laporan studi kelayakan rsu pekalongan

Upload: irfany

Post on 04-Jun-2018

343 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    1/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Perubahan yang cukup signifikan telah terjadi di berbagai sektor kehidupan

    masyarakat Indonesia pada dekade ini. Sistem pemerintahan misalnya, telah

    bergeser dari sentralistik menjadi desentralisasi dan otonomi daerah yang terletak

    di kabupaten/kota. Pada sektor perdagangan, batas antar negara semakin tidak

    nampak dengan adanya teknologi e-commerce. Dengan dimulainya perdagangan

    bebas tingkat Asia, dari sisi regulasi hampir tidak ada lagi perbedaan antara

    organisasi domestik dengan organisasi asing dalam menjalankan usahanya di

    berbagai bidang dan daerah di Indonesia.

    Kondisi ekonomi memaksa setiap organisasi lokal untuk meningkatkan kualitas

    produk dan efisiensinya sehingga dapat meningkatkan daya saing agar dapat

    mengimbangi banyaknya organisasi bisnis asing yang masuk ke Indonesia.

    Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan peran

    serta masyarakat dalam upaya bangkit dari keterpurukan akibat krisis multi

    dimensi yang melanda sejak tahun 1997. Segala upaya pemerintah tersebut

    bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan terutama di sektor

    perekonomian melalui berbagai investasi, dari yang berskala kecil dengan nilai

    puluhan jutaan hingga yang bernilai milyaran rupiah. Berbagai aktivitas

    perekonomian tersebut secara bertahap akan menyebabkan terjadinya

    peningkatkan mobilitas penduduk ke daerah-daerah yang prospektif untuk

    meningkatkan pendapatan mereka, baik sebagai pembawa dana (investor),

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    2/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    2

    pengusaha maupun pekerja. Melalui aktivitas tersebut diharapkan akan muncul

    pemukiman-pemukiman baru dan kluster-kluster masyarakat berbasis pekerjaan.

    Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan

    fasilitas penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan.

    Berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumahsakit yang bertujuan untuk memenuhi

    kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik pemerintah kini

    telah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta,

    mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit berskala internasional. Jumlah

    kunjungan pasien ke berbagai fasilitas tersebut juga menunjukkan kecenderungan

    yang positif. Ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap

    kesehatan dan pelayanan medis makin meningkat. Kesehatan menjadi suatu hal

    yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan modal dasar bagi suatu

    bangsa untuk maju dan berkembang. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah

    Indonesia, yang tercermin dalam visi Indonesia Sehat 2010. Untuk mendukung

    visi tersebut, tiap propinsi dan Kabupaten/kota mengembangkan strateginya

    masing-masing dengan target-target tertentu yang diharapkan dapat menjadi titik

    awal tercapainya visi tersebut.

    Meskipun demikian, perlu disadari bahwa ada keterbatasan sumber daya yang

    dimiliki dalam berbagai upaya pengembangan tersebut., antara lain :

    Fasilitas infrastruktur baik pembangunan jalan maupun sarana

    komunikasi dan telekomunikasi ;

    Fasilitas transportasi dan akomodasi ;

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    3/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    3

    Kemudahan perijinan lokasi ;

    Masalah sumber daya manusia ;

    Masalah dana.

    Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh

    berbagai aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta

    perkembangan lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Dari

    sisi demografi, saat ini kecenderungan yang tampak adalah bergesernya piramida

    penduduk dari muda ke dewasa dan tua. Ini menunjukkan bahwa angka kelahiran

    semakin menurun dan angka harapan hidup yang semakin meningkat. Sementara

    itu, gaya hidup masyarakat cenderung makin konsumtif. Meskipun krisis multi

    dimensi menyebabkan keterpurukan ekonomi masyarakat, disisi lain cukup

    banyak kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan dapat meneruskan pola

    hidup konsumtif.

    Dengan gaya hidup tidak seimbang, akibatnya, dari segi epidemiologi juga telah

    terjadi pergeseran pola penyakit. Meskipun angka kejadian infektus sebagai tipikal

    penyakit di negara tropis masih tinggi, namun kini sudah banyak masyarakat yang

    menderita penyakit-penyakit tipikal negara industri-industri dan maju. Pergeseran

    ini tentunya akan sangat berpengaruh pada penyediaan fasilitas pelayanan

    kesehatan, teknologi kedokteran yang harus dikuasai/disediakan dan kecukupan

    tenaga kesehatan terlatih. Pada aspek lain, untuk faktor mutu dan manajemen

    pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit turut memegang peran penting

    dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Kedua faktor tersebut

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    4/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    4

    sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tenaga kesehatan, anggaran dana, obat,

    dan sistem pelayanan kesehatan secara makro. Salah satu fasilitas pelayanan

    kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rumah sakit. Ini

    terlihat dari makin meningkatnya utilitasi fasilitas di Rumahsakit dari tahun ke

    tahun.

    Dengan berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan

    perkembangan teknologi, diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benar-

    benar berbasis pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Hal ini penting untuk

    menghindari suatu investasi yang sia-sia karena berbeda dengan keinginan dan

    kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu studi khusus untuk

    meneliti perubahan lingkungan tersebut, dalam rangka mengantisipasi berbagai

    kemungkinan yang akan terjadi.

    2. Maksud dan TujuanPemerintah Kota Pekalongan bermaksud untuk mendirikan fasilitas pelayanan

    kesehatan yaitu Rumahsakit untuk mendukung misi pemerintah setempat dalam

    bidang kesehatan dan pendidikan. Secara umum, rencanan pendirian Rumahsakit

    ini akan membantu pemerintah kota Pekalongan dalam mewujudkan derajat

    kesehatan yang tinggi bagi masyarakatnya, dengan menyediakan fasilitas

    pelayanan yang memadai, membentuk intregrasi dalam bidang kesehatan dari

    berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana

    layaknya bidang usaha yang lain. Apalagi selama ini pemerintah kota Pekalongan

    tidak mempunyai Rumahsakit daerah sendiri.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    5/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    5

    Pendirian Rumahsakit ini diharapkan sebagai salah satu upaya mempersiapkan

    diri terhadap perubahan lingkungan akibat globalisasi. Untuk itu, pihak pemerintah

    kota pekalongan khususnya Dinas Kesehatan Kota Pekalongan bermaksud

    melakukan studi kelayakan terhadap rencana pendirian Rumahsakit baru yang

    ditinjau terutama dari kebutuhan masyarakat. Mengacu pada berbagai hal tersebut

    di atas maka pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan telah menunjuk konsultan

    untuk melakukan kajian terhadap berbagai aspek tersebut.

    Hasil Studi Kelayakan ini akan dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah

    kota Pekalongan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam perencanaan

    tipe dan berbagai fasilitas yang disediakan di Rumahsakit nantinya. Disamping itu

    dokumen ini juga dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dalam pengambilan

    keputusan investasi.

    Selain mempunyai motivasi sosial dan keuntungan, sebagaimana layaknya bentuk

    usaha lain, rencana pendirian Rumahsakit ini juga diharapkan dapat :

    Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan

    masyarakat pada umumnya dan calon tenaga kerja di Rumahsakit pada

    khususnya,

    Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah.

    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

    Meningkatkan peluang terjadinya aliansi strategis antar-berbagai lembaga

    pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    6/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    6

    3. Ruang Lingkup Studi Kelayakan

    Studi kelayakan ini pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan

    berusaha untuk mengkaji kebutuhan dan harapan masyarakat akan adanya

    fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit. Kajian ini diharapkan dapat

    mengungkap berbagai pelayanan yang potensial untuk dikembangkan dalam

    konteks pendirian Rumahsakit kota Pekalongan. Karena itu untuk dapat

    mengungkap lebih mendalam maka dalam penelitian ini dilakukan survey

    langsung kepada masyarakat.

    Pada dasarnya pelaksanaan studi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan

    yang juga tercermin dalam 3 jenis pelaporan yaitu ;

    1. Laporan fakta dan analisa, laporan ini berisi berbagai kajian mengenai fakta

    dilapangan melalui hasil survey langsung dan berbagai data statistik yang ada.

    Fakta yang ada selanjutnya akan dilakukan analisa awal untuk memberikan

    kajian-kajian mendalam yang berhubungan dengan rencana pendirian

    Rumahsakit baru di Kota Pekalongan.

    2. Laporan Draft Studi Kelayakan ; Laporan ini lebih lengkap karena terdiri dari

    kajian pasar, keuangan dan block plan. Namun masih perlu dibahas dan

    disempurnakan, terutama masukan dari pemilik dalam hal ini pemerintah kota

    Pekalongan,

    3. Laporan Final Studi Kelayakan.

    Dalam laporan (buku) ini merupakan laporan pertama final studi kelayakan.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    7/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    7

    4. Metode Penyusunan Studi Kelayakan

    4.1. Pengumpulan dan Analisis data

    a. Data Sekunder

    Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait di kota Pekalongan dan

    sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik maupun data non statistik.

    Yang selanjutnya akan diolah dengan cara pengkajian dan tabulasi secara

    sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan dengan tujuan Studi

    Kelayakan ini.

    b. Studi Kepustakaan

    Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang

    mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini.

    c. Survei

    Survei ini bertujuan untuk meyakinkan keinginan dan harapan masyarakat

    terhadap kemungkinan adanya pelayanan kesehatan baru seperti Rumahsakit.

    d. Pengamatan lingkungan

    Untuk lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya

    diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan :

    Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktor-

    faktor yang mendukung pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan,

    Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam

    pemberian pelayanan berkaitan dengan pendirian Rumahsakit baru,

    Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian

    Rumahsakit baru di kota Pekalongan.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    8/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    8

    4.2. Sistematika Pembahasan Studi

    Secara umum, laporan (buku) ini merupakan tahap akhir dari proses studi

    kelayakan, dengan sistematika pembahasannya sebagai berikut :

    a. Pendahuluan

    Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang proyek, tujuan studi

    kelayakan, metode yang digunakan, dan sistematika penyusunan.

    b. Profil Kota Pekalongan

    Dalam bagian ini dititikberatkan pada kondisi kota Pekalongan secara umum.

    Analisis akan ditinjau dari kondisi demografi, kesehatan, ekonomi, maupun

    sosial budaya. Analisis terhadap berbagai kondisi tersebut masih dalam koridor

    studi kelayakan.

    c. Kinerja beberapa Rumahsakit di kota Pekalongan dan sekitarnya

    Bagian ini akan memaparkan berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang saat

    ini tersedia di kota Pekalongan dan sekitarnya. Selanjutnya juga akan dianalisis

    mengenai kinerja setiap Rumahsakit tersebut, yang meliputi; rawat inap, rawat

    jalan, dll.

    d. Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran

    Dalam aspek ini pada awalnya akan dititikberatkan pada analisa mengenai

    pasar yang berlaku dan kecenderungannya secara umum. Selanjutnya akan

    dikaji mengenai tingkat persaingan organisasi pelayanan kesehatan di kota

    Pekalongan dan sekitarnya melalui analisis terhadap berbagai jenis pelayanan

    Rumahsakit yang saat ini tersedia saat ini. Selanjutnya juga akan dilakukan

    proyeksi pangsa pasar terhadap rencana pengembangan atau pendirian

    Rumahsakit baru di kota Pekalongan tersebut. Disamping itu juga akan

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    9/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    9

    dianalisis mengenai pilihan tempat Rumahsakit dari aspek keterjangkauan

    pasien dan calon pasien.

    e. Kajian AspekTeknis & Tekhnologi serta kebutuhan peralatan

    Tahap awal dari bagian ini adalah menentukan jenis pelayanan yang akan

    diberikan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian fisik

    berupa pembuatan block plan serta kajian kebutuhan peralatan.

    f. Kajian Aspek Sumberdaya manusia dan aspek lainnya

    Dalam aspek ini dilakukan kajian secara umum mengenai kebutuhan

    sumberdaya manusia (SDM) di Rumahsakit baik tenaga medis maupun non

    medis.

    g. Kajian Keuangan studi kelayakan

    Dalam aspek ini hasil analisis sebelumnya akan dikaitkan dengan indikator

    kelayakan standar yaitu Net Present Value dan Payback Period untuk

    mengetahui kelayakan investasi yang telah ditentukan sebelumnya.

    h. Rekomendasi Studi

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    10/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    10

    BAB IIPROFIL KOTA PEKALONGAN

    1. Kondisi Geografis dan Demografis Kota Pekalongan

    Kota Pekalongan adalah daerah yang terletak di pesisir pantai utara pulau Jawa

    yang lebih dikenal dengan kawasan Pantura, tepatnya ada posisi geografis

    605042 sampai dengan 605544 Lintang Selatan dan 1093755 sampai

    dengan 1094219 Bujur Timur, dan data curah hujan yang ada di kota

    Pekalongan selama tahun 2002 sebanyak 2.514 mm.

    Kota Pekalongan dibatasi oleh Laut Jawa di bagian Utara, Kabupaten Batang di

    sebelah Timur, Kabupaten Pekalongan di sebelah Barat dan Kabupaten

    Pekalongan dan Kabupaten Batang di sisi Selatan Kota Pekalongan. Jarak

    terdekat dengan ibu kota propinsi adalah kota Semarang sejauh 101 km dan

    terjauh adalah Kota Surabaya yaitu 488 km, sedangkan dengan Ibukota negara

    sejauh 384 km.

    Hingga tahun 2002 berdasarkan data dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat

    Kota Pekalongan, memiliki jumlah penduduk sebanyak 263.540 jiwa dengan

    60.325 KK yang terbagi di beberapa wilayah yaitu di Pekalongan Barat sebanyak

    83.516 jiwa yang berada di 13 Kelurahan, Pekalongan Timur 61.341 jiwa ada

    pada 13 Kelurahan, Pekalongan Selatan 49.378 jiwa ada di 11 Kelurahan dan di

    Pekalongan Utara ada 69.305 yang berada di 9 Kelurahan.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    11/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    11

    Jika luas daerah Kota Pekalongan sebesar 45,25 km,dengan jarak terjauh dari

    Utara ke Selatan 9 km dan dari Barat ke Timur sepanjang 7 km maka

    diperkirakan kepadatan penduduk mencapai sekitar 5.824/ km, sedangkan jumlah

    rata-rata anggota rumah tangga adalah 4,2. Sedangkan kepadatan penduduk

    terbesar ada di Pekalongan Barat dengan luas daerah sebesar 10,05 km dan

    jumlah penduduk 83.516 jiwa diperkirakan kepadatan penduduknya sekitar

    8.310/km, dan angka rasio ketergantungan penduduk ternyata masih cukup kecil

    mengingat jumlah penduduk usia (15 64) tahun sebanyak 167.526 jiwa jauh

    lebih besar dibandingkan penduduk usia (0 14) tahun dan usia diatas 65 tahun

    yang berjumlah sebanyak 96.031 jiwa atau rasio ketergantungan rata rata

    penduduknya sebesar 57,32 (Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan 2002).

    Mayoritas penduduk Kota Pekalongan menganut agama Islam sebanyak 247.017

    jiwa dengan 84 buah masjid, 584 Mushola/Surau dan masyarakat lainnya

    menganut agama Kristen Protestan, Katholik Hindu, dan Budha. Sejak tahun 1998

    setiap tahun hingga tahun 2001 telah terjadi peningkatan angka penduduk Kota

    Pekalongan yang menunaikan ibadah haji pada tahun 1998 sebanyak 426, 1999 -

    94, 2000 - 474, dan 2001 sebanyak 860 orang dan terakhir tahun 2002 ada 531

    orang jemaah haji.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    12/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    12

    2. Lingkungan Kesehatan Kota Pekalongan

    Status Kesehatan penduduk dapat dilihat dari indikator-indikator utama yaitu

    angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Tabel-tabel berikut ini menunjukkan

    indikator kesehatan di kota Pekalongan.

    Tabel. 1. Angka Kematian Bayi

    Jumlah BayiMati

    Kecamatan PuskesmasJumlahLahirHidup

    JumlahLahirMati

    Umur0 0. Apabila NPV< 0 investasi tersebut tidak layak

    secara ekonomis.

    Selanjutnya untuk mengetahui berapa lama pengembalian uang yang

    diinvestasikan biasanya digunakan indicator Payback period. Karena

    payback period suatu investasi menunjukkan jangka waktu yang diperlukan

    untuk pengembalian investasi awal. Rumus payback period adalah sebagai

    berikut:

    PPInvestasiAwal

    KasMasukBersih=

    -Ao +

    n

    t=1NPV =

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    96/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    96

    Berdasarkan analisis sebelumnya maka perhitungan NPV, Payback Period

    dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 32. Perhitungan NPV

    No Tahun Net Cash flow DF (15%) Proceed

    1 Proceed tahun I (699,523,593) 0.8696 (608,281,385)

    2 Proceed tahun II (224,224,622) 0.7561 (169,546,028)

    3 Proceed tahun III 264,906,568 0.6575 174,180,368

    4 Proceed tahun IV 1,269,944,974 0.5718 726,095,160

    5 Proceed tahun V 2,239,860,776 0.4972 1,113,606,668

    6 Proceed tahun VI 3,688,125,567 0.4323 1,594,478,460

    7 Proceed tahun VII 5,898,043,660 0.3759 2,217,293,075

    8 Proceed tahun VIII 8,586,603,695 0.3269 2,806,975,979

    9 Proceed tahun IX 12,393,026,526 0.2843 3,522,871,613

    10 Proceed tahun X 14,693,099,147 0.2472 3,631,909,395

    11 Proceed tahun XI 18,978,177,111 0.2149 4,079,230,550

    12 Proceed tahun XII 20,945,947,182 0.1869 3,914,947,296

    13 Proceed tahun XIII 22,913,717,252 0.1625 3,724,119,64514 Proceed tahun XIV 24,881,487,323 0.1413 3,516,467,212

    15 Proceed tahun XV 26,849,257,393 0.1229 3,299,625,665

    16 Proceed tahun XVI 28,817,027,464 0.1069 3,079,525,005

    17 Proceed tahun XVII 30,784,797,534 0.0929 2,860,704,609

    18 Proceed tahun XVIII 32,752,567,604 0.0808 2,646,575,120

    19 Proceed tahun XIX 34,720,337,675 0.0703 2,439,635,664

    20 Proceed tahun XX 36,688,107,745 0.0611 2,241,653,617

    INVESTASI AWAL 37,065,900,000

    NPV 9,746,167,687

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    97/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    97

    Berdasarkan hasil analisis, dengan diskon factor 15% dan berbagai asumsi yang

    telah disebutkan sebelumnya maka rencana pendirian Rumahsakit baru di kota

    Pekalongan ini layak secara ekonomis untuk dilakukan. Payback period dengan

    memperhitungkan nilai waktu uang terjadi pada tahun ke 16 dan 2 bulan. Secara

    lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel IV-6.

    3. Analisis Kelayakan Investasi Alternatif

    Kajian ini bersifat kajian keuangan alternatif (proyeksi minimal) rencana

    pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan. Analisis ini masih

    menggunakan berbagai asumsi proyeksi pendapatan dan proyeksi biaya

    seperti yang dijelaskan sebelumnya. Asumsi tambahan adalah 7,5% dari

    proyeksi pendapatan tidak tertagih (dalam bentuk piutang).

    Dengan asumsi tersebut, secara ekonomis investasi ini layak karena NPV

    masih prositif dengan nilai Rp. 1.835.974.148,-. Tingkat pengembalian modal

    investasi (payback period) terjadi pada tahun ke 19 dan 1 bulan. Secara lebih

    rinci dapat dilihat pada lampiran tabel IV-7, IV-8, dan IV-9.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    98/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

    98

    BAB VIIIREKOMENDASI STUDI

    Berdasarkan fakta hasil Studi Kelayakan Peningkatan Pelayanan Sarana dan

    Prasarana Kesehatan/Rumahsakit Kota Pekalongan maka direkomendasikan

    sebagai berikut :

    a. Layak didirikan Rumahsakit Umum yang setara tipe C yaitu Rumahsakit yang

    menyediakan layanan rujukan terutama untuk 4 besar layanan (bedah,

    kebidanan dan kandungan, anak dan penyakit dalam) secara full time, namun

    juga melayani spesialisasi kecil (THT, Mata, Syaraf) secara part time (on call)

    b. Rumahsakit tersebut sebaiknya mempunyai pelayanan unggulan untuk rawat

    inap (VIP) dan IGD khususnya Trauma Center. Hal ini mengingat beberapa

    alasan sebagai berikut :

    Berbagai Rumahsakit yang ada tidak mempunyai fasilitas pelayanan

    gawat darurat yang sesuai dengan kebutuhan standar.

    Tingginya kasus korban kecelakaan di Kota Pekalongan yang berada di

    jalur pantai utara yang padat. Berdasarkan UU NO. 34/1964 jumlah

    korban kecelekaan lalu lintas pada tahun 2002 mencapai 1.678 dengan

    jumlah klaim sebanyak Rp. 9.482.708.950.

    Tingkat Utilisasi kamar VIP di Rumahsakit yang ada saat ini cukup tinggi.

  • 8/14/2019 Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

    99/99

    STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANADAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN

    LAPORAN AKHIR

    c. Jumlah tempat tidur di Rumahsakit yang akan dibangun berjumlah 100TT

    ditambah 10 TT untuk ICU/ICCU, yang dapat dirinci sbb :

    20 TT, kamar VIP,

    20 TT, kamar kelas I,

    20 TT, kamar kelas II,

    30 TT, kamar kelas III dan,

    10 TT, kamar ICU/ICCU.

    d. Lokasi pendirian Rumahsakit memliki luas minimal 1 hektar dengan beberapa

    pertimbangan tempat seperti yang telah disebutkan.

    e. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, bukan hanya fasilitas

    medis yang perlu diperhatikan tetapi juga fasilitas pendukung seperti sistem

    informasi yang terintegrasi. Sebagai bagian dari pemerintahan kota

    Pekalongan, Rumahsakit kota Pekalongan nantinya harus menjadi unit

    strategis yang mampu memberikan laporan up to date mengenai diagnosa

    dan terapi pasien di rawat jalan, status kamar di rawat inap, sisa stok bahan

    medis di gudang farmasi hingga nilai transaksi dan lain lain