laporan pendahuluan.docx

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai darah dari luar, karena sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan harus diambil seseorang/individu. Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongan darah : 1. Golongan darah A 2. Golongan darah B 3. Golongan darah AB 4. Golongan darah O Selain itu tahun 1940 ditemukan golongan darah baru yaitu Rhesus Faktor positif dan rhesus faktor negatif pada sel darah merah (erythrocyt). Rhesus Faktor positif banyak terdapat pada orang Asia dan Negatif Pada orang Eropah, Amerika, Australia. Transfusi diberikan untuk: - meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen - memperbaiki volume darah tubuh - memperbaiki kekebalan - memperbaiki masalah pembekuan Tergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma segar yang dibekukan/bagian cairan dari darah atau sel darah putih). Jika memungkinkan, akan lebih baik jika transfusi yang diberikan hanya terdiri dari komponen darah yang diperlukan oleh resipien. Memberikan komponen tertentu lebih aman dan tidak boros. Teknik penyaringan darah sekarang ini sudah jauh lebih baik, sehingga transfusi lebih aman dibandingkan sebelumnya. Tetapi masih ditemukan adanya resiko untuk resipien, seperti reaksi dan infeksi. Meskipun kemungkinan terkena AIDS atau melalui transfusi sudah kecil, tetapi harus tetap waspada akan resiko ini dan sebaiknya transfusi hanya dilakukan jika tidak ada pilihan lain.

Upload: muhamad-muhidin-cibungcu

Post on 19-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai darah dari luar, karena sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan harus diambil seseorang/individu. Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongan darah :1.Golongan darah A2.Golongan darah B3.Golongan darah AB4. Golongan darah OSelain itu tahun 1940 ditemukan golongan darah baru yaitu Rhesus Faktor positif dan rhesus faktor negatif pada sel darah merah (erythrocyt). Rhesus Faktor positif banyak terdapat pada orang Asia dan Negatif Pada orang Eropah, Amerika, Australia. Transfusi diberikan untuk: - meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen - memperbaiki volume darah tubuh - memperbaiki kekebalan - memperbaiki masalah pembekuanTergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma segar yang dibekukan/bagian cairan dari darah atau sel darah putih).Jika memungkinkan, akan lebih baik jika transfusi yang diberikan hanya terdiri dari komponen darah yang diperlukan oleh resipien.Memberikan komponen tertentu lebih aman dan tidak boros.

Teknik penyaringan darah sekarang ini sudah jauh lebih baik, sehingga transfusi lebih aman dibandingkan sebelumnya.Tetapi masih ditemukan adanya resiko untuk resipien, seperti reaksi dan infeksi.Meskipun kemungkinan terkena AIDS atau melalui transfusi sudah kecil, tetapi harus tetap waspada akan resiko ini dan sebaiknya transfusi hanya dilakukan jika tidak ada pilihan lain.

B. Rumusan masalah

1.) fungsi darah pada manusia? 2.) pengolongan darah? 3.) Apa syarat-syarat seseorang yang dapat menjadi pendonor darah? 4.) Dalam keadaan apakah orang yang tidak bisa menjadi pendonor darah? 5.) Apa tujuan donor darah? 6.) Bagaimana proses transfusi darah?

C. Manfaat 1.) Agar mengetahui syarat-syarat seseorang yg dapat menjadi pendonor darah. 2.) Agar menegetahui dalam keadaan apakah seseorang tidak dpat menjadi pendonor darah. 3.) Agar mengetahui tujuan donor darah. 4.) Agar mengetahui proses transfusi darah.

BAB IIPEMBAHASAN

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu6. Menjaga suhu temperatur tubuh7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin3. Enzin4. Antibodi5. Hormon6. Urea7. Asam urat8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dsb.Flebotomi. Flebotomi meliputi penusukan vena dan pengambilan darah. Dilakukan dengan standart umum. Donor diletakkan dengan posisi setengan berbaring. Kulit pada fosa antekubital dibersihkan dengan preparat yodium. Dipasang tourniket, dan dilakukan tusukan vena. Pengambilan 450 ml darah dilakukan kurang dari 15 menit. Setelah jarum diambil, donor diminta mengangkat lengan keatas, dan dilakukan penekanan dengan kassa steril selama 2-3 menit atau sampai perdarahan berhenti, kemudian dibalut. Donor diminta untuk tetap berbaring sampai mereka siap untuk duduk, biasanya dalam 1-2 menit. Apabila terasa lemah atau pingsan, istirahat harus diperpanjang. Setelah beristirahat mereka diberi cairan dan makanan diruang tunggu dan diminta berdiam diri 15 menit kemudian.Donor kemudian diminta untuk tidak melepas balutan dan menghindari mengangkat beban berat selama beberapa jam, jangan merokok slama 1 jam dan tidak minum minuman keras selama 3 jam, diminta menambah asupan cairan selama 2 hari dan dianjurkan makan makanan yang seimbang selama 2 minggu.Label pada kantong darah dan tabung harus diperiksa dengan teliti sebelum dan sesudah pendonoran untuk mencegah terjadinya kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi resipien.Penggolongan darah.Sel darah merah golongan O tidak mempunyai aglutinogen dan oleh karena itu tidak bereaksi dengan serum anti-A atau anti-B. golongan darah A mempunyai aglutinogen A dan karena itu, beraglutinasi dengan aglutinin anti-A. golongan darah B mempunyai aglutinogen B dan beraglutinasi dengan serum anti-B. golongan darah AB mempunyai aglutinogen A dan B serta beraglutinasi dengan kedua jenis serum.Golongan darah Rh.Bersama dengan system golongan darah O-A-B, system Rh juga penting dalam transfuse darah. Perbedaan utama antara system O-A-B dan system Rh adalah sebagai berikut: pada system O-A-B, aglutinin bertanggung jawab atas timbulnya reaksi transfuse yang terjadi secara spontan, sedangkan pada system Rh, reaksi agglutinin spontan hampir tidak pernah terjadi. Malahan, orang mula-mula harus terpajan secara pasif dengan antigen Rh, biasanya melalui transfuse darah atau melalui ibu yang memiliki bayi dengan antigen, sebelum terdapat cukup agglutinin untuk menyebabkan reaksi transfuse yang bermakna.Darah dan komponen darah.Seseorang yang membutuhkan sejumlah besar darah dalam waktu yang segera (misalnya karena perdarahan hebat), bisa menerima darah lengkap untuk membantu memperbaiki volume cairan dan sirkulasinya. Darah lengkap juga bisa diberikan jika komponen darah yang diperlukan tidak dapat diberikan secara terpisah.Komponen darah yang paling sering ditransfusikan adalah packed red blood cells (prc), yang bisa memperbaiki kapasitas pengangkut oksigen dalam darah.komponen ini bisa diberikan kepada seseorang yang mengalami perdarahan atau penderita anemia berat. Yang jauh lebih mahal daripada prc adalah frozen-thawed red blood cells, yang biasanya dicadangkan untuk transfusi golongan darah yang jarang.Beberapa orang yang membutuhkan darah mengalami alergi terhadap darah donor. Jika obat tidak dapat mencegah reaksi alergi ini, maka harus diberikan sel darah merah yang sudah dicuci.Jumlah trombosit yang terlalu sedikit (trombositopenia) bisa menyebabkan perdarahan spontan dan hebat.Transfusi trombosit bisa memperbaiki kemampuan pembekuan darah.Faktor pembekuan darah adalah protein plasma yang secara normal bekerja dengan trombosit untuk membantu membekunya darah. Tanpa pembekuan, perdarahan karena suatu cedera tidak akan berhenti. Faktor pembekuan darah yang pekat bisa diberikan kepada penderita kelainan perdarahan bawaan, seperti hemofilia atau penyakit von willebrand.Plasma juga merupakan sumber dari faktor pembekuan darah. Plasma segar yang dibekukan digunakan pada kelainan perdarahan, dimana tidak diketahui faktor pembekuan mana yang hilang atau jika tidak dapat diberikan faktor pembekuan darah yang pekat. Plasma segar yang dibekukan juga digunakan pada perdarahan yang disebabkan oleh pembentukan protein faktor pembekuan yang tidak memadai, yang merupakan akibat dari kegagalan hati.Meskipun jarang, sel darah putih ditransfusikan untuk mengobati infeksi yang mengancam nyawa penderita yang jumlah sel darah putihnya sangat berkurang atau penderita yang sel darah putihnya tidak berfungsi secara normal.pada keadaan ini biasanya digunakan antibiotik.Antibodi (imunoglobulin), yang merupakan komponen darah untuk melawan penyakit, juga kadang diberikan untuk membangun kekebalan pada orang-orang yang telah terpapar oleh penyakit infeksi (misalnya cacar air atau hepatitis) atau pada orang yang kadar antibodinya rendah.Transfusi diberikan untuk:a) meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigenb) memperbaiki volume darah tubuhc) memperbaiki kekebaland) memperbaiki masalah pembekuan.Transfusi sering tidak diperlukan karena:a) kondisi yang tampaknya membutuhkan transfuse, sering dapat dihindari dengan pengobatan dini atau upaya pencegahan.b) transfuse darah lengkap, sel darah merah, atau plasma sering diberikan untuk menyiapkan secara cepat seorang ibu untuk menjalani pembedahan yang direncanakan, atau untuk memulihkan kondisi tubuh agar dapa keluar dari rumah sakit lebih cepat. Terapi lain, seperti infuse cairan, kadang-kadang lebih murah, lebih aman, dan sama efektifnya.Jenis Donor Darah. Ada dua macam donor darah yaitu:1) Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien.2) Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.

A. Syarat-Syarat Transfusi Darah

Syarat-syarat seseorang yang dapat menjadi pendonor darah,yaitu:

1. Umur 17 60 tahun ( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )2.Berat badan 50 kg atau lebih3. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral4.Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih5.Tekanan darah 120/140/80 100 mmHg6.Nadi 50-100/menit teratur 7.Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis.8.Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita)9.Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun.10.Kulit lengan donor sehat.11. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir.12. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS.13. Bukan pencandu alkohol/narkoba14. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir.15. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir. 16. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

B. Orang Yang Tidak Dapat Menjadi Pendonor.

Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan: 1. Pernah menderita hepatitis B.2. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.3. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi.4. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga.5. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.6. Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil.7. Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar.8. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis.9. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.10. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic.11. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.12. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.13. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.14. Sedang menyusui.15. Ketergantungan obat.16. Alkoholisme akut dan kronik.17. Sifilis.18. Menderita tuberkulosa secara klinis.19. Menderita epilepsi dan sering kejang.20. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh balik) yang akan ditusuk.21. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.22. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).23. Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

2) etiologi1. Leukemia2. Limfoma3. Penyakit lain yang menghancurkan atau mengganggu produksi darah.4. Perdarahan pasca persalinan dengan syok5. Kehilangan darah saat operasi6. Anemia berat pada kehamilan lanjut (Hb < 8gr% atau timbul gagal jantung)Catatan: untuk anemia pada kehamilan awal, obati penyebab anemia dan sediakan hematinik.3) menifestasi klinik1) Pusing2) Keletihan3) Kelelahan4) Malaise5) Pucat6) Fatigue7) Hb menurun4) patofisiologiPada transfusi, seorang donor menyumbangkan darah lengkap dan seorang resipien menerimanya. Tetapi konsep ini menjadi luas. Tergantung kepada keadaan, resipien bisa hanya menerima sel dari darah, atau hanya menerima faktor pembekuan atau hanya menerima beberapa komponen darah lainnya.transfusi dari komponen darah tertentu memungkinkan dilakukannya pengobatan yang khusus, mengurangi resiko terjadinya efek samping dan bisa secara efisien menggunakan komponen yang berbeda dari 1 unit darah untuk mengobati beberapa penderita. Pada keadaan tertentu, resipien bisa menerima darah lengkapnya sendiri (transfusi autolog).Proses tranfusi darah1. Pengisian Formulir Donor Darah.2. Pemeriksaan DarahPemeriksaan golongan, tekanan darah dan hemoglobin darah.1. Pengambilan darahApabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan darah.1. Pengambilan darah2. Pengelolaan darah.Beberapa usaha pencegahan yang dikerjakan sebelum darah diberikan kepada penderita adalah penyaringan terhadap penyakit diantaranya:a) Penyakit Hepatitis Bb) Penyakit HIV/AIDSc) Penyakit Hipatitis Cd) Penyakit Kelamin (VDRL)Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1 2 jam1. Penyimpanan DarahDarah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 2 6 derajat celcius.Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen seperti:a) PRCb) Thrombocytc) Plasmad) Cryo precipitat5) PENATALAKSANAANMemberikan darah sebaiknya berdasarkan petunjuk nasional mengenai penggunaan klinis darah, dengan mempertimbangkan kebutuhan resipien tersebut.Sebelum memberikan darah atau produk darah harap diingat hal-hal berikut:1) Perbaikan yang diharapkan pada kondisi klinis resipien tersebut.2) Metode untuk meminimalkan kehilangan darah untuk mengurangi kebutuhan akan transfuse.3) Terapi alternative yang dapat diberikan, termasuk penggantian cairan intravena atau oksigen, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan transfuse.4) Resiko penularan HIV,Hepatitis, sipilis atau infeksi lainnya melalui produk darah yang tersedia.5) Keuntungan transfuse dibandingkan dengan resiko untuk resipien tertentu.6) Pilihan terapi lain jika darah tidak tersedia pada saat itu.7) Kebutuhan akan orang yang terlatih untuk memantau resipien tersebut dan segera bereaksi jika timbul efek samping.6) kompikasia) Hemolisis akut.Jenis reaksi transfuse yang paling berbahaya terjadi apabila darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resipien. Antiboby dalam plasma resipien akan segera bergabung dengan antigen pada eritrosit donor, dan sel tersebut segera mengalami hemolisis (dihancurkan) baik dalam sirkulasi maupun dalam system retikuloendotelial. Hemolisis yang paling cepat terjadi pada ketidaksesuaian darah ABO (mis. Jika donor golongan A dan sipien golongan O, yang memiliki antibody anti-A dan anti-B). ketidaksesuai Rh biasanya lebih ringan. Reaksi ini dapat terjadi setelah pemberian paling tidak 10ml darah.Proses penghancuran dinding sel darah merah sehingga menyebabkan plasma darah yang tidak berwarna menjadi merah. Ini dapat terjadi karena trauma darah sekunder terhadap turbulen atau pompa pemutar.b) Hemolisis tertunda.Reaksi hemolisis tertunda biasanya terjadi sekitar 2-14 hari dan ditandai dengan demam, ikterik ringan, penurunan bertahan kadar hemoglobin, dan uji globulin anti-human secara langsung. Jarang terjadi hemoglubinuria, dan biasanya reaksi ini tidak berbahaya. Namun demikian harus diketahui apabila kedua tanda tersebut terjadi, maka hal ini merupakan tanda bahwa pada pemberian transfuse selanjutnya terjadi reaksi hemolosis akut. Pasien harus diingatkan kemungkinan terjadinya reaksi ini dan diminta untuk segera melapor.c) Anafilaktik.d) Toksikosis sitrat.Pada toksikosis sitrat, penyebabnya adalah efek ikatan pada CPD {Calcium Pyrophosphate Deposition (penyakit penimbunan kalsium piropospat)} pada kalsium, serta hiperkalemia, hipokalsemia, asidosis, hipetermia, disfungsi miokard, dan disfungsi hepar atau ginjal menghilangkan factor-faktor.e) Penyakit infeksi.Penyakit yang dapat menjadi komplikasi dari transfuse antara lain:a. Penyakit Hepatitis B & CHepatitis merupakan resiko penting terapi transfusi, baik untuk darah maupun sebagian besar komponen darah. Darah dan produk darah yang diperoleh dari donor yang dibayar mempunyai resiko yang lebih tinggi daripada yang diperoleh dari donor sukarela. Produk darah hasil pengumpulan juga memberikan resiko yang lebih tinggi. Harus dilakukan uji untuk mendeteksi virus hepatitis B, begitu pula hepatitis C.b. Penyakit HIV/AIDSc. Penyakit Kelamin (VDRL)f) Alergi.Sebagian besar transfusi adalah aman dan berhasil; tetapi reaksi ringan kadang bisa terjadi, sedangkan reaksi yang berat dan fatal jarang terjadi. Reaksi yang paling sering terjadi adalah demam dan reaksi alergi (hipersensitivitas), yang terjadi sekitar 1-2% pada setiap transfusi.Gejalanya berupa:- gatal-gatal- kemerahan- pembengkakan- pusing- demam- sakit kepala.Gejala yang jarang terjadi adalah kesulitan pernafasan, bunyi mengi dan kejang otot. Yang lebih jarang lagi adalah reaksi alergi yang cukup berat.g) Emboli udara.h) Gangguan keseimbangan elektrolit.i) Kontaminasi bakteri.j) Penyakit graft-versus-host.Merupakan komplikasi yang jarang terjadi, yang terutama mengenai orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan karena obat atau penyakit. Pada penyakit ini, jaringan resipien (host) diserang oleh sel darah putih donor (graft). Gejalanya berupa demam, kemerahan, tekanan darah rendah, kerusakan jaringan dan syok.Catatan: 5% dari semua transfuse disertai salah satu efek samping. Jika timbul reaksi (efek samping), segera dihentikan dan beritahu dokternya. Jangan cabut jarumnya. Sebaiknya ganti dengan cairan yang dapat diterima seperti NaCl normal.

C. Manfaat Donor Darah1. Dapat memeriksakan kesehatan secara berkala 3 bulan sekali seperti tensi, Lab Uji Saring .(HIV, Hepatitis B, C, Sifilis dan Malaria).2. Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah menyumbang darahnya antara lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.3. Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Pemerintah.4. Merupakan bagian dari ibadah.5. Sarana amal kemanusiaan bagi yang sakit, kecelakaan, operasi dll(setetes darah merupakan nyawa bagi mereka) 6. Orang yang aktif Donor jarang terkena penyakit ringan maupun berat.(Pengalaman di perusahaan membandingkan sebelum dan setelah adanya kegiatan donor darah tingkat yang sakit turun hampir 50% )7. Pemeriksaan ringan secara triwulanan meliputi Tensi darah, kebugaran (Hb), gangguan kesehatan (hepatitis, gangguan dalam darah dll)8. Mencegah stroke (Pria lebih rentan terkena stroke dibanding wanita karena wanita keluar darah rutin lewat menstruasi kalau pria sarana terbaik lewat donor darah aktif)Tunggu kapan lagi ? ayo mulai dari sekarang.

D. Proses Transfusi Darah

1.Pengisian Formulir Donor Darah.2.Pemeriksaan Darah, tekanan darah dan hemoglobin darah.3.Pengambilan DarahApabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan darah.4.Pengelolahan DarahBeberapa usaha pencegahan yang di kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada penderita adalah penyaringan terhadap penyakit di antaranya :a.Penyakit Hepatitis Bb.Penyakit HIV/AIDSc.Penyakit Hipatitis Cd.Penyakit Kelamin (VDRL)Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1-2 jam5.Penyimpanan DarahDarah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 26 derajat celcius.Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen seperti :PRC,Thrombocyt,Plasma,Cryo precipitat

E. TINDAKAN PENCEGAHAN & REAKSI KERACUNAN

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya reaksi selama transfusi, dilakukan beberapa tindakan pencegahan.Setelah diperiksa ulang bahwa darah yang akan diberikan memang ditujukan untuk resipien yang akan menerima darah tersebut, petugas secara perlahan memberikan darah kepada resipien, biasanya selama 2 jam atau lebih untuk setiap unit darah.

Karena sebagian besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam15 menit pertama, , maka pada awal prosedur, resipien harus diawasi secara ketat.Setelah itu, petugas dapat memeriksa setiap 30- 45 menit dan jika terjadi reaksi ketidakcocokan, maka transfusi harus dihentikan.

Sebagian besar transfusi adalah aman dan berhasil; tetapi reaksi ringan kadang bisa terjadi, sedangkan reaksi yang berat dan fatal jarang terjadi.Reaksi yang paling sering terjadi adalah demam dan reaksi alergi (hipersensitivitas), yang terjadi sekitar 1-2% pada setiap transfusi.

Gejalanya berupa:- gatal-gatal- kemerahan- pembengkakan- pusing- demam- sakit kepala.Gejala yang jarang terjadi adalah kesulitan pernafasan, bunyi mengi dan kejang otot.Yang lebih jarang lagi adalah reaksi alergi yang cukup berat.

Walaupun dilakukan penggolongan dan cross-matching secara teliti, tetapi kesalahan masih mungkin terjadi sehingga sel darah merah yang didonorkan segera dihancurkan setelah ditransfusikan (reaksi hemolitik0.Biasanya reaksi ini dimulai sebagai rasa tidak nyaman atau kecemasan selama atau segera setelah dilakukannya transfusi.

Kadang terjadi kesulitan bernafas, dada terasa sesak, kemerahan di wajah dan nyeri punggung yang hebat.Meskipun sangat jarang terjadi, reaksi ini bisa menjadi lebih hebat dan bahkan bisa berakibat fatal.

Untuk memperkuat dugaan terjadinya reaksi hemolitik ini, dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah terdapat hemoglogin dalam darah dan air kemih penderita.

Resipien bisa mengalami kelebihan cairan.Yang paling peka akan hal ini adalah resipien penderita penyakit jantung, sehingga transfusi dilakukan lebih lambat dan dipantau secara ketat.

Penyakit graft-versus-host merupakan komplikasi yang jarang terjadi, yang terutama mengenai orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan karena obat atau penyakit.Pada penyakit ini, jaringan resipien (host) diserang oleh sel darah putih donor (graft).Gejalanya berupa demam, kemerahan, tekanan darah rendah, kerusakan jaringan dan syok

BAB IIIPENUTUP A. KesimpulanTranfusi darah adalah darah lengkap atau memasukkan komponen dalam, sirkulasi darah ke.dengan tujuannya adalah mengembalikan jumlah pendarahan setelah perdarahan berat / hebat, sel darah merah mengembalikan misalnya: anemia berat, memberikan faktor faktor plasma hemolitik, kadar hb untuk meninggikan dalam, tubuh, untuk memnggantikan darah yang tidak cocok pada bayi, untuk menggantikan darah pasien yang keracunan, yang dengan darah baru, misal uraemi.sekali yang banyak, njaluk d perhatikan tranfusi darah dalam, diantaranya, indikasi, aturan umum tranfusi darah untuk lengkap, tipe trombosit, murah peralatan perlengkapan yang digunakan untuk tranfusi, protokol pemberian darah murah komponen darah, yang dilakukan pada saat memulai tranfusi darah, kiat-kiat mengatasi masalah, yang dilakukan pasca transfusi, penetalaksanaan reaksi tranfusi, cara kerja murah persiapan alat, persiapan pelaksanaan tranfusi darah murah.

B.SaranPembaca yang telah membaca laporan pendahuluan ini diharapkan mampu menjelaskan fungsi dan manfatat yang dapat di peroleh dari tranfusi darah serta bisa mengaplikasikan dalam dunia kesehatan

DAFTAR PUSTAKACarpenito, Lynda Juall.. 1998. Diagnosa Keperawatan Edisi 6Jakarta: EGCStockslager, Jaime L., 2008.Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2.Jakarta: EGC

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...DAFTAR ISI.....BAB IPEMDAHULUANA. LATAR BELAKANG..B. RUMUSAN MASALAH.C. MANFAATBAB IIPEMBAHASANA. SYARAT-SYARAT TRANSFUSI DARAH.........................B. ORANG YANG TIDAK DAPAT MENJADI PENDONOR.......C. MANFAAT DONOR DARAH......................D. PROSES TRANSFUSI DARAH.........................E. TINDAKAN PENCEGAHAN DAN REAKSI KERACUNAN.....BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN...B. SARAN.... DAFTAR PUSTAKA.......

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan Salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan juga kepada keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya.Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang TRANFUSI DARAH dan untuk memenuhi tugas PERAWAT, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang sarat-sarat donor darah,manfaat donor darah, jenis-jenis donor darahSemoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Terima kasih.Bengkulu,02 juni 2014Penyusun: