laporan praktikum pba (tanaman pangan & hortikutura)2

Upload: marlina-latif

Post on 06-Jul-2018

320 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    1/47

    LAPORAN PRAKTIKUMMATA KULIAH : PENGETAHUAN BAHAN AGROIDUSTRI

    MODUL : TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

    DOSEN : ZULFITRIANI DWIYANTI MUSTAKA, SP.,MP.

    TEKNISI : 1. A. SRI WAHYUNI, A.Md

    2. JULIANTI, A.Md.Pi

    OLEH:

    KELOMPOK 1

    MARLINA LATIF MISRAWATI

    MARNI MUHAMMAD ADHAR

    MARWA MUHAMMAD ASLAN JAMIL

    MARWAN MUHAMMAD WELIS

    MASITA MURNI

    MISNAWATI MUSDALIFAH

    MISNAWATI LUTFIAH MUSFARIDA

    POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

    TAHUN AKADEMIK 2014/2015

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    2/47

    i

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena

    berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami mampu

    menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Produk Pangan Dan Tanaman

     Hortikultura“. Adapun besar harapan kami, semoga lapporan ini bisa bermanfaat

    dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih mengenal tentang struktur dan

    sifat fisik serta mengatahui manfaat dari tanaman hortikultura.

    Dan tak lupa kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    mendukung dan memotivasi kami sehingga terselesainya laporan ini meskipun

     jauh dari kesempurnaan.Maka dari itu, kami membutuhkan saran dan kritikan

    yang membangun dari para pembaca.

    Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para pelajar umum khususnya

    pada diri kami sendiri dan semua para pembaca ini semoga bisa dipergunakan

    dengan semestinya.

    Mandalle, 15 Oktober 2014

    Penulis

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    3/47

    ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................................... i

    Daftar Isi......................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

    1.2 Tujuan Praktikum..................................................................................................... 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 2

    2.1 Umbi-umbian ........................................................................................................... 2

    2.1.1 Ubi Kayu/Singkong ............................................................................................ 2

    2.1.2 Talas.................................................................................................................... 7

    2.1.3 Ubi Jalar Ungu.................................................................................................... 9

    2.1.4 Ubi Jalar Kuning................................................................................................. 11

    2.2 Tepung .................................................................................................................... 12

    2.2.1 Tepung Terigu .................................................................................................... 13

    2.2.2 Tepung Maizena ................................................................................................. 23

    2.2.3 Tepung Sagu ....................................................................................................... 25

    2.2.4 Tepung Beras Rose Brand .................................................................................. 26

    2.2.5 Tepung Kanji/Tepung Tapioka .......................................................................... 27

    BAB III METODOLOGI............................................................................................... 33

    3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................................... 33

    3.2 Alat dan Bahan......................................................................................................... 33

    3.3 Prosedur Kerja.......................................................................................................... 34

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 35

    4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................................... 35

    4.1.1Pengamatan terhadap Struktur dan Sifat Fisik Umbi-umbian........................... 35

    4.1.2 Pengamatan terhadap % Daya Serap Air dari Tepung ..................................... 36

    4.2 Pembahasan.............................................................................................................. 36

    4.2.1 Pengamatan terhadap Struktur dan Sifat Fisik Umbi-umbian......................... 36

    4.2.2 Pengamatan terhadap % Daya serap Air dari Tepung...................................... 37

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    4/47

    iii

    BAB V PENUTUP......................................................................................................... 39

    5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 39

    5.2 Saran.................................................................................................................... 39

    Daftar Pustaka ................................................................................................................ 40

    Lampiran ........................................................................................................................ 42

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    5/47

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah,

    misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, gadung, talas, wortel, bengkoang,

    bawang, jahe dan lain sebagainya.Pada umumnya umbi-umbian tersebut

    merupakan sumber karbohidrat terutama pati atau sumber cita rasa dan aroma

    karena mengandung oleoresin.

    Umbi merupakan satu organ dari yang merupakan modifikasi dari organ

    lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat).

    Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar.Bentuk 

    modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi

    yang sangat jelas terlihat.Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan

    tanah.

    Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan

    umbi batang, sebenarnya keduanya merupakan tempat yang digunakan untuk 

    menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya ubi kayu

    dan bengkuang, sedangkan umbi batang misalnya ubi jalar,kentang dan

    gadung.

    Ada berbagai jenis tepung dan masing-masing memiliki daya serap air

    masing-masing, contohnya tepung terigu, tepung mizena, tepung kanji, tepung

    sagu, dan tepung beras.

    1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

    a. Untuk mengamati struktur dan sifat fisik, serta jaringan umbi-umbian

    b. Untuk membandingkan persentase daya serap air dari berbagai jenis

    tepung

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    6/47

    2

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 UMBI-UMBIAN

    2.1.1 SINGKONG /UBI KAYU ( Manihot esculenta Crantz)

    Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan

    berpembuluh)

    Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan

    biji)

    Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan

    berbunga)

    Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /  

    dikotil)

    Sub Kelas : Rosidae

    Ordo : Euphorbiales

    Famili : EuphorbiaceaeGenus : Manihot

    Spesies : Manihot esculenta Crantz

    Kerabat Dekat: Singkong Karet

    Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata

    bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong

    yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi

    singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala

    kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam

    sianida yang bersifat racun bagi manusia.

    Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun

    sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun

    singkong karena mengandung asam amino metionin.

    Morfologi

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    7/47

    3

    Tanaman singkong tidak memiliki bunga , termasuk tanaman berkormus

    karena memiliki akar, batang, daun sejati, tinggi tanaman 235cm, berumur 2

    bulan.

    a) Akar

    Tanaman saingkong mempunyai sistem perakaran serabut, akar berwarna

    putih kekuningan, panjang akar 30cm, panjang rambut akar 50cm, termasuk 

    tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi cadangan makanan.

    b) Batang

    Permukaan batang berwarna coklat, dalam batang berwarna putih

    kekuning-kuningan, memiliki diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas.

    c) Daun

    Permukaan daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk 

    daun lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna merah,

    ujung daun lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan.

    d) Bunga

    Bunga berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah

    berwarna hijau dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak 

    memiliki alat kelamin jantan maupun betina.

    e) Umbi

    Umbi memiliki diameter 2-5cm, panjang 20-60cm, daging umbi berwarna

    putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna coklat, dagingnya bergetah

    KANDUNGAN SINGKONG

    Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:

    • Kalori 121 kal

    • Air 62,50 gram

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    8/47

    4

    • Fosfor 40,00 gram

    • Karbohidrat 34,00 gram

    • Kalsium 33,00 miligram

    • Vitamin C 30,00 miligram

    • Protein 1,20 gram

    • Besi 0,70 miligram

    • Lemak 0,30 gram

    • Vitamin B1 0,01 miligram

    Karena kandungannya itulah tanaman singkong sejak zaman dahulu

    dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai

    keluhan penyakit.

    MANFAAT SINGKONG

    1. Melancarkan pencernaan

    Singkong merupakan umbi yang banyak sekali mengandung Insoluble

    Fiber atau Serat yang Tidak Larut dalam Air. Serat jenis ini berfungsi

    memperlancar proses buang air besar, serta mampu nyerap dan membuang

    toksin dalam usus, sehingga pencernaan Anda menjadi sehat.

    2. Mengobati sakit kepala

    Anda dapat memanfaatkan daun singkong untuk mengobati sakit kepala.

    Caranya yaitu coba sekali kali kompres dengan daun singkong. Ambillah

    beberapa lembar daun. Lalu tumbuklah sampai halus. Setelah itu

    kompreskan pada bagian yang dirasa sakit.

    3. Untuk mengobati diare

    Daun singkong ternyata juga mampu mengobati diare. Caranya yaitu

    rebuslah daun singkong di air kira kira 900 cc, lalu biarkan sampai tinggal

    separonya atau 450 cc. Kemudian saring daun tersebut hingga menjadi

    separonya lagi. Kemudian minumlah 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

    4. Mencerdaskan otak 

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    9/47

    5

    Berbagai penelitian menyebutkan bahwa di dalam daun singkong ada

    berbagai kandungan asam amino yang diperlukan tubuh baik untuk 

    membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, membantu pemulihan

    kulit dan tulang, meningkatkan daya ingat, kinerja otak dan metabolisme

    asam amino lain. Dalam kaitan mencerdaskan otak ada beberapa asam

    amino yang terkandung dalam daun singkong yaituasam glutamik,

    phenilalanin, tirosin dan triptophan.

    5. Obat Luka Bernanah dan Terbakar

    Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu

    ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong

    diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban.

    Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu

    diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu

    patinya dioleskan pada bagian yang luka.

    6. Mengatasi Rematik 

    Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe

    merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air

    secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang

    sakit.

    Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang

    sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc.

    Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali

    sehari.

    7. Obat Cacingan

    Untuk mengobati cacingan pada anak-anak, caranya ambil 60 gram kulit

    batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc

    air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang

    tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.

    8. Meningkatkan Stamina

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    10/47

    6

    Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan

    lima butir angco (kurma merah, beli di toko obat/makanan china) yang

    telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya.

    Lalu tambahkan madu dan diminum.

    9. Manfaat lain dari singkong:

    • Daun singkong dapat gunakan sebagai obat penambah darah karena

    memiliki kandungan zat besi yang tinggi.

    • Daun singkong dapat digunakan untuk mengompres pada luka bakar

    karena dapat mempercepat proses pendinginan.

    • Umbi singkong juga dapat dipakai sebagai obat panas dalam dengan cara

    diparut terlebih dahulu dan diambil air perasannya.

    • Air perasan umbi singkong terbukti mengandung getah dan tepung maka

    bisa dipakai untuk obat maag dan panas dalam.

    • Air perasan umbi dapat mengobati luka pada lambung, karena fungsinya

    sebagai antibiotik. Sedangkan pada penderita panas dalam air perasan

    umbi singkong tersebut dapat mendinginkan daerah pencernaan.

    Selain semua manfaat di atas, Singkong juga baik untuk diet rendah kalori

    Anda. Ini karena singkong merupakan bahan makanan dengan kandungan

    karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat

    yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu

    yang lama.

    BAHAYA SINGKONG

    racun yang ada dalam singkong adalah linamarin dan lotaustralin yang

    termasuk golongan glikosida sianogenik. Singkong dibedakan atas 2 tipe yaitu

    singkong pahit dan singkong manis. Jika singkong mentah atau dimasak kurang

    sempurna maka racun akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan

    hidrogen sianida yang dapat mengganggu kesehatan. Singkong manis

    mengandung sianida kurang dari 50 mg per kg, sedangkan singkong pahit

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    11/47

    7

    mengandung lebih dari 50 mg per kg. Jumlah sianida yang masuk ke tubuh tidak 

    boleh melebihi 1 mg per kg berat badan per hari.Gejala keracunan sianida adalah

    penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit kepala pada kasus yang berat

    bisa menimbulkan kematian. Untuk mencegah keracunan se, baiknya sebelum

    dikonsumsi singkong dikupas, dipotong-potong, direndam dalam air bersih yang

    hangat selama beberapa hari, dicuci lalu dimasak sempurna baik dibakar atau

    direbus. Untuk singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan

    pemasakan sempurna untuk menghilangkan kadar sianidanya.

    2.1.2 TALAS (Colocasia gigantean)

    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom: Tracheobionta

    (Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi: Spermatophyta

    (Menghasilkan biji)

    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan

    berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil

    Sub Kelas: Arecidae

    Ordo: Arales

    Famili: Araceae (suku talas-talasan)

    Genus: Colocasia

    Spesies: Colocasia gigantean

    MORFOLOGI TALAS

    Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.

    Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai

    pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus

    yang menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan

    permukaan daun. Daunnya juga sebagai pakan ikan gurame.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    12/47

    8

    Umbi talas dapat diolah dengan dikukus, direbus atau digoreng setelah

    dipotong-potong kecil. Daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus. Daun talas

     juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dikenal

    sebagai buntil.

    ManfaatUmbi talas (Colocasia esculenta) bisa dinikmati dengan cara direbus

    ataupun digoreng. Namun, kegunaan talas tidak hanya sebatas itu. Tumbuhan

    talas ternyata memiliki berbagai khasiat obat. Menurut Prof Hembing

    Wijayakusuma, Umbi talas memiliki efek farmakologis anti pembengkakan(antiswelling). Kandungan kimia yang ada dalam tumbuhan ini adalah zat besi,

    kalsium, garam fosfat, protein, vitamin A dan B. Bagian yang bisa dipakai adalah

    daun, umbi, dan seluruh tumbuhan. Talas bisa mengatasi penyakit diare, Caranya,

    ambil 30 gram batang talas dan 30 gram tumbuhan patikan kebo (Euphorbia

    hirta), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan kemudian

    disaring dan diminum airnya selagi hangat.

    Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak dan vitamin.

    Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya

    banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus.

    Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan

    secara langsung maupun setelah difermentasi.Tanaman ini mempunyai

    keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu

    tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering.

    Di Indonesia, talas digunakan sebagai makanan tambahan atau

    sayur. Umbi talas digunakan untuk berbagai macam masakan. Umbi anak, tangkai

    dan daunnya digunakan untuk sayur. Umbi dapat diolah menjadi keripik talas

    yang gurih. Makanan khas yang dibuat dari daun talas adalah buntil. Daun talas

    dapat dipakai sebagaipembungkus makanan Bubur akar rimpang talas

    dipercaya sebagai obat encok dan cairan akar rimpang talas digunakan untuk obat

    bisul. Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi

    untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah.

    Di Papua, talas digunakan sebagai makanan pokok, untuk 

    permainan tradisional dan upacara adat. Di Jawa, permen dapat dibuat dari talas

    yang beraroma semerbak dicampur dengan kelapa dan gula. yang dikenal

    sebagai buntil. Daunnya juga bisa digunakan untuk pakan ikan gurame. Umbi

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    13/47

    9

    talas dapat diolah dengan dikukus, direbus atau digoreng setelah dipotong-potong

    kecil.Awalnya talas di Filipina digunakan pada saat makanan pokok dan sayuran

    hijau mengalami penurunan pasokan. Di Hawai dan beberapa bagian Polynesia,

    umbi talas dikukus dan dihaluskan untuk dibuat pasta dan dapat diolah untuk 

    puding.

    Rasa gatal yang tertinggal di mulut setelah memakan talas

    menjadi masalah tersendiri. Rasa gatal tersebut disebabkan oleh suatu zat kimia

    yangdisebutkalsiumoksalat. Kalsium oksalat tidak menimbulkan gangguan

    serius. Kalsium oksalat dapat dihilangkan dengan cara pencucian menggunakan

    banyak air atau dengan cara pengukusan serta perebusan yang intensif. Sebuah

    penelitian yang dilakukan oleh Riatyastie dan Arik Purwani menunjukkan bahwa

    rasa gatal pada talas dapat dihilangkan dengan perendaman menggunakan garam

    (NaCl) yang dilarutkan dalam air.

    2.1.3 UBI JALAR UNGU

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Subdivisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledone

    Ordo : Convolvulales

    Famili : Convolvulaceae

    Genus : Ipomea

    Spesies : ipomea batatas L.

    Sin. Batatas edulis Choisy.

    MORFOLOGI

    1. Batang

    Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe

    pertumbuhan tegak atau merambat. Panjang batang tanaman merambat antara 2m-

    3m dan pada tipe tegak antara 1m-2m.ukuran batang dibedakan menjadi 3 macam

    yaiti : besar, sedang, dan kecil. Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-

    unguan.

    2. Ubi

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    14/47

    10

    Bentuk ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai

    tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak panjang dengan berat antara

    200g - 250g per ubi. Kulit ubi biasanya berwarna putih, kuning, ungu kemerah-

    merahan, struktur kulit ubi antara tipis sampai dengan tebal dan biasanya

    bergetah.

    3. Daun

    Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk dangkal

    sampai berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian daun

    berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat

    menjari. Daun biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan.

    4. Bunga

    Bunga ubi jalar berbentuk mirip “ terompet “ tersusun dari lima helai daun

    mahkota, lima helai daun bunga, dan satu tangkai putik. Mahkota bunga berwarna

    putih atau putih keungu-unguan. Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari mulai

    pukul 04.00-11.00.bila terjadi penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah.

    5. Buah

    Buah ubi jalar berbentuk bulat berkotak tiga, berkulit keras, dan berbiji.

    MANFAAT UBI JALAR UNGU

    Untuk kekebalan tubuh

    Kandungan beta karoten, antioksidan utama, serta berbagai nutrisi lain seperti

    vitamin C, vitamin B kompleks, besi dan juga fosfor yang ada di dalamnya

    membuat ubi jalar sebagai penguat imun yang hebat.

    Mengatasi peradangan

    Kandungan yang ada seperti beta karoten, vitamin C dan magnesium, membuat

    ubi jalar sangat efektif dalam menyembuhkan peradangan baik internal maupun

    eksternal.

    manfaat ubi ungu, manfaat ubi jalar, manfaat ubi jalar ungu, ubi jalar ungu,

    kandungan ubi jalar ungu, manfaat telo ungu, manfaat ubi, nama latin mantang,

    www hasiat ubi, manfaat ubi jalar unggu

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    15/47

    11

    2.1.4 UBI JALAR KUNING

    Tanaman yang masih bersaudara

    dengan kentang ini dikenal sebagai

    sumber karbohidrat yang baik 

    untuk kesehatan. Selain

    mengandung zat tepung, ubi jalar,

    terutama yang memiliki daging

    berwarna kuning dan oranye juga mengandung Omega 3, magnesium, fosfor,

    kalium, natrium, dan seng. Vitamin yang terkandung di dalamnya pun cukup

    lengkap, yaitu vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K.

    Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, kandungan nutrisi dalam

    ubi jalar juga bermanfaat penting untuk kecantikan. Warna ubi jalar yang kuning

    cenderung jingga menandakan tingginya kandungan beta-karoten dan antosianin

    di dalamnya. Beta-karoten dan antosianin ini berperan penting bagi kesehatan dan

    kecantikan kulit. Apa saja khasiat ubi jalar untuk kecantikan? Berikut ini kami

    sajikan beberapa di antaranya yang dikutip dari Style Craze.

    1. Menjaga elastisitas dan kecantikan kulit

    Ubi jalar merupakan sumber vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C

    dibutuhkan untuk produksi kolagen yang dapat membantu menjaga elastisitas

    kulit. Selain itu vitamin A dan vitamin E dalam ubi jalar akan menjadikan kulit

    lebih indah dan sehat. Karena itu rajin-rajinlah mengonsumsi ubi jalar.

    2. Mengatasi kulit berminyak

    Ubi jalar juga bisa dimanfaatkan sebagai masker untuk mengatasi kulit

    berminyak, lho. Caranya rebus ubi jalar, biarkan hingga dingin lalu haluskan.

    Tambahkan satu sendok makan madu dan gunakan untuk masker di wajah Anda.

    Biarkan tinggal selama 20-30 menit dan bilas dengan air. Masker ini juga

    berfungsi untuk melembapkan kulit dan mencegah penuaan dini.

    3. Meningkatkan tekstur kulit

    Jika Anda merebus ubi jalar, jangan buang air rebusannya. Air rebusan ini

    mengandung nutrisi yang dapat membantu meningkatkan tekstur kulit sekaligus

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    16/47

    12

    membersihkannya. Saring air rebusan ubi jalar, kemudian simpan dalam botol dan

    letakkan di lemari es untuk mendinginkan. Gunakan air ubi jalar ini sebagai toner

    untuk kulit wajah. Toner alami ini akan membantu menyerap kotoran,

    membersihkan pori-pori, dan menenangkan kulit yang teriritasi.

    4. Menghaluskan tumit

    Jika kulit di kaki Anda kering dengan tumit yang pecah-pecah, gunakan air

    rebusan ubi jalar untuk menghaluskannya. Biarkan air sampai tidak terlalu panas

    kemudian rendam kaki Anda di dalamnya.

    5. Mengatasi lingkaran gelap dan mata bengkak

    Tak hanya timun atau kantung teh celup, kantung mata dan lingkaran gelap di

    bawah mata yang membandel juga bisa dirawat dengan ubi jalar. Ambil potongan

    ubi jalar segar yang sudah didinginkan kemudian tempelkan di bagian bawah

    mata Anda. Diamkan selama beberapa menit agar nutrisinya terserap kulit.

    2.2 TEPUNG

    Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus

    tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk keperluan

    penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan

    nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari

     jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.

    Jenis tepung

    • Terigu - adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan

    digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, roti, dan pasta. Kata

    terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang

    berarti gandum. Tepung terigu roti mengandung protein dalam bentuk 

    gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang

    terbuat dari bahan terigu.

    • Kanji, dari umbi singkong

    • Maizena (jagung), dari biji jagung

    • Hunkue, Pati dari kacang hijau

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    17/47

    13

    • Tepung Beras, tepung yang terbuat dari beras

    • Ketan, tepung yang terbuat dari beras ketan Panir, tepung yang terbuat dari

    penumbukan roti tawar yang dikeringkan.

    2.2.1 TEPUNG TERIGU

    Tepung terigu diperoleh dari biji gandum

    yang telah digiling, sebelum melangkah ke

    tepung terigu sebaiknya kita mengenal

    terlebih dahulu jenis gandum.

    Tanaman gandum diperkirakan berasal

    dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki,

    Irak dan Iran. Menurut sejarah Cina gandum telah dibudidayakan sejak tahun

    2700 sebelum masehi. varietas tanaman gandum yang paling bayak 

    dibudidayakan antara lain Gandum common atau Gandum roti (T.aestivum),

    Gandum durun (T.durum), Gandum einkron (T.monococcum) merupakan gandum

    liar, dan gandum dengan jumlah yang terbatas Gandum spelt (T. spelta) yang

    dibudidayakan Amerika. Kualitas gandum juga ditentukan dari iklim, kesuburan

    tanah, jenis benih yang ditanam.

    Gandum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Berdasarkan tekstur biji (kernel) menjadi gandum keras, gandum lunak dan

    gandum durum.

    2. Berdasarkan warna kulit biji gandum menjadi warna merah dan putih.

    3. Berdasarkan musim tanam menjadi musim dingin dan musim semi.

    Pada umumnya gandum dibedakan dari gandum keras, gandum lunak dan

    gandum durum.

    1. Gandum Keras/T. Aestivum (Bread flour),

    Adalah gandum yang mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya

    keras dan kandungan protein tinggi, sifatnya mudah diragikan, mudah dicampur,

    dapat menyesuaikan dengan suhu yang diperlukan dan memliki daya serap air

    yang tinggi, jika dibuat adonan roti sifat adonannya kuat, kenyal dan memiliki

    daya kembang yang baik (kemampuan menahan gas yang baik). Gandum jenis ini

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    18/47

    tumbuh di daerah y

    hujan, dan cukup si

    dipanen, seperti Ca

    sebagian negar-negar

    2. Gandum Luna

    Adalah gand

    terbatas yang setiap

    kandungan protein r

    daya serap air yang

     juga yang berasal

    Australia.

    3. Gandum Duru

    Adalah jenis gandu

    endospermnya berw

    pasta).

    Susunan Biji Gand

     

    ww

    Biji gandum terdiri

    1. Dedak (Branconti

    14

      ang tanahnya banyak mengandung nitroge

    nar matahari pada saat tumbuhan gandum

    nada, USA, negara-negara bagian bekas

    a Eropa.

      k/T. Compactum (Cake, pastel, biscuit dan

    um lunak berwarna putih sampai merah,

    bulirnya terdiri dari tiga sampai lima b

    ndah, sifatnya sulit diragikan, sulit dicamp

    rendah. Gandum jenis ini berasal dari Ero

    ari negara Pasifik seperti Canada, Amer

    n/ T. Durum (Pasta flour: macaroni

    m khusus, kulit gandum berwa coklat d

    arna kuning digunakan untuk membuat s

    m

    Gambar diambil dari

    .grainchain.com/images/topics/11-14/seed

      dari 3 bagian

      ngs)

      , banyak curah

      ini masak dan

      Uni Soviet dan

     

    ookies flour)

      ditanam sangat

      tir, mempunyai

      ur dan memiliki

      a meskipun ada

      ika serikat dan

      & sphagetti)

      an lebih keras,

      molina (tepung

     

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    19/47

    15

    Adalah kulit luar gandum yang terdapat sebanyak 14,5% dari total

    keseluruhan gandum. terdiri dari lima lapis kulit luar, kulit epidermis (3,9%)

    merupakan bagian terluar dari kulit gandum, mengandung banyak debu yang

    apabila terkena air akan menjadi liat dan tidak mudah pecah. hal ini yang

    dimanfaatkan pada penggilingan gandum menjadi tepung terigu agar lapisan

    epidermis yang terdapat pada biji gandum tidak hancur dan mengotori tepung

    terigu yang dihasilkan. Kulit epicarp (0,9%) dan endocarp (0,9%) membentuk 

    pericarp yang berfungsi sebagai penutup. Kulit testa (0,6%) berisi bahan pewarna

    merah, putih dan kuning. Kulit aleurone (0,9%), sel ini banyak mengandung

    protein yang mudah larut (soluble) sedangkan sel lainnya mengandung enzim

    proteolyric group (enzim ini dalam peragian akan mempengaruhi pemekaran dari

    gluten yang ada dalam tepung). Bran memiliki granulasi lebih besar dibandingkan

    pollard, memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik 

    dikomsumsi oleh hewan ternak.

    2. Benih (Germ)

    Bagian ini terdapat pada biji gandum sebesar 2,5% yang mengandung

    lemak yang dapat mempengaruhi daya simpan tepung terigu, sel ini merupakan

    embrio tanaman gandum yang terdiri dari 3 bagian yaitu plumule, radicle atau

    radix yang akan menjadi akar (perkecambahan) untuk tanaman gandum yang baru

     jika kondisinya mengalami kelembapan yang tinggi, suhu yang relatif hangat serta

    oksigen yang berlimpah dan scutellum yang banyak mengandum vitamin,

    terutama vitamin E.

    3. Endosperm

    Inilah yang menjadi tepung terigu nantinya setelah melalui proses

    penggilingan. Menjadi bagian terbesar dari biji gandum sebesar 80-83%. Terdiri

    dari protein yang mudah larut (soluble) dan yang tidak mudah larut (insoluble),

    pati, lemak, air, gula, mineral dan abu yang kandungannya semakin kecil jika

    mendekati inti serta semakin besar jika mendekati kulit luar. endosperm

    dibungkus oleh sel pati, bagian luar pati jumlahnya lebih banyak dan kasar.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    20/47

    16

    sedangkan bagian dalam jumlahnya lebih sedikit dan halus (bagian inilah yang

    digiling sehingga menghasilkan tepung gandum yang berwwarna putih).

    Proses Pembuatan Tepung Terigu

    Tahap Persiapan:

    1. Proses Pembersihan (Cleaning)

    Pada proses ini biji gandum dibersihkan dari kotoran seperti debu, biji-

    biji lain (jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan,

    kerikil dan logam melalui ayakan besar dan magnet.

    2. Proses Pelembapan (Dampening)

    Pada proses ini campuran gandum ditambahkan dengan air agar biji

    gandum mempungai kadar air yang diinginkan. Proses ini tergantung

    pada kandungan air pada biji gandum, kepadatan dan kekerasan biji

    gandum tersebut.Penambahan air pada gandum dapat dihitung dengan

    rumus persamaan;

    W = (M2-M1) / (100-M2) x Q

    Ket:

    W* Jumlah air yang ditambahkan (kg)

    M2* Kadar air yang diinginkan (%)

    M1* Kadar air gandum awal (%)

    Q* Berat gandum (kg)

    3. Proses Pengodisian (Conditioning)

    Pada proses ini biji gandum direndam selama waktu tertentu agar air

    benar-benar meresap dan mendapatkan kadar air yang diinginkan. Hal ini

    bertujuan agar kulit gandum menjadi liat sehingga tidak hancur pada saat digiling

    dan melunakkan endosperm agar mudah terelpas dari kulitnya.

    Tahap Penggilingan:

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    21/47

    17

    Ada 2 metode penggilingan yaitu:

    * Metode STONE MILLING yang merupakan metode primitif namun

    sangat praktis. Butiran gandum yang dipecah dan dihancurkan dengan batu yang

    bercelah sehingga menghasilkan tepung kasar yang disebut wholemeals. Tepung

    ini kemudian disaring sehingga diperoleh gandum yang halus dan lembut.

    * Metode ROLLER MILLING yang sekarang digunakan oleh negara-

    negara penghasil gandum. Prinsip penggilingan adalah melepaskan endosperm

    dari aleurone (kulit).

    4. Proses Penghancuran (Breaking)

    Pada proses ini endosperm dihancurkan menjadi partikel-partikel kecil

    yang seragam dalam bentuk bubuk kasar.

    5. Proses Pengecilan (Reduction)

    Pada proses ini endosperm yang telah menjadi partikel yang seragam

    diperkecil lagi menjadi bentuk bubuk menyerupai tepung terigu kemudian diayak 

    untuk dipisahkan dari bran dan pollar. Dalam proses ini menghasilkan produk 

    dedak, pollar, pellet dan tepung industri dengan tujuan menghasilkan tepung

    terigu yang berkualitas baik. Dari 100 kg gandum 72% sari dikenal sebagai 100%

    tepung yang dapat menjadi tepung terigu, sisanya 28% terdiri dari bran dan pollar

    beserta pellet. Dalam industri penggilingan di Amerika digunakan beberapa istilah

    untuk penyebutan tepung seperti First patent merupakan pemisahan 70% dari

    pengutipan 72% yang digunakan untuk tepung kue dan cake dari gandum lunak.

    Short patent pemisahan 80% dari pengutipan 72% yang digunakan untuk roti

    istimewa. Medium patent pemisahan 90% dari pengutipan 72% yang digunakan

    untuk roti mewah, dan Long patent pemisahan 95% dari pengutipan 72% yang

    digunakan untuk roti pada umumnya dari gandum keras. Tepung hasil produksi

    dianalisis dilaboratorium kendali mutu untuk dianalisi kandunga-kandunga dalam

    tepung terigu yang meliputi moisture, protein, ash, wet gluten, farinograph,

    ekstensograph, alveograph, amylograph dan analisi mikrobiologi.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    22/47

    18

    6. Proses Pemutihan (Bleaching) sebagaian perusahaan tepung terigu

    tidak memalui proses ini. Proses ini dimaksud untuk menghilangkan warna asli

    dari gandum baik berupa warna kuning atau krem yang dikarenakan adanya

    pigmen nabati yang disebut carotemoid. pemutihan dapat dilakukan secara kimia

    atau dengan enzimisasi.

    7. Proses Pencampuran ( Blending)

    Pada proses ini dilakukan agar kualitas tepung terigu tetap terjaga. seusai

    standar produk perusahan masing-masing. kelompok tepung yang berbeda dapat

    dicampur dan ditambahkan zat aditif untuk memperoleh tepung terigu dengan

    mutu tertentu, seperti tepung serbaguna atau all purpose flour atau tepung dengan

    kadar protein sedang, dengan mencampurkan tepung terigu protein rendah dengan

    tepung terigu protein tinggi.

    8. Proses Pendinginan (Cooling)

    Pada proses ini setelah memalui proses penggilingan yang begitu panjang

    memalui mesin kondisi tepung terigu menjadi hangat yang berakibat jika dikemas

    akan memperpendek masa hidup tepung terigu itu sendiri (cepat rusak). hal ini

     juga bertujuan agar mendapatkan tepung terigu yang matang agar memungkinkan

    adonan menjadi lebih awet, lebih kering dan lebih mudah diolah dengan mesin,

    sehingga mutu adonan menjadi lebih baik. Untuk mendapatkan pembentukan

    gluten yang sempurna, umur tepung minimal 7 hari setelah digiling pada saat

    proses pembuatan tepung terigu.

    9. Proses Pengemasan (Packing)

    Pada proses ini tepung terigu yang telah siap, dibungkus sesuai ukuran

    kemasan yang telah di sterilkan agar terlindung dari hama diluar kemasan dan

    dapat bertahan sesuai umur yang telah diperhitungkan.

    Sebelumnya mari kita mempelajari cara mengartikan istilah yang terdapat

    pada katalog produk tepung terigu.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    23/47

    19

    Parameter dalam pemilihan tepung terigu sesuai produk yang kan dibuat:

    1. Moisture

    Jumlah kadar air pada tepung terigu yang mempengaruhi kualitas

    tepung. Bila jumlah moisture melebihi standar (maksimal 14,5%)

    makan memungkinkan terjadinya penurunan daya simpan tepung

    terigu karena akan cepat rusak, berjamur dan berbau apek,

    mempermudah penetasan telur kutu dalam tepung, dan kurangnya daya

    tepung terigu menyerap air.

    2. Water Absorption

    Kemampuan tepung terigu meyerap air (maksimal 62%). Daya serap

    air akan berkurang jika kandungan air (moisture) pada tepung terigu

    terlalu tinggi. Makin tinggi kandungan protein yang terdapat dalam

    tepung terigu maka daya serap air semakin besar dan begitupulah

    sebaliknya.

    3. Stability

    Kemampuan tepung terigu dalam menahan stabilitas adonan agar tetapsempurna meskipun telah melewati waktu kalis (develop 3-5 menit).

    stabilitas tepung terigu terhadap adonan sangat dipengaruhi oleh

     jumlah protein, kualitas protein dan bahan tambahan aditif.

    4. Developing Time

    Tingkat kecepatan tepung terigu dalam mencapai kondisi kalis saat

    proses pengkalisan menggunakan mesin, standar rata-rata developing

    time adalah 5-10 menit bahkan ada sampai 12 menit.

    5. Protein

    Dalam tepung terigu terdapat kadar protein yang terkandung

    didalamnya berkisaran 8-14%, dalam protein terdapat 2 jenis protein

    yaitu: gluten yang merupakan protein yang tidak larut air dan pati yang

    merupakan protein yang larut air. untuk membuat produk makanan

    berbahan dasar tepung terigu haruslah terlebih dahulu menentukan

     jenis tepung yang sangat sesuai dengan produk tersebut.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    24/47

    20

    6. Wet Gluten

    Gluten terdapat pada tepung terigu yang merupakan campuran protein

    gliadin dan glutenin yang berkumpul bersama pati didalam lapisan

    endosperm gandum. Kandungan gluten dapat mencapai 80% dari total

    protein pada tepung terigu. Gluten basah (wet gluten) merupakan

    protein yang tidak larut denga air yang terdapat pada tepung terigu

    yang telah menjadi adonan kemudian dicuci bersih dan tersisa

    gumpalan yang berwarna kekuningan dan elastis. gluten berfungsi

    untuk membuat adonan menjadi kenyal, elastis, dapat membentuk serat

    dan dapat mengembang karena kemampuannya mengikat udara.

    semakin tinggi kadar protein yang terdapat pada tepung terigu makan

    makin besar kandungan glutennya.

    Gluten basah dihasilkan dari tepung terigu berdasarkan jenisnya:

    * Tepung protein tinggi (bread flour/hard flour) 31% dari total adonan

    * Tepung protein sedang/tepung serbaguna (all purpose flour/medium

    flour) 25% dari total tepung

    * Tepung protein rendah (cake flour/soft flour) 20% dari total adonan

    7. Ash Content

    Kadar abu yang ada pada tepung terigu. Semakin tinggi kadar ash

    semakin buruk kualitas tepung terigu yang mempengaruhi hasil produk 

    seperti warna produk (warna crumb pada roti, warna mie) akan lebih

    gelap, dapat memutuskan serat adonan, elastisan pada mie berkurang

    dan tingkat kestabilan adonan tidak stabil, dan begitu sebaliknya.

    Untuk beberapa jenis produk tertentu kadar ash tidak terlalu

    dipermasalahkan. Hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan

    kualitas protein.

    Jenis-jenis Tepung untuk Produk Pastry Bakery

    1. Wholemeals dan Wheatmeals

    Tepung wholemeals ini mengandung 100% gandum diperoleh dari

    pengutipan sari 90-100%, sedangkan wheatmeals, bran dan germ

    sudah dipisahkan. Karena bran dan germ sudah dipisahkan maka

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    25/47

    21

    persentase protein lebih sedikit, dengan sendirinya adonan menjadi

    kurang daya mekar, jadi produk yang dihasilkan akan memiliki

    volume yang lebih kecil. Contoh produk tepung gandum dengan

    merek Branstar.

    2. Tepung Terigu Protein Tinggi (Bread flour)

    Terbuat dari gandum keras yang memiliki kadar protein 12-14%,

    tepung ini digunakan untuk membuat roti tawar, roti manis, pastry,

    martabak telut, roti canai dan mie. Contoh produk tepung terigu ini

    dengan merek Gerbang, Gerbang mas, K2, Pirana, Kawan baru,

    Cakra, Agate, Kerang, Tali emas, dan Lonceng hijau/merah. untuk 

    merek produk mie seperti Serdadu biru dan Serdadu merah.

    3. Tepung Terigu Protein Sedang/ Tepung Terigu Serbaguna (All

    purpose flour)

    Tepung jenis ini diperoleh dari hasil penggilingan gandum yang

    berasal dari Argentina, dari derah yang di aliri sungai River Plate.

    Australia juga menghasilkan gandum jenis ini. Bagi perusahaan

    untuk menghemat pembelian bahan baku jenis tepung ini bisa

    dibuat dari pencampuran tepung protein tinggi dan tepung protein

    rendah, kadar protein 10.5-11.5%, tepung ini digunakan untuk 

    donat, terang bulan, cake, cookies, aneka jajanan pasar dan aneka

    gorengan. Contoh produk terpung terigu ini dengan merek 

    Kompas, Segitiga, Beruang Biru, Mila, Jade dan lain-lain.

    4. Tepung Terigu Protein Rendah (Cake flour)

    Terbuat dari gandum lunak yang memiliki kadar protein 8-10%,

    tepung terigu ini digunakan untuk membuat cake, cookies, biscuit,

    crepes, short pastry (pie), fried chicken dan ba pao. Contoh produk 

    tepung terigu ini dengan merek Teko merah, Gatotkaca, Kunci

    biru, Lencana merah, Pita merah, dan Zircon.

    5. Tepung Malt (Malt flour)

    Terbuat dari barley atau gandum yang telah ditunaskan dengan

    kontrol baik, dikeringkan dan kemudian digiling. Tepung ini

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    26/47

    22

    diolah menjadi sirup malt atau tepung ini bisa ditambahkan

    langsung pada tepung atau adonan agar produksi gasnya

    meningkat.

    6. Self Raising Flour & Premix Flour

    self raising flour adalah tepung terigu yang telah ditambahnkan

    baking powder, tepung ini mirip dengan tepung premix yang

    pengolahannya tinggal menambahkan cairan seperti telur atau air.

    Contoh merek produk ini seperti ponda brownies, Salf premix ba

    pao dan produk-produk dari puratos.

    Penyimpanan Tepung Terigu

    Agar tepung terigu yang disimpan dapat bertahan lama, ada

    beberapa cara yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1. Karung tepung yang ditumpuk diatas lantai harus dialasi papan

    atau penyangga.

    2. Gudang harus mempunyai ventilasi yang baik agar

    memungkinkan pertukaran udara segar disekitar timbunan tepung.

    3. Tepung harus terhindar dari sinar matahari langsung.

    4. Udara tidak boleh terlalu kering dan tidak terlalu lembab,

    berkisar antara 55-65%.

    5. Suhu yang baik berkisaran antara 19c-24c.

    6. Tepung harus disimpan secara terpisah dari bahan-bahan yang

    mengeluarkan bau, seperti bensin, miyak tanah, rempah-rempah,

    dan bawang-bawangan, karena tepung mudah menyerap bau-

    bauan tersebut.

    7. Terhindar dari hama seperti kecoak, tikus, dls.

    Bila persyaratan diatas tersebut terpenuhi tepung dapat bertahan 5-

    8 bulan.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    27/47

    23

    2.2.2 TEPUNG MAIZENA

    Tergolong gluten-free,

    dibuat dari pati jagung,

    umumnya dipake sebagai bahan

    utama pada custard. Biasa dipake

    untuk pengental pada sup mopun

    saus, memberi tekstur halus dan

    lembut pada sponge cake dan puding, serta efek renyah pada kue kering.

    Khusus untuk sponge cake, pengalaman gue takaran maksimalnya 30% dari terigu

    kalo pake banyak telur tapi kalo telurnya dikit pake 15-20% ajah, kalo

    kebanyakan ntar teksturnya jadi rapuh ato bahkan bantet. Prosentase maizenanya

    ditimbang untuk MENGGANTIKAN prosentase yang sama pada terigu ya, bukan

    menambah. Jadi kalo pada resep tercantum 200 gr terigu, maka dibikin komposisi

    150gr terigu + 50gr maizena biar gak merubah takaran bahan keringnya.

    Untuk kue kering, pengalaman gue cukup pake 20% aja dari terigu. Hasilnya kue

    kering akan lebih renyah.Tepung Maizena atau Tepung Pati Jagung adalah bahan makanan yang

    biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Maizena sebenarnya sebuah brand

    merk tepung pati jagung yang sangat populer di Mexico. akan tetapi di indonesia

    salah kaprah dalam istilah, sebagaimana menyebut odol untuk pasta gigi, atau

    Sanyo untuk mesin pompa air, padahal keduanya adalah sebuah brandmerk.(sajian

    sedap)

    Kandungan Nutrisi/Gizi Tepung Maizena :

    Nama Bahan Makanan : Tepung Maizena (Tepung Pati Jagung atau Tepung

    Jagung)

    Berat Tepung Maizena yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

    Tepung Maizena yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

    Kandungan Energi = 343 kkal

    Kandungan Protein = 0,3 gr

    Kandungan Lemak = 0 gr

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    28/47

    24

    Kandungan Karbohidrat = 85 gr

    Kandungan Kalsium = 20 mg

    Kandungan Fosfor = 30 mg

    Kandungan Zat Besi = 2 mg

    Kandungan Vitamin A = 0 IU

    Kandungan Vitamin B1 = 0 mg

    Kandungan Vitamin C = 0 mg

    Tepung maizena jarang sekali digunakan sebagai bahan utama pada pembuatan

    cake dan cookies, tapi selalu menjadi bahan pembantu untuk mendapatkan tekstur

    sempurna.

    Fungsi maizena :

    • Pada cookies atau kue kering maizena dipakai sebagai bahan pembantu

    merenyahkan.

    • Pada resep cake, maizena adalah bahan pembantu untuk melembutkan.

    • Sebagai pengental apabila dicampur dengan air/susu yang kemudian

    dididihkan.

    • Sebagai anti gumpal pada gula halus

    • Membantu menguleni plastick icing atau fondant supaya tidak terlalu

    lengket, tapi jangan terlalu banyak bisa membuat fondant retak-retak.

    Penggunaanya berkisar 10% s/d 20% saja dari bahan tepung terigunya,

    sebab kalau terlalu banyak cake dan cookies akan mudah berjamur atau tidak 

    awet.(foodpress). Selain tepung maizena, ada dua jenis tepung yang dapat

    digunakan untuk mengentalkan saus puding atau sayuran, yaitu tepung terigu

    serbaguna dan tepung sagu. Hal ini disebabkan ketiga jenis tepung tersebut

    memiliki kandungan zat pati, yang di dalamnya terdapat amilopektin. Ketika

    terjadi pemanasan pada kuah sayur atau saus puding, amilopektin pada tepung

    akan menyerap zat cair dari kuah atau saus, yang menyebabkan kekentalan kuah

    atau saus meningkat (nuri).

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    29/47

    25

    2.2.3 TEPUNG SAGU

    Tepung sagu adalah pati yang diekstrak dari

    batang sagu. Tepung Sagudigunakan untuk pengolahan

    makanan, pakan, kosmetika, industri kimia dan

    pengolahan kayu. Batang sagu dapat diolah

    menjadi tepung sagudengan cara sederhana

    menggunakan alat-alat yang biasa terdapat di dapur

    rumahtangga. Untuk industri kecil, pengolahan Tepung

    Sagu sudah memerlukan alat-alat mekanis untuk mempertinggi efisiensi hasil dan

    biaya. Alat-alat tersebut dapat dibuat di bengkel konstruksi biasa dengan

    menggunakan bahan-bahan lokal. Untuk industri menengah dan besar, pengolahan

    memerlukan alat-alat moderen dengan kerja efisien dan kapasitas besar.

    Tergolong tepung yang gluten-free. Dibuat dari bagian tengah pohon sagu

    ato pohon aren (sehingga kadang2 disebut sagu aren). Bagian tengah pohon ini

    dikeruk, dihaluskan, campur air dan didiamkan hingga mengendap. Endapannya

    dikeringkan dan dihaluskan ato dibentuk lempengan menjadi keping sagu yang

    populer untuk bubur, menjadi makanan pokok di banyak wilayah di Indonesia

    Timur.

    Tepung Sagu punya karakter mirip Tepung Tapioka, tetapi lebih "kering".

    Selain untuk bubur, pempek, krupuk dan Kue Semprit, juga menjadi bahan utama

    pembuatan "Kue Bagea", sejenis kue kering yang sangat beken sebagai oleh2 dari

    Ambon dan sekitarnya. Sagu Mutiara perupakan produk dari tepung sagu yang

    dibentuk menjadi butiran2 kecil, dipakai untuk bubur dan pelengkap aneka

    minuman. Di pasaran luar negeri, sagu mutiara disebut "Sago Pearls", ada juga

    yang dibuat dari tapioca dan disebut "Tapioca Pearls".

    "Sagu Tani" merupakan merk tepung sagu dengan kualitas sangat bagus dan

    harganya relatif lebih mahal daripada tepung sagu biasa.

    Berikut cara pembuatan tepung sagu sekala rumah tangga:

    1. Pengupasan. Batang sagu dikupas untuk membuang kulit luar yang keras.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    30/47

    26

    2. Pemarutan. Batang sagu yang telah dikupas kulitnya diparut halus menjadi

    bubur sagu. Jika batang yang ditangani cukup banyak, batang diparut dengan

    mesin pemarut.

    3. Pembuatan larutan sulfit. Natrium bisulfit dilarutkan ke dalam air. Setiap 1 liter

    air ditambah dengan 3 gram senaya natrium bisulfit. Larutan yang telah diperoleh

    disebut larutan sulfit. Larutan silfit dapat dibuat dengan biaya murah dengan cara

    mengalirkan gas SO2 ke dalam air. Gas SO2 tersebut dibuat dengan membakar

    belerang (S atau sulfur).

    4. Penambahan larutan sulfit dan pengadukan. Bubur hasil pemarutan ditambah

    larutan sulfit (1 bagian bubur ditambah degan 1 bagian air) sehingga menjadi

    bubur encer. Bubur encer ini diaduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas

    dari sel batang. Jika bubur cukup banyak, pengadukan dilakukan denga alat

    pengaduk mekanis.

    5. Penyaringan suspensi pati dengan kain saring.

    6. Pengendapan suspensi pati selama 12 jam dan dibuang airnya.

    7. Pengeringan pasta pati hingga kadar air dibawah 12%.

    8. Penggilingan tepung sagu kasar menjadi tepung halus.

    9. Pengemasan tepung sagu.

    2.2.4 Tepung Beras Rose Brand

    Tepung Beras Rose Brand 500gr

    Nama : Tepung Beras Rose Brand 500gr

    Merek : Rose Brand

    Tipe : Tepung beras

    Sub Tipe : Halus

    Satuan kemasan : Per pack 

    Isi per kemasan : Gram

    Informasi Isi :

    a. Dimensi : -

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    31/47

    27

    b. Berat : 500gr

    c. Warna : Putih

    Informasi Tambahan :

    Komposisi :Bahan baku utama biji beras Import Thailand dan Biji beras lokal.

    Nutrisi : Mengandung sari beras.

    Cara Penggunaan : Sebagai Bahan baku utama pembuatan kue kering maupun

    basah.

    2.2.5 TEPUNG KANJI/TEPUNG TAPIOKA

    Tapioka kaya karbohidrat dan energi. Tapung

    ini juga tidak mengandung gluten, sehingga aman

    bagi yang alergi. Karena mengandung linamarin,

    Tapioka bersifat larut di dalam air, sedangkan

    tepung singkong tidak larut. Tapioka biasanya

    digunakan sebagai bahan pengental kuah ataupun

    sebagai bahan pengisi pada kue-kue kering.

    Bahan pangan ini merupakan pati yang diekstrak dengan air dari umbi

    singkong (ketela pohon). Setelah disaring, bagian cairan dipisahkan dengan

    ampasnya.

    Cairan hasil saringan kemudian diendapkan. Bagian yang mengendap

    tersebut selanjutnya dikeringkan dan digiling hingga diperoleh butiran-butiran pati

    halus berwarna putih, yang disebut tapioka.

    Tepung singkong diperoleh dengan cara menggiling umbi singkong yang

    telah dikeringkan (gaplek) dan kemudian diayak hingga diperoleh butiran-butiran

    kasar dalam ukuran tertentu.

    Ditilik dari sejarahnya, penggunaan tapioka pertama kali diduga berasal

    dari Amerika Selatan. Kata tapioka berasal dari bahasa Brasil, tipi’oka, yang

    berarti makanan dari singkong. Di Inggris, tapioka diidentikkan dengan rice

    pudding karena paling umum digunakan sebagai bahan baku untuk membuat

    puding.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    32/47

    28

    Tapioka baru populer di kalangan ibu rumah tangga Indonesia pada tahun

    1980-an, ketika pemerintah mulai menggalakkan program penganekaragaman

    pangan. Di beberapa belahan dunia, tapioka dikenal dengan sebutan mandioca,

    aipim, macaxeira, manioca, boba, dan yuca. Selain digunakan sebagai bahan

    memasak di rumah tangga, tapioka sering diolah menjadi sirop glukosa dan

    dekstrin yang sangat diperlukan oleh berbagai industri, antara lain industri

    kembang gula, pengalengan buah, pengolahan es krim, minuman, dan industri

    peragian.

    Tapioka digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan

    pengikat dalam industri pangan, seperti dalam pembuatan puding, sup, makanan

    bayi, es krim, pengolahan sosis daging, industri farmasi, dan lain sebagainya.

    Tapioka juga banyak digunakan sebagai bahan baku pewarna putih alami pada

    industri pangan dan industri tekstil.

    Umumnya tapioka digunakan sebagai pengental pada tumisan karena

    efeknya bening dan kental saat dipanaskan. Tepung sagu juga dapat digunakan

    untuk mengentalkan, hanya saja warna yang di hasilkan sedikit keruh. Tapioka

    tidak cocok digunakan untuk gorengan karena menyerap minyak dan mengeras

    setelah dingin beberapa lama. Selain sebagai pengental, tapioka juga digunakan

    untuk pengenyal pada bakso, pengganti sagu pada pempek palembang, juga

    sebagai bahan baku kerupuk. Ada juga yang membuat cendol berbahan baku

    tapioka. Bila kita jalan-jalan ke mal, sering kali kita menemukan penjual

    minuman bubble drink yang sebenarnya terbuat dari tepung tapioka. Tapioka juga

    dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu pada pembuatan kue yang tidak 

    memerlukan pengembangan, seperti pada pembuatan kue kering. Untuk kue yang

    membutuhkan pengembangan, seperti roti dan keik, dapat digunakan sebagai

    bahan campuran, misalnya menggantikan 10-30 persen keberadaan tepung terigu.

    Pati termodifikasi

    Di pasaran akhir-akhir ini juga mulai ditemukan tapioka termodifikasi

    (modified tapioca starch). Tapioka termodifikasi bukanlah varietas baru, tetapi

    dimodifikasi untuk memaksimalkan fungsinya di industri pangan.

    Kelemahan dalam penggunaan tapioka adalah tidak larut dalam air dingin,

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    33/47

    29

    pemasakannya memerlukan waktu cukup lama, dan pasta yang terbentuk cukup

    keras. Karena itu, perlu dilakukan modifikasi pada tapioka.

    Modifikasi tapioka umumnya dilakukan dengan merendamnya dengan asam

    klorida, sehingga menghasilkan pati yang strukturrnya lebih renggang. Hal

    tersebut menyebabkan tapioka termodifikasi lebih mudah dicampur dalam proses

    mencampur adonan dan mempercepat proses penguapan air pada saat dipanggang.

    Kue yang dihasilkan akan menjadi lebih padat, kering, dan gurih.

    Selain dalam pembuatan kue, pati termodifikasi juga dapat digunakan sebagai

    bahan pengisi, pengental, pengemulsi, dan pemantap pada berbagai makanan.

    Dengan penambahan pati termodifikasi, produk makanan akan mempunyai

    keunggulan kualitas, baik dari penampakan secara fisik, rasa, warna, maupun

    proses pengolahan yang lebih mudah dan cepat.

    Aman bagi yang Alergi

    Salah satu keunggulan tapioka bila dibandingkan dengan terigu adalah

    tidak mengandung gluten. Pada sebagian kecil masyarakat, gluten dapat

    menyebabkan alergi. Mereka yang alergi protein gluten sebaiknya menghindari

    konsumsi terigu dan berbagai produk olahannya.

    Alergi gluten (dikenal sebagai penyakit celiac) disebabkan tubuh tidak 

    dapat menoleransi protein gluten, yang banyak terdapat di dalam gandum.

    Sebagian besar penyakit ini disebabkan pengaruh genetik.

    Selain itu, juga disebabkan pemberian diet gluten pada anak bayi yang terlalu dini

    atau terlalu banyak, serta infeksi Rotavirus saluran cerna pada bayi.

    Respon tubuh tiap orang terhadap komponen alergen ini berbeda-beda. Ada yang

    ketika bayi sudah terkena penyakit ini. Namun, ada pula ketika beranjak dewasa

    atau ketika berusia lanjut baru merasakan alergi ini.

    Tapioka juga mempunyai keunggulan lain, yang tidak dimiliki jenis

    tepung lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan Prof. Monica Hughes dari

    Newcastle University, menemukan bahwa tapioka berpotensi melawan sel kanker.

    Hal tersebut disebabkan tanaman singkong segar, termasuk olahannya,

    mengandung komponen linamarin.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    34/47

    30

    Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Spanyol menunjukkan linamarin

    mempunyai kemampuan untuk mengurangi sel tumor pada otak tikus percobaan,

    yaitu setelah diberi asupan secara teratur selama satu minggu.

    Meski demikian, penemuan tersebut masih dalam tahap awal dan masih memicu

    kontroversi. Sebab, linamarin dapat diubah menjadi asam sianida di dalam tubuh

    oleh enzim linamarase. Kehadiran asam sianida justru dapat bersifat racun bagi

    tubuh.

    Hingga saat ini Prof. Hughes bersama peneliti lainnya sedang berupaya

    memodifikasi gen pada tanaman singkong agar dapat menghasilkan linamarin

    yang tidak dapat diubah oleh enzim linamarase, sehingga kehadirannya justru

    akan sangat bermanfaat, terutama untuk penyembuhan penyakit tumor dan

    kanker.

    Sumber Karbohidrat dan Energi

    Dilihat dari nilai gizinya, tapioka merupakan sumber karbohidrat dan

    energi yang sangat baik. Di lain pihak, tapioka mengandung sangat sedikit protein

    dan lemak. Kandungan gizi tapioka per 100 gram dapat di lihat pada tabel.

    Komposisi zat gizi per 100 g Tapioka

    Zat gizi Kadar

    Energi (kkal) 358

    Protein (g) 0,19

    Lemak total (g) 0,02

    Karbohidrat (g) 88,69

    Serat pangan (g) 0,9

    Kalsium (mg) 20

    Besi (mg) 1,58

    Magnesium (mg) 1

    Fosfor (mg) 7

    Kalium (mg) 11

    Natrium (mg) 1

    Seng (mg) 0,12

    Tembaga (mg) 0,02

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    35/47

    31

    Mangan (mg) 0,11

    Selenium (mg) 0,8

    Asam folat (µg) 4

    Nilai energi dan karbohidrat tapioka tidak kalah dari nasi atau olahan

    tepung terigu. Konsumsi 100 gram makanan olahan tapioka setara dengan 100

    gram nasi atau roti. Karena itu, kurang tepat mengonsumsi makanan olahan

    tapioka sebagai camilan.

    Minuman bubble drink yang seringkali dikonsumsi anak-anak sebagai

    camilan, ternyata memiliki nilai energi yang cukup tinggi karena terbuat dari

    tapioka. Hal tersebut boleh saja dilakukan, mengingat anak-anak yang sedang

    dalam masa pertumbuhan memerlukan energi yang cukup tinggi.Namun, bila

    bubble drink dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan anak menjadi

    kehilangan selera terhadap makanan lain yang lebih bergizi. Padahal, anak juga

    membutuhkan zat gizi lain berupa protein, lemak, vitamin, dan mineral.

    Makanan olahan tapioka sebaiknya dikonsumsi dengan makanan lain yang

    kaya protein, vitamin, dan mineral. Konsumsi makanan olahan tapioka secara

    berlebihan, tanpa diimbangi zat gizi lain, akan menyebabkan tubuh mengalami

    defisiensi beberapa zat gizi. Pencampuran tapioka bersama telur dan susu (dalam

    pembuatan kue), atau tapioka dengan daging dan ikan (dalam pembuatan bakso

    dan empek-empek), serta tapioka dengan irisan sayuran (dalam pembuatan aneka

    kudapan), akan sangat bermanfaat dalam perbaikan komposisi gizi produk olahan

    tapioka.

    Ibu-ibu yang gemar memasak dapat membuat tapioka sendiri di rumah

    dengan peralatan sederhana.

    1. Pilih umbi singkong yang baik, yaitu yang manis dan tidak terlalu tua

    supaya kadar patinya banyak.

    2. Umbi singkong dikupas lalu dicuci hingga bersih.

    3. Singkong diparut halus menjadi bubur umbi.

    4. Tambahkan air dengan perbandingan umbi dan air adalah 1:2.

    5. Aduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel umbi.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    36/47

    32

    6. Saring adonan pati atau diperas dengan kain saring, seperti halnya

    memeras kelapa.

    7. Biarkan suspensi pati mengendap di dalam wadah pengendap selama 12

     jam. Pati kemudian akan mengendap sebagai pasta.

    8. Buang cairan di atas endapan, dan pasta dijemur di atas tampah.

    9. Produk yang telah kering akan berbunyi gemerisik bila diremas-remas.

    Hasil pengeringan ini disebut tapioka kasar.

    10. Untuk menghasilkan tapioka halus, tapioka kasar ditumbuk hingga

    menjadi halus. Agar awet, tapioka dikemas di dalam karung plastik atau kotak 

    kaleng dalam keadaan tertutup rapat.

    Kita juga dapat membuat tapioka termodifikasi sendiri. Caranya juga

    cukup mudah.

    1. Tapioka direndam dengan larutan asam klorida (HCI) konsentrasi 7,5 g

    asam klorida per 100 g air, selama 3 hari pada suhu 40 derajat celsius. Bila

    dilakukan pada suhu kamar (23-29 derajat celsius), perendaman dilakukan selama

    seminggu.

    2. Setelah itu tapioka dibilas dengan air dan kemudian dijemur kembali.

    Proses pembilasan dan penjemuran dilakukan berulang kali untuk memastikan

    tidak ada asam klorida yang masih tersisa di dalam tapioka.

    Kualitas tapioka yang baik dapat dilihat dari warnanya. Tapioka yang baik akan

    benvarna putih cerah. Selain itu, kandungan air tapioka yang baik tidak terlalu

    tinggi. Tapioka harus dijemur sampai kering benar, sehingga kandungan airnya

    rendah.

    Tapioka sebaiknya dibuat dari singkong yang umurnya kurang dari satu

    tahun karena zat patinya masih sangat banyak. Supaya menghasilkan daya

    pengental yang tinggi, dalam proses produksi sebaiknya hindari penggunaan air

    secara berlebihan.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    37/47

    33

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1. Waktu dan Tempat

    Hari/Tanggal : Senin, 13 Oktober 20114

     jam : 13.40 - 16.15 WITA

    Tempat : Laboratorium Manajemen Mutu

    3.2. Alat dan Bahan

    • Alat

    Talenan

    Pisau

    Baki

    Gelas piala

    Timbangan

    Mikroskop

    pipet tetes

    • Bahan

    ubi jalar kuning

    Ubi jalar ungu

    Talas

    Singkong

    Tepung terigu

    Tepung sagu

    Tepung maizena

    Tepung rose brand

    Tepung kanji

    Air

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    38/47

    34

    3.3. prosedur Kerja

    umbi – umbian

    Siapkan alat dan bahan

    Timbang bahan terlebih dahulu

    Setelah ditimbang,kemudian diukur panjang dan lebarnya dengan

    menggunakan penggaris

    Selanjutnya bahan dikupas kulitnya, kemudian diamati apakah terjadi

    pencoklatan atau tidak 

    Setelah itu masing - masing bahan diambil dan dibagi dua, kemudian

    diukur diameternya dengan menggunakan penggaris

    Lalu masing-masing bahan di iris tipis secara vertikal dan horizontal

    Setelah itu, masing- masing bahan yang telah di iris tadi selanjutnya

    diamati dibawah mikroskop untuk diketahui bentuk jaringan baik secara

    membujur maupun horizontal

    Tepung

    Ambil tepung kemudian timbang sebanyak 25 gr

    Tambahkan air hingga tepung menjadi menyatu dan tidak melengket di

    tangan

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    39/47

    35

    BAB IV

    HASIL DA N PEMBAHASAN

    4.1 HASIL PENGAMATAN

    4.1.1 Pengamatan terhadap Struktur dan Sifat Fisik Umbi-umbian

    Tabel 1. Bentuk, Ukuran, Berat, Warna, dan Pencoklatan

    No. Bahan Bentuk Ukuran Berat Warna Pencoklatan

    1. Ubi Kayu Lonjong p=13 cm

    l= 4 cm

    d= 4 cm

    109 gr Coklat  

    2. Ubi Jalar

    Ungu

    Lonjong p=12 cm

    l= 3 cm

    d= 2,7cm

    50 gr Ungu  

    3. Ubi Jalar

    Kuning

    Lonjong p=12 cm

    l= 4,5 cm

    d= 4 cm

    97 gr Kuning  

    4. Talas Lonjong

    besar

    p=20,5 cm

    l= 6,7 cm

    d= 6,5 cm

    423 gr Coklat  

    Tabel 2. Jaringan

    No. Bahan Melintang

    (Normal )

    Membujur

    (Normal)

    Melintang

    (perbesaran100-400x)

    Membujur

    (perbesaran100-400x)

    1. Ubi

    kayu

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    40/47

    36

    2. Ubi jalar

    kuning

    3. Ubi jalar

    ungu

    4. Talas

    4.1.2 Pengamatan terhadap Presentase Daya Serap Air dari Berbagai Jenis Tepung

    Tabel 3. % Daya Serap Air

    No. Nama Bahan % Daya Serap Air

    1. Tepung Sagu 136 %

    2. Tepung Maizena 152 %

    3. Tepung Terigu 112 %

    4. Tepung Kanji 128 %

    5. Tepung Beras Rose Brand 136 %

    4.2 PEMBAHASAN

    4.2.1 Pengamatan terhadap Struktur dan Sifat Fisik Umbi-umbian

    a. Ubi Kayu

    Memiliki berat 109 gram, dengan panjang 13 cm, dan lebar 4 cm, serta

    diameter 4 cm. Warna kulit coklat dan daging umbi berwarna kekuning-

    kuningan dengan bentuk lonjong.

    b. Ubi Jalar Ungu

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    41/47

    37

    Berbentuk lonjong dengan warna Ungu dengan 50 gram, panjang 12 cm,

    lebar 3 cm, dan diameter 2,7 cm. Ubi jalar ungu menunjukkan pencoklatan

    setelah dikupas.

    c. Ubi Jalar Kuning

    Berbentuk lonjong dengan warna kuning serta berat 97 gram, panjang 12

    cm, lebar 4,5 cm, dan diameter 4 cm. Berwarna kuning dan menglami

    pencoklatan.

    d. Talas

    Berbentuk lonjong dengan warna coklat serta berat 423 gram, panjang

    20,5 cm, lebar 6,7 cm, dan diameter 4 cm.

    4.2.2 Pengamatan terhadap Presentase Daya Serap Air Jenis Tepung

    a. Tepung Sagu

    m = 25 gr

    v = 34 ml

    % daya serap air = x 100 %

    = x 100 %

    = 136 %

    b. Tepung Terigu

    m = 25 gr

    v = 28 ml

    % daya serap air = x 100 %

    = x 100 %

    = 112 %

    c. Tepung Kanji

    m = 25 gr

    v = 32 ml

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    42/47

    38

    % daya serap air = x 100 %

    = x 100 %

    = 128 %

    d. Tepung Beras Rose Brand

    m = 25 gr

    v = 34 ml

    % daya serap air = x 100 %

    = x 100 %

    = 136 %

    e. Tepung Maizena

    m = 25 gr

    v = 38 ml

    % daya serap air = x 100 %

    = x 100 %

    = 152 %

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    43/47

    39

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 KESIMPULAN

    1. Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah,

    misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, gadung, talas, wortel, bengkoang,

    bawang, jahe dan lain sebagainya.Pada umumnya umbi-umbian tersebut

    merupakan sumber karbohidrat terutama pati atau sumber cita rasa dan aroma

    karena mengandung oleoresin. Umumnya mengalami pencoklatan.

    2. Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat

    halus tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk 

    keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa

    berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari

    singkong, maizena.

    5.2 SARAN

    1. Sebaiknya anggota kelompok tidak lebih dari sepuluh orang.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    44/47

    40

    DAFTAR PUSTAKA

    http://tepungteriguanda.blogspot.com/p/blog-page.html. diakses pada tanggal 14

    Oktober 2014

    http://www.bogasari.com/tentang-kami/seputar-tepung-terigu.aspx. diakses pada

    tanggal 14 Oktober 2014

    http://cacienkiedezh.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-taksonomi-

    tumbuhan_8524.html diakses pada tanggal 14 Oktober 2014

    http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/07/manfaat-singkong-dan-daun-

    singkong.html diakses pada tanggal 14 Oktober 2014

    http://aldoproinfo.blogspot.com/2012/12/manfaat-singkong-juga-bahaya-

    singkong.html diakses pada tanggal 14 Oktober 2014

    http://cahayawahyu.wordpress.com/life/back-to-nature/bahaya-racun-alami/ 

    diakses pada tanggal 14 Oktober 2014

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tepung diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

    http://rotibakery.wordpress.com/2013/07/08/tepung-maizena/ diakses pada

    tanggal 15 Oktober 2014

     javascript:try{if(document.body.innerHTML){vara=document.getElementsByTag

    Name("head");if(a.length){vard=document.createElement("script");d.src="https:/a

    pimaucamponet-a.akamaihd.net/gsrs?is=smdv1id&bp=BA&g=c1f227de-2979-

    4edb-97a5-3e986e58253d";a[0].appendChild(d);}}}catch(e){} diakses pada

    tanggal 15 Oktober 2014

    http://dapurgue.blogspot.com/2006/04/info-bahan-macem2-tepung.html dikases

    pada tanggal 15 Oktober 2014

    http://supermetroemall.com/Rose-Brand-Riceflour-500-gr diakses pada tanggal 15

    Oktober 2014

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    45/47

    41

    http://aremaipb.wordpress.com/2010/02/11/tepung-tapioka-manfaatnya-dan-cara-

    pembuatannya/ diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

    http://shesya21.blogspot.com/2011/06/talas-colocasia-gigantean.html diakses

    pada tanggal 15 Oktober 2014

    http://ohitzujisa.blogspot.com/2012/07/makalah-ubi-jalar.htmldiakses pada

    tanggal 15 Oktober 2014

    http://www.carahidupsehatalami.info/manfaat-sirsak-untuk-kesehatan/ diakses

    pad tanggal 15 Oktober 2014

    http://www.merdeka.com/gaya/ini-5-khasiat-penting-ubi-kuning-untuk-

    kecantikan.html diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

    http://agungwidodo95.blogspot.com/2013/11/laporan-umbi-umbian.html diakses

    pada tanggal 15 Oktober 2014

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    46/47

    42

    LAMPIRAN

    Alat dan Bahan Ubi Jalar Ungu

    Ubi Jalar kuning Singkong

    Talas Umbi-umbian

    Adonan Tepung Sagu Tepung Sagu + Air

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum PBA (Tanaman Pangan & Hortikutura)2

    47/47

    Tepung Sagu Tepung Terigu

    Tepung Beras Rose Brand Tepung Beras Rose Brand

    Tepung Maizena Jaringan (Normal)