laporan sgd kel 3 - copy

10
LAPORAN SGD Lumpuh Disusun Oleh : KELOMPOK 6 Aflis (013.06.0004) Amalia Sabariniliati Burhan (013.06.0008) Denta Haritsa Apriliana (013.06.000 ) Dewi Martasari (013.06.000 ) Dwi Citra Agustia (013.06.0019) Lalu Fatria Zulhadi (013.06.0033) Made Rika Anastasya (013.06.00 ) Prita Wahyu Utami () Nur () Sandi Nurmanhadi (013.06.0056) Silva () Universitas Islam Al-Azhar Mataram Fakultas Kedokteran

Upload: ratna-permatasari

Post on 20-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jeje

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

LAPORAN SGD

Lumpuh

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Aflis (013.06.0004)

Amalia Sabariniliati Burhan (013.06.0008)

Denta Haritsa Apriliana (013.06.000 )

Dewi Martasari (013.06.000 )

Dwi Citra Agustia (013.06.0019)

Lalu Fatria Zulhadi (013.06.0033)

Made Rika Anastasya (013.06.00 )

Prita Wahyu Utami ()

Nur ()

Sandi Nurmanhadi (013.06.0056)

Silva ()

Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Fakultas Kedokteran

Tahun 2013/2014

KATA PENGANTAR

Page 2: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

Assalamu’alaikumWarrahmatullahiWabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat serta hidyah-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih juga

kepada Tutor yang telah membimbing kami dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran melalui

metode small group discussion (SGD) ini kami membahas tentang “lumpuh”, dimana lumpuh itu

merupakan suatu penyakit yang merusak sistem saraf.

Semoga laporan ini membantu para dokter yang ada dalam mengembangkan komunikasi efektif

dengan pasien. Perubahan sikap dan peningkatan keterampilan berkomunikasi dengan pasien sekarang ini

memang menjadi suatu tuntutan yang tidak terelakkan. Tak lupa kami meminta maaf atas kekurangan dan

kesalahan yang terdapat dalam pembuatan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Mataram, 24 Oktober 2013

( Tim Penyusun

BAB I

Page 3: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

Secara umum tujuan penyusunan laporan ini adalah

1.3 Learning Objective

1. Carilah istilah-istilah yang kurang anda pahami dan cobalah untuk mengklarifikasikannnya.

2. Tentukan permasalahan-permasalahan yang anda hadapi.

3. Analisislah masalah-masalah tersebut sehingga lebih jelas dan lebih mudah dalam

memecahkannya.

4. Buatlah suatu hipotesis terhadap permasalahan tersebut berdasarkan pengetahuan yang telah anda

miliki.

5. Susunlah hipotesis-hipotesis tersebut sehingga dapat menjadi arah (tujuan) pembelajaran anda.

6. Cari dan kumpulkan informasi dari berbagai sumber (buku, teks, jurnal, internet, dll).

7. Kumpulkan dan diskusikan semua informasi yang telah anda peroleh.

Page 4: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

BAB II

PEMBAHASAN

LBM

LUMPUH

2.1 Skenario

Seorang anak dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan kelumpuhan pada ekstremitas atas

dan ekstremitas bawah dengan kelumpuhan sebagian (parese) atau kelumpuhan total (plegi)

dapat mengarah ke beberapa diagnosis.kelainan yang mengenai susunan saraf tepi akan

menimbulkan gejala neurologis yang bersifat upper motor neuron (UMN) atau Lower motor

neuron (LMN).Lower motor neuron yaitu terjadi kelemahan otot dengan tonus yang

menurut,reflex fisiologi yang menurun, tanpa disertai adannya refleks patoiogis dan refleks

kutaneus superfisialis.Kelumpuhan Lower motor neuron akan dengan cepat diikuti oleh adanya

atrofi otot.

2.2 TERMINOLOGI :

1. Lumpuh

2. Ekstrimitas atas

3. Ekstrimitas bawah

4. Parese

5. Plegi

6. Upper motor neuron (UMN)

7. Lower motor neuron (LMN)

8. Tonus

9. Refleks fisiologis

10. Refleks patologis

11. Refleks kutaneus superfisialis

12. Atrofi otot

Page 5: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

2.3 PEMBAHASAN :

1. Lumpuh

Adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot

2. Ekstrimitas atas

Adalah alat gerak atas yang terdiri dari lengan.

3. Ektrimitas bawah

Adalah alat gerak bawah yang terdiri dari kaki.

4. Parese

Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau kelumpuhan

yang menyerang sebagian organ

5. Plegi

Adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali

6. LMN

Adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi sera-serat

sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di

otot rangka

7. UMN

Adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik cerebri atau batang otak

yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam system saraf pusat.

8. Tonus

Adalah kontraksi otot yang ringan dan terus menerus pada otot rangka,membantu

mempertahankan postur dan pengembalian darah ke jantung.

9. Refleks fisiologis

Adalah refleks normal yang di temukan pada orang sehat

10. Refleks patologis

adalah reflek yang ditemukan pada orang yang mengalami sitem saraf

11. Refleks kutaneus superfisialis

adalah reflek sebagai respon simulasi pada kulit

12. Atrofi

Page 6: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf akibat kurangnya

aktifitas atau jarang di gerakan

2.4 RUMUSAN MASALAH :

1. Apa penyebab kelumpuhan?

2. Perbedaan sifat kelumpuhan LMN dan UMN?

3. Apa yang terjadi jika kelumpuhan LMN dan UMN terjadi secara bersamaan ?

4. Bagaimana mekanisme refleks ?

5. Bagaimana sistem gerak biasa dan refleks ?

6. Apa saja macam-macam dari refleks fisiologi dan patologi ?

7. Bagaimana mekanisme jaras-jaras di medulla spinalis ?

8. Bagaimana saraf mengirimkan pesan ?

2.5 JAWABAN

1. Kelumpuhan disebabkan karena kerusakan pada sistem saraf terutama pada sumsum tulang

belakang. Kerusakan sistem saraf yang menyebabkan paralisis yang mungkin didalam otak atau

batang otak ataupun diluar batang otak.

2. Perbedaan antara UMN dan LMN

Upper Motor Neuron :

Kehilangan kontrol volunter

Peningkatan tonus otot (hipertonus)

Spastisitas otot kaku, karena tidak ada atrofi otot

Refleks fisiologis hiperaktif

Abnormal (patologis)

Lower Motor Neuron :

Kehilangan kontrol volunter

Penurunan tonus otot

Paralisis flaksid otot

Penurunan refleks

3. Akan terjadi penyakit motor neuron disease atau disebut MND

4. Mekanisme refleks :

Page 7: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

Yang terbentuk melalui reseptorsaraf sensorik medulla spinalis dihubungkan

dengan saraf assosiasi (saraf penghubung) saraf motorik efektor

Refleks fisiologi

Refleks regang yaitu antara refleks bisep dan trisep, antara refleks patella dan

asiles

Refleks superfisia yaitu antara refleks kornea, kulit, tunica mucosa, dan diperoleh

oleh reaksi-reaksi motorik

Refleks khusus yaitu tidak melibatkan otot-otot skelet

Contoh : refleks cahaya pupil (neuron II,III ), pernafasan , kardiovaskular dan

salifasi

Refleks patologis

Dengan melegangkan otot (rangsangan supervicial)

Refleks patologis berbeda,dibedakan menjadi dua yaitu tidak muncul pada orang

normal sedangkan refleks segmental lebih rumit dari segmental sederhana dan

timbul akibat adanya suatu gangguan dalam keseimbangan impuls-impuls yang

mencapai neuron-neuron motorik (cornu anterior , medulla spinalis) dari bebagai

pusat dalam sistem saraf pusat.

5. Skema gerak biasa

Rangsang reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor gerakan

Skema gerak refleks

Page 8: Laporan Sgd Kel 3 - Copy

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan