laporan praktikum kel 12.pdf
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
1/18
LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN NILA
(Oroechromis niloticus)
Disusun oleh :
Kelompok 12
Hana Siti Maharani 230110110036
Nurussahra Syabani 230110110037
Febbie Ary Kurniawati 230110110039
PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
2/18
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang atas nikmat-Nya lah laporan praktikum matakuliah Fisiologi Hewan Air ini dapat
selesai.
Dalam penyelesaian laporan ini banyak sekali hambatan. Namun dengan
bantuan dan dorongan beberapa pihak akhirnya laporan praktikum ini bisa selesai tepat
pada waktunya.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun, agar kami dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan
selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan kami sangat berharap laporan ini akan
sangat bermanfaat bagi semua pihak.
Jatinangor, Oktober 2012
Penulis
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
3/18
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2Tujuan .................................................................................................................. 4
1.3Manfaat ................................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Ikan Nila ............................................................................................................... 5
2.2 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Mas...................................................................... 7
2.3 Sistem Pernapasa .................................................................................................. 8
2.4 Konsumsi Oksigen ............................................................................................... 9
BAB III ALAT, BAHAN SERTA PROSEDUR KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................. 10
3.2 Alat dan Bahan Praktikum ................................................................................... 10
3.3 Prosedur Kerja Praktikum .................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................................... 11
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 165.6 Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 18
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
4/18
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem
respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf,
sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999). Seperti kita ketahui bahwa ikan memiliki
insang. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu
lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare
sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan
O2berdifusi masuk dan CO2berdifusi keluar.
Ketersediaan O2 dalam air sangat sedikit, oleh karena itu O2 disebut sebagai
faktor pembatas, karena daya larut O2 dalam air kecil. Ikan mas adalah salah satu jenis
ikan yang sensitif terhadap oksigen terlarut dalam media hidupnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah akan menghitung konsumsi oksigen ikan
mas yang sensitive terhadap kadar oksigen terlarut di media hidupnya.
1.3 Manfaat
Dengan adanya praktikum ini kita bisa mengetahui perairan yang cocok untuk
tempat hidup ikan yang dipertimbangkan dari oksigen terlarut khususnya untuk ikan nila.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
5/18
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh
memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari
Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara
di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim
dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena
dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke
Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969.
Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada
petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan (juliahasni, 2008).
Anatomi Ikan Nila
Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis
vertikal 9-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada
sirip punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan
dilanjutnya dengan garis yang terletak di bawah. Letak linea literalis memanjang di atas
sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 39 buah. Tipe sisik ctenoid. Bentuk sirip ekor
perpinggiran tegak
Sistem Pencernaan
Kanal alimentari memanjang dari rongga mulut sampai tenggorokan melalui
oesophagus, perut besar, usus halus, dan berakhir pada anus. Dinding oesophagus perut
besar dan usus halus dibentuk oleh benang-benang otot yang halus yang merupakan
jaringan pengikat yang lentur. Bagian dalam perut besar dan usus halus terdapat halus
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
6/18
6
terdapat selaput sepalut yang mengandung kelenjar-kelenjar keal yang mengeluarkan
cairan pencerna. Kelenjar-kelenjar pada perut besar mengeluarkan cairan yang bersifat
asam, yang banyak mengandung pepsin dan asam klorida. Sementara kelenjar yang
terdapat pada usus halus mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang benyak
mengandung enterokinase yaitu sejenis enzim. Pada bagian luar usus halus tersimpan
enzim-enzim yang berasal dari hati yang yaitu tripsin dan yang berasal dari pankreas
yaitu lipase, dan di samping itu juga tersimpan enzim amilase. Pada beberapa ikan tidak
dijumpai adanya perut besar, sehingga fungsinya digantikan usus halusnya, misal pada
ikan karper Sistem pencernaan pada vertebrata termasuk ikan teridiri atas dua bagian
besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari
rongga mulut, faring, esofagus hanya pendek, lambung, usus, dan anus. Kelenjar
pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Oleh sebab itu ikan
hidup di air maka tidak memerlukan banyak kelenjar mulut untuk membasahi
makanannya, namun masih ada beberapa kelenjar mukosa. Esofagus ikan biasanya sangat
pendek.
Sistem Ekskresi
Tubuh ikan air tawar lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyakyang masuk lewat permukaan tubuhnya, akibatnya ikan ini sedikit minum air. Dan urin
yang dihasilkan banyak dan encer. Untuk mendapatkan air dan garam dari makanan, air
masuk secara osmosis lewat permukaan tubuhnya. Konsentrasi larutan dalam tubuh lebih
besar dengan yang ada di lingkungan supaya mencegah masuknya air dan kehilangan
garam agar tidak minum, kulit diliputi mucus, osmosis melalui insang, produksi urin
encer, pompa garam melalui sel-sel khusus pada insang.
Sistem Reproduksi
Ikan Nila umumnya mempunyai sepasang gonad, terletak pada bagian posterior
rongga perut di sebelah bawah ginjal. Pada saat ikan nila bertelur dan sperma dikeluarkan
oleh ikan jantan, pada saat itu pula terjadilah fertilasi di luar tubuh induknya (eksternal)
yaitu di dalam air tempat dimana ikan itu berada, kemudian mengerami telur di dalam
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
7/18
7
mulutnya antara 4-5 hari dan telur tersebut menetas 3-4 hari. Telur ikan yang dibuahi dan
menetas dinamakan larva. Larva tersebut mempunyai kuning telur yang masih menempel
pada tubuhnya digunakan sebagai cadangan makanan untuk awal kehidupannya.
Jenis, Bagian dan Fungsi Sisik
Sisik ikan terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar tipis merupakan epidermis
dibentuk oleh sel-sel epithelial. Pada epidermis diketemukan kelenjar-kelenjar yang dapat
mengeluarkan lendir. Lapisan di bawahnya adalah dermis, kutin, dan klorium. Sisik ikan
terbentuk dari lempeng-lempeng tulang rawan yang lentur dan saling tumpang tindih.
Ada empat jenis tipe sisik, yaitu plakoid, ganoid, sikloid, dan stenoid. Sisik ganoid
berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin. Ada
beberapa lapisan denti yang dikenal, yaitu: Sisik kosmoid merupakan sisik ikan ada
bangsa Crossopterygi yang telah punah, Sisik ganoid, Sisik Planoid, dan Sisik Leptoid.
Tipe sisik adalah ctenoid. Bentuk ekor berpinggiran tegak
2.1.1 Klasifikasi
Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut :
Fillum : chordateSub Fillum : vertebrata
Kelas : detoichtyas
Sub Kelas : achanthoptarigi
Ordo :parcomorphi
Sub Ordo :parchokka
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
8/18
8
Family : cichlidan
Genus : oreochromis
Spesies : niloticus sp
Nama Latin : Oroechromis niloticus
Nama Indonesia : Nila
(Ditetapkan Dirjen Perikanan 1972)
Daerah penyebaran : Afrika, Amerika, Eropa, Asia (Santoso, 1962)
2.1.2 Morfologi
Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih ke
arah vertical (kompres) dengan profil empat persegi panjang kea rah anteroposterior,
posisi mulut terletak di ujung/termal.
Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya
garis terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam
pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk
membulat warna merah dan biasa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad
(Pratama, 2009).
Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan
nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Denganposisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Pratama, 2009).
2.2 Sistem Pernafasan
Proses peningkatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui
permukaan alat pernafasan organism dengan lingkungannya dinamakan pernafasan
(respirasi). Sistem organ yang berperan dalam hal ini adalah insang. Oksigen merupakan
bahan pernafasan yang dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Bagi
ikan, oksigen diperlukan oleh tubuhnya untuk menghasilkan energi melalui oksidasi
lemak dan gula (Triastuti et.al,. 2009).
Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida dalam tubuh makhluk hidup disebut
pernafasan atau respirasi. O2dapat keluar masuk jaringan melalui difusi. Pada dasarnya
metabolisme yang normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
9/18
9
karbondiokdisa. Pada hewan vertebrata terlalu besar untuk dapat terjadinya interaksi
secara langsung antara masing-masing sel tubuh dengan lingkungan luar tubuhnya. Untuk
itu organ-organ tertentu yang bergabung dalam sistem pernafasan dikhususkan untuk
melakukan pertukaran gas pernafasan bagi keperluan seluruh sel tubuhnya (Rida, 2008).
2.3 Konsumsi Oksigen
Peningkatan suhu sebesar 10% akan meningkatkan oksigen sebesar 10%
dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi kadar
oksigen terlarut hingga mencapai O2 (anaerob) . Hubungan antara kadar oksigen terlarut
jenuh dan suhu menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu kelarutan oksigen semakin
berkurang . Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan meningkatnya
salinitas (Effendi, 2003). Menurut Lazzati (2011), konsentrasi oksigen terlarut
merupakan parameter yang sangat penting dalam menentukan kualitas perairan tambak.
Konsentrasi oksigen ditentukan oleh keseimbangan antara produksi dam konsumsi
olsigen dalam ekosistem . Oksigen diproduksi oleh komunitas autotrof melalui
pernafasan. Di samping itu, oksigen juga diperlukan untuk perombakan bahan organik
dalam ekosistem.
Menurut Salmin (2005), oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO) dibutuhkan oleh
semua jasad hidup untuk pernafasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yangkemudian menghasilkan energi. Untuk pertumbuhan dan pembiakan, di samping itu
oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
10/18
10
BAB III
Bahan dan Metode
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : Senin, 15 Oktober 2012. Pukul:10.00-12.00 WIB
Tempat: Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan Universitas Padjdjaran.
3.2Alat dan Bahan
Alat : 1. Toples Bening untuk menaruh sampel ikan Nila dan media air
2. Plastik Wrap untuk membungkus toples yang sudah terisi penuh air dan ikannila
3. Karet gelang untuk mengikat plastik wrap agar kencang
4. Net untuk menangkap ikan yang akan dipindahkan ke toples.
5.DO meter untuk mengukur DO awal dan DO akhir
6. Stopwatch untuk mengukur durasi waktu yang dibutuhkan selama pengamatan
7. Neraca Tiga lengan untuk mengukur massa air saja dan massa air dengan ikan
nila
Bahan : 1. Air untuk media hidup ikan nila
2. Ikan Nila untuk sampel pengamatan konsumsi oksigen
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan2. Mengisi air di toples bening setengah dari ukuran toples
3. Mengukur massa air dalam toples tersebut dengan neraca tiga lengan
4. Mengambil satu ikan nila dengan menggunakan net.
5. Mengukur massa air dengan ikan nila dengan neraca tiga lengan
6. Menambahkan air sampai memenuhi toples
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
11/18
11
7.Menutup dengan plastik wrap sampai tegang dan tidak ada gelembung air atau udara
8. Mengikat plastik tersebut dengan karet gelang
9. Diamkan toples berisi ikan nila tersebut selama sekitar 30 menit
10. Amati dengan DO meter dengan membuka sedikit plastik wrapnya. Setelah kami
megetahui DO awalnya 3.6 mg/l yang sudah disamaratakan dengan kelompok lain
dalam satu laboratorium
11. menghitung massa ikan nila dengan cara massa ikan nila dan air tersebut dikurangi
dengan massa air saja
12. Menghitung Konsumsi O2 dengan cara mengurangi DO awal dengan DO akhir.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
12/18
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Hasil data lab 1
No Kelompok Berat Ikan
(g)
DO Awal
(mg/L)
DO Akhir (mg/L) Konsumsi O2
(mg/L)
1. 1 60 3,5 1,2 2,3
2. 2 97 3,5 0,8 2,7
3. 3 74,3 3,5 2,5 1
4. 3 63,5 3,5 2,2 1,3
5. 4 71,7 3,5 0,6 2,9
6. 5 116,5 3,5 0,9 2,6
7. 6 87 3,5 0,9 2,6
8. 7 90 3,5 2,6 0,9
9. 8 80,7 3,5 1 2,5
Hasil data lab 2
No Kelompok Berat Ikan
(g)
DO Awal
(mg/L)
DO Akhir (mg/L) Konsumsi O2
(mg/L)
1. 9 77,7 3,6 0,5 3,1
2. 10 96 3,6 1,1 2,5
3. 11 73,6 3,6 0,5 3,1
4. 12 81,2 3,6 0,7 2,9
5. 13 40 3,6 2,2 1,4
6. 14 55 3,6 2,6 1
7. 15 71,5 3,6 2,6 1
8. 17 55,5 3,6 2,6 2,9
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
13/18
13
Hasil data lab 3
No Kelompok Berat Ikan
(g)
DO Awal
(mg/L)
DO Akhir (mg/L) Konsumsi O2
(mg/L)
1. 19 75 6.1 0,7 5,42. 20 80 6,1 0,7 5,4
3. 21 85 6,1 0,5 5,6
4. 22 85 6,1 0,8 5,3
5. 23 98 6,1 1,3 48
6. 24 100 6,1 0,6 5,5
7. 25 73,5 6,1 0,9 5,2
8. 27 100 6,1 0,9 5,4
4.2 Pembahasan
Ikan sebagai makhluk hidup juga membutuhkan oksigen sebagai salah
suatu kebutuhan yang sangat penting, untuk dapat menghasilkan energi yang dapat
digunakan dalam proses hidup. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa konsumsi oksigen
pada ikan tergantung pada bobot ikan atau berat ikan. (sudibyo 1999)
Menyatakan bahwa konsumsi oksigen meningkat dengan rendahnya berat badan pada
ikan itu sendiri, jadi ikan yang ukuran tubuhnya kecil itu tingkat konsumsi oksigennya
akan tinggi sebab ikan tersebut akan lebih banyak membutuhkan energi yang akan
digunakan untuk proses respirasi.
Respirasi atau pernapasan adalah proses pertukaran oksigen dankarbondioksida
antara suatu organisme dengan lingkungannya. Peranan oksigendalam kehidupan ikan
merupakan zat yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh yaituuntuk mengoksidasi zat makanan
(karbohidrat, protein dan lemak) sehingga dapatmenghasilkan energi (Affandi 2002).
Pada buku Fisiologi Hewan Air, Affandi2002 juga menyatakan adapun komponen-
komponen pada sistem pernapasanyaitu alat pernapasan (insang), oksigen,
karbondioksida, dan darah meliputi butir-butir darah merah dan Hb. Selain itu, prinsip
pernapasan yaitu proses perukarangas terjadi secara difusi. Pada proses difusi terjadi
suatu aliran molekul gas dailingkungan atau ruang yang konsentrasi gasnya tinggi ke
lingkungan atau ruangyang konsentrasi gasnya rendah.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
14/18
14
Sedangkan, ukuran ikan mempengaruhi jumlah konsumsi oksigen karenamenurut
Salmin 2005 ikan yang berukuran besar cenderung memiliki aktivitasmetabolisme yang
lebih besar di seluruh tubuhnya sehingga kebutuhan akan oksigen untuk respirasi juga
lebih besar dan fungsi fisiologis dalam tubuhnya jugalebih kompleks.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukan bahwa besarnya
konsumsi oksigen pada ikan berbeda beda sesuai dengan tingkat berat tubuhnya. Dapat
dilihat perbandingannya bahwa jumlah konsumsi oksigen yang tinggi jika konsumsi
oksigen pada ikan rendah maka laju metabolismenya juga rendah dan dan itu disebabkan
karena dalam reaksi metabolisme memerlukan suplai oksigen ke sel sel dalam tubuh
sehingga memungkinkan terjadinya reaksi oksidasi.
Sumber utama oksigen dalam proses oksidasi adalah berasal dari suatu proses
difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut. Oksigen sangat dibutuhkan oleh jasad hidup untuk pernapasan dan proses
metabolisme. Dalam perairan oksigen berperan dalam proses oksidasi damn reduksi
bahan kimia menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai nutrien yang sangat
dibutuhkan organisme perairan. Sumber utama oksigen diperairan dari proses difusi
udara dan hasil proses fotosintesis.
Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen adalah diantaranya yaitu
suhu yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pada konsumsi oksigen pada
ikan, tinggi rendahnya suhu pada suatu ekosistem yang menjadi suatu habitat maka akan
berpengaruh sekali terhadap metabolisme ikan karena semakin meningkatnya suhu suatu
perairan makan metabolisme ikan juga meningkat (prosser 1961)
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen adalah :
Aktivitas dari ikan itu sendiri, juka aktivitas ikan meningkat tertentu akan
membutuhkan banyak konsumsi oksigen yang harus dikonsumsi
Berat badan atau tubuh ikan. Ikan yang berukuran berat badan yang kecil
akan lebih banak memerlukan konsumsi oksigen
Umur ikan, semakin tua umur ikan yang hidup maka semkain renadah pula
konsumsi oksigen yang dibutuhkan.
Konsumsi oksigen yang dibutuhkan ikan dapat dianalisis dengan menggunakan
metode Winkler, yaitu dengan mengambil air sample dari larutan yang sudah disediakan.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
15/18
15
Metode titrasi dengan cara winkler secara umum banyak digunakan untuk menentukan
kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan t itrasi iodometri.
Mekanisme respirasi pada ikan dengan cara difusi dengan adanya lamela insang
yang berfungsi untukn mengikat oksigen dan insang organ yang penting dalam respirasi.
Estimasi akurat dan metabolisme memerlukan nilai sisa sumber utama dari
kesalahan pada larva ikan jenis bioenergenics. Kita dapat mempelajari cara mengadopsi
sistm elektron pengangkut penguji aktivitas enzim yang dikembangkan untuk mengukur
pernapasan zooplankton dan metabolisme larva ikan.
Dari hasil di atas jugadidapatkan data DO yang menunjukkan konsumsi ikan
berukuran kecil memilikikonsumsi oksigen yang lebih besar dibandingkan dengan ikan
berukuran besarpada jenis yang sama. Hal ini mungkin saja terjadi karena aktivitas ikan
kecilyang lebih aktif dibandingkan dengan ikan yang besar. Menurut Salmin
2005,aktivitas ikan juga mempengaruh banyaknya oksigen yang dikonsumsi, dimanahal
ini berpengaruh pada suhu tubuh ikan. Saat ikan aktif bergerak maka suhutubuhnya
meningkat sehingga laju metabolisme dalam tubuhnya juga meningkat,akibatnya laju
respirasi meningkat pula karena kebutuhan oksigen untuk metabolisme menjadi lebih
besar. Selain itu, perbedaan hasil yang didapat daripengamat dengan pustaka mungkin
juga dikarenakan kurang hati-hatinyapraktikan dalam melakuakn praktikum terutama
dalam pembuatan sistem respirasitertutup sehingga kandungan DO pada media menjadi
terpengaruh denganoksigen dari udara luar.
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa hubungan antara ukuran, jenis dankondisi
fisiologis hewan uji dengan tingkat konsumsi oksigen yaitu ikan yangmemiliki ukuran
lebih besar cenderung memiliki kebutuhan akan oksigen yanglebih besar. Begitu pula
dengan ikan yang memiliki fungsi fisiologi yang lebihkompleks cenderung membutuhkan
oksigen yang lebih banyak karena oksigenyang dibutuhkan untuk metabolisme dan hasil
metabolisme tadi t idak hanya untuk bertahan hidup dan pertumbuhan tetapi juga
digunakan untuk melalukan fungsifisiologis tersebut dengan optimal. Sedangkan jenis
ikan berpengaruh pada alatpernapasan yang ada pada ikan tersebut misalnya insang.
Berdasarkan Affandi 2002, organ pernapasan akuatik terdiri insang dalam dan insang
pada ikanbertulang sejati seperti tipe insang.
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
16/18
16
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya oksigen pada ikan bebanding terbalik dengan konsumsi oksigen pada
ikan
2. Laju metabolisme akan berbanding lurus semakn tinggi tingkat oksigen maka
semakin besar tingkat metabolisme pada ikan
3.
Faktor faktor yang mempengaruhi oksigen adalah suhu, aktivitas, umur danbobot tubuh serta jenis kelamin
4. Untuk mengetahui kualitas suatu perairan, parameter oksigen terlarut (DO) dan
kebutuhan oksigen biokimia (BOD) memegang peranan penting
Respirasi pada ikan terjadi melalui difusi antara oksigen yang terlarut dalamair
dengan karbondioksida yang di dalam darah dengan melewati membran tubuhyang tipis
yang ada pada insang dengan adanya perbedaaan tekanan parsial gas.Kebutuhan oksigen yang
dikonsumsi ikan dapat diukur dari kandungan DO yangada pada media ikan tersebut.
Kebutuhan oksigen sebagai refleksi tingkatmetabolisme pada setiap ikan berbeda
tergantung pada jenis ikan, ukuran,aktivitas, dan fungsi fisiologis.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya untuk mengetahui lebih jelas konsumsi oksigenikan
di perairan sebaiknya jarak terhadap waktu pengukuran oksigen tidak terlaludekat agar
didapatkan perbedaan kandungan oksigen terlarut yang lebih berbedanyata. Hal ini dikarenakan jika
jarak waktu pengukurannya terlalu dekat makahasil yang didapat menjadi kurang jelas.
Hasil yang kurang jelas ini disebabkanaktivitas ikan atau kegiatan metabolisme yang
terjadi dalam tubuh ikan kuranglama sehingga kebutuhan ikan terhadap oksigen juga
belum terlalu berbedadengan kebutuhan oksigen di waktu sebelumnya
-
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
17/18
17
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, D, D. A. Setiawibowo dan Y. Triwijiwati. 2009. Respirasi (Tingkat Konsumsi
Oksigen) dan Ketahanan Ikan di luar Media Air.
Arrignon and Jacques. 1999.Management of Freshwater Fisheries Science. Publishers,
INC : USA.
Effendi dan Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air.Kanisius : Yogyakarta.
Imam, A. 2010.Proses Respirasi dan Termoregulasi.http://imamabror.wordpress.com/.
Diakses pada tanggal 19 oktober 2012.
Lisa. 2008.http://liza-akbar.blogspot.com/2010/12/sistematika-anatomi-fisiologi-
dan.html
http://slamsmart.blogdetik.com/?p=184.Diakses pada jumat 19 oktober
2012.
Indri, Finasaindri.http://finasaindri.blogspot.com/2012/03/anatomi-ikan-nila.html.
diakses pada jumat 19 oktober 2012.
http://imamabror.wordpress.com/http://imamabror.wordpress.com/http://imamabror.wordpress.com/http://liza-akbar.blogspot.com/2010/12/sistematika-anatomi-fisiologi-dan.htmlhttp://liza-akbar.blogspot.com/2010/12/sistematika-anatomi-fisiologi-dan.htmlhttp://slamsmart.blogdetik.com/?p=184http://slamsmart.blogdetik.com/?p=184http://finasaindri.blogspot.com/2012/03/anatomi-ikan-nila.htmlhttp://finasaindri.blogspot.com/2012/03/anatomi-ikan-nila.htmlhttp://finasaindri.blogspot.com/2012/03/anatomi-ikan-nila.htmlhttp://slamsmart.blogdetik.com/?p=184http://liza-akbar.blogspot.com/2010/12/sistematika-anatomi-fisiologi-dan.htmlhttp://liza-akbar.blogspot.com/2010/12/sistematika-anatomi-fisiologi-dan.htmlhttp://imamabror.wordpress.com/ -
7/26/2019 laporan praktikum kel 12.pdf
18/18
18
LAMPIRAN
1. Ikan Nila 2. Penimbangan ikan
3. Plastik wrap 4. DO meter
5. Ikan yang telah dimasukkan ke dalam toples
dan ditutup dengan plastik wrap
17