laporan pendahuluan diabetes gestasional.docx

6
Laporan Pendahuluan Diabetes Gestasional 1. Definisi Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil ( polyuri ), selalu merasa haus ( polydipsi ), dan sering merasa lapar ( polyfagi ). Cuma yang membedakan adalah keadaan pasien saat ini sedang hamil. Sayangnya penemuan kasus kasus diabetes gestasional sebagian besar karena kebetulan sebab pasien tidak akan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya selain kehamilan, dan gejala sering kencing dan banyak makan juga biasa terjadi pada kehamilan normal. 2. Klasifikasi Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke: 1. Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan. 2. Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil. 3. Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer, 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II). 3. Anatomi

Upload: riyo-wijanarko

Post on 16-Dec-2015

632 views

Category:

Documents


86 download

TRANSCRIPT

Laporan Pendahuluan Diabetes Gestasional

1. DefinisiDiabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil (polyuri), selalu merasa haus (polydipsi), dan sering merasa lapar (polyfagi). Cuma yang membedakan adalah keadaan pasien saat ini sedang hamil. Sayangnya penemuan kasus kasus diabetes gestasional sebagian besar karena kebetulan sebab pasien tidak akan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya selain kehamilan, dan gejala sering kencing dan banyak makan juga biasa terjadi pada kehamilan normal.2. KlasifikasiKlasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:

1. Klas I :Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.2. Klas II :Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.3. Klas III :Pregestasional diabetesyang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer, 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II).

3. Anatomi

4. 5. 6.

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin.Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.Beberapa fungsi dari pankreas adalah :Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.EtiologiDiabetes mellitus dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.

Risiko Tinggi DM Gestasional:

1. Umur lebih dari 30 tahun

2. Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m23. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)4. Pernah menderita DM gestasional sebelumnya5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram6. adanya glukosuria

7. Patofiologi8. Manisfestasi1. Poliuri(banyak kencing)Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.2.Polidipsi(banyak minum)Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.3.Polipagi(banyak makan)Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.1. Penurunan berat badan2. Kesemutan, gatal3. pandangan kabur4. Pruritus vulvae pada wanita5. Lemas, lekas lelah, tenaga kurang.hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus.

9. KompilikasiPengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DMa. Kehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manifes (diabetik).b. DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan10. Pengaruh diabetes gestasional terhadap kehamilan di antaranya adalah :a. Abortus dan partus prematurusb. Hidronionc. Pre-eklamasid. Kesalahan letak jantunge. Insufisiensi plasenta11. Pengaruh penyakit terhadap persalinana. Gangguan kontraksi otot rahim (partus lama / terlantar).b. Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.c. Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai dengan lahir matid. Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.e. Post partum mudah terjadi infeksi.f. Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian12. Pengaruh DM terhadap kala nifasa. Mudah terjadi infeksi post partumb. Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar13. Pengaruh DM terhadap bayia. Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggub. Janin besar ( makrosomia )c. Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa

14. Pemeriksaan diagnosticGejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.

Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanyaglukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah:

1. Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkan diagnosis2. Nilai (+) sampai (++++)3. Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya4. Reduksi (++) kemungkinan KGD: 200 300 mg%5. Reduksi (+++) kemungkinan KGD: 300 400 mg%6. Reduksi (++++) kemungkinan KGD: 400 mg%7. Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan8. Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan pedoman.

15. Penatalaksanaan16. PrognosisPrognosis bagi wanita hamil dengan diabetes pada umumnya cukup baik, apalagi penyakitnya lekas diketahui dan dengan segera diberikan pengobatan oleh dokter ahli, serta kehamilan dan persalinannya ditangani oleh dokter spesialis kebidanan. Kematian sangat jarang terjadi, apabila penderita sampai meninggal biasanya karena penderita sudah mengidap diabetes sudah lama dan berat, terutama yang disertai komplikasi pembuluh darah atau ginjal. Sebaliknya, prognosis bagi anak jauh lebih buruk dan di pengaruhi oleh ;Berat dan lamanya penyakit, terutama disertai asetonuria1. Insufisiensi plasenta2. Prematuritas3. Gawat napas (respiratory distress)4. Cacat bawaan5. Komplikasi persalinan (distosia bahu)