pembentukan bumi
DESCRIPTION
geografi : pembentukan muka bumiTRANSCRIPT
Struktur Lapisan Bumi1. Lapisan inti
(Barysfer) Lapisan inti
dalam (padat) kedalaman ± 6.371 km. suhu ± 4.800 0C
Lapisan inti luar (cair) kedalaman ± 5.140 km. suhu ± 3.900 0C
2. Lapisan Selubung (Pyrosfer) Lapisan selubung bawah (mesosfer) kedalaman ± 2.883 km. suhu ± 3.000 0C – 1.500 0C Lapisan selubung atas lapisan plastis; kedalaman ± 100 km. suhu ± 3.000 0C– 1.500 0C
P
2. Lapisan Kerak Bumi (Litosfer) Lapisan sima (silicium dan magnesium) lapisan elastis Lapisan sial (silicium dan aluminium) lapisan padat dan kaku dibedakan atas lempeng
benua (ketebalan ± 30-40 km), lempeng samudera (ketebalan ± 5-10 km)
P
Jenis – Jenis Batuan Batuan Beku
berasal : ……………………………………….
Batuan Sedimen
berasal : ……………………………………….
Batuan Metmorf
berasal : …………………………………………
P
Klasifikasi batuan beku Berdasarkan tempat pembekuannya :
1. Batuan beku dalam (batuan plutonis)
tempat pembekuan : ………………….
2. Batuan beku korok / gang (batuan terobosan)
tempat pembekuan :
3. Batuan beku luar (afanitik)
tempat pembekuan :
P
Sifat – sifat klasifikasi ke-3 batuan
Pembeda Dalam Korok Luar
Tempat terbentuk
Waktu pendinginan
Ukuran kristal
Tekstur
Contoh
P
Granit Diotit Gabbro
Riolit Basalt
Obsidian Batu Apung Scoria
P
Klasifikasi batuan beku
2. Berdasarkan mineral penyusunnya
Batuan beku mineral ringan
Batuan beku mineral berat
Warna
Mudah pecah
Kandungan silikat
Sifat batuan
Batuan sedimen
Klasifikasi batuan sedimen :
1. Tenaga yang mengendapkan (3)
2. Cara pengendapan (3)
3. Tempat pengendapan (5)
1. Tenaga yang mengendapkan
Akuatis Aeolis Glacial
Tenaga pengendap
Contoh
P
2. Cara pengendapan Sedimen mekanik
artinya :
Sedimen kimiawiartinya :
Sedimen organikartinya :
3. Tempat pengendapan
1. Fluvial
2. Terestris
3. Limnis
4. Marine
5. glasial
Danau
Es
Daratan
Sungai
Lautan
P
Contoh batuan sedimena. Batuan Klastik
Batu Pasir Konglomerat
b. Batuan Kimiawi
Batu Gamping Dolomit
c. Batuan Organik
Karang (Coral)
Batubara (coal)
P
Batuan metamorf Klasifikasi batuan metamorf
1. kontak (metamorf thermal)
2. dinamo (metamorf kinetik)
3. metamorf pneumatolitis kontak
cth lainnya : permata, topas
P
Contoh batuan metamorf
b. Tekanan tinggi
a. Suhu tinggi
Marmer Antrasit
Batu Pasir
c. Tekanan dan suhu tinggi
Schist
P
Siklus batuan
Secara garis besar :
magma batuan beku batuan sedimen batuan metamorf kembali lagi ke magma
P
Siklus batuan
TEORI – TEORI TEORI – TEORI PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN
BUMIBUMI
Teori kontraksi
suhu bumi turun bumi mengkerut Kerutan tersebut yang membuat bentuk
bumi tidak rata seperti sekarang Ahli :
P
Teori dua benua
Nama lain : teori Laurasia - Gondwana
Teori Apung Benua (The Theory of Continental
Drift) Penemu : Alfred Lothar
Wagener Pada awalnya bumi
terdiri dari 1 dataran besar/benua (Pangea) yang mengapung diatas samudera (Panthalassa) dan laut (Tethys)
Kemudian Pangea terpecah-pecah dan begerak mengapung sehingga menempati posisinya saat ini.
P
PERGERAKAN BENUA
Source: Dietmar Muller, Sydney University
Bukti teori continental drift
1. Kesamaan fosil dan batuan di benua Amerikan dan Afrika
P
Bukti lainnya
1. Garis pantai yang tepat bila disatukan pantai timur amerika selatan &pantai barat afrika
2. Kesamaan komposisi batuan di benua-benua
Kesamaan flora dan fauna
P
Teori konveksi P
Teori pemekaran dasar laut
P
Teori Lempeng Tektonik
(Tectonic Plate Theory) Lempeng terletak pada lapisan astenosfer yang pejal dan plastis yang selalu bergerak
Lempeng-lempeng tersebut bergerak disebabkan oleh arus konveksi
P
Amerika Utara
Asia
AfrikaAmerika Selatan
India
Amerika Utara
Asia
Afrika
Amerika Selatan
Antartika
Australia
India
Lempeng mayor
Lempeng mayor dan minor
Gerak Divergen(Gerak Saling Menjauh)
Gerak Konvergen(Gerak Saling Mendekat)
Geseran
Tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua
Tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera
Tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua
35
Gerak Divergen (saling menjauh)
Gempabumi
P
Bentukan yang dihasilkan dari gerakan divergen adalah
MID – ATLANTIK OCEAN RIDGE
P
Ocean-ocean Convergence Ocean-continent Convergence
Continent-continent Convergence
Himalaya mountain range
P
Ocean-ocean Convergence
pertemuan dimana lapisan kulit bumi hancur ketika sebuah lempeng menujam ke bawah lempeng lainnya (dinamakan zona subduksi) bentukan yang dihasilkan palung dan rangkaian pegunungan himalaya
P
Ring of fire
Tenaga Endogen
1. Tektonisme
a. epirogenesa
b. orogenesa
2. Vulkanisme
a. intrusi magma
b. erupsi magma
3. Gempa
a. tektonik
b. vulkanik
c. runtuhan
Tektonisme
Epirogenesa
pergerakan bumi dengan cakupan wilayah yang luas dan waktu yang lambat
Orogenesa
pergerakan bumi dengan cakupan wilayah yang sempit dan waktu yang cepat
P
Epirogenesa
Epirogenesa positif
adalah :
Laut seolah-olah naik, dataran seolah-olah turun
Epirogenesa negatif
adalah :
Laut seolah-olah turun, dataran seolah-olah naik
P
Orogenesa
Perlengkungan Lipatan (folding) Retakan (jointing) Patahan (faulting)
pelengkungan
lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin
P
Lipatan (folding)
lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut sinklinal.
P
Jenis – jenis lipatan
a. Lipatan tegak
b. Lipatan miring
c. Lipatan rebah
d. Lipatan menggantung
e. Lipatan isoklin
f. Lipatan kelopak
P
Retakan / jointing Terjadi disebabkan
tekanan (shear / compression joints) atau tarikan / regangan (tension joints)
Contoh : retakan di Zimbabwe, Afrika
P
Patahan
terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh.
Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh.
Patahan sering disebut juga sesar.
Pada patahan, daerah yang turun dinamakan graben/slenk,
Daerah yang naik dinamakan horst
P
Jenis – jenis patahan P
Plutonisme intrusi magma
P
1. Batolit dapur magma
2. Lakolit magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata
3. Sill Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan
4. Diaterma batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi
P
5. Intrusi korok atau gang batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill batuan beku diantara 2 lapisan batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah batuan beku yang terbentuk dari intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong antar lapisan batuan.
6. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan magma yang ukurannya kecil atau sering disebut juga urat-urat magma
P
Jenis – Jenis erupsi magma
Erupsi efusif
Letusan yang bersifat leleran/lelehan lava melalui retakan yg terdapat pada tubuh gunungapi, karena magmanya encer dan tekanannya lemah.
Erupsi Eksplosif
Letusan yang bersifat ledakan dengan menyemburkan material volkanik berupa bahan padat, cair dan gas, karena magmanya kental dan tekanannya tinggi.
Erupsi campuran (eksplosif – efusif)
Letusan yang bersifat perselingan antara efusif dan eksplosif, sehingga membentuk gunungapi strato yang terdiri atas perlapisan lava dan bahan-bahan lepas (piroklastik).
P
Tipe – Tipe Gunung apiGunung api
perisaiGunung api
maarGunung api
strato
Bentuk
Kemiringan lereng
Jenis erupsi
Contoh G. Api manoa loa dan G. Kilanca di hawaii
G. Lamongan, Jatim
G. Fuji, JepangG. Merapi, Indonesia
Tambahan :Ledakan gunung api maar sangat dahsyat (eksplosif), sehingga dengan 1x ledakan menghilangkan bagian kerucutnya membentuk kawah
P
Tipe – tipe gunung api P
Tipe – tipe letusan gunung api
P
Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api
Bahan padat / efflata
- bom ukuran besar. Cth :batu-batu besar
- lapili ukuran kecil.
Cth: batu-batu ukuran kerikil
- pasir, abu, dan debu Bahan cair
- lava = magma yg meleleh keluar dari gunung api
- lahar panas = campuran magma + air
- lahar dingin = endapan lava/lahar panas di puncak gunung yg berubah menjadi lumpur. Kemudian pada musim hujan, akan mengalir ke lereng banjir lahar dingin
Bahan gas (ekshalasi)Solfatar gas belerangFumarol uap airMofet karbondioksida
P
Gejala pasca vulkanis Terdapar solfatar / gas belerang Terdapat fumarol Terdapat mofet Sumber air panas
berasal dari air hujan yg meresap kedalam batuan yg masih panas
Terdapat mata air makdanimata air yg mengandung mineral
Terdapat geyserair panas yg memancar dari dalam bumi secara periodik
Gempa
Gempa tektonik
penyebab : pergerakan lempeng tektonik Gempa vulkanik
penyebab : aktivitas vulkanis (magma) di gunung berapi
Gempa runtuhan
penyebab : adanya runtuhan/longsor di daerah lereng,atap gua, atau di daerah pertambangan bawah tanah
Pengukuran gempa bumi
D = [ (S – P) – 1’] x 1000 km
Ket :
D = jarak episentrum (jarak stasiun pencatatan ke episentrum gempa) km
S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dg sekunder menit
1’ = satu menit
P
Contoh soal
Gempa bumi terjadi di tengah malam. Pada seismogram tercatat gelombang primer datang pada pukul 11.58’30” WIB, sedangkan gelombang sekunder datang pada pukul 00.03’30”. Maka jarak episentrum gempa tersebut adalah ….
Jawab:
D = [(S – P) – 1] x 1000 km
= [(00.03’30” – 11.58’30”) – 1] x 1000 km
= (5’ – 1’) x 1000 km
= 4000 km
P
Istilah – istilah dalam gempa : Hiposentrum
getaran yang terjadi di pusat gempa di bawah permukaan bumi
Episentrumgetaran yang terjadi di pusat gempa
di atas permukaan bumi Homoseista
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami getaran
gempa dalam waktu yang sama Isoseista
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dengan intensitas gempa yang sama
PlestoseistaGaris yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami kerusakan
terbesar Makroseista
wilayah yang mempunyai kerusakan yang terbesar
P