laporan praktikum titik berat
TRANSCRIPT
LAPORAN
PRAKTIKUM TITIK BERAT BENDA
MATA PELAJARAN
FISIKA
Disusun oleh:
Delvi Selvia
Nasya Nurrachma
Nurul Wulandari
Suwandi
Kelas: XI IIA 2
SMA NEGERI 1 SINGKAWANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
terselesainya laporan FISIKA yang berjudul “Praktikum Titik Berat Benda”. Kami
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Elianty sebagai guru pembimbing
pelajaran FISIKA di SMA Negeri 1 Singkawang. Kami berharap dengan adanya
laporan ini dapat membantu proses belajar mengajar antar guru dan siswa. Di dalam
laporan ini kami menjelaskan kembali hasil dari praktikum yang telah kami lakukan
dan kesimpulannya. Kami tahu laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon maaf atas kekurangan yang terdapat di dalam laporan yang telah kami tulis.
Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Singkawang, Februari 2011
PRAKTIKUM TITIK BERAT BENDA
A. Tujuan
Melakukan percobaan untuk menentukan letak titik berat suatu benda.
B. Dasar Teori
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak
rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada
benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Benda akan seimbang
jika pas diletakkan di titik beratnya.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan
rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan
rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan
lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Untuk benda yang berbentuk garis (satu dimensi), letak titik beratnya berada di
tengah-tengah garis. Misalkan sebuah kawat dengan panjang 6 m, maka titik beratnya
berada pada jarak 3 m dari ujungnya.
Letak atau posisi titik berat yaitu terletak pada perpotongan diagonal ruang
untuk benda homogen berbentuk teratur, dan terletak pada perpotongan garis kedua
garis vertikal untuk benda sembarang.
Adapun rumus untuk menghitung titik berat:
Y = ∑wi . yi = w1.y1 + w2.y2 + w3.y3 + …..+ wn.yn
∑wi w1 + w2 + w3 + …..+ wn
X = ∑wi . xi = w1.x1 + w2.x2 + w3.x3 + …..+ wn.xn
∑wi w1 + w2 + w3 + …..+ wn
C. Alat dan Bahan
1. Kertas karton tebal
2. Paku mading
3. Paku atau pemberat
4. Benang
5. Milimeter block
6. Carter atau gunting
7. Pensil
8. Penggaris
9. Neraca
10. Lem atau double tip
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan karton berbentuk tidak teratur, sebuah benang yang digantungi dengan
beban.
2. Menggantungkan benang pada dinding dengan menggunakan paku mading atau
dengan menggunakan statif.
3. Membuat sebuah lubang pada karton, kemudian gantung benang pengukur tegak
lurus melalui lubang tersebut. Beri tanda garis putus-putus yang dilewati benang
pada karton, beri tanda g1.
4. Membuat lubang kedua, kemudian gantungkan kembali (seperti pada poin 3), beri
tanda g2.
5. Membuat lubang ketiga (seperti pada poin ke 3 dan 4), beri tanda g3.
6. Ketiga garis putus-putus yang anda buat pada langkah 3, 4 dan 5 akan berpotongan.
Dan tandai titik potong ketiga garis tersebut dengan G1 yang merupakan titik berat
benda.
7. Memotong karton menjadi 2 bagian, masing-masing bagian beri nama A dan B.
8. Menentukan massa masing-masing potongan karton dengan menggunakan neraca.
9. Menentukan titik berat masing-masing karton A dan B (seperti pada langkah 3, 4, 5
dan 6)
10. Menempelkan karton A dan B pada milimeter block, sehingga bentuknya menyamai
bentuk sebelum dipotong.
11. Memberi skala pada milimeter block, kemudian tentukan koordinat masing-masing
titik berat A dan B.
12. Menetukan letak titik berat karton tersebut dengan menggunakan hitungan.
Bandingkan!
E. Hasil dan Analisis Data
Karton A : 12,69 gram 12,69 x 10 = 126,9
Karton B : 13, 6 gram 13,6 x 10 = 136
Koordinat titik berat karton A : (16,8 , 23,8)
Koordinat titik berat karton B : (28 , 11,7)
Koordinat titik berat A dan B : (23,8 , 17,3)
Perhitungan
Y = 126,9 . 23,8 + 136 . 11,7
126,9 + 136
= 4611,42 = 17,54
262,9
X = 126,9 . 16,8 + 136 . 28
126,9 + 136
= 5939,92 = 22,59
262,9
F. Pembahasan
Dari percobaan diatas kita telah mengetahui titik berat dari potongan karton
yang telah dibuat sebelumnya. Dengan menentukan koordinat x dan y menggunakan
milimeter block terlebih dahulu, lalu menghitung dengan rumus titik berat dapat kita
temukan titik berat potongan karton itu.
Adapun rumus yang di pakai dalam penghitungan diatas, yakni :
Y = ∑wi . yi = w1.y1 + w2.y2 + w3.y3 + …..+ wn.yn
∑wi w1 + w2 + w3 + …..+ wn
X = ∑wi . xi = w1.x1 + w2.x2 + w3.x3 + …..+ wn.xn
∑wi w1 + w2 + w3 + …..+ wn
G. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang kami lakukan yakni, benda akan
seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya, dan titik berat benda tidak beraturan
dapat dihitung dengan cara manual atau percobaan (seperti di atas) dan dengan
penghitungan menggunakan rumus titik berat (seperti percobaan diatas).
DAFTAR PUSTAKA
http://fisqim.blogspot.com/2009/03/titik-berat.html
Purwanto, Budi. 2009. Theory and Application of Physics 2, for Grade XI of Senior
High School and Islamic Senior High School. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Lampiran
PENUTUP
Demikianlah laporan hasil dari praktikum yang telah kami lakukan. Apabila di laporan ini terdapat kesalahan mohon dimaklumi karena saya hanya manusia biasa yang tidak sempurna. Semoga laporan yang saya buat ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Singkawang, Februari 2011
Penulis