laporan survai awal pembentukan kimbis parigi moutong-3
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
1/20
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN PERIKANAN
DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH
Oleh:
Hikmah, M.Si
Ellen Suryanegara, S.Si
BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2013
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
2/20
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................1
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................3
II. KONDISI UMUM KABUPATEN PARIGI MOUTONG .................................................................4
2.1. Gambaran Potensi Sumberdaya Alam ..................................................................................... 4
2.2. Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa ................................................................................. 7
2.3. Keadaan Penduduk dan Ketenegakerjaan ............................................................................... 7
2.4. Infrastruktur dan Aksesibilitas ................................................................................................ 8
a. Transportasi Darat .............................................................................................................. 8
b. Transportasi Laut ................................................................................................................ 9
c. Telekomunikasi ................................................................................................................... 9
d. Listrik ................................................................................................................................... 9
III. POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN .......................................................... 10
3.1. Potensi Sumberdaya Perikanan Tangkap ............................................................................... 10
3.2. Potensi Sumberdaya Perikanan Budidaya ............................................................................. 12
3.3. Potensi Usaha Pengolahan Rumput Laut ............................................................................... 13
3.4. Sumberdaya Masayarakat ...................................................................................................... 15
3.5. Kelembagaan Masyarakat ...................................................................................................... 15
3.6. Peluang-Peluang Ekonomi Kreatif .......................................................................................... 16
IV. LOKASI POTENSIAL PELAKSANAAN KEGIATAN KIMBIS ......................................................... 17
V. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 19
VI. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
3/20
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Parigi
Moutong , 2010 ................................................................................................................... 5Tabel 2. Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan di Kabupaten Parigi Moutong. ................................ 7
Tabel 3. Kondisi Jalan Kabupaten Parigi Moutong ........................................................................... 9
Tabel 4. Pembangkit Listrik di Kabupaten Parigi Moutong ............................................................ 10
Tabel 5. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan Subsektor di kabupaten
Parigi Moutong, 2010-2011 .............................................................................................. 11
Tabel 6. Jumlah Perahu/ Kapal Menurut Kecamatan dan Jenis Kapal di kabupaten Parigi
Moutong, 2011 ................................................................................................................. 12
Tabel 7. Peta sebaran Wilayah Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Parigi Moutong ................. 13
Tabel 8. Kelompok pengolahan rumput laut skala UMKM di Kabupaten Parigi Moutong ............ 14
Tabel 9. Lokasi Potensial Pelaksanaan Kegiatan Kimbis ................................................................. 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kabupaten Parigi Moutong ......................................................................................... 5
Gambar 2. Angkatan Kerja di Kabupaten Parigi Moutong menurut Pendidikan dan Daerah
Tahun 2010 ......................................................................................................................... 8
Gambar 3. Beberapa jenis perahu/kapal penangkapan yang ada di Kabupaten Parigi
Moutong ........................................................................................................................... 11
Gambar 4. Macam-macam produk olahan perikanan yang mayoritas dilakukan oleh UMKM ......... 14
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
4/20
3
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN PERIKANAN DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG,
SULAWESI TENGAH
I. PENDAHULUANKabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu kabupaten yang relatif baru di Provinsi
Sulawesi Tengah, yang mempunyai potensi wilayah, kondisi geografis maupun potensi khas lain yang
berbeda dengan kabupaten/kota lainnya. Potensi sumber daya alam yang cukup besar dan
bervariasi, baik terdapat di bawah tanah, di dalam tanah berupa berbagai jenis bahan tambang
mineral dan lainnya, serta di atas tanah dengan berbagai jenis dan ragam sumber daya hayati
diantaranya bersifat endemik, hasil pertanian dan perkebunan, peternakan juga kekayaan pesisir
dan kelautan yang melimpah serta ragam budaya dan keindahan alam sebagai kekayaan obyek dan
atraksi pariwisata.
Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Parigi Moutong sebagian besar belum sepenuhnya
diolah secara optimal dan bahkan ada yang belum diolah, sehingga nilai tambah kekayaan sebagai
anugerah tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat, dan upaya untuk ini
membutuhkan peran kalangan dunia usaha dengan kemampuan investasi serta penguasaan
kemampuan dalam merespon implementasi dan aktivitas ekonomi yang berlangsung sangat dinamis
baik dalam lingkup domestik maupun global.
Terkait dengan pentingnya identifikasi kebutuhan dan potensi dalam proses perencanaan
pembangunan daerah, maka berbagai pendekatan model perencanaan pembangunan dapat
dilakukan untuk menentukan arah dan bentuk kebijakan yang diambil. Salah satu model pendekatan
pembangunan daerah yaitu pendekatan sektoral. Azis (1994) menyatakan bahwa pendekatan
sektoral dalam perencanaan pembangunan selalu dimulai dengan pertanyaan sektor ekonomiapa
yang perlu dikembangkan. Hal tersebut merupakan upaya agar setiapwilayah memiliki keunggulan
tertentu yang berbeda dengan daerah lainnya. Dengan mengembangkan produk unggulan, maka
eksistensi suatu wilayah akan tetap terjamin. Oleh karena itu identifikasi dan analisis sektor ekonomi
potensial menjadi hal penting bagi setiap kabupaten, apalagi untuk Kabupaten Parigi Moutong
sebagai daerah otonom yang relatif baru.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
5/20
4
II. KONDISI UMUM KABUPATEN PARIGI MOUTONG2.1.Gambaran Potensi Sumberdaya Alam
Kabupaten Parigi Moutong Tergolong Kabupaten muda di Sulawesi Tengah, terbentuk
berdasarkan UU No 10 tahun 2002 yang sebelumnya termasuk wilayah Kabupaten Donggala.
Kabupaten ini terletak kurang lebih 90 km arah timur Kota Palu, ibukota Propinsi Sulawesi Tengah
yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat selama kurang
lebih 1,5 jam.
Kabupaten Parigi Moutong terletak di pesisir / belahan timur pulau Sulawesi yang
membentang sepanjang teluk tomini secara geografis, tepatnya pada posisi 119o45 - 121
006 Bujur
Timur dan posisi 0o14 Lintang Selatan 04
o40 Bujur Utara. Dengan batas-batas wilayah :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Buol, Kabupaten Toli-Toli
dan Propinsi Gorontalo
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Teluk Tomini
- Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Propinsi Sulawesi
Selatan
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala
Kabupaten Parigi Moutong juga memiliki keistimewaan dilewati oleh garis meridian 120o
Bujur Timur yang menjadi acuan dari penentuan waktu untuk wilayah yang termasuk dalam Waktu
Indonesia Tengah (Wita). Selain itu Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 2.900
mdpl dan garis pantai.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
6/20
5
Gambar 1. Peta Kabupaten Parigi Moutong
Luas wilayah kabupaten Parigi Moutong sebesar 6.231,85 km2 yang terdiri dari 22
Kecamatan denganjumlah populasi penduduk 421.234jiwa. Wilayah kecamatan terluas dan
terpadat penduduknya adalah kecamatan Tinombo dengan luas wilayah 638,62 km2 dan jumlah
populasi penduduk sebesar 34.820 jiwa.
Tabel 1.Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong , 2010No
KecamatanLuas Area Jumlah Populasi Penduduk
(Km2) (%) (org) (%)
1 Sausu 410,32 6,58 21.977 5,22
2 Torue 275,84 4,43 18.986 4,51
3 Balinggi 223,88 3,59 16.594 3,94
4 Parigi 23,50 0,38 29.158 6,92
5 Parigi Selatan 396,42 6,36 21.989 5,22
6 Parigi Barat 118,29 1,90 7.266 1,72
7 Parigi Utara 75,10 1,21 5.697 1,35
8 Parigi Tengah 98,63 1,58 8.272 1,96
9 Ampibabo 191,44 3,07 20.944 4,97
10 Kasimbar 280,78 4,51 21.186 5,03
11 Toribulu 212,38 3,41 16.891 4,01
12 Siniu 118,96 1,91 8.722 2,0713 Tinombo 638,62 10,25 34.820 8,27
14 Tinombo Selatan 379,81 6,09 25.988 6,17
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
7/20
6
NoKecamatan
Luas Area Jumlah Populasi Penduduk
(Km2) (%) (org) (%)
15 Tomini 216,38 3,47 18.301 4,34
16 Mepanga 207,10 3,32 28.051 6,66
17 Palasa 613,16 9,84 27.163 6,45
18 Moutong 581,01 9,32 20.705 4,92
19 Balano Lambunu 382,47 6,14 20.362 4,83
20 Taopa 243,26 3,90 12.870 3,06
21 Balano 164,26 2,64 15.577 3,70
22 Ongka Malino 380,24 6,10 19.715 4,68
Parigi Moutong 6.231,85 100 421.234 100
Sumber: Parigi Moutong dalam Angka, 2012
Secara umum Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah agraris di Sulawesi
Tengah sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam roda
perekonomian daerah dan merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu sebesar 52,98 persen (http://sulteng.go.id).
Komoditas perkebunan yang telah dikembangkan terdiri dari kakao, kelapa, cengkeh, kopi,
kapuk, kemiri dan jambu mete. Pada tahun 2009 komoditas yang paling banyak dihasilkan adalah
kakao sebesar 73.568 ton dengan luas areal tanam 65.565 Ha, produksi kelapa mencapai 41.600 ton
dengan luas areal tanam 24.906 Ha, produksi cengkeh mencapai 875 ton dengan luas areal tanam
3.357 Ha, produksi kopi mencapai 358 ton dengan luas areal tanam 327 Ha, produksi kapuk
mencapai 171 ton dengan luas areal tanam 379 Ha, produksi kemiri mencapai 180 ton dengan luas
areal tanam 260 Ha, produksi jambu mete mencapai 130 ton dengan luas areal tanam 864 Ha.
Kabupaten Parigi Moutong memiliki areal hutan seluas 396.236 Ha, terdiri dari hutan lindung
162.640 Ha, hutan produksi biasa tetap 22.467 Ha, hutan produksi terbatas 127.607 Ha, hutan yang
dapat dikonversi 22.808 Ha, hutan suaka alam dan hutan wisata 60.714 Ha. Jenis kayu yang
dihasilkan terdiri dari meranti, palapi, nyatoh, motoa, cempaka, rimba campuran, rotan dan damar.
Jumlah potensi lestari di Kabupaten Parigi Moutong yang terkandung dalam wilayah laut
khusus Teluk Tomini mencapai 68.000 ton/tahun, terdiri dari ikan pelagis (3,2 ton/km2 per tahun)
dan ikan demersal (2,9 ton/Km2 per tahun). Dari luas areal penangkapan yang mencapai 28.208
Km2, baru berproduksi sekitar 21.072,2 ton/tahun yang berarti baru 30,9 persen dari jumlah potensi
lestari. Belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan tangkap disebabkan masih kecilnya
jumlah armada yang beroperasi serta masih sederhananya teknologi yang digunakan.
Pada tahun 2009 produksi perikanan tangkap laut dan umum mencapai 23.583,13 ton
dengan nilai produksi sebesar Rp. 267.913.000.000,-, produksi perikanan budidaya tambak mencapai
1.188,70 ton dengan nilai produksi Rp. 49.166.000.000,-, produksi perikanan budidaya laut mencapai
7.886,50 ton dengan nilai produksi Rp. 24.920.000.000,- dan produksi perikanan budidaya kolam
mencapai 92,60 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 1.452.000.000,-.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
8/20
7
2.2.Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan DesaSecara administrasi Kabupaten Parigi Moutong terdiri atas 20 kecamatan 176 Desa, dan 5
Kelurahan yang terbentang dari Sausu (kecamatan paling Selatan) sampai di Moutong (kecamatan
paling utara) sepanjang 472 km di Teluk Tomini dengan luas wilayah 6.231,85 km2
. Kecamatan yang
terluas adalah kecamatan Bolano Lambunu yaitu 1.033,70 km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan
Parigi yaitu sebesar 38,82 km2. Perkembangan pembentukan Kecamatan, Desa dan Kelurahan sejak
dibentuknya Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 2.Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan di Kabupaten Parigi Moutong.No.
Kegiatan
Pemekaran
Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1 Kecamatan 6 6 8 10 14 19 202 Desa 104 104 115 118 143 175 176
3 Kelurahan 4 4 4 4 4 4 5
Sumber : Data Statistik Kabupaten Parigi Moutong 2009.
2.3.Keadaan Penduduk dan KetenegakerjaanBerdasarkan hasil Susenas 2009, jumlah penduduk di Kabupaten Parigi Moutong paling
banyak merupakan penduduk usia produktif (65,22 persen) walaupun angka ketergantungan usia
tidak produktif masih besar. Dependency ratio Kabupaten Parigi Moutong sebesar 53,32 artinyasetiap 100 orang penduduk produktif mempunyai tanggungan lebih dari 53 orang yang tidak
produktif. Walaupun angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya (51,81), namun masih
lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Tengah yang mempunyai dependency ratio
sebesar 49,08 pada tahun 2009 (IPM Parigi Moutong 2011).
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, penduduk Kabupaten Parigi Moutong mencapai
413.588 jiwa, yang terdiri dari 212.809 jiwa penduduk laki-laki dan 200.779 jiwa penduduk
perempuan. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Selatan.
Ditinjau dari jenis kelamin, penduduk Kabupaten Parigi Moutong yang berjenis kelamin laki-
laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin 106. Artinya di
antara 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk laki-laki. Jika dibandingkan dengan tahun
2000, laju pertumbuhan penduduk per tahun pada tahun 2010 yaitu sebesar 1,95 persen.
Pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu pada Kecamatan Palasa sebesar 3,44 persen pertahun,
sedangkan Kecamatan Siniu memiliki pertumbuhan penduduk yang masih rendah yaitu sebesar 0,59
persen pertahun. Konsentrasi sebaran penduduk berada di kecamatan Bolano Lambunu, Tinombo
Selatan dan kecamatan Parigi sendiri yang merupakan Ibukota Kabupaten Parigi Moutong.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
9/20
8
Gambar 2. Angkatan Kerja di Kabupaten Parigi Moutong menurut Pendidikan dan Daerah Tahun 2010Sumber: BPS, Kabupaten Parigi Moutong, 2011
2.4.Infrastruktur dan AksesibilitasIbukota Kabupaten Parigi Moutong adalah Parigi, berjarak sekitar 80 km dari Pelabuhan
Pantoloan dan 90 km dari Bandar Udara Mutiara. Letak geografis kabupaten Parigi Moutong terletak
pada posisi strategis karena sebagai wilayah yang dilintasi oleh jalur timur Trans Sulawesi, selain itu
juga sebagai penghubung antara pusat pusat kegiatan ekonomi utama di Pulau Sulawesi yaitu
antara Kota Palu, Gorontalo, Manado dan bahkan hingga ke Makassar. Kabupaten Parigi Moutong
adalah pusat kegiatan lokal di Pulau Sulawesi dengan kota kota utamanya yaitu Parigi dan
Moutong. Akses transportasi dari ibukota kabupaten menuju ibukota kecamatan di kabupaten Parigi
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Meskipun demikian
masih ada sebagian desa-desa di kabupaten ini yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
a. Transportasi DaratInteraksi antar wilayah di Kabupaten Parigi Moutong dengan ibu kota propinsi dan daerah
lainnya di Sulawesi dimungkinkan dengan tersedianya prasarana dan sarana perhubungan, seperti
perhubungan darat, Trans Sulawesi dan perhubungan laut yang semakin memadai. Jaringan
transportasi jalan darat yang dimiliki Kabupaten Parigi Moutong adalah sepanjang 1.165,77 Km
dengan klasifikasi sebagai berikut :
- Jalan Negara : 404,50 Km
- Jalan Propinsi : 23,00 Km
- Jalan Kabupaten : 1.066 Km
- Jalan Desa : 99,45 Km
9,890.002,573.00 2,387.00
550.00 538.00 482.00
122,044
31,720 26,396
5,975 4,482 4,928
-
20,000.0040,000.00
60,000.00
80,000.00
100,000.00
120,000.00
140,000.00
SD SLTP SLTA
umum
SLTA
Kejuaruan
Diploma Universitas
Daerah Pedesaan
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
10/20
9
Tabel 3.Kondisi Jalan Kabupaten Parigi Moutong
Sumber: BKPM 2012
Letak kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong memiliki akses langsung
dengan Pelabuhan yang ada di Teluk Tomini yaitu Pelabuhan Poso, Pelabuhan Ampana, Pelabuhan
Wakai (Kepulauan Togian), Pelabuhan Pagimana, Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Bitung,
Pelabuhan Luwuk dan bahkan sepanjang wilayah kepulauan Sulawesi dan Kepulauan Halmahera(Ternate) serta pulau-pulau di Negara di Philipina.
b. Transportasi LautDalam penataan angkutan laut Nasional Pelabuhan Parigi dan Pelabuhan Moutong merupakan
Pelabuhan yang disinggahi kapal perintis dan kapal-kapal niaga. Sarana dan fasilitas tranpostasi laut
dimiliki Kabupaten Parigi Moutong adalah Pelabuhan Umum Moutong, pelabuhan Umum Parigi dan
Pelabuhan Umum Tinombo.
Pelabuhan Parigi dengan Fasilitas Penampungan Peti Kemas Pelabuhan Ferry Ampibabo Pelabuhan Ferry Tinombo Pelabuhan Ferry Moutong
c. Telekomunikasi Sentral Telepon Otomatis (STO) yang dioperasikan oleh PT.TELKOM Operator Telekomunikasi Swasta seperti Telkomsel dan Satelindod. Listrik
Pembangkit tenaga listrik yang dioperasikan oleh PT.PLN Ranting, Parigi dan PT.PLN Ranting
Mountong yang terbagi :
1. PLTD Parigi : 16.284.688 KWH
2. PLTD Kasimbar : 1.561.491 KWH
3. PLTD Moutong : 647.920 KWH
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
11/20
10
Pembangkit Listrik di Kabupaten Parigi Moutong dihasilkan menggunakan mesin diesel. PLN
terdiri dari PLN Ranting Parigi yaitu PLTD Parigi dan PLTD Kasimbar dan PLN Ranting Moutong. Untuk
pelanggan yang ada di wilayah PLN Unit Palasa, Tinombo, Moutong dan Kota Raya, tenaga listriknya
berasal dari PLN Cabang Tolitoli.
Tabel 4.Pembangkit Listrik di Kabupaten Parigi Moutong
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong dalam Angka, 2012
III.POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN3.1.Potensi Sumberdaya Perikanan Tangkap
Komoditas perikanan merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Parigi Moutong.Peningkatan produksi terus diupayakan dari tahun ke tahun. Salah satu keberhasilan pembangunan
sub sektor perikanan dapat dilihat dari kenaikan produksi. Potensi lestari teluk tomini adalah
587.256 ton/thn terdiri dari ikan pelagis besar 106.000 ton/thn, pelagis kecil 379.440 ton/thn, ikan
demersal 83.846 ton/thn dan lain-lain 17.970 ton/thn. Luas areal penangkapan 28.208 Km2. Produksi
perikanan laut di Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 2010 tercatat sebesar
22.638,98 ton yang berarti baru 3,9% dari potensi lestari yang dapat dimanfaatkan.
Pada tahun 2011 produksi perikanan tangkap mencapai 22.821,04 ton. Dari 22
kecamatan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, kecamatan yang memiliki potensi produksi
terbesar adalah kecamatan Parigi, Kecamatn Ampibabo, dan Kecamatan Moutong. Tabel 5
menunjukkan produksi perikanan tangkap menurut kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
12/20
11
Tabel 5. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan Subsektor di kabupaten Parigi Moutong,2010-2011
Sumber: BPS Kabupaten Parigi Moutong, 2012
Dilihat dari jumlah perahu / kapal penangkapan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong
mayoritas masih sangat tradisional yaitu perahu tanpa motor dengan jumlah unit sebesar 1768
buah, perahu motor tempel (motorboad) sebanyak 1808 unit dan kapal motor (Ship) sebanyak 41
unit.
Gambar 3. Beberapa jenis perahu/kapal penangkapan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
13/20
12
Tabel 6.Jumlah Perahu/ Kapal Menurut Kecamatan dan Jenis Kapal di kabupaten Parigi Moutong, 2011
Sumber: BPS Kabupaten Parigi Moutong, 2012
3.2. Potensi Sumberdaya Perikanan BudidayaKabupaten Parigi Moutong mempunyai potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang
dapat dikembangkan serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Salah satu komoditas
unggulan tersebut adalah Rumput Laut. Potensi budi daya rumput laut diteluk Tomini sebesar 13.675
Ha yang tersebar disepanjang garis pantai kabupaten Parigi moutong. Saat ini lahan yang sudah
dimanfaatkan sebesar 1.750 Ha atau sebesar 9,6% dengan produksi sebesar :
1.Jenis Cotoni = 8.292 ton kering = 66.340 ton basah
2.Jenis Grasilaria = 7.875 ton basah = 1.125 ton keringKabupaten Parigi Moutong dengan luasan potensial area yang dimiliki 13.675 Ha, apabila
diasumsikan produktifitas rumput laut sebessar 20-25 Ton/Ha, dalam setahun akan menghasilkan
produksi rumput laut sebesar 1.641.000-2.051.250 Ton rumput laut basah atau 328.200-410.250 Ton
Kering rumput laut. Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, telah menyiapkan lahan baru untuk
peruntukan industri pengelolaan rumput laut antara Desa Laimanta dan Desa Silampayang,
Kec.Kasimbar.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
14/20
13
Tabel 7.Peta sebaran Wilayah Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Parigi MoutongNo Sebaran daerah/Kec. Luas areal (Ha)
Potensi
Luas areal (Ha)
Yang diolah
Produksi
(Ton) 2011
Keterangan
1. Kec.Taopa 1.800 14 20 Hak konsesi
dengan PT.Adam
air
2. Kec. Lambunu 400 6 27
3. Kec. Bolano 800 12 554. Kec. Ongka 1.000 18 92
Hak konsesi
dengan PT. Sinar
Mas
5. Kec. Mepanga 2.500 96 600
6. Kec. Tomini 1.500 18 112
7. Kec. Palasa 1.000 3 18
8. Kec. Sidoan 1.000 6 37
9. Kec. Sipayo 1.000 5 31
10. Kec. Tinombo Selatan 2.000 19 119
11. Kec. Kasimbar 1.500 34 212
12. Kec. Toribulu 2.000 5 13
13. Kec. Siniu 400 0 0
14. Kec. Sausu 850 2 2
15. Kec. Balinggi 800 3 2
16. Kec. Torue 700 0 0
17. Kec. P.Selatan 650 5 3
18. Kec. Parigi 200 0 0
19. Kec. P.Utara 300 2 2
20. Kec. Ampibabo 100 3 1,5
21. Kec. P.Tengah 500 0 0
TOTAL 21.000 251 1.345
Sumber: P2HP, 2012
3.3.
Potensi Usaha Pengolahan Rumput LautProduk olahan rumput laut banyak dipergunakan sebagai bahan tambah maupun bahan
utama berbagai produk makanan, produk kosmetik dan obat-obatan. Sampai saat ini Indonesia
masih mengimpor produk olahan rumput laut. Sepanjang 2011, impor karagenan mencapai 1.380
ton, atau 70% dari total kebutuhan dalam negeri. Selain karagenan, Indonesia juga mengimpor 800
ton tepung agar. Dilain pihak Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar dunia dengan
produksi tahun 2011 mencapai 4,3 juta ton rumput laut. Dari total produksi tersebut hanya 20%
yang diserap dan diolah oleh industri dalam negeri karena sampai saat ini dari 27 produsen
pengolahan rumput laut nasional, baru satu sampai dua yang bisa memproduksi karagenan. Sisanya
hanya mengolah rumput laut menjadi barang dasar atau bahan baku. Untuk Kabupaten Parigi
Moutong pada saat ini rumput laut dipasarkan keluar daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam
bentuh mentah/belum diolah atau rumput laut yang dikirim dalam kondisi kering. Rumput laut yang
berasal dari daerah utara seperti kecamatan Moutong, Taopa dan Bolano Lambunu dipasarkan ke
daerah Gorontalo sedangkan yang berasal dari timur dan selatan dipasarkan di kota Palu. Potensi
rumput laut bagi Kabupaten Parigi Moutong, dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Rumput laut sebagai sumber pangan, energi dan bahan penunjang industri;2. Pasar internasional terbuka lebar, kebutuhan dunia meningkat 10-15 % per tahun;
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
15/20
14
3. Pemanfaatan potensi secara nasional berkisar 7%; dan Sulawesi Tengah, khususnya di lautsekitar 9,6 %;
4. Instrumen pengentasan kemiskinan (pro poor), penyerapan tenaga kerja (pro job),pertumbuhan ekonomi wilayah (pro growth).
Usaha pengolahan rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong pada umumnya masih berskala
UMKM, dilakukan secara individu maupun kelompok. Kelompok unit pengolahan rumput laut di
Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat pada berikut.
Tabel 8.Kelompok pengolahan rumput laut skala UMKM di Kabupaten Parigi MoutongNo. Nama
Kelompok
Alamat Ketua kelompok Jenis olahan
1. Ikan Bulan-
Bulan
Desa Tolai Kec.Torue Darmiati Pilus rumput laut
2. Kamboja 1 Desa Olaya Kec.Parigi Zulfian Pilus rumput laut
3. Sintuvu
Maroso
Desa Olaya Kec.Parigi Tengah Dewi -Cistik rumput laut-Dodol rumput laut
4. Sedap Malam Desa Ampibabo Utara Kec. Ampibabo Marlin Sambal rumput laut
5. Teratai Desa Ampibabo Utara Kec. Ampibabo Hartatia Pilus rumput laut
6. Mawar Indah Desa Lemo Utara Kec. Ampibabo Andi nari Pilus rumput laut
7. Mawar Putih Desa Tolole Utara Kec. Ampibabo Munira Cistik rumput laut
8. Maju Bersama Desa Silampayang Kec.Kasimbar Mansur Krupuk rumput laut
9. Mitra Bahari Desa Silampayang Kec.Kasimbar Atong K -Dodol rumput laut-Kacang kentaki rumput
laut
10. Bahari Sintuvu Desa Laemanta Kec.Kasimbar Rusia Pilus rumput laut
Sumber: P2HP, 2012
Gambar 4. Macam-macam produk olahan perikanan yang mayoritas dilakukan oleh UMKM
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
16/20
15
3.4. Sumberdaya MasayarakatKualitas sumberdaya masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat dari produk-produk
yang dihasilkan masyarakat diwilayah tersebut. Hasil survey sumberdaya wilayah dan sumberdaya
manusia yang dilakukan pada bulan Mei 2013 di Kabupaten Parigi Moutong umumnya
menunujukkan tingkat inovasi masayarakat masih berkisar antara rendah sampai sedang. Namun
secara umum lebih dominan masyarakat masih termasuk kategori rendah.
Karakteristik wilayah pada umumnya bercorak pertanian dan perkebunan. Namun kegiatan
masyarakat cukup beragam selain pertanian dan perkebunan, masayarakat juga ada yang berusaha
di sektor perikanan, perdagangan dan jasa.
Produk yang dihasilkan masyarakat cukup beragam antara lain produk pertanian (coklat, kopra,
cengkeh, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang hijau), ternak (babi, sapi, kambing, ayam dan itik), dan
industri hasil pertanian (kopi bubuk, tepung, kelapa, beras, kayu, rotan,meubel). Produk ini
dipasarkan pada skala lokal dan luar provinsi.
Produk yang dipasarkan hanya pada skala pasar lokal antara lain padi, kacang tanah, durian,
rambutan, sayur mayor, jambu mete, lada, kemiri, ikan laut, indutri rumah tangga (tahu, tempe,
toge, minyak kelapa, niru, gula merah, virgin oil, kripik pisang, anyaman tikar, pot bunga, paving,
batako, produk pertukangan: almari, meja, kursi, pengolahan limbah kakao (untuk pakan ternak),
industri makan kecil (roti, kripik, kue, dan emping).
Disamping itu, masyarkat berusaha di bidang jasa dan perdagangan seperti usaha penjahitan,
salon, penginapan, rumah makan, bahan bangunan, barang-barang kelotong, kebutuhan komonikasi,
air isi ulang, pabrik es, perbenkelan, rental mobil, ojek, perbengkelan, jasa hiburan, jasa konstruksi,
pertukangan, praktek dokter dan bidan, dealer mobil, percetakan dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas menggambarkan bahwa usaha-usaha masayarakat di Kabupaten
Parigi Moutong sangat beragam. Namun untuk mencapai keunggulan produk dan meraih
keberhasilan dalam pemasaran lokal dan di luar wilayah, masyarakat harus meambah kreatifitas
untuk meningkatkan kualitas dan ragam produknya.
3.5. Kelembagaan MasyarakatKelembagaan yang telah ada contohnya adalah klaster rumput laut adalah dengan
mengembangkan klaster bisnis rumput laut secara utuh dimana Usaha Kecil Mikro (UKM) dan
Koperasi ada dan berperan didalamnya serta bantuan dari pemerintah dan stakeholder lainnya
untuk akses ke sumber permodalan. Adapun hasil Apresiasi Kelembagaan Klaster Rumput Laut
Laemanta adalah sebagai berikut:
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
17/20
16
- Beberapa manfaat Koperasi bagi masyarakat pembudidaya rumput laut di KecamatanKasimbar yaitu: dapat memberikan jaminan harga rumput laut ditingkat petani; Anggota
Koperasi mempunyai tabungan di Koperasi dan akan digunakan bagi kesejahteraan anggota.
- Hasil produksi rumput laut anggota, harus dibayar tunai oleh Koperasi kepada petani rumputlaut;
- Koperasi harus membuat kontrak dengan anggota;- Koperasi harus membuat kontrak dengan Buyer;- Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten melalui Instansi terkait harus memberikan
pendampingan teknis dan permodalan;
- Jenis alga yang diusahakan adalah Spinossum dan Cottonii diharapkan dengan adanyakelembagaan klaster rumput laut Teluk Tomini dapat lebih mengangkat produksi dan
pendapatan para pembudidaya rumput laut di kawasan pesisir Teluk Tomini
Koperasi yang memiliki peran dalam pembelian hasil panen rumput laut para pembudidaya
disini adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Teluk Tomini. Koperasi ini berlokasi di desa Laemanta
Kecamatan Kasimbar. Saat ini KSU Teluk Tomini telah memiliki pabrik rumput laut yang
memproduksi ATC yang dibangun dekonsentrasi Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi
Tengah dengan sinergisitas dari Kementerian Perindustrian (pengadaan alat pengolahan ATC) dan
Kementerian Daerah Tertinggal (pengadaan sarpras budidaya rumput laut). Namun pada prakteknya
saat ini pabrik pengolahan tersebut belum dapat berjalan, kendala utama yang menghambat yaitu
kendala modal, dimana untuk menjalankan pabrik pengolahan tersebut membutuhkan modal yang
besar. Sedangkan koperasi ini juga masih belum dapat berjalan secara optimal dikarenakan kurang
aktifnya pengurus maupun anggota sehingga menjadikan koperasi ini sulit untuk maju dan
berkembang.
3.6.Peluang-Peluang Ekonomi KreatifSepanjang pesisir pantai Kabupaten Parigi Moutong yang membentang dari Kecamatan
Sausu sampai dengan Kecamatan Moutong umumnya memiliki ekosistem utama berupa hutan
bakau (mangrove), padang lamun (sea grass beds), terumbu karang (coral reefs) dan pulau-pulau
kecil. Ironisnya belum sempat pulau-pulau ini dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan
ekonomi tetapi sudah mengalami kerusakan akibat eksploitasi berlebihan oleh masyarakat. Areal
terumbu karang yang terdapat di sekitar pulau menjadi lahan penangkapan ikan secara destruktif
yaitu menggunakan bom dan bius. Padahal apabila dikembangkan lebih jauh, ekosistem pulau-pulau
kecil ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai areal budidaya laut dan sebagai lokasi
pariwisata yang cukup potensial.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
18/20
17
Selain itu, ekosistem mangrove dengan keanekaragaman biota yang ada di dalam hutan
mangrove seperti burung, monyet, ular, buaya, ikan, kepiting, udang dan keanekaragaman jenis
mangrove juga dapat dikembangkan menjadi salah satu tujuan ekowisata sekaligus dijadikan
kawasan perlindungan laut yang terintegrasi dengan ekosistem padang lamun dan terumbu karang.
Begitu pula dengan ekosistem terumbu karang, selain sebagai habitat dari berbagai biota yang
berasosiasi dengan terumbu karang juga dapat dikembangkan menjadi area wisata untuk penikmat
bawah air (snorkelingdan diving) yang saat ini sedang digemari oleh wisatawan domestik maupun
mancanegara.
IV.LOKASI POTENSIAL PELAKSANAAN KEGIATAN KIMBISSebagai kabupaten dengan wilayah pesisir yang cukup panjang dan desa pesisir yang cukup
banyak di Propinsi Sulawesi Tengah ini, menjadikan Kabupaten Parigi-Moutong sebagai wilayah yang
strategis untuk pengembangan ekonomi berbasis perikanan dan kelautan. Dalam mempercepat
pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut, maka diperlukan komitmen dan
tanggung jawab moral pembangunan dari segenap aparatur pemerintah,masyarakat maupun
swasta, sehingga pembangunan sektor kelautan dan perikanan dapat dilakukan secara efektif,
efisien, terintegrasi dan sinkron dengan pembangunan sektor lainnya dan berwawasan lingkungan.
Menyikapi berbagai tantangan dan ancaman dalam pengembangan minabisnis dan kawasan
pesisir & pulau-pulau kecil, maka diperlukan terobosan program, yang melibatkan berbagai pihak
yang perlu dilakukan secara terarah dan terkoordinasi. Perlu adanya media yang dapat menjadi
sarana untuk mengembangkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki Kabupaten
Parigi Moutong agar dapat dikelola dan dimanfaatkan secara adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu,
maka diharapkan pendirian Klinik Iptek Mina Bisnis di Kabupaten Parigi Moutong ini dapat menjadi
penggerak dalam rangka pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Parigi
Moutong yang berorientasi pada pembangunan bisnis perikanan dan kelautan yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan. Beberapa lokasi yang dijadikan alternatif pendirian KIMBis adalah
Kecamatan Ampibabo dan Kecamatan Kasimbar, pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa isu
pokok yaitu potensi sumber daya alam , pemasaran, pengolahan, dan keterjangkauan.
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
19/20
18
Tabel 9.Lokasi Potensial Pelaksanaan Kegiatan KimbisIsu Pokok Lokasi Potensial Pelaksanaan Kegiatan Kimbis
Kec. Ampibabo Kec. Kasimbar
a.Sumber daya alam dansumber daya kelautan
dan perikanan
Potensi energi dari tenaga air mini dan mikro terdapat diKecamatan Ampibabo (Sungai Uwepolo)
Sebagai wilayah pesisir hampir seluruh wilayah kecamatanmemiliki laut yang dapat menghasilkan berbagai jenis ikan dan
tempat pembudidayaan rumput laut.
Terdapat potensi energi panas bumi di KecamatanKasimbar (Dusun Ranang).
Sebagai wilayah pesisir hampir seluruh wilayahkecamatan memiliki laut yang dapat menghasilkan
berbagai jenis ikan dan tempat pembudidayaan
rumput laut.
Kecamatan Kasimbar merupakan salah satu sub pusatpengembangan kawasan minapolitan
b.Teknologi Produksi perikanan sebagian besar masih menggunakan alattangkap dan metode budidaya yang bersifat tradisional dan
konvensional.
Terdapat industri pengolahan es batu; yang digunakan untukpengawetan ikan sebelum dijual terutama untuk ke daerah-
daerah yang lebih jauh.
Produksi perikanan sebagian besar masihmenggunakan alat tangkap dan metode budidaya
yang bersifat tradisional dan konvensional.
c.Pemasaran hasilperikanan
Terdapat pelabuhan perikanan; yang digunakan terutamauntuk pengapalan hasil laut ke berbagai daerah di Sulawesi
Tengah
Terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI); digunakan untuktransaksi (jual beli) ikan oleh masyarakat, baik untuk konsumsi
masyarakat setempat, maupun untuk pengusaha mikro dan
pengusaha kecil menengah
Terdapat koperasi yang memiliki peran dalampembelian hasil panen rumput laut para
pembudidaya, yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU) Teluk
Tomini yang berlokasi di desa Laemanta Kecamatan
Kasimbar
d.Pengolahan produkperikanan
Terdapat beberapa usaha pengolahan rumput laut berskalaUMKM yang dilakukan secara individu maupun kelompok
Terdapat beberapa usaha pengolahan rumput lautberskala UMKM yang dilakukan secara individu
maupun kelompok
Terdapat sarana pabrik rumput laut yangmemproduksi ATC
e.Keterjangkauan Kecamatan Ampibabo, luas wilayah 369,72 km2, berjarak 44km dari ibukota kabupaten Parigi Moutong
Kecamatan Kasimbar, luas wilayah 305,69 km2,berjarak 86 km dari ibukota Kabupaten Parigi
Moutong
-
5/28/2018 Laporan Survai Awal Pembentukan Kimbis Parigi Moutong-3
20/20
19
V. KESIMPULANBesarnya potensi sumberdaya alam khususnya sumber daya kelautan dan perikanan
yang dimiliki oleh Kabupaten Parigi Moutong, memberi peluang bagi masyarakat yang
bermukim di daerah tersebut untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumberdaya
yang tersedia dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun disadari bahwa saat ini
pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di Kabupaten Parigi Moutong belum berjalan secara
optimal.
Oleh karena itu dengan didirikannya Klinik Iptek Mina Bisnis di Kabupaten Parigi Moutong ini
diharapkan dapat menjadi penggerak dalam rangka pengembangan sektor kelautan dan perikanan di
Kabupaten Parigi Moutong yang berorientasi pada pembangunan bisnis perikanan dan kelautan
yang berkelanjutan. Beberapa lokasi yang dijadikan alternatif pendirian KIMBis adalah Kecamatan
Ampibabo dan Kecamatan Kasimbar. Dari kedua puluh dua wilayah kecamatan di Kabupaten Parigi
Moutong, Kecamatan Ampibabo dan Kasimbar merupakan salah satu wilayah kecamatan yang cukup
potensial untuk dikelola dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya karena memiliki berbagai
jenis potensi sumber daya alam, pemasaran, pengolahan, dan keterjangkauan yang cukup baik.
VI.DAFTAR PUSTAKAAziz, Iwan Jaya. 1994. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya Di Indonesia. Lembaga
Penerbit FE-UI, Jakarta.
BPS Kab. Parigi Moutong. 2012. Kabupaten Parigi Moutong dalam Angka ( Parigi Moutong Regency in
Figures). Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong. 2011. Laporan Akhir Master Plan
Minapolitan Kabupaten Parigi Moutong. Sulawesi Tengah.
RPJP Daerah Kabupaten Parigi Moutong 2005-2025. Sulawesi Tengah.