (kontrak) telah kontrak sebesar Rp 90.473.878.000,- (69,31%) dari sasaran Rp 97.936.826.000,-. Dari nilai kontrak tersebut, telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp 67.877.328.000,- atau 75,02% dari kontrak. Sementara tidak ada yang melakukan mekanisme transfer uang. Dengan demikian total realisasi keuangan kegiatan budidaya padi inbrida perluasan melalui peningkatan indeks pertanaman sebesar Rp 67.877.328.000,- atau 69,31 % dari sasaran. Daerah yang melakukan mekanisme transfer barang dan telah melakukan kontrak adalah provinsi: Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Barat. Dari total dana yang telah realisasi tersebut telah realisasi tanam seluas 288.509 ha (95,64%) dari sasaran 301.657 ha. Daerah yang telah realisasi tanam adalah provinsi: Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Barat. Provinsi yang realisasi tanamnya paling rendah yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas 5.385 ha atau 63,35% dibandingkan alokasi seluas 8.500 ha.
c) Pengembangan Padi Hibrida Kegiatan pengembangan padi hibrida dengan penerapan jajar legowo mendapat alokasi sasaran setelah pemhematan seluas 38.000 ha yang tersebar pada 52 kabupaten di 12 provinsi, meliputi: Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Maluku. Penyaluran bantuan pemerintah pada kegiatan pengembangan padi hibrida dilakukan melalui dua mekanisme, yakni mekanisme transfer barang (kontrak) dan mekanisme transfer uang. Hingga keadaan bulan Desember 2016 yang melakukan mekanisme transfer barang telah kontrak sebesar Rp 33.231.750.000,-
Laporan Tahunan 2016
30 Direktorat Serealia
(48,51%) dari sasaran Rp 68.508.869.000,-, dari nilai kontrak tersebut yang telah realisasi sebesar Rp 28.071.760.000,-. Sementara yang melakukan mekanisme transfer uang telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp 24.287.900.000,- (35,45%) dari sasaran. Dengan demikian total realisasi keuangan kegiatan pengembangan padi hibrida sebesar Rp 52.359.660.000,- (76,43%) dari sasaran. Daerah yang melakukan mekanisme transfer barang dan telah melakukan kontrak adalah provinsi: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Sementara daerah yang melakukan transfer uang dan telah realisasi adalah provinsi: Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Maluku. Dari total dana yang telah realisasi tersebut telah realisasi tanam seluas 37.471 ha (98,61%) dari sasaran 38.000 ha. Daerah yang telah realisasi tanam adalah provinsi: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.
d) Budidaya Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam
Realisasi tanam PAT hingga akhir bulan Desember 2016 sudah
terealisasi seluas 304.346 ha atau 99.18% dari sasaran sebesar
306.864 ha, hampir seluruh provinsi sudah mencapai 100% dari
target tanam kecuali provinsi Jawa Barat baru mencapai 98.11%.
yaitu sebesar 130.775 ha dari sasaran 133.293 ha. Realisasi
tanam yang belum tercapai terdapat di Kabupaten Cirebon seluas
2.518 ha dan akan ditanam pada bulan Januari 2017. Penyebab
mundur tanam diakibatkan belum cukupnya air untuk dilakukan
pengolahan tanah karena ditanam pada lahan tadah hujan.
Pada akhir bulan Nopember hingga akhir bulan Desember 2016,
sudah ada realisasi panen di 3 provinsi yaitu provinsi Sumatera
Selatan seluas 34.302 ha, provinsi Jawa Timur seluas 412.5 Ha
dan provinsi Banten seluas 54.083 ha dengan total produksi
sebesar 459.936 ton. Untuk luas panen provinsi Jawa Barat belum
ada data yang masuk, sebenarnya dilapangan sudah ada yang
panen. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 31
Tabel 5. Sasaran Baru dan Realisasi Tanam PAT Padi Hingga Akhir
Desember 2016
(HA) % LUAS (HA) PROVITAS
(KU/HA)
PRODUKSI
(TON)
1 SUMUT 10,964 10,964 100.00
2 SUMSEL 62,568 62,568.45 100.00 34,302 42.35 145,260
3 LAMPUNG 31,008 31,008 100.00
4 JABAR 133,293 130,775 98.11 -
5 JATIM 413 413 100.00 413.00 46.20 1,908
6 BANTEN 68,618 68,618 100.00 54,083 57.83 312,769
TOTAL 306,864 304,346 99.18 88,798 51.80 459,936
PANEN
NO PROVINSI/KAB TARGET STLH
REVISI (HA)
REALISASI TANAM
Salah satu Target dari kegiatan Perluasan Areal Tanam padi
adalah untuk peningkatan produktivitas hingga tercapai minimal
sebesar 45.00 ku/ha, jika dilihat dari capaian produktivitas masing-
masing provinsi yang sudah panen, maka yang memenuhi target
diatas 45.00 ku/ha adalah provinsi Jawa Timur sebesar 46.20
ku/ha dan provinsi Banten sebesar 57.83 ku/ha.
e) Pengembangan Desa Pertanian Organik untuk Padi Tahun
2016
Kegiatan pengembangan desa pertanian organik untuk padi pada
tahun 2016 dengan sasaran areal semula 4.000 ha mengalami
penghematan seluas 500 ha sehingga sasaran areal menjadi 3.500
ha. Namun dari sasaran tersebut, terjadi lagi pengurangan areal
seluas 1.060 ha karena beberapa daerah mengalami penghematan
pada saat self blocking sehingga arealnya menjadi 2.440 ha.
Sasaran pagu bantuan pemerintah semula untuk kegiatan
pengembangan desa pertanian organik padi sebesar Rp
80.240.000.000,-, dengan adanya penghematan tersebut maka
pagunya berubah menjadi Rp 48.058.156.000,-.
Realisasi kegiatan desa pertanian organik untuk padi hingga
keadaan bulan Desember 2016 yang melakukan mekanisme
transfer barang (kontrak) telah kontrak sebesar Rp
18.027.344.000,- (37,51%) dari sasaran Rp 48.058.156.000,. Dari
nilai kontrak tersebut telah realisasi (talah terbit SP2D) sebesar Rp
11.493.625.000,- (23,92%) dari sasaran atau 63,76% dari nilai
kontrak. Sementara yang melakukan mekanisme transfer uang
telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp 24.596.235.000,-
(51,18%) dari sasaran. Dengan demikian total realisasi keuangan
Laporan Tahunan 2016
32 Direktorat Serealia
kegiatan desa pertanian organik untuk padi sebesar Rp
36.089.860.000,- (75,10%) dari sasaran.
Daerah yang melakukan transfer barang dan telah melakukan
kontrak adalah Provinsi: Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Banten, Papua Barat dan
Sulawesi Barat. Sementara daerah yang melakukan transfer uang
dan telah realisasi adalah provinsi: Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Dari total dana yang telah realisasi tersebut telah
realisasi tanam seluas 2.286 ha (93,69%) dari sasaran 2.440 ha.
Sebagian besar daerah pelaksana telah realisasi tanam. Realisasi
panen sampai keadaan Desember 2016 telah panen seluas 534 ha
dengan produksi menunjukan capaian angka sementara 2.897 ton
GKG dan produktivitas menunjukan capaian angka sementara
54,25 ku/ha. Daerah yang telah panen adalah Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur dan Maluku Utara. Data terlampir
f) Pengembangan Padi dengan Teknologi Budidaya Hazton
Tahun 2016
Kegiatan budidaya padi dengan teknologi hazton pada tahun 2016
dengan sasaran areal semula seluas 49.000 ha mengalami
penghematan seluas 575 ha sehingga sasaran areal menjadi
48.425 ha. Namun pada saat self blocking terjadi lagi pengurangan
areal seluas 7.930 ha karena beberapa daerah mengalami
penghematan sehingga arealnya menjadi 40.495 ha. Sasaran pagu
bantuan pemerintah semula untuk kegiatan pengembangan padi
dengan teknologi hazton sebesar Rp 219.520.000.000,- namun
karena adanya penghematan tersebut maka pagunya berubah
menjadi Rp 157.961.457.000,-.
Realisasi kegiatan budidaya padi dengan teknologi hazton hingga
keadaan bulan Desember 2016 yang melakukan mekanisme
transfer barang (kontrak) telah kontrak sebesar Rp
37.928.191.000,- (24,01%) dari sasaran Rp 157.961.457.000,-.
Dari nilai kontrak tersebut, telah realisasi (telah terbit SP2D)
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 33
sebesar Rp 13.721.372.000,- (8,69%) dari sasaran atau 36,18%
dari nilai kontrak. Sementara yang melakukan mekanisme transfer
uang telah realisasi (telah terbit SP2D) sebesar Rp
125.809.577.000,- (79,65%) dari sasaran. Dengan demikian total
realisasi keuangan kegiatan budidaya padi dengan teknologi
hazton sebesar Rp 139.530.949.000,- (88,33%) dari sasaran.
Daerah yang melakukan transfer barang dan telah melakukan
kontrak adalah Provinsi: Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Maluku Utara, Banten dan Papua Barat. Sementara daerah yang
melakukan transfer uang dan telah realisasi adalah provinsi:
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa
Tenggara Barat, Maluku, Papua, Banten dan Papua Barat.
Dari total dana yang telah realisasi tersebut telah realisasi tanam
seluas 40.074 ha (98,96%) dari sasaran 40.495 ha. Sebagian
besar daerah pelaksana telah realisasi tanam. Adapun realisasi
panen sampai keadaan Desember 2016 telah panen seluas 3.236
ha dengan produksi menunjukan capaian angka sementara
sebesar 14.138 ton GKG dan produktivitas menunjukan capaian
angka sementara sebesar 43,69 ku/ha. Rendahnya capaian
produktivitas ini dikarenakan realisasi panen yang baru mencapai
8,08% dari realisasi tanam. Selain itu, beberapa daerah yang telah
panen seperti di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
terserang hama kresek sehingga pertanaman tidak tumbuh
optimal, ada pula yang terkena kekeringan seperti pelaksana di
provinsi Kalimantan Barat. Daerah yang telah panen adalah
Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, Banten dan Papua Barat.
2. Jagung
a. Produksi Jagung Tahun 2016
Produksi jagung tahun 2016 (Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS
tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY) mencapai 23,16 juta ton PK atau
96,50% dari target 24,00 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,84 juta ton
PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2015 terjadi
kenaikan sebesar 3,55 juta ton PK (18,10%). Apabila dibandingkan
Laporan Tahunan 2016
34 Direktorat Serealia
dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 3,23 juta ton
PK (16,21%).
Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun
2016
% Selisih % Selisih % Selisih
Produksi
(JutaTon
PK)
19.93 19.61 24.00 23.16 16.21 3.23 18.10 3.55 96.50 (0.84)
Luas Panen
(Juta Ha) 3.95 3.79 4.56 4.38 10.89 0.43 15.57 0.59 96.05 (0.18)
Produktivitas
(Ku/Ha) 50.38 51.78 52.63 52.83 4.87 2.45 2.03 1.05 100.38 0.20
Target
2012-2016 2015 2016Uraian
Rerata
2012 -2016
ATAP
2015
Target
2016
Realisasi
* 2016
% Capaian 2016 Thd.
Rerata ATAP
Terjadinya kenaikan produksi jagung tahun 2016 dibandingkan dengan
tahun 2015 dikarenakan adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,05
ku/ha (2,03%) dan luas panen seluas 0,60 juta ha (15,77%).
Produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir
terjadi kenaikan karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 3,23 ku/ha
(16,19%). Begitu juga apabila dibandingkan dengan target, terjadi
kenaikan produktivitas sebesar 0,20 ku/ha (100,38%).
b. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016
Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2012-2016
menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,39 juta
ton pipilan kering pada tahun 2012 menjadi 23,16 juta ton pipilan kering
tahun 2016 atau rata-rata pertumbuhan 4,86% per tahun. Pertumbuhan
tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 48,99 ku/ha tahun
2012 menjadi 52,83 ku/ha tahun 2016, serta luas panen dari 3,96 juta ha
tahun 2012 menjadi 4,38 juta ha tahun 2016.
Tabel 7. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016*)
1. Target (juta 000 ton PK) 18.86 19.83 19.00 20.31 24.00 6.50
2 Realisasi (juta 000 ton PK) 19.39 18.51 19.01 19.61 23.16 4.86
3. % Capaian 102.78 93.35 100.04 96.55 96.52 (1.38)
No UraianTahun Rata2
Pertumbuhan
(%)
Keterangan : *) Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS tanggal 5-7 Oktober 2016
di DIY
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 35
Grafik 2. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2012-2016
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
2012 2013 2014 2015 2016*)
Tahun
Target (juta 000 ton PK)
Realisasi (juta 000 ton PK)
Keterangan : *) Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS tanggal 5-7 Oktober 2016
di DIY
c. Kegiatan Jagung Tahun 2016 terdiri dari Gerakan Pengembanga
Jagung Hibrida dan Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus 1) Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2016
a) Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida
Strategi utama kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida
antara lain adalah melalui peningkatan luas tanam dan peningkatan
produktivitas jagung. Upaya peningkatan luas tanam antara lain
dilakukan melalui pengembangan areal tanam baru, penggantian
komoditas, dan peningkatan indeks pertanaman. Untuk mendukung
strategi ini, Pemerintah menyediakan bantuan benih dan alat tanam
sebagai stimulant. Sedangkan upaya peningkatan produktivitas
diarahkan di daerah-daerah yang sudah menanam jagung agar terus
mencapai produktivitas optimal. Kegiatan ini antara lain dilaksanakan
melalui pendampingan dan penyuluhan.
Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida Tahun 2016 pada awalnya
dialokasikan seluas 1.500.000 ha (pengadaan satker daerah seluas
1.200.000 ha dan pengadaan pusat seluas 300.000 ha), namun
karena adanya penghematan anggaran, alokasi untuk satker daerah
tersebut berubah menjadi seluas 1.144.474 ha.
b) Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus
Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus ditujukan
untuk mendorong perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan
perkebunan, kehutanan, Perhutani/Inhutani, lahan kesultanan, lahan
Laporan Tahunan 2016
36 Direktorat Serealia
adat/ulayat dan lain-lain yang sebelumnya tidak pernah ditanami
jagung atau sebelumnya pernah ditanami jagung tetapi kemudian
tidak ditanami lagi (peningkatan IP). Pengembangan Budidaya
Jagung Hibrida di Lahan Khusus dialokasikan seluas 724.000 ha
pada 29 provinsi.
2) Strategi Pencapaian Sasaran
Strategi pencapaian sasaran produktivitas jagung tahun 2016 dilakukan
melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik lokasi
dengan produktivitas tinggi, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik
lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk
bio-hayati, pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya,
peningkatan luas tanam, peningkatan indeks pertanaman, mengurangi
loses/susut hasil, mempertahankan kualitas, disertai dengan
peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi.
3) Sasaran Produksi Jagung Tahun 2016
Pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2016 didukung oleh
kegiatan utama melalui kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung
Hibrida dan Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan
Khusus.
Tabel 8. Realisasi Bantuan Pemerintah Kegiatan Jagung Tahun 2016
DiserapTidak
Diserap
Dikembalikan
ke Kas Negara
Yang
Dimanfaatkan
Serapan
BanPem
Pemanfaat
an
BanPem
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)-(6) (8)=(4):(3) (9)=(7):(3) (10)
1 GPJH 1,200,000 1,102,349 97,652 1,102,349 91.86 100.00 Berhasil
2 Lahan Khusus 724,000 553,556 170,444 427,325 76.46 77.20
Kategori
Realisasi
thd
Sasaran
No. Kegiatan Sasaran (ha)
Bantuan Pemerintah (ha) Persentase (%)
Keterangan : GPJH (Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida
Realisasi penyerapan kegaiatan Gerakan Pengembangan Jagung
Hibrida (GPJH) satker daerah seluas 1.102.349 ha atau mencapai
96,32% dari sasaran setelah penghematan (self blocking) seluas
1.144.474 ha, sementara untuk GPJH pengadaan pusat penyerapan
mencapai 134.442 ha atau 44,81% dari sasaran seluas 300.000 ha.
Sedangkan untuk kegiatan Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di
Lahan Khusus terserap seluas 553.207 ha atau 76,41% dari sasaran
seluas 724.000 ha. Bantuan Pemerintah kegiatan Gerakan
Pengembangan Jagung Hibrida yang dikembalikan ke Kas Negara
terdiri dari :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 37
a) Provinsi Sumatera Utara, seluas 11.560 ha
b) Provinsi Sumatera Barat, seluas 2.542 ha
c) Provinsi Riau, seluas 4.481 ha
d) Provinsi Jambi, seluas 391 ha
e) Provinsi Sumatera Selatan, seluas 2.475 ha
f) Provinsi Jawa Barat, seluas 9.598 ha
g) Provinsi Jawa Tengah, seluas 4.159 ha
h) Provinsi Jawa Timur, seluas 49.338 ha
i) Provinsi Kalimantan Barat, seluas 3.250 ha
j) Provinsi Kalimantan Selatan, seluas 718 ha
k) Provinsi NTB, seluas 580 ha
l) Provinsi Papua, seluas 200 ha
m) Provinsi Maluku Utara, seluas 2.000 ha
n) Provinsi Banten, seluas 3.672 ha
o) Provinsi Gorontalo, seluas 1.239 ha
p) Provinsi Kalimantan Utara, seluas 1.449 ha
Tabel 9. Capaian Tanam Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida dan
Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus
terhadap Realisasi Bantuan Pemerintah Tahun 2016
DiserapYang
DimanfaatkanSasaran
Banper
yang
Diserap
Banper
Yang
Dimanfaat
kan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)-(6) (8)=(6):(3) (9)=(6):(4) (10)=(6):(5) (11)=(7):(5) (12)
1 GPJH 1,144,474 1,102,349 1,102,349 1,102,349 - 96.32 100.00 100.00 - Berhasil
2 Lahan Khusus 724,000 553,207 553,207 435,754 117,453 60.19 78.77 78.77 21.23 Berhasil
3 GPJH TP Pusat 300,000 134,442 134,442 134,442 - 44.81 100.00 100.00 -
% Capaian Tanam terhadap
% Banper
yang Belum
Ditanam
Kategori
Realisasi
Tanam thd
Sasaran
No. Kegiatan Sasaran (ha)
Realisasi Banper (ha)
Realisasi
Tanam (ha)
Sisa Banper
Yang Belum
Ditanam (ha)
Keterangan: - GPJH (Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida)
- Data dukung berdasarkan laporan daerah/LO - Laporan sampai dengan Minggu ke-II Januari 2017
Realisasi tanam Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida mencapai
1.102.349 ha (96,32%) terhadap sasaran, namun bila dibandingkan
dengan realisasi banper yang terserap mencapai 100%. Sementara
GPJH melalui pengadaan pusat realisasi tanam mencapai 134.442 ha
(44,81%) terhadap sasaran, dan mencapai 100% terhadap realisasi
banper yang terserap.
Sedangkan untuk kegiatan Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di
Lahan Khusus realisasi tanam sudah mencapai 435.754 ha (60,19%)
terhadap sasaran, jika dibandingkan dengan realisasi banper yang
Laporan Tahunan 2016
38 Direktorat Serealia
terserap mencapai 78,77%. Pada kegiatan ini masih ada 117.453 ha
yang belum tertanam atau tertanam di tahun 2017.
Belum optimalnya pelaksanaan Gerakan Pengembangan Jagung
Hibrida dan Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus
tahun 2016 diantaranya disebabkan oleh:
- Masih terjadi keterlambatan penyaluran benih
- Pengaruh el-nino menyebabkan musim kering yang cukup lama
sehingga beberapa daerah mengalami mundur tanam, seperti NTT.
3. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2016 a. Permasalah Utama Dalam Peningkatan Produksi Tahun 2016
Dalam upaya mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
2016, ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh
Direktorat Serealia, diantaranya:
- Pada awal tahun anggaran masih banyak daerah yang belum
memahami PMK 168/2015 dengan baik sehingga pelaksanaan bantuan
pemerintah menjadi terhambat.
- Pada awal tahun anggaran, beberapa derah terlambat dalam penetapan
Pejabat Pengelola Keuangan (KPA&PPK) sehingga mempengaruhi
kelancaran proses administrasi kegiatan.
- Adanya kebijakan penghematan anggaran sehingga beberapa daerah
terhambat melakukan proses realisasi bantuan pemerintah.
- Beberapa daerah mengalami revisi CPCL akibat penghematan
anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi mundur.
- Untuk kegiatan budidaya padi organik dan padi hazton sebagian besar
jadwal tanam jatuh pada periode Oktober-Desember 2016, begitu juga
untuk kegiatan jagung di lahan khusus sebagian besar jadwal tanam
pada periode Oktober 2016-Maret 2017 sehingga produksinya belum
dapat berkontribusi nyata pada tahun 2016.
- Beberapa stakeholder (perusahaan penyedia) tidak mengambil uang
muka pada daerah yang melakukan mekanisme transfer barang
(kontrak) sehingga menyebabkan realisasi nasional keuangan bantuan
pemerintah untuk kegiatan budidaya padi dan jagung menjadi rendah.
- Adanya kegiatan yang mengalami tunda bayar ke tahun 2017.
- Proses pelaporan kegiatan dari daerah pelaksana belum berjalan
dengan lancar.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 39
2) Upaya Dalam Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Serealia
Lainnya Tahun 2016
- Melakukan sosialisasi dan pendalaman kembali terkait PMK 168/2015
di daerah pelaksana.
- Melakukan koordinasi dengan daerah pelaksana agar mempercepat
penetapan pejabat pengelola keuangan (KPA & PPK).
- Melakukan percepatan realisasi anggaran setelah terbitnya DIPA
penghematan.
- Melakukan realokasi kegiatan pada daerah (kecamatan, kabupaten)
yang dimungkinkan tidak dapat melaksanakan kegiatan sehingga
mempercepat proses revisi CPCL.
- Memastikan kegiatan dilaksankan sesuai dengan jadwal tanam.
- Mendorong stakeholder (perusahaan penyedia) untuk mengambil uang
muka kegiatan.
- Mendorong agar daerah pelaksana mempercepat penyerapan
keuangan bantuan pemerintah sehingga tidak terulang lagi kejadian
tunda bayar.
- Melakukan koordinasi untuk mengingatkan komitmen daerah dalam
pelaporan kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan.
Laporan Tahunan 2016
40 Direktorat Serealia
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Operasional UPSUS Peningkatan Produksi Padi dan Jagung
a. Sulawesi Tenggara
Dalam pelaksanaan koordinasi tersebut dilakukan rapat koordinasi yang
dihadiri oleh seluruh Dinas Pertanian Kabupaten se Sulawesi Tenggara,
Rapat koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan
Perternakan Provinsi Sulawesi Tenggara. Beberapa hal yang menjadi
hasil dari koordinasi tersebut adalah :
- Seluruh kegiatan Tanaman Pangan khususnya kegiatan Direktorat
Serealia tahun 2016, terdapat 5 Kabupaten yang Satker Mandiri (Kab.
Buton, Konawe, Kolaka, Muna dan Kab. Konawe Selatan) sementara
selebihnya merupakan Satker TP Provinsi.
- Untuk Satker TP Provinsi, KPA telah menetapkan PPK dan
Bendahara, PPK dari seluruh Satker TP Provinsi berada di Kabupaten.
Demikian pula dengan Satker Mandiri, oleh KPA telah menetapkan
PPK dan Teknis pada masing-masing kabupaten.
- Berdarkan alokasi kegiatan 2016 (posisi awal) seluruh kabupaten telah
menyiapkan CPCL, namun alokasi tersebut masih bersifat umum yaitu
untuk kegiatan budidaya padi dengan teknologi tanam jajar legowo
(DIPA awal) sehingga CPCL tersebut harus disesuaikan kembali untuk
kegiatan yang baru (DIPA Revisi). Selain terjadi perubahan jumlah
kegiatan dalam DIPA Revisi tersebut total alokasi kegiatan untuk
masing-masing menjadi lebih besar.
- Kegiatan Serealia tahun 2016 yang dialokasikan di Provinsi Sulawesi
Tenggara terdiri dari 15 Kabupaten/Kota. Hasil rekapitulasi CPCL
kegiatan 2016 yang sudah masuk adalah : Padi target 94.700 Ha,
Realisasi: 50.646 ha (selisih 44.054 ha) dan Jagung Target 24.372 ha,
Realisasi 24.312 Ha (selisih 60 ha). Berdasarkan kesepakatan dengan
seluruh kabupaten pelaksana, sisa CPCL akan dimasukkan pada
minggu ke-3 Maret. Berdasarkan rekapitulasi CPCL yang sudah
masuk, jadwal tanam untuk padi akan dilaksanakan pada MT 2016
(April-September)
- Kebutuhan benih untuk seluruh kegiatan budidaya padi tahun 2016
adalah sebanyak 2.286 ton, sementara ketersediaan calon benih
berdasarkan informasi/laporan dari BPSB provinsi Sulawesi Tenggara
per 17 Maret 2016 adalah sebesar 359,45 ton. Saat ini sebagian besar
dalam proses uji laboratorium dan akan siap pada akhir Maret 2016.
Varietas yang tersedia terdiri dari Ciherang, Mekongga, Cisantana dan
Cigelis. Terkait hal tersebut maka kami menyarankan agar calon pihak
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 41
penyedia benih agar segera melalukan koordinasi dengan BPSB
terkait jaminan ketersedia calon benihnya.
- Guna mengefektifkan waktu pelaksanaan kegiatan maka dalam
pertemuan koordinasi tersebut kami menyarankan CPCL yang sudah
masuk segera dilakukan verifikasi, khususnya kegiatan
pengembangan padi provitas (intensifikasi) dan tidak harus menunggu
lengkapnya CPCL untuk semua kegiatan. Untuk itu maka akan
dilakukan verifikasi CPCL oleh PPK dan TIM mulai Minggu ke-3 Maret
sampai dengan Minggu ke-4 Maret 2016.
- Khusus untuk kegiatan pengembangan padi perluasan (ekstensifikasi),
saat pelaksanaan rapat koordinasi masih terdapat beberapa
kabupaten yang jumlah CPCL nya belum terpenuhi bahkan terdapat
beberapa kabupaten yang mengharapkan agar dilakukan realokasi ke
kabupaten lainnya, terkait hal tersebut maka kami menyarankan agar
hal ini dibahas dalam rapat koordinasi UPSUS tingkat provinsi yang
akan dilaksanakan tanggal 23 maret 2016, hal ini menjadi penting
untuk segera diputuskan oleh KPA sehingga seluruh target kegiatan
dapat teralokasi dan dilaksanakan.
- Secara umum penyediaan benih di Provinsi Sulawesi Tenggara
khususnya padi inbrida dan kedelai sudah mampu dipenuhi secara
mandiri oleh penangkaran setempat. Ketersediaan benih pada bulan
Maret ini sebesar 359,45 ton dengan varietas yang tersedia terdiri
dari Ciherang, Mekongga, Cisantana dan Cigelis. Lemahnya
permodalan ditingkat produsen baik BUMN maupun swasta sehingga
diperlukan jaminan bahwa benih yang dihasilkan produsen akan
dioopkup oleh pemerintah.
b. Nusa Tenggara Barat
Kunjungan diawali pertemuan dengan Kadis dan PPK, dengan Lokasi
kunjungan kabupaten Bima, Dompu, dan Sumbawa yang bertujuan untuk
diskusi bersama-sama mencari solusi dalam pemecahan masalah-
masalah atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program
swasembada padi, jagung dan kedelai khususnya di daerah Nusa
Tenggara Barat. Memberikan kesepakatan bersama untuk berkoordinasi
sinkronisasi pada sistem pelaporan secara bertingkat, data angka
pelaporan serta sebagai motivasi penyuluh, babinsa dan mahasiswa
untuk mensukseskan program upsus yang dicanangkan dalam
mendukung swasembada pangan nasional.
Menurut Prakiraan Produksi padi nasional Tahun 2016 Provinsi Nusa
Tenggara Barat mengalami penurunan 315 ribu ton (13,05%) berdasarkan
Angka Tetap (ATAP) Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015 sebesar
Laporan Tahunan 2016
42 Direktorat Serealia
2.417.392 ton dengan prakiraan Tahun 2016 sebesar 2.101.820 ton
Produksi Tahun 2016. Produksi Jagung pada prakiraan tahun 2016
berdasarkan ATAP 2015 mengalami kenaikan sebesar 289 ribu ton
(30,17%) dari 959.973 ton menjadi 1.249.612 ton. Sedangkan Prakiraan
Produksi kedelai mengalami penurunan 14.09 ribu (11,28%) dibanding
ATAP 2015.
Tabel 10. Capaian Perkiraan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun
2016
Ket : *)Perkiraan Tahun 2016
c. Papua
Realisasi luas tanam padi di Provinsi Papua hingga pertengahan 2016
mencapai 45.000 ha atau mendekati target 64.500 ha. Realisasi luas
tanam dari Januari 2016 hingga kini 45.000 ha. Berdasarkan kondisi
dilapangan hanya mampu 52.000 ha. Angka tersebut belum sesuai
harapan, namun setidaknya telah terjadi peningkatan luas tanam
dibanding tahun sebelumnya. Kalau dibandingkan dengan periode yang
lalu, April-September realisasi tambahan 17.900 ha, artinya tahun ini
kemampuan tanam naik tiga kali lipat. Target evaluasi tersebut akan
segera dicapai, khususnya untuk di Kabupaten Merauke dimana telah
dilakukan pencetakan sawah dalam jumlah besar. Tapi kalau dilihat
realisasi pencetakan sawah di Merauke dan iklim juga mendukung,
diharapkan target yang diberikan Kementerian pertanian bisa dipenuhi.
Untuk mencapai target 52.000 ha dapat yang penting ketersediaan air
tetap ada.
Produksi padi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua ada
peningkatan produksi padi sebesar 1.057 ton di tahun 2015 lalu. Secara
umum terjadi penurunan produksi padi yang dibarengi penurunan luas
panen 4.139 ha (9,10%). Meskipun terjadi sedikit peningkatan
PRAKIRAAN
2016* ABSOLUT %
1 Padi
Produksi (Ton) 2.417.392 2.101.820 (315.572) (13,05)
Luas Panen (Ha) 467.503 444.734 (22.769) (4,87)
Produktivitas (Ku/Ha) 51,71 47,26 (4) (8,61)
2 Jagung
Produksi (Ton) 959.973 1.249.612 289.639 30,17
Luas Panen (Ha) 143.117 203.010 59.893 41,85
Produktivitas (Ku/Ha) 67,08 61,55 (5,53) (8,24)
3 Kedelai
Produksi (Ton) 125.036 110.937 (14.099) (11,28)
Luas Panen (Ha) 94.948 84.642 (10.306) (10,85)
Produktivitas (Ku/Ha) 13,17 13,11 (0,06) (0,46)
Ket. 2016=Perkiraan
SELISIHNo KOMODITAS ATAP 2015
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 43
produktivitas 0,86 kuintal/ha (2,00 %), Juli 2016. Produksi padi 2015 yang
diperkirakan mencapai 181.769 ton gabah kering giling (GKG), mengalami
penurunan sebanyak 14.246 (7,31%) dibandingkan 2014 lalu. Penurunan
nilai produksi padi 2015 terjadi di kabupaten wilayah pesisir sebanyak
15.3030 ton.
Akibat Puso memberikan pengaruh yang signifikan terhadap turunnya
produksi padi. Dimana penurunan produksi karena musim kemarau
panjang yang menyebabkan petani tidak melakukan penanaman padi.
Penurunan produksi padi 2015 yang relatif besar terdapat di Kabupaten
Merauke, Keerom, Nabire, Miika dan Kota Jayapura.
Kabupaten Merauke memiliki lahan 1,2 jt ha yang dapat dikembangkan
menjadi kawasan ekonomi khusus, namun dalam perkembangannya
terkendala masalah alih fungsi lahan dari HP (Hutan Produksi) dan HPK
(Hutan Prroduksi Konversi) ke APL (Areal Penggunan Lainnya) karena
belum adanya permohonan resmi pelepasan kawasan. Dalam hal ini
komisi IV DPR-RI menyarankan Pemda Kabupaten Merauke segera
mengusulkan pelepasan kawasan kepada Pemda Provinsi Papua untuk
selanjutnya diteruskan kepada pusat tembusan Komisi IV DPR-RI.
Mifee merupakan kawasan ekonomi khusus sebagai daerah strategis
dalam menopang ketahanan pangan dan ketahanan nasional karena
berada di daerah perbatasan RI dan PNG.
Pengembangan mifee melalui cetak sawah sampai saat ini baru
mencapai ± 42.000 ha pada perkembangannya terkendala masalah alih
fungsi lahan dari HP ke APL serta masih memerlukan perbaikan
infrastruktur secara terintegrasi baik jalan; irigasi melalui pemanfaatan
sumber air diantaranya Sungai Kumbai, Bapendigul, kayang; alsintan; dan
SDM.
Adanya permasalahan kurangnya jumlah bantuan pupuk dan alsintan
karena aturan yang mengharuskan CPCL berdasarkan jumlah orang dan
luas hamparan tertentu, padahal Kabupaten Merauke memiliki jumlah
penduduk yang terbatas (rata-rata 1 orang per 11 km 2). Komisi IV DPR
menyarankan perlunya kaji ulang persyaratan CPCL didaerah tertentu
yang terbatas jumlah penduduknya.
Saat ini Bulog Subdivre Merauke akan membangun gudang bulog dengan
kapasitas 3.500 ton, selain itu Pemda Merauke juga sedang membangun
Rice mill modern dan dua gudang dengan kapasitas masing-masing 2.500
ton. Bulog melakukan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES), dalam hal BUMDES belum memiliki alat pengering maka
Bulog akan melakukan pembelian dalam bentuk GKP, jika BUMDES telah
memiliki alat pengering maka pembelian dilakukan dalam bentuk GKG,
Laporan Tahunan 2016
44 Direktorat Serealia
sedangkan jika BUMDES telah memiliki alat Rice Milling Unit maka
pembelian dilakukan dalam bentuk beras.
Dalam rangka menyediakan pangan murah Bulog telah membuka Outlet
Rumah Pangan Kita (RPK) sebanyak 15 titik di Kabupaten Merauke dari
total 94 titik di Provinsi Papua dan 4.000 titik nasional meliputi beras, gula,
terigu, dan minyak goreng.
Pelaksanaan Upsus Pajale di Papua ditemui banyak masalah yang harus
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Pelaporan Luas Tambah
Tanam tiap hari agar dilakukan. Untuk penanaman padi memiliki margin
keuntungan yang kecil karena cost operasional yang besar sehingga
untuk meringankan petani padi Pemerintah membantu dengan
memberikan bantuan alsintan, benih dan pupuk, akan tetapi bantuan
benih dan pupuk ini masih ada keterlambatan pendistribusian khususnya
di wilayah Papua apa kendala keterlambatan bantuan tersebut.
d. Kalimantan Barat
Luas lahan baku sawah yang ditanami padi di Provinsi Kalimantan Barat
seluas 323.959 ha. Luas lahan baku sawah terbesar yaitu Kabupaten
Sambas seluas 64.210 ha dan Kabupaten Kubu Raya seluas 60.960 ha.
Tabel 11. Luas Lahan Baku Sawah yang Ditanami Padi Kalimantan Barat
2010 2011 2012 2013 2014
Perkembangan
Kabupaten/Kota 2013-2014
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9) (10)
1. S a m b a s 64.908 62.273 63.682 66.210 64.643 -1.567 -2,37
2. Bengkayang 16.904 19.747 18.994 25.881 24.079 -1.802 -6,96
3. Landak 53.719 59.113 56.964 50.156 44.387 -5.769 -11,50
4. Pontianak 16.855 14.813 17.018 17.308 17.385 77 0,44
5. Sanggau 17.911 19.578 18.310 21.548 27.283 5.735 26,61
6. Ketapang 18.173 20.698 17.773 25.837 23.527 -2.310 -8,94
7. Sintang 19.548 20.209 19.160 16.277 13.340 -2.937 -18,04
8. Kapuas Hulu 9.706 11.033 10.367 12.532 11.861 -671 -5,35
9. Sekadau 8.993 6.319 9.115 7.333 6.680 -653 -8,90
10. Melawi 4.882 5.312 5.229 5.957 6.099 142 2,38
11. Kayong Utara 19.564 21.396 19.564 21.147 20.378 -769 -3,64
12. Kubu Raya 42.047 63.407 46.984 57.591 60.960 3.369 5,85
13. Kota Pontianak 351 296 351 183 179 -4 -2,19
14. Kota Singkawang 3.390 3.728 3.505 2.923 3.158 235 8,04
Jumlah 296.951 327.922 307.016 330.883 323.959 -6.924 -2,09
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 45
Provinsi Kalimantan Barat mendapat alokasi gerakan tanam padi dengan
penerapan jajar legowo sebesar 62.960 ha dengan rincian padi inbrida
perluasan melalui Penambahan Indeks Pertanaman (PIP) sebesar 51.500
ha, pengembangan desa pertanian organik untuk padi sebesar 80 ha dan
pengembangan padi dengan teknologi budidaya Hazton sebesar 11.380
ha.
Realisasi tanam Kalimantan Barat Bulan Oktober sebesar 44.528 ha
dibandingkan sasaran Oktober sebesar 90.815 ha. Realisasi tanam
terbesar yaitu Kabupaten Kubu Raya sebesar 10.172 ha dan Kabupaten
Sambas. Realisasi tanam terkecil yaitu Kota Pontianak sebesar 32 ha.
Kalimantan Barat mendapat alokasi kegiatan padi jajar legowo perluasan
melalui penambahan indeks pertanaman (PIP) sebesar 51.500 ha. Belum
ada realisasi tanam kegiatan padi jajar legowo perluasan melalui
penambahan indeks pertanaman di Provinsi Kalimantan Barat. Namun
realisasi pencairan dana sudah 100%. Posisi benih sudah salur dan
sebagian sudah semai.
Kalimantan Barat mendapat alokasi kegiatan padi Hazton sebesar 11.380
ha di Kabuapaten Bengkayang, Mempawah, Sintang, Melawi, Sekadau,
Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Realisasi kegiatan padi Hazton
sebesar 1.831 ha (16,09%) di Kabupaten Mempawah, Sekadau dan Kota
Singkawang.
Kalimantan Barat mendapat alokasi kegiatan padi Organik sebesar 80 ha
di Kabupaten Landak, Kapuas Hulu, Ketapang dan Sambas.Belum ada
realisasi tanam padi organik di Kalimantan Barat. Posisi benih sudah salur
dan sudah semai.
2. Pencanangan Gerakan Tanam dan Panen Serealia
a. Gerakan Tanam
1) Gerakan Tanam Perdana Padi Sawah di Lokasi Percetakan Sawah
Baru Tahun 2016
Gerakan Tanam Perdana Padi Sawah di lokasi Percetakan Sawah
Baru Tahun 2016 Kelompok Tani Cikatulampa, Desa Padawaras,
Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 1
September 2016. Acara ini dihadiri Menteri Pertanian yang diwakili oleh
Ibu Banun Penanggung Jawab UPSUS Provinsi Jawa Barat, Kepala
Staf Angkatan Darat yang di wakili oleh Bridjen TNI Dudung
Abdurrahman, Mabes Angkatan Darat, Podam III Siliwangi dan seluruh
jajarannya, perwakilan dari Dirjen PSP, Perwakilan dari Direktorat
serealia, Perwakilan Gubernur Provinsi Jawa Barat, Kecamatan, Lurah
Desa Padawaras, Kelompok Tani serta Masyarakat. bersama ini kami
Laporan Tahunan 2016
46 Direktorat Serealia
laporkan hasil kegiatan Gerakan Tanam Perdana Padi Sawah sebagai
berikut:
a) Sambutan dari Lurah Desa Padamrawas, Kecamatan Cipatujah
Kabupaten Tasikmalaya memiliki luas wilayah 270.000 ha, terdiri dari
Lahan sawah 51.072 ha. sebelumnya ada program cetak sawah
baru yaitu : lahan irigasi seluas 35.506 ha, sawah tadah hujan seluas
15.566 ha serta lahan bukan sawah seluas 190.450 ha. Yang
dikelolah oleh 39 Kecamatan, 351 Desa dengan kelompok tani 2.178
kelompok yang tergabung dalam 351 Gapoktan.
Dalam upaya peningkatan produksi padi aspek lahan merupakan
salah satu faktor utama yang tidak tergantikan. sebagian besar
masyarakat di desa padamrawas mata pencaharian sebagai petani
yang bermukim di desa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Rerata kepemilikan lahan sempit hanya 0,25 ha
- Pemanfaatan keluarga sebagai tenaga kerja utama
- Akses terhadap pasar yang masih rendah
- Penerapan teknologi terbaru dan pemberian modal relative
terbatas
Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan
perekonomian kebutuhan pakan dan tempat bergantungnya di
pedesaan.
b) Sambutan Menteri Pertanian RI yang di sampaikan oleh Kepala
Badan Karantina Kementerian Pertanian Republik Indonesia selaku
Ketua Upaya Khusus (Upsus) Pertanian Provinsi Jawa Barat Ir.
Banun Hartini, M.Sc
Kegiatan cetak sawah sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam
peningkatan produksi dan mempertahankan swasembada beras di
Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu lumbung padi
nasional sehingga Pemerintah melalui Kementerian memberikan
perhatian dan dukungan yang besar melalui program Upaya Khusus
Padi Jagung Kedelai (UPSUS Pajaledi) Jawa Barat. “Program ini
dilakukan melalui penyempurnaan berbagai kebijakan, peningkatan
produktivitas hasil baik kegiatan on farm maupun pasca panen,
perbaikan infrastruktur, dan tata niaga komuditas padi,jagung dan
kedelai”.
Meskipun dihadapkan beberapa kendala anatar lain adanya fungsi
lahan yang cukup besar, perubahan iklim akibat el nino, kerusakan
jaringan irigasi primer yang merupakan salah satu kendala terberat
dalam upaya kita mencapai swasembada padi, Pemerintah bersama
para petani dan jajaran TNI tidak patah semangat dan terus
berupaya dengan segala langkah yang positif. “Kegiatan cetak
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 47
sawah ini merupakan kompensasi atas adanya alih fungsi lahan
untuk keperluan pemukiman dan industri yang tidak mungkin untuk
dipertahankan secara alami, akibat pertambahan penduduk,
pemerintah menargetkan cetak sawah secara nasional seluas 1 juta
ha sampai dengan tahun 2019”.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa tahun ini
Indonesia mengalami musim kemarau basah, sehingga kondisi ini
sangat mendukung tercapainya target produksi padi yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, pemanfaatan ketersediaan air dengan
melakukan percepatan tanam untuk terget April hingga September 2016
yang tinggal Satu Bulan lagi. “Mari kita kejar LTT pada setiap
Kabupaten yang ada di Jawa Barat, sehingga tidak ada kata-kata impor
beras yang bakal kita dengar”
Ada berbagai langkah yang telah dilakukan Kementerian Pertanian
antara lain :
- Dengan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas
padi antara lain dengan meningkatkan Luas Tambah Tanam
(LTT).
- Target LTT Jawa Barat untuk tahun 2016 adalah sebesar 2,04
juta ha sesuai dengan perencanaan bahwa target LTT Jawa
Barat untuk periode Bulan April hingga Bulan September Tahun
2016 adalah sebesar 1,04 juta ha dan realisasi LTT Jawa Barat
sampai dengan Bulan Agustus 2016 tercapai 850.724 hekter atau
sekitar 81.73 %.
- Strategi lain yang dipersiapkan pemerintah untuk menyiasati
keterbatasan luas lahan yang makin sempit akibat terjadinya alih
fungsi lahan, adalah perbaikan jaringan irigasi agar dapat
dilakukan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) menjadi 3 kali
dalam setahun.
- “Peningkatan IP di Jawa Barat ini antara lain dilakukan dengan
mengoptimalkan ketersediaan air waduk jati Gede. Sehingga
diharapkan beberapa wilayah di Kabupaten Majalengka,
Sumedang, Indramayu, Cirebon, Karawang dan Subang dalam
satu tahun dapat dilakukan 3 kali tanam padi”
- Mengapresiasi cetak sawah di Kabupaten Tasikmalaya yang
dapat dimanfaatkan secara langsung untuk meningkatkan LTT
dan produksi Tanaman Pangan khususnya padi. “Komitmen
untuk pemanfaatan lahan sawah baru yang telah dicetak perlu
dioptimalisai pemanfaatannya agar tidak menyemak kembali,
tidak ada alih fungsi dan diharapkan produktifitas padi semakin
membaik.
Laporan Tahunan 2016
48 Direktorat Serealia
c) Sambutan Bupati Kabupaten Tasikmalaya yang disampaikan oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Dr. Mohammad
Zen, M.Pd
Acara penanaman bibit padi perdana di lahan cetak sawah baru
Seluas 300 ha di Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten
Tasikmalaya adalah tindak lanjut MoU antara Menteri Pertanian,
Mabes TNI AD dan Pemkab Tasikmalaya
Aspek lahan merupakan komponen yang paling utama dalam upaya
pencapaian swasembada pangan berkelanjutan yang tidak
tergantikan. Hal ini sangat beralasan karena penduduk kabupaten
Tasikmalaya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
yang bermukim di desa. Masyarakat petani menurut Zen memiliki
ciri-ciri pemilikan lahan sempit dengan rata-rata 0.25 ha,
pemanfaatan tenaga kerja keluarga, akses terhadap pasar yang
masih lemah, dan akses terhadap modal yang terbatas.
Pertanian merupakan sektor penting pada perekonomian di
Kabupaten Tasikmalaya dan mempunyai sumbangan yang signifikan
terhadap produk domestik bruto, peningkatan devisa, dan
peningkatan pendapatan petani. Program cetak sawah di kabupaten
Tasikmalaya merupakan alih fungsi lahan yang tidak bisa dihindari
sejalan dengan berjalannya pembangunan. “Berdasarkan survey
yang telah dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya potensi cetak
sawah sebesar 1263 ha, yang baru terealisasi hanya 100 ha”.
Gambar 1. Tanam Perdana Padi Sawah Dilokasi Percetakkan Sawah Baru Tahun 2016 di
Kabupaten Tasikmalaya
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 49
2) Tanam Padi di Provinsi Kalimantan Barat
Tanam Padi di Desa Semanget, Kecamatan Entikong, Provinsi
Kalimantan Barat merupakan salah satu program Kementerian
Pertanian yang dialokasikan di wilayah daerah perbatasan. Beberapa
hal yang dapat dilaporkan adalah sebagi berikut :
- Menteri Pertanian dalam kunjungan kerja di dampingi Gubernur
Kalimantan Barat dan Wakil Ketua Komisi IV DPR.RI Daniel
Johan,serta didamping juga oleh Bupati Sanggau, Direktur Serealia,
Direktur P2HTP, Direktur Alsintan, Direktur Pupuk dan Pestisida,
Badan Litbang dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri.
- Program Kementerian Pertanian yang dialokasikan di wilayah daerah
perbatasan bertujuan untuk meningkatkan produksi padi di wilayah
perbatasan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sendiri, bahkan
bisa di eksport ke Negara Tetangga yang berjarak sangat dekat.
Seperti di daerah Entikong untuk export ke Malaysia, Kepri dan Aceh
ke Singapura, Maluku dan Kep Talaud untuk ke Filipina,
Kabupaten Merauke ke Papua Nugini, Kabupaten Belu untuk ke
Timor Leste.
- Kunjungan kerja di awali di Kabupaten Sanggau dengan melakukan
tanam padi organik dengan metode Hazton di kelompok tani
Harapan Baru, Desa Semanget, Kecamatan Entikong di lahan
seluas 75 ha dengan varietas yang ditanam adalah Ciherang dan PB
II dengan produksi 8,2 ton/ha, jika menggunakan teknologi hazton
potensinya bisa mencapai 14 ton/ha. Sedangkan selama ini
masyarakat hanya menanam satu kali dalam se tahun dengan
menggunakan varietas lokal Melawi yang cocok di lahan kering.
Gambar 2. Tanam Padi Bersama Menteri Pertanian di Desa Semanget, Kecamatan
Entikong, Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Tahunan 2016
50 Direktorat Serealia
- Kunjungan kerja berikutnya dilaksanakan di Kabupaten Landak
dalam rangka tanam padi (mina padi) di Desa sidas, Kecamatan
Sengah Temila Kabupaten Landak.Sebelum melakukan gerakan
tanam terlebih dahulu tanam jeruk bersama Gubernur dan Bupati
Kabupaten Landak, dan selanjut melakukan gerakan tanam padi
varietas Inpari Situ Patenggang dan Mekonga. Selain itu beliau juga
menyaksikan sebar benih ikan nila merah sebanyak 1.000 ekor
disekeliling sawah tersebut. Adapun luas sawah untuk demplot mina
padi ini seluas 11 ha, sedangkan untuk penangkaran benih yg juga
ada disekitar lokasi seluas 4 ha. Untuk teknologi yang digunakan
adalah kombinasi pompa dan traktor serta penggunaan burung
Hantu untuk hama tikus. Selesai melakukan penanaman beliau
menyampaikan bahwa penerapan teknologi mina padi dapat
memberikan keuntungan ganda, contohnya: dengan modal Rp.600
ribu, petani bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp.24 juta.
- Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu Provinsi di
Indonesia yang memiliki potensi sangat besar untuk menjadi
penopang produksi pangan Nasiona.Untuk itu perlu di dorong
menjadi daerah yang mandiri pangan dan menjadi salah satu sentra
ekspor pangan ke Malaysia. Beliu juga mengatakan bahwa Malaysia
butuh beras 2,2 juta ton per tahun, dan sebanyak 1 juta ton di impor
dari luar negeri, ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan
masyarakat perbatasan Kalbar dengan mengelola lahan yang masih
luas untuk tanaman pangan.
- Menteri mengharapkan di tahun 2017 nanti dapat dibangun 5.000
sampai 10.000 ha sawah baru, dan akan berkoordinasi dengan
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup terkait rencana alih fungsi
hutan dari hutan lindung menjadi lahan pertanian.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 51
b. Gerakan Panen
1) Panen Raya di Provinsi NTB
Panen Raya di Provinsi NTB salah satu rangkaian panen raya padi
serentak Menteri Pertanian di 7 Provinsi pada 29 Februari 2016. Hasil
yang dapat dilaporkan sebagai berikut :
a) Panen serentak dilaksanakan di Kelompoktani Tunas Mekar, Desa
Batu Kumbung, kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Luas
panen padi di Kecamatan Lingsar pada bulan Februari seluas 494
ha, sedangkan luas panen untuk kabupaten Lombok Barat 875 ha
dan luas panen provinsi NTB 5.897 ha.
b) Luas hamparan dilokasi panen ini seluas 247 ha, dari luasan
tersebut sekitar 40 ha padi yang belum dipanen. Panen dilakukan
oleh Bapak Gubernur NTB, Kasdam IX Udayana, Direktur Serealia,
Sekda Kabupaten Lombok Barat, Kadis Pertanian Provinsi dan Kadis
Pertanian Kabupaten Lombok Barat.
c) Panen dilakukan dengan menggunakan 3 unit Combine Harvester
bantuan dari Kementerian Pertanian tahun 2014 dan 2015 yang
langsung dikemudikan oleh Gubernur NTB, Direktur Serealia dan
Kasdam IX Udayana pada petakan sawah lebih kurang seluas 4.000
m3 yang sudah menerapkan sistim tanam jajar legowo 4 : 1
Gambar 3. Gerakan Panen Padi Serentak di Provinsi NTB
Laporan Tahunan 2016
52 Direktorat Serealia
d) Hasil panen yang diperoleh melalui ubinan sebesar 7,75 ton/ha,
varietas yang digunakan adalah varietas Pepe (Varietas Unggul).
Penggunaan varietas unggul secara umum di Kecamatan Lingsar
sudah mencapai lebih dari 90 % seperti Inpari 30, Mekongga,
Ciliwung, Inpari 32, Ciherang bahkan masih ada juga yang
menggunakan IR 64, mereka selalu melakukan pergiliran varietas
dengan tujuan agar tidak terjadi serangan hama dan mereka respon
sekali terhadap penggunaan varietas unggul yang baru.
e) Pencapaian produksi padi di Provinsi NTB pada tahun 2015
berdasarkan ARAM II mengalami peningkatan dibandingkan ATAP
2014. Produksi padi tahun 2015 sebesar 2,33 juta ton meningkat
214 ribu ton (10,12 %) dibanding tahun 2014 sebesar 2,117 juta ton.
f) Pada kesempatan ini juga Direktur Serealia memberikan bantuan
alsintan pra panen dan pasca panen (Traktor Roda 2, Transplanter,
Combine Harvester) tahun 2016 kepada kelompok tani dan gapoktan
penerima secara simbolis.
g) Harga gabah kering panen saat ini mencapai Rp. 4.250,- s/d Rp.
5.000,- per kilogram, harga ini yang mendorong petani untuk segera
melakukan panen, hanya rentang waktu 2 minggu areal ini sudah
selesai dipanen dan setelah itu langsung dilakukan pengolahan
tanah untuk segera ditanam. Hal ini sesuai dengan harapan
Kementerian Pertanian untuk melakukan percepatan tanam, pola
tanam di Kecamatan Lingsar pada umumnya adalah padi – padi –
padi (Indeks Pertanaman 300) dengan strategi pergiliran varietas.
h) Petani sangat berterimakasih sekali pada Kementerian Pertanian
yang telah meberikan perhatian penuh pada mereka, berbagai
macam inovasi teknologi yang telah mereka peroleh untuk
peningkatkatan produksi serta dukungan bantuan alsintan prapanen
dan pasca panen. Namun hasil yang mereka peroleh terasa sia-sia
karena harga yang mereka nikmati belum seimbang dengan ongkos
produksi terutama pada saat panen raya.
i) Gubernur menghimbau pada instansi terkait (Bulog) untuk
melakukan penyerapan gabah petani terutama pada saat panen
raya, gunakan manajemen stok yang baik dan juga Gubernur
berharap khususnya untuk provinsi NTB agar menaikkan HPP kalau
dapat ada interval dengan nilai Rp. 3.700,- s/d Rp.4.500,- per
kilogram GKP, begitu juga Kasdam IX Udayana menghimbau agar
Bulog turun kelapangan berhubungan langsung dengan petani untuk
membeli hasil panen mereka, dimana ada panen disitu Bulog hadir.
Serapan Bulog tahun 2015 hanya mencapai 52%, mudah-mudahan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 53
tahun 2016 Bulog dengan kepengurusan yang baru dapat menyerap
hasil panen petani sampai 90%.
j) Capaian luas tanam padi, jagung dan kedelai Tahun 2015 secara
Nasional, Provinsi NTB serta Kabupaten Lombok Barat adalah
Nasional
- Luas tanam padi nasional MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 14.200.238 ha, luas panen padi berdasarkan ARAM II adalah 14.178.172 ha, dan produksi sebesar 74.991.788 Ton GKG.
- Luas tanam jagung nasional MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 4.197.373 ha, luas panen jagung berdasarkan ARAM II adalah 3.859.630 ha, dan produksi sebesar 19.833.289 Ton PK.
- Luas tanam kedelai nasional MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 672.368 ha, luas panen nasional berdasarkan ARAM II adalah 624.848 ha, dan produksi sebesar 982.967 Ton BK.
Provinsi NTB
- Luas tanam padi Provinsi Nusa Tenggara Barat MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 469.528 ha, luas panen padi berdasarkan ARAM II adalah 456.395 ha, dan produksi sebesar 2.330.865 Ton GKG
- Luas tanam jagung Provinsi Nusa Tenggara Barat MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 146.695 ha, luas panen jagung Nusa Tenggara Timur berdasarkan ARAM II adalah 142.330 ha, dan produksi sebesar 944.893 ton PK.
- Luas tanam kedelai Provinsi Nusa Tenggara Barat MT 2014/2015 dan MT 2015 periode Oktober-September adalah 96.140 ha, luas panen nasional berdasarkan ARAM II adalah 94.759 ha, dan produksi sebesar 130.563 Ton BK.
k) Kabupaten Lombok Barat
Realisasi tanam padi Kabupaten Lombok Barat Barat pada MT
2014/2015 dan MT 2015, periode Oktober sampai dengan
September seluas 35.028 ha, meningkat seluas 2.163 ha (6.17%)
dari tahun 2014 seluas 32.865 ha. Realisasi panen padi Kabupaten
Lombok Barat pada Periode Januari sampai dengan September
2015 seluas 35.152 ha, meningkat 2.482 ha (7.06%) dari tahun 2014
seluas 32.670 ha pada periode yang sama).
Kegiatan Kementerian Pertanian yang ada di Provinsi NTB pada Tahun
2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2016
54 Direktorat Serealia
a) Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada DIPA TP di Provinsi NTB
meliputi GP-PTT padi seluas 11.500 ha, GP-PTT jagung hibrida
seluas 6.500 ha, dan GP-PTT Kedelai seluas 52.500 ha.
Tabel 12. Realisasi Fisik Kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di
Provinsi NTB Tahun 2015
b) Pada tahun 2015 Kabupaten Lombok Barat mendapat bantuan dari APBN dan APBNP sebagai berikut - GPPTT Padi Hibrida non kawasan seluas 2000 ha dari total
11.500 GPPTT Padi Provinsi NTB.
- PAT Jagung Hibrida seluas 3.500 ha dari total 90.000 ha Provinsi
NTB.
- GPPTT Jagung Hibrida seluas 1.000 ha dari total 6.500 ha
Provinsi NTB
- GPPTT Kedelai seluas 3000 ha dari total 52.500 ha Provinsi
NTB.
- RJIT seluas 7.400 ha
- Pengembangan 1000 Desa Mandiri Benih seluas 30 ha
- Bantuan alat mesin pertanian berupa: Traktor R4 sebanyak 1
unit, hand Traktor 45 unit, Combine Harvester 6 unit, Rice
Transplanter 31 unit dan Pompa Air 35 unit.
c) Kegiatan Kementerian Pertanian yang ada di Provinsi NTB Pada
Tahun 2016 adalah
- Gerakan Tanam Padi Dengan Menggunakan Jajar legowo
sebanyak 47.500 ha yang terdiri dari padi inbrida 45.000 dan padi
hibrida 2.500 ha, Kabupaten Lombok Barat mendapat 3.000 ha
- Gerakan Intensifikasi Jagung Hibrida sebanyak 83.000 ha,
Kabupaten Lombok Barat Barat mendapat 6.000 ha
- Pengembangan Desa Pertanian Organik Untuk Padi sebanyak
140 ha, Kabupaten Lombok Barat mendapat 40 ha
- Pengembangan padi teknologi Hazton sebanyak 100 ha,
Kabupaten Lombok Barat mendapat 25 ha.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 55
2) Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
Panen raya padi tanggal 19 Maret 2016 yang sejogjanya dilakukan oleh
Presiden RI diwakilkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
bersama dengan Bupati Jombang, DPR RI Komisi IV, Ketua DPRD Kab
Jombang, Perum Bulog Sub Divre Jatim, Kodim Kab Jombang dan
tamu undangan di Dusun Palrejo, Kecamatan Sumobito Provinsi Jawa
Timur. Tanaman padi yang akan dipanen seluas 73 ha dari total 155 ha
di Dusun Palrejo, menggunakan varietas Ciherang dan produktivitas
8,54 Ton/ha GKP.
Panen raya padi sekaligus gerakan serap gabah petani oleh Bulog
Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk
menunjukkan bahwa Kabupaten Jombang mempunyai potensi padi
yang cukup besar dalam menyumbang produksi padi Provinsi Jawa
Timur dan Nasional. Saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) di
Kecamatan Sumobito adalah Rp 3.700 GKP (harga petani) dengan
kadar air rata-rata 30%, harga beras medium saat ini Rp 7.300/kg.
Luas tanam padi nasional MT.2015/2016 periode Oktober-Maret adalah
7.684.098 ha atau 93,93% dibandingkan luas tanam pada periode yang
sama Okt-Mar 2014/2015 sebesar 8.180.876 ha (posisi data masih s/d
14 Maret 2016), sedangkan luas panen padi Januari s/d Maret 2016
sebesar 14.178.172 ha.
Luas tanam padi Provinsi Jawa Timur MT 2015/2016 periode Oktober-
Maret adalah 302.628 ha atau 97,21% dari luas tanam pada periode
yang sama sebesar 311.329 ha (posisi data masih s/d 14 Maret 2016),
sedangkan luas panen padi Januari s/d Maret 2016 sebesar 365.504
ha atau 53,34% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 685.227
ha. Luas tanam padi Kabupaten Jombang MT 2015/2016 periode
Oktober-Maret adalah 43.039 ha dari luas baku lahan 48.637 ha. Luas
tanam jagung Kabupaten Jombang MT 2015/2016 periode Oktober-
Maret adalah 7.087 ha
3) Panen Raya Padi (Organik) di Kecamatan Ciparay Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat
Panen Raya Padi (Organik) di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat pada tanggal 15 April 2016, beberapa hal-hal yang
dapat dilaporkan sebagai berikut :
a) Panen Raya Padi (Organik) pada tanggal 15 April 2016 dihadiri oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Direktur Serealia,
Perwakilan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat, Kepala BPTP Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Bandung, Dandim 0609 Kabupaten Bandung, Kepala
Laporan Tahunan 2016
56 Direktorat Serealia
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Pejabat
Muspida dan Muspika Kabupaten Bandung dan peserta dari Ketua
dan anggota Kelompoktani se-Kabupaten Bandung serta masyarakat
sekitar di Kecamatan Ciparay.
b) Areal tanam padi organik di Kecamatan Ciparay sekitar 400 ha, areal
tanam Kelompoktani Sarinah yang berada di lokasi panen seluas 33
ha.
c) Pola tanam padi di Kecamatan Ciparay padi-padi-bero. Indeks
pertanaman padi dengan IP 200 karena pada musim tanam ketiga
sawahnya diistirahatkan.
d) Kelompoktani Sarinah adalah salah satu kelompoktani padi organik
di Kabupaten Bandung, yang beralamat di Jl. Raya Laswi No.757
Ciparay, Bandung Prov. Jawa Barat. Luas lahan kelompoktani 42 ha
dengan jumlah anggota 48 orang yang diketuai oleh Ibu Tuti Waryati.
e) Kelompoktani Sarinah memulai pertanian organik sejak tahun 2003
dan memperoleh sertifikasi organik pada bulan November 2011
dengan luas lahan 13,5 ha. Produktivitas rata-rata 7,5 ton/ha GKP.
Pada awal pelaksanaan budidaya padi organik pada tahun 2011,
produktivitas berkisar 4 – 5 ton/ha GKG. Sedangkan pertanian padi
secara konvensional, produktivitasnya sekitar 6 – 6,5 ton/ha GKG.
Ubinan yang diperoleh sebesar 9,2 ton GKP.
f) Produksi padi Kabupaten Bandung berdasarkan Angka Ramalan
(ARAM) II 2015 sebesar 508.175 ton GKG meningkat sebesar 9,76%
dari produksi tahun 2014 sebesar 462.977 ton GKG.
g) Sasaran produksi padi Kabupaten Bandung tahun 2016 sebesar
518.356 ton GKG atau meningkat 4,34% dari ARAM II 2015.
Sedangkan sasaran jagung Kabupaten Bandung tahun 2016
sebesar 84.383 ton PK atau meningkat 80,59% dari ARAM II 2015.
Produksi beras organik kelompoktani Sarinah beras hitam, beras
merah, dan beras putih.
h) Pasar produk beras organik kelompoktani Sarinah difokuskan ke
Tropicana Slim yang setiap bulannya mengirim 15 ton dalam
kemasan 2 dan 5 kg dari quota permintaan sebesar 35 ton/bulan.
Pasokan untuk kebutuhan Tropicana Slim juga dipenuhi dari beras
organik Asosiasi Pertanian Organik Wonogiri "Wono Agung" yang
sudah disertifikasi oleh LSO LeSOS.
i) Petani organik yang tergabung dalam kelompoktani Sarinah
sekarang pendapatannya sudah bisa buat cicil motor. Siang bertani
dan sore – malam bekerja sebagai ojek motor.
j) Harga beras organik yang dijual kelompoktani Sarinah ke Tropicana
Slim sebesar Rp 16.000/kg (siap packing). Harga gabah (GKG) yang
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 57
dibeli dari petani sebesar Rp 6.500/kg GKP (termasuk menyediakan
pupuk organik 2 ton/ha dan benih 15 kg/ha, jika perlu pestisida
organik juga disediakan). Harga GKG konvensional sekitar Rp
5.500/kg.
k) Pupuk organik dibuat secara bersama. Benih ditangkarkan di sawah
milik ketua kelompoktani dan sekali 2 tahun benih sumbernya dibeli
dari Sukamandi.
l) Karena melihat peluang pasar beras organik yang cukup
menjanjikan, kelompoktani di luar Kecamatan Ciparay di Kab
Bandung mau bergabung untuk melakukan pertanian organik.
m) Target tahun ini, quota permintaan dari Tropicana Slim sebesar 80
ton/bulan dengan adanya tambahan luasan yang akan disertifikasi
menjadi 20 ha dan akan bergabungnya kelompoktani lain di luar
kecamatan diharapkan quota akan dapat terpenuhi.
n) Sasaran ekspor beras pada tahun 2016 sebesar 500.000 ton yang
diharapkan akan terpenuhi dari beras organik dan Provinsi Jawa
Barat serta Kabupaten Bandung berpeluang besar untuk melakukan
ekspor tersebut yang salah satunya dari beras organik.
4) Panen Raya Padi Organik di Kabupaten Tulungagung
Sesuai undangan Dewan Pimpinan Nasional ”Persaudaraan Mitra Tani
Nelayan Indonesia” yang berkedudukan di Jalan Karang Tengah
Nomor 75 Lebak Bulus-Jakarta Selatan perihal Panen Padi (Lokasi
Rintisan Padi Organik) yang bekerjasama dengan Kelompok Tani
”Pangupo Jiwo” Desa Selorejo Kecamatan Ngunut, Kabupaten
Tulungagung pada 14 Agustus 2016. Secara umum pelaksanaannya
adalah seperti berikut :
a) Undangan yang hadir pada acara panen adalah Direktur Serealia
mewakili Menteri Pertanian, Anggota DPRD Kabupaten Tulung
Agung, Kabid TP Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kab.Tulungagung, Kepala BP4K Kabupaten Tulungagung, Camat
Selorejo, Kades Ngunut, Aparat TNI (Perwakilan Kodim dan
Babinsa), Kelompok Tani dan Petani sekitar, jumlah yang hadir pada
saat panen sekitar 70 orang.
b) Kegiatan panen padi didahului dengan peninjauan langsung ke
lokasi persawahan diantaranya mengecek saluran air dan
ketrsediaan air. Air cukup tersedia karena masih ada hujan dan
menurut ramalan BMKG akan terjadi Lanina hingga akhir tahun
2016. Selanjutnya meninjau pertanaman padi, pada umumnya
petani sekitar telah melaksanakan sistim tanam jajar legowo 2:1, 4:1,
Laporan Tahunan 2016
58 Direktorat Serealia
5:1, pemupukan berimbang dan pupuk organik. Benih yang
digunakan 70% sudah menggunakan benih unggul seperti Ciherang,
Mekongga, Ciliwung, Inpari30 dll. Ada juga sebagian menggunakan
benih lokal yang disukai oleh masyarakat sekitar karena rasa
nasinya enak, termasuk lokasi yang akan dipenen menggunakan
varietas lokal.
c) Selanjutnya pelaksanaan panen yang dilakukan oleh Direktur
Serealia, Kabid TP Diperta Kab Tulungagung, Camat Selorejo,
Anggota Kodim dan Kades Ngunut. Luas areal yang dipanen seluas
2.5 ha merupakan lokasi rintisan padi organik yang sudah mereka
laksanakan 2 musim tanam dan ini merupakan panen yang ke 3.
Varietas yang digunakan ada 3 varietas lokal yang mereka
berinama Varietas Marathon (genjah 75 HST), varietas Sertani 10
dan varietas Gorontalo (belum sertifikat). Sistim tanam
menggunakan jajar legowo 2:1 tetapi jarak tanamnya 30:25:60,
menurut Direktur Serealia ini tidak sesuai anjuran yang
direkomendasikan 20:20:40 dan akan mempengaruhi produksi
karena jumlah rumpun akan berkurang. Produksi yang diperoleh dari
hasil ubinan sekitar 5.6 ton/ha GKP, ini kurang dari target yang
diharapkan sekitar 7 – 8 ton/ha.
d) Setelah panen bersama dilanjutkan dengan ramah tamah dan
diskusi dengan pemotongan tumpeng oleh Direktur Serealia. Ada
beberapa hal yang kami sampaikan pada petani dan kelompok tani
sekitar antara lain :
- Direktorat Serealia mengapresiasi semangat dari petani dan
kelompok tani dan juga pada LSM yang telah berupaya untuk
mensukseskan pertanian padi organik guna menyediakan pangan
sehat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar khususnya. Semangat dan kerja keras tanpa
mengharapkan bantuan pemerintah itu yang terpenting untuk
mewujudkan pertanian yang mandiri.
- Masih lemahnya koordinasi yang mereka lakukan untuk itu kami
mengharapkan guna mewujudkan pertanian organik khsusnya
padi organik, agar berkoordinasi secara intensif dengan instansi
terkait seperti BPTP, BPSB, Dinas Pertanian dan Lembaga
Sertifikasi, pedagang beras organik guna membantu kelancaran
usaha padi organik.
- Himbauan kepada Dinas Pertanian Kab.Tulungagung agar dapat
mengalokasikan kegiatan padi organik untuk mewujudkan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 59
pengembangan desa organik lebih kurang 1 unit (20ha) pada
tahun 2017.
3. Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan
Produksi padi
a. Sosialisasi Pedoman Teknis Teknologi Jarwo, Hazton, dan Desa
Pertanian Organik Padi
Produksi padi masih menjadi perhatian utama pemerintah dalam upaya
penyediaan bahan pangan utama. Karena itu, upaya meningkatkan
produksi dan produktivitas padi terus dilakukan, antara lain dilakukan
melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Program tersebut
dilakukan melalui penyediaan input, penyediaan teknologi, air, pemasaran
hasil dan lain sebagainya yang memungkinkan untuk lebih
menggairahkan para petani untuk berusahatani lebih optimal, sehingga
pada akhirnya peningkatan produksi dan produktivitas padi dapat dicapai.
Fokus utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2016 adalah
peningkatan produktivitas padi melalui penerapan teknologi tanam jajar
legowo. Sejalan dengan hal tersebut, maka pada tahun 2016 upaya
peningkatan produksi padi akan diarahkan pada kegiatan intensifikasi
(peningkatan produktivitas) dan kegiatan ekstensifikasi (perluasan areal
tanam). Seluruh kegiatan intensifikasi diwajibkan menerapkan teknologi
tanam jajar legowo, sementara untuk kegiatan ekstensifikasi diharapkan
dapat menerapkan teknologi tanam jajar legowo atau disesuaikan dengan
kondisi setempat. Adapun kegiatan utama pendukung peningkatan
produksi dan produktivitas padi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi
berupa: kegiatan padi inbrida peningkatan produktivitas, padi hibrida, padi
inbrida perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman
(PAT PIP), padi perluasan areal tanam, budidaya padi dengan teknologi
hazton dan pengembangan desa pertanian organik untuk padi.
Dalam upaya sosialisasi kegiatan utama pendukung peningkatan produksi
dan produkstivitas padi tersebut maka dilakukan sosialisasi ke daerah
pelaksana yang menjadi uji petik lokasi kegiatan. Sosialisasi tersebut
terutama terkait “Pedoman Teknis Teknologi Jajar Legowo, Hazton dan
Desa Pertanian Organik Padi”. Adapun daerah yang menjadi uji petik
sosialisasi pedoman teknis tersebut adalah: Provinsi Jawa Barat, Banten,
Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Sosialisasi dilakukan
melalui koordinasi dengan petugas di daerah yang menjadi uji petik baik
pada tingkat provinsi maupun kabupaten. Hasil dari sosialisasi tersebut
didapatkan bahwa daerah pelaksana sudah mempelajari pedoman teknis
tersebut dan ditindaklaknjuti dengan sosialisasi ke kabupaten dan
kecamatan pelaksana serta kepada stake holder terkait.
Laporan Tahunan 2016
60 Direktorat Serealia
b. Bimbingan Peningkatan Produksi Padi Tadah Hujan dan Lahan
Kering
Sasaran produksi padi tahun 2016 sebesar 76,23 juta ton GKG atau
meningkat 3,79% dibanding sasaran produksi tahun sebelumnya sebesar
73,44 ton GKG. Dalam upaya peningkatan produksi padi, selain dijumpai
kendala dan masalah yang dapat menjadi tantangan terdapat pula
peluang dalam peningkatan produksi padi. Tantangan utama yang
dihadapi dalam upaya peningkatan produksi padi diantaranya:
meningkatnya permintaan beras sesuai dengan peningkatan jumlah
penduduk, terbatasnya ketersediaan beras dunia, dan kecenderungan
meningkatnya harga. Disamping tantangan, upaya peningkatan produksi
padi juga dihadapi oleh sejumlah permasalahan, diantaranya:
meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global,
terbatasnya ketersediaan infrastruktur, terbatasnya akses petani terhadap
permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan
penyuluh, meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non
pertanian, serta kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait
pembangunan pertanian.
Disamping tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya
peningatan produksi padi, terdapat sejumlah peluang yang apabila
dimanfaatkan dengan baik akan memberikan kontribusi pada upaya
peningkatan produksi. Peluang tersebut antara lain: kesenjangan hasil
antara potensi dan kondisi di lapangan masih tinggi, tersedia teknologi
untuk meningkatkan produktivitas, potensi sumberdaya lahan sawah
tadah hujan, rawa/lebak, pasang surut, lahan kering dan lahan sementara
tidak diusahakan masih luas, pengetahuan/keterampilan SDM (Petani,
Penyuluh/PPL, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/POPT,
Pengawas Benih Tanaman/PBT, dan Petugas Pertanian Lainnya) masih
dapat dikembangkan, dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta
ketersediaan sumber genetik.
Dalam upaya pemanfaatan sumberdaya lahan sawah tadah hujan dan
lahan kering untuk mendorong peningkatan produksi padi dilakukan
bimbingan ke daerah yang memiliki potensi untuk pemanfaatan lahan
tersebut. Uji petik dilakukan ke daerah: Jawa Barat yakni Indramayu, dan
Sukabumi, Jawa Tengah yakni Boyolali, Jawa Timur, Banten dan
Sulawesi Tengah. Hasil dari kegiatan bimbingan tersebut diperoleh bahwa
terdapat 3.785.939,1 ha luas padi yang ditanam pada lahan tadah hujan
dan 1.234.802,7 ha luas padi yang ditanam pada lahan bukan sawah
(termasuk lahan kering didalamnya). Berdasarkan Prakiraan Produksi
Tanaman Pangan Tahun 2016, produksi padi mencapai 79,14 juta ton
GKG atau 103,83% dari sasaran 76,22 juta ton GKG dengan sumbangan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 61
produksi padi ladang sebesar 3,73 juta ton GKG atau 4,71% dari total
produksi padi nasional.
c. Bimbingan Peningkatan Produksi Padi Irigasi dan Rawa
Kegiatan penanaman perdana oleh Menristekdikti adalah penanaman
untuk produksi benih dasar varietas IPB 3S. Kegiatan tersebut merupakan
bagian dari program Start-Up Industri Benih Padi IPB 3S untuk
Pengembangan Sistem Produksi Padi dalam Mendukung Swasembada
Pangan Nasional. Program Start Up Industri benih yang dikembangkan
oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB,
merupakan kegiatan implementasi inovasi IPB yang didukung oleh
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI.
Kegiatan Start-Up Industri benih dikembangkan sebagai satu solusi
kendala ketersediaan benih sumber dalam sistem produksi benih di
Indonesia yang berpengaruh langsung terhadap ketersediaan benih
bermutu untuk petani. Tujuan kegiatan ini adalah (1) implementasi inovasi
hasil riset berupa padi varietas IPB 3S melalui start-up model industri
benih sumber (Foundation Seed Program) berbasis Seed Teaching
Industry, dan (2) terbangunnya system produksi benih komersial padi
varietas IPB 3S melalui pengembangan industri benih berbasis Holding
Company IPB (PT. BLST) bekerjasama dengan penangkar/produsen
benih.
Start Up model industry benih sumber dilaksanakan tahun 2016 melalui
Pengembangan Industri Benih Sumber (Foundation Seed Program) padi
IPB 3S di Seed Center Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian IPB. Terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengembangan
Industri Benih Sumber, yaitu (1) upgrading seed center dengan penguatan
peralatan produksi dan laboratorium; (2) produksi benih sumber 1 (satu)
ha Breeder Seed (Benih Penjenis) dan 50 ha Foundation Seed (Benih
Dasar); serta (3) pelatihan penangkar, pengawas dan pendamping 20
orang untuk benih sumber, 250 untuk benih komersial, (4) sosialisasi IPB
3S melalui 16 demplot masing-masing 1 ha.
Start Up industri benih komersial dilaksanakan tahun 2017 melalui
pengembangan industry benih komersial berbasis Holding Company IPB
(PT.BLST) bekerjasama dengan penangkar/produsen benih
(ASBENINDO). Terdapat 2 (dua) kegiatan utama yaitu (1) produksi benih
komersial (Stock Seed/Extension Seed) 2.000 ha, atau 10.000 ha jika bisa
diintegrasikan dengan program penyediaan benih nasional, (2) bersama
IPB melaksanakan pelatihan penangkar, pengawas, dan pendamping 250
orang untuk benih komersial, serta sosialisasi IPB 3S melalui 16 demplot
masing-masing 1 ha.
Laporan Tahunan 2016
62 Direktorat Serealia
Varietas IPB 3S memiliki produktivitas rata-rata 2 (dua) ton/ha lebih tinggi
dibanding varietas padi yang berkembang saat ini. Untuk produksi benih
komersial 2.000-10.000 ha, maka akan menghasilkan 10.000-50.000 ton
benih untuk luas tanam produksi padi 400.000-2 juta hektar dengan
produksi 0.8-4 juta ton.
d. Identifikasi Potensi Areal dan Budidaya Pengembangan Padi Irigasi
dan Rawa
1) Provinsi Jambi
Produksi padi tahun 2016 diprediksi menurun karena rata-rata lahan sawah terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini disebabkan hujan lebat yang terus mengguyur di sejumlah wilayah Provinsi Jambi hingga mengakibatkan sawah terendam banjir dalam waktu lama sehingga petani menunda masa tanam dan benih yang terlanjur ditanam banyak yang mati. Rata-rata setiap tahunya sejak 2010-2015 luas tanam padi mampu mencapai 100 ribu ha per tahun. Selain itu pada musim tanam Oktober-Maret 2016 cukup mengembirakan dari yang ditargetkan 98 ribu ha kini terdata mencapai 113 ribu ha, namun jaminan untuk tercapainya target produksi padi sepertinya akan sulit pada Mei-September 2016. Potensi pengembangan untuk saat ini yang paling potensial adalah di
lahan rawa, misalnya Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas sawah
terluas kedua di Provinsi Jambi yaitu 24.640 ha setelah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur (39,301 ha) (BPS, 2014). Kabupaten Muaro
Jambi memiliki potensi lahan basah (lebak dan pasang surut) cukup
luas. Luas lahan sawah berdasarkan jenis irigasinya di Kabupaten
Muaro Jambi yaitu : irigasi teknis seluas 3.949 ha, tadah hujan seluas
10.808 ha, rawa lebak seluas 8.573 ha, pasang surut seluas 1.290 ha.
2) Provinsi Jawa Timur
Jawa Timur adalah provinsi penghasil beras nomor satu di Indonesia.
Tahun 2015, provinsi ini siap menyuplai 447 ribu ton beras ke 6
provinsi: Papua, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, Yogyakarta, dan
Jawa Barat. Tahun 2013, suplai beras dari provinsi ini juga di kisaran
400 ribu ton lebih. Ada 38 kabupaten-kota di Jawa Timur, kondisi
pertanian di tiap wilayah tersebut berbeda-beda, baik karena faktor
geografis maupun karena tradisi masyarakat setempat. Pemprov Jawa
Timur menyikapi serta mengelola segenap potensi wilayah tersebut,
dengan tetap mengedepankan kearifan lokal. Produksi padi
Kabupaten Ngawi rata-rata tiap tahunnya berkisar 800.000 ton gabah
kering panen (GKP) kondisi tersebut membuat Kabupaten Ngawi
menempati urutan yang ke 5 penghasil padi terbesar di Jawa Timur
setelah Kabupaten Jember, Lamongan, Banyuwangi, Bojonegoro.
Setiap tahun kabupaten Ngawi surplus 400.000 ton.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 63
Terobosan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi
adalah dengan meningkatkan kualitas produk beras yang ada saat ini
menjadi beras organik. Pertanian organic telah banyak dilakukan di
Kabupaten ngawi tetapi masalah yang ada adalah pertanian tersebut
belum mendapatkan sertifikat organik. Pada tahun 2016 ini kabupaten
Ngawi mendapatkan bantuan pengembangan pertanian organik,
wilayah yang mau disasar adalah petani yang sudah menerapkan
pertanian tanpa pupuk kimia, serta petani yang adaptif terhadap
teknologi baru yang masuk.
3) Provinsi Sulawesi Utara
Produksi padi di Sulut diperkirakan meningkat tahun ini lewat prognosa
memprediksi kenaikan produksi padi sekira 2.000 ton. Dari 674.169
ton menjadi 676.215 ton. Di sisi lain, kebutuhan beras di Sulut
sepanjang tahun ada di angka 330.000 ton. Jumlah produksi padi bila
dikonversi ke beras dapat memenuhi sekira 350.000 ton beras,
terdapat surplus 20.000 ton.
Produksi padi di Sulut diperkirakan meningkat tahun ini lewat prognosa
memprediksi kenaikan produksi padi sekira 2.000 ton. Dari 674.169
ton menjadi 676.215 ton. Di sisi lain, kebutuhan beras di Sulut
sepanjang tahun ada di angka 330.000 ton. Jumlah produksi padi bila
dikonversi ke beras dapat memenuhi sekira 350.000 ton beras,
terdapat surplus 20.000 ton.
Kendala pertanaman padi di Sulawesi Utara saat ini adalah areal
lahan sawah yang semakin berkurang, profesi usaha tani juga
berkurang, sistem pengairan (kebanyakan areal sawah hanya memiliki
sistem irigasi tradisional). Dilihat dari kondisi lahan Sulut, sangat
berbeda dengan kondisi lahan daerah lain di Indonesia. Sebagian
besar lahan Sulut adalah perkebunan kelapa, sehingga dengan lahan
kering ini, komoditas padi yang lebih berpotensi adalah padi gogo
4. Pertemuan Koordinasi
a. Workshop Konsolidasi Perluasan Inovasi Teknologi di Lahan Padi Sub-Optimal di Indonesia Workshop Konsolidasi Perluasan Inovasi Teknologi di Lahan Padi Sub-
Optimal di Indonesia, dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016 di IPB
International Convention Center-IPBICC, Bogor. Rapat dihadiri oleh
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Perbenihan, Direktorat
Serealia, International Rice Research Institute (IRRI), Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), BP2TP dan BPTP: (Riau, Sumatera
Selatan, Banten, Lampung, Jawa Barat), Dinas: Sumatera Selatan,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Laporan Tahunan 2016
64 Direktorat Serealia
Kapuslitbangtan, dan Balai Penelitian Tanaman Rawa (Balitra). Hasil
kesimpulan Workshop adalah sebagai berikut :
1) Telah dihasilkan teknologi budidaya untuk lahan sub-optimal oleh BB
Padi, Balitra dan IRRI, seperti lahan gogo, tadah hujan, rawa dan lahan
rawan banjir
2) Teknologi tersebut meliputi varietas, pengelolaan lahan, gulma dan
hama penyakit, aplikasi pemupukan, dan pasca panen
3) Seluruh paket teknologi budidaya yang ada akan digunakan sebagai
panduan dalam budidaya padi di masing-masing ekosistem
4) Diusulkan beberapa paket teknologi yang penting untuk diberikan
kepada kepada petani, sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap
petani untuk meningkatkan produksi padi.
Padi Gogo Pasang Surut
Tanam benih
langsung
Pasang Surut
Tanam Pindah
Lebak
- Benih VUB padi
gogo 40 kg/ha
- 3 drum seeder
- Bantuan drum
plastik/kontainer
lain dan plastik
hermatic untuk
penyimpanan
benih
- Pompa air utk
lokasi yang
masih tersedia
sumber air
- Fungsida di
hotspot area
- Benih VUB padi
rawa 40 kg/ha
- Kapur dolomit 500
kg/ha
- 3 drum seeder
- drum plastik dan
plastik hermatic
untuk
penyimpanan
benih
- Fungsida &
Insectisida di
hotspot area
- Benih VUB padi
rawa 30 kg/ha
- Kapur dolomit 500
kg/ha
- Perbaikan pintu
stoplog
- drum plastik dan
plastik hermatic
untuk
penyimpanan
benih
- Solar buble dryer
- Bantuan benih VUB
padi rawa 30 kg/ha
- 1 unit Solar buble
dryer untuk
pengeringan benih
- Biaya operasional
pompa air
- kantong semar dan
drum plastik untuk
penyimpanan benih
* 1 unit = 25 ha
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 65
Tadah Hujan Tabela Tadah Hujan
Tanam Pindah
Lahan rawan
banjir
• Benih VUB padi tadah
hujan/irigasi 30 kg/ha
• 4 unit drum seeder
• Dana operasional
pompa air
• 1 unit Solar buble dryer
untuk pengeringan benih
• 25 lembar kantong
semar dan 25 buah
drum plastik untuk
penyimpanan benih
• Benih VUB padi tadah
hujan/irigasi 30 kg/ha
• Biaya tanam/sewa transplanter
• Dana operasional pompa air
• 1 unit Solar buble dryer untuk
pengeringan benih
• 25 lembar kantong semar dan
25 buah drum plastik untuk
penyimpanan benih
• Benih VUB padi
toleran rendaman 30
kg/ha
• Biaya tanam
• Dana operasional
pompa air
• Biaya pembelian
pupuk NPK untuk
pemulihan tanamn
pasca banjir
5) Produksi benih padi gogo untuk 2 juta ha :
- DMB diarahkan untuk memasukkan produksi padi gogo di program
masing-masing daerah.
- Dana DMB dapat digunakan untuk pembelian benih FS/SS di BPTP
propinsi, kmd BD yg dihasilkan oleh DMB akan digunakan oleh
program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
- MoU dengan dinas mengenai penyaluran benih yang telah
dihasilkan oleh DMB dan BPTP
- BB Padi akan menyediakan juga BS dan FS sesuai dengan
permintaan masing-masing daerah yang harus disampaikan 2 musim
sebelum produksi dimulai
- Surat dari Direktur Perbenihan untuk perbanyakan padi gogo dari
masing-masing dinas, benih sumber berhubungan dengan BB Padi
dan BPTP seluruh propinsi
- Stok Benih dapat diakses di sistem informasi:
http://upbs.litbang.pertanian.go.id
6) Hasil diskusi :
- Koordinasi dengan BPTP di masing-masing propinsi
- Dilakukan kontrol oleh Direktorat. Perbenihan agar benih-benih yang
telah diproduksi oleh BB Padi atau BPTP yg diminta, agar komitmen
diambil oleh pemesan perlu evaluasi
- BBI yang telah menerima benih sumber dari Balit atau BPTP, harus
memperbanyak benih kelas di bawahnya atau memberikan ke
penangkar perlu monitoring
Laporan Tahunan 2016
66 Direktorat Serealia
- Produksi benih di penangkar perlu dipikirkan, siapa yang akan
membeli atau mengambilnya
- Perkuat kerjasama dengan penangkar benih (swasta/BUMN) dan
dorong produksi varietas padi gogo, rawa, salinitas, tadah hujan
- UPBS BPTP, SL Kedaulatan Pangan terintegrasi desa mandiri
benih, BB Padi, dan pengembangan desa mandiri benih (Direktur
Perbenihan), mulai bulan Maret/April diarahkan untuk memproduksi
benih padi lahan sub optimal untuk mendukung PAT dan PIP 2016
(lahan kering, rawa dan tadah hujan lain)
- Monitoring terhadap penangkar melalui Dinas Pertanian Propinsi
- Surat rekomendasi dari BPTP ke Dinas Propinsi dan Kabupaten
mengenai kesesuaian varietas di masing-masing propinsi,
ditembuskan ke Direktur Perbenihan - Dirjen Tanaman Pangan dan
BBP2TP
Rapat koordinasi tindak lanjut antara BB Padi dan BBP2TP terkait penyusunan mekanisme kerja dan jadual palang penyediaan benih musim tanam September 2016
b. Koordinasi Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 2016
Rapat Koordinasi Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 2016, di
laksanakan pada 14-15 April 2016 di Bandung. Hasil rapat koordinasi
dapat dilaporkan sebagai berikut :
1) Salah satu agenda dalam Nawacita adalah mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik,
dengan sub agenda peningkatan kedaulatan pangan yang salah satu
sasarannya yaitu “1000 desa pertanian organik” dan di Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dengan sasaran 600 desa pertanian
organik tahun 2016 – 2019.
2) Pengembangan desa pertanian organik sejalan dengan program “go
organic” yang dicanangkan Kementerian Pertanian pada tahun 2010.
Pengembangan desa pertanian organik membuka peluang yang baik
bagi komitmen jajaran Kementerian Pertanian untuk memperbaiki
lahan kritis dan menumbuhkan petani mandiri, mengingat bahwa
seluruh bahan input dalam pertanian organik dipenuhi melalui kearifan
lokal.
3) Sasaran Pengembangan desa pertanian organik (padi) di Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan 600 desa tahun 2016 – 2019. Sasaran
pengembangan desa pertanian organic padi pada tahun 2016
sebanyak 200 desa di 169 kabupaten dan 25 provinsi.
4) Desa Pertanian organik padi adalah desa yang di dalamnya telah
dikembangkan sehamparan lahan pertanian organic padi atau lebih
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 67
yang menerapkan system pertanian organik padi yang siap disertifikasi
oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) yang diakui pemerintah.
5) Prinsip dasar pertanian organik mencakup tiga hal, yaitu prinsip
lingkungan (biodiversitas), sosial (lapangan kerja dan kesehatan) serta
ekonomi (daya saing dan pendapatan).
6) Permasalahan substantif yang dihadapi dalam Pengembangan Desa
Pertanian Organik antara lain (a) terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan petani, (b) kelembagaan kelompok tani/gabungan
kelompok tani (poktan/gapoktan) yang belum berkembang, (c) masih
digunakannya pestisida dan pupuk kimia sintetis dalam berbudidaya,
(d) alat mesin yang tersedia di tingkat petani (misal Rice Milling
Unit/RMU) khusus padi organik belum tersedia secara optimal, (e)
ketersediaan input pertanian organik (benih, pupuk dan pestisida untuk
pertanian organik) masih terbatas, (f) pemahaman tentang pengertian
pertanian organik sangat terbatas dan belum terbangun kesadaran
masyarakat untuk mengkonsumsi produk organik yang aman
dikonsumsi.
7) Pengembangan pertanian organik berarti merubah mindset petani dari
pertanian konvensional ke pertanian yang organik yang mandiri.
8) Pengembangan pertanian organik tidak bisa dilakukan secara instan
tetapi secara bertahap dan kontinu.
9) Diharapkan pelaksanaan kegiatan pertanian organik dapat mencukupi
kebutuhan sarana produksinya sendiri dengan memanfaatkan bahan-
bahan dari lingkungan sekitarnya
10) Pada awal kegiatan pertanian organik (masa transisi) dapat
menurunkan produksi tetapi setelah petani lebih mengerti pelaksanaan
kegiatan pertanian organik akan meningkatkan produksi disebabkan
kondisi lingkungan yang terbentuk menjadi lebih baik
11) Kegiatan pertanian organik diharapkan dilakukan pembinaan yang
berkelanjutan sehingga kegiatan pertanian organik dapat berjalan
berkelanjutan
12) Pemilihan calon lokasi pertanian organik diharapkan pada tempat yang
masih alami/belum tercemar seperti daerah sumber air hulu dan
kalaupun tidak ada/sulit mendapatkan lokasi yang masih alami dapat
juga dilokasi konvensional dengan beberapa perlakuan yang yang
harus dilakukan.
13) Pemilihan calon petani diharapkan yang mempunyai komitmen yang
kuat untuk melaksanakan pertanian organik karena petani organik
akan diikat dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan harus
dijalankan secara kontinu dan disiplin disamping melakukan penyiapan
Laporan Tahunan 2016
68 Direktorat Serealia
manajemen (dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses
sertifikasi)
14) Diharapkan Dinas Pertanian Kabupaten dapat mengidentifikasi CPCL
Pengembangan desa pertanian organik padi apakah termasuk
kelompok pemula atau pengembangan dan mengidentifikasi
kebutuhan kelompok sesuai dengan kelompoknya dengan melakukan
KKP dengan instansi terkait lainnya.
15) Diharapkan kegiatan pengembangan desa pertanian organik ini akan
dapat dilakukan sampai proses sertifikasi oleh LSO yang telah
ditetapkan pemerintah sehingga produknya dapat dijual ke pasar
domestik maupun ke pasar internasional dalam rangka memenuhi
sasaran ekspor beras Indonesia sebanyak 500.000 ton sampai tahun
2019 dan meningkatkan pendapatan petani.
c. Koordinasi Pengembangan Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton
Tahun 2016
Pertemuan koordinasi pengembangan budidaya padi dengan teknologi
hazton tahun 2016 dilaksanakan selama tiga hari yakni dari hari Rabu-
Jum’at, 11-13 Mei 2016 di Hotel Harris, Pontianak, Provinsi Kalimantan
Barat. Acara dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan kabupaten
dan provinsi pelaksana pada 24 provinsi di Indonesia. Acara diawali
dengan sambutan selamat datang oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Kalimantan Barat, Ir. H. Hazairin, MS dan dibuka secara resmi oleh
Direktur Serealia. Arahan Dirjen Tanaman Pangan secara langsung
disampaikan Oleh Direktur Serealia Dr.Ir. Nandang Sunandar MP. Pada
hari terakhir acara koordinasi dilakukan kunjungan lapang untuk melihat
demonstrasi cara budidaya hazton yang benar di lapangan bersama salah
satu tokoh penemu hazton, Bapak Anton Kamaruddin, SP, M.Si.
Narasumber yang hadir pada acara tersebut berasal dari Dinas Pertanian
Provinsi Kalimantan Barat, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanain (BBP2TP) yang diwakili oleh Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Barat, Peneliti, Balai
Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari,
Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupaten
Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Direktur Serealia menyampaikan bahwa budidaya
padi dengan teknologi hazton merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam pencapaian target produksi padi tahun 2016. Provinsi
Kalimantan Barat sebagai tempat asal lahirnya teknologi hazton, untuk itu
daerah-daerah yang melaksanakan ujicoba budidaya padi dengan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 69
teknologi hazton diharapkan dapat melaksanakan sesuai SOP yang
dikeluarkan oleh penemu teknologi budidaya hazton.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa
teknologi hazton bermula dari adanya kerisauan akan rendahnya rata-rata
produktivitas padi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 3,0 ton/ha dan
rata-rata produktivitas padi nasioanal sebesar 5,4 ton/ha. Berangkat dari
hal itu, dilakukan riset sejak tahun 2012-2013 untuk menemukan cara
budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas padi.
Sementara itu, narasumber dari salah satu tokoh penemu hazton, Anton
Kamaruddin, SP, M.Si menyampaikan bahwa budidaya padi dengan
teknologi hazton memiliki kelebihan, diantaranya:
- Produksi lebih tinggi (10-16 ton GKP/ha)
- Mudah dalam penanaman
- Sedikit bahkan tidak ada penyulaman
- Sedikit bahkan tidak ada penyiangan
- Lebih cepat panen (2 minggu) dari pada sistem biasa
- Gabah lebih bernas dan rendahnya bulir hampa/gabuk.
- Relatif tahan terhadap serangan hama (keong mas, orong-orong)
- Persentase beras kepala tinggi (beras broken rendah)
- Daya adaptasi di lapangan relatif tinggi
- Lebih efisien dalam penggunaan pupuk
- Potensi “singgang” yang tinggi
Namun demikian, ada juga kelemahan pada budidaya teknologi hazton,
diantaranya:
- Keperluan benih lebih tinggi (100 - 120 kg/ha) dari metode biasa (25 -
35kg/ha)
- Menggunakan tempat persemaian lebih luas
- Tanaman lebih rimbun sehingga perlu pencegahan dan penanganan
hama penyakit serta penggunaan varietas yang relatif tahan.
- Sering terjadi ketidakkonsistennya jumlah bibit saat tanam (petani
pemula)
Narasumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi
Kalimantan Barat menyampaikan bahwa dukungan dari BPTP dalam
pendampingan budidaya padi dengan teknologi hazton dilakukan dengan:
pengujian varietas untuk metode hazton, produksi benih untuk metode
hazton, diseminasi inovasi pendukung metode hazton serta sosialisasi
kalender tanam dan kondisi iklim pada Mei-Juli 2016.
Narasumber dari Peneliti yakni Bapak Prof. Abdul Karim Makarim
menyampaikan pandangan umum terkait teknologi budidaya padi bahwa
setiap komponen teknologi yang telah teruji baik di suatu lokasi, perlu
pengujian di lokasi lain dengan karakteristik yang serupa. Beliau juga
Laporan Tahunan 2016
70 Direktorat Serealia
menambahakan bahwa tidak satu pun komponen teknologi budi daya padi
menjadi terbaik di semua lokasi, mengingat beragamnya kondisi
lingkungan abiotik (iklim, tanah, air), biotik (hama, penyakit, gulma), dan
kondisi sosial, ekonomi dan budaya petani.
Narasumber dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari, Ir. Baskoro Sugeng Wibowo
menyampaikan tentang penyakit dan hama pada budidaya padi dengan
teknologi hazton. Beliau menyampaikan bahwa masa yang rentan pada
budidaya padi terkena hama penyakit yakni pada masa penyiapan benih,
saat pembibitan dan masa vegetatif. Pada masa penyiapan benih
memungkinkan terkena OPT bila benih yang akan ditanam membawa
penyakit sehingga menularkan penyakitnya. Pada masa pembibitan bisa
terkena OPT seperti lalat bibit, blas, WBC, kerdil hampa dan keong mas.
Sedangkan pada masa vegetatif bisa terkena OPT diantaranya WBC,
tikus, tungro, kerdil hampa dan blas.
Sementara perwakilan dari narasumber daerah Provinsi Sumatera Utara
dan Kabupaten Sambasa, Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan hasil
dari uji coba metode hazton di wilayahnya. Pada umumnya hasilnya
dinyatakan cukup baik.
Pada hari terakhir acara koordinasi dilakukan kunjungan lapang untuk
melihat demonstrasi cara budidaya hazton yang benar di lapangan
bersama tokoh penemu hazton, Bapak Anton Kamaruddin, SP, M.Si.
Kegiatan dilakukan di Kabupaten Mempawah, Kecamatan Sungai Pinyu,
Desa Peniraman tepatnya di lahan Balai Benih Induk. Selain itu dilakukan
juga tanya jawab bersama petani pelaksana budidaya padi dengan
teknologi hazton diantaranya Bapak Rokib selaku pelaku budidaya padi
dengan metode hazton Kabupaten Mempawah.
d. Koordinasi Pengembangan Serealia Tahun 2016
Rapat Koordinasi Pengembangan Serealia dilaksanakan pada tanggal 30
November – 2 Desember 2016 bertempat di Lido Lake Resort, Sukabumi,
Jawa Barat. Peserta rapt yang hadir terdiri dari staf Teknis Direktorat
Serealia, dengan narasumber dari Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan, Direktorat
Perlindungan Ditjen Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, dan
Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Rapat
Koordinasi Pengembangan Serealia dibuka oleh Direktur Serealia dan
penutupannya disampaikan beberapa arahan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 71
Arahan Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bahwa Direktorat
Serealia harus meyusun Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah yang
merupakan merupakan kelengkapan DIPA 2017 sesuai PMK No.173
Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah.
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Produksi Padi Jagung yang berisi
khusus berupa bantuan pemerintah dan ditandatangani oleh Eselon I
(Dirjen bukan KPA) disebarkan ke seluruh satker dan sebagai dasar
hukum mengeluarkan anggaran. Masukan dari Inspektur II Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian antara lain :
- Seharusnya Inspektorat Jenderal melakukan audit kinerja, pengendalian intern ke arah program yang belum diaudit pada tahun 2016 banyak kegiatan Ditjen PSP (alsin) dan benih yang diyakini tidak ditanam.
- Ada beberapa permasalahan khususnya Ditjen Tanaman Pangan tentang alokasi anggaran Tugas Pembantuan mandiri yang ditarik ke Tugas Pembantuan provinsi serta pengadaan untuk daerah yang diletakkan di satker Pusat.
- Program Kementerian Pertanian hanya mementingkan pada sisi produksi, kurang memperhatikan sisi pasar, contoh padi organik walaupun produksinya banyak, namun harganya belum sesuai dengan yang diharapkan.
- Kegiatan Jarwo Super Tahun 2017 sebaiknya diletakkan pada DIPA Litbang dan BPTP karena berpotensi menimbulkan banyak masalah.
Masukan dari Direktorat Jenderal PSP, antarai lain adalah :
- Pada tahun 2016 Bantuan UPPO diberikan oleh Ditjen PSP, tetapi untuk tahun anggaran 2017 dilimpahkan ke Ditjen Tanaman Pangan dengan komponen meliputi rumah kompos dengan ukuran minimal 80m2 minimal terdiri dari gudang, kantor dan toilet, Kandang Komunal dengan ukuran minimal 3-3,75 m2 /satuan ternak, Bak fermentasi dengan ukuran minimal 20 m2 dengan tinggi minimal 50 cm, Appo ber SNI atau test report dengan kapasitas 8,5-012 PK, Ternak berjumlah 10 ekor (jantan dan betina) dengan umur minimal 12 bulan, pakan ternak untuk 6 bulan pertama.
- Hal-hal yang perlu diperhatian dalam kegiatan UPPO adalah : membentuk unit pengelola keuangan dan kegiatan.
- Cara agar Ditjen PSP mendukung kegiatan jagung yaitu Dirjen Tanaman Pangan membuat surat ke Menteri agar Menteri memerintahkan alokasi pompa untuk lahan kering jagung.
- Pengalokasian alsintan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : tingkat kejenuhan alsin, luas lahan, ketersediaan tenaga kerja, kelembagaan petani dan disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi.
Laporan Tahunan 2016
72 Direktorat Serealia
5. Bimbingan dan Monev Peningkatan Produksi Padi
a. Provinsi Kalimantan Timur
Pelaksanaan kegiatan serealia terkhusus jarwo peningkatan produktivitas
baru akan dilaksanakan pada bulan September akhir sampai oktober
awal. Sehingga penyerapan anggaran atau realisasi fisik baru akan terjadi
pada bulan tersebut. Untuk dapat memajukan serapan dan realsiasi
tanam belum bisa dilaksanakan dikarenakan lahan yang akan digunakan
untuk pertanaman jarwo saat masih ada pertanaman.
Untuk kegiatan jarwo Dinas Provinsi sangat optimis dapat dilaksanakan
100%. Hal ini dikarenakan memang sudah di rencanakan dan Calon
Petani Calon Lokasi sudah komitmen dengan bantuan yang ada, begitu
pula pihak ke tiga yang merupakan penyedia benih sudah siap untuk
menyalurkan di CPCL yang telah ditetapkan.
Untuk pelaksanaan kegiatan organik masih perlu koordinasi yang
mendalam, hal ini lebih ditekankan pada pemilihan kelompok tani,
diharapkan kelompok tani yang nanti melaksanakan sudah mengetahui
SOP dalam pelaksanaan kegiatan pertanaman organik, sehingga
nantinya dapat disinergikan dengan pelaksanaan sertifikasi organik.
Kunjungan ke daerah dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara, hasil
yang di dapatkan dari koordinasi dalam hal realisaasi sama dengan info
yang didapatkan di provinsi. Untuk potensi pengembangan Kabupaten
Kutai Kartanegara menginginkan pengembangan persawahan
(ekstensifikasi), hal ini dikarenakan masih banyak lahan potensial yang
dapat dikembangkan. Sejalan dengan hal tersebut Bupati Kuatai
Kartanegara juga sangat konsen terhadap pertanian tanaman pangan
khususnya padi, hal ini dibuktikan dengan kucuran dana dari APBD untuk
pembuatan saluran irigasi dan perbaikan pompa primer di sungai-sungai
besar untuk pengairan persawahan.
b. Provinsi Sumatera Barat
Pelaksanaan monev juga dilakukan pada kelompok tani Bukit Lintang
Nagari Ampiang Parak Timur Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir
Selatan, kelompok tani ini merupakan penerima bantuan untuk kegiatan
organik pada tahun 2016.
Salah satu agenda dalam Nawacita adalah mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik,
dengan sub agenda peningkatan kedaulatan pangan yang salah satu
sasarannya yaitu “1000 desa pertanian organik”. Pengembangan 1000
desa pertanian organik sejalan dengan program “go organic” yang
dicanangkan Kementerian Pertanian pada tahun 2010. Pengembangan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 73
1000 desa pertanian organik membuka peluang yang baik bagi komitmen
jajaran Kementerian Pertanian untuk memperbaiki lahan kritis dan
menumbuhkan petani mandiri, mengingat bahwa seluruh bahan input
dalam pertanian organik dipenuhi melalui kearifan lokal. Budidaya
tanaman dalam pertanian organik memakai pendekatan ekosistem yang
selaras dengan proses ekologi dan biologi, seperti hubungan dalam
jaringan makanan, pemeliharaan kesuburan tanah, pengendalian
organisme pengganggu tanaman secara alami dan penganekaragaman
makhluk hidup lain dalam ekosistem. Pertanian organik mengedepankan
hubungan yang harmonis antara unsur yang ada di alam.Prinsip dasar
pertanian organik mencakup tiga hal, yaitu prinsip lingkungan
(biodiversitas), sosial (lapangan kerja dan kesehatan) serta ekonomi
(daya saing dan pendapatan). Penilaian sertifikasi system pertanian
organik tidak didasarkan pada produk akhir saja, tetapi lebih pada proses
produksi mulai dari budidaya sampai dengan pengepakan/packing.
Perkembangan pertanian organik mendorong isu sertifikasi sebagai
jaminan atas dipraktikkannya pertanian organik. Saat ini diperdagangan
dunia, penjaminan pihak ketiga mendominasi penjaminan untuk produk-
produk organik. Meskipun demikian banyak petani organik seperti di
Indonesia yang kebanyakan adalah petani skala kecil sulit untuk
mendapatkan penjaminan pihak ketiga ini. Hal ini disebabkan biaya
sertifikasi yang tinggi dan prosedurnya rumit sehingga menimbulkan
hambatan serius bagi petani keluarga berskala kecil untuk bisa
mendapatkannya
Dalam kunjungan tersebut pelapor menitikberatkan pada pelaksanaan
Internal Control Sistem (ICS), harus sangat diperhatikan dan dilaksanakan
dengan baik, apabila ICS sudah dapat berjalan dengan baik maka
kemungkinan besar sertifikasi akan dapat diterima, walaupun memang
harus ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
Saran yang diberikan untuk kelompok tani Bukit lintang :
- Harus mempunyai Posko Organik, agar manajemen dapat diatur
dengan baik
- Dilakukan survey ulang untuk melengkapi data anggota kelompok tani,
sampai dengan peta wilayah dan sebagainya
- Membuat MoU untuk mengikat anggota kelompok tani, dengan sanksi
apabila melanggar
- Di lapangan disarankan terdapat filter air, barrier antara pertanian
organik dan non organik
- Berkonsultasi dengan dinas dan petugas setempat
Laporan Tahunan 2016
74 Direktorat Serealia
c. Provinsi Maluku
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Upaya Khusus
(Upsus) terus mendorong peningkatan produksi padi dan jagung di
berbagai daerah guna mendukung tercapainya target swasembada
pangan nasional. Salah satu daerah yang menjadi fokus perhatian yakni
Provinsi Maluku. Berkaitan dengan upaya ini, Menteri Pertanian (Mentan)
Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Maluku, Said Assegaff, Pandam
XVI/Pattimura, Mayjend TNI Doni Munardo, Kapolda Malulu, Brigjen Pol
Ilham Salahudin dan Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua melakukan
tanam padi di lahan cetak sawah baru 600 ha di Desa Samal, Kecamatan
Seram Utara Timur Kobi dan panen padi pada hamparan 5.000 ha di
Desa Loping Mulyo, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Maluku Tengah
pada tanggal 14 september tahun 2016. Dalam acara tersebut Menteri
Pertanian akan memberikan bantuan untuk pengembangan pertanian di
Provinsi Maluku meliputi 100 ribu ha jagung, 10 ribu ha cetak sawah baru
dari tahun 2016 hanya 3.125 ribu ha dan 250 ha untuk bawang merah.
Bantuan ini berupa benih, pupuk dan alat mesin pertanian yang dikawal
pihak TNI dengan membentuk tim brigade.
Tindaklanjut hasil kunjungan kerja Menteri Pertanian RI ke Provinsi
Maluku tersebut, kami berkoordinasi dengan Dinas Provinsi Maluku untuk
teknis realisasi pelaksanaan bantuan terkhusus untuk bantuan 100 ribu ha
benih jagung. Koordinasi kali ini dilakukan dengan Dinas Provinsi yang
diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan Provinsi Maluku beserta staf-staf.
Dalam koordinasi tersebut terungkap bahwa sebenarnya untuk bantuan
jagung Provinsi Maluku sendiri belum dapat merealisasikan bantuan
APBN-P yang diberikan secara keseluruhan (100%), bahkan Dinas
Provinsi sudah melayangkan surat kepada Dirjen Tanaman Pangan
tertanggal 26 september yang diantaranya sebagai berikut:
Memperhatikan surat Dinas Pertanian Provinsi Maluku nomor
925/2265/I/09/2016 tanggal 26 september 2016 perihal ralat usulan luas
lahan rencana pengmebangan jagung lahan khusus 5.000 ha, Dinas
Pertanian kabupaten Maluku Tengah keberatan untuk menerima
pengembangan jagung APBN-P karena berkonsentrasi untuk
pengembangan jagung TP mandiri kabupaten. Untuk itu alokasi
pengembangan jagung APBN-P untuk kabupaten Maluku Tengah sebesar
1.500 ha kami realokasi ke Kabupaten Buru.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 75
6. Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan Jagung Hibrida
Bimbingan dan sosialisasi kegiatan peningkatan jagung hibrida. Hal ini
dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan kegiatan Kementerian
Pertanian khususnya tanaman pangan. Upaya khusus dalam peningkatan
produksi jagung dilakukan berbagai cara diantaranya melalui kegiatan
Pengembangan Jagung Hibrida, baik melalui pembukaan lahan baru,
menigkatkan luas petanaman maupun dengan pengantian komoditas,
menyediakan alat mekanisasi pertanian baik untuk pra tanam maupun untuk
pasca panen agar mutu dan kwalitas hasil pertanian lebih baik.
Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi bantuan benih pengembangan
jagung hibrida seluas 41.409 ha pada 5 kabupaten (terperinci pada Tabel)
Tabel 13. Alokasi Bantuan Benih Pengembangan Jagung Hibrida di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2016
No Kabupaten
Pengembangan
Jagung Perhutani (Ha)
Pengembangan
Jagung Hibrida (Ha)
1 Blora 8.028 4.500
2 Boyolali 3.131 2.000
3 Grobogan 10.815 6.500
4 Sragen 1.028 4.000
5 Kebumen 407 1.000
Jumlah 23.409 18.000
Untuk kegiatan tahun 2016, awalnya Provinsi Gorontalo mendapat kegiatan
jagung seluas 77.000 ha tetapi karena ada pengurangan alokasi maka terjadi
pengurangan seluas 14.200 ha (pengadaan pusat), khusus Kab. Boalemo.
Dasar penarikan semua kegiatan jagung ke pusat disebabkan karena semua
satker povinsi di tarik ke pusat sementara berdasarkan jumlah satker tahun
2015 dari 6 kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo hanya Kab. Boalemo
masih satker provinsi sehingga kegiatan jagung yang ada di Kab. Boalemo di
tarik ke pusat. Penarikan ini didasari dari kebijakan Kemenkeu dalam
perampingan satker. Menurut Kemenkeu jumlah satker yang ada di
kementarian Pertanian sangat banyak sehingga menyulitkan pengawasan,
dengan perampingan jumlah satker pengawasan lebih mudah dan
penyerapan anggaran lebih bisa dikendalikan. Tahun 2017 di harapkan
hanya ada satker provinsi tidak ada lagi satker mandiri di kabupaten.
Untuk lebih jelasnya alokasi kegiatan jagung di Provinsi Gorontalo dapat
dilihat pada Tabel berikut :
Laporan Tahunan 2016
76 Direktorat Serealia
Tabel 14. Alokasi Kegiatan Jagung di Provinsi Gorontalo TA. 2016
Semula Menjadi
(Ha) (Ha)1 Kab. Boalemo 14,200 - 2 Kab. Gorontalo 22,700 22,700 3 Kab. Pohuwato 18,700 18,700 4 Kab. Bone Bolango 6,950 6,950 5 Kab. Gorontalo utara 14,450 14,450 6 Kota Gorontalo - - 7 Kab. Limboto - - 8 Kab. Marisa - -
77,000 62,800 Jumlah
KabupatenNo
Provinsi NTT mendapat kegiatan Pengembangan Jagung Hibrida seluas
81.500 ha. Kegiatan pengembangan jagung di Provinsi NTT dilakukan pada
lahan peningkatan IP pertanaman, artinya sekali tanam menjadi dua kali
tanam tetapi sebagian juga di lakukan di lahan pembukaan baru. Awalnya
Prov. NTT mendapat kegiatan jagung seluas 102.000 ha tetapi karena ada
pengurangan alokasi maka terjadi pengurangan seluas 20.500 ha, khusus
untuk Kab. Sabu Rajua dan Kab. Malaka pengadaannya ditarik ke pusat
seluas 4.500 ha. Dasar penarikan semua kegiatan jagung ke pusat
disebabkan karena semua satker povinsi di tarik ke pusat sementara
berdasarkan jumlah satker tahun 2015 dari 21 kabupaten yang ada di
Provinsi NTT hanya Kabupaten Sabu Rajua dan Kabupaten Malaka masih
satker provinsi sehingga kegiatan jagung yang ada di Kabupaten tersebut di
tarik ke pusat. Penarikan ini didasari dari kebijakan Kemenkeu dalam
perampingan satker. Menurut Kemenkeu jumlah satker yang ada di
kementarian Pertanian sangat banyak sehingga menyulitkan pengawasan,
dengan perampingan jumlah satker pengawasan lebih mudah dan
penyerapan anggaran lebih bisa dikendalikan. Tahun 2017 di harapkan
hanya ada satker provinsi tidak ada lagi satker mandiri di kabupaten. Untuk
lebih jelasnya alokasi kegiatan jagung di Provinsi NTT dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 77
Tabel 15. Alokasi Kegiatan Jagung di Provinsi NTT Tahun 2016
SEMULA MENJADI
(HA) (HA)1 Kab. Belu 5,000 4,000 2 Kab. Ende 3,500 3,500 3 Kab. Flores Timur 5,000 4,500 4 Kab. Kupang 6,000 4,500 5 Kab. Lembata 5,000 5,000 6 Kab. Manggarai 3,500 2,500 7 Kab. Ngada 4,500 4,000 8 Kab. Sikka 8,000 6,000 9 Kab. Sumba Barat 5,000 4,000
10 Kab. Sumba Timur 6,000 5,000 11 Kab. Timor Tengah Selatan 8,000 7,000 12 Kab. Timor Tengah Utara 3,000 3,000 13 Kab. Rote-Ndao 1,000 1,000 14 Kab. Manggarai Barat 2,000 2,000 15 Kab. Alor 2,000 2,000 16 Kab. Nagekeo 4,000 4,000 17 Kab. Sumba Tengah 5,000 4,000 18 Kab. Sumba Barat Daya 16,000 12,000 19 Kab. Manggarai Timur 4,000 3,500 20 Kab. Sabu Raijua 2,500 21 Kota Kupang - 22 Kab. Malaka 3,000
102,000 81,500
NTTNO
JUMLAH
7. Pengembangan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus
Dalam rangka percepatan pelaksanaan pengembangan jagung di lahan
khusus tahun 2016 direncanakan pada areal seluas 724.000 ha, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan melakukan supervise dan mempercepat proses
pengadaan bantuan benih pada masing-masing. Satuan Kerja
Provinsi/Kabupaten/Kota, untuk membantu mendorong percepatan
penyiapan proses pengadaan bantuan benih di lahan khusus di wilayah
binaan masing-masing.
- Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk pengadaan benih dilahan khusus
mendapat alokasi seluas 25.000 Ha dan dan sudah mulai droping benih
ke kabupaten.
- Provinsi jawa Timur, untuk pengadaan benih dilahan khusus mendapat
alokasi seluas 58.000 ha dilaksanakan di lahan Perhutani.
Laporan Tahunan 2016
78 Direktorat Serealia
- Provinsi Maluku Utara Mendapat kegiatan jagung lahan khusus seluas
5.000 ha dan kegiatan APBN seluas 3.000 ha. Data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 16. Alokasi Kegiatan Jagung Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
APBN APBNP
Kab. Halmahera Tengah -
Kab. Halmahera Barat 1,000 4,000
Kab. Halmahera Timur 500
Kab. Kepulauan Sula 500
Kab. Halmahera Selatan 500
Kab. Halmahera Utara 500
Kab. Pulau Morotai -
Kota Ternate - 250
Kota Tidore Kepulauan - 750
Jumlah 3,000 5,000
MALUKU UTARALUAS (Ha)
- Provinsi Maluku mengusulkan akan melaksanakan kegiatan tersebut pada
areal seluas 5.000 ha yang tersebar di 6 kabupaten. Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 17. Alokasi Kegiatan Jagung Lahan Khusus Provinsi Maluku Tahun
2016
8. Pengembangan Karakter SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development)
secara makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan
manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses
peningkatan di sini mencakup perencanaan pengembangan dan
pengelolaan sumber daya manusia. Secara mikro, dalam arti lingkungan
suatu unit kerja Direktorat Serealia, maka sumber daya manusia adalah
tenaga kerja atau pegawai didalam suatu organisasi, yang mempunyai
peran penting dalam mencapai keberhasilan swasembada padi,
keberlanjutan swasembada jagung serta pengembangan komoditas
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 79
potensial seperti sorgum dan gandum, yang merupakan salah satu tugas
pokok terpenting dalam Kementerian Pertanian.
Dari statement diatas, jelaslah betapa pentingnya peranan dan kedudukan
pegawai Direktorat Serealia sebagai unsur pelaksana kegiatan pemerintah
khususnya pada pencapaian kinerja bagi Kementerian Pertanian. Sehingga
diperlukan sumber pegawai yang handal dalam mengantisipasi berbagai
persoalan, tantangan – tantangan yang semakin berat dan komplek.
Sehubungan hal tersebut guna meningkatkan kualitas pegawai Direktorat
Serealia dipandang perlu dilaksanakan kegiatan Pengembangan Karakter
Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu tempat diluar lingkungan kantor yang
memiliki fasilitas memadai untuk kegiatan pengembangan karakter yang
dapat mengakomodir suluruh pegawai Direktorat Serealia.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan karakter Sumber Daya Manusia
(SDM adalah seluruh pegawai Direktorat Serealia yang telah dilaksanakan
pada tanggal 3 – 6 Maret 2016 di Hotel Augusta – Pelabuhan Ratu
Sukabumi, Jawa Barat dihadiri oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dr.
Ir. Hasil Sembiring, M.Sc, Direktur Serealia Dr. Ir. Nandang Sunandar, M.P,
Eris Firmansyah, M. P Ketua UPTD Pertanian Wilayah Pelabuhan Ratu
Sukabumi, Ujang Syafei Ketua KTNA Kec. Pelabuhan Ratu Sukabumi.
Peserta kegiatan pengembangan karakter Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah pegawai Direktorat Serealia sebanyak 89 (delapan puluh sembilan)
orang.
Narasumber kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri dari
pejabat Esselon I, II, III, IV lingkup Direktorat Budidaya Serealia dan
Narasumber dari Eris Firmansyah, M. P, Ketua UPTD Pertanian Wilayah
Pelabuhan Ratu Sukabumi, Ujang Syafei Ketua KTNA Kecamatan
Pelabuhan Ratu Sukabumi dengan materi Tanam Padi Jajar Legowo dan
praktek cara tanam jajar legowo serta motivator pengembangan karakter
Sumber Daya manusia (SDM) oleh Awan Darmawan.
a. Acara kegiatan Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia (SDM)
Direktorat Serealia dibagi dalam 3 (tiga) sesi sebagai berikut :
1) Acara Konsolidasi dipandu oleh para pejabat Eselon III (para Kasubdit)
dan Eselon IV (Kepala Seksi), Kepala Subbag Tata Usaha, pada
kesempatan konsolidasi semua staf diberi kesempatan untuk
menyampaikan uneg-uneg, saran, dan kritik untuk perbaikan kinerja
Direktorat Budidaya Serealia kedepan. Semua pertanyaan dan
permasalahan yang ada sehari – hari langsung ditanggapi dengan
baik dan di carikan solusinya baik itu masalah koordinasi maupun
sinkronisasi antar unit kerja lingkup Direktorat Serealia akan terus
ditingkatkan dan diperbaiki ,secara umum semua staf dalam
pelaksanaan tugas sehari –hari tidak ada kendala yang berarti.
Laporan Tahunan 2016
80 Direktorat Serealia
Gambar 4. Pembukaan Pertemuan Pengembangan Karakter SDM Direktorat Serealia
Tahun 2016
2) Materi Padi Jajar Legowo dan Praktek Cara Tanam Jajar Legowo oleh
Eris Firmansyah, M. P Ketua UPTD Pertanian Wilayah Pelabuhan
Ratu Sukabumi
Proses bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi
hal yang sangat penting bagi kehidupan negara Indonesia, bagaimana
tidak beras menjadi salah satu produk yang sangat penting, ini
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 81
dikarenakan beras menjadi produk yang termasuk pada Sembilan
bahan pokok.
Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi,
mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran,
pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain
sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani
dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih
yaitu dengan Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
“Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego”
yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan
populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan
memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi
berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih
banyak berada di pinggir.
Gambar 5. Pengarahan dan Praktek Cara Tanam Jajar Legowo
3) Motivator pengembangan karakter Sumber Daya manusia (SDM) oleh
Awan Darmawan
Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat
Serealia mengundang pembicara/motivator Bapak Awan Darmawan
pada kesempatan yang baik tersebut motivator menyampaikan
tentang :
Laporan Tahunan 2016
82 Direktorat Serealia
Hipnotis dan Hipnoterapi :
Suatu hal yang munkin sudah tidak asing bagi orang lain dan masih
baru untuk kita ketahui. Cukup dengan kata “Hipnotis & Hipnoterapi”,
ini merupakan suatu penemuan yang luar biasa baginya. Sebab
secara langsung maupun tidak, Hipnotis & Hipnoterapi ini sudah
banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Di sisi lain, mungkin penggunaan Hipnotis & Hipnoterapi bisa jadi
bermanfaat di dalam bidang kedokteran, psikiatri, atau psikologi,
keperawatan, Guru atau Pendidik, kepolisian, dan masih banyak lagi.
Hypnotherapy adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk
melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini
tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar
sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan
cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang
diberikan.
Secara konvensional, Hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka
yang memenuhi persyaratan dasar, yaitu : (1). Bersedia dengan
sukarela (2). Memiliki kemampuan untuk fokus (3). Memahami
komunikasi verbal.
b. Kesan – kesan Staf Direktorat Serealia
Perwakilan dari staf Direktorat Serealia yang dalam hal ini disampaikan
oleh Muhamad Gazali Hamzah,SP (Kasi Padi Irigasi) beliau mewakili
seluruh Staf mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas
kekompakan teman – teman Direktorat Serealia, ketaatan dan kesetiaan
kepada Negara, bermoral dan bermental baik, profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Aparatur Negara yang
sangat berperan menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan Negara, serta mampu menjadi perekat persatuan dan
kesatuan bangsa.
c. Aerobic, Fun Team Game Buillding
Aerobic merupakan senam pagi yang membuat jiwa dan raga kita sehat
yang dipandu oleh instruktur senam, karena didalam badan yang sehat
terdapat jiwa yang kuat. Dilanjutkan dengan Fun Team Game Buillding
yang meliputi permainan – permainan yang mengedepankan
kebersamaan, konsentrasi dan kekompakan dari masing – masing
peserta namun tetap merupakan permainan yang sangat menyenangkan
dan menyehatkan jiwa dan raga, dengan permainan – permainan ini
diharapkan para peserta dapat lebih meningkatkan kerjasama dan
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 83
konsentrasi dalam bekerja, khususnya di lingkup Direktorat Serealia dan
pada umumnya di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
9. Peningkatan Kemampuan Staf Teknis
Mengingat tantangan peningkatan produksi serealia yang semakin besar
maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan peningkatan kemampuan
teknis kepada staf Direktorat Serealia khususnya staf teknis yang
bersentuhan langsung dengan fungsi pemberian bimbingan teknis dan
supervisi dibidang peningkatan produksi Serealia. Diharapkan dengan
pelaksanaan peningkatan kemampuan teknis ini maka pengusaan
bahan/materi yang terkait peningkatan produksi komoditi serealia dari
seluruh staf Direktorat Serealia khususnya staf teknis dapat meningkat.
Kegiatan peningkatan kemampuan staf teknis mampu menciptakan
keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan, diharapkan akan memiliki
kesadaran untuk berkontribusi dan memberikan pelayanan prima dan
optimal. Kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan dari staf lingkup Direktorat Serealia
khususnya staf teknis terkait bahan/materi peningkatan produksi komoditi
serealia sebagai bekal dalam melaksanakan salah satu fungsi Direktorat
Serealia berupa pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
peningkatan produksi Serealia.
Kegiatan Peningkatan kemampuan staf teknis Direktorat Serealia
dilaksanakan pada tanggal 18 – 19 Maret 2016 di Balai Besar Penelitian
Gambar 6. Pengembangan Karakter
Laporan Tahunan 2016
84 Direktorat Serealia
Padi (BBP Padi), Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
Narasumber kegiatan Peningkatan kemampuan staf teknis Direktorat
Serealia adalah peneliti / mentor dari Balai Besar Penelitian Padi (BBP Padi)
dan Peserta kegiatan Peningkatan kemampuan staf teknis Direktorat
Serealia sebanyak 40 orang yang terdiri dari staf teknis dan beberapa staf
administrasi.
Beberapa materi yang akan dibahas dalam pelaksanaan kegiatan
Peningkatan kemampuan staf teknis Direktorat Serealia adalah :
a. Pengetahuan tentang pengembangan padi secara umum dari awal
pengolahan lahan sampai kepada panen dan pasca panen
b. Pengetahuan tentang tanam jajar legowo
c. Pengetahuan tentang pengembangan varietas
d. Pengetahuan tentang penyiapan benih
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 85
V. KEGIATAN KETATAUSAHAAN
1. Urusan Kepegawaian
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai
di lingkungan Direktorat Serealia adalah memberikan pelayanan administrasi
kepegawaian yang cepat dan akurat. Pelayanan tersebut meliputi: kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, pensiun, Taspen, Karpeg,
BPJS dan lain-lain.
a. Jumlah pegawai Tahun 2016
Jumlah pegawai Direktorat Serealia keadaan sampai dengan Desember
2016 sebanyak 62 orang, terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil (PNS) 62
orang, dan tenaga honorer 12 orang, dengan rincian berdasarkan golongan
sebagai berikut:
- Golongan IV : 11
- Golongan III : 38
- Golongan II : 13
- Golongan I : -
- Tenaga Honorer : 12
Jumlah : 74
Distribusi pegawai pada masing-masing unit kerja (Subdirektorat dan
Subbag Tata Usaha) sebagai berikut :
Tabel 18. Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
Honorer
IV III II I
1 Direktur 1 - - - - 1
2 Subdit IRA 2 10 1 - - 13
3 Subdit THLK 4 5 2 - - 11
4 Subdit Jagung 4 10 1 - 15
5 Subbag TU 13 9 - 12 34
Total 11 38 13 - 12 74
GolonganNo. Unit Kerja Jumlah
b. Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat pegawai dilaksanakan dua kali setiap tahun yaitu pada
bulan April dan Oktober. Pada tahun 2016 jumlah pegawai yang mengalami
kenaikan pangkat sebanyak 3 orang dan seluruhnya pada periode April –
Oktober 2016, yaitu:
Laporan Tahunan 2016
86 Direktorat Serealia
Periode April 2016 sebanyak 2 orang:
1) Sri Mulyani,S.P, M.Si Gol. III/d ke Gol. IV/d
2) Hasnul Fajri, SP, M.Si Gol. III/c ke Gol. III/d
Periode Oktober 2016 :
1) Luisa Elizabeth Lelametan, A.Md Gol. III/a ke Gol. III/b
c. Kenaikan gaji berkala
Kenaikan gaji berkala diusulkan setiap bulan sepanjang tahun mengacu
pada kenaikan gaji berkala terakhir. Pada tahun 2016 telah selesai
kenaikan gaji berkala yang telah diusulkan sebanyak 29 orang terdiri dari
Gol. IV 6 orang, Gol. III 18 orang, dan Gol. II 5 orang, dengan rincian per
bulan sebagai berikut:
Periode Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des Jml
3 2 5 6 - 2 2 1 3 1 1 3 29
d. Pensiun
Jumlah pegawai yang telah mencapai purna tugas pada tahun
2013sebanyak 2 orang yaitu :
1) Ir. Wasitohadi TMT 01-10-2016
2) Dra. Minaria Purba TMT 01-01-2017
e. Mutasi Pegawai Tahun 2016
Mutasi pegawai adalah hal yang biasa dilakukan dilingkungan PNS baik
yang menyangkut penggantian pejabat maupun rotasi pegawai. Pada tahun
2016 mutasi dilingkungan Direktorat Serealia ke Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor : 73/HK.310/c/9/2016 terdiri dari :
Mutasi Kurang Sebanyak 2 Orang, atas nama :
1) Noer Sandjojo Patwanto, SE, M.M Penata Tk I (III/d)
2) Endang Tri Wahyuni, SP Penata Muda (III/a)
Sesuai dengan Surat Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Nomor : 3086 / KP.250/C1.3/1/2016 tentang Pegawai Negeri Sipil
Eks Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ke
Direktorat Serealia sebanyak 2 ( dua) pegawai terdiri dari :
1) Ir. Rosita Anggraini, M.M Pembina ( IV/a)
2) Fitra Gunadi, S.TP, ME Penata Tk I ( III/d)
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 87
f. Pengadaan Pegawai
Pada tahun 2016 Direktorat Serealia Tenaga Kontrak sebanyak 12 orang,
yaitu atas nama :
1) Liana Dwi Septiningrum, SE, M.M
2) Lady Intan Melvinasari, SP
3) Deddy Zulkarnaen
4) Krisna Saraswati
5) Retno Handayani
6) Harry Wicaksono
7) Zulkarnaen
8) Mahyudin
9) Hasmawi
10) Mardapot Parulis, S. S.kom
11) Edy Suwanto
12) Benny Suswanto
g. Pembuatan Kartu KARPEG dan TASPEN
Kartu Pegawai (KARPEG) merupakan identitas harus dimiliki oleh masing-masing PNS sedangkan TASPEN adalah sebagai asuransi pensiun tabungan hari tua bagi pegawai yang diberikan apabila pegawai telah di angkat sebagai PNS (100%). Pada tahun 2016 dari Direktorat Serealia mengusulkan pembuatan KARPEG dan TASPEN.
h. Permasalahan
Permasalahan dibidang Kepegawaian adalah Up dating data pegawai ke dalam Program Sistim Managemen Kepegawaian (SIMPEG) khususnya bagi pegawai yang mengikuti Seminar/Lokakarya dan tidak melaporkan hasilnya ke Subbagian Tata Usaha, Kedepan kepada pegawai yang mengikuti Diklat Seminar/Lokakarya hasilnya segera disampaikan ke Subbagian Tata Usaha. Selain itu dipandang perlu adanya pegawai yang pensiun pada tahun 2016 dan 2017 yang akan datang.
i. Pengurusan Gaji
Selama tahun 2016 telah diselesaikan pengurusan gaji pegawai periode Januari–Desember sebesar Rp. 3.150.736.600,- (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Enam Ratus Rupiah), dengan rincian per bulan sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016
88 Direktorat Serealia
Tabel 19. Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Serealia Tahun 2016
No. Bulan Jumlah PNS Jumlah Gaji
1 Januari 62 240,869,900
2 Februari 62 240,869,900
3 Maret 61 238,233,500
4 April 62 242,478,700
5 Mei 62 242,787,500
6 Juni 62 243,031,300
7 Gaji ke 13 62 243,031,300
8 Juli 62 243,425,000
9 Agustus 62 243,766,700
10 September 65 252,539,100
11 Oktober 64 246,406,700
12 November 64 246,235,600
13 Desember 64 227,061,400
TOTAL 3,150,736,600
2. Urusan Persuratan
Tugas Urusan Persuratan meliputi regristasi surat-surat masuk, surat-surat keluar, pengiriman dan penerimaan berita serta perpustakaan. Pada tahun 2016 kegiatan Urusan Persuratan adalah sebagai berikut:
- Surat yang masuk pada tahun 2016 adalah 2.557 eksemplar terdiri dari surat biasa, undangan, laporan, SK, notulen rapat dan proposal.
- Laporan dan majalah yang diterima tahun 2016 adalah 1.092 buku, terdiri dari laporan, majalah sinar tani, buletin, tabloid dan majalah lainnya.
- Surat keluar sebanyak 607 nomor, pengiriman surat keluar melalui pos, titipan kilat, faximile dan diantar langsung.
- Perpustakaan menerima buku, majalah dan leaflet yang diterima dari instansi lain. Peminjam buku-buku di perpustakaan belum banyak walaupun telah diinformasikan koleksi buku-buku baru di perpustakaan secara berkala.
- Publikasi yang diterbitkan oleh Direktorat Serealia berupa buku, booklet, leaflet brosur dan poster.
3. Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan
Kegiatan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan pada umumnya
melaksanakan tugas-tugas meliputi perencanaan dan pelayanan
penggunaan sarana dan prasarana kantor, melaksanakan kebersihan kantor,
keamanan, pemeliharaan barang-barang inventaris kantor,
pemeliharaan/perawatan kendaraan dinas. Pada tahun 2016 kegiatan Urusan
Rumah Tangga dan Perlengkapan sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 89
- Pelaksanaan renovasi kamar mandi,ruang subdit Padi Ira,dapur
berkoordinasi dengan Sekertariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
- Pemeliharaan/perbaikan AC di setiap ruangan
- Pemeliharaan/perbaikan sarana penunjang kantor berupa komputer,
printer, laptop/Notebook dan Telepon.
- Upgrade komputer/menganti atau menambah komponen-komponen
komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi sebanyak 10 unit :
Subbag Tata Usaha : 4 Unit
Subdit Padi Tadah Hujan Lahan Kering : 2 Unit
Subdit Padi Irigasi dan Rawa : 2 Unit
Subdit Jagung dan Serealia lainnya : 2 Unit
- Rekstrukturisasi jaringan internet dari kabel UTP Cat 5 ke Cat 6 Serta
penambahan switch gigabyte 8 port sebanyak 4 buah dan membuat V-
LAN Jaringan.
- Perbaikan pompa air dan instalasinya
- Pemeliharaan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 20 unit berupa
perpanjangan STNK, service dan perbaikan serta pengadaan bahan
bakar.
- Pemeliharaan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 7 unit berupa
perpanjangan STNK, service dan perbaikan serta pengadaan bahan
bakar.
- Pengiriman backup persediaan semester 1 dan 2 ke Sekertariat Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan sebagai Unit Akutansi Kuasa Pengguna
Barang, serta membuat laporan stock opname persediaan barang habis
pakai.
- Pengamanan kantor dilaksanakan oleh 1 orang satpam pada siang hari
dan malam hari dipusatkan di Sekertariat Jenderal Tananan Pangan
- Untuk kebersihan kantor Direktorat Serealia untuk area luar ruang dan
kamr mandi menggunakan jasa cleaning service, sedangkan petugas
kebersihan dalam ruang kerja sebanyak 4 orang.
- Peningkatan jaringan internet dengan menggunakan kabel lan dan
accespoin
- Pengadaan perlengkapan dan inventaris kantor pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Drone : 2 unit
Printercolor : 3 unit
Printer portable : 2 unit
Hardis Eksternal (1TB) : 3 unit
Meja kerja ½ biro : 12 unit
Kursi kerja : 12 unit
lemari kerja : 10 unit
Laporan Tahunan 2016
90 Direktorat Serealia
Lemari Arsip : 10 unit
AC Casette 3 PK : 1 unit
Water dispenser : 6 unit
Filing Cabinet : 5 unit
4. Urusan Pelaporan
Urusan Pelaporan merupakan Sekretariat Tim Pelaporan Direktorat Serealia
bertugas memproses (finalisasi, penggandaan, penjilidan) dan pengiriman
laporan-laporan baik yang bersifat reguler maupun insidentil yang disusun
oleh Tim Pelaporan Direktorat Serealia. Pada tahun 2016 kegiatan Urusan
Pelaporan adalah:
- Laporan Bulanan Direktorat Serealia (Januari-Desember 2016)
- Laporan Bahan Rapim Departemen Pertanian dari Direktorat Serealia.
- Laporan Bulanan Kegiatan Menteri Pertanian yang berkaitan dengan
Direktorat Budidaya Serealia.
- Laporan Tahunan 2016 Direktorat Serealia.
- Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016 (LAKIP)
5. Pelaksanaan DIPA Pusat TA 2016
Direktorat Serealia pada tahun anggaran 2016 mendapat alokasi anggaran melalui Program Ketahanan Pangan sebesar Rp. 94.513.680.000-,. Karena adanya (Penghematan) anggaran menjadi sebesar Rp 9.290.936.000-,. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp 8.843.684.762-, atau 95,19%, sisa anggaran sebesar Rp 447.251.238,- atau 4,81%. Realisasi anggaran Direktorat Serealia Tahun 2016 per unit kerja sampai dengan 31 Desember 2016 seperti pada tabel berikut :
Tabel 20. Realisasi Anggaran Direktorat Serealia Tahun 2016 Sampai dengan 31 Desember 2016
Rp % Rp %
1 Subdit Padi IRA 6,616,750,000 3,625,509,000 2,991,241,000 2,836,503,660 94.83 154,737,340 5.17
2 Subdit THLK 3,854,936,000 1,275,186,000 2,538,230,000 2,390,109,026 94.16 148,120,974 5.84
3 Subdit Jagung 82,534,330,000 80,067,382,000 2,466,948,000 2,374,204,305 96.24 92,743,695 3.76
4 Subbag TU 1,549,184,000 254,667,000 1,294,517,000 1,242,867,771 96.01 51,649,229 3.99
Total 94,555,200,000 85,222,744,000 9,290,936,000 8,843,684,762 95.19 447,251,238 4.81
No Anggaran
(Rp)
Realisasi SisaUnit Kerja
Blokir
(Rp)
Sisa Pagu
(Rp)
Data secara rinci per mata anggaran dan per kegiatan Tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran.
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 91
IV. PENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap akuntabilitas
kinerja Direktorat Serealia tahun 2016, Perkembangan produksi padi selama
periode tahun 2012-2016 menunjukan trend pertumbuhan yang positif,
meningkat dari 69,06 juta ton GKG pada tahun 2012 menjadi 79,14 juta ton GKG
tahun 2016 atau mengalami pertumbuhan rata-rata 3,50% per tahun.
Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2012-2016 menunjukan
trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,39 juta ton pipilan kering pada
tahun 2012 menjadi 23,16 juta ton pipilan kering tahun 2016 atau rata-rata
pertumbuhan 4,86% per tahun.
Produksi padi tahun 2016 berdasarkan (Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-
BPS tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY) mencapai 79,141.352 ton Gabah Kering
Giling (GKG). Meningkat sebesar 3,743 juta ton GKG (104,96%) bila
dibandingkan dengan pencapaian produksi tahun 2015 sebesar 75,397 juta ton
GKG. dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar
6,00 juta ton GKG (108,20%)
Produksi jagung tahun 2016 (Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS
tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY) mencapai 23,16 juta ton PK atau 96,50% dari
target 24,00 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,84 juta ton PK). Apabila
dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar 3,55
juta ton PK (18,10%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir
terjadi kenaikan sebanyak 3,23 juta ton PK (16,21%).
Produktivitas kegiatan utama padi mencapai 64,21 ku/ha. Apabila dibandingkan
dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar
52,35 ku/ha maka produktivitas kegiatan utama padi mencapai 122,656% atau
tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target
kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian
produktivitas kegiatan utama padi tergolong sangat berhasil. Produktivitas
kegiatan utama jagung mencapai 61,70 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan
target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 52,63
ku/ha maka produktivitas kegiatan utama jagung mencapai 117,23% atau
tergolong sangat berhasil. Begitu pula apabila dibandingkan dengan target
kegiatan dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, capaian
produktivitas kegiatan utama jagung tergolong sangat berhasil.
Laporan Tahunan 2016
92 Direktorat Serealia
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 93
Lampiran 1
Struktur Organisasi Direktorat Serealia
DIREKTORAT SEREALIA
SUBDIREKTORAT PADI IRIGASI DAN RAWA
SEKSI INTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN RAWA
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN RAWA, DAN
PEMBERDAYAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBDIREKTORAT PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN
KERING
SEKSI INTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN
KERING
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN
KERING, DAN PEMBERDAYAAN
SUBDIREKTORAT JAGUNG DAN SEREALIA LAIN
SEKSI INTENSIFIKASI JAGUNG DAN SEREALIA
LAIN
SEKSI EKSTENSIFIKASI JAGUNG DAN SEREALIA
LAIN, DAN PEMBERDAYAAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
Laporan Tahunan 2016
94 Direktorat Serealia
Lampiran 2
1 Aceh 429,904 415,526 50.72 2,107,642
2 Sumatera Utara 774,945 749,029 52.62 3,941,097
3 Sumatera Barat 546,633 528,352 50.87 2,687,655
4 R i a u 117,924 113,980 39.39 448,965
5 Kepulauan Riau 421 407 36.02 1,466
6 J a m b i 174,547 168,710 46.88 790,991
7 Sumatera Selatan 889,591 859,841 46.46 3,994,574
8 Kep. Babel 11,579 11,192 32.56 36,441
9 Bengkulu 171,932 166,182 43.00 714,634
10 Lampung 694,317 671,097 51.94 3,486,015
11 DKI Jakarta 1,475 1,426 67.45 9,619
12 Jawa Barat 2,138,433 2,066,917 60.08 12,418,727
13 Banten 415,125 401,242 54.01 2,167,260
14 Jawa Tengah 1,950,242 1,885,020 56.84 10,714,169
15 DI Yogyakarta 165,840 160,294 58.76 941,904
16 Jawa Timur 2,161,855 2,089,557 60.74 12,692,802
17 B a l i 154,811 149,634 61.21 915,958
18 NTB 482,645 466,504 51.13 2,385,129
19 NTT 262,124 253,358 34.11 864,270
20 Kalimantan Barat 519,888 502,501 32.34 1,625,220
21 Kalimantan Tengah 264,854 255,996 35.19 900,943
22 Kalimantan Selatan 539,298 521,263 43.53 2,269,093
23 Kalimantan Timur 111,449 107,722 46.02 495,787
24 Kalimantan Utara 37,022 35,784 37.47 134,071
25 Sulawesi Utara 140,722 136,016 49.72 676,276
26 Gorontalo 68,865 66,562 49.71 330,881
27 Sulawesi Tengah 252,496 244,052 49.22 1,201,239
28 Sulawesi Selatan 1,099,527 1,062,755 53.18 5,651,864
29 Sulawesi Barat 101,198 97,813 51.39 502,635
30 Sulawesi Tenggara 143,861 139,049 48.57 675,317
31 Maluku 28,916 27,949 43.97 122,901
32 Maluku Utara 21,362 20,648 38.83 80,171
33 Papua 48,073 46,465 45.09 209,495
34 Papua Barat 7,404 7,157 43.02 30,789
14,929,279 14,430,001 52.82 76,226,000 I n d o n e s i a
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan
produksi padi tahun 2016
NO ProvinsiLuas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Provitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 95
Lampiran 3
LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 Aceh 60,000 57,000 43.86 250,000
2 Sumatera Utara 284,223 270,690 62.70 1,697,315
3 Sumatera Barat 116,913 111,441 69.80 777,819
4 Riau 18,004 17,488 24.44 42,741
5 Jambi 11,360 10,819 61.15 66,157
6 Sumatera Selatan 61,112 51,057 61.70 315,000
7 Bengkulu 21,259 20,247 46.92 95,000
8 Lampung 439,777 417,788 54.17 2,263,284
10 Bangka Belitung 285 271 41.14 1,114
9 Kep. Riau 320 290 34.14 990
11 Dki Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 195,754 167,140 77.46 1,294,699
13 Jawa Tengah 699,313 664,348 57.13 3,795,163
14 D.I Yogyakarta 70,782 69,411 45.06 312,738
15 Jawa Timur 1,321,792 1,267,022 52.55 6,657,805
16 Banten 5,000 4,850 38.95 18,891
17 Bali 20,138 19,179 26.78 51,360
18 Nusa Tenggara Barat 175,703 165,918 66.37 1,101,243
19 Nusa Tenggara Timur 345,374 328,105 26.37 865,054
20 Kalimantan Barat 54,790 49,641 40.28 199,930
21 Kalimantan Tengah 3,150 3,000 33.44 10,030
22 Kalimantan Selatan 26,287 25,035 59.73 149,533
23 Kalimantan Timur 3,199 3,047 39.06 11,902
24 Kalimantan Utara 684 650 26.17 1,700
25 Sulawesi Utara 159,607 155,133 34.64 537,427
26 Sulawesi Tengah 73,086 69,432 46.84 325,197
27 Sulawesi Selatan 384,828 365,587 54.71 2,000,000
28 Sulawesi Tenggara 27,635 25,568 26.49 67,733
29 Gorontalo 167,085 169,901 52.01 883,641
30 Sulawesi Barat 35,984 34,185 45.71 156,271
31 Malulku 5,967 5,683 37.16 21,120
32 Maluku Utara 5,798 5,521 33.51 18,500
34 Papua Barat 1,421 1,222 20.46 2,500
33 Papua 3,369 3,332 24.44 8,143
4,800,000 4,560,000 52.63 24,000,000
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
No. PROVINSI
Jumlah
Tahun 2016
Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019
Laporan Tahunan 2016
96 Direktorat Serealia
Lampiran 4
Lampiran Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 97
Lampiran 5
Penetapan Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016
Laporan Tahunan 2016
98 Direktorat Serealia
Lampiran 6
Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016*
thd 2015
1 NAD 1,788,738 1,956,940 1,820,062 2,331,046 2,321,328 7.52 (0.42)
2 SUMUT 3,715,514 3,727,249 3,631,039 4,044,829 4,403,157 4.50 8.86
3 SUMBAR 2,368,390 2,430,384 2,519,020 2,550,609 2,606,640 2.43 2.20
4 RIAU 512,152 434,144 385,475 393,917 375,880 (7.21) (4.58)
5 JAMBI 625,164 664,535 664,720 541,486 802,080 8.98 48.13
6 SUMSEL 3,295,247 3,676,723 3,670,435 4,247,922 5,174,460 12.24 21.81
7 BENGKULU 581,910 622,832 593,194 578,654 689,767 4.76 19.20
8 LAMPUNG 3,101,455 3,207,002 3,320,064 3,641,895 4,047,057 6.94 11.13
9 BABEL 22,395 28,480 23,481 27,068 37,909 16.24 40.05
10 RIAU KEPULAUAN 1,323 1,370 1,403 959 685 (13.56) (28.57)
11 DKI JAKARTA 11,044 10,268 7,541 6,361 5,734 (14.77) (9.86)
12 JABAR 11,271,861 12,083,162 11,644,899 11,373,144 12,149,513 2.02 6.83
13 JATENG 10,232,934 10,344,816 9,648,104 11,301,422 11,242,464 2.74 (0.52)
14 DI YOGYA 946,224 921,824 919,573 945,136 898,505 (1.24) (4.93)
15 JATIM 12,198,707 12,049,342 12,397,049 13,154,967 13,540,950 2.68 2.93
16 BANTEN 1,865,893 2,083,608 2,045,883 2,188,996 2,354,400 6.10 7.56
17 BALI 865,553 882,092 857,944 853,710 859,775 (0.15) 0.71
18 NTB 2,114,231 2,193,698 2,116,637 2,417,392 2,101,820 0.35 (13.05)
19 NTT 698,566 729,666 825,728 948,088 853,498 5.61 (9.98)
20 KALBAR 1,300,100 1,441,876 1,372,695 1,275,707 1,469,619 3.56 15.20
21 KALTENG 755,507 812,652 838,207 893,202 845,095 2.97 (5.39)
22 KALSEL 2,086,221 2,031,029 2,094,590 2,140,276 2,304,406 2.58 7.67
23 KALTIM 561,959 439,439 426,567 408,782 328,893 (12.11) (19.54)
24 KALTARA 124,724 115,620 112,102 87,795 (8.01) (21.68)
24 SULUT 615,062 638,373 637,927 674,169 675,417 2.40 0.19
25 SULTENG 1,024,316 1,031,364 1,022,054 1,015,368 1,066,279 1.04 5.01
26 SULSEL 5,003,011 5,035,830 5,426,097 5,471,806 5,890,871 4.23 7.66
27 SULTRA 516,291 561,361 657,617 660,720 664,300 6.72 0.54
28 GORONTALO 245,786 295,913 314,704 331,220 332,315 8.08 0.33
29 SULAWESI BARAT 412,338 445,030 449,621 461,844 553,252 7.87 19.79
30 MALUKU 84,271 101,835 102,761 117,791 117,636 9.06 (0.13)
31 MALUKU UTARA 65,686 72,445 72,074 75,265 78,800 4.73 4.70
32 PAPUA BARAT 30,245 29,912 27,665 30,219 26,308 (3.08) (12.94)
33 PAPUA 138,032 169,791 196,015 181,769 234,744 15.08 29.14
36,526,663 37,493,020 36,663,049 38,970,026 40,191,566 2.46 3.13
32,529,463 33,786,689 34,183,416 36,427,815 38,949,786 4.63 6.92
69,056,126 71,279,709 70,846,465 75,397,841 79,141,352 3.50 4.97INDONESIA
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
N0.
TAHUN
PROPINSI
% Pertumbuhan
Sumber: BPS-RI (diolah)
*) Tahun 2016 merupakan prediksi produksi padi
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 99
Lampiran 7
Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016Rerata 2012-
2016*)
2016*)
terhadap
2015
1 Aceh 167,285 177,842 202,318 205,125 286,730 15.31 39.78
2 Sumatera Utara 1,347,124 1,183,011 1,159,795 1,519,407 1,558,141 4.85 2.55
3 Sumatera Barat 495,497 547,417 605,352 602,549 714,820 9.81 18.63
4 Riau 31,433 28,052 28,651 30,870 32,746 1.30 6.08
5 Jambi 25,571 25,690 43,617 51,712 81,639 36.67 57.87
6 Sumatera Selatan 112,917 167,457 191,974 289,007 624,887 57.43 116.22
7 Bengkulu 103,771 93,988 72,756 52,785 141,391 27.10 167.86
8 Lampung 1,760,275 1,760,278 1,719,386 1,502,800 1,708,097 (0.31) 13.66
9 Kep. Bangka Belitung 967 783 721 666 837 (2.22) 25.68
10 Kep. Riau 849 790 703 473 1,008 15.61 113.11
11 DKI Jakarta 6 - - - - 0.00 0.00
12 Jawa Barat 1,028,653 1,101,998 1,047,077 959,933 1,534,612 13.42 59.87
13 Jawa Tengah 3,041,630 2,930,911 3,051,516 3,212,391 3,560,108 4.14 10.82
14 D.I. Yogyakarta 336,608 289,580 312,236 299,084 309,752 (1.70) 3.57
15 Jawa Timur 6,295,301 5,760,959 5,737,382 6,131,163 6,266,878 0.04 2.21
16 Banten 9,819 12,038 10,514 11,870 20,550 23.99 73.13
17 Bali 61,873 57,573 40,613 40,603 52,267 (1.93) 28.73
18 Nusa Teng. Barat 642,674 633,773 785,864 959,973 1,249,612 18.73 30.17
19 Nusa Teng. Timur 629,386 707,642 647,108 685,081 664,035 1.67 (3.07)
20 Kalimantan Barat 170,123 159,973 135,461 103,742 109,473 (9.80) 5.52
21 Kalimantan Tengah 7,947 6,217 8,138 8,189 15,537 24.87 89.73
22 Kalimantan Selatan 112,066 107,043 117,986 128,505 194,541 16.51 51.39
23 Kalimantan Timur 9,940 4,864 7,567 8,379 15,605 25.37 86.24
24 Kalimantan Utara 973 1,235 1,032 1,036 2.72 0.39
25 Sulawesi Utara 440,308 448,002 488,362 300,490 562,556 14.87 87.21
26 Sulawesi Tengah 141,649 139,266 170,203 131,123 293,679 30.39 123.97
27 Sulawesi Selatan 1,515,329 1,250,202 1,490,991 1,528,414 1,950,384 7.97 27.61
28 Sulawesi Tenggara 78,447 67,578 60,600 68,141 88,931 4.69 30.51
29 Gorontalo 644,754 669,094 719,780 643,512 854,393 8.38 32.77
30 Sulawesi Barat 122,554 128,327 110,665 100,811 236,073 29.05 134.17
31 Maluku 18,281 11,940 10,568 13,947 17,999 3.71 29.05
32 Maluku Utara 25,543 29,421 19,555 11,728 8,564 (21.34) (26.98)
33 Papua 6,393 7,034 7,282 6,666 5,400 (3.47) (18.99)
34 Papua Barat 2,049 2,137 2,450 2,264 2,634 6.92 16.34
INDONESIA 19,387,022 18,511,853 19,008,426 19,612,435 23,164,915 4.86 18.11
Tahun
No Provinsi
% Pertumbuhan
Sumber: BPS-RI (diolah)
*) Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY
Laporan Tahunan 2016
100 Direktorat Serealia
Lampiran 8
Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016* thd
2015
1 NAD 387,803 419,183 376,137 461,060 444,931 4.23 (3.50)
2 SUMUT 765,099 742,968 717,318 781,769 837,553 2.44 7.14
3 SUMBAR 476,422 487,820 503,198 507,545 519,196 2.18 2.30
4 RIAU 144,015 118,518 106,037 107,546 100,408 (8.36) (6.64)
5 JAMBI 149,369 153,243 145,990 122,214 172,658 5.71 41.27
6 SUMSEL 769,725 800,036 810,900 872,737 1,028,777 7.70 17.88
7 BENGKULU 144,448 147,680 147,572 128,833 154,662 2.38 20.05
8 LAMPUNG 641,876 638,090 648,731 707,266 810,588 6.18 14.61
9 BABEL 7,995 10,232 9,943 11,848 15,448 18.67 30.38
10 RIAU KEPULAUAN 382 379 385 263 203 (13.40) (22.70)
11 DKI JAKARTA 1,897 1,744 1,400 1,137 1,041 (13.77) (8.49)
12 JABAR 1,918,799 2,029,891 1,979,799 1,857,612 2,006,956 1.30 8.04
13 JATENG 1,773,558 1,845,447 1,800,908 1,875,793 1,913,390 1.95 2.00
14 DI YOGYA 152,912 159,266 158,903 155,838 158,151 0.87 1.48
15 JATIM 1,975,719 2,037,021 2,072,630 2,152,070 2,253,204 3.35 4.70
16 BANTEN 362,636 393,704 386,398 386,676 416,382 3.62 7.68
17 BALI 149,000 150,380 142,697 137,385 140,185 (1.47) 2.04
18 NTB 425,448 438,057 433,712 467,503 444,734 1.22 (4.87)
19 NTT 200,094 222,469 246,750 266,242 239,891 5.02 (9.90)
20 KALBAR 427,798 464,898 452,242 433,944 514,071 5.09 18.46
21 KALTENG 251,787 247,473 242,488 254,670 268,912 1.72 5.59
22 KALSEL 496,082 479,721 498,133 511,213 544,737 2.43 6.56
23 KALTIM 142,573 102,912 100,262 99,209 85,638 (11.28) (13.68)
24 KALTARA 35,926 32,072 41,115 31,423 (1.53) (23.57)
24 SULUT 126,931 127,413 130,428 137,438 137,710 2.08 0.20
25 SULTENG 229,080 224,326 219,613 209,057 216,452 (1.36) 3.54
26 SULSEL 981,394 983,107 1,040,024 1,044,030 1,127,293 3.58 7.98
27 SULTRA 124,511 132,945 140,408 140,380 163,398 7.19 16.40
28 GORONTALO 51,193 56,894 62,690 59,668 62,939 5.50 5.48
29 SULAWESI BARAT 83,796 91,195 94,351 93,470 119,549 9.81 27.90
30 MALUKU 20,489 24,399 21,623 21,141 24,397 5.22 15.40
31 MALUKU UTARA 17,794 19,281 21,192 21,438 24,233 8.12 13.04
32 PAPUA BARAT 7,750 7,523 6,880 7,174 5,889 (6.28) (17.91)
33 PAPUA 37,149 41,111 45,493 41,354 50,740 8.73 22.70
6,185,521 6,467,073 6,400,038 6,429,126 6,749,125 2.24 4.98
7,260,003 7,368,179 7,397,269 7,687,512 8,286,612 3.40 7.79
13,445,524 13,835,252 13,797,307 14,116,638 15,035,736 2.86 6.51
% Pertumbuhan
INDONESIA
TAHUN
N0 PROPINSI
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
Sumber: BPS-RI (diolah)
*) Tahun 2016 merupakan prediksi produksi padi
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 101
Lampiran 9
Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016RERATA
2012-20162016 THD 2015
1 Aceh 43,675 44,099 47,357 47 967 66 591 49,938 33.35 38.83
2 Sumatera Utara 243,098 211,750 200,603 243 770 247 055 229,255 7.76 1.35
3 Sumatera Barat 75,657 81,665 93,097 87 825 107 683 89,185 20.74 22.61
4 Riau 13,284 11,748 12,057 12 425 13 046 12,512 4.27 5.00
5 Jambi 6,587 6,504 7,937 8 486 13 246 8,552 54.89 56.09
6 Sumatera Selatan 28,617 32,558 31,939 46 315 90 356 45,957 96.61 95.09
7 Bengkulu 22,653 18,257 15,643 10 137 21 327 17,603 21.15 110.39
8 Lampung 360,264 346,315 338,885 293 521 341 560 336,109 1.62 16.37
10 Bangka Belitung 268 234 214 181 223 224 (0.55) 23.04
9 Kep. Riau 390 339 301 203 60 259 (76.95) (70.64)
11 Dki Jakarta 3 0 0 0 0 1 (100.00) 0.00
12 Jawa Barat 148,601 152,923 142,964 126 828 187 701 151,803 23.65 48.00
13 Jawa Tengah 553,372 532,061 538,102 542 804 597 507 552,769 8.09 10.08
14 D.I Yogyakarta 73,766 70,772 67,657 65 485 65 513 68,639 (4.55) 0.04
15 Jawa Timur 1,232,523 1,199,544 1,202,300 1 213 654 1 233 090 1,216,222 1.39 1.60
16 Banten 3,074 3,583 3,152 3 518 5 203 3,706 40.40 47.91
17 Bali 21,008 18,223 16,685 15 346 16 220 17,496 (7.29) 5.70
18 Nusa Tenggara Barat 117,030 110,273 126,577 143 117 203 010 140,001 45.01 41.85
19 Nusa Tenggara Timur 245,323 270,394 257,025 273 194 261 749 261,537 0.08 (4.19)
20 Kalimantan Barat 44,642 42,621 36,823 31 851 31 845 37,556 (15.21) (0.02)
21 Kalimantan Tengah 2,752 2,062 2,594 2 507 4 272 2,837 50.55 70.39
22 Kalimantan Selatan 21,723 20,629 20,862 21 926 33 321 23,692 40.64 51.97
23 Kalimantan Timur 4,104 1,858 2,873 2 307 3 524 2,933 20.14 52.75
24 Kalimantan Utara 445 581 474 368 467 (21.20) (22.36)
25 Sulawesi Utara 120,272 122,237 127,475 80 885 149 137 120,001 24.28 84.38
26 Sulawesi Tengah 37,418 34,174 41,647 32 503 59 517 41,052 44.98 83.11
27 Sulawesi Selatan 325,329 274,046 289,736 295 115 357 305 308,306 15.89 21.07
28 Sulawesi Tenggara 30,884 27,133 24,022 23 945 31 347 27,466 14.13 30.91
29 Gorontalo 135,543 140,423 148,816 129 131 185 379 147,858 25.38 43.56
30 Sulawesi Barat 25,141 26,781 24,341 20 752 45 710 28,545 60.13 120.27
31 Maluku 4,768 3,203 3,795 3 260 4 938 3,993 23.67 51.47
32 Maluku Utara 11,074 10,395 6,462 3 892 2 950 6,955 (57.59) (24.22)
34 Papua Barat 1,199 1,250 1,421 1 307 1 501 1,336 12.35 14.80
33 Papua 3,553 3,005 3,076 2 736 2 258 2,926 (22.82) (17.47)
3,957,595 3,821,504 3,837,019 3,787,367 4,384,510 3,957,599 10.79 15.77Jumlah
No. PROVINSI
TAHUN
RERATA
% PERTUMBUHAN
Sumber: BPS-RI (diolah)
*) Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY
Laporan Tahunan 2016
102 Direktorat Serealia
Lampiran 10
Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016* 2012-2016*2016*
thd 2015
1 NAD 46.12 46.68 48.39 50.56 52.17 3.14 3.19
2 SUMUT 48.56 50.17 50.62 51.74 52.57 2.01 1.61
3 SUMBAR 49.71 49.82 50.06 50.25 50.21 0.25 (0.10)
4 RIAU 35.56 36.63 36.35 36.63 37.44 1.30 2.20
5 JAMBI 41.85 43.36 45.53 44.31 46.45 2.69 4.85
6 SUMSEL 42.81 45.96 45.26 48.67 50.30 4.18 3.34
7 BENGKULU 40.29 42.17 40.20 44.92 44.60 2.75 (0.71)
8 LAMPUNG 48.32 50.26 51.18 51.49 49.93 0.85 (3.04)
9 BABEL 28.01 27.83 23.62 22.85 24.54 (2.91) 7.41
10 RIAU KEPULAUAN 34.63 36.15 36.44 36.46 33.69 (0.58) (7.60)
11 DKI JAKARTA 58.22 58.88 53.86 55.95 55.11 (1.25) (1.50)
12 JABAR 58.74 59.53 58.82 61.22 60.54 0.78 (1.12)
13 JATENG 57.70 56.06 53.57 60.25 58.76 0.68 (2.48)
14 DI YOGYA 61.88 57.88 57.87 60.65 56.81 (2.00) (6.32)
15 JATIM 61.74 59.15 59.81 61.13 60.10 (0.64) (1.69)
16 BANTEN 51.45 52.92 52.95 56.61 56.54 2.43 (0.12)
17 BALI 58.09 58.66 60.12 62.14 61.33 1.38 (1.30)
18 NTB 49.69 50.08 48.80 51.71 47.26 (1.10) (8.60)
19 NTT 34.91 32.80 33.46 35.61 35.58 0.58 (0.09)
20 KALBAR 30.39 31.01 30.35 29.40 28.59 (1.49) (2.76)
21 KALTENG 30.01 32.84 34.57 35.07 31.43 1.44 (10.40)
22 KALSEL 42.05 42.34 42.05 41.87 42.30 0.15 1.04
23 KALTIM 39.42 42.70 42.55 41.20 38.41 (0.50) (6.79)
24 KALTARA 34.72 36.05 27.27 27.94 (4.51) 2.47
24 SULUT 48.46 50.10 48.91 49.05 49.05 0.32 (0.01)
25 SULTENG 44.71 45.98 46.54 48.57 49.26 2.46 1.43
26 SULSEL 50.98 51.22 52.17 52.41 52.26 0.62 (0.29)
27 SULTRA 41.47 42.23 46.84 47.07 40.66 (0.10) (13.62)
28 GORONTALO 48.01 52.01 50.20 55.51 52.80 2.64 (4.88)
29 SULAWESI BARAT 49.21 48.80 47.65 49.41 46.28 (1.46) (6.34)
30 MALUKU 41.13 41.74 47.52 55.72 48.22 4.78 (13.46)
31 MALUKU UTARA 36.91 37.57 34.01 35.11 32.52 (2.96) (7.38)
32 PAPUA BARAT 39.03 39.76 40.21 42.12 44.67 3.45 6.05
33 PAPUA 37.16 41.30 43.09 43.95 46.26 5.68 5.25
59.05 57.98 57.29 60.61 59.55 0.26 (1.76)
44.81 45.85 46.21 47.39 47.00 1.21 (0.81)
51.36 51.52 51.35 53.41 52.64 0.64 (1.45)INDONESIA
JAWA
JUMLAH LUAR JAWA
N0. PROPINSI
% PertumbuhanTAHUN
Sumber: BPS-RI (diolah)
*) Tahun 2016 merupakan Prediksi Produktivitas Padi Tahun 2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 103
Lampiran 11
Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2012-2016)
2012 2013 2014 2015 2016RERATA
2012-20162016 THD 2015
1 Aceh 38.30 40.33 42.72 42.76 43.06 41.43 3.92 0.69
2 Sumatera Utara 55.41 55.87 57.82 62.33 63.07 58.90 7.08 1.19
3 Sumatera Barat 65.49 67.03 65.02 68.61 66.38 66.51 (0.19) (3.24)
4 Riau 23.66 23.88 23.76 24.85 25.10 24.25 3.51 1.03
5 Jambi 38.82 39.50 54.95 60.94 61.63 51.17 20.45 1.14
6 Sumatera Selatan 39.46 51.43 60.11 62.40 69.16 56.51 22.38 10.83
7 Bengkulu 45.81 51.48 46.51 52.07 66.30 52.43 26.44 27.32
8 Lampung 48.86 50.83 50.74 51.20 50.01 50.33 (0.63) (2.32)
10 Bangka Belitung 36.08 33.46 33.69 36.80 37.58 35.52 5.80 2.14
9 Kep. Riau 21.77 23.30 23.36 23.30 169.13 52.17 224.18 625.85
11 Dki Jakarta 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - 0.00 0.00
12 Jawa Barat 69.22 72.06 73.24 75.69 81.76 74.39 9.90 8.02
13 Jawa Tengah 54.97 55.09 56.71 59.18 59.58 57.10 4.34 0.68
14 D.I Yogyakarta 45.63 40.92 46.15 45.67 47.28 45.13 4.76 3.52
15 Jawa Timur 51.08 48.03 47.72 50.52 50.82 49.63 2.40 0.60
16 Banten 31.94 33.60 33.36 33.74 39.49 34.43 14.72 17.05
17 Bali 29.45 31.59 24.34 26.46 32.22 28.81 11.83 21.79
18 Nusa Tenggara Barat 54.92 57.47 62.09 67.08 61.55 60.62 1.54 (8.23)
19 Nusa Tenggara Timur 25.66 26.17 25.18 25.08 25.37 25.49 (0.47) 1.17
20 Kalimantan Barat 38.11 37.53 36.79 32.57 34.38 35.88 (4.18) 5.54
21 Kalimantan Tengah 28.88 30.15 31.37 32.66 36.37 31.89 14.07 11.35
22 Kalimantan Selatan 51.59 51.89 56.56 58.61 58.38 55.41 5.38 (0.38)
23 Kalimantan Timur 24.22 26.18 26.34 36.32 44.28 31.47 40.72 21.92
24 Kalimantan Utara 21.87 21.26 21.77 28.15 23.26 21.02 29.30
25 Sulawesi Utara 36.61 36.65 38.31 37.15 37.72 37.29 1.16 1.54
26 Sulawesi Tengah 37.86 40.75 40.87 40.34 49.34 41.83 17.96 22.31
27 Sulawesi Selatan 46.58 45.62 51.46 51.79 54.59 50.01 9.16 5.40
28 Sulawesi Tenggara 25.40 24.91 25.23 28.46 28.37 26.47 7.17 (0.31)
29 Gorontalo 47.57 47.65 48.37 49.83 46.09 47.90 (3.78) (7.51)
30 Sulawesi Barat 48.75 47.92 45.46 48.58 51.65 48.47 6.55 6.31
31 Maluku 38.34 37.28 27.85 42.78 36.45 36.54 (0.24) (14.80)
32 Maluku Utara 23.07 28.30 30.26 30.13 29.04 28.16 3.11 (3.64)
34 Papua Barat 17.09 17.10 17.24 17.32 17.55 17.26 1.70 1.34
33 Papua 17.99 23.41 23.67 24.36 23.91 22.67 5.49 (1.84)
48.99 48.44 49.54 51.78 52.83 50.32 5.00 2.03Jumlah
No. PROVINSI
TAHUN
RERATA
% PERTUMBUHAN
Sumber: BPS-RI (diolah) *) Angka Perkiraan hasil Rakor Kementan-BPS tanggal 5-7 Oktober 2016 di DIY
Laporan Tahunan 2016
104 Direktorat Serealia
Lampiran 12
Realisasi Kegiatan Utama Padi Tahun 2016
2,202,054 944,729,667 711,862,221 75.35 2,154,673 97.85 596,193 64.21 3,828,193
1 Aceh 150,735 46,003,425 42,863,570 93.17 149,014 98.86 58,447 63.55 371,451
2 Sumatera Utara 91,548 33,863,660 13,150,898 38.83 86,302 94.27 - - -
3 Sumatera Barat 45,100 22,370,800 7,504,444 33.55 45,100 100.00 20 53.00 106
4 Riau 26,571 7,988,525 4,963,983 62.14 26,058 98.07 2,169 59.71 12,953
5 Jambi 42,250 13,849,892 13,849,892 100.00 39,539 93.58 11,774 44.31 52,172
6 Sumatera Selatan 134,170 48,173,503 47,731,412 99.08 134,170 100.00 88,844 53.24 472,982
7 Bengkulu 39,115 13,601,650 539,067 3.96 21,097 53.94 5,847 54.28 31,740
8 Lampung 135,708 54,896,156 44,205,878 80.53 135,708 100.00 73,020 79.85 583,066
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 375,983 128,453,164 128,310,508 99.89 372,886 99.18 132,038 71.87 948,903
11 Jawa Tengah 107,220 44,289,475 16,485,892 37.22 107,220 100.00 9,565 50.84 48,627
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 92,691 36,844,660 18,901,227 51.30 92,691 100.00 16,744 82.95 138,894
14 Kalimantan Barat 82,975 166,894,275 137,999,139 82.69 81,975 98.79 6,370 36.72 23,391
15 Kalimantan Tengah 72,740 28,638,094 21,974,468 76.73 68,907 94.73 15 15.33 23
16 Kalimantan Selatan 50,326 17,309,335 168,850 0.98 50,326 100.00 1,029 44.80 4,609
17 Kalimantan Timur 12,000 4,434,500 27,144,293 612.12 12,000 100.00 - - -
18 Sulawesi Utara 52,310 21,301,600 21,301,600 100.00 52,291 99.96 32 71.88 230
19 Sulawesi Tengah 66,582 24,497,800 16,334,146 66.68 66,577 99.99 6,922 46.52 32,200
20 Sulawesi Selatan 209,310 89,382,000 45,717,670 51.15 209,078 99.89 62,234 66.86 416,116
21 Sulawesi Tenggara 52,672 14,813,408 14,813,408 100.00 51,986 98.70 125 65.60 820
22 Bali 22,160 8,529,600 8,327,518 97.63 22,160 100.00 8,274 73.85 61,106
23 Nusa Tenggara Barat 47,675 20,002,130 12,233,129 61.16 47,675 100.00 8,812 34.22 30,151
24 Nusa Tenggara Timur 82,712 33,706,329 14,766,844 43.81 78,981 95.49 48 49.38 237
25 Maluku 14,500 6,072,000 5,262,639 86.67 14,500 100.00 525 71.90 3,775
26 Papua 19,140 7,615,400 5,762,897 75.67 19,140 100.00 - - -
27 Maluku Utara 11,200 4,166,500 1,530,575 36.74 5,090 45.45 - - -
28 Banten 95,491 26,741,368 23,429,845 87.62 95,491 100.00 78,884 58.39 460,563
29 Bangka Belitung 1,651 948,385 800,307 84.39 1,651 100.00 - - -
30 Gorontalo 24,460 7,893,933 7,893,933 100.00 24,430 99.88 24,430 54.83 133,945
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 5,790 3,143,150 1,166,442 37.11 5,740 99.14 25 53.00 133
33 Sulawesi Barat 34,470 7,366,950 6,071,500 82.42 34,390 99.77 - - -
34 Kalimantan Utara 2,800 938,000 656,250 69.96 2,500 89.29 - - -
(%) thd
Sasaran
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahNo. Provinsi
Nasional
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi Panen
(Rp. 000)(ha) (Rp. 000) (ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Sumber: Data laporan daerah
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 105
Lampiran 13
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Peningkatan Produktivitas Tahun 2016
1,512,598 476,469,811 321,136,618 67.40 1,482,329 98.00 420,543 67.95 2,857,511
1 Aceh 123,525 32,363,550 32,363,550 100.00 123,525 100.00 48,202 63.86 307,842
2 Sumatera Utara 79,584 28,475,000 8,572,988 30.11 74,338 93.41 - - -
3 Sumatera Barat 44,920 18,760,000 5,036,344 26.85 44,920 100.00 - - -
4 Riau 19,878 5,502,450 3,717,181 67.56 19,878 100.00 2,121 60.11 12,752
5 Jambi 32,250 10,606,282 10,606,282 100.00 32,250 100.00 10,202 44.43 45,332
6 Sumatera Selatan 70,512 20,444,050 20,002,753 97.84 70,512 100.00 52,362 60.01 314,229
7 Bengkulu 39,070 13,088,450 25,867 0.20 21,052 53.88 5,827 54.41 31,708
8 Lampung 100,000 33,500,000 24,760,297 73.91 100,000 100.00 72,939 79.88 582,605
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 234,350 68,299,753 68,229,337 99.90 234,300 99.98 131,815 71.86 947,286
11 Jawa Tengah 105,000 36,006,275 8,977,661 24.93 105,000 100.00 9,225 49.50 45,661
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 89,613 30,020,355 14,371,975 47.87 89,613 100.00 15,666 83.63 131,012
14 Kalimantan Barat - - - - - - - - -
15 Kalimantan Tengah 42,000 14,070,000 9,442,007 67.11 41,460 98.71 - - -
16 Kalimantan Selatan 39,280 13,158,800 - - 39,280 100.00 1,029 44.80 4,609
17 Kalimantan Timur 11,900 3,986,500 27,122,344 680.35 11,900 100.00 - - 96
18 Sulawesi Utara 52,000 17,420,000 17,420,000 100.00 52,000 100.00 - - -
19 Sulawesi Tengah 57,900 19,396,500 12,277,000 63.29 57,900 100.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 80,000 26,800,000 4,082,000 15.23 80,000 100.00 13,755 66.97 92,115
21 Sulawesi Tenggara 35,217 8,578,190 8,578,190 100.00 35,217 100.00 - - -
22 Bali 22,000 5,320,000 5,117,920 96.20 22,000 100.00 8,234 73.99 60,921
23 Nusa Tenggara Barat 35,000 11,725,000 3,940,849 33.61 35,000 100.00 - - -
24 Nusa Tenggara Timur 73,157 25,125,000 7,926,599 31.55 73,157 100.00 - - -
25 Maluku 13,900 4,656,500 3,847,139 82.62 13,900 100.00 - - -
26 Papua 19,000 6,365,000 5,435,000 85.39 19,000 100.00 - - -
27 Maluku Utara 11,100 3,718,500 1,241,625 33.39 5,015 45.18 - - -
28 Banten 26,713 7,201,474 5,159,943 71.65 26,713 100.00 24,736 59.59 147,397
29 Bangka Belitung 820 670,000 553,085 82.55 820 100.00 - - -
30 Gorontalo 24,460 7,893,933 7,893,933 100.00 24,430 99.88 24,430 54.83 133,945
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 5,650 1,892,750 33,500 1.77 5,650 100.00 - - -
33 Sulawesi Barat 21,000 487,500 3,745,000 768.21 21,000 100.00 - - -
34 Kalimantan Utara 2,800 938,000 656,250 69.96 2,500 89.29 - - -
No. Provinsi
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi Panen
(ha)(%) thd
Sasaran(ha) (Rp. 000) Luas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Realisasi Keuangan
Bantuan Pemerintah
(Rp. 000)(%) thd
Sasaran
Nasional
Sumber: Data laporan daerah s.d Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
106 Direktorat Serealia
Lampiran 14
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman Tahun 2016
301,657 97,936,826 67,877,328 69.31 288,166 95.53 70,860 57.22 405,490
1 Aceh 23,210 6,139,875 6,081,020 99.04 21,489 92.59 9,246 59.09 54,636
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau 6,593 2,038,075 910,522 44.68 6,080 92.22 48 41.88 201
5 Jambi 10,000 3,243,610 3,243,610 100.00 7,289 72.89 1,572 43.51 6,840
6 Sumatera Selatan - - - - - - - - -
7 Bengkulu - - - - - - - - -
8 Lampung - - - - - - - - -
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat - - - - - - - - -
11 Jawa Tengah - - - - - - - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur - - - - - - - - -
14 Kalimantan Barat 42,875 14,728,125 6,655,619 45.19 41,875 97.67 3,475 33.25 11,555
15 Kalimantan Tengah 29,500 9,882,500 8,139,989 82.37 26,295 89.14 - - -
16 Kalimantan Selatan 10,996 3,926,535 - - 10,996 100.00 - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara - - - - - - - - -
19 Sulawesi Tengah 8,502 3,048,500 2,054,491 67.39 8,502 100.00 6,922 46.52 32,200
20 Sulawesi Selatan 120,000 40,200,000 30,062,500 74.78 119,803 99.84 42,597 65.69 279,798
21 Sulawesi Tenggara 17,300 4,294,418 4,294,418 100.00 16,614 96.03 - - -
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 10,000 3,033,273 2,681,661 88.41 10,000 100.00 7,000 28.94 20,260
24 Nusa Tenggara Timur 8,500 2,651,280 1,179,776 44.50 5,042 59.32 - - -
25 Maluku - - - - - - - - -
26 Papua - - - - - - - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten - - - - - - - - -
29 Bangka Belitung 831 278,385 247,222 88.81 831 100.00 - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat - - - - - - - - -
33 Sulawesi Barat 13,350 4,472,250 2,326,500 52.02 13,350 100.00 - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(%) thd
Sasaran
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahSasaran Realisasi Tanam
(Rp. 000)(Rp. 000)
Realisasi Panen
(ha) (ha) (%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Sumber : Data Laporan Daerah s.d Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 107
Lampiran 15
Realisasi Kegiatan Padi Hibrida Tahun 2016
38,000 68,508,869 52,359,660 76.43 37,471 98.61 11,107 74.66 82,929
1 Aceh 4,000 7,500,000 4,419,000 58.92 4,000 100.00 999 89.82 8,973
2 Sumatera Utara 1,000 1,935,000 1,124,250 58.10 1,000 100.00 - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau - - - - - - - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 1,000 1,857,527 1,857,327 99.99 1,000 100.00 1,000 76.94 7,694
7 Bengkulu - - - - - - - - -
8 Lampung 4,500 8,647,500 6,795,325 78.58 4,500 100.00 - - -
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 8,000 14,214,080 14,236,801 100.16 7,471 93.39 183 77.43 1,417
11 Jawa Tengah 2,000 3,870,000 3,095,057 79.98 2,000 100.00 300 88.27 2,648
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 2,500 4,069,765 3,754,800 92.26 2,500 100.00 620 92.04 5,706
14 Kalimantan Barat 2,000 3,870,000 - - 2,000 100.00 - - -
15 Kalimantan Tengah 1,000 1,935,000 1,906,645 98.53 1,000 100.00 - - -
16 Kalimantan Selatan - - - - - - - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara - - - - - - - - -
19 Sulawesi Tengah - - - - - - - - -
20 Sulawesi Selatan 9,000 16,740,000 10,655,750 63.65 9,000 100.00 5,777 75.12 43,399
21 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - -
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 2,500 2,902,497 3,547,205 122.21 2,500 100.00 1,728 54.93 9,492
24 Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - -
25 Maluku 500 967,500 967,500 100.00 500 100.00 500 72.00 3,600
26 Papua - - - - - - - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten - - - - - - - - -
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat - - - - - - - - -
33 Sulawesi Barat - - - - - - - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No.
Nasional
(Rp. 000)(%) thd
Sasaran
Provinsi
Sasaran
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)
Provitas
(ku/ha)
Realisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Realisasi Panen
Sumber : Data Laporan Daerah s.d Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
108 Direktorat Serealia
Lampiran 16
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Perluasan Areal Tanam Tahun 2016
306,864 95,794,547 94,867,806 99.03 304,346 99.18 89,913 51.75 465,325
1 Aceh - - - -
2 Sumatera Utara 10,964 3,453,660 3,453,660 100.00 10,964 100.00 -
3 Sumatera Barat - - - -
4 Riau - - - -
5 Jambi - - - -
6 Sumatera Selatan 62,568 24,845,826 24,845,826 100.00 62,568.45 100.00 35,417 42.54 150,648
7 Bengkulu - - - -
8 Lampung 31,008 10,294,656 10,294,656 100.00 31,008 100.00 -
9 DKI Jakarta - - - -
10 Jawa Barat 133,293 39,154,819 39,088,608 99.83 130,775 98.11 -
11 Jawa Tengah - - - -
12 DI Yogyakarta - - - -
13 Jawa Timur 413 153,450 153,450 100.00 413 100.00 413 46.20 1,908
14 Kalimantan Barat - - - -
15 Kalimantan Tengah - - - -
16 Kalimantan Selatan - - - -
17 Kalimantan Timur - - - -
18 Sulawesi Utara - - - -
19 Sulawesi Tengah - - - -
20 Sulawesi Selatan - - - -
21 Sulawesi Tenggara - - - -
22 Bali - - - -
23 Nusa Tenggara Barat - - - -
24 Nusa Tenggara Timur - - - -
25 Maluku - - - -
26 Papua - - - -
27 Maluku Utara - - - -
28 Banten 68,618 17,892,136 17,031,606 95.19 68,618 100.00 54,083 57.83 312,769
29 Bangka Belitung - - - -
30 Gorontalo - - - -
31 Kepulauan Riau - - - -
32 Papua Barat - - - -
33 Sulawesi Barat - - - -
34 Kalimantan Utara - - - -
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
SasaranRealisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam Realisasi Panen
(%) thd
Sasaran
No.
(Rp. 000)(ha) (Rp. 000)
Provinsi
Sumber : Data Laporan Daerah
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 109
Lampiran 17
Realisasi Kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Organik Untuk Padi
Tahun 2016
2,440 48,058,156 36,089,860 75.10 2,286 93.69 534 54.25 2,897
1 Aceh - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat 180 3,610,800 2,468,100 68.35 180 100.00 20 53.00 106
4 Riau - - - - - - - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 40 802,400 801,878 99.93 40 100.00 20 64.00 128
7 Bengkulu 20 401,200 401,200 100.00 20 100.00 20 16.00 32
8 Lampung 100 2,006,000 1,908,500 95.14 100 100.00 60 54.15 325
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat 340 6,784,512 6,755,762 99.58 340 100.00 40 50.00 200
11 Jawa Tengah 220 4,413,200 4,413,174 100.00 220 100.00 40 79.55 318
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 140 2,489,090 509,002 20.45 140 100.00 20 59.00 118
14 Kalimantan Barat 80 1,604,800 1,203,600 75.00 80 100.00 - - -
15 Kalimantan Tengah 140 2,302,594 2,042,022 88.68 120 85.71 15 15.33 23
16 Kalimantan Selatan - - - - - - - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - - - - -
18 Sulawesi Utara 160 3,209,600 3,209,600 100.00 141 88.13 32 71.88 230
19 Sulawesi Tengah 80 1,604,800 1,567,200 97.66 80 100.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 260 5,200,000 696,420 13.39 225 86.54 80 63.56 509
21 Sulawesi Tenggara 80 1,604,800 1,604,800 100.00 80 100.00 60 50.00 300
22 Bali 160 3,209,600 3,209,598 100.00 160 100.00 40 46.31 185
23 Nusa Tenggara Barat 100 2,005,360 1,815,107 90.51 100 100.00 34 52.66 179
24 Nusa Tenggara Timur 80 1,593,800 1,565,247 98.21 80 100.00 13 16.92 22
25 Maluku - - - - - - - - -
26 Papua 40 802,400 212,618 26.50 40 100.00 - - -
27 Maluku Utara - - - - - - - - -
28 Banten 60 1,203,600 906,138 75.29 60 100.00 40 55.50 222
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 40 802,400 799,894 99.69 40 100.00 - - -
33 Sulawesi Barat 120 2,407,200 - - 40 33.33 - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)(Rp. 000)
(%) thd
Sasaran
Sasaran Realisasi Tanam Realisasi PanenRealisasi Keuangan
Bantuan Pemerintah
Sumber : Data Laporan Daerah
Laporan Tahunan 2016
110 Direktorat Serealia
Lampiran 18
Realisasi Kegiatan Budidaya Padi dengan Teknologi Hazton Tahun 2016
40,495 157,961,457 139,530,949 88.33 40,074 98.96 3,236 43.69 14,138
1 Aceh - - - - - - - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - - -
3 Sumatera Barat - - - - - - - - -
4 Riau 100 448,000 336,280 75.06 100 100.00 - - -
5 Jambi - - - - - - - - -
6 Sumatera Selatan 50 223,700 223,628 99.97 50 100.00 45 62.94 283
7 Bengkulu 25 112,000 112,000 100.00 25 100.00 - - -
8 Lampung 100 448,000 447,100 99.80 100 100.00 21 65.00 137
9 DKI Jakarta - - - - - - - - -
10 Jawa Barat - - - - - - - - -
11 Jawa Tengah - - - - - - - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - - - - -
13 Jawa Timur 25 112,000 112,000 100.00 25 100.00 25 60.00 150
14 Kalimantan Barat 38,020 146,691,350 130,139,920 88.72 38,020 100.00 2,895 40.88 11,836
15 Kalimantan Tengah 100 448,000 443,805 99.06 32 32.00 - - -
16 Kalimantan Selatan 50 224,000 168,850 75.38 50 100.00 - - -
17 Kalimantan Timur 100 448,000 21,949 4.90 100 100.00 - - -
18 Sulawesi Utara 150 672,000 672,000 100.00 150 100.00 - - -
19 Sulawesi Tengah 100 448,000 435,455 97.20 95 95.00 - - -
20 Sulawesi Selatan 50 442,000 221,000 50.00 50 100.00 25 118.00 295
21 Sulawesi Tenggara 75 336,000 336,000 100.00 75 100.00 65 80.00 520
22 Bali - - - - - - - - -
23 Nusa Tenggara Barat 75 336,000 248,307 73.90 75 100.00 50 44.00 220
24 Nusa Tenggara Timur 975 4,336,249 4,095,221 94.44 702 72.00 35 61.43 215
25 Maluku 100 448,000 448,000 100.00 100 100.00 25 70.00 175
26 Papua 100 448,000 115,279 25.73 100 100.00 - - -
27 Maluku Utara 100 448,000 288,950 64.50 75 75.00 - - -
28 Banten 100 444,158 332,158 74.78 100 100.00 25 70.00 175
29 Bangka Belitung - - - - - - - - -
30 Gorontalo - - - - - - - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - - - - -
32 Papua Barat 100 448,000 333,048 74.34 50 50.00 25 53.00 133
33 Sulawesi Barat - - - - - - - - -
34 Kalimantan Utara - - - - - - - - -
No. Provinsi
Nasional
(ha)(%) thd
SasaranLuas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)(ha) (Rp. 000)(Rp. 000)
(%) thd
Sasaran
Realisasi PanenSasaranRealisasi Keuangan
Bantuan PemerintahRealisasi Tanam
Sumber : Data Laporan Daerah s.d Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 111
Lampiran 19
Kegiatan Utama Jagung Tahun 2016
(ha)(%) thd
SasaranPanen (ha)
Produktivitas
(ku/ha)
Produksi
(Ton)
NASIONAL 1,655,885 1,529,674 92.38 130,145 61.70 803,030
1 Aceh 65,000 60,131 92.51 22,208 60.36 134,044
2 Sumatera Utara 88,440 88,440 100.00 7,098 59.36 42,137
3 Sumatera Barat 49,158 46,067 93.71 4,366 68.14 29,749
4 Riau 8,158 7,890 96.71 2,811 26.35 7,406
5 Jambi 17,609 8,726 49.55 4,413 49.72 21,943
6 Sumatera Selatan 65,650 62,606 95.36 16,239 68.61 111,409
7 Bengkulu 28,238 12,697 44.96 2,373 46.30 10,985
8 Lampung 98,335 93,871 95.46 - - -
9 DKI Jakarta - - - - - -
10 Jawa Barat 89,994 89,891 99.89 39,630 71.16 282,021
11 Jawa Tengah 70,942 53,312 75.15 - - -
12 DI Yogyakarta - - - - - -
13 Jawa Timur 89,271 89,271 100.00 4,157 63.90 26,563
14 Kalimantan Barat 10,390 7,750 74.59 - - -
15 Kalimantan Tengah 6,822 6,790 99.53 - - -
16 Kalimantan Selatan 23,052 14,965 64.92 5,304 65.24 34,605
17 Kalimantan Timur 11,500 8,657 75.28 125 10.00 125
18 Sulawesi Utara 175,000 172,928 98.82 - - -
19 Sulawesi Tengah 48,422 41,598 85.91 9,907 53.32 52,820
20 Sulawesi Selatan 250,000 243,026 97.21 3,894 62.04 24,159
21 Sulawesi Tenggara 30,000 13,318 44.39 - - -
22 Bali 7,831 6,775 86.52 1,521 60.30 9,173
23 Nusa Tenggara Barat 112,420 111,426 99.12 1,949 80.76 15,740
24 Nuasa Tenggara Timur 106,500 98,500 92.49 4,000 - -
25 Maluku 8,650 4,817 55.69 - - -
26 Papua 1,500 1,500 100.00 - - -
27 Maluku Utara 6,000 2,636 43.93 50 10.00 50
28 Banten 13,890 8,973 64.60 - - -
29 Bangka Belitung - - - - - -
30 Gorontalo 86,561 86,561 100.00 - - -
31 Kepulauan Riau - - - - - -
32 Papua Barat 1,000 1,000 100.00 100 10.00 100
33 Sulawesi Barat 84,000 84,000 100.00 - - -
34 Kalimantan Utara 1,552 1,552 100.00 - - -
No. ProvinsiSasaran
Areal (ha)
Realisasi Tanam Realisasi
Sumber : Data Laporan Daerah s.d Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
112 Direktorat Serealia
Lampiran 20
Realisasi Kegiatan Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida Tahun 2016
(ha)(%) thd
Sasaran
NASIONAL 1,500,000 1,200,000 1,102,349 1,102,349 100.00 130,145 61.70 803,030
1 ACEH 60,000 50,000 50,000 50,000 100.00 22,208 60.36 134,044
2 SUMUT 100,000 100,000 88,440 88,440 100.00 7,098 - 42,137
3 SUMBAR 40,500 40,500 37,958 37,958 100.00 4,366 68.14 29,749
4 RIAU 16,000 12,000 7,519 7,519 100.00 2,811 26.35 7,406
5 JAMBI 13,500 8,000 7,609 7,609 100.00 4,413 49.72 21,943
6 SUMSEL 56,300 53,300 50,825 50,825 100.00 16,239 68.61 111,409
7 BENGKULU 11,000 11,000 11,000 11,000 100.00 2,373 46.30 10,985
8 LAMPUNG 116,000 43,000 43,000 43,000 100.00 - - -
9 DKI JAKARTA - - - - - -
10 JABAR 81,000 79,592 69,994 69,994 100.00 39,630 71.16 282,021
11 JATENG 85,000 41,409 37,250 37,250 100.00 - - -
12 DI YOGYAKARTA - - - - - -
13 JATIM 149,200 138,609 89,271 89,271 100.00 4,157 63.90 26,563
14 KALBAR 10,000 8,000 4,750 4,750 100.00 - - -
15 KALTENG 4,750 4,750 4,750 4,750 100.00 - - -
16 KALSEL 50,000 9,500 8,782 8,782 100.00 5,304 65.24 34,605
17 KALTIM 6,500 6,500 6,500 6,500 100.00 125 10.00 125
18 SULUT 120,000 110,000 110,000 110,000 100.00 - - -
19 SULTENG 35,000 35,000 35,000 35,000 100.00 9,907 53.32 52,820
20 SULSEL 150,000 150,000 150,000 150,000 100.00 3,894 62.04 24,159
21 SULTRA 25,000 - - - - - - -
22 BALI 7,000 6,628 6,628 6,628 100.00 1,521 60.30 9,173
23 NTB 100,000 83,000 82,420 82,420 100.00 1,949 80.76 15,740
24 NTT 102,000 81,500 81,500 81,500 100.00 4,000 - -
25 MALUKU 3,650 3,650 3,650 3,650 100.00 - - -
26 PAPUA 1,700 1,700 1,500 1,500 100.00 - - -
27 MALUT 3,000 3,000 1,000 1,000 - 50 - 50
28 BANTEN 6,000 8,562 4,890 4,890 100.00 - - -
29 BABEL - - - - - -
30 GORONTALO 97,000 62,800 61,561 61,561 100.00 - - -
31 KEPRI - - - - - -
32 PAPUA BARAT 1,000 1,000 1,000 1,000 100.00 100 - 100
33 SULBAR 45,900 44,000 44,000 44,000 100.00 - - -
34 KALTARA 3,000 3,000 1,552 1,552 100.00 - - -
SK
PENETAPAN
CPCL (HA)
Realisasi Tanam (Ha)Produksi
(Ton)NO.
PROVINSI &
KABUPATEN/KOTA
Produktivitas
(ku/ha)
SASARAN
AWAL (HA)
SASARAN
MENJADI
(HA)
Realisasi
Panen (Ha)
Sumber : Data Laporan Daerah
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 113
Lampiran 21
Realisasi Kegiatan Jagung di Lahan Khusus Tahun 2016
(ha) (Rp. 000) (Rp. 000)(%) thd
Sasaran (ha)
(%) thd
Sasaran Luas (ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
553,536 873,808,025 493,486,375 56.48 427,325 77.20 - - -
1 Aceh 15,000 21,718,510 20,548,350 94.61 10,131 67.54 - - -
2 Sumatera Utara - - - - - - - -
3 Sumatera Barat 11,200 18,098,760 5,788,191 31.98 8,109 72.40 - - -
4 Riau 639 8,687,410 478,683 5.51 371 58.06 - - -
5 Jambi 10,000 14,479,000 - - 1,117 11.17 - - -
6 Sumatera Selatan 14,825 28,958,015 9,831,595 33.95 11,781 79.47 - - -
7 Bengkulu 17,238 28,958,015 - - 1,697 9.84 - - -
8 Lampung 55,335 79,634,535 36,988,370 46.45 50,871 91.93 - - -
9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - -
10 Jawa Barat 20,000 28,958,015 18,524,004 63.97 19,897 99.49 - - -
11 Jawa Tengah 33,692 50,676,525 40,574,608 80.07 16,062 47.67 - - -
12 Jawa Timur - - - - - -
13 Banten 9,000 14,479,000 9,002,813 62.18 4,083 45.37 - - -
14 Bali 1,203 7,239,500 882,000 12.18 147 12.22 - - -
15 Nusa Tenggara Barat 30,000 43,437,020 27,320,278 62.90 29,006 96.69 - - -
16 Nusa Tenggara Timur 25,000 36,197,515 18,615,487 51.43 17,000 68.00 - - -
17 Kalimantan Barat 5,640 14,479,000 - - 3,000 53.19 - - -
18 Kalimantan Tengah 2,072 14,479,000 2,042,975 14.11 2,040 98.46 - - -
19 Kalimantan Selatan 14,270 21,718,510 19,949,121 91.85 6,183 43.33 - - -
20 Kalimantan Timur 5,000 7,239,500 6,985,000 96.48 2,157 43.14 - - -
21 Kalimantan Utara - - - - - - -
22 Sulawesi Utara 65,000 94,113,550 78,101,225 82.99 62,928 96.81 - - -
23 Sulawesi Tengah 13,422 43,437,020 22,355,099 51.47 6,598 49.16 - - -
24 Sulawesi Selatan 100,000 144,790,065 76,233,459 52.65 93,026 93.03 - - -
25 Sulawesi Tenggara 30,000 43,437,020 23,946,837 55.13 13,318 44.39 - - -
26 Gorontalo 25,000 36,197,515 18,767,830 51.85 25,000 100.00 - - -
27 Sulawesi Barat 40,000 57,916,025 50,565,750 87.31 40,000 100.00 - - -
28 Maluku 5,000 7,239,500 - - 1,167 23.34 - - -
29 Maluku Utara 5,000 7,239,500 5,984,700 82.67 1,636 32.72 - - -
PUSAT - - - - -
Realisasi Panen
Nasional
Realisasi Tanam
No Provinsi
SasaranNilai Kontrak Bantuan
Pemerintah
Sumber : Data Laporan Daerah
Laporan Tahunan 2016
114 Direktorat Serealia
Lampiran 22
Realisasi Pembayaran Gaji Direktorat Serealia Tahun 2016
No. Bulan Jumlah PNS Jumlah Gaji
1 Januari 62 240,869,900
2 Februari 62 240,869,900
3 Maret 61 238,233,500
4 April 62 242,478,700
5 Mei 62 242,787,500
6 Juni 62 243,031,300
7 Gaji ke 13 62 243,031,300
8 Juli 62 243,425,000
9 Agustus 62 243,766,700
10 September 65 252,539,100
11 Oktober 64 246,406,700
12 November 64 246,235,600
13 Desember 64 227,061,400
TOTAL 3,150,736,600
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 115
Lampiran 23
REALISASI ANGGARAN DIREKTORAT SEREALIA TAHUN ANGGARAN
2016
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
1762 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 94,513,680,000 85,222,744,000 9,290,936,000 8,843,684,762 95.19 447,251,238 4.81
1762.203 Layanan Perkantoran 94,513,680,000 85,222,744,000 9,290,936,000 8,843,684,762 95.19 447,251,238 4.81
1762.203.001 Dukungan Kegiatan Teknis Lainnya 1,549,184,000 254,667,000 1,294,517,000 1,242,867,771 96.01 51,649,229 3.99
051 Pembinaan dan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan 522,658,000 3,167,000 519,491,000 477,181,306 91.86 42,309,694 8.14
A Pembinaan dan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan 522,658,000 3,167,000 519,491,000 477,181,306 91.86 42,309,694 8.14
521211 Belanja Bahan 118,838,000 266,000 118,572,000 90,281,850 76.14 28,290,150 23.86
- Penggandaan, jilid, cover, data inventaris tahun 2016 2,500,000 - 2,500,000 - - 2,500,000 100.00
- Foto copi bahan dan dokumen TU 12,000,000 - 12,000,000 9,204,000 76.70 2,796,000 23.30
- Penggandaan, jilid, cover data SDM 2,500,000 - 2,500,000 909,000 36.36 1,591,000 63.64
- Konsumsi rapat-rapat 24,000,000 - 24,000,000 19,268,000 80.28 4,732,000 19.72
- Pengadaan perlengkapan kebutuhan RT perkantoran 20,000,000 - 20,000,000 19,013,850 95.07 986,150 4.93
- Penggandaan buku agenda Direktorat BudidayaSerealia 40,838,000 - 40,838,000 33,225,000 81.36 7,613,000 18.64
- Penggandaan, jilid, cover, laporan bulanan 12,000,000 - 12,000,000 3,928,000 32.73 8,072,000 67.27
- Penggandaan, jilid, cover, laporan tahunan 2015 2,500,000 94,000 2,406,000 2,406,000 100.00 - -
- Penggandaan, jilid, cover, lakip 2015 2,500,000 172,000 2,328,000 2,328,000 100.00 - -
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 48,000,000 278,000 47,722,000 42,161,375 88.35 5,560,625 11.65
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 278,000 17,722,000 17,721,375 100.00 625 0.00
- Pencetakan blanko, kop surat, lembar disposisi, dll 30,000,000 - 30,000,000 24,440,000 81.47 5,560,000 18.53
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 70,000,000 2,623,000 67,377,000 67,375,850 100.00 1,150 0.00
- Pemeliharaan alat pengolah data 20,000,000 440,000 19,560,000 19,560,000 100.00 - -
- Pemeliharaan inventaris kantor 20,000,000 1,939,000 18,061,000 18,060,750 100.00 250 0.00
- Restrukturisasi jaringan internet 30,000,000 244,000 29,756,000 29,755,100 100.00 900 0.00
524111 Belanja Perjalanan Biasa 125,320,000 - 125,320,000 125,313,131 99.99 6,869 0.01
- Perjalanan koordinasi dan konsultasi ketatausahaan 125,320,000 - 125,320,000 125,313,131 99.99 6,869 0.01
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 15,000,000 - 15,000,000 11,700,000 78.00 3,300,000 22.00
- Bantuan transport dalam kota 15,000,000 - 15,000,000 11,700,000 78.00 3,300,000 22.00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 95,500,000 - 95,500,000 93,299,100 97.70 2,200,900 2.30
- Perjalanan menghadiri undangan diklat, pelatihan 3 M, pameran, dll 95,500,000 - 95,500,000 93,299,100 97.70 2,200,900 2.30
532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 50,000,000 - 50,000,000 47,050,000 94.10 2,950,000 5.90
- Upgrade koputer 50,000,000 - 50,000,000 47,050,000 94.10 2,950,000 5.90
536111 Belanja Modal Lainnya - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Server penyimpanan data aplikasi #DIV/0! - #DIV/0!
052 Pembinaan dan Pengembangan PUMK 210,210,000 67,860,000 142,350,000 133,470,915 93.76 8,879,085 6.24
A Pembinaan dan Pengembangan PUMK 210,210,000 67,860,000 142,350,000 133,470,915 93.76 8,879,085 6.24
521211 Belanja Bahan 33,340,000 13,960,000 19,380,000 18,247,000 94.15 1,133,000 5.85
- Penggandaan jilid cover data RPD 2,500,000 1,960,000 540,000 540,000 100.00 - -
- Penggandaan, jilid cover laporan realisasi keuangan bulanan 6,840,000 - 6,840,000 6,100,000 89.18 740,000 10.82
- Foto copi dokumen dan surat-surat 12,000,000 - 12,000,000 11,607,000 96.73 393,000 3.28
- Konsumsi rapat rapat 12,000,000 12,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Pengadaan perlengkapan kebutuhan PUMK - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 52,500,000 15,000,000 37,500,000 30,253,915 80.68 7,246,085 19.32
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 - 18,000,000 17,187,415 95.49 812,585 4.51
- Pencetakan blanko, kop surat, lembar disposisi, kartu verifikasi, dll 34,500,000 15,000,000 19,500,000 13,066,500 67.01 6,433,500 32.99
524111 Belanja Perjalanan Biasa 53,020,000 38,900,000 14,120,000 14,100,000 99.86 20,000 0.14
- Perjalanan koordinasi dan konsultasi keuangan 53,020,000 38,900,000 14,120,000 14,100,000 99.86 20,000 0.14
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 4,500,000 - 4,500,000 4,050,000 90.00 450,000 10.00
- Bantuan transport dalam kota 4,500,000 - 4,500,000 4,050,000 90.00 450,000 10.00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 66,850,000 - 66,850,000 66,820,000 99.96 30,000 0.04
- Perjalanan menghadiri undangan diklat, pelatitihan, sosialisasi 66,850,000 - 66,850,000 66,820,000 99.96 30,000 0.04
REALISASI SISAPROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
Laporan Tahunan 2016
116 Direktorat Serealia
Lanjutan … KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
053 Pengembangan Karakter SDM dan Ketatausahaan 816,316,000 183,640,000 632,676,000 632,215,550 99.93 460,450 0.07
A Pengembangan Karakter SDM 300,836,000 82,188,000 218,648,000 218,647,525 100.00 475 0.00
521211 Belanja Bahan 39,976,000 4,918,000 35,058,000 35,057,525 100.00 475 0.00
- Foto copi bahan, dokumen, materi 1,012,000 102,000 910,000 909,800 99.98 200 0.02
- Penggandaan, jilid cover laporan 2,000,000 1,123,000 877,000 877,000 100.00 - -
- Spanduk dan dokumentasi 2,500,000 1,660,000 840,000 840,000 100.00 - -
- Fasilitasi peserta 32,000,000 2,000,000 30,000,000 30,000,000 100.00 - -
- ATK dan bahan komputer 2,464,000 33,000 2,431,000 2,430,725 99.99 275 0.01
522141 Belanja Sewa 9,060,000 860,000 8,200,000 8,200,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 6 9,060,000 860,000 8,200,000 8,200,000 100.00 - -
522151 Belanja Jasa Profesi 14,800,000 5,400,000 9,400,000 9,400,000 100.00 - -
- Honor Moderator 2,800,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 100.00 - -
- Honor Nara Sumber/instruktur 12,000,000 4,000,000 8,000,000 8,000,000 100.00 - -
524111 Belanja Perjalanan Biasa 4,200,000 310,000 3,890,000 3,890,000 100.00 - -
- Perjalanan persiapan 4,200,000 310,000 3,890,000 3,890,000 100.00 - -
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 232,800,000 70,700,000 162,100,000 162,100,000 100.00 - -
- Perjalanan peserta, nara sumber/instruktur, moderator 60,000,000 5,900,000 54,100,000 54,100,000 100.00 - -
- Akomodasi dan konsumsi 172,800,000 64,800,000 108,000,000 108,000,000 100.00 - -
B Peningkatan Kemampuan Staf Teknis 89,480,000 20,350,000 69,130,000 69,129,025 100.00 975 0.00
521211 Belanja Bahan 23,500,000 1,550,000 21,950,000 21,949,025 100.00 975 0.00
- Peggandaan, jilid cover laporan 1,000,000 1,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Spanduk dan dokumentasi 1,000,000 200,000 800,000 800,000 100.00 - -
- Fasilitasi peserta 14,000,000 97,000 13,903,000 13,902,600 100.00 400 0.00
- Bahan praktek lapangan 5,000,000 154,000 4,846,000 4,845,750 99.99 250 0.01
- ATK dan bahan komputer 2,500,000 99,000 2,401,000 2,400,675 99.99 325 0.01
522141 Belanja Sewa 6,040,000 40,000 6,000,000 6,000,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 6 6,040,000 40,000 6,000,000 6,000,000 100.00 - -
522151 Belanja Jasa Profesi 12,000,000 600,000 11,400,000 11,400,000 100.00 - -
- Honor Nara Sumber/instruktur 12,000,000 600,000 11,400,000 11,400,000 100.00 - -
524111 Belanja Perjalanan Biasa 3,940,000 1,010,000 2,930,000 2,930,000 100.00 - -
- Perjalanan persiapan 3,940,000 1,010,000 2,930,000 2,930,000 100.00 - -
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 44,000,000 17,150,000 26,850,000 26,850,000 100.00 - -
- Uang saku peserta 12,000,000 750,000 11,250,000 11,250,000 100.00 - -
- Akomodasi dan konsumsi 32,000,000 16,400,000 15,600,000 15,600,000 100.00 - -
C Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 426,000,000 81,102,000 344,898,000 344,439,000 99.87 459,000 0.13
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 426,000,000 81,102,000 344,898,000 344,439,000 99.87 459,000 0.13
- Drone 120,000,000 15,240,000 104,760,000 104,760,000 100.00 - -
- Printer color 10,500,000 - 10,500,000 10,041,000 95.63 459,000 4.37
- Printer portable 8,000,000 1,200,000 6,800,000 6,800,000 100.00 - -
- Penjernih Udara 13,500,000 13,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Hardisk external (1 TB) 4,500,000 465,000 4,035,000 4,035,000 100.00 - -
- Meja 1/2 biro 31,500,000 7,200,000 24,300,000 24,300,000 100.00 - -
- Kursi kerja 16,500,000 300,000 16,200,000 16,200,000 100.00 - -
- Lemari kerja 65,000,000 4,125,000 60,875,000 60,875,000 100.00 - -
- Lemari arsip 65,000,000 28,190,000 36,810,000 36,810,000 100.00 - -
- AC Cassetle 3 PK 24,000,000 432,000 23,568,000 23,568,000 100.00 - -
- Water Dispenser 30,000,000 2,700,000 27,300,000 27,300,000 100.00 - -
- Filling kabinet 37,500,000 7,750,000 29,750,000 29,750,000 100.00 - -
SISA
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/ REALISASI
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 117
Lanjutan … 1762.203.002 Dukungan Kegiatan Peningkatan Produksi Padi 10,430,166,000 4,900,695,000 5,529,471,000 5,226,612,686 94.52 302,858,314 5.48
051 1,202,316,000 483,486,000 718,830,000 677,919,897 94.31 40,910,103 5.69
A Rancangan dan Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Padi 1,202,316,000 483,486,000 718,830,000 677,919,897 94.31 40,910,103 5.69
521114 Belanja Pengirian Surat Dinas Pos Pusat 34,991,000 21,242,000 13,749,000 12,749,000 92.73 1,000,000 7.27
- Pengiriman Pedoman Teknis Jarwo, Haston dan Desa Pertanian
Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi
34,991,000 21,242,000 13,749,000 12,749,000 92.73 1,000,000 7.27
521211 Belanja Bahan 516,325,000 345,244,000 171,081,000 165,245,050 96.59 5,835,950 3.41
- Penggandaan panduan budidaya pengembangan padi dengan
teknologi jarwo, hazton dan desa organik padi
112,500,000 33,400,000 79,100,000 79,100,000 100.00 - -
- Penggandaan jilid cover Rancangan Pengembangan Peningkatan
Produksi Padi Tahun 2016
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Renstra Direktorat Serealia Tahun 2016-2019 3,500,000 3,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Petunjuk Teknis Teknologi Tanam Jarwo
Tahun 2016 Mendukung Peningkatan Produksi Padi
70,000,000 2,869,000 67,131,000 67,130,250 100.00 750 0.00
- Penggandaan jilid cover Petunjuk Teknis Perluasan Areal Tanam Padi
Lahan Kering
- - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Pengembangan Budidaya dengan Teknologi
Salibu
21,000,000 21,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat penyusunan RKAKL, TOR dan RAB Tahun 2017 2,730,000 2,730,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Pedoman Teknis Pengembangan Desa
Pertanian Organik Padi Tahun 2016
21,000,000 21,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid, cover laporan dialog pimpinan dalam rangka
peningkatan produksi serealia tahun 2016
2,280,000 2,280,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover RKAKL dan RAB 1,265,000 1,265,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan CPCL Kegiatan Jarwo, Hazton dan Desa Pertanian
Organik Padi Tahun 2016
5,250,000 - 5,250,000 5,000,000 95.24 250,000 4.76
- Penggandaan CPCL kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi padi
tahun 2016
1,150,000 - 1,150,000 958,800 83.37 191,200 16.63
- ATK dan bahan komputer dialog pimpinan dalam rangka peningkatan
produksi serealia
5,000,000 5,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sarana penunjang pelaksanaan dialog pimpinan dalam rangka
peningkatan produksi serealia
72,000,000 72,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Spanduk 1,000,000 1,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Publikasi dan dokumentasi 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Fotocopi surat-surat, bahan dan dokumen kegitan rancanan
pengembangan padi tahun 2016
8,700,000 - 8,700,000 5,506,000 63.29 3,194,000 36.71
- Konsumsi rapat-rapat pengembangan serealia (10 kali) 9,750,000 - 9,750,000 7,550,000 77.44 2,200,000 22.56
- Konsumsi pelaksanaan dialog pimpinan dalam rangka peningkatan
produksi serealia (300 org x 2 kl)
66,000,000 66,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat-rapat temu wicara (kunjungan kerja) 97,500,000 97,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521213 Honor Output Kegiatan - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor pelaksana kegiatan #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 18,000,000 - 18,000,000 17,693,275 98.30 306,725 1.70
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 - 18,000,000 17,693,275 98.30 306,725 1.70
522141 Belanja Sewa 10,000,000 10,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sewa sound system penunjang pelaksanaan dialog pimpinan dalam
rangka peningkatan produksi serealia
10,000,000 10,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
522151 Belanja Jasa Profesi 145,000,000 82,000,000 63,000,000 61,400,000 97.46 1,600,000 2.54
- Honor moderator rapat koordinasi pengembangan serealia (4 org x 10
kali)
28,000,000 20,000,000 8,000,000 7,700,000 96.25 300,000 3.75
- Honor nara sumber rapat koordinasi pengembangan serealia (10 org x
10 kali)
90,000,000 35,000,000 55,000,000 53,700,000 97.64 1,300,000 2.36
- Honor nara sumber (Menteri) pada dialog pimpinan dalam rangka
peningkatan produksi serealia (2 keg x 3 OJ)
27,000,000 27,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor nara sumber (eselon I) pada dialog pimpinan dalam rangka
peningkatan produksi serealia (3 org x 2 oj x 2 keg)
- - - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 234,000,000 - 234,000,000 233,584,597 99.82 415,403 0.18
- Perjalanan dalam rangka penyusunsn RKAKL, TOR, dan RAB 86,000,000 - 86,000,000 85,730,897 99.69 269,103 0.31
- Perjalanan dalam rangka identifikasi CP/CL kegiatan jarwo, hazton dan
desa pertanian organik padi tahun 2016
148,000,000 - 148,000,000 147,853,700 99.90 146,300 0.10
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 244,000,000 25,000,000 219,000,000 187,247,975 85.50 31,752,025 14.50
- Perjalanan peserta, nara sumber, moderator, dan panitia (20 org x 10
kali)
100,000,000 25,000,000 75,000,000 47,097,975 62.80 27,902,025 37.20
- Akomodasi dan konsumsi (20 org x 10 kali) 144,000,000 - 144,000,000 140,150,000 97.33 3,850,000 2.67
Menyusun Kebijakan Pogram dan Anggaran Peningkatan Produksi
Padi
Laporan Tahunan 2016
118 Direktorat Serealia
Lanjutan …
052 1,392,330,000 406,660,000 985,670,000 955,089,213 68.60 30,580,787 2.20
A Bimbingan Peningkatan Produksi Padi 1,392,330,000 406,660,000 985,670,000 955,089,213 96.90 30,580,787 3.10
521211 Belanja Bahan 73,550,000 46,050,000 27,500,000 21,107,800 76.76 6,392,200 23.24
- Penggandaan, jilid, cover laporan bimbingan intensifikasi padi tahun
2016
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid, cover laporan bimbingan ekstensifikasi padi tahun
2016
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Laporan Bimbingan Peningkatan Produksi
Padi Irigasi Rawa
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Laporan Bimbingan Peningkatan Produksi
Padi THLK
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover Laporan Pertemuan FGD (10 buku x 10 kali) 5,750,000 5,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi pelaksanaan FGD pengembangan padi (25 org x 8 kl) 13,000,000 6,500,000 6,500,000 3,410,000 52.46 3,090,000 47.54
- Dokumentasi FGD Peningkatan produksi Padi 4,000,000 2,000,000 2,000,000 1,962,000 98.10 38,000 1.90
- Foto copi materi FGD Peningkatan Produksi Padi 2,000,000 1,000,000 1,000,000 - - 1,000,000 100.00
- Foto copi surat-surat, bahan dan dokumen kegiatan Subdit Irigasi
Rawa
21,600,000 14,400,000 7,200,000 4,964,000 68.94 2,236,000 31.06
- Foto copi surat-surat, bahan dan dokumen kegiatan Subdit THLK 21,600,000 10,800,000 10,800,000 10,771,800 99.74 28,200 0.26
- Penggandaan jilid cover Laporan Pemantapan Intensifikasi padi tadah
hujan dan lahan kering
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover Laporan Identifikasi potensi pengembangan
padi rawa
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover Laporan Identifikasi potensi pengembangan
padi hibrida
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover Laporan pengembangan ekstensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering
700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 56,000,000 28,097,000 27,903,000 13,295,875 47.65 14,607,125 52.35
- ATK dan bahan komputer pengembangan padi rawa 18,000,000 9,000,000 9,000,000 4,393,125 48.81 4,606,875 51.19
- ATK dan bahan komputer pengembangan padi THLK 18,000,000 9,097,000 8,903,000 8,902,750 100.00 250 0.00
- ATK dan bahan komputer pelaksanaan FGD peningkatan produksi
padi
20,000,000 10,000,000 10,000,000 - - 10,000,000 100.00
522141 Belanja Sewa 57,750,000 57,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sewa kendaraan roda 4 (pelaksanaan kegiatan insidentil/kunjungan
kerja) - Fasilitas Pimpinan
57,750,000 57,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
522151 Belanja Jasa Profesi 62,400,000 39,900,000 22,500,000 22,500,000 100.00 - -
- Honor narsumber FGD peningkatan produksi padi (5 org x 8 kl) 40,000,000 20,300,000 19,700,000 19,700,000 100.00 - -
- Honor moderator FGD peningkatan produsi padi (4 og x 8 kl) 22,400,000 19,600,000 2,800,000 2,800,000 100.00 - -
524111 Belanja Perjalanan Biasa 1,142,630,000 234,863,000 907,767,000 898,185,538 98.94 9,581,462 1.06
- Perjalanan dalam rangka sosialisasi program dan kegiatan 226,050,000 - 226,050,000 224,835,279 99.46 1,214,721 0.54
- Perjalanan dalam rangka koordinasi instansi terkait, undangan,
seminar dan pameran
119,100,000 743,000 118,357,000 118,356,960 100.00 40 0.00
- Perjalanan dalam rangka sosialisasi pedoman teknis teknologi Jarwo,
Hazton dan desa pertanian organik padi
208,000,000 97,500,000 110,500,000 110,317,918 99.84 182,082 0.16
- Perjalanan dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi padi THLK 58,410,000 - 58,410,000 52,820,888 90.43 5,589,112 9.57
- Perjalanan dalam rangka bimbingan peningkatan produksi padi THLK 168,480,000 97,200,000 71,280,000 70,548,764 98.97 731,236 1.03
- Perjalanan dalam rangka bimbingan peningkatan produksi padi irigasi
rawa
157,680,000 39,420,000 118,260,000 116,825,898 98.79 1,434,102 1.21
- Perjalanan dalam rangka identifikasi potensi areal dan budidaya
pengembangan padi irigasi dan rawa
204,910,000 - 204,910,000 204,479,831 99.79 430,169 0.21
Melaksankaan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan
Produksi Padi
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 119
Lanjutan … KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Akomodasi dan konsumsi - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Akomodasi dan konsumsi - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan peserta, nara sumber, moderator, dan panitia - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan rapat koordinasi, menghadiri undangn, seminar peningkatan
produksi padi
- - - - #DIV/0! - #DIV/0!
054 Melaksanakan Pencanangan Gerakan Tanam/Panen Padi 1,137,540,000 644,986,000 492,554,000 481,782,283 97.81 10,771,717 2.19
B Gerakan Tanam/Panen peningkatan produksi padi 1,137,540,000 644,986,000 492,554,000 481,782,283 97.81 10,771,717 2.19
521211 Belanja Bahan 390,600,000 273,056,000 117,544,000 117,526,200 99.98 17,800 0.02
Gerakan Tanam Peningkatan Produksi Padi - - -
- Spanduk dan publikasi 6,000,000 6,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Backdrop 15,000,000 14,010,000 990,000 990,000 100.00 - -
- Konsumsi peserta 69,300,000 49,300,000 20,000,000 20,000,000 100.00 - -
- Sarana penunjang peserta 67,500,000 39,100,000 28,400,000 28,400,000 100.00 - -
- Penggandaan laporan gerakan tanam padi 37,500,000 37,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Gerakan Panen Peningkatan Produksi Padi - - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Spanduk dan publikasi 6,000,000 6,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Backdrop 15,000,000 13,670,000 1,330,000 1,312,200 98.66 17,800 1.34
- Konsumsi peserta 69,300,000 24,300,000 45,000,000 45,000,000 100.00 - -
- Sarana penunjang peserta 67,500,000 45,676,000 21,824,000 21,824,000 100.00 - -
- Penggandaan laporan gerkan panen padi 37,500,000 37,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 182,820,000 4,320,000 178,500,000 178,500,000 100.00 - -
182,820,000 4,320,000 178,500,000 178,500,000 100.00 - -
522141 Belanja Sewa 73,920,000 70,150,000 3,770,000 3,770,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 4 mendukung kegiatan tanam padi 36,960,000 36,960,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sewa kendaraan roda 4 mendukung kegiatan panen padi 36,960,000 33,190,000 3,770,000 3,770,000 100.00 - -
524111 Belanja Perjalanan Biasa 490,200,000 297,460,000 192,740,000 181,986,083 94.42 10,753,917 5.58
- Perjalanan persiapan tanam padi 65,940,000 52,420,000 13,520,000 13,328,943 98.59 191,057 1.41
- Perjalanan persiapan panen padi 80,160,000 35,040,000 45,120,000 43,595,359 96.62 1,524,641 3.38
- Perjalanan menghadiri tanam padi 171,900,000 120,000,000 51,900,000 45,694,331 88.04 6,205,669 11.96
- Perjalanan menghadiri panen padi 172,200,000 90,000,000 82,200,000 79,367,450 96.55 2,832,550 3.45
055 6,697,980,000 3,365,563,000 3,332,417,000 3,111,821,293 93.38 220,595,707 6.62
A Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 5,138,430,000 3,044,363,000 2,094,067,000 2,000,398,518 95.53 93,668,482 4.47
521114 Belanja Pengirian Surat Dinas Pos Pusat 3,275,000 3,275,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Pengiriman Juklak penghargaan kelompok tani padi berprestasi padi 3,275,000 3,275,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521211 Belanja Bahan 435,502,000 221,142,000 214,360,000 205,451,600 95.84 8,908,400 4.16
- Poster pengembangan padi (4 pkt) 75,000,000 75,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Leaflet pengembangan padi (4 pkt) 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Fasilitasi sarana tim UPSUS padi 225,000,000 38,500,000 186,500,000 186,500,000 100.00 - -
- Foto copi bahan, surat surat dan dokumen 8,460,000 3,600,000 4,860,000 1,821,400 37.48 3,038,600 62.52
- Foto copi bahan, surat surat dan dokumen Subdit Padi Irigasi Rawa 21,600,000 14,400,000 7,200,000 3,495,000 48.54 3,705,000 51.46
- Foto copi bahan, surat surat dan dokumen Subdit Padi THLK 21,600,000 10,800,000 10,800,000 10,225,000 94.68 575,000 5.32
- Penggandaan, jilid cover laporan monev peningkatan produksi padi
irigasi rawa
450,000 450,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover laporan monev peningkatan produksi padi
THLK
450,000 450,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggndaan update data base padi 3,760,000 3,760,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Cetak bahan info padi 18,000,000 18,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover laporan bulanan Pokja Upsus Padi 4,275,000 4,275,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat Pokja Upsus Padi 19,500,000 19,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat Pokja Upsus Padi tingkat eselon I/setara 7,920,000 7,920,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover laporan akhir Upsus padi 2016 687,000 687,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover laporan penghargaan 550,000 550,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Foto copi bahan, surat-surat dan dokumen, dll 10,000,000 5,000,000 5,000,000 3,410,200 68.20 1,589,800 31.80
- Konsumsi rapat ramah tamah kelompok tani berprestasi padi 3,250,000 3,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Advokasi di media elektronik (Gerakan panen peningkatan produksi padi)
Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Peningkatan Produksi Padi
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/ REALISASI SISA
Laporan Tahunan 2016
120 Direktorat Serealia
Lanjutan… KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 117,500,000 117,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Fasilitasi 5 Kelompok tani padi - - - -
- Juara I 25,000,000 25,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara II 22,500,000 22,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara III 20,000,000 20,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara IV 17,500,000 17,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara V 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Apresiasi kelompok tani berprestasi 17,500,000 17,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 44,863,000 846,000 44,017,000 41,770,125 94.90 2,246,875 5.10
- ATK dan bahan komputer pengembangan padi irigasi rawa 17,863,000 - 17,863,000 16,016,875 89.67 1,846,125 10.33
ATK dan bahan komputer Pokja Upsus peningkatan produksi padi 9,000,000 846,000 8,154,000 8,153,625 100.00 375 0.00
- ATK dan bahan komputer pengembangan padi THLK 18,000,000 - 18,000,000 17,599,625 97.78 400,375 2.22
522141 Belanja Sewa 153,230,000 77,000,000 76,230,000 43,180,000 56.64 33,050,000 43.36
- Sewa kendaraan mendukung tim Upsus padi 153,230,000 77,000,000 76,230,000 43,180,000 56.64 33,050,000 43.36
524111 Belanja Perjalanan Biasa 4,376,460,000 2,617,000,000 1,759,460,000 1,709,996,793 97.19 49,463,207 2.81
- Perjalanan dalam rangka pembinaan, bimbingan dan detasering Upsus
padi
1,159,950,000 421,800,000 738,150,000 737,256,740 99.88 893,260 0.12
- Perjalanan dalam rangka monev intensifikasi dan ekstensifikasi
pengembangan padi
585,480,000 585,480,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan dalam rangka monitoring dan evaluasi UPSUS padi 671,000,000 402,600,000 268,400,000 265,572,367 98.95 2,827,633 1.05
- Perjalanan dalam rangka monitoring dan evaluasi peningkatan
produksi padi irigasi
269,610,000 125,400,000 144,210,000 143,783,985 99.70 426,015 0.30
- Perjalanan dalam rangka monitoring dan evaluasi peningkatan
produksi padi
117,200,000 87,900,000 29,300,000 28,436,400 97.05 863,600 2.95
- Perjalanan dalam rangka monitoring peningkatan produksi padi TH 155,040,000 96,900,000 58,140,000 57,834,971 99.48 305,029 0.52
- Perjalanan dalam rangka monitoring peningkatan produksi padi LK 135,800,000 67,900,000 67,900,000 67,295,900 99.11 604,100 0.89
- Perjalanan dalam rangka monitoring pelaksanaan kegiatan optimasi
pertanian dengan budidaya padi varietas unggul
276,500,000 252,800,000 23,700,000 18,176,000 76.69 5,524,000 23.31
- Perjalanan tim verifikasi penilai lomba kelompok tani 151,000,000 - 151,000,000 129,860,310 86.00 21,139,690 14.00
- Perjalanan menghadiri penyerahan penghargaan kelompok tani
berprestasi
102,000,000 102,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan penerima penghargaan kelompok tani berprestasi 76,020,000 76,020,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan dalam rangka menghadiri rapar ARAM, ASEM, ATAP
produksi padi
108,240,000 49,200,000 59,040,000 42,632,800 72.21 16,407,200 27.79
- Perjalanan rapat koordinasi instansi terkait, menghadiri undangan,
seminar, pameran
568,620,000 349,000,000 219,620,000 219,147,320 99.78 472,680 0.22
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 7,600,000 7,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Menghadiri undangan penyusunan juklak penialian kelompok tani
berprestasi
7,600,000 7,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
B Pertemuan Koordinasi 1,559,550,000 321,200,000 1,238,350,000 1,111,422,775 89.75 126,927,225 10.25
521211 Belanja Bahan 224,560,000 29,350,000 195,210,000 175,705,575 90.01 19,504,425 9.99
- Penggandaan, jilid, cover laporan pertemuan koordinasi
pengembangan padi
#DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan bahan komputer pertemuan koordinasi pengembangn padi 13,040,000 - 13,040,000 10,747,375 82.42 2,292,625 17.58
- Rapat persiapan pertemuan koordinasi (6 kali) 12,000,000 - 12,000,000 6,290,000 52.42 5,710,000 47.58
- Foto copy bahan dan surat-surat 2,170,000 - 2,170,000 2,160,200 99.55 9,800 0.45
- Sarana penunjang (6 x 150 org) 150,000,000 - 150,000,000 138,885,000 92.59 11,115,000 7.41
- Penggandaan materi pertemuan 16,000,000 4,000,000 12,000,000 11,760,000 98.00 240,000 2.00
- Spanduk 6,000,000 - 6,000,000 5,863,000 97.72 137,000 2.28
- Dokumentasi 3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Apresiasi pelaporan (plakat, dll) 12,000,000 12,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover laporan pertemuan koordinasi pengembangan
padi
10,350,000 10,350,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
522141 Belanja Sewa 47,400,000 26,600,000 20,800,000 20,800,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 6 /bis sedang (Kalbar) 8,400,000 - 8,400,000 8,400,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 4 mendukung kegiatan pertemuan koordinasi 30,800,000 26,600,000 4,200,000 4,200,000 100.00 - -
- Sewa kendaraan roda 6 /bis sedang (Jabar) 8,200,000 - 8,200,000 8,200,000 100.00 - -
522151 Belanja Jasa Profesi 127,250,000 16,250,000 111,000,000 106,200,000 95.68 4,800,000 4.32
- Honor moderator pertemuan koordinasi 21,000,000 - 21,000,000 18,200,000 86.67 2,800,000 13.33
- Honor nara sumber pertemuan koordinasi 90,000,000 - 90,000,000 88,000,000 97.78 2,000,000 2.22
- Honor penanggung jawab pertemuan koordinasi 2,250,000 2,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor ketua pelaksana pertemuan koordinasi 2,000,000 2,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor sekretaris pelaksana pertemuan koordinasi 12,000,000 12,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja perjalanan biasa 33,360,000 - 33,360,000 27,923,000 83.70 5,437,000 16.30
- Perjalanan persiapan pelaksanaan pertemuan koordinasi 33,360,000 - 33,360,000 27,923,000 83.70 5,437,000 16.30
#DIV/0! - #DIV/0!
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1,126,980,000 249,000,000 877,980,000 780,794,200 88.93 97,185,800 11.07
- Akomodasi dan konsumsi 617,500,000 - 617,500,000 605,700,000 98.09 11,800,000 1.91
- Perjalanan panitia, nara sumber, moderator, dll (20 org x 6 kali) 509,480,000 249,000,000 260,480,000 175,094,200 67.22 85,385,800 32.78
REALISASI SISA
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 121
Lanjutan … KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
1762.203.003 Dukungan Kegiatan Peningkatan Produksi Jagung dan Sela 4,784,926,000 2,730,494,000 2,054,432,000 1,974,807,756 96.12 79,624,244 3.88
051 673,799,000 115,899,000 557,900,000 534,433,971 95.79 23,466,029 4.21
A 673,799,000 115,899,000 557,900,000 534,433,971 95.79 23,466,029 4.21
521114 Belanja Pengirian Surat Dinas Pos Pusat 31,250,000 13,312,000 17,938,000 5,865,425 32.70 12,072,575 67.30
- Pengiriman Pedoman Teknis Gerakan Pengembangan Jagung
Hibrida, dll
31,250,000 13,312,000 17,938,000 5,865,425 32.70 12,072,575 67.30
521211 Belanja Bahan 171,877,000 75,587,000 96,290,000 86,989,200 90.34 9,300,800 9.66
- Penggandaan, jilid cover RKAKL dan RAB 3,187,000 3,187,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Foto copi surat, bahan dan dokumen 8,700,000 - 8,700,000 6,639,400 76.31 2,060,600 23.69
- Konsumsi rapat-rapat 11,700,000 - 11,700,000 10,504,800 89.78 1,195,200 10.22
- Penggandaan CPCL 5,890,000 - 5,890,000 - - 5,890,000 100.00
- Penggandaan, jilid, cover pedoman renstra pengembangan jagung
hibrida dan sela tahun 2016
1,150,000 1,150,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid, cover petunjuk teknis budidaya jagung hibrida di
lahan khusus
70,000,000 70,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid, cover pedoman teknis pengembangan jagung
hibrida tahun 2016
70,000,000 - 70,000,000 69,845,000 99.78 155,000 0.22
- Penggandaan, jilid, cover pedoman teknis pengembangan gandum
tahun 2016
1,250,000 1,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 18,000,000 9,000,000 9,000,000 7,589,500 84.33 1,410,500 15.67
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 9,000,000 9,000,000 7,589,500 84.33 1,410,500 15.67
524111 Belanja Perjalanan Biasa 425,672,000 - 425,672,000 425,149,846 99.88 522,154 0.12
- Perjalanan dalam rangka sosialisasi program dan kegiatan 346,672,000 - 346,672,000 346,208,146 99.87 463,854 0.13
- Perjalanan dalam rangka koordinasi instansi terkait, undangan,
seminar, pameran
79,000,000 - 79,000,000 78,941,700 99.93 58,300 0.07
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 27,000,000 18,000,000 9,000,000 8,840,000 98.22 160,000 1.78
- Uang saku rapat penyusunan renstra pengembangan produksi jagung
dan serealia lain
3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Uang saku rapat penyusunan draft petunjuk teknis pengembangan
produksi jagung dan serealia lain
3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Bantuan transport dalam kota 9,000,000 - 9,000,000 8,840,000 98.22 160,000 1.78
- Uang saku rapat penyusunan RKAKL, TOR dan RAB 9,000,000 9,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Uang saku rapat penyusunan petunjuk teknis pengembangan gandum 3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
052 1,886,531,000 1,388,088,000 498,443,000 473,800,762 95.06 24,642,238 4.94
A Bimbingan Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lainnya 1,886,531,000 1,388,088,000 498,443,000 473,800,762 95.06 24,642,238 4.94
521211 Belanja Bahan 54,955,000 24,288,000 30,667,000 17,520,750 57.13 13,146,250 42.87
- Dokumentasi FGD 5,000,000 - 5,000,000 265,500 5.31 4,734,500 94.69
- Perlengkapan peserta (25 orang x 6 kali) 4,575,000 2,288,000 2,287,000 - - 2,287,000 100.00
- Foto copi materi FGD 5,000,000 - 5,000,000 882,000 17.64 4,118,000 82.36
- Rapat persiapan 3,250,000 1,625,000 1,625,000 495,000 30.46 1,130,000 69.54
- Konsumsi rapat-rapat FGD 9,750,000 2,500,000 7,250,000 6,565,000 90.55 685,000 9.45
- Penggandaan jilid cover Laporan pertemuan FGD jagung dan serealia
lain
2,875,000 2,875,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan bahan komputer FGD 24,505,000 15,000,000 9,505,000 9,313,250 97.98 191,750 2.02
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 28,800,000 14,400,000 14,400,000 11,014,625 76.49 3,385,375 23.51
- -
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 9,000,000 9,000,000 7,198,625 79.98 1,801,375 20.02
- Foto copy surat-surat, bahan, dokumen 10,800,000 5,400,000 5,400,000 3,816,000 70.67 1,584,000 29.33
522141 Belanja Sewa 23,100,000 11,550,000 11,550,000 9,200,000 79.65 2,350,000 20.35
- Sewa kendaraan roda 4 (pelaksanaan kegiatan insidentil/kunjungan
kerja)
23,100,000 11,550,000 11,550,000 9,200,000 79.65 2,350,000 20.35
522151 Belanja Jasa Profesi 77,300,000 54,000,000 23,300,000 17,900,000 76.82 5,400,000 23.18
- Honor nara sumber FGD 25,000,000 8,000,000 17,000,000 15,800,000 92.94 1,200,000 7.06
- Honor moderator FGD 13,300,000 7,000,000 6,300,000 2,100,000 33.33 4,200,000 66.67
- Honor nara sumber pelaksanaan penyusunan laporan FGD 25,000,000 25,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor moderator pelaksanaan penyusunan laporan FGD 14,000,000 14,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 1,669,526,000 1,251,000,000 418,526,000 418,165,387 99.91 360,613 0.09
- Perjalanan dalam rangka peningkatan produksi jagung dan serealia lain 1,669,526,000 1,251,000,000 418,526,000 418,165,387 99.91 360,613 0.09
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 32,850,000 32,850,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan penyusunan laporan FGD 11,250,000 11,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Akomodasi dan konsumsi FDG 21,600,000 21,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Menyusun Kebijakan Pogram dan Anggaran Peningkatan Produksi
Jagung dan Serealia Lain
Rancangan dan Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Jagung
dan Serealia Lain
Melaksankaan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan
Jagung dan Serealia Lainnya
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/ REALISASI SISA
Laporan Tahunan 2016
122 Direktorat Serealia
Lanjutan … KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
054 Melaksanakan Pencanangan Gerakan Tanam/Panen Jagung 596,003,000 432,199,000 163,804,000 157,115,400 95.92 6,688,600 4.08
B Gerakan Tanam/Panen peningkatan produksi jagung dan serealia lain 596,003,000 432,199,000 163,804,000 157,115,400 95.92 6,688,600 4.08
521211 Belanja Bahan 345,199,000 345,199,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Gerakan Tanam Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lain
- Spanduk dan publikasi 6,000,000 6,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Backdrop 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi peserta 57,750,000 57,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sarana penunjang peserta 56,250,000 56,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan laporan gerakan tanam jagung dan serealia lain 37,500,000 37,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Gerakan Panen Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lain -
- Spanduk dan publikasi 6,199,000 6,199,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Backdrop 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi peserta 57,750,000 57,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sarana penunjang peserta 56,250,000 56,250,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan laporan gerkan panen jagung dan serealia lain 37,500,000 37,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
522141 Belanja Sewa 27,720,000 15,400,000 12,320,000 7,100,000 57.63 5,220,000 42.37
- Sewa kendaraan roda 4 mendukung kegiatan tanam jagung dan
serealia lain
13,860,000 9,240,000 4,620,000 1,500,000 32.47 3,120,000 67.53
- Sewa kendaraan roda 4 mendukung kegiatan panen jagung dan
serealia lain
13,860,000 6,160,000 7,700,000 5,600,000 72.73 2,100,000 27.27
524111 Belanja Perjalanan Biasa 223,084,000 71,600,000 151,484,000 150,015,400 99.03 1,468,600 0.97
- Perjalanan persiapan tanam/panen jagung dan serealia lain 111,542,000 71,600,000 39,942,000 39,930,400 99.97 11,600 0.03
- Perjalanan menghadiri tanam/panen jagung dan serealia lain 111,542,000 - 111,542,000 110,085,000 98.69 1,457,000 1.31
055 1,628,593,000 794,308,000 834,285,000 809,457,623 97.02 24,827,377 2.98
A Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1,628,593,000 794,308,000 834,285,000 809,457,623 97.02 24,827,377 2.98
521211 Belanja Bahan 201,482,000 194,982,000 6,500,000 2,986,600 45.95 3,513,400 54.05
- Foto copy surat surat, bahan, dokumen 2,250,000 750,000 1,500,000 998,000 66.53 502,000 33.47
- Foto copy surat surat, bahan, dokumen 15,000,000 10,000,000 5,000,000 1,988,600 39.77 3,011,400 60.23
- Penggandaan, jilid cover laporan monev peningkatan produksi jagung
dan serealia lain
275,000 275,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan update data base jagung dan serealia lain 4,750,000 4,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat penyusunan laporan monev peningkatan produksi
jagung dan serealia lain
650,000 650,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat penyusunan laporan update data base jagung dan
serealia lain
650,000 650,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover laporan Pokja Upsus Jagung dan serealia lain 550,000 550,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat Pokja Upsus Jagung dan serealia lain 15,600,000 15,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi rapat tingkat Pokja Upsus Jagung dan serealia lain tingkat
eselon I/setara
7,920,000 7,920,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Poster pengembangan jagung dan serealia lainnya 37,500,000 37,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Leaflet pengembangan jagung dan serealia lain 12,500,000 12,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan jilid cover laporan Upsus jagung dan serealia lain 687,000 687,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi ramah tamah kelompok tani berprestasi jagung dan serealia
lain
2,600,000 2,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan, jilid cover laporan penghargaan jagung dan serealia lain 550,000 550,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Fasilitasi sarana penunjang Tim Upsus Jagung dan serealia lain 100,000,000 100,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 117,500,000 117,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Fasilitasi 5 Kelompok tani jagung
- Juara I 25,000,000 25,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara II 22,500,000 22,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara III 20,000,000 20,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara IV 17,500,000 17,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Juara V 15,000,000 15,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Apresiasi kelompok tani berprestasi jagung dan serealia lain 17,500,000 17,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 36,000,000 18,000,000 18,000,000 - - 18,000,000 100.00
- ATK dan bahan komputer Pokja Upsus jagung dan serealia lain 18,000,000 9,000,000 9,000,000 - - 9,000,000 100.00
- ATK dan bahan komputer 18,000,000 9,000,000 9,000,000 - - 9,000,000 100.00
522141 Belanja Sewa 53,900,000 53,900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sewa kendaraan mendukung tim Upsus jagung dan serealia lain 53,900,000 53,900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lain
SISA
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/ REALISASI
Laporan Tahunan 2016
Direktorat Serealia 123
Lanjutan … KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
524111 Belanja Perjalanan Biasa 1,209,511,000 399,726,000 809,785,000 806,471,023 99.59 3,313,977 0.41
- Perjalanan dalam rangka monitoring dan evaluasi penigkatan produksi
jagung dan serealia lain
388,241,000 - 388,241,000 388,206,195 99.99 34,805 0.01
- Perjalanan dalam rangka menghadiri rapar ARAM, ASEM, ATAP
produksi jagung dan sela
42,706,000 17,739,000 24,967,000 24,966,831 100.00 169 0.00
- Perjalanan rapat koordinasi instansi terkait, menghadiri undangan,
seminar, pameran
43,582,000 - 43,582,000 43,069,680 98.82 512,320 1.18
- Perjalanan tim verifikasi penilai lomba 117,420,000 30,000,000 87,420,000 87,109,294 99.64 310,706 0.36
- Perjalanan dalam rangka pembinaan, bimbingan dan detasering Upsus
jagung dan serealia lain
221,155,000 - 221,155,000 218,982,587 99.02 2,172,413 0.98
- Perjalanan menghadiri penyerahan penghargaan kelompok tani
beprestasi
29,687,000 29,687,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan dalam rangka monitoring dan evaluasi Upsus jagung dan
serealia lain
309,420,000 265,000,000 44,420,000 44,136,436 99.36 283,564 0.64
- Perjalanan penerima penghargaan kelompok tani berprestasi 57,300,000 57,300,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
#DIV/0! - #DIV/0!
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 6,000,000 6,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Uang transport rapat penyusunan laporan monitoring peningkatan
produksi jagung dan serealia lain
3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Uang transpor rapat penyusunan laporan update data base jagung dan
serealia lain
3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 4,200,000 4,200,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Menghadiri undangan penyusunan juklak penialian kelompok tani
berprestasi
4,200,000 4,200,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
1762.203.004 pengembangan budidaya jagung hibrida di lahan khusus 77,749,404,000 77,336,888,000 412,516,000 399,396,549 96.82 13,119,451 3.18
051 Rancangan Program dan Anggaran Kegiatan 261,875,000 8,400,000 253,475,000 245,883,101 97.00 7,591,899 3.00
A Rancangan 261,875,000 8,400,000 253,475,000 245,883,101 97.00 7,591,899 3.00
521211 Belanja Bahan 8,400,000 8,400,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan Bahan Komputer 1,500,000 1,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi Rapat-rapat 3,900,000 3,900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penyusunan dan Penggandaan Juklak 2,000,000 2,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan CPCL 1,000,000 1,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 243,600,000 - 243,600,000 242,433,101 99.52 1,166,899 0.48
- Perjalanan dalam rangka sosialisasi 243,600,000 - 243,600,000 242,433,101 99.52 1,166,899 0.48
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 9,875,000 - 9,875,000 3,450,000 34.94 6,425,000 65.06
- Perjalanan dalam rangka koordinasi instansi terkait 9,875,000 - 9,875,000 3,450,000 34.94 6,425,000 65.06
052 Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Peningkatan Jagung Hibrida86,540,000 5,600,000 80,940,000 79,427,650 98.13 1,512,350 1.87
A Bimbingan dan Sosialisasi 86,540,000 5,600,000 80,940,000 79,427,650 98.13 1,512,350 1.87
521211 Belanja Bahan 5,600,000 5,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan Bahan Komputer 3,000,000 3,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi Rapat-rapat 2,600,000 2,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 80,940,000 - 80,940,000 79,427,650 98.13 1,512,350 1.87
- Perjalanan dalam rangka bimbingan dan pengawalan 80,940,000 - 80,940,000 79,427,650 98.13 1,512,350 1.87
053 Melaksanakan Penyaluran Bantuan Budidaya Jagung Hibrida 76,676,600,000 76,676,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
A tanpa sub komponen 76,676,600,000 76,676,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521213 Honor Output Kegiatan 5,900,000 5,900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Ketua Panitia Pengadaan Barang 1,500,000 1,500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Sekretaris Panitia Pengadaan Barang 1,300,000 1,300,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Anggota Panitia Pengadaan Barang 1,000,000 1,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Ketua Panitia Penerima Hasil Pengadaan Barang 900,000 900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Sekretaris Panitia Penerima Hasil Pengadaan Barang 700,000 700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Honor Anggota Panitia Penerima Hasil Pengadaan Barang 500,000 500,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 900,000,000 900,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Bantuan transport pendampingan petugas (2 OH = 25 HA) [2 OH x 2000 UNIT] 600,000,000 600,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Bantuan transport pendampingan aparat (1 OH = 25 HA) [1 OH x 2000 UNIT] 300,000,000 300,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
526311 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda 75,770,700,000 75,770,700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Bantuan Budidaya Jagung Hibrida di Lahan Khusus 75,770,700,000 75,770,700,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
SISA
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/ REALISASI
Laporan Tahunan 2016
124 Direktorat Serealia
Lanjutan …
KODE Jumlah BLOKIR SISA
PAGU RP % RP %
054 Melaksanakan Pencanangan Gerakan Tanam/Panen Jagung 275,955,000 275,955,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
B Gerakan Tanam/panen Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lain 275,955,000 275,955,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521211 Belanja Bahan 125,060,000 125,060,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perlengkapan peserta [50 ORG x 2 KL] 100,000,000 100,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan bahan komputer 1,510,000 1,510,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Dokumentasi dan Spanduk 4,200,000 4,200,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Baligho [2 UNIT x 2 KL] 9,000,000 9,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi [75 ORG x 2 KL] 9,750,000 9,750,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan laporan [5 BUKU x 2 KL] 600,000 600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
522141 Belanja Sewa 6,160,000 6,160,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Sewa Kendaraan [2 UNIT x 2 KL x 2 HR] 6,160,000 6,160,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 123,935,000 123,935,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Perjalanan menghadiri tanam/panen Jagung [5 ORG x 2 KL x 2 HR] 123,935,000 123,935,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 20,800,000 20,800,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Akomodasi panitia [10 ORG x 2 KL] 9,800,000 9,800,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- penggantian transport [50 ORG x 2 KL] 11,000,000 11,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
055 448,434,000 370,333,000 78,101,000 74,085,798 94.86 4,015,202 5.14
A Monitoring dan Evaluasi 88,434,000 10,333,000 78,101,000 74,085,798 94.86 4,015,202 5.14
521211 Belanja Bahan 10,333,000 10,333,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- ATK dan Bahan Komputer 1,633,000 1,633,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi Rapat-rapat 2,600,000 2,600,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penyusunan dan Penggandaan laporan koordinasi, pengawalan dan monev 2,200,000 2,200,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Konsumsi Penyusunan laporan koordinasi, pengawalan dan monev 3,900,000 3,900,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
524111 Belanja Perjalanan Biasa 72,101,000 - 72,101,000 71,235,798 98.80 865,202 1.20
- Perjalanan dalam rangka Monitoring dan evaluasi 72,101,000 - 72,101,000 71,235,798 98.80 865,202 1.20
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 6,000,000 - 6,000,000 2,850,000 47.50 3,150,000 52.50
- Perjalanan dalam rangka koordinasi instansi terkait 6,000,000 - 6,000,000 2,850,000 47.50 3,150,000 52.50
B Ubinan 360,000,000 360,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521211 Belanja Bahan 60,000,000 60,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Penggandaan dan pengiriman laporan [2000 UNIT x 1 KL] 60,000,000 60,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
521213 Honor Output Kegiatan 300,000,000 300,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
- Insentif petugas ubinan [2 ORG x 2000 UNIT x 1 KL] 300,000,000 300,000,000 - - #DIV/0! - #DIV/0!
8,843,684,762 95.19 447,251,238 4.81 94,513,680,000 85,222,744,000 9,290,936,000
REALISASI SISA
KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL
TOTAL KEGIATAN DIREKTORAT SEREALIA
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT/
Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Peningkatan Produksi Jagung Hibrida