laporan profil tanah

24
Laporan Praktikum Dasar – Dasar Ilmu Tanah PENGAMATAN PROFIL TANAH NAMA : ABDILLAH WIRA NIM : G111 12 264 KELOMPOK : 13 (TIGA BELAS) ASISTEN : ZULFITRANI BUSRAH LABORATORIUM FISIKA TANAH JURUSAN ILMU TANAH

Upload: tri-wahyu-indcastle

Post on 30-Dec-2015

132 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Profil Tanah

Laporan PraktikumDasar – Dasar Ilmu Tanah

PENGAMATAN PROFIL TANAH

NAMA : ABDILLAH WIRA

NIM : G111 12 264

KELOMPOK : 13 (TIGA BELAS)

ASISTEN : ZULFITRANI BUSRAH

LABORATORIUM FISIKA TANAH

JURUSAN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 2: Laporan Profil Tanah

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

padat, cairan, dan gas, mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Sifat dinamik

tanah tersebut karena tanah merupakan system yang terbuka dengan terjadinya

proses pertukaran bahan dan energy secara berkesinambungan (Palar, 1994).

Profil tanah merupakan penampang tegak tanah yang memperlihatkan

berbagai lapisan tanah. Pengamatan profil sangat penting dalam mempelajari

sifat-sifat tanah pada saat dilapangan, terutama yang berkaitan dengan genetis dan

klasifikasi tanah. Kemudian penelitian terhadap sifat-sifat tanah dilanjutkan lebih

rinci di laboratorium dengan menggunakan samplers tanah

Sample tanah dibedakan menjadi dua yaitu sampel tanah utuh dan sampel

tanah terganggu. Sampel tanah utuh adalah sampel tanah yang diambil

menggunakan ring sampel dengan tujuan agar sampel tanah yang diambil sesuai

dengan kondisi tanah dilapangan, sedangkan sampel tanah terganggu adalah

sampel tanah yang diambil secara langsung menggunakan bor maupun alat

pengeruk tanah.

1.2 Tujuan dan kegunaan

Percobaan profil tanah bertujuan untuk mengetahui warna, struktur, tekstur,

ketebalan horison dan kedalaman solum, sifat perkaratan atau konkresi serta sifat-

sifat lain yang dianggap penting.

Adapun kegunaan pengamatan profil adalah agar praktikan dapat

membedakan sample tanah utuh dan sample tanah terganggu, dapat mengetahui

sifat-sifat dari tanah dan faktor yang mempengaruhinya, serta dapat mengamati

profil tanah secara langsung.

Page 3: Laporan Profil Tanah

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Secara Umum

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat

tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan

menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan

penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-

unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara

biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam

penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi

tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah

untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-

obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Pembentukan umum tanah dimulai dari penelahan lapisan-lapisan

pembentuk tanah yang ditekankan pada ketebalan solum tanah (medium bagi

pertumbuhan tanaman) yang diukur ketebalannya itu mulai dari lapisan batu-

batuan sampai ke permukaan tanah. Setelah diketahui solum tanah itu kemudian

dapat ditentukan tebalnya lapisan atas tanah (top soil) dan lapisan bawahnya (sub

soil) yang satu dengan lain halnya akan menunjukkan perbedaan atau kekhususan

yang mencolok (Mulyani Sutedjo, 2002).

Profil tanah secara  vertikal  tanah berdifferensiasi membentuk horizon-

horizon (lapisan-lapisan) yang berbeda-beda baik dalam morfologis seperti

ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik fisik, kimiawi, (1) bahan induk

asalnya maupun (2) bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota

yang hidup di atasnya dan mineral non bahan induk yang berasal dari letusan

gunung api, atau yang terbawa oleh aliran air profil tanah merupakan irisan

vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga kebatuan induk tanah (regolit), yang

biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C-R. empat lapisan teratas yang

Page 4: Laporan Profil Tanah

masih di pengaruhi cuaca disebut slum tanah, horizon O-A disebut lapisan atas

dan horizon E-B di sebut lapisan tanah bawah. Kesuburan stanah biasanya

mengaku kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal  ini, yang biasanya

mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang biasanya di sebut

sebagai lapisan olah (Anonim a, 2012).

Meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon , namun bagi tanaman yang

sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai

ketebalan dibawah 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi,

palawija dan sesayuran paling berperan adalah kedalaman dibawah 20 cm. Oleh

karena itu, istilah keseburun tanah biasanya mengacu kepada ketersedian hara

pada lapisan setebal ini, yang biasanya disebut sebagai lapisan olah. Namun bagi

tetanaman perkebunan dan kehutanan (pepohonan) untuk jangka panjang lapisan

tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air. Profil tanah merupakan alat

penting dalam manajemen gizi. Dengan memeriksa profil tanah, kita dapat

memperoleh pemahaman yang berharga tentang kesuburan tanah. Sebagai cuaca

tanah dan / atau bahan organik terurai, profil perubahan tanah. Sebagai contoh,

yang sangat cuaca, tanah subur biasanya berisi lapisan berwarna terang di bawah

permukaan tanah dari yang telah tercuci nutrisi pergi. Di sisi lain, tanah yang

sangat subur sering memiliki lapisan permukaan dalam yang mengandung jumlah

tinggi bahan organik. Dengan petunjuk yang diberikan oleh profil tanah, kita bisa

mulai memprediksi bagaimana tanah akan bekerja di bawah kondisi tertentu

pengelolaan hara(Anonim b, 2012).

2.2 Faktor Pembentuk Tanah

a. Bahan induk

Bahan induk adalah bahan pemula tanah, yang tersusun dari bahan organik dan

atau mineral. Bahan induk dapat berasal dari bahan tanah yang diendapkan dari

tempat lain sebagai akibat proses transportasi oleh angin dan angin. Menurut

Jenny (1941) bahan induk adalah keadaan tanah pada waktu nol (time zero) dari

proses pembentukan tanah. Melalui proses pelapukan, batuan berubah menjadi

Page 5: Laporan Profil Tanah

bahan induk, dan dengan adanya proses pelapukan lebih lanjut serta proses-proses

pembentukan tanah lain, bahan induk berubah menjadi tanah dalam waktu yang

lama.

Keadaan alami bahan induk akan mempunyai pengaruh terputus pada sifat-

sifat tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh yang mendalam dalam

perkembangan tanah termasuk tekstur, komposisi, mineral, dan tingkat stratifikasi

b. Iklim

Tanah bervariasi bergantung dari iklim. Suhu dan kelembaban menyebabkan

perbedaan dalam pelapukan (weathering) dan pelindian (leaching). Sedangkan

angin mendistribusikan pasir dan partikel lainnya terutama di daerah iklim arid.

Jumlah, intensitas, waktu dan macam dari presipitasi mempengaruhi pembentukan

tanah. Perubahan suhu musiman dan harian mempengaruhi kelembeban, aktifitas

biologi, laju reaksi kimia dan tipe vegetasi. (Anonim c, 2006)

c. Organisme

Organisme mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan

berbagai macam cara. Penyebaran flora dan fauna tergantung sebagian besar

kepada iklim, topografi, dan pengaruh bahan induk  pengaruh organisme sulit

dipisahkan dari pengaruh lainnya.Tetapi, pengaruh vegetasi tampak dalam

perbedaan bahan organik antara hutan dan padang rumput. Pada hutan, input BO

terbanyak pada permukaan tanah (mor humus), sedang pada rumput, penambahan

BO juga terjadi pada tanah bawah dan tercampur dengan bahan mineral tanah

(mull humus) oleh aktifitas fauna tanah. (Anonim c, 2006)

d. Topografi/relife

Topografi merupakan faktor pasif  dalam pembentuk tanah. Yang dimaksud

dengan topografi adalah bentuk lahan suatu daerah (morfologi regional).

Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan

identitas jenis lahan. Relief adalah bantuk permukaan suatu lahan yang

dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitude)

Page 6: Laporan Profil Tanah

dari permukaan bumi (bidang datar) suatu bentuk bentang lahan (landform).

Sedang topografi secara kualitatif adalah bentang lahan (landform) dan secara

kuantitatif dinyatakan dalam satuan kelas lereng (% atau derajat), arah lereng,

panjang lereng dan bentuk lereng. (Anonim c, 2006)

Ada 3 jalur utama pengaruh relief atas pembentukan tanah:

a. pengaruh kelerengan atas jeluk tanah

b. modifikasi pengaruh iklim

c.mempengaruhi hubungan kelembaban

e. Waktu

Pelapukan dan proses pembentukan tanah (pedogenesa) terjadi dalam waktu yang

lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan kimia dan

mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi dan fisika

tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai keadaan

steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang lama.

(Anonim c, 2006)

Page 7: Laporan Profil Tanah

BAB III. KEADAAN UMUM LOKASI

3.1 Letak Administrasi dan Geografis

Lokasi pengamatan profil tanah terletak pada koordinat “05° 39’ 13” LS / “119°

44’ 56,7” LU di desa Pangembang Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten

Takalar, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara : Kabupaten Gowa

Sebelah timur : Pemukiman

Sebelah selatan : Polombangkeng Selatan

Sebelah barat : Kabupaten Gowa

3.2 Iklim

Keadaan iklim pada daerah pengamatan profil yaitu iklim tropis menurut koppen

dengan curah hujan berkisar 800-2500 mm/thn. Musim hujan biasanya terjadi

pada bulan Oktober sampai bulan Maret, sedangkan musim kemarau biasanya

terjadi pada bulan April sampai bulan September.

3.3 Topografi

Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk

permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan

Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan

identifikasi jenis lahan Topografi lokasi pengamatan profil tanah berada pada

ketinggian 5-10 meter diatas permukaan air laut, dan bentuk wilayahnya landai

sampai berombak 3-8%

Page 8: Laporan Profil Tanah

3.4 Vegetasi

Keadaan vegetasi pada daerah pengambilan profil tanah itu terdapat vegetasi yang

dominan atau tanaman utama adalah kakao. Namun selain itu itu juga terdapat

vegetasi lain yaitu pohon bambu, rambutan, kelapa, mangga dan nangka

3.5 Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di daerah tersebut umumnya digunakan sebagai perkebunan

saat musim hujan karena pengelolahan lahan yang digunakan penduduk sekitar

masih pengelolahan tradisonal dimana masyarakat memanfaatkan curah hujan dan

saat musim kering digunakan sebagai bahan untuk membuat keramik.

3.6 Jenis Tanah

Jenis tanah pada daerah pengambilan profil adalah tanah Ultisol. Tanah yang

memiliki horizon argilik dengan kejenuhan basa rendah (< 35%) yang menurun

sesuai dengan kedalaman tanah. Tanah yang sudah berkembang lanjut

dibentangan lahan yang tua. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini

adalah tanah laterik coklat-kemerahan dan tanah podsolik merah- kuning. Dari

pengamatan secara langsung dilapakan terlihat warna coklat-kemerehan dan

semakin ke dalam kejenuhan basahnya menurun

Page 9: Laporan Profil Tanah

BAB IV. BAHAN DAN METODE

4.1 Waktu dan Tempat

Pengamatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Oktober 2012 pada pukul 09.00

WITA sampai selesai. Pengamatan profil tanah dilakukan di Desa Pangembang

Kecamatan Polombangkeng Utara kabupaten Takalar Indonesia

4.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada pengambilan profil tanah adalah cangkul, sekop,

linggis, meteran, cutter, ring sampel, palu, karet gelang, kamera dan HP.

Bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah kertas label,

plastik gula, air, label dan DIP (daftar Isisan Profil)

4.3 Prosedur Kerja

4.3.1 Prosedur kerja penggalian penampang profil tanah

Penggalian penampang profil tanah :

Menyiapkan alat dan bahan

Mensurvei letak tanah yang akan digali

Mengukur tanah yang akan digali

Mencangkul tanah dengan kedalaman yang sudah ditentukan

Mengambil hasil galian dengan skop dari lubang

Mengambil gambar tanah yang sudah digali

4.3.2 Prosedur kerja pengambilan sampel tanah

a. Pengambilan sampel tanah utuh :

Ratakan dan bersihkan lapisan, kemudian letakkan ring sampel tegak lurus

(bagian runcing menghadap kebawah)

Page 10: Laporan Profil Tanah

Tekan ring sampel sampai ¾ bagiannya masuk kedalam tanah

Letakkan ring sampel lain tepat dibagian atas rining sampel pertama,

kemudian tekan lagi sampai bagian bawah dari ring sampel kedua masuk

ke dalam tanah (-+10cm)

Ring sampel beserta tanah didalamnya digali dengan skop atau linggis

Pisahkan ring kedua dari sampel tanah pertama dengan hati-hati, kemudian

potonglah kelebihan tanah yang ada pada permukaan dan bawah ring

sampel sampai permukaan tanah rata dengan permukaan ring sampel

Tutuplah ring sampel dengan plastik.

b. Pengambilan sampel tanah ternganggu

Ambil tanah dengan sendok tanah atau cutter sesuai dengan lapisan yang

akan diambil, mulailah dengan lapisan paling bawah

Masukkan dalam kantong plastik yang telah diberi label

Page 11: Laporan Profil Tanah

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan profil tanah yang telah dilakukan di Desa

Pangembang kecamatan Polombangkeng Utara kabupaten takalar pada tanggal 20

oktober 2012 diperoleh hasil :

Tabel 1.Hasil Pengamatan Profil Tanah

Parameter pengamatanLapisan

I II

Kedalaman Lapisan(cm) 0-32 32-66

Batasan lapisan Baur Baur

Topografi batasan lapisan Berombak Berombak

Warna Coklat pucat Coklat pucat

Tekstur Liat berdebu Liat berdebu

Struktur Halus Kasar

Konsistensi Kering teguh Kering teguh

Karatan Al (orange) Al (orange)

Sumber: data primer penelitian setelah diolah, 2012

5.2 Pembahasan

Dari data yang telah diperoleh didapatkan hasil pertama yakni kedalaman lapisan.

Kedalam lapisan pertama yakni 0-32 cm, dan kedalaman lapisan kedua 32-66 cm

sehingga kedalaman total lapisannya adalah 66 cm dari permukaan tanah. Hal ini

disebabkan adanya bahan-bahan organik yang membentuk tanah serta karena

proses pembentukan tanah didaerah tersebut. Hal ini sejalan dengan dengan apa

yang dipaparkan oleh Pairunan dkk (1985), bahwa bahwa batasan lapisan terbagi

berdasarkan jelas atau tidaknya batasan antar lapisan.

Page 12: Laporan Profil Tanah

Pada batas lapisan tanah pertama adalah baur dan lapisan kedua juga baur.

Hal ini di pengaruhi oleh warna yang terpampang dengan jelas saat melakukan

percobaan sehingga batasan antara lapisan dapat diperhatikan. Hal ini juga

dipertegas dengan adanya beberapa teori atau referinsi yang mendukung hal ini,

salah satunya adalah Hardjowigeno (1985) yang mengatakan bahwa batasan

lapisan di pengaruhi oleh warna tiap batasan tanah

Topografi batas lapisan tanah dimana pada lapisan pertama batasan lapisannya

berombak, dan pada lapisan kedua juga tidak teratur. Ini disebabkan oleh warna

tanah yang berbeda antara tiap lapisan dan juga dipertegas oleh pendapat

Kartasapoetra (1991) bahwa tanah dengan topografi berombak memiliki warna

yang tidak rata

Selanjutnya adalah tekstur, dimana tekstur pada lapisan pertama yaitu liat

berdebu, lapisan kedua juga liat berdebu. Hal ini diketahui pada saat dipengang

dan ditambahkan dengan sedikit air, tanah terasa lengket dan lentur. Hal ini

didasarkan oleh keadaan tingkat kehalusan tanah ppada tiap lapisan tanah sesuai

dengan pendapat Pairunan, dkk, (1985) bahwa tanah yang liat memiliki sifat yang

lekat, memiliki permukaan yang lebih lius dari debu dan lebih besar dari pasir,

sehingga mampu menampung air

Hasil pengamatan selanjutnya adalah struktur tanah. Pada lapisan pertama

adalah halus dan lapisan kedua adalah kasar. Hal ini disebabkan oleh vegetasi

yang ada di daerah tersebut sehingga yang lebih dominan adalah butiran kasar.

Hal ini sesuia dengan dikatakan Foth (1994) bahwa jika tanah dominan butiran

kasar (besar), maka strukturnya kasar dan jika butiran kecil maka strukturnya

halus

Konsistensi tanah, pada lapisan pertama yaitu kering teguh dan lapisan kedua

yaitu kering teguh. Hal ini disebabkan oleh akar dari tanaman dan dapat dibentuk

(liat). Hal ini sesuai dengan pendapat sutedjo dan kartasapoetra (1991) bahwa

konsistensi liat memiliki tanda-tanda liat (kemampuan untuk diubah-ubah

bentuknya)

Page 13: Laporan Profil Tanah

Hasil selanjutnya adalah karatan. pada lapisan pertama karatan pengamatan

profil yang kami amati adalah Al (alumunium) yang warna tanahnya adalah

orange, begitu pula pada bagian lapisan tanah karatan yang kedua menunjukan Al

(alumunium) yang warna tanahnya adalah orange. Adapun penjelasan mengenai

karatan yang merupakan bintik-bintik yang terdapat pada tanah. Bintik-bintik

tersebut ada yang berwarna hitam, merah dan kuning. Adanya karatan disebabkan

oleh kadar air yang tinggi sehingga menimbulkan karatan pada tiap lapisan.

Menurut hardjowigeno (2003) tanah yang memiliki karatan adalah tanah yang

memilki kadar air yang cukup tinggi.

sampel tanah utuh diambil dengan tujuan agar kondisi sampel tanah sesuai

dengan kondisi tanah dilapangan dengan menggunakan ring yang ditancapkan

kedalam tanah dan selanjutnya dibawah ke laboratorium untuk analisis lebih

lanjut. sampel tanah terganggu merupakan sampel tanah yang diambil langsung

menggunakan linggis yang kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan ditutup

ujungnya menggunakan karet gelang. Sampel tanah terganggu digunakan untuk

menentukan kadar air kering udara dan sifat fisik dan kimia tanah.

Page 14: Laporan Profil Tanah

BAB VI PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan profil tanah yang dilakukan di tarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kedalaman lapisan tanah I 32 cm yang mempunyai batas lapisan baur,

Topografi pada lapisan I dan teksturnya adalah liat berdebu dimana

struktur dari lapisan ini halus dan konsistensi lapisannya kering teguh dan

pada lapisan I terdapat karatan Al yangditandai dengan adanya karatan

berwarna orange

2. Kedalaman lapisan tanah II adalah 34 cm yang mempunyai batas lapisan

baur, topografi pada lapisan I dan teksturnya adalah liat berdebu dimana

struktur dari lapisan ini kasar dan konsistensi lapisannya kering teguh dan

lapisan I terdapat karatan Al yang ditandai dengan adanya karatan

berwarna orange

2. Saran

Adapun saran dalam pengamatan profil ini adalah :

1. Sebaiknya memilih waktu yang tepat untuk melakukan penelitian agar

proses penelitian berjalan dengan lancar

2. Sebelum melakukan peraktikan sebaiknya mengecek lagi kelengkapan alat

yang hendak digunakan agar tidak menganggu proses praktikan

Page 15: Laporan Profil Tanah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2012. Profil Tanah. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://library.thinkquest.org/J003195F/newpage5.htm. Diakses pada tanggal 23 oktober 2012. Makassar. Pukul 15.22 Wita.

Anonim b. 2012. Profil Tanah dan Dasar-dasar Tanah. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.ctahr.hawaii.edu/mauisoil/a_profile.aspx. Diakses pada tanggal 23 oktober 2012. Makassar. Pukul 15.32 WITA.

http://llmu-tanah.blogspot.com/2011/12/laporan-pengambilan-sample-tanah.html Diakses pada tanggal 24 Oktober 2012.Makassar.Pukul 22.45 WITA

http://laporanpraktikumpertanian.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-dasar-dasar-ilmu_19.html . Diakses pada tanggal 24 Oktober 2012. Makassar. Pukul 22.47 WITA

http://riskirana.blogspot.com/2011/10/teknik-pengambilan-sampel-tanah.html . Diakses tanggal 25 Oktober. Makassar. Pukul 17.12 WITA

Hardjowigeno,s. 1985. Ilmu Tanah. Akademik Pressindo. Jakarta.

Foth, H.D dan L.N Turk, 1999, fundamentals of soil sciences, Fifth Ed. John Waley dan sons, new York

Sutedjo, Mulyani. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta : PT Rimeka Cipta.

Sutedjo, Mulyani. 2002. Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman. Jakarta : PT Rimeka Cipta.

Hardjowigeno Sarwono, Prof Dr. Ir. H. M.Sc. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta : CV AKADEMIKA PRESSINDO.

Anonim c, 2006. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin Press Makassar.

Page 16: Laporan Profil Tanah

LAMPIRAN

Gambar profil tanah

Lokasi pengambilan gambar : Desa Pangembang Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalat