laporan penelitian tindakan kelas - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv...

27
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BULAKAN KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh Suastri X.9707035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vandieu

Post on 12-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MELALUI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 01 BULAKAN KECAMATAN BELIK

KABUPATEN PEMALANG

TAHUN PELAJARAN

2009 / 2010

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh

Suastri X.9707035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sasaran pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah keterampilan

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis merupakan

keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa dibandingkan tiga keterampilan lain.

Masih banyak siswa yang belum mampu menulis dengan baik dan benar,

mengindikasikan bahwa pembelajaran menulis di sekolah belum berhasil, terutama

dalam menulis cerita. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya.

Antara lain faktor dari guru dan faktor dari siswa. faktor dari guru ada

kecenderungan guru dalam mengajar hanya memberikan pembelajaran keterampilan

secara teoritis, kurang pada praktik, bila ada kesalahan jarang membahas.

Faktor dari siswa, motivasi rendah kemampuan yang hanya rata-rata dan

keengganan menulis (kemalasan) dan perasaan tidak mampu serta kurangnya latihan

menulis.

Untuk itu maka peneliti merasa prihatin dan mengangkat masalah ini ke dalam

judul proposal agar dapat memperbaiki faktor penyebab kurangnya minat dan

ketidakmampuan siswa dalam menulis cerita.

Untuk memperbaiki keadaan tersebut, penulis mencoba menggunakan

pendekatan kontekstual karena pendekatan kontekstual mencerminkan prinsip

Diferensiasi, yaitu menantang siswa menjadi kreatif, bekerja sama, menghasilkan

gagasan baru yang berbeda dan konsep belajarnya mendorong guru untuk

menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.

Dalam pendekatan kontekstual siswa akan terlihat aktif. Jadi pendekatan ini

mampu meningkatkan hasil belajar terutama dalam ketrampilan menulis cerita,

karena kontekstual sesuai dengan lingkungan siswa. Jadi siswa akan lebih terangsang

untuk dapat belajar giat karena lingkungan mendukung pembelajaran yang ia

lakukan.

1

Page 3: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

3

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas,

maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai

berikut : apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan

keterampilan menulis cerita siswa kelas IV SD Negeri 01 Bulakan Kecamatan

Belik Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 ?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah diatas, peneliti mencoba menerapkan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Karena pendekatan ini

beranggapan bahwa proses pembelajaran ini berkaitan dengan pengalaman nyata

yang dapat dialami langsung oleh anak.

Dengan diterapkannya pendekaan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih memahami

penjelasan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan apakah penggunaan pendekatan

kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD N 01 Bulakan, Kecamatan Belik,

Kabupaten Pemalang pada Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Memperkaya khasanah teori/keilmuan dalam proses pembelajaran

menulis cerita secara efektif akan membantu meningkatkan keterampilan siswa

dalam menuangkan ide/gagasan.

Page 4: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

4

2. Manfaat Praktis

a. Guru

Membantu guru memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan

kemampuan guru menggunakan pendekatan kontekstual.

b. Siswa

Dapat meningkatkan keterampilan menulis prosa dan meningkatkan minat

dan motivasi belajarnya.

c. Sekolah

1) Membantu tercapainya tujuan pendidikan sekolah baik secara makro

maupun mikro.

2) Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru secara umum.

3) Meningkatkan kompetensi lulusan sehingga kredibilitas siswa

meningkat.

E. Hipotesis Tindakan.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan

hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut : Dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD N 01 Bulakan, Kecamatan Belik,

Kabupaten Pemalang, Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Menulis

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa

tulis sebagai alat/media (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Menurut HG. Tarigan

dalam Suriamiharja, dkk. (1983:!7) bahwa menulis merupakan menemukan atau

melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut dan

memahaminya

Berdasarkan dua pengertian tersebutm maka dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah menemukan lambang grafik dan kegiatan menyampaikan pesan untuk

dipahami orang lain.

2. Ketrampilan Menulis

Keterampilan menulis adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Kamus

Besar Bahasa Indonesia hal 1180 edisi III). Menurut Tarigan (1998 : 270),

keterampilan menulis adalah kesanggupan dan kecakapan seseorang dalam

menggunakan bahasa secara cermat, cepat dan tepat dalam bentuk ekspresi tulis.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa

dibandingkan keterampilan membaca, berbicara dan menyimak.

Berdasarkan kedua pengertian diatas, jadi keterampilan menulis digunakan

untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan dan menginformasikan dan

mempengaruhi pembaca.

3. Pengertian Cerita

Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau

penderitaan orang, kejadian dan sebagainya baik yang sungguh-sungguh terjadi

4

Page 6: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

6

maupun yang hanya rekaan belaka (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga).

Menurut (Seamz-independent.com/pengertian-cerita), bahwa yang dimaksud dengan

cerita adalah penuturan tentang suatu kejadian.

Jadi cerita adalah karangan yang menuturkan suatu kejadian yang sungguh-

sungguh atau hanya rekaan.

4. Menulis sebagai Proses

Menurut Proett dan Gill, (1986) dalam Suparno (2003 : 1.13), pendekatan yang

kerap muncul dalam pembelajaran menulis meliputi, :

a. Pendekatan frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan mengarang,

sekalipun tidak dikoreksi, akan membantu meningkatkan ketrampilan menulis

seseorang.

b. Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan orang mengenai struktur

bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis.

c. Pendekatan koreksi berkata bahwa seseorang menjadi penulis karena dia

menerima banyak koreksi kata masukan yang diperoleh atas tulisannya.

d. Pendekatan formal mengungkapkan bahwa ketrampilan menulis akan diperoleh

bila pengetahuan bahasa, pengalinean, pewacanaan, serta konvensi penulisan

dikuasai dengan baik.

Menulis sebagai proses merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan

melibatkan beberapa fase, yaitu :

a. Fase pra penulisan (persiapan)

Menurut Proett dan Gill (1986) dalam Suparno (2003 : 1.14) tahap ini

fase mencari, menemukan dan mengingat kembali pengetahuan atau

pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk

mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan dalam menulis

menulis sehingga apa yang ingin ditulis dapat disajikan dengan baik.

Aktivitas yang dilakukan pada fase ini :

1) Memilih topik.

2) Menetapkan tujuan dan sasaran.

3) Mengumpulkan bahan dan informasi yang diperlukan.

4) Mengorganisasikan ide ke dalam bentuk karangan.

Page 7: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

7

Sedangkan menurut Tarigan (2002, hal 8.6), penulisannya dapat

dilakukan dengan langkah sebagai berikut, :

1) Mencari dan menentukan topik

2) Menghimpun butir-butir yang berhubungan dengan topik

3) Menyeleksi dan menyusun butir-butir penting

4) Mengembangkan cerita

5) Membaca ulang setelah masa penundaan sambil merevisi.

Jadi persiapan yang baik sangat memungkinkan bagi kita untuk

mengumpulkan bahan secara terarah, mengait padukan antar gagasan secara

runtut, serta membahasnya secara luas, kaya dan dalam.

b. Penulisan (pengembangan isi karangan)

Tahap ini adalah menentukan topik dan tujuan karangan, mengumpulkan

informasi yang relevan serta membuat karangan. Dan penulisanpun siap,

kemudian mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam kerangka

karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah kita pilih dan

kita kumpulkan.

c. Pasca penulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan)

Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan.

Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi). Kegiatan ini

mengacu pada kegiatan pemeriksaan membaca ulang serta memperbaiki unsur

mekanik dan unsur karangan. Dan kegiatan penambahan, penggantian,

kehilangan, pengubahan atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan.

Untuk dapat menulis dengan baik, harus mencoba dan berlatih berulang-

ulang dengan :

1) Memilih topik

2) Menentukan tujuan

3) Mengenali pembaca

4) Mencari informasi pendukung

5) Menyusun keragka karangan

6) Menuangkan ide secara runtut dan tuntas dalam racikan bahasa yang

terpaham.

Page 8: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

8

5. Pengertian Pendekatan Konstekstual

Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan anggota keluarga dan

masyarakat (Nurhadi, 2002 : 5)

Ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran

kontekstual (Zahorik, 1995 : 14-22) yaitu :

a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada

b. Pemerolehan pengetahuan baru

c. Pemahaman pengetahuan

d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut

e. Melakukan refleksi

Sedangkan menurut John Dewey (1916) dalam Ahmad Sudrajat.

wordpres,com/pembelajaran-konstektual, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

praktik pembelajaran kontekstual adalah, :

a. Sebuah pendekatan belajar yang lebih memberdayakan siswa

b. Kesadaran bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap

diterima, melainkan sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh siswa

c. Kesadaran pada diri siswa tentang pengertian makna belajar bagi mereka, apa

manfaatnya, bagaimana mencapainya, dan apa yang mereka pelajari adalah

berguna bagi hidupnya

d. Posisi guru yang lebih berperan pada urusan strategi bagaimana belajar

6. Penerapan Pendekatan Konstekstual

Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual jika menerapkan

tujuh komponen pembelajaran kontekstual menurut Elaine B, Jonhson.PHD:

a. Konstruktivisme

b. Inkuiri

c. Bertanya

d. Masyarakat belajar

Page 9: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

9

e. Permodalan

f. Refleksi

g. Penilaian yang sebenarnya

Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran kontekstual adalah sebagai

berikut :

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan ketermapilan barunya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin untuk semua topik.

c. Mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Menciptakan masyarakat belajar.

e. Menghadirkan model.

f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Kelebihan Pendekatan Kontekstual menurut Elaine B. Jonhson, PHD adalah

sebagai berikut, :

a. Pembelajaran keterkaitan yang bermakna.

b. Melakukan pekerjaan yang berarti.

c. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.

d. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.

e. Anak dapat berpikir kritis dan kreatif.

f. Standar tinggi dan penilaian autentik.

Page 10: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

10

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relavan

Tujuan penelitian dengan menggunakan pendekatan kontekstual adalah untuk

mengetahui apakah dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan rumusan hipotesa bahwa dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Dermikian juga apa yang diutarakan oleh Tatang, dkk (2004:100-101) dalam

penelitiannya, bahwa tindakan yang digunakan untuk meminimalkan kesulitan siswa

dalam memahami Bangun Ruang Sisi Tegak adalah dengan pendekatan

pembelajaran kontekstual. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, dapat meminimalkan kesulitan

siswa dalam belajar materi Bangun Ruang Sisi egak di kelas I SLTP Negeri 6

Sidoarjo. Aktifitas siswa cenderung aktif dan senang terhadap proses pembelajaran.

C. Kerangka Pikir

Prestasi belajar kelas IV SD Negeri 01 Bulakan Tahun Pelajaran 2009 / 2010

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Hal ini terjadi karena pada awal pembelajaran guru tidak melakukan

apersepsi, guru kurang membangkikan motivasi terhadap pembelajaran, siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru, dalam menyampaikan materi kurang menarik

sehingga pembelajaran terasa membosankan.

Untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan tindakan yang dapat

menambah kegairahan siswa dengan pendekatan kontekstual yang ada di lingkungan

sekitar.

Pada pembelajaran pendekatan kontekstual, siswa diharapkan adanya

peningkatan, memperhatikan penjelasan guru, pembelajaran jadi menarik sehingga

siswa tidak merasa bosan, menantang siswa menjadi aktif.

Pembelajaran kontekstual guru memancing dengan pertanyaan yang

menjadikan guru menjadi lebih produktif,yaitu berguna untuk :menggali informasi

Page 11: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

11

tentang kemanpuan siswa dalam penguasaan pembelajaran, membangkitkan motivasi

siswa untuk belajar, merangsang keinginan siswa terhadap sesuatu dan mermbimbing

siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu dan mermbimbing siswa untuk

menemukan atau menyimpulkan sesuatu siswa

Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia guru belum

menggunakan pendekatan

kontekstual.

a. Hasil belajar siswa rendah

b. Pembelajaran tidak

menyenangkan

c. Siswa cepat bosan

Dalam pembelajaran guru

menggunakan pendekatan

kontekstual dengan cara memberi

motivasi dan belajar dengan

lingkungannya.

Dalam pembelajaran guru

menggunakan pendekatan

kontekstual.

a. Hasil belajar meningkat.

b. Pembelajaran menjadi

menyenangkan.

Kondisi Akhir

Tindakan

Kondisi Awal

Page 12: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01 Bulakan, Kecamatan Belik,

Kabupaten Pemalang, dengan alasan, :

a. Peneliti mengajar di SD Negeri 01 Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten

Pemalang, sehingga memudahkan penelitian baik dari segi waktu dan biaya.

b. Peneliti merupakan tenaga edukatif sehingga hasil penelitian nanti diharapkan

dapat memberikan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Jangka waktu penelitian secara keseluruhan 6 bulan, yaitu mulai bulan

Januari sampai dengan Juni 2010. jatuh pada semester genap dengan tidak

mengganggu jadwal pembelajaran yang ada.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas IV SD Negeri 01 Bulakan,

Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Di kelas IV secara umum penguasaan

menulis masih sangat kurang, khususnya dalam menulis cerita, padahal di kelas yang

selanjutnya masih ada pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek menulis.

Kelas IV SD Negeri 01 Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang

terdiri dari 21 siswa putra 10 dan putri 11 dengan latar belakang siswa yang berbeda-

beda, dan mayoritas penduduknya dari kalangan keluarga menengah ke bawah.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus.

Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah

didesain dalam factor-faktor yang diselidiki.

11

Page 13: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

13

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a. Siklus I

1). Perencanaan

a). Guru membuat RPP yang menggunakan pendekatan kontekstual.

b). Menyediakan alat dan media pembelajaran.

c). Menyiapkan lembar kerja.

d). Menyiapkan lembar observasi.

e). Menyiapkan lembar evaluasi.

2). Pelaksanaan tindakan

a). Guru menyiapkan materi.

b). Guru menjelaskan cara membuat karangan dan bentuk-bentuk cerita.

c). Guru membagi lembar kerja tiap kelompok terdiri dari 4 orang.

d). Siswa mengerjakan LKS dengan melakukan pengamatan dalam kelas.

e). Laporan hasil kerja kelompok.

3). Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran pada tiap siklus. Kegiatan observasi meliputi

langkah-langkah sebagai berikut, :

a). Menyiapkan lembar observasi.

b). Menyerahkan lambar observasi kepada teman sejawat.

4). Refleksi

Sumber data yang dikumpulkan observer dianalisis bersama oleh

peneliti dan teman sejawat. Data yang diperoleh selanjutnya disimpulkan

bagaimana hasil belajar siswa apabila dari siklus I belum terlihat adanya

peningkatan hasil berlajar yang signifikan maka dilanjutkan pada siklus II.

b. Siklus II

1). Perencanaan

a). Guru membuat RPP yang menggunakan pendekatan kontekstual.

b). Menyediakan alat dan media pembelajaran.

c). Menyiapkan lembar kerja.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

14

d). Menyiapkan lembar observasi.

e). Menyiapkan lembar evaluasi.

Berdasarkan refleksi pada kegiatan I, guru mengadakan rencana

perbaikan rencana pembelajaran terutama pada peran guru pada kegiatan

pembelajaran.

2). Pelaksanaan tindakan

a). Guru menjelaskan secara singkat tentang penulisan cerita dengan

menggunakan EYD yang benar melalui pengamatan diluar kelas.

b). Guru membagi lembar kerja dan menyuruh siswa keluar kelas.

c). Siswa mengerjakan lembar kerja.

d). Laporan hasil kerja kelompok.

3). Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

4). Refleksi

Jika refleksi sudah memenuhi indikator kerja yaitu KKM diatas 75%,

maka kegiatan siklus II berakhir. Berdasarkan prosedur penelitian di atas,

Penelitian Tindakan Kelas diatas digambarkan seperti bagan di bawah ini :

Perencanaan I Perencanaan II Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi SiklusII Tindakan Observasi Observasi

Gambar 2. Model Siklus

Page 15: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

15

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Diskripsi Hasil Penelitian

a. Keadaan siswa SD Negeri 01 Bulakan

Tahun pelajaran 2009/2010 SD Negeri 01 Bulakan, Kecamata Belik,

Kabupaten Pemalang dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki 9 orang

guru yang terdiri dari 6 guru kelas dan 3 guru mata pelajaran (mapel), satu orang

penjaga. Jadi jumlah seluruh pegawai di lingkungan SD Negeri 01 Bulakan ada

11 orang.

Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 01 Bulakan yang merupakan obyek

penelitian ada 21 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki 10 orang dan siswa

perempuan 11 orang.

b. Sarana dan Prasarana

SD Negeri 01 Bulakan, Kecamata Belik, Kabupaten Pemalang berdiri di

atas tanah sluas 3150 m2 yang terdiri dari 6 ruangan kelas, satu kantor, satu

ruangan perpustakaan, satu ruang UKS, MCK, dan tempat parkir sepeda. Selain

bangunan tersebut juga terdapat rumah dinas yang ditempati oleh salah seorang

guru.

2. Diskripsi Permasalahan Penelitian

a. Tindakan siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2010. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri

dari 2 siklus dan tiap-tiap siklus terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan

yang dilakukan adalah sebagai berikut, :

1). Perencanaan.

Guru sebagai pengelola pembelajaran di kelas mempersiapkan program

tahunan dan program semester. Perencanaan pembelajaran dengan alat

peraga, lembar evaluasi dan lembar observasi.

14

Page 16: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

16

Dari hasil tes evaluasi terhadap proses pembelajaran dan proses

sebelum tindakan, diperoleh data bahwa 10 siswa sudah bagus dalam

menyusun kalimat dan penggunaan EYD. Sedangkan 11 siswa belum

menguasai.

Dari kenyataan di atas peneliti berkonsultasi dengan kepala sekolah

untuk mencari solusi permasalahan di atas, yaitu dengan melaksanakan

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

Peneliti melakukan langlah-langkah pembelajaran pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan pendekatan kontekstual. Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut, :

a). Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai. Alasan memilih

pokok bahasan tersebut adalah, :

§ Pokok bahasan tersebut harus benar-benar dikuasai siswa, karena

untuk menambah kelancaran dalam menulis cerita.

§ Pokok bahasan menulis cerita dapat digunakan sebagai penulisan hobi

yang dapat mendatangkan keuntungan.

§ Penilaian pokok bahasan menyusun karangan dengan berbagai topik

dengan memperhatikan ejaan didasarkan pada kurikulum yang

berlaku dan harapan masyarakat.

b). Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat.

c). Menyiapka media pembelajaran.

2). Pelaksanaan Tindakan.

Dalam pembelajaran ini guru menerapkan pembelajaran dengan

menggunkan pendekatan kontekstual dan lingkungan kelas sebagai medianya.

Pada rencana pembelajaran siklus I materi yang diajarkan adalah tentang

pengertian cerita dan jenis-jenisnya. Cerita adalah bentuk karangan yang

menuturkan perbuatan, kejadian baik yang sunguh-sungguh maupun rkaan

belaka.

Guru menjelaskan juga tentang jenis-jenis cerita seperti cerita pendek,

cerita bergambar, cerita bversambung dan lain sebagainya.

Page 17: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

17

3). Observasi.

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan teman

sejawat (guru) untuk mengamati jalannya proses pembelajaran pada siklus I

(untuk panduan observasi lampiran). Adapun sebagai observer yaitu Bapak

Abu Maskur, S.Pd dan Kepala Sekolah, yaitu Bapak Mugi Widodo, S.Pd.

4). Refleksi.

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran pada

siklus I.

Daftar nilai evaluasi pada siklus I

Table 1. Tabel nilai evaluasi siswa pada siklus I

No. Nama Siswa Nilai

1. M. Efendi S 63 2. Agni Pulung T 76 3. Ais hab P. 60 4. Ari Yaldi 56 5. Aulia Rahma 70 6. Dimas Nanda 53 7. Elsa Y 53 8. Eli Nurul F 80 9. E Arifudin 66 10. Entuk M 63 11. Kharisma 60 12. M. Izza 80 13. Nur Listia 60 14. Rahayu 60 15. Rama P 80 16. Restu Wisnu 66 17. Rudiyanto 78 18. Sarah F 63 19. Selvy Maya 80 20. Sugiyanto 55 21. Ulfiyatun 73

Page 18: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

18

Gambar 3. Grafik perolehan nilai siswa pada siklus I

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

< 60 61 - 79 > 80

Nilai

Jum

lah

An

ak

Gambar 3. Grafik perolehan nilai siswa pada siklus I

Karena pembelajaran pada siklus I belum mencapai seperti yang

diharapkan yaitu nilai yang berada di bawah KKM lebih dari 25%, yaitu 8

siswa (38,09%) maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.

Berdasarkan data hasil evaluasi pada siklus I, masih terdapat beberapa

siswa yang belum menguasai materi, sehingga akan dilanjutkan pada siklus

II.

b. Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 April 2010. Adapun tahapan-

tahapannya adalah sebagai berikut, :

1). Perencanaan Tindakan

Langkah-langkah atau penyusunan rencana pembelajaran seperti pada

siklus I, yaitu :

a). Memilih atau menentuka kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator

yang hendak dicapai.

b). Mempersiapkan alat-alat atau media yang digunakan.

c). Menyusun rencana persiapan pembelajaran siklus II.

Page 19: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

19

2). Pelaksanaan Tindakan.

Pembelajarn pada siklus II dengan menggunakan media yang sama pada

siklus I, yaitu lingkungan. Bedanya pada siklus I lingkungan di dalam klas,

sedangkan pada siklus II lingkungan di luar kelas.

Untuk mengawali pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan dengan

materi. Guru menjelaskan tentang penggunaan kata yang tepat dalam

penulisan karangan, serta EYD dan penggunaan huruf besar dalam kalimat.

Contoh, :

§ Kata depan

dikelas ditulis ……… di kelas

§ Pemenggalan akhir baris

membuat …………… membu – at

yang betul ………… me-

buat.

§ sore itu ketika hujan reda.

Sore itu ketika hujan reda

3). Observasi.

Peneliti berkolaborasi dengan guru lain untuk mengobservasi

pembelajaran pada siklus II. Sebagai berkolaborasi adalah guru kelas II,

yaitu Bapak Abu Maskur, S.Pd dan Kepala Sekolah, yaitu Bapak Mugi

Widodo, S.Pd. Observasi dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembelajaran.

4). Refleksi.

Hasil pada siklus II menunjukan hasil kemajuan dari siklus I. Adapun

hasil pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut, :

Page 20: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

20

Table 2. Tabel nilai evaluasi siswa pada siklus II.

No. Nama Siswa Nilai 1. M. Efendi S 66 2. Agni Pulung T 80 3. Ais hab P. 63 4. Ari Yaldi 60 5. Aulia Rahma 71 6. Dimas Nanda 60 7. Elsa Y 61 8. Eli Nurul F 80 9. E Arifudin 68 10. Entuk M 65 11. Kharisma 60 12. M. Izza 80 13. Nur Listia 61 14. Rahayu 63 15. Rama P 80 16. Restu Wisnu 71 17. Rudiyanto 78 18. Sarah F 65 19. Selvy Maya 80 20. Sugiyanto 61 21. Ulfiyatun 73

Jumlah 1242 Rata-rata 66,85

Gambar 4. Grafik perolehan nilai siswa pada siklus II.

0

2

4

6

8

10

12

< 60 61 - 70 > 71

Nilai

Jum

lah

An

ak

Gambar 4. Grafik perolehan nilai siswa pada siklus II.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

21

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hasil pembelajaran pada

siklus II mengalami kemajuan. Nilai hasil pembelajaran dari 21 siswa pada

siklus II, yang mendapat nilai di bawah KKM menurun dari 8 siswa

(38,09%) menjadi 3 siswa (14,28%).

B. Pembahasan

Dengan melihat hasil di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai ketuntasan

belajar yang diperoleh siswa setelah mendapat pengajaran dengan pendekatan

kontektual sangat berpengaruh terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia baik pada

siklus I maupun pada siklus II menunjukan adanya peningkatan yang sangat baik.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual

terlihat motivasi yang meningkat.Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan dengan

bimbingan guru.Penggunaan Pendekatan kontektual dapat membuat siswa aktif

dalam belajar sehingga mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita

1. Pembahasan Siklus 1

Dari penelitian pada siklus 1 (pertama),teryata hasil yang didapat

kurang memuaskan . Dari hasil pembelajaran siswa pada table 1 dapat dilihat

bahwa masih ada siswa yang belum menguasai materi. nilai rata-rata kelas

66,52 ini dirasa masih belum maksimal , karena masih ada perbedaan nilai

yang mencolok antara siswa.

Untuk hasil observasi implementasi RPP oleh teman sejawat dapat,

dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan ini.Adapun

kekurangan yang jelas terlihat pada Pendekatan Kontekstual ini adalah dalam

pelaksanaan Pendekatan Kontekstual

a. Tugas ini dikerjakan secara kelompok jadi agak susah menyatukan

inspirasi/ide cerita untuk mendapatkan cerita yang baik.

b. Tidak semua siswa dapat menguraikan/mengutarakan gagasan dalam

bentuk cerita.

c. Kurangnya siswa mendalami penguasaan EYD dalam menulis cerita.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

22

d. Kurangnya ketelitian terhadap objek yang dijadikan pengamatan untuk

dituangkan dalam bentuk tulisan.

e. Motivasi rendah (kemalasan) dalam menulis.

Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil , maka perlu

adanya langkah – langkah perbaikan yang harus dilakukan . langkah

perbaikan yang harus dilakukan :

a. Memberi pengarahan terhadap siswa secara kelompok untuk menyatukan

ide.

b. Melatih siswa untuk dapat menguraikan atau mengutarakan gagasan

dalam bentuk cerita secara kelompok.

c. Guru menjelaskan tentang pentingnya penulisan EYD dan siswa

memperhatikannya.

d. Guru menjelaskan tentang pentingnya objek pengamatan yang dijadikan

cerita yang lebih menarik.

e. Guru memotivasi siswa agar sering berlatih menulis cerita karena

menulis cerita dapat menjadikan hobi yang menyenangkan.

dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru harus tetap memberi

bimbingan. Serta perlu adanya perbaikan terhadap pembelajaran siklus

berikut.

2. Pembahasan siklus II(kedua).

Pada siklus II,pembelajarannya sudah berhasil dengan memuaskan. Meskipun

masih ada 3 siswa yang belum mampu terampil menulis cerita hal tersebut terlihat

dari nilai rata-rata siswa yang naik dari 66,52 menjadi 68,85 Semua aspek

yang dijadikan observasi tiruan sejawatpun hasilnya lebih baik. Ini tidak terlepas dari

perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Adapun yang diperbaiki yaitu penulisan

EYD,mengaktifkan siswa dengan pembelajaran di luar kelas. Guru juga memberi

penekanan khusus pada materi yang sulit dipahami juga memberi kesempatan kepada

siswa bertanya. Pelaksanaan pembelajaran juga sudah berhasil.

Page 23: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

23

Guru juga mengemas cara kerja kelompok dengan cara diskusi LKS

membuat cerita karangan. Hal ini membuat anak merasa dapat berpartisipasi

aktif,sehingga anak yang biasanya malas dengan senang menulis cerita.

Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana pembelajaran

yang disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas dibenak siswa dan

akan teringat lama dipikiran mereka

3. Pembahasan antar siklus.

Pada siklus 1 hasil belajar yang dicapai siswa belum memuaskan. Tindakan-

tindakan yang dilakukan secara optimal. Tindakan-tindakan yang belum berhasil

tersebut,antara lain:

1. Kurangya Pemahaman EYD membuat terhambatnya siswa memahami

keterampilan menulis cerita

2. Pendekatan Kontekstual belum efektif, siswa masih malu dan banyak bercanda

dalam Kerja kelompok.

3. Siswa kurang aktif dalam kerja kelompok

lebih jelasnya dapat kita lihat perbandingannya antara siklus I dan II sebagai

berikut:

Tabel 3

Pengelompokan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan II

Jumlah siswa Persentase kelompok nilai

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

A >80 4 8 19% 38%

B 61-79 9 10 43% 48%

C <60 8 3 38% 14%

Jumlah 21 21 100 % 100 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa ada peningkatan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Menulis karangan. Hal ini dapat

kita lihat pada siklus 1 nilai rata rata siswa yang lebih dari 80 berjumlah 4 anak yang

memperoleh nilai rata-rata antara 61-79 ada 9,yang mendapat nilai rata-rata <60 ada

Page 24: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

24

8 anak. Ini menunjukkan siswa masih kurang memahami materi. Sedangkan pada

siklus 2 nilai rata-rata >8 ada 8 anak,nilai rata-rata 61-79 ada 10 anak, rata-rata

kurang, 6 ada 3.Nilai rata-rata kelas siklus 1 (66,52) sedang siklus 2 (68,84) .dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan

berhasil dengan baik.

Page 25: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

25

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut, :

1. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual, dapat meningkatkan pemahaman

siswa dalam penulisan cerita.hasilnya meningkat dengan bukti perolehan nilai

makin baik dari nilai rata-rata siklus 1 66,52 menjadi 68,85.

2. Dengan pendekatan pembelajaran kontekstual anak lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran.tidak membosankan.

3. Guru sebagai pelaksana dan pengamat memberi respon positif terhadap

penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan pembelajaran inovatif

yang menyenangkan.sehingga siswa terlihat aktif

B. Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini ada beberapa saran yang dapat

digunakan sebagi bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup skripsi ini,

antara lain :

1. Bagi guru

Guru hendaknya mempersiapkan perangkat pendukung pembelajaran dan

fasilitas belajar yang diperlukan karena akan mempengaruhi efektifitas pada

pembelajaran yang akhirnya berpengaruh pada proses pembelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Bagi siswa

Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar

sehingga dapat memperoleh prestasi belajar Bahasa Indonesia yang diharapkan.

3. Bagi sekolah

Hendaknya mengupayakan pembenahan-pembenahan di sekolah baik di dalam

kelas maupun di ruang lainnya agar siswa lebih mudah dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

26

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sudrajat (2010). Pembelajaran Kontekstual. wordpres,com/pembelajaran konstktual

Depdikbud, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka. Depdiknas. 2005. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Materi Pelatihan Terintegrasi.

Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Murtiyaningsih, dkk. (2007). Buku Bahasa Indonesia Kelas IV. Penerbit Bumi

Aksara, Nur Hadi. (2002). Pendekatan Kontekstual (CTL). Jakarta, Depdiknas. Proet, J dan Gill, K. 1986. The Writing Process in Action: A Handbook for

Teachers. Urbana, II : NCTE. Suparno, dan Muhamad Yunus, 2003. Ketrampilan Dasar Menulis. Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. Tarigan, Djago. 2002. Pendidikan Ketrampilan Berbahasa. Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka. Jakarta. Tarigan, Hendry, Guntur (1989). Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung, Angkas Tatag Y.E. Siswono, Janet T Manoy1, Netti Lastiningsih Penerapan Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual untuk Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Tegak di Kelas I SLTP NEGERI 6 Sidosrjo. Universitas Udayana. Denpasar, Bali. 2004

Wardhani, IGAK, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas

Terbuka. Zahroik, John A. (1995). Contruktivis Teaching, Blooming Phi–Delta Kappa

Educational fondational

Page 27: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - digilib.uns.ac.id...pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv sd negeri 01 bulakan kecamatan belik kabupaten pemalang tahun pelajaran 2009 / 2010

27