laporan spm kab pemalang tahun 2013

113
L L L A A A P P P O O O R R R A A A N N N T T T E E E K K K N N N I I I S S S P P P E E E N N N E E E R R R A A A P P P A A A N N N D D D A A A N N N P P P E E E N N N C C C A A P P P A A A I I I A A A N N N S S S T T T A A A N N N D D D A A A R R R P P P E E E L L L A A A Y Y YA A A N N N A A A N N N M M M I I I N N N I I I M M M A A A L L L ( ( ( S S S P P P M M M ) ) ) B B B I I I D D D A A A N N N G G G L L L I I I N N N G G G K K K U U U N N N G G G A A A N N N H H H I I I D D D U U U P P P K K K A A A B B B U U U P P PA A A T T TE E E N N N P P P E E E M M M A A A L L L A A A N N N G G G T T T A A A H H H U U U N N N 2 2 2 0 0 0 1 1 1 3 3 3 K K K A A A N N N T T T O O O R R R L L L I I I N N N G G G K K K U U U N N N G G G A A A N N N H H H I I I D D D U U U P P P K K K A A A B B B U U U P P P A A A T T T E E N N N P P P E E E M M M A A A L L L A A A N N N G G G 2 2 2 0 0 0 1 1 1 3 3 3

Upload: dianskw21

Post on 26-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Laporan SPM LH Kab Pemalang Tahun 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

LLLAAAPPPOOORRRAAANNN TTTEEEKKKNNNIIISSS P PPEEENNNEEERRRAAAPPPAAANNN DDDAAANNN PPPEEENNNCCCAAAPPPAAAIIIAAANNN SSSTTTAAANNNDDDAAARRR PPPEEELLLAAAYYYAAANNNAAANNN MMMIIINNNIIIMMMAAALLL (((SSSPPPMMM)))

BBBIIIDDDAAANNNGGG LLLIIINNNGGGKKKUUUNNNGGGAAANNN HHHIIIDDDUUUPPP KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN PPPEEEMMMAAALLLAAANNNGGG

TTTAAAHHHUUUNNN 222000111333

KKKAAANNNTTTOOORRR LLLIIINNNGGGKKKUUUNNNGGGAAANNN HHHIIIDDDUUUPPP KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN PPPEEEMMMAAALLLAAANNNGGG

222000111333

Page 2: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat-Nya sehingga

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013 dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan

hidup yang berkelanjutan, khususnya yang berkaitan dengan penerapan dan pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Pemalang.

Selain itu, laporan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka perencanaan ke

depan untuk penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten

Pemalang.

Kami mengucapkan terima kasih atas pihak – pihak yang membantu penyusunan

laporan ini. Guna penyempurnaannya, kami menerima kritik, saran dan masukan yang

konstruktif. Besar harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat.

Pemalang, Februari 2014

Page 3: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Semester I Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang  i  i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1 B. KEBIJAKAN UMUM ………………………………………............ 3 C. ARAH KEBIJAKAN ………………………………………............ 5 BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN

MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP ....................................

6 1. Jenis Pelayanan Dasar ............................................................ 6 2. Indikator dan Nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu

Pencapaian SPM Bidang LH secara Nasional .......................

8 3. Target Pencapaian SPM Bidang LH Kabupaten Pemalang

dan Realisasinya ......................................................................

11 4. Alokasi Anggaran .................................................................... 14 5. Dukungan Personil .................................................................. 16 6. Permasalahan dan Solusi ....................................................... 16 7. Sinkronisasi Pelaksanaan SPM .............................................. 17 BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN ......................................................... 18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 20 LAMPIRAN ......................................................................................................... 23

Page 4: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Semester I Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang  iii 

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 …………............................................................................................. 13 Tabel 2.2 …………............................................................................................. 15 Tabel 2.3 …………............................................................................................. 16 Tabel 2.4 …………............................................................................................. 17 Tabel 3.1 …………............................................................................................. 18

Page 5: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   1 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan hidup merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup, termasuk

manusia di dalamnya, yang membentuk suatu ekosistem. Kualitas lingkungan hidup

yang baik akan memberikan dukungan kualitas kehidupan yang baik bagi makhluk

hidup yang hidup di dalam lingkungan tersebut. Keterkaitan antar makhluk hidup yang

kemudian membentuk ekosistem, menjadikan keniscayaan ketika salah satu elemen

ekosistem terganggu maka akan terganggu pula sistem kehidupan secara keseluruhan,

tergantung dari besar kecilnya tingkat gangguan terhadap elemen tersebut. Sebagai

contoh ketika kualitas air sungai tidak baik karena beberapa parameter baku mutu tidak

terpenuhi karena adanya pencemaran oleh satu atau beberapa kegiatan atau usaha,

maka hal tersebut akan berakibat negatif kepada kehidupan plankton dan bentos

sebagai sumber makanan bagi ikan-ikan kecil. Dengan terganggunya kualitas hidup

plankton dan bentos, terganggu pula kualitas hidup ikan-ikan kecil yang kemudian akan

mempengaruhi ikan yang lebih besar yang akan memakan ikan-ikan kecil tersebut,

kesalingtergantungan tersebut terus saling terkait dengan elemen ekosistem lainnya,

sehingga akhirnya akan mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan dan pada

akhirnya mempengaruhi pula kualitas hidup manusia sebagai bagian dari ekosistem

tersebut.

Untuk itu dibutuhkan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak dalam rangka

menjaga agar kualitas lingkungan hidup tetap terjaga dengan baik. Pemerintah,

masyarakat maupun pihak swasta sebagai stake holder dari lingkungan hidup, harus

saling mendukung dan meningkatkan partisipasi dalam bekerja sama menjaga atau

memelihara kualitas lingkungan hidup. Bagi masyarakat, contoh bentuk partisipasi ini

antara lain dengan meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai,

karena sampah, selain bisa menyebabkan banjir, bisa pula menurunkan kualitas air

sungai karena pencemaran yang diakibatkan oleh sampah yang dibuang. Bagi

pengusaha (swasta) contoh bentuk partisipasi dan tanggung jawab ini antara lain

Page 6: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   2 

 

dengan mengolah dahulu air limbah yang dihasilkan oleh proses produksi sampai

memenuhi baku mutu sebelum kemudian dilepaskan ke lingkungan. Dan bagi

pemerintah sebagai regulator, bentuk tanggung jawab tersebut antara lain dengan

memberikan pelayanan yang baik melalui program kerja yang terencana.

Sebagai acuan dalam rangka melakukan pelayanan yang baik bagi kepentingan

masyarakat dalam bidang lingkungan hidup, maka perlu ditetapkan suatu standar

pelayanan minimal yang dilakukan oleh instansi pemerintah, dalam hal ini oleh Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini

diharapkan dapat memenuhi kewajiban minimal pemerintah dalam rangka menjaga

kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang menjadi hak dari masyarakat

Kabupaten Pemalang. Dengan penerapan dan pelaksanaan standar pelayanan

minimal, maka setidaknya kualitas atau mutu dari jenis-jenis atau parameter-perameter

paling mendasar dari lingkungan hidup dapat tercapai. Meskipun demikian, tentunya

diharapkan pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah dapat melebihi dari

standar minimal yang ditentukan.

Bersesuaian dengan semangat pemeliharaan kualitas lingkungan hidup dan

standar minimalnya sebagaimana disebutkan di atas, Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa

lingkungan hidup merupakan urusan wajib bagi Pemerintah Daerah dan dalam

penyelenggaraannya berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) yang

dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah (pusat). Pedoman

sebagaimana dimaksud telah ada dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), yaitu

Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Petunjuk teknis (Juknis) dari

pelaksanaan pedoman tersebut muncul dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan

Penetapan SPM serta Permendagri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Rencana

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Khusus untuk Bidang Lingkungan Hidup,

Peraturan turunan dari PP No. 65 Tahun 2005 adalah dalam bentuk Peraturan Menteri,

yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Page 7: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   3 

 

Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang sendiri telah menetapkan peraturan

Bidang Lingkungan Hidup dan Standar Pelayanan Minimalnya, yaitu Peraturan Daerah

Kabupaten Pemalang No. 15 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup di Kabupaten Pemalang serta Surat Keputusan Kepala Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, Nomor 660.1/304/KLH/2012 tentang

Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sektor

Lingkungan Hidup Tahun 2013 - 2017. Selain sebagai wujud dari kepedulian atau

perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang terhadap kualitas lingkungan

hidup, Penerbitan Peraturan Daerah dan Surat Keputusan tersebut adalah juga

merupakan perwujudan dari amanah dari Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa

lingkungan hidup merupakan urusan wajib bagi Pemerintah Daerah.

B. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang tentang Penerapan

dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup, dalam hal ini

dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, mengacu kepada

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota, serta Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 15 Tahun 2012

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Pemalang.

Kebijakan tersebut mewujud dalam bentuk penyelenggaraan pelayanan di

bidang lingkungan hidup sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal bidang lingkungan

hidup yang terdiri atas :

a. Pelayanan pencegahan pencemaran air;

b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak;

c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa; dan

Page 8: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   4 

 

d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Pelayanan pencegahan pencemaran air sebagaimana dimaksud, terdiri atas :

Indikator Standar Pelayanan Minimal yang menunjukkan prosentase jumlah

usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis

pencegahan pencemaran air;

Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100%; dan

Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

sebagaimana dimaksud, terdiri atas:

Indikator Standar Pelayanan Minimal yang menunjukkan prosentase jumlah

usaha dan/atau kegiatan penghasil emisi udara dari sumber tidak bergerak

yang mentaati memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan

pencemaran udara;

Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100%; dan

Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.

Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa sebagaimana dimaksud, terdiri atas:

Indikator Standar Pelayanan Minimal yang menunjukkan prosentase luasan

lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan

diinformasikan status kerusakannya;

Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100%; dan

Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud, terdiri

atas:

Indikator Standar Pelayanan Minimal yang menunjukkan prosentase jumlah

pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti;

Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 90%; dan

Page 9: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   5 

 

Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.

C. ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di

bidang Lingkungan Hidup yang mencakup 4 (empat) parameter dasar Lingkungan

Hidup, yaitu :

a. Pelayanan pencegahan pencemaran air;

b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak;

c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk

produksi biomassa; dan

d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,

maka Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang sebagai instansi yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaannya, telah membuat program kerja Penerapan

dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup.

Bentuk komitmen dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang untuk

melaksanakan program tersebut adalah dengan menyetujui penganggaran dari

program tersebut yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kabupaten Pemalang serta sumber dana lain untuk setiap tahunnya, serta

ditempatkannya sejumlah pegawai dan disediakannya sarana dan prasarana pada

Kantor Lingkungan Hidup untuk pelaksanaan program tersebut.

Page 10: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   6 

 

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

1. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan dasar yang diselenggarakan oleh Kantor Lingkungan Hidup

Kabupaten Pemalang yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal bidang

Lingkungan Hidup meliputi 4 (empat) jenis, yaitu :

a. Pelayanan pencegahan pencemaran air;

b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak;

c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa; dan

d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Pelayanan pencegahan pencemaran air sebagaimana dimaksud di atas,

merupakan bentuk pelayanan dari Pemerintah Daerah dalam rangka pencegahan

pencemaran air yang bisa ditimbulkan oleh sejumlah usaha dan/atau kegiatan. Fokus

terhadap usaha atau kegiatan ini telah sesuai dengan amanat Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008.

Upaya pencegahan pencemaran air yang bisa ditimbulkan oleh suatu

perusahaan atau kegiatan, meliputi 2 (dua) hal, pertama adalah ditaatinya persyaratan

secara administrasi oleh para pengusaha/perusahaan dalam hal lingkungan hidup,

dimana setiap usaha wajib memiliki izin lingkungan hidup. Izin lingkungan hidup hanya

bisa dikeluarkan atau diterbitkan oleh Kantor Lingkungan Hidup apabila suatu

perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan hidup melalui pengajuan

UKL-UPL. Dengan demikian, maka perusahaan yang tidak memiliki izin lingkungan

tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan usahanya sampai perusahaan tersebut

memiliki izin lingkungan.

Page 11: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   7 

 

Kedua adalah ditaatinya persyaratan secara teknis, dimana setiap perusahaan

yang berpotensi menimbulkan pencemaran air harus memiliki Instalasi Pengolahan Air

Limbah yang berkualitas baik, sehingga limbah yang dihasilkan diolah terlebih dahulu

sampai memenuhi baku mutu sebelum kemudian dilepas ke lingkungan (sungai).

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

sebagaimana dimaksud di atas, merupakan bentuk pelayanan dari Pemerintah Daerah

dalam rangka pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak yang bisa

ditimbulkan oleh sejumlah usaha dan/atau kegiatan. Fokus terhadap usaha atau

kegiatan ini telah sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 19 Tahun 2008.

Upaya pencegahan pencemaran udara yang bisa ditimbulkan oleh suatu

perusahaan atau kegiatan, meliputi 2 (dua) hal, pertama adalah ditaatinya persyaratan

secara administrasi oleh para pengusaha/perusahaan dalam hal lingkungan hidup,

dimana setiap usaha wajib memiliki izin pengoperasian peralatan yang dapat

menimbulkan emisi dari sumber tidak bergerak, sebagai contoh adalah incinerator. Izin

lingkungan hidup hanya bisa dikeluarkan atau diterbitkan apabila peralatan yang

dimaksud telah dimasukkan pula ke dalam dokumen Lingkungan Hidup yang akan

diajukan persetujuannya dalam bentuk UKL-UPL.

Kedua adalah ditaatinya persyaratan secara teknis, dimana setiap peralatan

yang digunakan perusahaan dan berpotensi menimbulkan pencemaran udara dari

sumber tidak bergerak, maka setiap peralatan tersebut hanya diperkenankan

beroperasi ketika emisi yang dihasilkannya memenuhi baku mutu emisi dari sumber

tidak bergerak. Apabila peralatan tersebut tidak dapat memenuhi baku mutu

sebaimana dipersyaratkan, maka peralatan tersebut tidak boleh dipergunakan oleh

suatu perusahaan karena akan mencemari lingkungan di sekitarnya.

Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa sebagaimana dimaksud di atas, merupakan bentuk pelayanan dari

Pemerintah Daerah dalam rangka kesiapan untuk memberikan informasi tentang status

kerusakan lahan dan/atau tanah yang diperuntukkan bagi produksi biomassa, sebagai

Page 12: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   8 

 

contoh adalah tanah yang diperuntukkan untuk hutan produksi dan tanah yang

diperuntukkan untuk sawah. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau

tanah yang difokuskan pada lahan dan/atau tanah produksi biomassa telah sesuai

dengan amanat Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008.

Upaya pelayanan informasi dititikberatkan pada inventarisasi jumlah lahan

dan/atau tanah yang diperuntukkan bagi produksi biomassa dan seberapa besar atau

seberapa banyak dari lahan tersebut yang berada dalam keadaan rusak, sehingga

mengurangi tingkat produktivitas biomassa yang dihasilkan.

Pelayanan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dalam hal adanya

dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud di

atas, merupakan bentuk pelayanan dari Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti

setiap laporan dari warga masyarakat yang berkaitan dengan adanya pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan.

Upaya pelayanan terhadap pengaduan masyarakat dititikberatkan pada

inventarisasi jumlah pengaduan dan tindak lanjut yang dilakukan oleh Kantor

Lingkungan Hidup terhadap setiap pengaduan tersebut.

2. Indikator dan Nilai SPM Bidang Lingkungan Hidup serta Batas Waktu Pencapaian SPM bidang Lingkungan Hidup secara Nasional

Secara Nasional Batas Waktu pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang

Lingkungan Hidup sesuai indikator untuk setiap parameter adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan pencegahan pencemaran air

Indikator Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan pencegahan

pencemaran air adalah berupa prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan

yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan

pencemaran air. Sebagai contoh, apabila di suatu daerah terdapat 20

(duapuluh) perusahaan, dari 20 (duapuluh) perusahaan itu 10 (sepuluh) di

antaranya telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis untuk

pencegahan pencemaran air, maka prosentase pelaksanaan pelayanan

yang telah dilakukan mencapai 10/20 = 50%. Apabila terdapat 15 (lima

Page 13: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   9 

 

belas yang telah memenuhi kedua persyaratan tersebut maka pelaksanaan

pelayanan yang telah dicapai adalah 15/20 = 75%.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008

mentargetkan prosentasi pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap

pada setiap tahun untuk masing-masing daerah, sampai akhirnya dicapai

angka 100% (seratus persen) pelaksanaan pelayanan pada akhir Tahun

2013. Artinya, pada akhir tahun 2013 semua perusahaan dan/atau kegiatan

yang berpotensi menimbulkan pencemaran air, telah memenuhi persyaratan

administrasi berupa dimilikinya rekomendasi dokumen lingkungan dan

persyaratan teknis berupa adanya instalasi pengolah air limbah dimana

keluaran dari IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu yang

diperkenankan.

b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Indikator Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan pencegahan

pencemaran udara dari sumber tidak bergerak adalah berupa prosentase

jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan

teknis terhadap pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak.

Sebagai contoh, apabila di suatu daerah terdapat 20 (duapuluh)

perusahaan, dari 20 (duapuluh) perusahaan itu 10 (sepuluh) di antaranya

telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis untuk pencegahan

pencemaran udara dari sumber tidak bergerak, maka prosentase

pelaksanaan pelayanan yang telah dilakukan mencapai 10/20 = 50%.

Apabila terdapat 15 (lima belas yang telah memenuhi kedua persyaratan

tersebut maka pelaksanaan pelayanan yang telah dicapai adalah 15/20 =

75%.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008

mentargetkan prosentasi pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap

pada setiap tahun untuk masing-masing daerah, sampai akhirnya dicapai

angka 100% (seratus persen) pelaksanaan pelayanan pada akhir Tahun

2013. Artinya, pada akhir tahun 2013 semua perusahaan dan/atau kegiatan

yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara dari sumber tidak

Page 14: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   10 

 

bergerak (contohnya incinerator), telah memenuhi persyaratan administrasi

berupa dimilikinya izin beroperasinya incinerator dan rekomendasi dokumen

lingkungan dan persyaratan teknis berupa dipenuhi-nya standar baku mutu

emisi yang dihasilkan dari setiap peralatan/sumber tidak bergerak yang

dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut.

c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa.

Indikator Standar Pelayanan Minimal untuk Pelayanan informasi status

kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa adalah berupa

prosentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang

telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya. Sebagai contoh,

apabila di suatu daerah terdapat seluas 100.000 (seratus ribu) Ha lahan

atau tanah yang diperuntukkan bagi produksi biomassa, dari 100.000

(seratus ribu) Ha tersebut telah berhasil diinventarisir atau dipantau seluas

75.000 (tujuh puluh lima ribu) Ha diantaranya, dan dari 75.000 Ha tersebut

diketahui 500 Ha diantaranya mengalami kerusakan lahan, maka informasi

yang bisa disampaikan oleh instansi lingkungan hidup di Pemda adalah 500

Ha dari 75.000 Ha mengalami kerusakan lahan, sedangkan 25.000 Ha

belum bisa diberikan informasi status kerusakannya.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor. 19 Tahun 2008

mentargetkan prosentasi pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap

pada setiap tahun untuk masing-masing daerah, sampai akhirnya dicapai

angka 100% (seratus persen) pelaksanaan pelayanan pada akhir Tahun

2013. Untuk contoh kasus di atas, maka pada akhir tahun 2013 luasan

100.000 Ha tersebut telah dipantau semua dan diketahui luasan kerusakan

dari seluas 100.000 Ha tersebut. Misalnya setelah dipantau untuk 25.000

Ha yang tadinya belum terpantau, diketahui tidak terdapat kerusakan lahan,

maka informasi yang bisa disampaikan adalah bahwa dari 100.000 Ha lahan

untuk produksi biomassa terdapat 500 Ha yang mengalami kerusakan.

Page 15: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   11 

 

d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Indikator Standar Pelayanan Minimal untuk Pelayanan tindak lanjut

pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh, apabila di suatu daerah

terdapat 20 (dua puluh) pengaduan masyarakat berkaitan pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan, 10 kasus diantaranya berhasil

ditindaklanjuti oleh instansi lingkungan hidup Pemda, berarti pencapaian

pelayanan pada tahun bersangkutan adalah 10/20 = 50%.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008

mentargetkan prosentasi pencapaian tersebut dilakukan secara bertahap

pada setiap tahun untuk masing-masing daerah, sampai akhirnya dicapai

angka 90% (Sembilan puluh persen) pelaksanaan pelayanan pada akhir

Tahun 2013. Untuk contoh kasus di atas, apabila pada tahun 2013 terdapat

pengaduan sebanyak 20 pengaduan, maka pada tahun 2013 dan tahun-

tahun berikutnya minimal ditindaklanjuti sebanyak 90% dari jumlah

pengaduan tersebut. Dalam contoh di atas maka jumlah pengaduan yang

ditindaklanjuti minimal mencapai 90% dari 20 pengaduan, yaitu 18

pengaduan.

3. Target Pencapaian SPM oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dan Realisasinya

Sejalan dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota, sebagaimana disampaikan di atas. Maka Pemerintah Kabupaten

Pemalang melalui Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang harus menetapkan

target-target pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup

sebagai berikut:

a. Pada akhir Tahun 2013, diharapkan tercapai pelayanan pencegahan

terhadap pencemaran air oleh perusahaan-perusahaan yang ada di

Page 16: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   12 

 

Kabupaten Pemalang sampai 100%. Artinya semua perusahaan yang

beroperasi di wilayah Kabupaten Pemalang dan mempunyai potensi untuk

menimbulkan pencemaran air wajib telah memiliki rekomendasi dokumen

lingkungan serta semuanya telah memiliki program pengelolaan pencegahan

pencemaran yang bisa ditimbulkan oleh limbah cair yang dihasilkannya.

Apabila ada perusahaan yang belum memiliki rekomendasi dokumen

lingkungan dan limbah yang dihasilkan belum memenuhi persyaratan baku

mutu maka operasinya harus dihentikan sampai persyaratan administratif

dan teknis tersebut dipenuhi. Untuk tahun-tahun berikutnya maka target akan

sama dengan target pencapaian tahun 2013. Penentuan target sejumlah 36

titik pada awal penentuan target (2009) termasuk di dalamnya adalah 5 jenis

usaha dan/atau kegiatan wajib pantau yaitu, industri, hotel, rumah makan,

domestik dan Rumah Sakit.

Pada Tahun 2013 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang telah

meraih pencapaian sebesar 100%, artinya dari 5 jenis usaha/kegiatan yang

diawasi di wilayah Kabupaten Pemalang terdapat 5 jenis usaha/kegiatan

yang telah memiliki rekomendasi dokumen lingkungan dari Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang dan limbah cair yang dibuang ke

lingkungan telah sesuai dengan baku mutu.

b. Pada akhir Tahun 2013, diharapkan tercapai pelayanan pencegahan

terhadap pencemaran udara dari sumber emisi tidak bergerak oleh

perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Pemalang sampai 100%.

Artinya semua perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pemalang

dan mempunyai potensi untuk menimbulkan pencemaran udara dari

peralatan atau sumber tidak bergerak wajib yang dimilikinya telah memiliki

rekomendasi dokumen lingkungan dan emisi yang dihasilkannya memenuhi

standar/baku mutu emisi sumber tidak bergerak. Untuk tahun-tahun

berikutnya maka target akan sama dengan target pencapaian tahun 2013.

Pada Tahun 2013 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang telah

meraih pencapaian sebesar 100%, artinya dari 3 Perusahaan yang

Page 17: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   13 

 

beroperasi di wilayah Kabupaten Pemalang terdapat 3 Perusahaan yang

telah memiliki rekomendasi dokumen lingkungan dari Kantor Lingkungan

Hidup Kabupaten Pemalang dan emisi yang dibuang ke lingkungan telah

sesuai dengan baku mutu.

c. Pada akhir Tahun 2013, diharapkan tercapai cakupan inventarisasi status

kerusakan lahan sebanyak 100% dari luas lahan 89.907,4 Ha yang

diperuntukkan bagi produksi biomassa (sawah, kebun, hutan produksi, dll).

Untuk tahun-tahun berikutnya maka target akan sama dengan target

pencapaian tahun 2013.

Pada Tahun 2013 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang telah

meraih pencapaian sebesar 65,19 %, artinya dari lahan di 89.907,4 ha yang

diperuntukkan bagi produksi biomassa sudah diambil sampling 58.607,74 ha.

d. Pada akhir Tahun 2013, diharapkan tercapai tindak lanjut terhadap

pengaduan masyarakat berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan

lingkungan sampai 100% dari jumlah pengaduan yang masuk. Untuk tahun-

tahun berikutnya maka target akan sama dengan target pencapaian tahun

2013.

Pada Tahun 2013 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang telah

meraih pencapaian sebesar 100%, artinya tidak ada Pengaduan masyarakat

yang masuk.

Secara garis besar target dari Program Penerapan dan Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang sejak tahun

2009 sampai dengan Tahun 2013 untuk 4 (empat) parameter dasar adalah sebagai

berikut :

Page 18: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   14 

 

Tabel 2.1. Target Penerapan dan Pencapaian SPM bidang Lingkungan Hidup

Kabupaten Pemalang

No Jenis Pelayanan Pencapaian

Target (sesuai Permen)

Ketepatan pencapaian target Keterangan

Sesuai Tdk Sesuai 1.

Pencegahan pencemaran air

2009: 20% X 2010: 40% X 2011: 60% X 2012: 80% X 2013: 100% X

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

2009: 20% X 2010: 40% X 2011: 60% X 2012: 80% X 2013: 100% X pengujian di

4 lokasi : industri, perumahan, kawasan komersial dan padat lalu lintas

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa

2009: 20% X 2010: 40% X 2011: 60% X 2012: 80% X 2013: 100% X Pengujian

kualitas tanah di 60 titik lokasi.

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

2009: 50% X 2010: 60% X 2011: 70% X 2012: 80% X 2013: 90% X

4. Alokasi Anggaran Penerapan dan Pencapaian SPM Kabupaten Pemalang

Alokasi Anggaran Penerapan dan Pencapaian SPM Kabupaten Pemalang

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pemalang

dengan besaran setiap tahunnya sebagai berikut :

Page 19: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   15 

 

Tabel 2.2. Alokasi Anggaran Program Penerapan dan Pencapaian SPM

Bidang Lingkungan Hidup Kab. Pemalang Tahun 2013

No Jenis Pelayanan APBD Sumber Lain

(DAK) Ket.

Ada Jumlah (Rp)

Ada Jumlah (Rp)

1.

Pencegahan pencemaran air

X 19.900.000 -- -- Pengujian Kualitas air 25 titik

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

X 7.800.000 X 110.000.000 Pengadaan alat : 1. satu unit HVAS (High Volume Air Sampler). 2. Peralatan pendukung sampling udara (impinger set,Anemometer, Hidrometer dan Thermometer).

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa

X 67.300.000 __ __ Melakukan uji kualitas tanah di 60 titik lokasi

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

-- -- -- -- Belum dianggarkan secara khusus

Page 20: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   16 

 

5. Dukungan Personil

Personil untuk melaksanakan program Penerapan dan Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup adalah 6 orang dengan latar belakang

pendidikan dan/atau pelatihan masing-masing sebagai berikut :

Tabel 2.3. Dukungan Personil Program Penerapan dan Pencapaian SPM

Bidang Lingkungan Hidup Kab. Pemalang

No Jenis Pelayanan

Sumber Daya Manusia Unit Tupoksi Pendidikan PNS/Non

PNS Lain nya

1 Pencegahan Pencemaran Air

S-1 Kimia/ S-2 Ilmu Lingkungan

PNS - Seksi ANDAL - Laboratorium lingkungan

Memantau kualitas air

S-1 Kimia Non PNS S-1 Teknik Lingkungan

PNS - Seksi PPL (Pengendalian dan Pengelolaan LImbah

Menginventarisasi industri/usaha yang berpotensi mencemari lingkungan

2 Pencegahan Pencemaran Udara

S-1 Teknik Lingkungan

PNS - Seksi ANDAL Memantau kualitas udara

3 Pelayanan informasi kerusakan lahan/ tanah pada lahan peruntukkan produksi biomassa

S-1 Biologi Lingkungan/S-2 Ekonomi Pembangunan

PNS -Seksi ANDAL Memantau kualitas tanah

4 Pelayanan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat

S-1 Pertanian/ S-2 Administrasi Pembangunan

PNS KLH Memberikan solusi terhadap pengaduan masyarakat.

6. Permasalahan dan Solusi

Dalam prosesnya, pelaksanaan program Penerapan dan pencapaian standar

pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup menghadapi beberapa persoalan,

antara lain :

Kurangnya SDM/personil baik secara kualitas maupun kuantitas

Anggaran yang masih perlu ditingkatkan

Page 21: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   17 

 

Sarana dan Pra sarana yang masih perlu ditambah

Solusi untuk permasalahan yang muncul di atas adalah :

Peningkatan pengetahuan dan skill SDM melalui Diklat (pendidikan dan

pelatihan)

Penambahan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan

Penambahan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan

7. Sinkronisasi Pelaksanaan SPM

Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penerapan dan pencapaian standar

pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup maka diperlukan adanya

sinkronisasi baik dalam pelaksanaan program maupun penganggaran antara

pemerintah Kabupaten Pemalang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan/atau

instansi terkait lainnya. Beberapa sinkronisasi yang dilakukan antara lain adalah :

Tabel 2.4. Sinkronisasi Pelaksanaan Program Penerapan dan Pencapaian SPM

Bidang Lingkungan Hidup Kab. Pemalang

No Jenis Pelayanan Sinkronisasi Kerjasama Ket

1.

Pencegahan pencemaran air Pemanfaatan Laboratorium

-- --

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

-- X Dengan Hiperkes Semarang

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomass

-- X Laborato-rium ilmu tanah Fak. Pertanian Universitas Sebelas Maret-Surakarta

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

-- Koordinasi dengan instansi terkait dan BLH Prov. Jateng

Page 22: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   18 

 

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Program-program Kegiatan yang disusun oleh Kantor Lingkungan Hidup dalam

rangka Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

Lingkungan Hidup pada Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Program dan Kegiatan Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Kab. Pemalang Tahun 2013

No Jenis Pelayanan Program dan Kegiatan

Kesesuaian program dan kegiatan dengan

RP-SPM Ket

Sesuai Tdk Sesuai 1.

Pencegahan pencemaran air

- Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

- Kegiatan : 1. pengembangan teknologi pengolahan persampahan 2. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

- Program Pengendalian pencemaran dan Perusakan lingkungan hidup

- kegiatan : Pemantauan Kualitas Lingkungan

X

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

- Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup - kegiatan : Pemantauan Kualitas Lingkungan

X

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomass

Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup - kegiatan : Pemantauan

X

Page 23: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   19 

 

Kualitas Lingkungan

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup - kegiatan : Pemantauan Kualitas Lingkungan

X

Page 24: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   20 

 

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan

yaitu:

1. Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup meliputi 4 (empat) hal

sebagai berikut :

a. Pelayanan pencegahan pencemaran air oleh suatu usaha dan kegiatan

b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak oleh

suatu usaha dan kegiatan

c. Pelayanan informasi kerusakan lahan untuk lahan yang diperuntukkan bagi

produksi biomassa

d. Pelayanan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat berkenaan

dengan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

2. Target Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

Lingkungan Hidup secara nasional adalah :

a. Penerapan dan pencapaian pelayanan pencegahan pencemaran air oleh

suatu usaha dan kegiatan sebesar 100% pada akhir Tahun 2013, demikian

pula untuk tahun-tahun berikutnya.

b. Penerapan dan pencapaian pelayanan pencegahan pencemaran udara dari

sumber tidak bergerak oleh suatu usaha dan kegiatan sebesar 100% pada

akhir Tahun 2013, demikian pula untuk tahun-tahun berikutnya.

c. Penerapan dan pencapaian pelayanan informasi kerusakan lahan untuk

lahan yang diperuntukkan bagi produksi biomassa mencapai 100% pada

akhir Tahun 2013, demikian pula untuk tahun-tahun berikutnya.

d. Penerapan dan pencapaian pelayanan tindak lanjut terhadap pengaduan

masyarakat berkenaan dengan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

Page 25: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   21 

 

hidup sebesar 90% pada akhir Tahun 2013, demikian pula untuk tahun-

tahun berikutnya.

3. Target dan Realisasi Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang pada Tahun 2013

adalah :

a. Penerapan dan pencapaian pelayanan pencegahan pencemaran air oleh

suatu usaha dan kegiatan sebesar 100%, yaitu 5 usaha/kegiatan dari

5 jenis usaha/kegiatan yang terdapat di Kabupaten Pemalang yang mentaati

persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air.

b. Penerapan dan pencapaian pelayanan pencegahan pencemaran udara dari

sumber tidak bergerak oleh suatu usaha dan kegiatan sebesar 100 %, yaitu

3 perusahaan dari 3 perusahaan yang terdapat di Kabupaten Pemalang.

c. Penerapan dan pencapaian pelayanan informasi kerusakan lahan untuk

lahan yang diperuntukkan bagi produksi biomassa mencapai 65,19 %, yaitu

58.607,74 ha dari 89.907,74 ha yang diperuntukkan bagi produksi

biomassa.

d. Penerapan dan pencapaian pelayanan tindak lanjut terhadap pengaduan

masyarakat berkenaan dengan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

hidup sebesar 100 %, yaitu adanya tindaklanjut dari 1 pengaduan yang

masuk.

4. Masih terdapat beberapa permasalahan dalam rangka Penerapan dan

Pencapaian SPM bidang lingkungan hidup Kabupaten Pemalang, yaitu :

a. Kualitas dan Kuantitas personil yang masih kurang

b. Besar anggaran program yang masih kurang

c. Sarana dan Prasarana yang masih kurang

B. SARAN

Adapun saran-saran yang bisa diberikan dari uraian-uraian laporan penerapan

dan pencapaian SPM bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang adalah sebagai

berikut:

Page 26: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   22 

 

1. Agar program Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang

Lingkungan Hidup yang terdiri dari 4 empat parameter/aspek yang merupakan

hak masyarakat Kabupaten Pemalang, menjadi prioritas utama bagi Kantor

Lingkungan Hidup untuk dilaksanakan.

2. Agar target penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal bidang

lingkungan hidup Kabupaten Pemalang disesuaikan dengan target pencapaian

secara nasional, yaitu 100% pada akhir Tahun 2013 (dan tahun-tahun

berikutnya) untuk :

a. Pelayanan pencemaran air;

b. Pelayanan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak; dan

c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan pada lahan yang diperuntukkan

bagi produksi biomassa,

serta 90% untuk tindak lanjut pengaduan masyarakat berkaitan dengan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

3. Agar berbagai permasalahan dalam Penerapan dan Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang Lingkungan Hidup ditindaklanjuti secara

komprehensif yaitu berupa :

a. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM/personil

b. Penyesuaian besar anggaran di dalam APBD Kab. Pemalang

c. Penambahan sarana dan prasarana

Page 27: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Laporan Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup

Tahun 2013

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang   23 

 

LAMPIRAN

1. LAPORAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN

PEMALANG TAHUN 2013

2. DATA-DATA LAIN :

a. RP-SPM bidang Lingkungan Hidup

b. SK Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Nomor

660.1/304/KLH/2012 tentang Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sektor Lingkungan Hidup

Page 28: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

LAMPIRAN I LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) 

BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013 

 1. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR 

a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air  (data dilampirkan)  : 921 

usaha kecil/menengah 

b. Prioritas  Jenis  usaha  dan/atau  kegiatan  yang  akan  dipantau,  (minimal  5  usaha  dan/atau 

kegiatan) 

 Tabel 1. Daftar kegiatan dan/usaha yang dipantau 

NO NAMA 

USAHA/KEGIATAN JENIS 

USAHA/KEGIATAN LOKASI 

USAHA/KEGIATAN TARGET TAHUN PEMANTAUAN 

(1)  (2)  (3)  (4) 2009  2010  2011  2012 2013

(5) 1.  UKM milik Pak 

Slamet Industri tahu  Desa 

Randudongkal V  V  V  V  V 

2.  Klaster industri  ATBM 

Pewarnaan Sarung Goyor 

Desa  Wanarejan Utara, Kecamatan Taman. 

V  V  V  V  V 

3.  Penyulingan minyak daun cengkeh milik Bpk. Soleh 

Industri Penyulingan 

Desa Walangsanga, Kecamatan Pulosari

_  V  V  V  V 

4.  Rumah Sakit Umum M. Ashari  

Pelayanan Kesehatan 

Jln. Jend. Gatot Subroto, Pemalang. 

_  V  V  V  V 

5.  Hotel  Kencana   Jasa penginapan  Jln. Kenanga Pemalang 

_  V  V  V  V 

                    

Page 29: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

     

Page 30: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

c. Format Laporan Tabel 2. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Air Limbah bagi 5 (lima) kegiatan dan/usaha 

No Usaha 

/Kegiatan Persyaratan 

Adm 

Status (Ada/Tid

ak) 

Persyaratan teknis 

(Kepmen LH 51/95 Ps 6) 

Status (Ada/    Tidak) 

Para meter* 

BM Thn 2009 

Kesim‐pulan  Thn. 2009 

Thn. 2010 

Kesim‐pulan  Thn. 2010 

Thn. 2011 

Kesim‐pulan  

Thn. 2011 

1 UKM milik Pak Slamet 

SPPL

Tidak Ada

Melakukan pengelolaan limbah cair (IPAL)

Ada

BOD5 COD TSS

150 275 100

410 500 1635

Tidak baik (melebihi BM)

155 290 287

Tidak baik (melebihi BM)

> 200 285 391

Tidak baik (melebihi BM)

2 Klaster industri  ATBM 

UKL-UPL

Ada

Melakukan pengelolaan limbah cair (IPAL)

Ada

BOD5 COD TSS

60 150 50

138,2 388 65

Tidak baik (melebihi BM)

40 175 125

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

42 156 195

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

3 Penyulingan minyak daun cengkeh milik Bpk. Soleh 

SPPL

Ada

Melakukan pengelolaan limbah cair (IPAL)

Ada

BOD5 COD TSS

50 100 100

Tidak dilaku-kan pengu-jian

-- Tidak dilakukan pengujian

-- Tidak dilakukan pengujian

--

4 Rumah Sakit Umum dr. M. Ashari  

UKL-UPL

Ada

Melakukan pengelolaan limbah cair (IPAL)

Ada

BOD5 COD TSS

30 80 30

Tidak dilaku-kan pengu-jian

-- Tidak dilakukan pengujian

-- 2 8 18

Baik (memenuhi BM)

5 Hotel  Kencana  

UKL-UPL

Ada

Melakukan pengelolaan limbah cair (IPAL)

Ada Catatan : pada limbah dapur-nya berupa oil trap

BOD5 COD TSS

30 50 50

Tidak dilaku-kan pengu-jian

-- Tidak dilakukan pengujian

-- Tidak dilakukan pengujian

--

*Parameter disesuaikan dengan jenis usaha/kegiatan dan berdasarkan PUU yang berlaku    

Page 31: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

…….. lanjutan ( c. Format Laporan )  

No Usaha 

/Kegiatan Para 

meter* BM 

Thn 2012 

Kesim‐pulan  Thn. 2012 

Thn. 2013 

Kesim‐pulan  Thn. 2013 

Keterangan 

1 UKM milik Pak Slamet 

BOD5 COD TSS

150 275 100

Tidak dilaku-kan pengu-jian

-- 130 394 198

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

- Parameter yang

dicantumkan di tabel ini hanya 3 (tiga) komponen inti yaitu BOD5, COD dan TSS.

- Detail parameter setiap uji air limbahnya dibahas di bawah tabel.

2 Klaster industri  ATBM 

BOD5 COD TSS

60 150 50

Tidak dilaku-kan pengu-jian

-- 14 644,3 630

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

3 Penyulingan minyak daun cengkeh milik Bpk. Soleh 

BOD5 COD TSS

50 100 100

80 131 60

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

80 131 60

Kurang baik (Sebagian melebihi BM)

4 Rumah Sakit Umum dr. M. Ashari  

BOD5 COD TSS

30 80 30

11,1 24 3

Baik (memenu-hi BM)

6,1 12,8 4

Baik (memenu-hi BM)

5 Hotel  Kencana  

BOD5 COD TSS

30 50 50

27 45 42

Baik (memenu-hi BM)

27 42 37,4

Baik (memenu-hi BM)

*Parameter disesuaikan dengan jenis usaha/kegiatan dan berdasarkan PUU yang berlaku 

Page 32: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 

     ANALISIS HASIL UJI LABORATORIUM  

1. UKM milik Pak Slamet 

      Tahun 2009 : 

Industri  kecil  pembuatan  tahu  milik  Bapak  Slamet  Desa  Randudongkal  Kecamatan 

Randudongkal. 

Tabel 3. Hasil uji laboratorium kualitas air limbah industri tahu tahun 2009. 

Parameter  Hasil  Baku Mutu  

(Perda Prov Jateng no 10/2004) 

Keterangan 

Suhu  61,7oC  38oC  melebihi 

pH  4,89  6,0 ‐9,0  melebihi  

BOD 5  410  150  melebihi 

COD  500  275  melebihi 

Kekeruhan  1635  ‐  ‐ 

 

Industri  tahu  milik  Bapak  Slamet  berada  ditengah  pemukiman  penduduk,  dan  di 

lingkungannya ada beberapa usaha sejenis. Limbah masih berada diatas baku mutu hal ini 

disebabkan  karena  limbah  tidak  melalui  proses  pengolahan  sebelum  dibuang  ke 

lingkungan.  Pada  tahun  2009,  Kantor  Lingkungan  Hidup  Kabupaten  Pemalang  telah 

membangun  IPAL  secara  komunal  sehingga  diharapkan  kondisi  lingkungan  terjaga  dari 

pencemaran  limbah  tahu.    Kelebihan  lain,  gas  methane  yang  dihasilkan  juga  dapat 

dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor dan lampu.  

 

 

 

 

Page 33: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 

Gambar 1. Industri  kecil  yang  memproduksi tahu milik Bapak Slamet Desa Randudongkal  

  

Gambar 2. Pengujian kualitas limbah cair di laboratorium Kantor Lingkungan Hidup                       Kabupaten Pemalang 

Tahun 2010 : 

1. Jenis Sampel  : Industri tahu   Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : Slamet, Desa Randudongkal 

Tabel 4. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri tahu tahun 2010 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  5.06  6,0‐9,0

2  Suhu  66.8  38 °C Potensiometri 

3  BOD5  155  150 Mg/L Spektrofotometri 

Page 34: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

4  COD  290  275 Mg/L Spektrofotometri 

5  TSS  287  100 Mg/L Gravimetri 

6  Debit Maksimum    20 m3 / ton kedelai

 

Lokasi industri tahu milik bpk Slamet berada di tengah pemukiman. Dari hasil pengujian semua 

parameter yang diujikan melebihi ambang batas sesuai perda Prov. Jateng No.10 tahun 2004. 

parameter  yang  tinggi  dihasilkan  oleh  bahan  baku  industri  yang mengandung  nilai  protein 

relative  tinggi  serta  proses  pemasakan  selam  proses  produksi,  untuk mengurangi  cemaran 

lingkungan  yang  disebabkan  oleh  industri  tersebut  maka  disarankan  untuk  dilakukan 

pengoperasian  instalasi  pengolahan  air  limbah  (IPAL)  yang  sudah  ada  supaya  pengolahan 

limbah sebelum dibuang ke perairan bisa optimal dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai 

perda Prov. Jateng No. 10 tahun 2004. 

Tahun 2011 : 

Jenis Sampel  : Industri tahu 

  Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling        : Slamet, Desa Randudongkal 

Tabel 5. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri tahu tahun 2011 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  7.79  6,0‐9,0

2  Suhu  42.5  38 °C Potensiometri 

3  BOD5  >200  150 Mg/L Spektrofotometri 

4  COD  285  275 Mg/L Spektrofotometri 

5  TSS  391  100 Mg/L Gravimetri 

6  Debit Maksimum    20 m3 / ton kedelai

 

 

Page 35: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Lokasi industri tahu milik bpk Slamet berada di tengah pemukiman. Dari hasil pengujian semua 

parameter yang diujikan melebihi ambang batas sesuai perda Prov. Jateng No.10 tahun 2004. 

parameter  yang  tinggi  dihasilkan  oleh  bahan  baku  industri  yang mengandung  nilai  protein 

relative  tinggi  serta  proses  pemasakan  selama proses  produksi,  untuk mengurangi  cemaran 

lingkungan  yang  disebabkan  oleh  industri  tersebut  maka  disarankan  untuk  dilakukan 

pengoperasian  instalasi  pengolahan  air  limbah  (IPAL)  yang  sudah  ada  supaya  pengolahan 

limbah sebelum dibuang ke perairan bisa optimal dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai 

perda Prov. Jateng No. 10 tahun 2004. 

 

Tahun 2013 : 

1 Jenis Sampel  : Industri tahu 

  Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling   : Slamet, Desa Randudongkal 

Tabel  6. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri tahu tahun 2013 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  4.5  6,0‐9,0

2  Suhu  80  38 °C Potensiometri 

3  BOD5  130  150 Mg/L Spektrofotometri 

4  COD  394  275 Mg/L Spektrofotometri 

5  TSS  198  100 Mg/L Gravimetri 

6  Debit Maksimum    20 m3 / ton kedelai

 

Lokasi  industri  tahu milik  bpk  Slamet  berada  di  tengah  pemukiman  Desa  Randudongkal 

dengan koordinat S : 07°06’349”dan E : 109°19’691”. Dari hasil pengujian semua parameter yang 

diujikan melebihi  ambang  batas  sesuai  perda  Prov.  Jateng No.10  tahun  2004.  parameter  yang 

tinggi  dihasilkan  oleh  bahan  baku  industri  yang mengandung  nilai  protein  relative  tinggi  serta 

Page 36: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

proses  pemasakan  selam  proses  produksi,  untuk  mengurangi  cemaran  lingkungan  yang 

disebabkan  oleh  industri  tersebut  maka  disarankan  untuk  dilakukan  pengoperasian  instalasi 

pengolahan  air  limbah  (IPAL)  yang  sudah  ada  supaya  pengolahan  limbah  sebelum  dibuang  ke 

perairan  bisa  optimal  dan  tidak melebihi  ambang  baku mutu  sesuai  perda  Prov.  Jateng No.  10 

tahun 2004. 

 

Gambar  3. Pengambilan sampling air limbah tahu 

2.  Klaster industri  ATBM 

Tahun 2009 

          Tabel  7. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri ATBM tahun 2009 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Perda 

Prov. Jateng No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  12,1*  6,0‐9,0    

 

2  Suhu  39,1*  38  °C Potensiometri 

 

3  BOD5  138,2*  60 Mg/L Spektrofotometri 

Page 37: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

4  COD  388*  150  Mg/L Spektrofotometri 

 

5  TSS  65*  50 Mg/L

6 Minyak dan Lemak 

‐  3  Mg/L Spektrofotometri 

 

7  Fenol Total  0,462  0,5 Mg/L Spektrofotometri 

 

8 Khrom total (Cr) 

‐  1,0 Mg/L Spektrofotometri 

 

9 Amoniak total (NH3‐N) 

8,6*  8,0 Mg/L Spektrofotometri 

 

10  Sulfida  1,25*  0,3 Mg/L Spektrofotometri 

 

 

Lokasi  industri  tekstil Bapak Ahmad berada di  lingkungan pemukiman di Desa Wanarejan 

(belakang  Balai  Desa  Wanarejan).    Limbah  cair  yang  terbanyak  dihasilkan  dari  proses 

pewarnaan.    COD,  BOD5,  pH,  suhu.  TSS,  amoniak  total  dan    kandungan  sulfit  yang 

dihasilkan melebihi ambang batas sesuai Perda Prov. Jateng No.10/2004. Limbah cair yang 

dihasilkan belum melalui proses pengolahan, dan langsung dibuang ke badan air . 

 

 

 

 

 

 

Page 38: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tahun 2010 

1. Jenis Sampel  : ATBM (outlet) 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : Sultoni, Wanarejan Utara Kab. Pemalang 

          Tabel  8. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri ATBM tahun 2010 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  10,6*  6,0‐9,0

2  Suhu  69,1*  38 °C Potensiometri 

3  BOD5  40  60 Mg/L Spektrofotometri

4  COD  175*  150 Mg/L Spektrofotometri

5  TSS  125*  50 Mg/L

6  Minyak dan Lemak ‐  3 Mg/L Spektrofotometri

7  Fenol Total  ‐  0,5 Mg/L Spektrofotometri

8  Khrom total (Cr)  > 1,0  1,0 Mg/L Spektrofotometri

9  Amoniak total (NH3‐N)  ‐  8,0 Mg/L Spektrofotometri

10  Sulfida > 0,8* 

 0,3 

Mg/LSpektrofotometri 

11  Debit Maksimum    100 m3 / ton bahan baku 

 

Lokasi industri ATBM milik Sultoni berada di tengah lingkungan pemukiman. Limbah cair yang 

terbanyak dihasilkan dari proses pencucian kain dasar,dan pewarnaan. Dari hasil pengujian 

limbah cair di  industri tekstile dan batik Sultoni   memiliki kandungan   temperatur, pH, BOD, 

COD dan Sulfida   yang relative  tinggi dan melebihi ambang batas sesuai perda Prov.  Jateng 

No.10  tahun  2004.  temperatur  yang  tinggi  disebabkan  oleh  proses  perebusan  pada  saat 

pewarnaan  sedangkan  Nilai  pH,  COD,  TSS  dan  Sulfida  yang  tinggi  disebabkan  oleh  zat  

Page 39: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

pewarnaan  yang  digunakan  oleh  industri  tersebut,  untuk mengurangi  cemaran  lingkungan 

yang disebabkan oleh industri tersebut maka disarankan untuk dilakukan pengolahan limbah 

sebelum dibuang ke perairan. 

 

Tahun 2011 

2. Jenis Sampel  : ATBM (outlet) 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : Sultoni, Wanarejan Utara Kab. Pemalang 

       Tabel  9. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri ATBM tahun 2011 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  9.2  6,0‐9,0

2  Suhu  39  38 °C Potensiometri 

3  BOD5  42  60 Mg/L Spektrofotometri

4  COD  156  150 Mg/L Spektrofotometri

5  TSS  195  50 Mg/L

6  Minyak dan Lemak ‐  3 Mg/L Spektrofotometri

7  Fenol Total  ‐  0,5 Mg/L Spektrofotometri

8  Khrom total (Cr)  > 1,0  1,0 Mg/L Spektrofotometri

9  Amoniak total (NH3‐N)  ‐  8,0 Mg/L Spektrofotometri

10  Sulfida > 0,8 

 0,3 

Mg/LSpektrofotometri 

11  Debit Maksimum    100 m3 / ton bahan baku 

 

 

Page 40: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Lokasi industri ATBM milik Sultoni berada di tengah lingkungan pemukiman. Limbah cair yang 

terbanyak dihasilkan dari proses pencucian kain dasar,dan pewarnaan. Dari hasil pengujian 

limbah cair di  industri tekstile dan batik Sultoni   memiliki kandungan   temperatur, pH, BOD, 

COD dan Sulfida   yang relative  tinggi dan melebihi ambang batas sesuai perda Prov.  Jateng 

No.10  tahun  2004.  temperatur  yang  tinggi  disebabkan  oleh  proses  perebusan  pada  saat 

pewarnaan  sedangkan  Nilai  pH,  COD,  TSS  dan  Sulfida  yang  tinggi  disebabkan  oleh  zat  

pewarnaan  yang  digunakan  oleh  industri  tersebut,  untuk mengurangi  cemaran  lingkungan 

yang disebabkan oleh industri tersebut maka disarankan untuk dilakukan pengolahan limbah 

sebelum dibuang ke perairan. 

 

 

Tahun 2013 

3. Jenis Sampel  : Air Limbah di industri pewarnaan Sarung Goyor(outlet) 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling   : Bapak Sonhaji, Dusun Slatri, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan 

Taman, Kebaupaten Pemalang 

       Tabel  10. Hasil Uji Laboratorium kualitas air limbah industri pewarnaan sarung goyor tahun 2013 

No  Parameter  Hasil 

Baku MutuAir Limbah Industri 

Tekstil dan Batik 

SatuanMetode Analisa 

Acuan Metode 

1  Temperatur  31,0  38  °C  Termometer SNI 06‐6989.23‐

2005 

2  BOD5  14  60  Mg/L  Winkler SNI 6989.72:2009 

3  COD  644,3  150  Mg/L Titrimetri refluks tertutup 

SNI 6989.73:2009 

4  TSS  630  50 Mg/L Gravimetri SNI 06‐6989.3‐

Page 41: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

2004 

5  Fenol Total  0,58  0,5  Mg/L Spektrofotometri 

SNI 06‐6989.21‐2004 

6  Khrom total (Cr)  3,0 1,0 Mg/L Spektrofoto

metri IK ALAT 

7 Amoniak total (NH3‐N) 

0,17  8,0 Mg/L Spektrofoto

metri SNI 06‐6989.30.2005 

8 Sulfida (sebagai S) 

4,80  0,3 Mg/L Spektrofotometri 

IK ALAT 

9  Minyak dan lemak  6,80  3,0 Mg/L

Gravimetri SNI 06‐6989.10‐2004 

10  pH  9,0  6,0‐9,0 ‐ pH meter

 

SNI 06‐6989.11‐2004 

 

Lokasi  Pengambilan  sampel Air  Limbah  di  Industri  Pewarnaan  Sarung Goyor  Bapak  Sonhaji, 

Dusun Slatri, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kebaupaten Pemalang di Koordinat S : 

06⁰53’29,2” dan  E  : 109⁰24’09,5”  . Parameter  yang  tidak memenuhi Baku Mutu Air  Limbah 

Industri Tekstil dan Batik berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 

2012 tentang Baku Mutu Air Limbah tentang Perubahan atas Pertaturan Daerah Provinsi Jawa 

Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah (Lampiran I No.32 tentang Baku 

Mutu Air Limbah  Indutri Tekstil dan Batik  ) adalah  : COD, TSS, Fenol Total, Khrom Total  (Cr), 

Sulfida (sebagai S), Minyak dan Lemak. Kondisi Lingkungan: 

a. Cuaca  : Cerah b. Warna Air  : Berwarna c. Bau Air  : Berbau 

Page 42: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

     Gambar  4. Pengambilan sampel air limbah industri ATBM di Desa Wanarejan Utara                Kecamatan Taman 

3.  Penyulingan minyak daun cengkeh milik Bapak Soleh 

     Tahun 2012 

Jenis Sampel  : Industri penyulingan minyak daun cengkeh 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : I.    Walangsanga, Abdullah : 5 Juli 2012 (11.22WIB) 

II.   Walangsanga, Soleh : 5 Juli 2012 (12.10 WIB) III. Karangsari, Yatin : 5 Juli 2012 (12.35 WIB)  

     Tabel 11.  Hasil uji laboratorium kualitas air limbah industri penyulingan minyak daun cengkeh                         Tahun 2012  

No  Parameter 

Hasil Baku Mutu 

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012 

Satuan I  II  III 

  FISIKA    ‐ 

1  Temperatur  28.2  29. 36.1 38 °C 

2  TDS  62  114 85 2000 Mg/L 

3  TSS  30  60 47 100 Mg/L 

Page 43: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  KIMIA     

1  pH  5.6  5.9 5.8 6.0‐9.0 ‐ 

2  Besi  (Fe)  <0.02 <0.02 <0.02 5 Mg/L 

3  Mangan (Mn) <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

4  Barium (Ba)  <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

5  Tembaga (Cu) <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

6  Seng (Zn)  <0.02 <0.02 <0.02 5 Mg/L 

7 Khrom heksavalen (Cr6+) 

<0.02 <0.02 <0.02

0.1 Mg/L 

8  Khrom total (Cr)  <0.02 <0.02 <0.02 0.5 Mg/L 

9  Kadmium (Cd) <0.02 <0.02 <0.02 0.05 Mg/L 

10  Raksa (Hg)  ‐  ‐ ‐ 0.002 Mg/L 

11  Timbal (Pb)  ‐  ‐ ‐ 0.1 Mg/L 

12  Timah (Sn)  ‐  ‐ ‐ 2 Mg/L 

13  Arsen (Sn)  <0.02 <0.02 <0.02 0.1 Mg/L 

14  Selenium (Se) ‐  ‐ ‐ 0.05 Mg/L 

15  Nikel (Ni)  ‐  ‐ ‐ 0.2 Mg/L 

16  Kobalt (Co)  ‐  ‐ ‐ 0.4 Mg/L 

17  Sianida (CN)  <0.02 <0.02 <0.02 0.05 Mg/L 

18  Sulfida (H2S)  ‐  ‐ ‐ 0.05 Mg/L 

19  Fluorida (F)  ‐  ‐ ‐ 2 Mg/L 

20  Klorin bebas (Cl2)  <0.02 <0.02 <0.02 1 Mg/L 

21  Nitrat (NO3‐N) <0.02 <0.02 <0.02 20 Mg/L 

22  Nitrit (NO2‐N) <0.02 <0.02 <0.02 1 Mg/L 

23  BOD5  74  80 98 50 Mg/L 

24  COD  123  131 146 100 Mg/L 

25  MBAS  ‐  ‐ ‐ 5 Mg/L 

Page 44: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

26  Fenol  ‐  ‐ ‐ 0.5 Mg/L 

27  Minyak nabati ‐  ‐ ‐ 5 Mg/L 

28  Minyak mineral  ‐  ‐ ‐ 10 Mg/L 

29  Radioaktivitas ‐  ‐ ‐ ‐ ‐ 

 

Industri Penyulingan minyak daun cengkeh dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah 

No.5  Tahun  2012  belum  ada  Baku  mutu  mengenai  industri  penyulingan  minyak  daun 

cengkeh  yang  spesifik  sehingga  baku  mutu  industri  penyulingan  minyak  dauncengkeh 

mengacu pada baku mutu  industri  lain‐lain. Hasil analisis menunjukkan nilai pH dan COD 

diluar  baku  mutu  yang  ditetapkan,  sehingga  perlu  dilakukan  pengolahan  air  limbah 

sebelum dibuang ke badan air sehingga tidah mencemari lingkungan. 

 

 

Tahun 2013 

4.1.3 Industri Penyulingan Minyak Daun Cengkeh 

1.  Jenis Sampel  : Industri penyulingan minyak daun cengkeh 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : I.    Walangsanga, Abdullah 

                                                 II.   Walangsanga, Soleh 

                                                 III.   Karangsari, Yatin  

        Tabel  12.   Hasil uji laboratorium kualitas air limbah industri penyulingan minyak daun cengkeh 

                            Tahun 2013 

No  Parameter 

Hasil Baku Mutu 

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012 

Satuan I  II  III 

Page 45: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  FISIKA    ‐ 

1  Temperatur  28.2  29. 36.1 38 °C 

2  TDS  62  114 85 2000 Mg/L 

3  TSS  30  60 47 100 Mg/L 

  KIMIA     

1  pH  5.6  5.9 5.8 6.0‐9.0 ‐ 

2  Besi  (Fe)  <0.02 <0.02 <0.02 5 Mg/L 

3  Mangan (Mn) <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

4  Barium (Ba)  <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

5  Tembaga (Cu) <0.02 <0.02 <0.02 2 Mg/L 

6  Seng (Zn)  <0.02 <0.02 <0.02 5 Mg/L 

7 Khrom heksavalen (Cr6+) 

<0.02 <0.02 <0.02

0.1 Mg/L 

8  Khrom total (Cr)  <0.02 <0.02 <0.02 0.5 Mg/L 

9  Kadmium (Cd) <0.02 <0.02 <0.02 0.05 Mg/L 

10  Raksa (Hg)  ‐  ‐ ‐ 0.002 Mg/L 

11  Timbal (Pb)  ‐  ‐ ‐ 0.1 Mg/L 

12  Timah (Sn)  ‐  ‐ ‐ 2 Mg/L 

13  Arsen (Sn)  <0.02 <0.02 <0.02 0.1 Mg/L 

14  Selenium (Se) ‐  ‐ ‐ 0.05 Mg/L 

15  Nikel (Ni)  ‐  ‐ ‐ 0.2 Mg/L 

16  Kobalt (Co)  ‐  ‐ ‐ 0.4 Mg/L 

17  Sianida (CN)  <0.02 <0.02 <0.02 0.05 Mg/L 

18  Sulfida (H2S)  ‐  ‐ ‐ 0.05 Mg/L 

19  Fluorida (F)  ‐  ‐ ‐ 2 Mg/L 

20  Klorin bebas (Cl2)  <0.02 <0.02 <0.02 1 Mg/L 

21  Nitrat (NO3‐N) <0.02 <0.02 <0.02 20 Mg/L 

Page 46: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

22  Nitrit (NO2‐N) <0.02 <0.02 <0.02 1 Mg/L 

23  BOD5  74  80 98 50 Mg/L 

24  COD  123  131 146 100 Mg/L 

25  MBAS  ‐  ‐ ‐ 5 Mg/L 

26  Fenol  ‐  ‐ ‐ 0.5 Mg/L 

27  Minyak nabati ‐  ‐ ‐ 5 Mg/L 

28  Minyak mineral  ‐  ‐ ‐ 10 Mg/L 

29  Radioaktivitas ‐  ‐ ‐ ‐ ‐ 

 

Industri Penyulingan minyak daun  cengkeh dalam Peraturan Daerah Provinsi  Jawa Tengah 

No.5 Tahun 2012 belum ada Baku mutu mengenai industri penyulingan minyak daun cengkeh yang 

spesifik sehingga baku mutu industri penyulingan minyak dauncengkeh mengacu pada baku mutu 

industri  lain‐lain. Hasil analisis menunjukkan nilai pH dan COD diluar baku mutu yang ditetapkan, 

sehingga  perlu  dilakukan  pengolahan  air  limbah  sebelum  dibuang  ke  badan  air  sehingga  tidah 

mencemari lingkungan. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 47: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

4. Rumah Sakit Umum dr. M. Ashari. 

Tahun 2011 

‐ Air Limbah Rumah Sakit Umum bulan Desember 2011 

Hasil Analisis Air Limbah Rumah Sakit Umum Kab. Pemalang 

Jenis Sampel  : Rumah Sakit  

Petugas Sampling  : Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jateng 

Tgl/Jam Sampling    : 5 Desember 2011  

     

  Tabel  13.  Hasil uji laboratorium kualitas air limbah rumah sakit  umum dr. M. Ashari tahun 2011 

No  Parameter Hasil Baku 

Mutu Satuan Metode Analisa 

Inlet Outlet

1.  Suhu  27.9 27.9 30 °C Termometer 

2.  Zat padat tersuspensi  118 18 30 Mg/l Spektrofotometri 

3.  pH  6.18 6.65 6.0‐9.0 ‐ Potensiometri 

4.  Amonia  8.68 3.83 0.1 Mg/l Nessler 

5.  BOD  5  2 30 Mg/l Iodometri 

6.  COD  16  8 80 Mg/l Reflux tertutup 

7.  Phosphat  2.33 2.73 2 Mg/l Vanadatmolybdate

Ket. Baku mutu sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.10 Tahun 2004 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 48: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 49: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013
Page 50: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tahun 2012 

Air Limbah Rumah Sakit Umum Dr. M. Ashari Kab. Pemalang Tahun 2012 Jenis Sampel : Rumah Sakit Petugas Sampling : Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jateng

Tabel 14. Hasil uji laboratorium kualitas air limbah rumah sakit umum dr. M. Ashari tahun 2012 Lokasi

Pengambilan Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet

Baku Mutu Satuan Metode Analisa Waktu pengambilan 29-30 Januari 20-21 Februari 26-27 Maret 23-24 April 22-23 Mei

No Parameter Hasil 1. Temperatur 26.0 26.0 24.7 24.8 26.0 26.0 25.0 25.0 28.0 27.0 30 °C SNI 06-26989.23-2005 2. BOD 18.1 11.1 77.6 6.6 32.6 4.6 120.1 4.1 40.1 7.6 30 Mg/l APHA 2005.Section 5210-

B,Section 4500-OG 3. COD 44 24 189 12 72 8 249 12 92 12 80 Mg/l APHA 2005. Section

5220-C 4. TSS 29 7 68 7 55 8 55 1 57 3 30 Mg/l In House Methode 5. NH3-N bebas 0.0518 0.0116 0.1566 0.0114 0.0810 0.0026 0.1759 0.0173 0.2212 0.0092 0.1 Mg/l SNI 06-2479-1991 6. Phospat (P) 0.9421 0.2103 0.8068 0.9537 0.5428 0.3369 3.2923 0.7315 2.3460 1.1907 2 Mg/l APHA 2005 Section 4500

PB 5 dan 4500-PD 7. pH 7.1 7.9 7.1 7.5 6.9 7.1 7.0 7.4 7.2 7.7 6.0-9.0 - SNI 06-6989.11-04

Ket. Baku mutu sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.10 Tahun 2004

Lokasi Pengambilan

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Baku Mutu Satuan Metode Analisa Waktu pengambilan 17-18 Juni 8 Juli 5-8 Agustus 19-20 September

No Parameter Hasil 1. Temperatur 25.0 25.0 28.2 28.2 25.9 26.9 25.9 25.9 30 °C SNI 06-26989.23-2005 2. BOD 23.6 4.1 9.1 2.3 46.1 20.1 63.8 11.1 30 Mg/l APHA 2005.Section 5210-

B,Section 4500-OG 3. COD 131 16 24 8 156 44 124 24 80 Mg/l APHA 2005. Section

5220-C 4. TSS 116 1 24 4 85 5 10 3 30 Mg/l In House Methode 5. NH3-N bebas 0.2010 0.0111 0.6171 0.1515 0.3218 0.0958 1.1086 0.0408 0.1 Mg/l SNI 06-2479-1991 6. Phospat (P) 1.4856 0.9700 2.9709 0.8125 4.0358 1.5139 1.8860 1.5482 2 Mg/l APHA 2005 Section 4500

PB 5 dan 4500-PD 7. pH 7.2 7.6 7.8 7.3 7.0 7.9 7.8 8.3 6.0-9.0 - SNI 06-6989.11-04

Ket. Baku mutu sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.10 Tahun 2004

Page 51: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tahun 2013 4.5. Hasil Analisis Limbah Rumah sakit 4.5.1 Air Limbah Rumah Sakit Umum Dr. M. Ashari Kab. Pemalang Tahun 2013

Jenis Sampel : Rumah Sakit Petugas Sampling : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan & Pengendalian Penyakit Yogyakarta

Tabel 15. Hasil uji laboratorium kualitas air limbah rumah sakit umum dr. M. Ashari tahun 2013

Lokasi Pengambilan

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Baku Mutu Satuan Metode Analisa Waktu pengambilan 31-1s/d 1-2-2013 24 s/d 25-2-2013 24 s/d 25 -3-2013 17 s/d 18-4-2013 28 s/d 29-5-2013 17 s/d 19-6-2013

No Parameter Hasil 1. Temperatur 26,9 26,9 25,9 26,9 25,9 25,9 25,6 25,7 27,6 28,6 24,9 25,1 30 °C SNI 06-26989.23-

2005 2. BOD 72,1 10,1 30,1 11,1 45,1 11,1 28,1 6,1 110,1 6,1 50,0 5,5 30 Mg/l APHA

2005.Section 5210-B,Section 4500-OG

3. COD 135 24 109 24 92 24 44 12 330 12 145,0 11,3 80 Mg/l APHA 2005. Section 5220-C

4. TSS 79 7 188 26 35 14 94 18 239 2 110 5 30 Mg/l In House Methode 5. NH3-N

bebas 0,3531 0,0042 0,2783 0,0049 0,1235 0,0045 0,0547 Tak

terdeteksi

Tak terdete

ksi

0,0059 0,1640 0,0035 0.1 Mg/l SNI 06-2479-1991

6. Phospat (P) 1,1456 0,1820 1,9693 0,9923 1,5365 0,6643 1,2084 0,9206 3,5623 2,1043 1,8245 0,7378 2 Mg/l APHA 2005 Section 4500 PB 5 dan 4500-PD

7. pH 7,0 7,6 6,9 7,2 6,9 7,4 7,2 7,5 6,5 6,8 7,1 7,6 6.0-9.0 - SNI 06-6989.11-04 Ket. Baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit Perda Prop.Jateng No.5 Th.2012

Page 52: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Lokasi Pengambilan

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Baku Mutu Satuan Metode Analisa Waktu pengambilan 22 s/d 23-7-2013 29-8-2013 24 s/d 25-9-2013 28 s/d 29-10-2013 25 s/d 26-11-2013

No Parameter Hasil 1. Temperatur 26,8 26,7 29,3 29,5 28,0 25,4 24,5 25,5 24,0 23,5 30 °C SNI 06-26989.23-

2005 2. BOD 82,5 10,0 105,1 14,1 120,1 6,6 94,1 16,1 110,1 6,1 30 Mg/l APHA

2005.Section 5210-B,Section 4500-OG

3. COD 214,5 23,0 282,0 27,7 289,5 16,6 182,0 37,3 247,0 12,8 80 Mg/l APHA 2005. Section 5220-C

4. TSS 159 5 122 1 149 1 65 1 86 4 30 Mg/l In House Methode 5. NH3-N

bebas 0,3389 0,0022 0,6065 0,112 0,5734 0,0049 0,4295 0,3940 0,2169 0,0606 0.1 Mg/l SNI 06-2479-1991

6. Phospat (P) 3,4550 1,5749 4,9133 3,3658 1,8337 1,9697 3,5105 1,6915 1,8281 2,2204 2 Mg/l APHA 2005 Section 4500 PB 5 dan 4500-PD

7. pH 7,3 7,6 7,3 7,8 7,3 7,8 7,4 7,8 7,1 7,6 6.0-9.0 - SNI 06-6989.11-04 Ket. Baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit Perda Prop.Jateng No.5 Th.2012

Page 53: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

5. Hotel Kencana  Tahun 2012  

1. Jenis Sampel  : Hotel 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling   : Hotel Kencana, Jl. Kenanga Pemalang 

 

     Tabel  16.  Hasil uji laboratorium kualitas air limbah Hotel Kencana, Pemalang ,Tahun 2012 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  6.0  6,0‐9,0 ‐  

2  Suhu  30  ‐ °C Potensiometri 

3  BOD5  27  30  Mg/L Spektrofotometri 

4  COD  45  50 Mg/L

5  TSS  42  50 Mg/L

 

Limbah  dari  Hotel  Kencana  sesuai  Peraturan  Daerah  Prov.  Jawa  Tengah  No.5  Tahun  2012 

Tentang  Baku Mutu  Air  Limbah  Cair  bagi  Kegiatan  Hotel.  Dari  hasil  analisis  limbah  Hotel 

Kencana  tidak melebihi  baku mutu  yang  telah  ditetapkan,  hal  ini  dikarenakan  limbah  yang 

dibuang masih  belum  optimal mengingat  aktivitas  hotel  berjalan  secara  optimal  pada  saat 

akhir  minggu  dan  liburan.  Untuk  mengantisipasi  adanya  pencemaran  lingkungan  yang 

dimungkinkan dari aktivitas hotel tersebut  maka diperlukan IPAL sederhana untuk mengolah 

limbah yang dihasilkan sebelum dibuang ke badan air. 

Tahun 2013 

2. Jenis Sampel  : Hotel 

Petugas Sampling  : Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang 

Titik/Lokasi Sampling : Hotel Kencana, Jl. Kenanga Pemalang 

Page 54: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

        Tabel  17.  Hasil uji laboratorium kualitas air limbah Hotel Kencana, Pemalang ,Tahun 2013 

No  Parameter  Hasil 

Baku Mutu

Peraturan Daerah 

Prov. Jawa Tengah No. 5 Tahun 2012 

Satuan  Metode Analisa 

1  pH  6.5  6,0‐9,0 ‐  

2  Suhu  30  ‐ °C Potensiometri 

3  BOD5  27  30 Mg/L Spektrofotometri 

4  COD  42  50 Mg/L

5  TSS  37,4  50 Mg/L

 

Limbah dari Hotel Kencana  sesuai Peraturan Daerah Prov.  Jawa  Tengah No.5  Tahun 2012 

Tentang Baku Mutu Air Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel. Dari hasil analisis  limbah Hotel Kencana 

tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, hal  ini dikarenakan  limbah yang dibuang masih 

belum  optimal mengingat  aktivitas  hotel  berjalan  secara  optimal  pada  saat  akhir minggu  dan 

liburan. Untuk mengantisipasi  adanya pencemaran  lingkungan  yang dimungkinkan dari  aktivitas 

hotel tersebut  maka diperlukan IPAL sederhana untuk mengolah limbah yang dihasilkan sebelum 

dibuang ke badan air. 

 d. Format Pencapaian Target 

 Tabel 18. Tabel pencapaian target SPM 

 

No Tahun 

Pelaksanaan 

Jml Usaha Dan/Atau Keg Yg Mentaati Persy Adm & Tekns Pencghn Penc 

Air 

Jml Usaha Dan/Atau Keg Yang Diawasai 

Prosentase Jml Usaha Dan/Atau Keg Yg Mentaati Persy Adm & Tekns Pencghn Penc Air       (3)/(4) X 100% 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5) 

1.  2009  2  36  5,6 % 2.  2010  10  36  27,78 % 3.  2011  15  36  41,67 % 4.  2012  25  36  69,45% 5.  2013  36  36  100 % 

    

Page 55: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 2. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA DARI SUMBER TIDAK BERGERAK 

a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisir : 

1. PT. Phillips seafoods  

2. PT. Candi Mekar 

3. PG. Sumberharjo (Desa Banjarmulya, Kec. Pemalang) 

 b. Matrik Pemantauan 

 Tabel 19. Daftar usaha yang dipantau 

NO 

NAMA JENIS USAHA YANG POTENSIAL MENCEMARI 

UDARA  

JENIS/USAHA  ALAMAT 

TARGET TAHUN PEMANTAUAN 

2009  2010  2011  2012  2013 

1.  PT. Phillips Seafoods 

Industri pengalengan ikan. 

Dukuh Pejarakan, Desa Danasari, Kec. Pemalang 

    V  V  V  V  V 

2  PT. Candi Mekar  Industri textile  Jln. Pemalang‐Pekalongan 

V  V  V  V  V 

3  PG. Sumberharjo  Industri gula  Desa Banjarmulya,Kec. Pemalang 

    ‐  V  V  V  V 

       

Page 56: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

c. Format Laporan  Tahun 2009  

Tabel 20. Hasil Pemantauan dengan uji kualitas udara terhadap 2 (dua) perusahaan di Pemalang pada tahun 2011 

NO  JENIS INDUSTRI 

PERSYARATAN ADMINISTRASI  PERSYARATAN TEKNIS SUMBER EMISI 

PARAMETER 

BAKU MUTU 

HASIL PEMANTAUAN 

KETERANGAN JENIS 

STATUSada/  tidak 

JENIS STATUS ada/tidak 

  Tahun 2011 Kesimpulan Thn. 

2011 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1.  PT. Phillips 

Seafoods ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO H2S NH3 Partikulat 

632316 15000 0,02 2 230 

2838 620,5 0,005 0,01 219 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

2.  PT. Candi mekar ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO Hidrogen Partikulat 

632316 15000 160 230 

7,09523,90 3645 <65 224 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

   Tahun 2010  

Tabel 20. Hasil Pemantauan dengan uji kualitas udara terhadap 3 (tiga) perusahaan di Pemalang pada tahun 2010 

NO  JENIS INDUSTRI 

PERSYARATAN ADMINISTRASI  PERSYARATAN TEKNIS SUMBER EMISI 

PARAMETER 

BAKU MUTU 

HASIL PEMANTAUAN 

KETERANGAN JENIS 

STATUSada/  tidak 

JENIS STATUS ada/tidak 

  Tahun 2011 Kesimpulan Thn. 

2010 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1.  PT. Phillips 

Seafoods ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO H2S NH3 Partikulat 

632316 15000 0,02 2 230 

26,737 612,1 0,005 0,099 217 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

2.  PT. Candi mekar ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO Hidrogen 

632316 15000 160 

7,09523,79 3645 <65,44 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

Page 57: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Partikulat 230 222,53.  PG. Sumberharjo ‐memiliki UKL‐UPL 

 ada IPAL Tidak ada Cerobong 

asap SO2NO2 Partikulat Opasitas 

800600 250 30 

856627 312 27 

Tidak memenuhi baku mutu 

‐‐

   Tahun 2011  

Tabel 20. Hasil Pemantauan dengan uji kualitas udara terhadap 3 (tiga) perusahaan di Pemalang pada tahun 2011 

NO  JENIS INDUSTRI 

PERSYARATAN ADMINISTRASI  PERSYARATAN TEKNIS SUMBER EMISI 

PARAMETER 

BAKU MUTU 

HASIL PEMANTAUAN 

KETERANGAN JENIS 

STATUSada/  tidak 

JENIS STATUS ada/tidak 

  Tahun 2011 Kesimpulan Thn. 

2011 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1.  PT. Phillips 

Seafoods ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO H2S NH3 Partikulat 

632316 15000 0,02 2 230 

26,737 612,1 0,005 0,099 217 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

2.  PT. Candi mekar ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO Hidrogen Partikulat 

632316 15000 160 230 

7,09523,79 3645 <65,44 222,5 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

3.  PG. Sumberharjo ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL Tidak ada Cerobong asap 

SO2NO2 Partikulat Opasitas 

800600 250 30 

879659 323 31 

Tidak memenuhi baku mutu 

‐‐

  Tahun 2012 

Tabel 21. Hasil Pemantauan dengan uji kualitas udara terhadap 3 (tiga) perusahaan di Pemalang pada tahun 2012 

NO  JENIS INDUSTRI 

PERSYARATAN ADMINISTRASI  PERSYARATAN TEKNIS SUMBER EMISI 

PARAMETER 

BAKU MUTU 

HASIL PEMANTAUAN 

KETERANGAN JENIS 

STATUSada/  tidak 

JENIS STATUS ada/tidak 

  Tahun 2012 Kesimpulan Thn. 

2012 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1.  PT. Phillips 

Seafoods ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 632316 

__ __ ‐‐

Page 58: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

CO H2S NH3 Partikulat 

150000,02 2 230 

2.  PT. Candi mekar ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO Hidrogen Partikulat 

632316 15000 160 230 

13,8118,76 3450 ‐ 206,74 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

3.  PG. Sumberharjo ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL Tidak ada Cerobong asap 

SO2NO2 Partikulat Opasitas 

800600 250 30 

796632 328 38 

Tidak memenuhi baku mutu 

‐‐

    Tahun 2013  

Tabel 22. Hasil Pemantauan dengan uji kualitas udara terhadap 2 (dua) perusahaan di Pemalang pada tahun 2013  

NO  JENIS INDUSTRI 

PERSYARATAN ADMINISTRASI  PERSYARATAN TEKNIS SUMBER EMISI 

PARAMETER 

BAKU MUTU 

HASIL PEMANTAUAN 

KETERANGAN JENIS 

STATUSada/  tidak 

JENIS STATUS ada/tidak 

  Tahun 2013 Kesimpulan Thn. 

2013 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1.  PT. Phillips 

Seafoods ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO H2S NH3 Partikulat 

632316 15000 0,02 2 230 

__ __ ‐‐

2.  PT. Candi mekar ‐memiliki UKL‐UPL  

ada IPAL ada Ketel uap (boiler) 

SO2

NO2 CO Hidrogen Partikulat 

632316 15000 160 230 

19,2721,72 6900 ‐ 165,07 

Memenuhi baku mutu 

‐‐

3.  PG. Sumberharjo Melaporkan ke KLH  ada Melakukan uji lab. 

Tidak ada Cerobong asap 

SO2

NO2 Partikulat Opasitas 

800600 250 30 

846636 286 31 

Tidak memenuhi baku mutu 

‐‐

Page 59: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 d. Hasil Pemantauan  

1) Nama industri : PT. Candi Mekar 

2) Jenis industri yang dipantau: industri tekstil 

3) Lokasi industri yang dipantau: Jalan Pemalang – Pekalongan.  

4) Hasil pemantauan dengan menggunakan CEM : Tidak ada 

5) Hasil pemantauan manual dan pihak – pihak yang terlibat: yaitu dengan Kementerian 

Negara Lingkungan Hidup.  

6) Jumlah terjadinya kasus/kerusakan: NIHIL 

 e. Format Pencapaian Target 

                         Tabel 23. Pencapaian target SPM Kab. Pemalang   

NO TAHUN 

PELAKSANAAN 

JML USAHA DAN/ATAU KEG SBR 

TDK BGRK YG MENTAATI PERSY ADM & TEKNS PENCGHN PENC 

UDR 

JML USAHA DAN/ATAU KEG SBR TDK BGRK YG POTENSIAL MENC 

UDR YG TLH DIINVENTARISASI 

PROSENTASE JML USAHA DAN/ATAU KEG SBR TDK BGRK YG MENTAATI PERSY ADM & TEKNS PENCGHN 

PENC UDR                    (3)/(4) x 100% 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5) 1.  2009  2  3  66,66 2.  2010  3  3  100 3.  2011  3  3  100 4.  2012  3  3  100 5.  2013  3  3  100 

                  

Page 60: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

3. PELAYANAN INFORMASI STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA 

 a. Matrik Penetapan Kerusakan Lahan Dan/Tanah 

Tabel 24. Pemantauan Luas Kerusakan lahan dan/tanah yang ditetapkan untuk   produksi 

biomassa di Kabupaten Pemalang  

NO LUAS KERUSAKAN LAHAN 

DAN/TANAH  YANG DITETAPKAN UTK PROD BIOMASSA 

TAHUN PEMANTAUAN 

2009  2010  2011  2012  2013 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 1  89.907,74 Ha 

  ‐  ‐  ‐  V  V 

 

  Gambar 5. Pengambilan sampel  tanah  pada tahun 2012   

Page 61: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  Gambar 6. Peta pengambilan sampel tanah pada tahun 2012    

    Gambar 7. Peta lahan yang status rusak  pada tahun 2012      

  

Page 62: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

b. Format Laporan  

HASIL ANALISIS SIFAT DASAR TANAH TIPE LAHAN KERING 

 

LOKASI PEMANTAUAN : 

Tahun 2012  

1. Kelurahan/Desa Beji, Kecamatan Taman 

2. Kelurahan/Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman 

3. Kelurahan/Desa Gondang, Kecamatan Taman 

4. Kelurahan/Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan 

5. Kelurahan/Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan 

6. Kelurahan/Desa Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan 

7. Kelurahan/Desa Kebojongan, Kecamatan Comal 

8. Kelurahan/Desa Limbangan, Kecamatan Ulujami 

9. Kelurahan/Desa Blendung, Kecamatan Ulujami 

10. Kelurahan/Desa Bumirejo, Kecamatan Ulujami 

11. Kelurahan/Desa Tasikrejo, Kecamatan Ulujami 

12. Kelurahan/Desa Gedeg, Kecamatan Comal 

13. Kelurahan/Desa Sidorejo, Kecamatan Comal 

14. Kelurahan/Desa Sukorejo, Kecamatan Ulujami 

                     

Page 63: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

                         

Page 64: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tabel 25. Hasil uji laboratorium kualitas tanah Kabupaten Pemalang di 14 (empat belas) titik pantau pada tahun 2012 

No  Luas Lahan 

Parameter  Ambang Kritis 

Hasil Pengukuran Pada Titik Pantau   

1  2  3  4  5  6  7  8  9 (1)  (2)  (3)  (4)  (5) 1                          

17.814,74 Ha 

  

Erosi (mm/10 tahun) 

Tebal tanah< 20 cm  > 0,2 ‐< 1,3                        20 ‐ <50 cm  1,3 ‐ < 4,0                        50 ‐ <100 cm 

4,0 ‐ <9,0                        

100 – 150 cm 

9,0 – 12                   

   >150 cm  >12                              Ketebalan solum (cm)  <20  100  100  100  90  90  90  100  90  100       Kebatuan permukaan (%)  >40  0  0  0  0  0  0  0  0  0     Komposisi fraksi (%)  < 18 koloid, > 

80 pasir kuarsa 35,48  30,02  19,88  24,56  18,13  35,87  21,25  33,92  6,63 

      Berat isi (g/cm3)  >1,4  1,04  0,98  1,08  1,05  1,10  1,02  1,51  1,29  1,11       Porositas total (%)  <30; >70  48  52,43  46  50  47,12  50,72  25,98  34,85  45,85       Derajat pelulusan air 

(cm/jam) <0,7; >8,0  0,53  4,46  5,52  3,61  10,8  2,33  2,63  1,36  1,78 

      pH (H2O) 1:2,5  <4,5; >8,5  7,01  7,32  7,05  6,89  6,37  6,26  6,65  7,73  7,30       Daya hantar listrik/DHL 

(mS/cm) >4,0  0,18  1,96  0,14  0,10  0,21  0,71  0,10  0,47  0,25 

      Redoks (mV)  <200           ‐10,4 ‐28,7  3,9 ‐1,2  18,4 ‐1,3  6,3 ‐50,2 ‐23,3       Jumlah Mikroba (cfu/g 

tanah) >102

 

   4x 1010 

3,8x 1010 

3,4x 108 

3,4x 108 

5,9x 108 

6,1x 108 

3,3x 105  

4x 105 

4x 1010 

  

Page 65: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

No  Luas Lahan  Parameter  Ambang Kritis 

Hasil Pengukuran Pada Titik Pantau  

 Kesimpulan 

 Ket. 

10  11  12  13  14 (1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7)                  

  Erosi (mm/10 tahun) 

Tebal tanah  Di bawah ambang kritis/sangat rendah. 

Penje‐lasan ada di ba‐wah tabel ini. 

< 20 cm  > 0,2 ‐< 1,3           20 ‐ <50 cm  1,3 ‐ < 4,0           50 ‐ <100 cm  4,0 ‐ <9,0           100 – 150 cm 

9,0 – 12           

   >150 cm  >12                 Ketebalan solum (cm)  <20  90  90  80  90  80  Kondisi Tanah   baik         Kebatuan permukaan 

(%) >40  0  0  0  5  0  Kondisi Tanah   baik   

       Komposisi fraksi (%)  < 18 koloid, > 80 pasir kuarsa 

42,11  31,58  21,83  26,90  27,29  Kondisi Tanah   baik

      Berat isi (g/cm3)  >1,4  1,03  0,93  1,08  0,98  1,18  Kondisi Tanah   baik         Porositas total (%)  <30; >70  51,18  54,19  46,53  53,33  44,08  Kondisi Tanah   baik         Derajat pelulusan air 

(cm/jam) <0,7; >8,0  12,82  10,02  8,28  3,31  3,61  Kondisi Tanah   

kurang baik  

      pH (H2O) 1:2,5  <4,5; >8,5  7,68  7,57  6,60  6,47  7,23  Kondisi Tanah   baik         Daya hantar listrik/DHL 

(mS/cm) >4,0  0,23  1,43  0,18  0,19  0,24  Kondisi Tanah   baik   

      Redoks (mV)  <200         ‐35,3 ‐42,5 ‐3,1 ‐37,6 ‐24,4  Kondisi Tanah    tidak baik 

 

      Jumlah Mikroba (cfu/g tanah) 

>102  9,2x 105 

4x106  3,6x 106 

7,8x107  3,3x 107 

Kondisi Tanah   baik   

    

 

Page 66: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Prediksi  erosi  tanah  dalam  kegiatan  ini  menggunakan  metode  prediksi  USLE  yang 

memperhitungkan  karakteristik  dari  tanah  (K),  hujan  (R),  topografi  (LS),  tanaman  (C),  dan 

pengelolaan lahannya (P).  

Tabel 26. Prediksi Erosi Tanah di Kecamatan Taman, Ulujami, Petarukan, dan Comal  No.   Lokasi  K  R  LS  C  P  A (Besar erosi) 1  Beji, Taman  0,395 1122,814 0,10 0,01 0,15 0,06  ton/ha/th 2  Asemdoyong, Taman  0,458 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,08  ton/ha/th 3  Gondang, Taman  0,582 1351,721 0,27 0,01 0,15 0,32  ton/ha/th 4  Widodaren, Petarukan  0,507 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,09  ton/ha/th 5  Klareyan, Petarukan  0,554 1009,675 0,10 0,01 0,15 0,08  ton/ha/th 6  Kendaldoyong, Petarukan  0,358 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,06  ton/ha/th 7  Kebojongan, Comal  0,544 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,10  ton/ha/th 8  Limbangan, Ulujami  0,439 1217,913 0,27 0,01 0,15 0,22  ton/ha/th 9  Blendung, Ulujami  0,780 1217,913 0,27 0,01 0,15 0,39  ton/ha/th 10  Bumirejo, Ulujami  0,284 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,05  ton/ha/th 11  Tasikrejo, Ulujami  0,429 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,08  ton/ha/th 12  Gedeg, Comal  0,535 1217,913 0,39 0,01 0,15 0,38  ton/ha/th 13  Sidorejo, Comal  0,471 1217,913 0,39 0,01 0,15 0,34  ton/ha/th 14  Sukorejo, Ulujami  0,473 1217,913 0,10 0,01 0,15 0,08  ton/ha/th 

Sumber: Perhitungan data survai dan laboratorium 

Hasil  perhitungan  prediksi  erosi  tanah  (Tabel  2) menunjukkan  bahwa  besarnya  erosi 

yang  terjadi  berkisar  antara  0,05  –  0,39  ton/ha/tahun.  Rendahnya  erosi  yang  terjadi 

disebabkan lahan kegiatan merupakan daerah datar dan tanah sawah yang umumnya dikelola 

dengan  sistem  lahan yang didatarkan  sehingga gaya untuk memindahkan air  sangat  rendah. 

Erosi  terjadi biasanya pada  saat pengolahan atau  saat  tanah  sawah digenangi dan dilakukan 

pembalikkan  tanah  sehingga beberapa partikel  tanah  akan  terlepas  yang  terpindahkan oleh 

aliran air. 

 

Page 67: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013
Page 68: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Hal  ini  yang menyebabkan masih  adanya  erosi  tanah  pada  tanah  sawah, meskipun 

besarnya  erosi  masih  dikategorikan  wajar  atau  tidak  merusak  terhadap  tanah.  Berikut  ini 

kriteria dan kelas erosi tanah di Kecamatan Taman, Petarukan, Ulujami, dan Comal (Tabel 27). 

Tabel 27. Kriteria dan Kelas Erosi Tanah di lokasi kegiatan 

No.  Lokasi Tebal Solum 

(cm) Erosi 

(ton/ha/th)Kriteria*  Kelas Erosi** 

1  Beji  100  0,06  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 

2  Asemdoyong  100  0,08  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 3  Gondang  100  0,32  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 4  Widodaren  90  0,09  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 5  Klareyan  90  0,08  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 6  Kendaldoyong  90  0,06  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 7  Kebojongan  100  0,10  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 8  Limbangan  90  0,22  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 9  Blendung  100  0,39  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 10  Bumirejo  90  0,05  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 11  Tasikrejo  90  0,08  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 12  Gedeg  80  0,38  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 13  Sidorejo  90  0,34  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 14  Sukorejo  80  0,08  Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 

Keterangan:*   = Berdasarkan Kemeneg LH RI (2009) **= Berdasarkan Hardjowigeno dan Sukmana (1995)

Page 69: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

  Gambar 8. Pengambilan  sampel tanah pada tahun 2013     

  Gambar 9. Pengambilan  sampel tanah pada tahun 2013                  

Page 70: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 

 Gambar 10. Peta Pengambilan sampel tanah pada tahun 2013   

  Gambar 11. Peta lahan yang status rusak pada tahun 2013 

  

         

Page 71: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

LOKASI PEMANTAUAN :  

Tahun 2013 

1. Kelurahan/Desa Bantaragung, Sukowati, Kecamatan Ampelgading 

2. Kelurahan/Desa Sukowati, Kecamatan Ampelgading 

3. Kelurahan/Desa Mangunsari, Tegalsari Kecamatan Ampelgading 

4. Kelurahan/Desa Tegalsari, Kecamatan Ampelgading 

5. Kelurahan/Desa Wonogiri, Kecamatan Ampelgading 

6. Kelurahan/Desa Ampelgading, Kecamatan Ampelgading 

7. Kelurahan/Desa Losari, Kecamatan Ampelgading 

8. Kelurahan/Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading 

9. Kelurahan/Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading 

10. Kelurahan/Desa Sidokare, Kecamatan Ampelgading 

11. Kecamatan Bantarbolang* 

12. Kecamatan Pemalang* 

13. Kecamatan Bodeh* 

14. Kecamatan Warungpring* 

15. Kecamatan Randudongkal* 

       Catatan : *) Belum diterima hasil pelaporannya dari pihak UNS. 

                      

Page 72: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

                                      

Page 73: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tabel 28. Hasil uji laboratorium kualitas tanah Kabupaten Pemalang di 10 (sepuluh) titik pantau pada tahun 2013 

No  Luas Lahan 

Parameter  Ambang Kritis 

Hasil Pengukuran Pada Titik Pantau   

1  2  3  4  5  6  7  8  9 (1)  (2)  (3)  (4)  (5) 1   

58.607,74 Ha. 

  

Erosi (mm/10 tahun) 

Tebal tanah 

                    

< 20 cm  > 0,2 ‐< 1,3                        20 ‐ <50 cm 

1,3 ‐ < 4,0                        

50 ‐ <100 cm 

4,0 ‐ <9,0                        

100 – 150 cm 

9,0 – 12                   

   >150 cm  >12                              Ketebalan solum (cm)  <20   150  150   150  80   60   100  70  150  150       Kebatuan permukaan 

(%) >40  5  10  0  0  0   0  0  0  0 

    Komposisi fraksi (%)  < 18 koloid, > 80 pasir kuarsa 

33,53  32,95  46,20  35,09  36,06  

47,56  30,61  42,69  42,30 

      Berat isi (g/cm3)  >1,4  0,94  1,06  0,9  1,03  1,15   1  1,09  0,87  0,81       Porositas total (%)  <30; >70   54,81  47,52  56,73  50,48   44,71   53,92  48,58  60,1  58,88       Derajat pelulusan air 

(cm/jam) <0,7; >8,0   2,12  1,8   1,66  2,04   2,55  2,29  1,06  4,67  1,36 

      pH (H2O) 1:2,5  <4,5; >8,5  5,48  6,04  7,54  5,76  6,25   7,04  6,43  6,58  6,03       Daya hantar listrik/DHL 

(mS/cm) >4,0  0,2  0,32  0,42  0,25  0,36   0,6  0,27  0,34  1,38 

      Redoks (mV)  <200  87,9  62,8   ‐17,8  66,2  49,1 ‐2,8  44,2  25,5  66,8       Jumlah Mikroba (cfu/g 

tanah) >102   5,4x 

107 7,8x 107 

6,3x 107 

4,2x 108 

6,7x 107 

5,6x 107  

6,1x 108 

5x 108 

5,9x 108 

Page 74: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 No  Luas 

Lahan Parameter  Ambang Kritis 

Hasil Pengukuran Pada Titik Pantau 

 

 Kesimpulan 

 Keterangan 

10 (1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 1           

  Erosi (mm/10 tahun) 

Tebal tanah Di bawah ambang kritis  (rendah – sangat rendah). 

Penjelasan ada di bawah tabel ini.  < 20 cm  > 0,2 ‐< 1,3   

20 ‐ <50 cm  1,3 ‐ < 4,0   50 ‐ <100 cm  4,0 ‐ <9,0   100 – 150 cm 

9,0 – 12   

   >150 cm  >12         Ketebalan solum (cm)  <20  100  Kondisi Tanah   baik         Kebatuan permukaan 

(%) >40  0  Kondisi Tanah   baik   

       Komposisi fraksi (%)  < 18 koloid, > 80 pasir kuarsa 

46,00  Kondisi Tanah   baik

      Berat isi (g/cm3)  >1,4  0,81  Kondisi Tanah   baik         Porositas total (%)  <30; >70  58,88  Kondisi Tanah   baik         Derajat pelulusan air 

(cm/jam) <0,7; >8,0  5,94  Kondisi Tanah   baik   

      pH (H2O) 1:2,5  <4,5; >8,5  6,58  Kondisi Tanah   baik         Daya hantar listrik/DHL 

(mS/cm) >4,0  1,13  Kondisi Tanah   baik   

      Redoks (mV)  <200  18,5  Kondisi Tanah    tidak baik 

 

      Jumlah Mikroba (cfu/g tanah) 

>102  5,5x107  Kondisi Tanah   baik   

Page 75: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Prediksi  erosi  tanah  dalam  kegiatan  ini  menggunakan  metode  prediksi  USLE  yang 

memperhitungkan  karakteristik  dari  tanah  (K),  hujan  (R),  topografi  (LS),  tanaman  (C),  dan 

pengelolaan lahannya (P).  

Tabel 29. Prediksi Erosi Tanah di Kecamatan Ampelgading  No.   Lokasi  K  R  LS  C  P  A (Besar erosi) 1  Bantaragung, Sukowati  0,327 1927,697 0,53 0,001 0,1 0,03  ton/ha/th 2  Sukowati  0,390 1927,697 0,68 0,001 0,1 0,05  ton/ha/th 3  Mangunsari, Tegalsari  0,428 1927,697 0,27 0,001 0,1 0,02  ton/ha/th 4  Tegalsari  0,763 1927,697 0,10 0,01 0,15 0,22  ton/ha/th 5  Wonogiri  0,350 1927,697 0,18 0,01 0,15 0,18  ton/ha/th 6  Ampelgading  0,394 1122,814 0,18 0,01 0,15 0,12  ton/ha/th 7  Losari  0,361 1122,814 0,27 0,01 0,15 0,17  ton/ha/th 8  Jatirejo  0,320 1122,814 0,18 0,01 0,15 0,09  ton/ha/th 9  Jatirejo  0,331 1122,814 0,18 0,01 0,15 0,10  ton/ha/th 10  Sidokare  0,303 1122,814 0,18 0,01 0,15 0,09  ton/ha/th 

Sumber: Perhitungan data survai dan laboratorium 

Hasil perhitungan prediksi erosi  tanah  (Tabel 29) menunjukkan bahwa besarnya erosi 

yang  terjadi  berkisar  antara  0,02  –  0,22  ton/ha/tahun.  Rendahnya  erosi  yang  terjadi 

disebabkan lahan kegiatan merupakan daerah datar dan tanah sawah yang umumnya dikelola 

dengan  sistem  lahan yang didatarkan  sehingga gaya untuk memindahkan air  sangat  rendah. 

Erosi  terjadi biasanya pada  saat pengolahan atau  saat  tanah  sawah digenangi dan dilakukan 

pembalikkan  tanah  sehingga beberapa partikel  tanah  akan  terlepas  yang  terpindahkan oleh 

aliran air. Hal  ini yang menyebabkan masih adanya erosi tanah pada tanah sawah, meskipun 

besarnya  erosi  masih  dikategorikan  wajar  atau  tidak  merusak  terhadap  tanah.  Berikut  ini 

kriteria dan kelas erosi tanah di Kecamatan Ampelgading (Tabel di bawah ini). 

Tabel 30. Kriteria dan Kelas Erosi Tanah di lokasi kegiatan 

No.  Lokasi Tebal Solum 

(cm) Erosi 

(ton/ha/th)Kriteria*  Kelas Erosi** 

1  Bantaragung  150 0,03   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 

2  Sukowati  150 0,05   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 3  Mangunsari  150 0,02   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 4  Tegalsari  80 0,22   Dibawah ambang kritis  Rendah 5  Wonogiri  60 0,18   Dibawah ambang kritis  Rendah 6  Ampelgading  100 0,12   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 7  Losari  70 0,17   Dibawah ambang kritis  Rendah 8  Jatirejo  150 0,09   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 9  Jatirejo  150 0,10   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 10  Sidokare  100 0,09   Dibawah ambang kritis  Sangat Rendah 

Keterangan:*   = Berdasarkan Kemeneg LH RI (2009)        **= Berdasarkan Hardjowigeno dan Sukmana (1995) 

Page 76: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

HASIL ANALISIS SIFAT DASAR TANAH TIPE LAHAN BASAH LOKASI PEMANTAUAN : ‐‐ TAHUN : ‐‐ 

 Tabel 31. Hasil pengukuran lahan basah 

No Luas Lahan 

Parameter  Ambang Kritis Hasil Pengukuran Pada Titik Pantau 

Kesimp  

Keterangan 1  2  3  4  dst 

(1)  (2)  (3)  (5)  (6)  (7)  (8) 2  B ha  Subsidensi 

gambut di atas pasir kuarsa (cm atau %) 

>35 cm/5 tahun untuk ketebalan gambut ≥3 m atau 10 %/5 tahun untuk ketebalan 

gambur <3 m  

NIHIL     

    Kedalaman lapisan berpirit dari permukaan tanah (cm)  

<25 (dengan pH≤2,5) 

           

    Kedalaman air tanah dangkal (cm) 

>25             

    Redoks untuk tanah berpirit (mV) 

>100             

    Redoks untuk gambut (mV) 

>200             

    pH (H2O) 1:2,5 

<4,0;>7,0         

    Daya Hantar Listrik/DHL (mS/cm) 

>4,0             

    Jumlah mikroba (cfu/g tanah) 

<102             

                      c. Penetapan status kerusakan lahan dan/atau tanah. 

SK Bupati tentang Penetapan Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah (SK dengan dilampiri peta lahan yang ditetapkan status kerusakannya).   Belum ada  

d. Penyampaian informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah kepada masyarakat Bukti‐bukti penyebarluasan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah seperti Foto Papan Pengumuman, Kliping Media Cetak, selebaran.   

Page 77: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Daerah harus melampirkan: 1) Peta lahan potensi rusak skala 1:50.000   Ada dengan skala 1:100.000 (Terlampir)  2) SK Bupati tentang penetapan kerusakan lahan/tanah   belum ada 3) Bukti penyebaran informasi status   berbentuk Buku Laporan Kualitas Tanah sebagaimana       

terlampir.   e. Format Pencapaian Target  

Tabel 32. Pencapaian target SPM 

No Tahun 

Pelaksanaan 

Luas Lahan Yang Dittpkn & 

Diinformskn Status Kerskn 

Lhn/Tnh Utk Prod Biomassa 

Luas Lahan Yg Diperuntukkn Utk Prod Biomassa 

Prosentase Luas Lahan Yang Dittpkn & 

Diinformskn Status Kerskn Lhn/Tnh Utk Prod 

Biomassa (3)/(4)X100% 

(1)  (2)  (2)  (3)  (4)  1.  2012  17.814,74  ha   89.907,74 ha   19,81   % 2.  2013  58.607,74  ha  89.907,74 ha  65,19   % 

  4. PELAYANAN TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT ADANYA DUGAAN 

PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN a. Jumlah PPNS dan PPLH : 1 PPNS; 3 PPLHD  b. Disain Pemantauan 

        Tabel 33. Daftar pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti  

No Pengaduan Masy Yang 

Ditindaklanjuti 

Tahun Pemantauan 

2009  2010  2011  2012  2013 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 1.  Penambangan liar di 

wilayah perkebunan cengkeh dan kelapa. 

       2.  Pencemaran pada tambak 

oleh industri pencucian jeans di Desa Tasikrejo     

   3.  Pencemaran air akibat 

kegiatan pabrik pengolahan ikan (PT. Raja Pangan Nusantara)  

        X 

        

Page 78: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

c. Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun berjalan  

    Tabel 34. Jumlah pengaduan masyarakat  yang diterima pada tahun berjalan 

No Pokok Aduan 

Pengadu Pejabat/insta

nsi tujan pengaduan 

Waktu diterimanya pengaduan 

Sumber klasifikasi pengaduan 

Penanganan Pengaduan (7) 

Diteruskan ke dinas terkait 

Diserahkan ke KLH atau inst. LH kab/kt 

Dilakukan verifikasi lapangan 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (a)  (b)  (c) 1.  Penam

bangan liar 

Pemilik wilayah tambang 

KLH Kab. Pemalang 

Thn. 2009 Cukup berat Koordinasi dengan DPU bidang Pertambangan, Desa dan Kecamatan setempat  

‐‐‐  Dilakukan pengecekan lapangan secara bersama-sama

2.  Pencemaran  air pada tambak warga di desa Tasikrejo 

Pemilik tambak 

KLH Kab. Pemalang 

Thn. 2011 Cukup berat Dilaporkan ke BLH Provinsi Jawa Tengah 

Ya  Dilakukan uji kualitas air bekerja sama dengan BLH Provinsi Jawa Tengah

3.  Pencemaran air akibat kegiat‐an pabrik pengolahan ikan  (PT. Raja Pangan Nusan‐tara) 

Warga sekitar 

KLH Kab. Pemalang 

Thn. 2013 Cukup berat Diadakan musyawarah dengan  warga, DPRD dan pengusaha.  

Ya  Dilakukan uji kualitas air limbah bekerja sama dengan BLH Provinsi Jawa Tengah

  

d. Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun berjalan  Tabel 35. Jumlah pengaduan masyarakat  yang ditindaklanjuti pada tahun berjalan 

No. Jenis 

Pengaduan Lingkungan 

 Pokok Aduan 

Waktu  Diterimanya Pengaduan 

Hasil Verifikasi 

Usulan Tindak Lanjut 

Keterangan 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7)  1.  Kerusakan lahan  Penambangan liar  Thn .2009 Dibenarkan adanya 

penjarahan material pada areal lahan cengkeh dan kelapa 

Penghentian penambangan 

‐‐ 

2.  Pencemaran air pada tambak warga di Desa Tasikrejo 

Pencemaran air  Thn. 2011 Dibenarkan adanya pencemaran air di tambak akibat industri pencucian jeans 

Melakukan uji kualitas air limbah 

Dilakukan uji kualitas air limbah  guna mengetahui tingkat pencemarannya 

3.  Dampak kegiatan pabrik pengolahan ikan (PT. Raja Pangan Nusantara) 

Pencemaran air  Thn. 2013 Dibenarkan adanya 

pencemaran air 

akibat kegiatan 

pengolahan ikan. 

Mengevaluasi kinerja sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 

Dilakukan uji kualitas air limbahnya  guna mengetahui tingkat pencemarannya 

 

Page 79: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

 e. Format Pencapaian Target 

 Tabel 36. Pencapaian target SPM 

No Tahun 

Pelaksanaan 

Jumlah Pengaduan Yang Ditindaklanjuti  

Jumlah Pengaduan Yang Diterima 

Prosentase Jumlah Pengaduan Yang Ditindaklanjuti      (3)/(4) X 100% 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5) 

1  2009  1  1  100 % 2  2010  0  0  100% 3  2011  1  1  100 % 4  2012  0  0  100% 5  2013  1  1  100 % 

    

Pemalang, Februari 2014

        

 

Page 80: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG 

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP  

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN PEMALANG

NOMOR 660.1 / 304 / KLH / 2012

TENTANG

RENCANA AKSI PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN PEMALANG

Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal, dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a perlu menetapkan Keputusan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang tentang Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Page 81: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun

2008 tentang SPM Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang tahun 2011-2016;

MEMUTUSKAN Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN PEMALANG TENTANG RENCANA AKSI PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PEMALANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan

mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

2. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan

untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan.

Page 82: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup sebagaimana diatur dalam Keputusan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD, dalam penyelenggaraan pelayanan dasar kepada masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat

BAB III

JENIS PELAYANAN, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET

Pasal 3

Penyelenggaraan pelayanan dasar bidang lingkungan hidup sesuai dengan SPM, terdiri dari: a. Pelayanan pencegahan pencemaran air b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa. d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan.

Pasal 4

Jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, merupakan pelayanan terdiri atas :

a. pelaksanaan program/kegiatan bidang lingkungan hidup; b. penyediaan sarana dan prasarana bidang lingkungan hidup; c. Penetapan target pencapaian SPM d. Penetapan beaya pencapaian SPM

Pasal 5

Penetapan target pencapaian SPM dan biaya pencapaian target Bidang Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, merupakan target SPM yang harus dicapai secara bertahap mulai Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017.

Pasal 6 (1) Penetapan target pencapaian SPM dan biaya pencapaian SPM Bidang

Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 adalah dari hasil perhitungan pembiayaan pencapaian target SPM yang dilakukan oleh

Page 83: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Tim Penerapan dan Pencapaian SPM SKPD, dengan memperhatikan RPJMD, kemudian menjadi dasar masukan dalam Matrik Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Tahun 2013 – 2017 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup ini.

(2) Pelaksanaan Perhitungan Pembiayaan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) sesuai dengan Petunjuk Teknis Rencana Perhitungan Pembiayaan SPM dari masing-masing Kementerian.

(3) Target pencapaian SPM beserta pendanaan indikatif SPM Bidang Lingkungan

Hidup dalam Matrik Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Tahun 2013 – 2017 SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan lampiran Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup ini, selanjutnya setiap tahun digunakan sebagai dasar penyusunan dan dituangkan kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), KUA & PPAS dan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD).

BAB IV

PELAKSANAAN

Pasal 7

(1) Matrik Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 merupakan acuan dalam perencanaan program target rencana pencapaian SPM secara bertahap oleh SKPD yang didukung dengan data akurat.

(2) Penyelenggaraan pelayanan Bidang Lingkungan Hidup sesuai dengan SPM

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi di bidangnya.

(3) Data dasar SPM Bidang Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) agar secara periodik dimutahirkan dan dilaporkan kepada Bagian Organisasi dan Bappeda.

BAB V

PEMBINAAN

Pasal 8

(1) Kepala Seksi pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang berkewajiban

melakukan pembinaan dalam pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup sesuai tupoksi masing-masing.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan melalui

pemberian fasilitas, bimbingan teknis dan bantuan teknis. (3) Persiapan, pelaksanaan dan hasil pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaporkan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup.

Page 84: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 9

Pembiayaan atas penyelenggaraan pelayanan bidang lingkungan hidup untuk pencapaian sesuai dengan target SPM dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melalui Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD.

BAB VII

PENGENDALIAN

Pasal 10

(1) Pengendalian dan evaluasi umum dan teknis terhadap penerapan SPM bidang

lingkungan hidup dilakukan oleh masing-masing Kepala Seksi pada Kantor Lingkungan Hidup.

(2) Hasil pengendalian dan evaluasi umum dan teknis terhadap pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup dilaporkan oleh Kepala Seksi kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup yang dilanjutkan ke Bupati melalui Sekretaris Daerah, Bappeda dan Bagian Organisasi setiap 6 (enam) bulan sekali.

(3) Dalam rangka pelaksanaan pengendalian dan evaluasi umum dan teknis SPM

masing-masing Kepala Seksi dapat mengakomodasikan pengelolaan data dan informasi penerapan SPM bidang lingkungan hidup ke dalam sistem informasi daerah yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 11

Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pemalang Pada tanggal 30 Oktober 2012

Page 85: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

LAMPIRAN Surat Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Nomor 660.1/ /KLH/2012 Tentang Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup

Matrix Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Tahun 2013 -2017 (Program, Kegiatan, Target SPM, dan Pendanaan Indikatif Kantor Lingkungan Hidup)

Kabupaten Pemalang

Kode

Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian

Sektor

Data Capaian SPMpada Tahun Awal

Perencanaan (2011)

Rencana Capaian SPM pada Tahun

Anggaran berjalan (2012)

Target SPM dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Tahun2013

Tahun2014

Tahun2015

Tahun2016*

Tahun 2017

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1  08  01  16    Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 

                            

1  08  01  16  03  Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan 

Pelayanan pencegahan pencemaran air 

28  30  55.088.000  40  46.080.000  60  139.124.736  80  195.526.656  90  236.408.832  100  278.691.840  KLH 

1  08  01  16  04  Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH 

100  ‐  ‐  100  44,000,000  100  17,853,264,000 100  27,282,112,000  100  37,060,144,000  100  47,187,360,000  KLH 

1  08  01  20    Program Peningkatan Pengendalian Polusi 

                            

1 08 01 20 02  Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Udara akibat aktivitas industri 

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 

100  100  ‐  100  46,477,500  100  192,788,670  100  270,684,960  100  351,431,870  100  435,029,400  KLH 

Page 86: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Kode

Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian

Sektor

Data Capaian SPMpada Tahun Awal

Perencanaan (2011)

Rencana Capaian SPM pada Tahun

Anggaran berjalan (2012)

Target SPM dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Tahun2013

Tahun2014

Tahun2015

Tahun2016*

Tahun 2017

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 08 01 20 03  Kegiatan Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Cair 

Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa 

2  2  ‐  40  254,510,000  60  7,232,279,208  80  9,841,150,790  90  11,301,466,069  100  12,809,745,965  KLH 

Keterangan : *) Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra KLH adalah tahun 2016

Page 87: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

DOKUMEN

RENCANA AKSI PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 – 2017

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

Oktober 2012  

 

Page 88: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

SKEMA DIAGRAM RENCANA AKSI PENCAPAIAN SPM 

 

INVENTARISASI  SUMBER  PENCEMAR  

 

  

IDENTIFIKASI  PERMASALAHAN

PENETAPAN TARGET  OPERASI SPM 

PERENCANAAN PEMBIAYAAN 

PELAKSAAN RENCANA AKSI SPM 

MONITORING DAN PELAPORAN

EVALUASI 

Page 89: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yang secara efektif dilaksanakan sejak tahun 2000 dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Sejalan dengan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab, pemerintah daerah melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Berbagai perubahan mendasar pengelolaan pemerintahan telah dilakukan termasuk penyediaan pelayanan dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

Sesuai dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyediaan dan pemenuhan pelayanan dasar bagi masyarakat harus memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh setiap kementerian/lembaga. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan penyusunan dan penetapan SPM oleh Kementerian/Lembaga dan penerapannya di daerah. Hingga pertengahan 2012 telah ditetapkan 15 (lima belas) SPM oleh Kementerian/Lembaga.

SPM bidang lingkungan hidup adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup di tingkat Kabupaten sesuai kebijakan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 19 dan No 20 tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup dan Petunjuk Teknis Penyusunan SPM Bidang LIngkungan Hidup masih menghadapi kendala yakni masih terbatasnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan dasar, belum disusunnya rencana pencapaian SPM di daerah, dan tidak adanya laporan pencapaian pencapaian SPM. Instumen kebijakan daerah yang semestinya sudah mampu menjawab terhadap penerapan dan pencapaian SPM dalam bentuk rencana aksi belum tersedia, sehingga perlu disusun suatu instrument kebijakan di bidang lingkungan hidup yang diharapkan akan menjabarkan secara teknis kebijakan penerapan dan pencapaian SPM di bidang lingkungan hidup di Kabupaten Pemalang.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

Page 90: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang SPM

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pemalang;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang tahun 2011-2016;

1.3. Tujuan dan Sasaran

1.3.1. Tujuan

1. Menjabarkan kebijakan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan kementerian Negara Lingkungan Hidup.

2. Menyajikan kebijakan secara umum mengenai rencana aksi penerapan dan pencapaian SPM bidang Lingkungan hidup;

3. Tersajikannya arahan program dan kegiatan serta pembiayaan sebagai blue print diadalam perencanaan penganggaran yang dapat dijadikan sebagai salah satu strategi SKPD dalam bargaining kebutuhan anggaran berbasis keinerja kepada TAPD;

1.3.2. Sasaran

1. Menselaraskan target pencapaian SPM yang ditetapkan pemerintah pusat melalui

kementereian Negera Lingkungan Hidup dengan pernyataan visi dan misi daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD;

2. Mengintegrasikan SPM ke dalam perencanaan penganggaran daerah secara signifikan dengan dukungan analisis perhitungan standar belanja (e-costing);

3. Sebagai acuan bagi Kantor Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pemalang didalam penyusunan perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup.

Page 91: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

1.4. Sistematika Dokumen Rencana Aksi

Bab I : Pendahuluan, pada bab ini disampaikan tentang latar belakang, landasan hukum, tujuan dan sasaran, serta sistematika dokumen rencana aksi;

Bab II : Profil dan Status Pelayanan SPM Lingkungan Hidup, bab ini menguraikan tentang Profil Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup, dan Status Pencapaian SPM Lingkungan Hidup Kabupaten;

Bab III : Analisis dan Perhitungan kebutuhan pembiayaan pencapaian pererapan SPM Lingkungan Hidup, bab ini menguraikan tentang Identifikan Kegiatan dan Kebutuhan Barang dan Jasa untuk mencapai SPM Lingkungan Hidup, Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan bagi Pencapaian masing-masing Jenis Pelayanan SPM Lingkungan Hidup, dan Identifikasi Ketersediaan Sumber Daya Keuangan;

Bab IV : Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Lingkungan Hidup, bab ini membahas tentang di Daerah menguraikan Program-program dan Sasaran Umum Jangka Menengah (2013 – 2018) Pencapaian SPM Lingkungan Hidup, Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2013, Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2014, Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2015, Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2016, dan Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2017;

Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi, bab ini menyampaikan tentang Kesimpulan dan rekomendasi dari Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sektor Lingkungan Hidup Tahun 2013-2017

Page 92: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

BAB II PROFIL DAN STATUS PELAYANAN SPM LINGKUNGAN HIDUP

2.1. Profil Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup

2.1.1. Kinerja Pelayanan SKPD Standar pelayanan Kantor Lingkungan Hidup sesuai Permen LH No. 19 Tahun 2010 

No. Jenis Pelayanan Dasar & Sub Kegiatan Indikator

Nilai SPM (2008 -2010)

Nilai Capaian (2008-2010)

1 2 3 4 5

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air 1. Melakukan inventarisasi dan

identifikasi sumber pencemar dan kelengkapan persyaratan administratif: a. Mendata semua jenis

usaha dan/atau kegiatan (industri, hotel, rumah sakit, rumah makan, dan permukiman/perumahan)

b. Mengindentifikasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari

c. Memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan administratif jenis usaha dan/atau kegiatan

2. Menentukan prioritas jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dipantau dan diawasi berdasarkan hasil identifikasi persyaratan teknis (paling sedikit 5 (lima) usaha dan/atau kegiatan dan masing-masing jenis diambil paling sedikit satu contoh air limbahnya dalam satu tahun). Parameter yang diperiksa dan dianalisis datanya merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang diambil contoh air limbahnya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Parameter yang diperiksa dan dianalisis merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan, yang meliputi:

Prosentase (%) jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air = (Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang telah mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air) : (Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang diawasi) x 100%.

10/36 x 100 % = 28 %

40 %

Page 93: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

No. Jenis Pelayanan Dasar & Sub Kegiatan Indikator

Nilai SPM (2008 -2010)

Nilai Capaian (2008-2010)

1 2 3 4 5

a. Kegiatan domestik, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, yang meliputi: pH, BOD, TSS, minyak dan lemak.

b. Kegiatan hotel, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 52/MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH.

c. Kegiatan Rumah Sakit, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58/MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH.

d. Kegiatan Industri, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air.

5. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau kegiatan (taat atau tidak taat).

Page 94: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

No. Jenis Pelayanan Dasar & Sub Kegiatan Indikator

Nilai SPM (2008 -2010)

Nilai Capaian (2008-2010)

1 2 3 4 5

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak Pengendalian pencemaran udara industri mencakup kegiatan:

1. Inventarisasi kualitas udara daerah dengan mempertimbangkan berbagai kriteria yang ada dalam pengendalian pencemaran udara.

2. Penetapan baku mutu udara ambien dan baku mutu emisi yang digunakan sebagai tolok ukur pengendalian pencemaran udara.

3. Penetapan mutu kualitas udara di suatu daerah termasuk perencanaan pengalokasian industri dan/atau kegiatan yang berdampak mencemari udara.

4. Pemantauan kualitas udara baik ambien dan emisi yang diikuti dengan evaluasi dan analisis.

5. Pengawasan terhadap penaatan peraturan perundang-undangan pengendalian pencemaran udara.

6. Peran masyarakat dalam kepedulian terhadap pengendalian pencemaran udara.

7. Kebijakan bahan bakar bersih dan ramah lingkungan.

8. Penetapan kebijakan dasar baik teknis maupun non teknis dalam pengendalian pencemaran udara secara nasional

Prosentase (%) jumlah usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara = (Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara) : (Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah di inventarisasi) x 100%.

3/3 x 100 % =100 %

40 %

3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa 1. Menetapkan kriteria baku

kerusakan tanah daerah kabupaten/kota;

2. Pembuatan peta kondisi lahan dan/atau tanah daerah kabupaten/kota;

3. Melakukan pengawasan dan menetapkan status

Prosentase (%) luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa = (Luasan lahan yang telah ditetapkan dan diinformasikan

1936 / 89232 X 100 % = 2 %

40 %

Page 95: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

No. Jenis Pelayanan Dasar & Sub Kegiatan Indikator

Nilai SPM (2008 -2010)

Nilai Capaian (2008-2010)

1 2 3 4 5

kerusakan lahan dan/atau tanah.

status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan) : (Luasan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa) x 100%.

4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pengaduan masyarakat tentang kasus pencemaran dan/atau perusakan lingkungan yang wajib dikelola oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota meliputi: 1. Usaha dan/atau

kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya berada pada suatu wilayah kabupaten/kota.

2. Pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup terjadi di wilayah 4 (empat) sampai dengan 12 (dua belas) mil laut.

3. Usaha dan/atau kegiatan yang penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup oleh komisi penilai analisis mengenai dampak lingkungan hidup kabupaten/kota.

4. Usaha dan/atau kegiatan yang izin usaha dan/atau izin lingkungannya diberikan oleh pejabat kabupaten/kota

Prosentase (%) jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti = (Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atauperusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti) : (Jumlah pengaduan yang diterima instansi lingkungan hidup kabupaten/kota dalam 1 (satu) satu tahun) x 100%.

1 / 1 X 100 %

= 100 %

40%

 

2.1.2. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (UU No. 25 2004 dan PP 8 Tahun 2008) Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu progam, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya berupa personil (SDM), barang modal

Page 96: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari bererapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut. (Permenpan 09/2007 IKU) Rencana Program beserta Kegiatannya yang ada di Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan : • Penyediaan jasa surat menyurat • Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik • Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor • Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional • Penyediaan jasa administrasi keuangan • Penyediaan jasa kebersihan kantor • Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja • Penyediaan alat tulis kantor • Penyediaan barang cetakan dan penggandaan • Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan • Penyediaan makanan dan minuman • Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan ke luar daerah

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : • Pengadaan perlengkapan gedung kantor • Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor • Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional • Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor • Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan : • Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya • Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : • Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD • Penyusunan pelaporan keuangan semesteran • Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran • Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun • Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

e. Program peningkatan perencanaan dan penganggaran SKPD, dengan kegiatan : • Penyusunan database perencanann SKPD • Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD

f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), • Penyusunan kebijakan, norma,standard prosedur dan manual pengelolaan RTH • Sosialisasi kebijakan, norma, standard, prosedur dan manual pengelolaan RTH • Penyusunan dan analisis data/informasi pengelolaan RTH • Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH

g. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, • Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air • Pantai dan laut lestari • Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air • Pengendalian dan pengawasan • Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan & Konservasi SDA

h. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, • Rehabilitasi hutan dan lahan • Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan SDA i. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan hidup,

• Koordinasi penilaian kota sehat/adipura • Pemantauan kualitas lingkungan • Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup • Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

Page 97: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

  

j. Program Peningkatan Pengendalian Polusi • Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair • Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi • Pengujian emisi / polusi udara akibat aktifitas produksi

k. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan persampahan, • Pengembangan teknologi pengolahan persampahan • Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

2.1.3. Indikator Kinerja Pencapaian Renstra 

No.  Indikator Kinerja Kondisi Saat Ini 

Rencana Capaian 

Target 2016 

2012  2013  2014  2015  2016 

1 Prosentase penanganan sampah (%) 

36  70  40  45  50  55  60 

2 Prosentase penduduk berakses air minum (%) 

71,93  94  74  78  81  85  89 

3 Prosentase luas permukiman yang tertata (%) 

72,12  80  73,43  74,74  76,05  77,36  78,67 

4 Pencemaran status mutu air 

45  70  50  55  60  65  70 

5 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air 

   100  100  100  100  100  100 

6 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 

   100  100  100  100  100  100 

7 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 

1,2  1,8  1,3  1,4  1,5  1,6  1,7 

8 Penegakan hukum lingkungan 

100  100  100  100  100  100  100 

9 Pelayanan pencegahan pencemaran air (%) 

   100  100  100  100  100  100 

10 Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak (%) 

0  100  100  100  100  100  100 

11 

Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa (%) 

0  100  100  100  100  100  100 

12 

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atauperusakan lingkungan hidup (%) 

0  100  100  100  100  100  100 

Page 98: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

2.2. Status Pencapaian SPM Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang

a. Perencanaan 1. Rencana Pencapaian SPM (RP-SPM) bidang LH

No Muatan RP-SPM RP-SPM 2010 RP-SPM 2011 Keterangan Ada Ada Tidak

Ada Tidak Ada

1.

Kondisi awal tingkat pencapaian pelayanan dasar

X X

2. Target pelayanan yang akan dicapai

X X

3 Kemampuan, potensi, kondisi, karaketeristik dan prioritas daerah

X X

b. Sumber Pembiayaan APBD/Sumber lain

No Jenis Pelayanan

APBD 2010 Sumber Lain APBD 2011 Sumber Lain Ket. Ada

Jumlah (Rp)

Ada

Jumlah (Rp)

Ada

Jumlah (Rp)

Ada

Jumlah (Rp)

1.

Pencegahan pencemaran air

X 87.520.000 X 87.520.000 32.750.000 X 375.281.600

1. (2010) Keg. Uji kualitas air 2.2011 : - APBD :

Pengujian Kualitas air 30 titik

- DAK : Renovasi dan pengadaan sarpras laboratorium lingkungan

2. Pencegahan

pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

- - X 85.800.000 x 4.050.000 - - Sumber dana : DAK Keg.:pengadaan alat uji udara

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa

X

21.000.000

X 73.480.000 6.000.000 - - Sumber dana:DAK Keg.Pengadaan alat uji tanah Keg. Pengujian Kualitas tanah dan Limbah Padat

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

-- -- -- -- -- -- -- -- Belum dianggarkan secara khusus

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

Page 99: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

c. Unit yang Bertanggungjawab

No Jenis Pelayanan Nomenklatur Tupoksi SDM

Sesuai Tdk sesuai Sesuai Tdk sesuai

1.

Pencegahan pencemaran air

Seksi Pengendalian dan Pengelolaan Limbah

X X

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Seksi Analisis Dampak Lingkungan

X X

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomass

Seksi Analisis Dampak Lingkungan

X X

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pemalang

X X

A. Pelaksanaan

1. Kesesuaian RP-SPM bidang LH dengan juknis

No Jenis Pelayanan Juknis Kesesuaian RP-SPM

dengan Juknis Ket Sesuai Tdk Sesuai

1.

Pencegahan pencemaran air

a. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan kelengkapan persyaratan administratif

Data dilampirkan

X

b. Menentukan prioritas jenis usaha dan/atau kgiatan yang akan dipantau dan diawasai

Paling sedikit 5 jenis usaha/kegiatan

X

c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan

Masing-masing usaha/kegiatan paling sedikit 1 (satu) contoh air limbah dalam waktu 1 tahun

X

Parameter yang diperiksa parameter kunci dari masing-masing jenis usaha/kegiata

X

Page 100: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No Jenis Pelayanan Juknis Kesesuaian RP-SPM

dengan Juknis Ket Sesuai Tdk Sesuai

n d. Menyampaikan

laporan hasil pemantauan

Data dilampirkan

X

e. Menyampaikan informasi status penaatan usaha/kegiatan

Data dilampirkan

-- --

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumbet tidak bergerak

a. Inventarisasi industria yang potensial mencemari udara

Data dilampirkan

X

b. Inventarisasi cerobong yang potensial mencemari udara dan parameter dominan yang harus diukur

Data dilampirkan

X

c. Pelaksanaan pemantauan

• Secara manual atau otomatis

-- -- --

• Pemeriksaan teknis cerobong (lubang sampling, tangga, lantai kerja, pagar pengaman, sumber listrik)

-- -- --

d. Pengambilan contoh uji emisi udara

• Setiap industri 1 cerobong, sampelnya diambil 1 kali dalam 1 tahun

X

• Parameter yang diukur tergantung dari jenis industria

X

• Pengambilan contoh uji emisi pada cerobong dan simple meliputi pengumpulan sampel, analisa lab, pembuatan lap dan evaluasi

X

e. Pelaporan hasil • Laporan 3 -- -- --

Page 101: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No Jenis Pelayanan Juknis Kesesuaian RP-SPM

dengan Juknis Ket Sesuai Tdk Sesuai

pemantauan bulanan untuk CEM

• Laporan 6

bulanan untuk manual

-- -- --

• Laporan terjadinya kasus/kerusakan

-- -- --

3

Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa

a. Identifikasi kondisi awal tanah

• Menghimpun data sekunder (sifat dasar tanah, iklim, topografi, penggunaan tanah, potensi kerusakan tanah)

• Overlay beberapa peta untuk memperoleh gambaran areal yang berpotensi mengalami kerusakan

X

Belum dibuat overlay

b. Análisis sifat dasar tanah

• Pengamatan dan pengambilan contoh tanah

• Analisis contoh tanah

X

c. Evaluasi untuk penetapan status kerusakan lahan dan/atau tanah

• Dengan cara membandingkan hasil análisis sifat dasar tanah dengan kriteria baku kerusakan tanah (salah satu parameter terlampaui lahan/tanah dinyatakan rusak)

X

Page 102: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No Jenis Pelayanan Juknis Kesesuaian RP-SPM

dengan Juknis Ket Sesuai Tdk Sesuai

• SK Bupati / Walikota tentang status kerusakan lahan/tanah

-- -- --

d. Penyampaian informasi

Dapat melalui media cetak, website, media elektornik, dll

X -- Dalam bentuk buku laporan

4 Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

Sesuai dengan mekanisme pengelolaan pengaduan yang sudah ditetapkan

Data yang dilampirkan: • Pengaduan

yang diterima

• Hasil telaahan dan klasifikasi pengaduan

• Hasil verifikasi

• Usulan tindak lanjut

-- -- Tidak ada pengaduan masyarakat.

2. Kesesuaian program dan kegiatan dengan RP-SPM bidang LH

No Jenis Pelayanan Program dan Kegiatan Kesesuaian program dan kegiatan dengan RP-SPM Ket

Sesuai Tdk Sesuai 1.

Pencegahan pencemaran air

- Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, Kegiatan : 1. pengembangan

teknologi pengolahan persampahan

2. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

- Program

Pengendalian pencemaran dan Perusakan lingkungan hidup, - kegiatan :

Pemantauan Kualitas Lingkungan

X

Page 103: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No Jenis Pelayanan Program dan Kegiatan Kesesuaian program dan kegiatan dengan RP-SPM Ket

Sesuai Tdk Sesuai 2. Pencegahan

pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

- Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kegiatan :

Pemantauan Kualitas Lingkungan

X Pengadaan alat uji udara

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomass

Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kegiatan:

Pemantauan Kualitas Lingkungan

X Pengadaan alat uji tanah dan uji kualitas tanah

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kegiatan :

Pemantauan Kualitas Lingkungan

X

3. Ketepatan pencapaian target

No Jenis Pelayanan Pencapaian Target

(sesuai Permen) Ketepatan pencapaian

target Keterangan Sesuai Tdk Sesuai

1.

Pencegahan pencemaran air 2009: 20% X 2010: 40% X 2011: 60% X 2012: 80%

2014: 100% 2. Pencegahan pencemaran

udara dari sumber tidak bergerak

2009: 20% X 2010: 40% X pengujian di 3

lokasi : industri, perumahan dan pusat kota.

2011: 60% 2012: 80%

2014: 100% 3. Penyediaan informasi status

kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa

2009: 20% X 2010: 40% X 2011: 60% X Pengujian

kualitas tanah di 4 lokasi

2012: 80% 2014: 100%

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

2009: 50% X 2010: 60% X 2011: 70% X

Page 104: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No Jenis Pelayanan Pencapaian Target

(sesuai Permen) Ketepatan pencapaian

target Keterangan Sesuai Tdk Sesuai

2012: 80% 2014: 90%

4. Sinkronisasi dan kerjasama dengan pihak lain

No Jenis Pelayanan Sinkronisasi Kerjasama Ket

1.

Pencegahan pencemaran air Pemanfaatan Laboratorium

-- --

2. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

-- X Dengan Hiperkes Semarang

3. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomass

-- X Laboratorium ilmu tanah Fak. Pertanian Unsoed

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masy akibat Adanya Dugaan Penc dan/atau Perusakan LH

-- Koordinasi dengan instansi terkait dan BLH Prov. Jateng

2.3. Potensi, Masalah, Kendala serta Kebutuhan Upaya Pencapaian SPM

Lingkungan Hidup

No Potensi Masalah/Kendala Kebutuhan Dalam Upaya Pencapaian Keterangan

1. Regulasi SPM Kementerian

Permen LH No 19 dan 20 mentargetkan agar pencapaian SPM dapat dipotimalkan pada tahun 2013 tercapai 100%

Target pencapaian kementeterian yang harus selsai 100% perlu ada review sehingga daerah mampu melakukan akselerasi secara realistis

2. Visi dan Misi Daerah yang tertuang dalam RPJMD 2011-2016

Penyusunan SPM di SKPD dilakukan pada tahun 2012 sehingga akselerasi menuju pencapaian visi dan misi daerah diperlukan guna mendukung terhadap target RPJMD 2011-2016

Dukungan Pembiayaan yang optimal agar akselerasi pencapaian SPM selaras dengan pencapaian visi dan misi daerah sebagaimana dalam RPJMD 2011-2016

3. Komitmen SKPD e-costing masih belum jadi arus utama dalam proses penyusunan kebijakan strategis di SKPD sehingga

Tim teknis dibutuhkan untuk mengawal dan melakukan review setiap tahun terhadap

Page 105: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

pencapaian SPM di Bidang Lingkungan Hidup

4 Dukungan Bappeda selaku Komponen Strategis TAPD

Regulasi perencanaan penganggaran TAPD yang mampu mendukung terhadap pencapatain target SPM bidang Lingkugan Hidup

Instrumen SPM menjadi salah satu acuan dalam proses perencanaan pembiayaan/ penganggaran dalam rangka optimalisasi peran SKPD KLH dalam mendukung pencapaian target visi dan misi daerah

5. Staf Pelaksana dengan Sumber Daya profesional

Ketersediaan tenaga pelaksana yang mendukunga terhadap penyusunan dan evaluasi pencapaian SPM secara berkelanjutan dengan penguasaan teknis yang proporsional

Penunjukan tim teknis yang secara berkelanjutan mengawal proses pencapaian SPM di Bidang Lingkungan Hidup

Page 106: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

BAB III

ANALISIS DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN PENERAPAN SPM LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Identifikasi Kegiatan dan Kebutuhan Barang dan Jasa untuk mencapai SPM Lingkungan hidup (Berdasarkan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup yakni PermenLH No 20 Tahun 2008)

No. Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Kebutuhan Barang/ Jasa SPM Periode Tahun 2013

(1) (2) (3)

I. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1 Pemantauan Kualitas Lingkungan Pelayanan pencegahan pencemaran air

Pengambilan dan pengujian sampel limbah cair

2 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayananan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pengambilan sampel dan pengujian sampel di tempat dugaan terjadinya pencemaran/perusakan lingkungan

II. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1 Pengujian emisi/polusi udara akibat

aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Pengambilan dan pengujian emisi cerobong sumber tidak bergerak (industri)

2 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan penyediaan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

- Pengadaan alat pemantau kualitas tanah

- Pengadaan Software GIS - Pengadaan Peta Dasar - Pengujian kualitas tanah

3.2. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan bagi Pencapaian masing-masing Jenis Pelayanan SPM Lingkungan hidup

No.

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Kebutuhan Barang/ Jasa SPM Tahun 2013

Kebutuhan Pembiayaan

(Rp) (1) (2) (3)

1 Pelayanan pencegahan pencemaran air

Pengambilan dan pengujian sampel limbah cair

46.080.000

2 Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Pengambilan dan pengujian emisi cerobong sumber tidak bergerak (industri)

46.477.500

3 Pelayanan penyediaan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk

- Pengadaan alat pemantau kualitas tanah

- Pengadaan Software GIS

254.510.000

Page 107: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

No.

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Kebutuhan Barang/ Jasa SPM Tahun 2013

Kebutuhan Pembiayaan

(Rp) (1) (2) (3)

produksi biomassa - Pengadaan Peta Dasar - Pengujian kualitas tanah

4 Pelayananan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pengambilan sampel dan pengujian sampel di tempat dugaan terjadinya pencemaran/perusakan lingkungan

44.000.000

JUMLAH 391.067.500 

3.3. Identifikasi Ketersediaan Sumber Daya Keuangan

No.

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian

Sektor

Kebutuhan Barang/ Jasa SPM Tahun 2013

Kebutuhan Pembiayaan

(Rp)

Sumber

Pembiayaan

(1) (2) (3) (4) (4)

1 Pelayanan pencegahan pencemaran air

Pengambilan dan pengujian sampel limbah cair

46.080.000 APBD Kab.

2 Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Pengambilan dan pengujian emisi cerobong sumber tidak bergerak (industri)

46.477.500 APBD Kab.

3 Pelayanan penyediaan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

- Pengadaan alat pemantau kualitas tanah

- Pengadaan Software GIS- Pengadaan Peta Dasar - Pengujian kualitas tanah

254.510.000 APBD Kab.

4 Pelayananan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pengambilan sampel dan pengujian sampel di tempat dugaan terjadinya pencemaran/perusakan lingkungan

44.000.000 APBD Kab.

Page 108: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

BAB IV RENCANA AKSI PENCAPAIAN SPM LINGKUNGAN HIDUP

4.1 Program-program dan Sasaran Umum Jangka Menengah (2013-2017) Pencapaian SPM Lingkungan Hidup

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

(1) (2) (3)

1 08 01 16 Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan Pelayanan pencegahan pencemaran air

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

4.2 Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2013

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2013

Target Capaian

(%) Rp

(1) (2) (3) (4) (5) 1 08 01 16 Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pelayanan pencegahan pencemaran air

40 46.080.000

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat

100 44.000.000

Page 109: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2013

Target Capaian

(%) Rp

(1) (2) (3) (4) (5) lingkungan hidup akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan LH

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

100 46.477.500

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

40 254.510.000

4.3 Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2014

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2014

Target capaian

(%) Rp

(1) (2) (3) (4) (5)

1 08 01 16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pelayanan pencegahan pencemaran air

60 139.124.736

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

100 17.853.264.000

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

100 192.788.670

Page 110: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2014

Target capaian

(%) Rp

(1) (2) (3) (4) (5)

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

60 7.232.279.208

4.4 Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2015

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2015

target Rp (1) (2) (3) (4) (5)

1 08 01 16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pelayanan pencegahan pencemaran air

80 139.124.736

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

100 17.853.264.000

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

100 270.684.960

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

80 9.841.150.790

Page 111: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

4.5 Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2016

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2016

target Rp (1) (2) (3) (4) (5)

1 08 01 16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pelayanan pencegahan pencemaran air

90 236.408.832

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

100 27.282.112.000

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

100 351.431.870

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

90 11.301.466.069

4.6 Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2017

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2017

target Rp (1) (2) (3) (4) (5)

1 08 01 16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

16 03 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pelayanan pencegahan pencemaran air

100 278.691.840

16 04 Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

100 47.187.360.000

Page 112: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

Kode Program dan Kegiatan

Indikator SPM Berdasarkan

Ketetapan Kementerian Sektor

Tahun 2017

target Rp (1) (2) (3) (4) (5)

1 08 01 20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi

100 435.029.400

20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

100 12.809.745.965

20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Pelayanan informasi status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa

Page 113: Laporan SPM Kab Pemalang Tahun 2013

Dokumen Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian  Standar Pelayanan Minimal  (SPM)  Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Tahun 2013‐2017  

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

1. Standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup terdiri dari 4 pelayanan dasar yakni: a. Pelayanan pencegahan pencemaran air b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah akibat produksi

biomassa d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup 2. Perhitungan e-costing memungkinkan pembelanjaan program kerja SPM terukur

secara visible

5.2. Rekomendasi 1. Perlu adanya komitmen penyediaan dana pendukung guna menunjang

pelaksanaan SPM terutama dana yang bersumber dari APBD Kabupaten

2. Untuk mencapai target SPM per tahunnya diperlukan program kerja SPM yang

masuk dalam perencanaan