laporan porto atresia ani new

Upload: monicaadr

Post on 06-Jul-2018

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    1/48

    PORTOFOLIO KASUS KEDARURATAN

    MALFORMASI ANOREKTAL

    Disusun oleh:

    dr. Frita Dwi Luhuria

    Dokter Internship

    Pembimbing:

    dr. Sepakat Ginting Sp!

    Pendamping:

    dr. "hadi#a Adnan

    PROGRAM INTERNS$IP DOKTER INDONESIA

    RUMA$ SAKIT UMUM DAERA$ ARGA MAKMUR 

    !ENGKULU UTARA%&'(

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    2/48

    KATA PENGANTAR 

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, dan

    hidayah-ya laporan kasus ini dapat diselesaikan! "aporan ini disusun sebagai salah satulaporan porto#olio dokter internship dibagian kasus kega$atdaruratan!

    Penulis menyadari bah$a selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan

     berbagai pihak terutama kepada yang terhormat %apak&Ibu pembimbing& spesialis dan Ibu

     pendamping kami , penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas

     bimbingannya! Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih pada teman- teman dan seluruh

     pihak yang memberikan bantuan berupa ilmu, hasil diskusi kelompok, buku-buku re#erensi

    serta hal lainnya! 'leh karena itu penulis berdoa mudah-mudahan segala bantuan yang telah

    diberikan selama ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT!

    Penulis menyadari bah$a laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

     penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun agar dapat memberikan yang lebih

     baik di kemudian hari! Akhir kata, mudah-mudahan laporan ini dapat berman#aat bagi semua

     pihak yang memerlukan!

    Arga (akmur, )* (aret +)

    Penulis

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    3/48

    !A! I

    PENDA$ULUAN

    (al#ormasi anorektal merupakan suatu spektrum dari anomali kongenital yang terdiri

    dari anus imper#orata dan kloaka persisten! Atresia ani atau anus imper#orata atau mal#ormasi

    anorektal adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus tidak sempurna, termasuk 

    didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rkti.  Sedangkan kloaka persisten

    diakibatkan karena pemisahan antara traktus urinarius, traktus genitalia dan traktus digesti.us

    tidak terjadi!

    (al#ormasi anorektal terjadi setiap ) dari *! kelahiran! Anomali ini penting

    dihubungkan dengan de#ek pada genitourinaria berupa #istula, dimana */ terjadi pada

    semua pasien dengan mal#ormasi anorektal! Anomali dari spinal termasuk penekanan spinal

    cord bisa juga terjadi! 0eabnormalan ini disebut intra.ertebral #i1ation dari phylum terminale

    yang diketahui terjadi sekitar +*/ dari pasien!

    0erusakan yang paling sering terjadi pada pria adalah anus imper#orata denga #istula

    rektouretra, diikuti #istula rektoperineum kemudian #istula rekto.esika atau bladder neck!

    Pada $anita, yang tersering adalah de#ek rekto.estibuler, kemudian #istula

    kutaneusperineal!2ang ketiga yang tersering adalah persisten kloaka

    3tiologi dari mal#ormasi belum jelas dan diduga sebagai multi#aktorial! Ada beberapa

    alasan untuk percaya bah$a komponen genetik ikut terlibat! 0elainan ba$aan anus ini

    tampak sebagai gangguan pertumbuhan, #usi, dan pembentukan anus dari tonjolan

    embriogenik! %anyak anak-anak dengan mal#ormasi ini memiliki anus imper#orata karena

    mereka tidak memiliki lubang dimana seharusnya anus ada! Walaupun istilah ini menjelaskan

     penampilan luar dari anak, istilah ini lebih ditujukan pada kompleksitas sebenarnya dari

    mal#ormasi! 0etika mal#ormasi terjadi, otot dan sara# yang berhubungan dengan anus juga

    sering mengalami mal#ormasi dalam derajat yang sama!

    Pemeriksaan #isik pada bayi baru lahir dengan memperhatikan ada tidaknya kelainan

    dapat membantu mendiagnosa kelainan ini lebih a$al! 3.aluasi radiologi dari seorang bayi

    dengan anus imper#orata menggunakan sebuah 4S5 abdominal dapat dilakukan untuk 

    menge.aluasi anomali urologi! Sinar 6 dengan posisi 7rosstable "ateral 8adiograph dapat

    membantu melihat perjalan udara pada distal rektum! 9ika spina tidak die.aluasi pada saat

     baru lahir dengan 4S5, (8I diperlukan setelah usia bulan untuk menyingkirkan terjadinya

     penekanan korda atau anomali spina lainnya!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    4/48

    (anajemen dari mal#omasi anorektal pada periode neonatal sangatlah krusial karena

    akan menentukan masa depan dari sang anak! 0eputusan yang paling penting adalah apakah

     pasien memerlukan kolostomi dan di.ersi urin untuk mencegah sepsis dan asidosis

    metabolik! Penanganan secara bedah diperlukan untuk memperbaiki de#ek ini! Tahun );

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    5/48

    !A! II

    ILUSTRASI KASUS

     ama : %y! y! " Agama : Islam

    4mur : + hari %angsa : Indonesia

    9enis 0elamin : "aki- laki 7( : ;-?, ri$ayat muntah menyemprot dan tersedak sesaat setelah diberi Asi >-?,

    ri$ayat %A0 ber$arna coklat kehitaman dan berbau >-?

    Riwa1at Pen1akit Dahu*u 0

    Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    6/48

    Riwa1at Pen1akit Ke*uarga 0

    Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan seperti ini

    Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kongenital lain

    Riwa1at Keha,i*an Iu 0

    Penyakit : Ibu tidak memiliki penyakit saat hamil

    Pemeriksaan kehamilan : 0ontrol teratur ke bidan dan 8S

    Ibu tidak merokok dan tidak mengkonsumsi obat jangka lama maupun alkohol

    0ualitas dan kuantitas makanan baik 

    0ehamilan cukup bulan

    Riwa1at Per-a*inan 0

    Anak kedua dari dua bersaudara, lahir secara spontan, ditolong bidan puskesmas dengan %%"

    +@ gram dan P%" < cm, ketuban jernih, langsung menangis kuat! Tidak ada ri$ayat

    kuning, kebiruan dan sesak na#as

    Riwa1at Makanan dan Minu,an 0

    - %ayi : Asi umur hr sekarang

    Riwa1at I,uni-a-i 0

    Bepatitis % umur hr 

    PEMERIKSAAN FISIK 0

    0eadaan umum : Tampak gelisah

    0esadaran : Sadar 

    Tanda .ital

    Crekuensi jantung : )+< 1 &menit

    Crekuensi na#as : 1& menit

    Suhu : @, o7

    %erat badan : +,@ kg

    Statu- Genera*i-ata 0

    0ulit : Teraba hangat, sianosis tidak ada, turgor kulit baik 

    05% : Tidak ditemukan pembesaran 05%

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    7/48

    0epala : %ulat, normochepal, ubun- ubun besar tidak membonjol

    8ambut : Bitam, tidak mudah rontok 

    (ata : konjungti.a tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor +mm&+mm

    (ulut : Sianosis sirkum oral tidak ada, re#lek isap >E?

    TBT : Tidak ditemukan kelainan

    "eher : Tidak ditemukan kelainan, 9FP sulit dinilai

    Toraks :

      Paru - Inspeksi : ormochest, simetris, retraksi tidak ada

      - Palpasi : Cremitus sulit dinilai

    - Perkusi : Sonor 

      - Auskultasi : %ronko.esikuler, ronkhi tidak ada, $heeGing tidak ada

      9antung - Inspeksi : Ictus tidak terlihat

    - Palpasi : Ictus teraba "(7S 8I7 F

    - Perkusi : %atas jantung sulit ditentukan

    - Auskultasi : %unyi jantung S) S+ murni, reguler, bising tidak ada

    Abdomen : - Inspeksi : Tampak membuncit, distensi >E?

    - Palpasi : Supel, hepar teraba = - =, lien tidak teraba

    - Perkusi : Bipertimpani

    - Auskultasi : %ising usus >E? normal meningkat

    5enitalia : Tampak anus dimple >E?, black ribbon >E?, alat kelamin tidak ada kelainan

    3kstremitas: Akral hangat, re#illing kapiler baik, re#lek #isiologis >E&E?, re#lek patologis >-&-? ,

    Tanda ransangan meningeal >-?

    PEMERIKSAAN LA!ORATORIUM 0

    Darah Lengkap

    Bb : ), gr&dl Bematokrit : < /

    "eukosit : )+!; sel&mm Di##! 7ount : &&&@&)*&))

    Trombosit : *! sel&mm

    DIAGNOSIS KER2A 0

    (al#ormasi anorektal

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    8/48

    DIAGNOSIS !ANDING 0

    -

    PEMERIKSAAN PENUN2ANG 0

    - Coto polos abdomen

    - 4S5 abdomen

    - 7T-Scan

    - (8I

    PENATALAKSANAAN 0

    - IFCD 0A3 A < tpm

    - 0onsul dr!(oretta, Sp!A

     on Carmakologi :

    - Pasang 5T

    - Puasa

    - Coto polos abdomen knee chest position

    - 0onsul dr! Sepakat, Sp!%

    Basil :

      5ambar : Coto Polos Abdomen! (arker ( menunjukkan meatus

    Carmakologi :

    - Ampicillin + 1 )* mg

    -  5entamicin < mg&)< jam

    - (etronidaGole 1 mg

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    9/48

    DIAGNOSA 0 Atre-ia ani *etak rendah

    PENATALAKSANAAN 0 An+p*a-t1

    Lap+ran Opera-i 0

    Dilakukan pembedahan mayor emergensi berupa anoplasty dengan lama operasi ) H jam,

    dilakukan dengan tahapan :

    - Posisi litotomi

    - Anastesi in#iltrasi sekitar anus

    - Insisi ) cm

    - 9ahit sirkuler 

    - Pasang rectal tube no!+

    - Ci1asi

    - "anjut spooling dengan acl ,; / keluar mekonium >E?

    FOLLO3 UP 0

    5ambar : Coto Polos Abdomen! Tampak distribusi udara

     berjarak )cm dari (

    %% 2anuari %&'(

    S& Akti#, perut kembung >-?, tangis kuat >E?

    8e#lek isap >E?

    '& Torak cor& pulmo normal

    Abdomen distensi >-?, lemas, bising usus normal

    A4 Atre-ia ani *etak rendah dengan 5i-tu*a an+kutaneu-

    P+-t a6k 6ut in6i-i+n

    P4 Sp++*ing dengan Na"* hangat pagi -+re 7&66

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    10/48

    %7 2anuari %&'(

    S& Akti# 

    Perut kembung >-?

    Tangis kuat >E?

    8e#lek isap >E?

    !A! )8/

    '& Torak cor& pulmo normal

    Abdomen distensi >-?, lemas, hepar lien tidak teraba ,bising usus

    normal

    A4 P+-t An+p*a-ti e6. Atre-ia ani *etak rendah dengan 5i-tu*a

    an+kutaneu- hr IP4 KAEN (A 9 tp, ,i6r+

    A,pi-i*in % : '7; ,g

    Genta,i6in 9 ,g 4 '9 #a,

    Metr+nida

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    11/48

    PROGNOSIS

    Juo ad .itam : dubia ad bonam

    Juo ad #unctionam : dubia ad bonam

    Juo ad sanasionam : dubia ad bonam

    %; 2anuari %&'(

    S& Akti# 

    Perut kembung >-?

    !A! )8/

    '& Torak cor& pulmo normal

    Abdomen distensi >-?, lemas

    A4 P+-t An+p*a-ti e6. Atre-ia ani *etak rendah dengan 5i-tu*a

    an+kutaneu- hr=III

    P4 KAEN (A 9 tp, ,i6r+

    A,pi-i*in % : '7; ,g

    Genta,i6in 9 ,g 4 '9 #a,Metr+nida

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    12/48

    !A! III

    TIN2AUAN PUSTAKA

    7.' De5ini-i

    (al#ormasi anorektal merupakan suatu spektrum dari anomali kongenital yang terdiri

    dari anus imper#orata dan kloaka persisten! Atresia ani atau anus imper#orata atau mal#ormasi

    anorektal adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus tidak sempurna, termasuk 

    didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rkti.  Sedangkan kloaka persisten

    diakibatkan karena pemisahan antara traktus urinarius, traktus genitalia dan traktus digesti.us

    tidak terjadi!

    7.% Epide,i+*+gi

    Terjadi rata-rata ) kasus dalam * kelahiran! "ebih dari */ pasien memiliki

    kelainan kongenital lain, yaitu kelainan traktus urogenital >/?, jantung >@*/?, saluran

    cerna dan tulang!

    0erusakan yang paling sering terjadi pada pria adalah anus imper#orata dengan #istula

    rektouretra, diikuti #istula rektoperineum kemudian #istula rekto.esika atau bladder neck!

    Pada $anita, yang tersering adalah de#ek rekto.estibuler, kemudian #istula kutaneusperineal!

    0etiga yang tersering adalah persisten kloaka! "esi ini adalah mal#ormasi yang berspektrum

    luas dimana rektum, .agina, dan traktus urinarius bertemu dan bersatu membentuk satu

    saluran!

    Basil penelitian %oocock dan Donna di (anchester menunjukkan bah$a mal#ormasi

    letak rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan mal#ormasi anorektal letak tinggi!

    7.7 E,ri+*+gi

    Secara embriologis, saluran pencernaan berasal dari Coregut, (idgut dan Bindgut!

    Coregut akan membentuk #aring, sistem pernapasan bagian ba$ah, eso#agus, lambung

    sebagian duodenum, hati dan sistem bilier serta pankreas! (idgut membentuk usus halus,sebagian duodenum, sekum, appendik, kolon ascenden sampai pertengahan kolon

    trans.ersum! Bindgut meluas dari midgut hingga ke membran kloaka, membran ini tersusun

    dari endoderm kloaka, dan ektoderm dari protoderm & analpit ! Bindgut membentuk sepertiga

    distal dan kolon tran.ersum , kolon desenden, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani!

    3ndoderm hindgut ini juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra! %agian

    akhir hindgut bermuara ke dalam kloaka, suatu rongga yang dilapisi endoderm yang

     berhubungan langsung dengan ektoderm permukaan! Daerah pertemuan antara endoderm dan

    ektoderm membentuk membrana kloaka!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    13/48

    Pada perkembangan selanjutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu septum urorektal,

     pada sudut antara allantois dan usus belakang! Sekat ini tumbuh ke arah kaudal, karena itu

    membagi kloaka menjadi bagian depan, yaitu sinus urogenitalis primiti#, dan bagian

     posterior, yaitu kanalis anorektalis! 0etika mudigah berumur @ minggu, septum urorektal

    mencapai membran kloaka, dan di daerah ini terbentuklah korpus perinealis! (embran

    kloakalis kemudian terbagi menjadi membrana analis di belakang, dan membran urogenitalis

    di depan!

    Sementara itu, membrana analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenkim, dan pada

    minggu ke-< selaput ini terletak di dasar cekungan ektoderm, yang dikenal sebagai celah anus

    atau proktoderm! Pada minggu ke-; membran analis koyak, dan terbukalah jalan antara

    rektum dengan dunia luar! %agian atas kanalis analis berasal dari endoderm dan diperdarahi

    oleh pembuluh nadi hindgut, yaitu arteri mesenterika in#erior! Akan tetapi sepertiga bagian

     ba$ah kanalis analis berasal dari ektoderm dan diperdarahi oleh aa! 8ektales, yang

    merupakan cabang dari arteri pudenda interna! Tempat persambungan antara bagian

    endoderm dan ektoderm dibentuk oleh linea pektinata, yang terdapat tepat di ba$ah kolumna

    analis! Pada garis ini, epitel berubah dari epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng! 4sus

    terbentuk mulai minggu keempat disebut sebagai primiti# gut! 0egagalan perkembangan yang

    lengkap dari septum urorektalis menghasilkan anomali letak tinggi atau supra le.ator!

    Sedangkan anomali letak rendah atau in#ra le.ator berasal dari de#ek perkembangan

     proktoderm dan lipatan genital! Pada anomali letak tinggi, otot le.ator ani perkembangannya

    tidak normal! Sedangkan otot s#ingter eksternus dan internus dapat tidak ada atau rudimenter!

    Tahap-tahap pertumbuhan terjadi pada #ormasi anatomi normal dari bagian ba$ah yaitu

    anus, rektum dan saluran urogenital! Pada minggu ke- pertumbuhan terdapat kloaka dan

    struktur yang disebut membran kloaka! 0loaka adalah struktur normal pada burung dan ada

     pada manusia untuk $aktu yang singkat pada tahap pertumbuhan! Sebelum manusia lahir,

    kloaka adalah struktur dimana kolon, saluran urin, dan genital bermuara kemudian keluar dari

    tubuh melalui satu lubang! (anusia melalui suatu tahap pertumbuhan dimana kloaka

    merupakan struktur yang normal, kemudian tumbuh lubang yang terpisah untuk rektum dan

    traktus urin dan pada $anita juga terbentuk .agina! Perkembangan normal ini juga terjadi

     pada perkembangan struktur yang disebut membran kloaka! 9ika membran ini tidak 

     berkembang normal, kloaka mungkin masih terdapat setelah kelahiran pada $anita atau pada

     pria akan berkembang bentuk dari anus imper#orata!

    7.( Anat+,i dan Fi-i+*+gi

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    14/48

    0analis analis berasal dari proktoderm yang merupakan in.aginasi ektoderm,

    sedangkan rektum berasal dari endoderm! 0arena perbedaan asal anus dan rektum ini maka

     perdarahan, persara#an, serta penyaliran .ena dan lim#anya juga berbeda, demikian pula

    epitel yang menutupinya! 8ektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis

    analis oleh anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar! Tidak ada

    yang disebut mukosa anus! Daerah batas rektum dan kanalis analis ditandai dengan

     perubahan jenis, epitel! 0analis analis dan kulit luar di sekitarnya kaya akan persara#an

    sensoris somatik dan peka terhadap rangsangan nyeri, sedangkan mukosa rectum mempunyai

     persara#an autonom dan tidak peka terhadap nyeri! yeri bukanlah gejala a$al pengidap

    karsinoma rektum, sementara #isura anus nyeri sekali!

    Darah .ena di atas garis anorektum mengalir melalui sistem porta, sedangkan yang

     berasal dari anus dialirkan ke sistem ka.a melalui cabang .!iliaka! Distribusi ini menjadi

     penting dalam upaya memahami cara penyebaran keganasan dan in#eksi serta

    terbentuknyahemoroid! Sistem lim# dari rektum mengalirkan isinya melalui pembuluh lim# 

    sepanjang pembuluh hemoroidalis superior ke arah kelenjar lim# paraaorta melalui kelenjar 

    lim# iliaka interna, sedangkan lim# yang berasal dari kanalis analis mengalir ke arah kelenjar 

    inguinal! 0analis analis berukuran panjang kurang lebih sentimeter! Sumbunya mengarah

    ke .entrokranial yaitu ke arah umbilikus dan membentuk sudut yang nyata ke dorsal dengan

    rektum dalam keadaan istirahat Pada saat de#ekasi sudut ini menjadi lebih besar! %atas atas

    kanalis anus disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinata, atau linea dentata! Di

    daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum! In#eksi yang

    terjadi di sini dapat menimbulkan abses, anorektum yang dapat membentuk #istel! "ekukan

    antar-s#ingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis analis se$aktu melakukan colok dubur 

    4sus besar terdiri atas kolon, rektum dan anus! Di dalam kolon tidak terjadi pencernaan! Sisa

    makanan yang tidak dicerna di dorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik! Air dan

    garam mineral diabsorbsi kembali oleh dinding kolon yaitu kolon ascendens! Sisa makanan

     berada pada kolon selama ) sampai hari!

     Pada $aktu pembusukan dibantu oleh bacteria 3! 7oli! Selanjutnya dengan gerakan

     peristaltik, sisa makanan terdorong sedikit demi sedikit ke tempat penampungan tinja yaitu di

    rektum! Apabila lambung dan usus halus telah terisi makanan kembali akan merangsang

    kolon untuk melakukan de#ekasi >re#lek gastrokolik?! Peregangan rektum oleh #eses akan

    mencetuskan kontraksi re#lek otot-otot rektum dan keinginan %A% pada saat tekanan rektum

    meningkat sampai sekitar )< mmBg!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    15/48

    Apabila tekanan ini mencapai )* mmBg, s#ingter interior maupun eksterior melemas

    dan isi rektum terdorong keluar! Sebelum tekanan yang melemaskan s#ingter eksterior 

    tercapai, terjadilah kontraksi otot-otot abdomen >mengejan?, sehingga membantu re#leks

     pengosongan rektum yang teregang!

    Distensi dari rectum oleh #eses menginisiasi kontraksi re#le1 dari otot-ototnya dan

    membuat keinginan untuk %A%! Pada manusia, sara# simpatis mensuplai s#ingter anal

    internasebagai eksitatori, dimana parasimpatisnya sebagai inhibitor! S#ingter ini rileks ketika

    rectum distensi! Suplai sara# ke s#ingter anal eksterna, otot skeletal berasal dari sara# 

     pudenda! S#ingter ini terjaga dalam keadaan kontraksi tonik, dan adanya distensi yang

     bertambah pada rectum akan menambah tekanan dari kontraksi otot! 0einginan untuk %A%

     pertama kali muncul pada saat tekanan rectum sekitar )< mmBg! 0etika tekanan mencapai **

    mmBg, s#ingter interna maupun eksterna rileks dan isi dari rectum dikeluarkan!

    0ontinensia berhubungan dengan #ungsi normal dari otot s#ingter yang mengelilingi

    anus dan rektum dan derajat dimana mereka ada dan mendapatkan stimulasi sara# yang

    cukup! Perkembangan sakrum terjadi pada saat yang sama dengan perkembangan anus,

    rektum, dan s#ingter! Ini adalah hal yang penting karena sara# yang terletak dekat sacrum

    yang mensuplai otot s#ingter yang mengontrol kontinensia! 9ika sakrum tidak berkembang

    normal, sara# ini mungkin tidak berkembang atau tidak ber#ungsi normal! Pada

     perkembangannya terdapat reseptor sensori pada garis dasar dari anal kanal yang penting

    untuk kontinensia! %agian ini mungkin tidak ada pada anak dengan anus imper#orata!

     omalnya manusia memiliki kelompok otot di sekitar anus dan rektum yang penting untuk 

    kontinensia! S#ingter eksterna, s#ingter interna, dan kompleks le.ator! Anak yang lahir dengan

    anus imper#orata memiliki dis#ungsi atau tidak adanya komponen ini! S#ingter interna dan

    eksterna mengontrol kemampuan untuk membuat anus menutup! %eberapa bagian dari

    muskulus le.ator ani berbentuk seperti kerucut yang mengelilingi anus dan rektum! 0etika

    otot ini mengkerut maka rektum akan tertarik ke depan menambah sudut usus besar sebelum

    masuk anal kanal! Sudut rektoanal yang tepat dapat membantu mempertahankan kontinensia

    dengan manghambat #eses yang terbentuk memasuki anal kanal! 'tot le.ator juga disuplai

    oleh sara# yang dekat dengan sakrum, hal ini penting jarena sebagai aturan umum, jika ada

     bagian dari sakrum yang hilang maka sara# yang berhubungan dengan sakrum tersebut

    mungkin juga tidak ada!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    16/48

    • Sistem 'tot

    'tot dasar pel.is terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian posterior disebut sebagai otot

    dia#ragmatik dan bagian anteromedial disebut sebagai kelompok pubo.isceral! 'tot

    dia#ragmatik berasal dari membran obturator dan Ischium sampai ke spinal ischiadika

    kemudian berlanjut ke medial dan ke ba$ah masuk ke raphe anokosageal, serat anterior 

     berlanjut ke serat posterienor membentuk suatu lembaran otot dengan otot kontralateral!

    8aphe anokoksigeal berjalan ke ba$ah dan ke depan dari perlekatan sacrum dan tulang

    koksigeus menuju otot s#ingter internus dan puborectal sling comple1 masuk ke canalis ani

    melalui mucocutaneus junction! 0elompok pubo.isceral berasal dari bagian belakang pubis

     berjalan turun ke medial dan ke belakang masuk ke .iscera pel.is dan perineal body! Pada

    laki-laki kelompok otot ini terdiri dari pubo.aginalis dan puboperineus! Di bagian posterior 

    kelompok otot ini masuk ke kanalis ani dan perianal membentuk otot puboanalis

    'tot ele.ator ani membentuk dia#ragma pel.is serta bagian atas kanalis ani sedangkan

     bagian dasarnya adalah otot s#ingter dan ani eksternus! Antara otot le.ator ani dan s#ingter ani

    intrenus disebut sebagai muscle comple1 atau .ertical #ibre! Secara rinci kanalis ani terdiri

    dari otot ischiococygeus, otot iliococygeus, otot pubococygeus, otot s#iongter ekstrenus

    super#isialis dan pro#unda! Sedangkan lapisan yang ber#ungsi sebagai s#ingter internus padaindi.idu normal adalah ketebalan lapisan sirkuler dari otot in.olunter usus di sekitar 

    anorektal

    • Pembuluh darah dan persara#an

    0analis analis berasal dari proktoderm yang merupakan in.aginasi ectoderm,

    sedangkan rectum berasal dari entoderm! 0aren perbedaan asal anus dan rectum ini maka

     perdarahan, persara#an, serta pengaliran .ena dan lim#enya berbeda juga, demikian pula

    epitel yang menutupinya! 8ektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis

    analis oleh anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulkit luar! Daerah batas

    rectum dan kanalis analis ditandai oleh perubahan jenis epitel! 0analis analis dana kulit luat

    disekitarnya kaya akan persara#an sensoris somatic dan peka terhadap rangsangan nyeri,

    diperdarahi oleh arteri rectalis superior   dan vena rectalis superior , pembuluh lim#atiknya

    menuju ke pel.is! Sedangkan mukosa rectum mempunyai persara#an otonom yang tidak peka

    terhadap rangsangan nyeri, diperdarahi oleh arteri rectalis inferior , dan vena rectalis

    inferior, Pembulih lim#atiknya menuju ke inguinal!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    17/48

    Persara#an parasimpatik dikendalikan oleh ner.us sakralis ketiga dan keempat bagian

    depan yang member percabangan ke rectum, ner.us tersebut melanjutkan rangsangan dari

    ganglia pada pleksus Auerbach! er.us tersebut bertindak sebagai sara# motorik pada

    dinding usus dan rectum, menghambat kerja s#ingter internus dan serabut sensoris pada

    distensi rectal!

    Persara#an simpatis berasal dari cabang kedua , ketiga dan keempat ganglia lumbalis

    dan pleksus preaortikus! er.us tersbut membentuk pleksus hipogastrikus pada .ertebra

    lumbalis kelima,kemudian turun melalui dinding pel.is bagian posterolateral sebagai ner.us

     presakralis dan bergabung dengan dengan ganglion pel.ic dibagian posterolateral! er.us

    tersebut bekerja sebagai penghambat kerja dinding usus dan sara# motorik dari otot s#ingter 

    internus

    Sebagian otot le.ator terutama pada bagian atas >kelompok ischiococcygeus ? dan

     bagian anterior >termasuk serabut .ertical muscle comple1?! 2ang disebut dengan kelompok 

     pobococcygeus, menerima iner.asi dari cabang anterior ner.us sakralis ketiga dan keempat!

    Percabangan ini membentuk persara#an yang berjalan dibagaian atas pernukaan otot le.ator!

     er.us pudendus yang berasal dari ner.us sakralis kedua, ketiga dan keempat juga

    memberikan inner.asi otot le.ator! %agian ba$ah otot le.ator dikenal sebagai kelompok 

     puborektalis seperti pada otot s#ingter eksternus menerima inner.asi dari cabang perineal

    ner.us sakralis keempat dan dari cabang hemoroidalis in#erior dan perineal dari ner.us

     pudendus!

    0analis ani termasuk ) cm diatas garis rektinea sampai keba$ah dekat kulit , sensiti.e

    terhadap rangsang nyeri >intraepithelial?, raba >korpuskulum (eissner?, Dingin >bulbus

    0rause?, tekanan >korpuskulum paccini dan 5olgi (aGGoni?, serta gesekan >korpuskulum

    genital?! 8ectum tidak sensiti.e terhadap rangsang tersebut, tetapi adanya sensasi berupa

    distensi rectal karena persara#an parasimpatis otot polos dan oleh reseptor propiosepti# di otot

    .olunteer akan merangsang rectum!

    • Sistem "im#atik 

    Aliran lim#e dari garis dentate ke proksimal mengikuti aliran arteri hemoroidalis

    superior! Aliran diseblah distal garis dentate mengalir ke lim#onodi hemoroidalis in#erior 

    dank e lim#onodi inguinalis! 

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    18/48

    Aliran lim#e diatas .al.ula analis ke lim#onodi para rektalis kemudian ke lim#enodi

    mesenterika in#erior, sedang aliran diba$ah .al.ula ke lim#onodi iliaka interna dan inguinalis

    super#icialis!

    • Iner.asi

    Iner.asi dari rectum melalui sara# simpatis dan parasimpatis, sara# simpatis berasal dari

    segmen ")-, membentuk ple1us mesenterikus in#erior, mele$ati ple1us hipogastrik superior,

    dan turun sebagai sara# hipogastrik untuk ple1us pel.iks!

    Sara# parasimpatis berasal dari sacral dua, tiga, dan empat dan bergabung dengan sara# 

    hipogastrik anterior dan lateral menuju ke rectum dan membentuk ple1us pel.iks, dandimana

    serat le$at untuk membentuk ple1us periprostatik! Setelah mele$ati ple1us pel.is dan

     periprostatik Serat sara# simpatik dan parasimpatik menuju rectum dan s#ingter anal juga

     prostat, buli-buli, dan penis! 7edera pada sara# ini dapat menyebabkan impotensi, dis#ungsi

     buli-buli, dan kehilangan mekanisme normal dari de#ekasi!

    S#ingter interna diiner.asi oleh serat dari simpatik dan parasmpatik! 0eduanya

    merupakan inhibitor dan menahan s#ingter dalam keadaan kontraksi yang konstans! S#ingter 

    eksterna adalah otot skeletal yang diiner.asi oleh sara# pudendan dengan serat yang berasal

    dar S+-!Segmen sara# yang berasal dari bagian sakrum mensuplai anus dan rektum, uretra,buli-

     buli, dan .agina, termasuk berbagai komponen dari kompleks le.ator ani >otot dan pel.is?!

    Sara# ini juga ber#ungsi sebagai reseptor sensoris kulit pada anus dan kulit sekitarnya! %atas

    dari anal kanal dan kulit di sekitar anus sangtlah sensiti# terhadap rasa sakit, sentuhan dingin,

    tekanan, regangan, dan gesekan! %ukti menunjukkan bah$a reseptor sensori yang sejenis

    terdapat pada otot-otot pel.is yang mengelilingi! 8eseptor ini dapat membedakan isi rektum

    yang keras, cair, atau gas! Anal kanal dan rektum di atas batas anal adalah yang paling tidak 

    sensiti# terhadap nyeri tetapi sangat sensiti# terhadap regangan!

    0ontinensia #eses terjadi pada saat batas anal, dinding rektum, dan otot

    yangmengelilinginya menerima sensasi yang cukup dan diproses secara normal pada otak dan

    kemudian sinyal yang cukup dikirim kembali ke berbagai otot yang mengontrol kontinensia!

    Pada keadaan yang normal anal kanal tertutup kecuali ketika terjadi pergerakan usus! 0etika

    de#ekasi terjadi, tekanan abdomen meningkat dan menyebabkan dinding pel.is melemah dan

    otot-otot yang membuat kontinensia menjadi rileks!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    19/48

    Fi-i+*+gi dan 5ung-i

    Cungsi anorektal secara normal adalah motilitas kolon yaitu mengeluarkan isi #eses dari

    kolon ke rectumK #ungsi de#ekasi yaitu mengeluarkan #eces secara intermitten dari rectumK

    menahan isi usus agar tidak keluar pada saat tidak de#ekasi! Cungsi #ungsi tersebut saling

     berkaitan satu dengan yang lain dan adanya ketidakseimbangan akan menyebabkan

    ketidaknormalan yang mempengaruhi masing-masing #ungsi!

    • (otilitas 0olon

    (otilitas kolon berbeda dengan motilitas usus dimana gelombang peristaltik 

    digantioleh adnya gerakan massa #eces yang propulsi.e disepanjang kolon! (otilitas kolon

    diatur oleh akti#itas listrik myogenik  yang diperantarai oleh persara#an intriksik dan pleksus

    mienterikus! Sebaliknya hal ini juga dirangsang oleh inner.asi ekstrinsik dadn re#le1 humoral

    seperti gastrokolik dan ileokolik! (otilitas kolon ber#ungsi untuk abssorbsi cairan dan

     pendorongan massa pada $aktu de#ekasi! 5erakan dari sigmoid ke rectum dihambat oleh

     beberapa mekanisme yang digunakan oleh kontinensi!

    • 0ontinensi

    0ontinensi adalah kemampuan untuk mempertahankan #eses dalam hal ini sangat

    tergantung pada konsistensi #eses, tekanan dalam anus, tekanan rectum, serta sudut anorektal!

    Ceses yang cair sulit dipertahankan dalam anus!

    0ontinensi diatur oleh mekanisme .olunter dan in.olunter yang menjaga hambatan

    secara anatomiis dan #isiologis jalannya #eses ke rectum dan anus! Penghambat terbesar 

    secara #isiologi adalah sudut antara anus dan rectum yang dihasilkan oleh otot le.ator ani

     bagian puborektal anterior dan superior dan otot ini berkontraksi secara in.olunter! Adanya

     perbedaan antara tekanan adan akti.itas motorik anus, rectum, dan sigmoid juga

    menyebabkan progresi#itas pelepasan #eses terlambat! 0ontraksi s#ingter ani eksternus seperti

     pada puborektalis diakti.asi secara in.olunter dengan distensi rectum dan dapat

    meningkatkan secara .olunteer selama )-+ menit!  Tekanan istirahat dalam anus kurang lebih

    +*-) mmBg, dalam rectum *-+ mmBg! Apabila sudut antara anus dan rectum lebih dari

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    20/48

    • De#ekasi

    Pada bayi baru lahir de#ekasi bersi#at ototnom tetapi dengan perkembangan, maturitas

    de#ekasi dapat diatur! Pemindahan #eses dari kolon sigmoid ke rectum kadang dicetuskan

     juga oleh rangsang makanan terutama pada bayi! Apabila rectum terisi #eses maka akan

    dirasakan oleh rectum sehingga menimbulkan keinginan untuk de#ekasi! 8ektum mempunyai

    kemampuan yang lhas untuk mengenal dan memisahkan bahan padat, cair, dan gas! 

    Syarat untuk terjadinya de#ekasi normal adalah persara#an sensible untuk sensasi isi

    rectum dan persara#an s#ingter ani untuk kontraksi dan relaksasi, peristaltic kolon dan rectum

    normal, dan struktur organ panggul yang normal! Sikap badan $aktu de#ekasi juga

    memegang peranan yang penting! De#ekasi terjadi akibat peristaltic rectum, relaksasi s#ingter 

    ani eksternus, dan dibantu mengedan

    7.; Pat+5i-i+*+gi

    (al#ormasi anorektal terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada

    kehidupan embrional! (ani#estasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan adanya #istula!

    'bstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen, sekuestrasi cairan, muntah dengan segala

    akibatnya! Apabila urin mengalir melalui #istel menuju rektum, maka urin akan diabsorbsi

    sehingga terjadi asidosis hiperchloremia, sebaliknya #eses mengalir kearah traktus urinarius

    menyebabkan in#eksi berulang! Pada keadaan ini biasanya akan terbentuk #istula antara

    rektum dengan organ sekitarnya! Pada $anita ;/ dengan #istula ke .agina >rekto.agina?

    atau perineum >rekto.estibuler?! Pada laki+ biasanya letak tinggi , umumnya #istula menuju

    ke .esika urinaria atau ke prostate! >rekto.esika?! pada letak rendah #istula menuju ke urethra

    >rektourethralis?!

    Atresia anorektal terjadi karena ketidaksempurnaan dalam proses pemisahan! Secara

    embriologis hindgut dari apparatus genitourinarius yang terletak di depannya atau mekanisme

     pemisahan struktur yang melakukan penetrasi sampai perineum! Pada atresia letak tinggi atau

    supra le.ator, septum urorektal turun secara tidak sempurna atau berhenti pada suatu tempat

     jalan penurunannya

    4rorektal dan rekto.aginal bisa terjadi karena septum urorektal turun ke bagian kaudaltidak cukup jauh, sehingga lubang paling akhir dari hindgut berbelak ke anterior sehingga

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    21/48

    lubang akhir hindgut menuju ke uretra atau ke .agina! Atresia rektoanal mungkin dapat

    meninggalkan jaringan #ibrous atau hilangnya segmen dari rektum dan anus, de#ek ini

    mungkin terjadi karena adanya cedera .askular pada regio ini sama dengan yang

    menyebabkan atresi pada bagian lain dari usus! Anus imper#orata terjadi ketika membran anal

    gagal untuk hancur!

    7.> Eti+*+gi

    3tiologi dari mal#ormasi belum jelas dan diduga sebagai multi#aktorial! Ada beberapa

    alasan untuk percaya bah$a komponen genetik ikut terlibat! Pada tahun );*, resiko pada

    saudara kandung dari seorang pasien dengan mal#ormasi anorektal untuk lahir dengan

    mal#ormasi, sebanyak ) dalam ) kasus, setara dengan insiden kira-kira ) dalam *

     populasi keseluruhan! Sejak saat itu dilaporkan keluarga- keluarga dengan + atau lebih

    anggota yang mengalami mal#ormasi anorektal dengan multisystem syndromes!

    (utasi dalam gen spesi#ic encoding transkription #actors terlihat pada pasien To$nes-

    %roks syndrome, 7urrarinoMs syndrome, and Pallister-Ball syndrome, pe$arisan secara

    autosomal dominan! Selain itu, telah ditemukan bah$a tidak hanya peningkatan insiden

    mal#ormasi anorektal pada pasien dengan trisomy +) >sindrom do$n?, tetapi ;*/ dari pasien

    dengan trisomy +) dan mal#ormasi anorektal mempunyai anus imper#orata tanpa #istula,

    dibandingkan dengan hanya */ dari semua pasien dengan mal#ormasi anorektal!

    %erdasarkan data ini, tergambar bah$a mutasi dari .ariasi gen yang berbeda bisa berakhir 

    dengan mal#ormasi anorektal, atau etiologi dari mal#ormasi anorektal itu adalah multigenic!

    7.? K*a-i5ika-i

    0lasi#ikasi yang paling sering digunakan untuk mal#ormasi anorektal adalah klasi#ikasi

    Wingspread yang membagi mal#ormasi anorektal menjadi letak tinggi, intermedia dan letak 

    rendah! Akan tetapi terdapat juga klasi#ikasi lain yang berman#aat untuk tujuan terapi dan

     prognosis!

    (elbourne membagi berdasarkan garis puboco1igeus dan garis yang mele$ati ischii kelainan

    disebut :

    • "etak tinggi rektum berakhir diatas m!le.ator ani >m!pubo co1igeus?

    "etak rendah rektum berakhir diba$ah m!le.ator ani

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    22/48

    M+di5ika-i K*a-i5ika-i )3ing-pread '@9(/

    Penggolongan anatomis untuk terapi dan prognosis:

    "aki-laki:

    5olongan I Tindakan

    )!Cistel urine 0olostomi neonatus

    +!Atresia rekti 'perasi de#initi#  

    !Perineum datar 4sia - bulan

    !Tanpa #istel! 4dara N ) cm

    dari kulit pada in.ertogram

    5olongan II Tindakan

    )!Cistel perineum

    +!(embran anal meconeum tract 'perasi de#initi# pada neonatus

    !Stenosis ani Tanpa kolostomi

    !%ucket handle

    *!Tanpa #istel! 4dara ) cm

     dari kulit pada in.ertogram

    Wanita:

    5olongan I Tindakan

    )! 0loaka

    +! Cistel .agina 0olostomi neonatus

    ! Cistel .estibulum ano atau 4sia - bulan

    rekto, .estibules

    ! Atresia rekti

    *!Tanpa #istel! 4dara N ) cm dari kulit pada in.ertogram

    5olongan II Tindakan

    )!Cistel perineum

    +!Stenosis 'perasi de#initi# pada neonatus

    !Tanpa #istel! 4dara N ) cm

    dari kulit pada in.ertogram

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    23/48

    Tae* k*a-i5ika-i dari an+re6ta* ,a*5+r,ati+n

     Ga,aran Ma*5+r,a-i An+rekta* pada Laki=Laki

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    24/48

     

    Ga,aran Ma*5+r,a-i An+rekta* pada Pere,puan

    7.9 Mani5e-ta-i K*ini- dan Diagn+-i-

    5ejala yang menunjukan terjadinya mal#ormasi anorektal terjadi dalam $aktu +-< jam!

    5ejala itu dapat berupa:

    )! Perut kembung

    +! (untah

    ! Tidak bisa buang air besar 

    ! Pada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat sampai dimana

    terdapat penyumbatan!

    Sebagian besar bayi dengan anus imper#orata memiliki satu atau lebih abnormalitas

    yang mengenai sistem lain! Insidennya berkisar antara */ - /! (akin tinggi letak 

    abnormalitas berhubungan dengan mal#ormasi yang lebih sering! 0ebanyakan dari kelainan

    itu ditemukan secara kebetulan, akan tetapi beberapa diantaranya dapat mengancam nya$a

    seperti kelainan kardio.askuler!

     ormal (ale Anatomy 8ecto 4retra %ulbar Cistula >lo$? 8ecto %ladder eck Cistula

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    25/48

    4ntuk menegakkan diagnosis (al#ormasi anorektal adalah dengan anamnesis dan

     pemeriksaan perineum yang teliti!

    • %ayi cepat kembung antara -< jam setelah lahir 

    • Tidak ditemukan anus, kemungkinan ada #istula

    • %ila ada #istula pada perineum >mekoneum E? kemungkinan letak rendah

    Persisten kloaka dapat didiagnosa secara klinik! Adanya lubang tunggal pada perineum

    merupakan suatu petunjuk klinik dari kloaka persisten! 5enitalia eksternanya sering

     berukuran kecil! Pada pemeriksaan abdomen terkadang dapat ditemukan massa pada

    abdomen, yang mungkin merupakan .agina yang mengalami distensi >hidrokolpos? dan ini

    ada pada */ pasien dengan kloaka persisten! 4ntuk menegakkan diagnosis (al#ormasi

    anorektal adalah dengan anamnesis dan pemeriksaan perineum yang teliti !

    P3A menggunakan cara sebagai berikut:

    ) ! %ayi laki-laki dilakukan pemeriksaan perineum dan urine bila :

    • Cistel perianal >E? , bucket handle, anal stenosis atau anal membran berarti atresia

    letakrendah, dilakukan (inimal PSA8P tanpa kolostomi

    • (ekoneum >E? atresia letak tinggi dilakukan kolostomi terlebih dahulu dan 8

    minggu kemudian dilakukan tindakan de#initi#!

    Apabila pemeriksaan diatas meragukan dilakukan in.ertrogram ! %ila : Akhiran rektum ) cm dari kulit disebut letak rendah

    O Akhiran rektum N ) cm disebut letak tinggi

    Pada laki-laki #istel dapat berupa recto.esikalis, rektourethralis dan rektoperinealis!

    + ! Pada bayi perempuan ; / mal#ormasi anorektal disertai dengan #istel! %ila ditemukan

    • Cistel perineal >E? minimal PSA8P tanpa kolostomi!

    • Cistel rekto.aginal atau rekto.estibuler dilakukan kolostomi terlebih dahulu!

    • Cistel >-? in.ertrogram :

      - Akhiran ) cm dari kulit dilakukan postero sagital anorektoplasti

      - Akhiran N ) cm dari kulit dilakukan kolostomi terlebih dahulu

    "eape >);-? "etak tinggi atau

    rendah! Pemeriksaan #oto abdomen setelah )kedua kaki dipegang posisi badan .ertical dengan kepala

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    26/48

    diba$ah? atau knee chest position >sujud? bertujuan agar udara berkumpul didaerah paling

    distal!

    %ila terdapat #istula lakukan #istulogra#i!

    A! Pemeriksaan klinis

    )! Pemeriksaan neonatus secara keseluruhan untuk mengetahui umur kehamilan, berat,

    temperature, $arna, tangisan, pernapasan, ada tidaknya jaundice, distensi abdomen,

    septicemia, dan anomaly congenital lainnya! 2ang harus dipertimbangkan adalah:

    a! dengan mal#ormasi apakah bayi tersebut lahir,

      b! apa yang sudah diakibatkan mal#ormasi tersebut pada bayi!

    +! Pemeriksaan untuk menentukan tipe dan asal dari anomali! Secara klinik dapat dilakukan

     pada bayi perempuan tetapi tidak semua bayi laki-laki! Pada $anita jumlah lubang pada

     perineum sangatlah signi#ikan! 9ika terdapat tiga lubang berarti masalah dapat diatasi cukup

    dari perineum, sedangkan jika hanya ada dua atau satu lubang berarti memerlukan

     pembedahan!

    ! Ada atau tidaknya anomali yang berkaitan! Periode embriologi pada saat ujung kaudal dari

    #etus berdi#erensiasi >*-+ minggu? merupakan $aktu dimana sistem tubuh lainnya juga

    sedang berkembang! Sehingga tidak sulit untuk membayangkan jika terjadi de#ek embriologi

     pada $aktu ini yang menyebabkan mal#ormasi anorektal juga akan menyebabkan insidensi

    yang tinggi dari anomali lainnya! Istilah asosiasi FA7T38"Q telah ditentukan untuk 

    menunjukkan grup non-acak dari anomali yang berkaitan!

    Pe,erik-aan U,u,

    Pemeriksaan rutin tetap harus dilakukan untuk mencari ke lain-lain */ sampai /

     penderita ini mempunyai kelainan kongenital di tempat lain!

    2ang sering ditemukan adalah:

      a! pada traktus genito urinarius

      b! kelainan jantung

      c! traktus gastrointestinal, misalnya atresia eso#agus, atresia duodenum

      d! tulang, misalnya tulang radius tidak ada!

    Pe,erik-aan khu-u- untuk ke*ainan an+rekta*

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    27/48

    a! Perempuan

    4mumnya pada

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    28/48

    4dara ) cm dari kulit pada in.ertogram! Tidak ada e.akuasi sehingga perlu segera

    dilakukan kolostomi!

     b! "aki-laki

    Perlu diperhatikan hal-hal seperti bentuk perineum dan adanya #istel, melihat ada

    tidaknya mekonium pada urin Dari kedua hal tersebut di atas pada anak laki dapat dibuat

    golongan-golongan seperti berikut:

    5olongan ) :

    )! Cistel urine

    Tampak mekonium keluar dari ori#icium urethrae eksternum! Cistula dapat terjadi

     bilaterdapat #istula baik ke urethra maupun ke .esika urinaria! 7ara praktis untuk 

    membedakan lokasi #istel ialah dengan memasang kateter urine! %ila keteter terpasang

    dan urine jernih, berarti #istel terletak di urethra yang terhalang kateter! %ila dengan

    kateter, urine ber$arna hijau, berarti #istel ke .esika urinaria! 3.akuasi #eses tidak 

    lancar, dan penderita mernedukan kolostomi segera!

    +! Atresia rekti! Sama dengan $anita! Perineum datar! (enunjukkan bah$a otot yang

     ber#ungsi untuk kontinensi tidak terbentuk sempurna!

    ! Tanpa #istel

    4dara N ) cm dari kulit pada in.ertogram! 0arena tidak ada e.akuasi #eses maka perlu

    segera dilakukan kolostomi!

    5olongan + :

    )! Cistel perineum! Sama dengan perempuan!

    +! (embran anal! Anus tertutup selaput tipis dan sering tampak bayangan jalan

    mekonium di ba$ah kulit! 3.aluasi #eses tidak ada! Secepat mungkin sebaiknya

    dilakukan terapi de#initi#!! Stenosis ani! Sama dengan perempuan

    ! %ucket handle >gagang ember?!

    Daerah lokasi anus normal tertutup kulit yang berbentuk gagang ember! 3.akuasi

    #eses tidak ada! Perlu secepatnya dilakukan terapi de#initi#!

    ! Tanpa #istel ,

    4dara ) cm dari kulit pada in.ertogram! Tidak ada e.akuasi #eses, sehingga perlu

    segera dilakukan kolostomi!

    !erhuungan dengan De5ek Genit+urinaria

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    29/48

    (al#ormasi anorektal ini penting dihubungkan dengan de#ek pada genitourinaria,

    dimana terjadi lebih a$al */ pada semua pasien dengan mal#ormasi anorektal! Semua

     pasien harus die.aluasi pada saat kelahiran untuk menyingkirkan adanya de#ek, dan

    kebanyakan tes skrining adalah dengan 4S5 abdominal dan pel.ic! 3.aluasi dari segi urologi

    memprioritaskan pembedahan kolostomi untuk mendapatkan in#ormasi yang dibutuhkan!

    Sayangnya, kemungkinan eror dalam

    mendiagnosa terjadi sejak inspeksi perineal, ketika

    seorang perempuan di#ikirkan adanya anus imper#orata

    dengan #istula rekto.aginal, yang pada kenyataannya

    ketiga struktur tersebut yakni traktus urinari, .agina

    dan rectum bertemu pada satu saluran dan bayi tersebut

    mempunyai sebuah kloaka! Tampilan sebuah lubang

     pada perineal adalah dasar klinis seorang pasien dengan

    kloaka persisten! Pasien dengan adanya anomali juga

    mempunyai genitalia yang kecil! Pasien dengan kloaka, mungkin ditemukan massa

    diabdomen dengan gambaran distended .aginaQ >hidrocolpos? diperlihatkan pada */

     pasien dengan kloaka! 4S5 abdominal menggambarkan penyakit obstruksi traktus urologi

    yang juga tergambar sebuah hidrocolpos!

    Penting untuk melakukan perbaikkan pada kloaka karena ;/ bayi mempunyai

     permasalahan urologi dan */ hindrocolpos! Antara traktus urinarius dan jarak .agina

    mungkin butuh perbaikkan pada periode a$al kehidupan untuk menghindari komplikasi

    serius! 0esalahan diagnosis dari kloaka diartikan obstukti# uropathy berarti o.erlooked!

    Pasien mungkin hanya menjalankan kolostomi dan

    terhindar dari sepsis, acidosis, dan kadang

    kematian! Implikasi lainnya dari kesalahan

    diagnosis dari kloaka, hanya melakukan perbaikan

    komponen rektal yang anomali sehingga

    membiarkan pasien dengan sinus urogenital

     persisten!

     

    !erhuungan dengan Spina* An+,a*i

    Sacrum sering dihubungkan dengan struktur tulang!

    Dahulu, untuk menge.aluasi tingkat de#isiensi sacral, dihitung sacrum keberapa pada

    .ertebre tersebut! Assessment yang lebih objekti# dari sakrum bisa didapatkan dengan

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    30/48

    menghitung ratio dari sacral! Sacrum dinilai dan panjangnya disetarakan dengan parameter 

    tulang dari pel.is!

    Pengambilan dari lateral lebih akurat dibandingkan gambaran anterior posterior sebab

     perhitungan tersebut tidak e#ekti# dengan kemiringan dari pel.is! Sebuah hemisacrum selalu

    dihubungkan dengan sebuah massa presacral, yang biasanya terbentuk dari dermoids,

    teratomas, atau meningokel anterior! Bemi.ertebrae mungkin juga mempengaruhi lumbal

    atau torakal dari spinal, terutama kearah skoliosis!

    Anomali dari spinal termasuk penekanan spinal cord bisa terjadi! 0eabnormalan ini

    disebut intra.ertebral #i1ation dari phylum terminale yang diketahui terjadi sekitar +*/ dari

     pasien! Pre.alensi penekanan spinal cord berhubungan dengan peningkatan tinggi dan

    kompleksnya anomali dari anorektal! Pasien dengan keterlambatan perkembangan sakrum

    yang dihubungkan dengan permasalahan urologi kemungkinan besar adanya penekanan pada

    korda! 5angguan motorik dan sensorik mungkin akan muncul!

    (engenai #ungsi bo$el dan traktus urinarius, pasien dengan mal#ormasi anorectal dan

     penekanan korda mempunyai prognosis #ungsional yang buruk dan mereka juga mempunyai

    de#ek anorectal yang tinggi, perkembangan sakrum yang lambat, herhubungan dengan

     permasalah spinal, dan lambatnya perkembangan otot perineal! Penekanan dari korda adalah

    dindikasikan dalam literatur neurosurgical untuk menghindari permasalahan motorik dan

    sensorik! Tidak munculnya permasalahan ini menjadi dasar bah$a pembedahan ini akan

     berdampak pada prognosis #ungsional dari pasien dengan mal#ormasi anorectal! 4S5 spinal

     pada bulan pertama kehidupan dan (8I telah digunakan ber#ungsi sebagai modalitas

    dalam mendukung diagnosis! Selain itu, pasien mungkin mempunyai anomali spinal lainnya

    disamping penekanan korda seperti syringomyelia dan myelomeningocole!

    Fi-tu*a Perinea*

    Cistula perineal pada laki- laki dan perempuan dahulunya mempunyai sebutan lo$Q

    de#ects! Terdapat kasus dimana rectum terbuka pada sebuah lobang kecil, biasanya kaku dan

     berlokasi di anterior dari bagian tengan spingter! 0ebanyakan pasien mempunyai mekanisme

    spingter yang baik dan sakrum yang normal! Pada laki- laki,

     perineum mungkin menunjukkan gambaran lain yang

    membantu dalam pengenalan de#ek ini, seperti sebuah jembatan

    kulit yang menonjol pada garis tengah >bucket handle? atau

    #istula pada subepitelial midline yang terlihat seperti black 

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    31/48

    ribbonQ karena telah dipenuhi mekonium! 5ambaran ini adalah penampakan luar dan

    membantu mendiagnosis #istula perineal atau anokutan!

    Tindakan simple anoplasty membesarkan lubang stenotic tersebut dan menempatkan

    lubang rectal lebih ke posterior hingga batas dari spingter! Pembedahan ini disebut dengan

    (inimal Posterior Sagital AnoplastyQ! Pembedahan ini dilakukan dengan memposisikan

     pasien dalam keadaan pronasi dengan mengele.asikan pel.isK beberapa jahitan benang silk 

    ditempatkan pada mucocutaneus junction dari anus sebagai traksi! Dilakukan insisi pendek 

    midsagittal >)-+cm? pada posterior dari #istula, memisahkan secara keseluruhan spingter 

    eksterna! Cistula dan bagian ba$ah rectum dipotong scara hati- hati untuk membatasi

     pemindahan dari rektum ke tempat semula hingga kebatas spingter! Pada bagian perineum

    dimana terdapat #istula tersebut diperbaiki dengan sedikit jahitan yang mudah diserap tubuh!

    Met+de Diagn+-ti6

    3.aluasi radiologi dari seorang bayi dengan anus imper#orata menggunakan sebuah

    4S5 abdominal untuk menge.aluasi anomali urologi juga bisa mengidenti#ikasi kasus

    kloaka persisten, .agina tambahan >hydrocolpos?! 'tot polos dari sakrum dalam posisi

    anterior- posterior dan lateral dapat menunjukkan anomali sakrum seperti hemisacrum dan

    hemi.ertebrae sakral! %egitu juga dengan adanya keterlambatan perkembangan sakrum bisa

    ditemukan, dan ratio sacral bisa dihitung yang diartikan jarak antara struktur tulang! 4S5

    spinal pada bayi baru lahir dan usia lebih dari bulan >dimana saat sakrum mengalami

    osi#ikasi? dimana bisa dilihat adanya penekanan korda spinalis dan anomali spinal lainnya!

    Setelah kelahiran, pasien kontrol untuk melihat hasil kolostomi, dilakukan pemberian

    high pressure pada bagian distal colostography! 7airan kontras diinjeksikan kedalam distal

    dari stoma untuk melihat distal rektum dan hubungan dengan urinarius! Tekanan hidrostatik 

    dilakukan diba$ah kontrol #luoroscopic! Sebuah #oley cath diletakkan dalam mukosa #istula

    dan balloon cc dipompa dan ditarik kembali menutupi stoma pada $aktu kontras

    disuntikkan!Tekanan hidrostatik harus cukup tinggi >jarum suntik manual? untuk melemahkan

    tonus otot dari meknisme otot lurik yang mengelilingi rectum dan menjaganya tetap kolaps!

    Ini adalah hal terbaik untuk mendemontrasikan hubungan recto-urinary, dan mentukan tinggi

    rectum yang sebenarnya!

    Rat kontras biasanya mengisi uretra bagian pro1imal dan .esika urinaria melalui

    #istula! (enyuntikkan secara berkelanjutan hingga habis dan gambar pertama diambil selama

    miksi mulai terlihat, dalam gambar pertama, sacrum, tinggi sacrum, perineum, lokasi #istula,

    .esika urinaria, re#luk .esicoureteral jika terlihat, dan uretra! Bal ini adalah .ital dalam

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    32/48

    menilai anatomi selanjutnya bisa direncanalkan dilakukannya pembedahan de#init#! Dalam

    )/ dari pasien, #istula terletak pada bladder neck!

    Dalam kasus ini, selama perbaikan a$al, ahli bedah tahu bah$a rectum akan

    dipertemukan ke abdomen, dan kombinasi posterior sagittal dan abdominal atau laparoscopic

    akan diperlukan! De#ek anorektal terjadi sekitar */ pasien, mempunyai prognosa baik, dan

     biasanya pasien- pasien dengan sindrom do$n! Pengecualian untuk kloaka, kebanyakan kasus

     pada $anita dengan mal#ormasi, distal colostrography tidak perlu sebab #istula terlihat

     berdasarkan klinis! 9ika spina tidak die.aluasi pada saat baru lahir dengan 4S5, (8I

    diperlukan setelah usia bulan untuk menyingkirkan terjadinya penekanan korda atau

    anomali spina lainnya!

    7.@ Manage,en Penata*ak-anaan

    A! (embuat keputusan lebih a$al

    (anagemen a$al bayi baru lahir dengan kelainan anorektal adalah sangat penting dan

    dua pertanyaan yang harus dija$ab selama +-< jam pertama kehidupan! Pertama, apakah ada

    hubungan anomali yang mengancam kehidupan bayi dan harus ditangani secepatnya Dan

    kedua, haruskah neonatus tersebut menjalani prosedur utama dan bukan kolostomi protekti# 

    atau suatu kolostomi protekti# dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan de#initi# 4ntuk 

     bayi yang lahir dengan kloaka persisten, ahli bedah juga harus menentukan apakah dilatasi

    .agina memang terlihat dan kalau demikian harus dialirkan, seperti menentukan apakah

     pengalihan traktus urinaria diperlukan! (anu.er ini diharapkan mencegah sepsis dan

    asidosis metabolic! 0eputusan untuk melakukan anoplasti pada bayi baru lahir atau menunda

     perbaikan dan melakukan kolostomi berdasarkan pemeriksaan #isik dari neonatus, tampilan

     perineum, dan banyakny aperubhan yang terjadi setelah + jam pertama khidupan!

    Setelah bayi lahir, jalur intra.ena dipasang untuk pemberian cairan dan antibiotic,

    nasogastric tube dimasukkan untuk mencegah penekanan abdomen sehingga menghindari

    resiko muntah dan aspirasi! (ekonium biasanya tidak tampak di perineum pada bayi dengan

    #istula recto-perineal sekurang- kurangnya ) + jam! Distensi abdomen tidak muncul

    selama beberapa jam dia$al kehidupan dan dibutuhkan pengangkatan mekonium melalui

    #istula recto- perineal sama seperti melalui #istula urinaria! Bal ini menyebabkan kebanyakan

     bagian distal dari rectum pada anak dikelilingi oleh sebuah saluran- seperti struktur otot

    luruk yang menjaga bagian rectum tetap kolaps dan kosong! Tekanan intraabdominal harus

    cukup tinggi untuk melemahkan tonus dari otot yang mengelilingi rectum jika kita berharap

    melihat mekonium pada perineum atau didalam urine! 'leh karena itu , keputusan apakah

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    33/48

    dilakukan kolostomi atau anoplasti harus menunggu ) + jam ketika ahli bedah

    mengobser.asi gejala dasar adanya kelainan anorectal pada bayi!

    Tampilan klinis dari bokong sangat penting! %agian ba$ah yang datar atau perineum

    yang datar sebagai dasar kurangnya lipatan garis tengah gluteal dan tidak adanya anal dimple

    mengindikasikan sangat kurangnya otot di perineum! Bal ini dihubungkan dengan

    mal#ormasi letak tinggi dan untuk itu perlu dilakukan kolostomi! Penanda perineum yang

    ditemukan pada pasien dengan mal#ormasi termasuk gambaran mekonium pada perineum,

    bucket-handleQmal#ormation >penonjolan kulit yang berada pada anal dimple kebagian

     ba$ah yang bisa dilalui sebuah instrument?, dan anal membrane >mekonium dapat terlihat?!

    Me,uat keputu-an untuk ne+natu- *aki= *aki

    Pada bayi baru lahir laki-laki dengan #istula recto- perineal tidak dibutuhkan suatu

    kolostomi! (ereka bisa menjalani posterior sagital anoplasty sebaliknya bayi laki- laki

    dengan dasar adanya hubungan recto-urinari seharusnya menjalani pengalihan #ecal dengan

    tindakan kolostomi!

    Sebanyak

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    34/48

    mungkin tidak bisa menemukan rectum dan mungkin menemukan kerusakan lain, struktur 

    tidak terduga, seperti uretra posterior, .esika seminalis, .as de#erens, dan uretrer ektopik!

    Terakhir, tanpa pengalian #ekal, terdapat resiko kebocoran dan in#eksi! 0omplikasi ini

    mungkin menurunkan prognosis #ungsional!

    Me,uat keputu-an untuk a1i aru *ahir pere,puan

    0eputusan yang dilibatkan pada managemen bayi perempuan yang baru lahir sedikit

    kompleks! Pada ;/ pasien, inspeksi perineal yang dilakukan dengan teliti akan

    menunjukkan de#ek anorektal! (enunggu ) + jam akan terjadinya distensi abdomen

    untuk menunjukkan adanya #istula rektoperineal atau #istula rekto.estibular!

    0ebanyakan anomali pada perempuan berupa #istula recto.estibularis! Inspeksi pada

     perineal memperlihatkan uretra normal, .agina normal, dan lubang lain, dimana #istula rectal

    didalam .estibula! Pilihan yang tepat untuk seorang ahli bedah dalam kelainan anorektal

    ketika dihadapkan dengan seorang bayi dengan gejala klinis adanya sebuah #istula

    rekto.estibular maka dilakukan pengalihan kolostomi! 0olostomi diprioritaskan untuk 

     perbaikkan a$al untuk menghindari komplikasi in#eksi dan ruptur! Perbaikkan de#initi.e dari

    anomali pada bayi baru lahir seharusnya ditatalaksana oleh ahli bedah yang memiliki

    keahlian dalam penangan de#ek tersebut! Anomali ini

    mempunyai prognosis yang baik dan untuk itu

    komplikasi yang bisa timbul harus dihindari!

    Sayangnya kebanyakan rujukan untuk kelainan

    anorektal ke tingkat tersier untuk operasi ulangan

    adalah pasien dengan #istula rekto.estibuler yang

    telah menjalani penatalaksanaan a$al yang tidak 

     berhasil ketika baru lahir! Terkadang, #istula yang besar cukup untuk mendekompresi traktus

    gastrointestinal, dan mungkin didilatasi untuk memudahkan drainase #ekal sampai bayi

     bertambah usia dan dapat dilakukan perbaikkan de#initi#! Seperti pada laki- laki, kurang dari

    */ dari bayi perempuan tidak ada dasar klinis dilokasi rectum setelah + jam! Bal ini

    mungkin disebabkan oleh anus imper#orata tanpa #istula! 7ross-table lateral 1-ray seharusnya

    dapat dilakukan, dan membantu menentukan apakah perlu dilakukan kolostomi!

    %! Penatalaksanaan

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    35/48

    Seperti penjelasan sebelumnya, saat bayi baru lahir ahli bedah harus memutuskan

    apakah musti pengalihan #ekal dengan kolostomi, atau bisa menjalani prosedur perbaikan!

    Pena secara tegas menjelaskan bah$a (al#ormasi anorektal letak tinggi dan intermediet

    dilakukan kolostomi terlebih dahulu untuk dekompresi dan di.ersi! 'perasi de#initi# setelah

      < minggu! Saat ini tehnik yang paling banyak dipakai adalah posterosagital anorektoplasti,

     baik minimal, limited atau #ull postero sagital anorektoplasti!

    Prinsip pengobatan operati# pada mal#ormasi anorektal dengan eksplorasi postero

    sagital anorektal plastik, akan banyak menggunakan kolostomi perlindungan atau kolostomi

    sementara! Ada dua tempat kolostomi yang dianjurkan dipakai pada neonatus dan bayi, yaitu:

    trans.ersokolostomi >kolostomi di kolon trans.ersum? dan sigmoidostomi >kolostomi di

    sigmoid?! %entuk kolostomi yang mudah dan aman adalah laras ganda >double barrel?!

    0olostomi dilakukan pada saat neonatus, man#aat melakukan kolostomi adalah

    a! mengatasi obstruksi usus

     b! memungkinkan pembedahan rekonstrukti# untuk dikerjakan dengan lapangan operasi

    yang bersih

    c! memberi kesempatan pada ahli bedah untuk melakukan pemeriksaan lengkap dalam usaha

    menentukan letak ujung rektum yang buntu serta menemukan kelainan ba$aan yang lain!

    "eape >);PSA8P?

    • Atresia letak rendah perineal anoplasti, dimana sebelumnya dilakukan tes

     pro.okasi dengan stimulator otot untuk identi#ikasi batas otot s#ingter ani

    ekternus,

    • %ila terdapat #istula cut back incicion

    • Stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin , berbeda dengan Pena dimana

    dikerjakan minimal PSA8P tanpa kolostomi!

    Setelah dilakukan kolostomi, tindakan de#initi# akan dilakukan - bulan kemudian!

    Dengan alasan pasien diharapkan telah memiliki keadaan umum yang baik, #ungsi peristaltis

    dari pasien sudah membaik! Dan komplikasi-komplikasi untuk tindakan bedah sudah teratasi

    seperti gangguan sirkulasi, gangguan jalan napas, dan keseimbangan cairan elektrolit telah

    terjaga! 0enapa diambil $aktu - bulan karena menurut Albanese et al, semakin cepat

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    36/48

     perbaikan dari suatu mal#ormasi keongenital semakin baik hasil yang didapatkan dan juga

    lebih cepat untuk melatih re#le1 de#ekasi dari otak merupakan hal yang sangat penting

    Pe,edahan

    K+*+-t+,i

    0olostomi yang disukai adalah colostomi pada kolon desenden dimana dilakukan dari

     bagian desenden kolon yang berlokasi dikuadran ba$ah kiri dari abdomen, dengan

     pemisahan stoma! Stoma bagian proksimal dihubungkan ke traktus gastrointestinal bagian

    atas dan mendrainase #eses! Stoma bagian distal juga disebut #istula mukuos yang

    dihubungkan ke rectum dan akan didrainase sejumlah kecil dari material mucus!

    %anyak keuntungan dari tipe kolostomi ini diantara lain : )? hanya sebagian kecil

    kolon distal yang di#ungsikan,+? Pada kasus #istula rectourinari yang luas pada pasien dengan

    aliran urin ke dalam usus, urin keluar dengan mudah melalui #istula mucous, menghindari

     permasalahan asidosis hiperkloremik yang disebabkan oleh absorpsi urin! In#eksi traktus

    urinaria juga dihindari, ? 8elati# lebih mudah untuk membersihkan dan mencuci bagian

    kolon distal, ? kolostogram dari bagian distal lebih mudah terlihat, *? "ingkaran sigmoid

    adalah bagian distal untuk kolostomi yang memberikan cukup panjang untuk mencapai

     perineum selama procedure de#initi.e pull-through, ? pemisahan stoma mencegah

    tumpahnya #eses dari proksimal ke distal usus, yang menghindari dampak kotoran didistal

    dan in#eksi traktus urinarius, @? rendahnya insidensi prolap dengan tekhnik ini! Prolaps stoma

     proksimal pada lingkaran kolon normal seharusnya tidak terjadi dengan tekhnik ini sebab

    kolon akan di#iksasi dengan baik ke retropritoneum sebelum kolostomi mencapai bagian

    kulit! Stoma bagian distal mungkin dapat prolaps sebab bagian kolon ini dalam keadaan

    mobile!

    4ntuk mencegah hal ini, stoma bagian distal harus dibuat kecil, cara ini digunakan

    hanya untuk mengirigasi dan studi radiologic! 0etika melakukan kolostomi pada bayi baru

    lahir, dital usus harus diirigasi dan dibersihkan dari mekonium! Bal ini mencegah timbulnya

    megasigmoid, yang mungkin berdampak pada timbulnya konstipasi!

    %eberapa kesalahan muncul mengenai kolostomi! )? 9ika kolostomi diletakkan terlalu

    distal, ini mengganggu penarikan dan penyambungan! +? Selama usaha kolostomi

    trans.ersum, menyebabkan ketidakhati-hatian dalam penempatan sigmoid kolostomi pada

    kuadran kanan atas! (enempatkan sigmoid pada kuadran kanan atas akan mengganggu

     prosdure penarikan dan penyambungan! ? "ingkaran kolostomi tidak tuntas mengalihkan

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    37/48

    #eses dan membebaskan pengaruh #eses pada bagian distal dan in#eksi traktus urinarius! ?

    0olostomi trans.ersal menimbulkan megarektum!

    Pendekatan -agita* p+-teri+r

    Peraikkan an+rekta*

    Perbaikan mal#ormasi anorektal harus menggunakan tekhnik teliti dan halus,

    Pendekatan sagital posterior adalah cara ideal menemukan dan memperbaiki kelainan

    anorektal! 9ika bayi tumbuh baik, perbaikkan bisa dilakukan pada usia )-+ bulan!

    Sebanyak ;/ dari pasien laki- laki dengan pendekatan postero-sagital, sementara

    )/ memerlukan komponen abdominal >dengan laparatomi atau laparoskopi? untuk 

    memindahkan rectum yang sangat tinggi! Semua perempuan dengan mal#ormasi, dengan

     pengecualian / dari kloaka bisa ditatalaksana dengan pendekatan ini! Pada / kloaka,

    rectum atau .agina sangat tinggi sehingga perlu pendekatan yang baik untuk abdominal!

    Re6t+*adder ne6k 5i-tu*a

    Pada kasus yang jarang dari mal#ormasi suprale.ator 

    >8ectobladder neck #istula?, operasi melibatkan antara

    insisi posteror-sagital dan komponen abdominal, yang

     bisa dilakukan dengan laparoskopi atau laparotomi

    Anu- i,per5+rate tanpa 5i-tu*a

    Pada pasien dengan anus imper#orate tanpa #istula, diperlukan pembedahan yang teliti

    untuk memisahkan distal rectum dari traktus urinarius seperti pada pasien dengan #istula

    rektourinari dan uretra yang masih pada satu dinding!

    Re6t+e-tiu*ar Fi-tu*a

    Pada kasus #istula rekto.estibular, insisi postero sagital bisa lebih pendek dari pasien

    laki- laki dengan #istula rektouretral! Sering seluruh mekanisme le.ator tidak perlu dibagi

    dan hanya sphincter eksterna, kesatuan otot, dan bagian terba$ah dari mekanisme le.ators aja

    yang dibagi! 8ektum dan .agina posterior bagian satu dinding, dan ini bagian yang sulit pada

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    38/48

     pembedahan! Setelah rectum dipindahkan, perineum diperbaiki, dan rectum diletakkan

    sampai batas mekanisme spincter!

    Re6ta* Atre-ia

    Ini merupakan mal#ormasi yang jarang, atresia rectal terjadi sekitar) / dari kasus!

    0anal anal normal dan anus bagian luar tampak normal! amun terdapat blockade )-+cm dari

    anal skin, selalu ditemukan ketika pera$at mencoba memasukkan thermometer! %ayi ini

    seharusnya menjalani kolostomi saat baru lahir, dan kemudian perbaikkan de#initi.e secara

     pendekatan postero sagital dan melakukan anasomosis antara kantong rectal bagian atas dan

    anal kanal!

    Per-i-ten "*+a6a

    Perbaikkan dari persisten kloaka memerlukan tekhnik yang serius yang dilakukan oleh ahli

     bedah anak dengan mempertimbangkan komplikasi yang akan terjadi! (al#ormasi ini

    merupakan de#ek dengan spectrum yang luas, yang

    melibatkan #usi dari rectum, .agina, dan uretra secara

     bersama untuk membentuk suatu saluran!

    Panjangnya saluran ini sekitar )-)cm! 8ektum dan

    .agina menjadi satu dinding dan begitu juga dengan

    .agina dan traktus urinari! 0eberhasilan terapi

     pembedahan mencakup kontrol bo$el, urinari dan

    #ungsi se1ual normal! 0adang dari tercapai tiga

    keberhasilan tersebut, kadang hanya dua, bahkan sering hanya satu dan terkadang tidak sama

    sekali!

    Caktor- #aktor prognosa termasuk kualitas dari sacrum, kualitas otot, dan panjang saluran

    yang berhubungan! Perbaikan pasien dengan saluran yang kecil dari cm hasilnya lebih baik 

    dan dapat dilakukan oleh ahli bedah anak kebanyakan! 4ntuk pasien dengan saluran yang

    lebih dari cm, perbaikkan seharusnya dilakukan pada pusat spesialisistik dengan ahli bedah

    yang berpengalaman menatalaksana anomaly urologi dan sanggup melakukan rekonstruksi

    .agina keseluruhan! 9ika saluran ini kurang dari cm, pendekatan postero sagital tanpa

     pendekatan abdominal dapat digunakan untuk memperbaiki de#ek ini!

    4ntuk pasien dengan saluran yang lebih besar dari cm, laparatomi selalu dilakukan!

    Sering juga .agina dan traktus urinari harus dipisahkan agar bertambah panjang dan uretra

    harus direkonstruksi! Ahli bedah harus dipersiapkan untuk membuka bladder dan

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    39/48

    memasukkan kembali ureter jika diperlukan! (emindahkan komplek .agina sering

    dibutuhkan dan perlu pemindahan letak .agina dengan usus halus atau kolon! Penarikkan

     penyambungan rectum mirip dengan mal#ormasi anorektal lainnya! (emperbaiki .agina,

    uretra, dan de#ek urologic yang berhubungan yang ditemukan saat pembedahan! Fagina yang

    luas bisa menjadi man#aat selama terapi de#initi.e sebab ahli bedah bisa lebih mudah

    memindahkannya dan alternati.e untuk perbaikkan .agina! Sekitar */ dari pasien

    mempunyai berbagai tingkat .agina atau pembentukan sekat uterus! Bal ini bisa diperbaiki

    secara total atau sebagian selama pembedahan! 0etepatan anatomi ginekologi harus

    memastika sejak perbaikkan a$al atau sejak penutupan kolostomi >jika suatu laparotomi

    tidak dilakukan sejak a$al?! 0ita belajar bah$a obstruksi )& proksimal dari struktur 

    mullerian kita bisa menyebabkan masalah yang berat dari menstruasi yang memburuk!

    Prediksi dari masalah berikutnya seperti amenorea pada kasus atretic uteri, atau hidrokolpos

    dan retrograde menses bisa terjadi pada saat baru lahir! Presentasi dari nyeri pel.ic atau

    amenorea pada remaja seharusnya cepat dianggap sebagai anomaly dari struktur ginekologi!

    Lapar+-6+pi6a**1 a--ited an+re6ta* appr+a6h

    Pendekatan ini terdiri dari mobilisasi dan pemindahan rectum mele$ati otot s#ingter 

    dasar pel.ic melalui insisi minimal pada posterior! Pemisahan perianal menghadap sumber 

    cahaya laparoskopik yang membantu akurasi pemindahan dari sebuah trocar untuk menarik 

    rectum melalui komplek otot spingter eksterna! "aparoscopically- assisted anorectal repair 

    dapat dilakukan saat baru lahir tanpa kolostomi atau pendekatan bertahap! Ini merupakan

    tekhnik baru, digambarkan oleh 03 5eorgeson et al! %utuh e.aluasi jangka panjang

     berikutnya dalam hal #ecal continence!

    Anteri+r -agitta* appr+a6h

    Bal ini melibatkan pembedahan perineal anterior >dari dasar scrotum hingga bagian

     posterior dari anoderm?, pendekatan ini digunakan oleh beberapa ahli bedah, dengan tujuan

    mempertahankan s#ingter ani internal! Tetapi seharusnya diberitahukan bah$a pendekatan ini

    mungkin merusak ner.us ple1us ketika diseksi dari #istula rektouretra! amun demikian,

    tekhnik penyelamatan s#ingter internal telah disusun ketika melakukan pendekatan postero

    sagital!

    P+-t= Operatie Manage,ent

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    40/48

    An+p*a-t1

    Insisi postero sagital relati# tidak terlalu nyeri! Pasien dengan #istula rektouretra, #oley

    catheter tetap terpasang sekitar *-@ hari, dan kadang lebih lama! Selama + minggu post

    operasi, dilakukan kalibrasi anus, diikuti dengan program dilatasi anus! Anus harus didilatasi

    dua kali sehari dan setiap minggu ukuran dilator terus ditingkatkan! 4kuran akhir yang

    dicapai tergantung usia pasien! Segera setelah ukuran yang diinginan tercapai, kolostomi bisa

    ditutup!

    Pendilatasian merupakan bagian penting dari managemen post operasi untuk 

    menghindari striktur pada anoplasti! Setelah kolostomi ditutup,ruam berat pada bokong

     biasanya disebabkan oleh kulit perineum tidak pernah sebelumnya berkontak dengan apapun!

    Fun6ti+na* Di-+rder-

    K+n-tipa-i

    0ebanyakan gangguan #ungsional ditemui setelah penatalaksanaan anus imper#oratus

    dimana rectum yang sebelumnya tidak di#ungsikan akan mengalami konstipasi! Bal ini juga

    masalah penting untuk dihindari setelah terapi de#initi.e untuk pasien perempuan dengan

    #istula rekto.estibular atau #istula rektoperineal dan untuk laki- laki dengan #istula

    rektobulbaruretra, anus imper#orate tanpa #istula, dan #istula rektoperineal! 0egagalan

    menghindari konstipasi tersebut dapat menyebabkan megarektum dan megasigmoid dan

    dapat menyebabkan impaksi #ekal dan inkontinensia! Permasalahan dari konstipasi ini tidak 

    diketahui! Ini pemikiran murni bah$a diseksi perirektal disebabkan tingkat dari dener.asi

    yang menghasilkan konstipasi!

    %agaimanapun, penilaian kembali yang hati-hati dari segala hal pada pasien ini, akan

    menjelaskan bah$a kebanyakan de#ek tidak berbahaya dan sedikit jumlah dari diseksi

     perirektal yang akhirnya mengalami konstipasi yang buruk! 5ambaran dari megarektum yang

    sebelumnya dilakukan penarikan dan penyambungan berhubungan dengan kostipasi post

    operasi! Bal ini kebanyakan pada pasien yang dilakukan trans.ersal atau rangkaian kolostomi

     pada saat baru lahir! 0onstipasi terjadi sebagai gangguan hipomotilitas sekunder untuk 

    terjadinya dilatasi usus yang kronik! Atau, hipomotilitas yang menyebabkan dilatasi, yang

     berakhir dengan konstipasi!

    0etika seorang dengan megasigmoid mengalami konstipasi, reseksi sigmoid dapat

    mengurangi kebutuhan obat pencahar! 0olon desenden dengan caliber normal dan motilitas

    normal dianastomose ke rectum pada re#le1i peritoneal! Penerapan ini dilakukan pada

    kelompok pasien dengan kebutuhan pencahar yang terlalu banyak setiap hari untuk 

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    41/48

    membersihkan kolon! tindakan operasi penarikan dan penyambungan seharusnya dihindari

    sehingga rectum pasien dipersiapkan! kurangnya tempat penampungan pada rectum bisa

    menyebabkan permasalahan yang lebih buruk dari inkontinensia dengan pasien yang sedang

    diare!

    0unci pada pasien adalah proakti# dalam memanajemen kostipasi dan menghindari

    konstipasi setelah prosedur penarikan dan penyambungan dilakukan! Pasien harus kontrol

    teratur, dan mengatur la1ati.e dan diet saat adanya gejala konstipasi!

    Terkadang konstipasi terjadi sangat berat pada pasien yang mengalami impaksi #ekal yang

    kronik dan menumpuk lama!

    Pasien seperti ini sering mengacu pada inkontinensia #ekal! %agaimanapun, jika

    anomali anorektalnya mempunyai prognosa baik, sering inkontinensia sebenarnya adalah

    o.er#lo$ pseudoinkontinensia! Saat konstipasi ditatalaksana, maka akan membaik!

    "+ntinen6e

    (emiliki #rekuensi sedikit daripada konstipasi, beberapa pasien menunjukkan perasaan

     penuh! 0etika pasien mempunyai prognosa baik, ini mungkin o.er#lo$ inkontinensia, dimana

     juga menunjukkan inkontinensia #ekal sebenarnya pada kasus anus imper#orate letak tinggi

    atau kurangnya otot dan sacrum yang abnormal! 3nema kontras membantu dalam

    membedakan + kelompok ini! Pasien dengan inkontinensia yang nyata membutuhkan

     program manajemen bo$el, yang terdiri pembersihan kolon anak sekali dalam sehario

    menggunakan suposituria, enema atau irigasi kolon!

    Pemberian enema merupakan pembersihan yang lebih e#isien dari saluran cerna dengan

    mengambil keuntungan dari re#lek gastrocolic! Prosedur enema antegrade, dimana enema

    diperkenalkan dalam sebuah saluran .ia appendicocecostomy, yang dirancang untuk 

    menolong pasien membersihkan saluran pencernaanya! S#ingter anus buatan dan gricilis

    neos#ingter yang distimulasikan secara electric adalah tekhnik baru yang digunakan untuk 

     penatalaksanaan pasien dengan inkontinensia #ekal re#raktori berat!

    Pasien yang telah menjalani operasi abdominoperineal untuk anus imper#orata termasuk 

    reseksi rektum cenderung mengalami diare disebabkan oleh kurangnyaa reser.oir rektal!

    Inkontinensia pasien ini sulit ditatalaksana sebab mereka buang air besar terus menerus!

    Pola perubahan buang air besar sebelum potty-training mungkin memberi petunjuk penting

    untuk potensial anak selanjutnya! Seperti contoh, anak berusia ) tahun yang menjalani

     penarikan dan penyambungan pada anus imper#orata bisa buang air besar )- kali dalam

    sehari dengan tidak mengotori selama $aktu tersebut, hal ini mempunyai potensial untuk 

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    42/48

    menahan #ekal dikemudian hari! Anak tersebut memperlihatkan tanda bah$a ia merasa ketika

    terjadinya pergerakan usus!

    Dilain hal, anak yang bertahan dari inkontinensia #ekal terus menerus tanpa banyak 

    tanda adanya dorongan atau #eeling! Seorang anak dengan pola buang air besar normal

    merupakan latihan, dimana anak dengan pola kedua sepertinya akan membutuhkan program

    manajemen bo$el! 4ntuk anak itu seharusnya tidak mengharapkannya untuk mencapai

    kontrol bo$el secara .olunter!

    5ambar ! Algoritma penatalaksanaan mal#ormasi anorektal pada laki-laki

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    43/48

    5ambar Penatalaksanaan mal#ormasi anorektal pada bayi perempuan

    Perawatan Pa-6a Opera-i PSARP

    • Antibiotik intra .ena diberikan selama hari ,salep antibiotic diberikan selama

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    44/48

    intra.ena diberikan selama +- hari, antibiotik topikal berupa salep dapat digunakan pada

    luka!

    Dilatasi anus dimulai + minggu setelah operasi! 4ntuk pertama kali dilakukan oleh

    ahli bedah, kemudian dilatasi dua kali sehari dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun

    keluarga! Setiap minggu lebar dilator ditambah ) mm tercapai ukuran yang diinginkan!

    Dilatasi harus dilanjutkan dua kali sehari sampai dilator dapat le$at dengan mudah!

    0emudian dilatasi dilakukan sekali sehari selama sebulan diikuti dengan dua kali seminggu

     pada bulan berikutnya, sekali seminggu dalam ) bulan kemudian dan terakhir sekali sebulan

    selama tiga bulan! Setelah ukuran yang diinginkan tercapai, dilakukan penutupan kolostomi!

    Setelah dilakukan penutupan kolostomi, eritema popok sering terjadi karena kulit

     perineum bayi tidak pernah kontak dengan #eses sebelumnya! Salep tipikal yang mengandung

    .itamin A, D, aloe, neomycin dan desitin dapat digunakan untuk mengobati eritema popok 

    ini!

    7.'& Pr+gn+-i-

    0etika menge.aluasi hasil dari penatalaksanaan de#ek anorektal dimana mal#ormasi

    yang diklasi#ikasikan dalam grup yang sama bisa mendapatkan penatalaksanaan yang

     berbeda dan prognosa yang berbeda! 0ita percaya bah$a klasi#ikasi anatomis akan

    mempunyai nilai klinis yang lebih! Basil #ungsional dari perbaikan abomali anorektal melihat

    kepada peningkatan signi#ikan sejak dilakukan pendekatan posterior sagittal! %agaimanapun,

    hasil dari pendekatan ini sulit dibandingkan dengan metode lain sebab terminologi dan

    klasi#ikasinya tidak konsisten!

    Fe6a* 6+ntinen6e

    0ontinesia #ekal tergantuing pada #aktor utama: 'tot sphingter yang bekerja secara

    .olunter yang diperankan oleh le.ator, sekelompok otot, spingter eksterna! Dalam keadaan

    normal, mereka digunakan hanya pada $aktu singkat, ketika massa #ekal rektal mencapai

    anorektal, mendorong dengan kontraksi peristaltik secara in.olunter dari motilitas

    rectosigmoid! 0ontraksi .olunter yang terjadi hanya dalam hitungan menit untuk terjadi

    de#ekasi, dan otot ini digunakan hanya sesekali sejak diakhir hari dan malam!

    Pasien dengan mal#ormasi anorektal mempunyai otot lurik .olunter dengan derajat berbeda

    dari hypode.elopment! 'tot .olunter bisa digunakan hanya ketika pasien mempunyai sensasi

     bah$a mereka perlu menggunakannya! 4ntuk memahami sensasi ini, pasien butuh in#ormasi

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    45/48

    yang bisa berasal dari mekanisme sensorik anus, mekanisme yang tidak dipunyai pasien

    dengan mal#ormasi anorektal!

    Ana* 6ana*

    Sensasi yang hebat pada indi.idu normal terletak dalam anal kanal! 0ecuali pasien

    dengan atresia rektal, kebanyakan pasien dnegan mal#ormasi anorektal lahir tanpa kanal,

    karena itu sensasi ini tidak ada atau tidak berkembang! Bal ini memperlihatkan bah$a pasien

     bisa merasa distensi rektum tetapi ini berada pada rektum yang lokasinya benar- benar tanpa

    struktur otot! Sensasi ini terlihat sebagai konsekuensi dari peregangan otot .olunter 

    >proprioception?! Tampilan klinis yang penting adalah buang air yang encer dan material tinja

    yang lunak mungkin tidak dirasakan pasien sebagai tanda atidak adanya distensi rektum!

    0emudian, untuk mencapai sensasi dan kontrol bo$el, pasien musti mepunyai kapasitas

    untuk membentuk tinja yang padat!

    !+we* ,+ti*it1

     0onon #aktor terpenting pada kontinensia #ekal adalah motilitas usus, bagaimanapun,

    dampak dari motilitas sering diabaikan! Pada indi.idu normal, rectosigmoid tetap tenang

    untuk beberapa $aktu >satu sampai beberapa hari?, tergantung dari kebiasaan de#ekasi

    masing- masing! Sejak $aktu itu, sensasi dan struktur otot .olunter kebanyakan tidak 

     penting karena tinja tersebut, jika tinjanya padat, tersisa didalam kolon! Pasien merasa

    kontraksi peristaltik dari rektosigmoid yang terjadi bertahap hungga de#ekasi! Secara

    .olunter, indi.idu normal bisa rela1 terhadap peregangan otot yang diikuti isi dari rektal

     bermigrasi keba$ah kedalam area yang sensiti#nya tinggi di anal kanal! Disana, in#ormasi

    akurat diberikan oleh anal kanal mengenai konsistensi dan kualitas tinja! 'tot .olunter 

    digunakan untuk mendorong isi dari rektal menuju rektosigmoid dan menahannya jika

    diinginkan, sampai $aktu yang tidak ditentukan untuk e.akuasi! Pada saat de#ekasi, struktur 

    otot .olunter rela1!

    Caktor utama yang mempro.okasi pengosongan dari rektosigmoid adalah kontraksi

     peristaltik in.olunter secara terus menerus terkadang dibantu oleh manu.er .alsa.a!

    0ebanyakan pasien dengan mal#omasi anorektal menderita gangguan mekanisme motilititas

    usus! Pasien yang menjalani anorektoplasti postero-sagittal atau tipe lainnya dari pendekatan

    sakroperineal, yang mana kebanyakan bagian distal dari usus dipersiapkan, melihat bukti dari

    usus reser.oir yang berlebihan >megarektum?! (ani#estasi klinis utamanya berupa konstipasi,

    yang tampak menjadi lebih berat pada pasien dengan lo$er de#ects!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    46/48

    0onstipasi yang tidak diterapi adekuat, pengkombinasian penyambungan kolon,

    nantinya menyebabkan konstipasi berat, dan siklus yang buruk kemudian hari, dengan

    konstipasi yang memburuk mengarah kedilatasi rectosigmoid, mengarah kekonstipasi yang

     buruk! Dilatasi rektosigmoid yang berlebihan, dengan sell ganglion yang normal, akan

    menunjukkan seperti sebuah tipe miopatik dari kolon hipomotil!

    Pasien- pasien dengan mal#ormasi anorektal diterapi dengan teknik dimana bagian

    distal dari usus direseksi, dan bermani#etasi sebagai indi.idu tanpa usus reser.oir! Situasi ini

    sebanding dengan kolostomi perineum! Tergantung jumlah kolon yang direseksi, pasien

    mungkin mempunyai tinja yang lunak! Pada kasus seperti ini, manajemen berkelanjutan dari

    enema ditambah dengan diet konstipasi, dan diindikasikan pengobatan untuk memperlambat

    motilitas kolon!

    True 5e6a* in6+ntinen6e

    4ntuk pasien dengan inkontinensia #ekal, pendekatan ideal adalah program

    menajemen bo$el terdiri dari menajarkan pasien dan prangtuanya bagaimana membersihkan

    kolon sekali sehari sehingga bersih selama + jam!Pasien ini tidak bisa mengeluarkan secara

    .olunter dan me$ajibkan mekanisme arti#icial untuk mengosongkan kolon, enema harian!

    Program ini meskipun simpel, implementasinya dengan trial dan eror selama satu minggu!

    Pasien dilihat setiap hari dan diambil #oto 6 ray abdomen sehingga bisa dimonitor 

    setiap hari untuk jumlah dan lokasi dari banyaknya tinja yang tinggal dikolon! 0eputusan

    apakah tipe dan kualitas enema harus dimodi#ikasi seperti perubahan diet dan pengobatan

    yang dibuat harian! 0ira-kira @*/ dari semua pasien dengan mal#ormasi mempunyai

     perubahan bo$el .olunter! 3pisode dari pengeluaran tinja selalu dihubungkan dengan

    konstipasi, dan ketika konstipasi ditatalaksana, #rekuensi pengeluaran tinja menghilang! 0ira-

    kira / dari perubahan bo$el .olunter dan tidak pernah, hingga membuat kontinen! +*/

     pasien menderita inkontinensia #ekal dan harus menerima regimen managemen bo$el untuk 

    membersihkannya!

    Salah satu diagnosis dari de#ek spesi#ik tidak bisa dipungkiri, prognosis #ungsional

     bisa cepat diprediksi, dimana penting menghindari timbulnya kesalahan e1pektasi dari

    orangtua!Caktor- #aktor diantaranya spina, sakrum, dan otor perineum sering dikonselingkan

     pada orangtua! Pasien dengan gangguan perkembangan sakrum banyak menyerupai

    inkontinensia dan merupakan prediksi bagus yang dihubungkan dengan masalah penekanan

    korda!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    47/48

    9ika de#ek pasien mempunyai prognosis baik seperti #istula .estibular, #istula perineal,

    atresia rektal, #istula rektouretral bulbaris, atau anus imper#orata tanpa #istula, salah satu

    harus mengharapkan bah$a anak akan mempunyai pergerakan bo$el secara .olunter saat

    usia ke atau ! Pasien dengan #istula rektoprostatik mempunyai banyak kesempatan yang

    sama dari pergerakan bo$el .olunter atau inkontinesia! Toilet training seharusnya diajarkan

     pada usia , dan jika tidak berhasil, program management bo$el harus dimulai!

    Urinar1 "+ntinen6e

    Inkontinensia urin terjadi pada pasien laki- laki dengan mal#ormasi anorektal hanya

    ketika mereka memiliki de#ek ekstrem atau tidak adanya sakrum, atau ketika prinsip dasar 

    dari perbaikan surgical tidak diikuti dan ner.us yang penting rusak saat operasi! (ayoritas

    dari pasien laki- laki mempunyai kontrol saluran kemih! Ini juga ada pada pasien perempuan,

    tidak termasuk grup kloaka!

    4ntuk pasien dengan kloaka, prognosis #ungsional dengan menghubungkan

     pencapaian kontinens dekal tergantung kompleksitas dari de#ek dan keadaan spina dan

    sakrum! 0ontrol urinari berdasarkan panjang dari saluran penghubung! ;/ dari pasien

    dengan kloaka dengan saluran lebih dari cm $ajib kateterisasi secara intermiten,

    dibandingkan +/ grup dengan saluran kurang dari cm!

    Pasien kebaanyakan dengan bladder neck kompeten, yang $ajib dikaterterisasi agar 

    tetap kering! 9ika kateterisasi tidak dilakukan, inkontinensia o.er #lo$ dapat terjadi! 0adang-

    kadang, bladder neck tidak kompeten atau tidak ada, dan dalam hal ini, di.ersi urin seperti

     prosedur mitro#ano## dapat dipertimbangkan! Perlu menjadi perhatian bah$a #ollo$ up yang

    teratur penting pada pasien untuk akuratnya prognosis dan menghindari permasalahan yang

     bisa berdampak pada hasil #ungsional akhir!

  • 8/17/2019 Laporan Porto Atresia Ani New

    48/48

    DAFTAR PUSTAKA

    %harga.a P, (ahajan 9! 0, 0umar A! +! Anorectal Malformations in Children! 9 Indian

    Assoc Pediatric Surgery&9ul-Sept&Fol ))&Issue

    %runicardi C 7! +! Sch$artGMs principal o# surgery: eight edition! e$ york: (c5ra$-Bill

    medical publishing di.ision

    7orman, (ar.in "! +*! Colon and Rectal Surgery! "ippincott Williams and Wilkins! Ci#th

    3dition! Wolters 0lu$er! Page *@)- *