laporan pendahuluan diabetes melitus.docx

Upload: okvan

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    1/29

    LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS (DM)

    DENGAN ULKUS

    A.  DEFINISIDiabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,

    dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya

    gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam

    tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai

     juga gangguan metabolism lemak dan protein ( Askandar, 2000 ).

    Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan

    absolut insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin (Corwin, 200).

    Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender 

    dan ulkusadalah kematian jaringan yang luas dan disertai in!asif kuman saprofit.

     Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga

    merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati 

     perifer , (Andyagreeni, 200).

    Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus sebagai

    sebab utama morbiditas, mortalitas serta ke"a"atan penderita Diabetes. #adar $%$

    yang tinggi memainkan peranan penting untuk terjadinya Ulkus Uiabetik untuk

    terjadinya Ulkus Diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding

    pembuluh darah, (&aidah 200').

    Ulkus kaki Diabetes (#%) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan

    morbiditas akibat Diabetes Melitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan komplikasi serius

    akibat Diabetes, (Andyagreeni, 200).

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    2/29

      Kaki Diabetes

    B.  KLASIFIKASI TIPE DM

    #lasifikasi %iabetes elitus dari *ational %iabetus %ata +roup Classifi"ation and

    %iagnosis of %iabetes elitus and ther Categories of +lu"osa ntoleran"e

    1.  Klasifikasi Klinis

    a.  %iabetes elitus

    )  /ipe tergantung insulin (%/), /ipe 2)  /ipe tak tergantung insulin (%//), /ipe (%// yang tidak mengalami obesitas ,

    dan %// dengan obesitas)

    b.  +angguan /oleransi +lukosa (+/+)

    ".  %iabetes #ehamilan (+%)

    2.  Klasifikasi risiko saisik

    a.  ebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa

    b.  1erpotensi menderita kelainan toleransi glukosa

    !.  ETIOLOGI

    enurut melt&er dan 1are (200), penyebab dari diabetes melitus adalah

    .  %iabetes elitus tergantung insulin (%/)

    a.  aktor geneti"

      3enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri tetapi mewarisi suatu

    presdisposisi atau ke"enderungan geneti" kearah terjadinya diabetes tipe .

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    3/29

    #e"enderungan geneti" ini ditentukan pada indi!idu yang memililiki tipe antigen

    4$A(Human Leucocyte Antigen) tertentu. 4$A merupakan kumpulan gen yang bertanggung

     jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.

    b.  aktor imunologi

      3ada diabetes tipe terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. ni merupakan responabnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan "ara bereaksi

    terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.

    ".  aktor lingkungan

      aktor eksternal yang dapat memi"u destruksi sel 5 pan"reas, sebagai "ontoh hasil

    penyelidikan menyatakan bahwa !irus atau toksin tertentu dapat memi"u proses autuimun

    yang dapat menimbulkan destuksi sel 5 pankreas.

    2.  %iabetes elitus tak tergantung insulin (%//)

      e"ara pasti penyebab dari % tipe ini belum diketahui, fa"tor geneti" diperkirakan

    memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. %iabetes elitus tak

    tergantung insulin (%//) penyakitnya mempunyai pola familiar yang kuat. %// ditandai

    dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. 3ada awalnya tampak

    terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. nsulin mula-mula mengikat

    dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi reaksi

    intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. 3ada pasien

    dengan %// terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. 4al ini dapat

    disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada

    membran sel. Akibatnya terjadi penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin

    dengan system transport glukosa. #adar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu

    yang "ukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin

    yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia (3ri"e,66'). %iabetes

    elitus tipe disebut juga %iabetes elitus tidak tergantung insulin (%//) atau Non

    Insulin Depenent Diabetes Melitus(*%%) yang merupakan suatu kelompok heterogen

    bentuk-bentuk %iabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, tetapi

    terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak. aktor risiko yang berhubungan dengan

    proses terjadinya % tipe , diantaranya adalah

    )  sia ( resistensi insulin "enderung meningkat pada usia di atas 7' tahun)

    2)  besitas

    8)  9iwayat keluarga

    :)  #elompok etnik

    8.  %iabetes dengan lkus

    a.  aktor endogen

    )  *europati

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    4/29

    /erjadi kerusakan saraf sensorik yang dimanifestasikan dengan penurunan sensori

    nyeri, panas, tak terasa, sehingga mudah terjadi trauma dan otonom;simpatis yang

    dimanifestasikan dengan peningkatan aliran darah, produksi keringat tidak ada dan

    hilangnya tonus !askuler 

    2)   Angiopati%apat disebabkan oleh faktor geneti", metaboli" dan faktor resiko lain.

    8)  skemia

     Adalah arterosklerosis (pengapuran dan penyempitan pembuluh darah) pada pembuluh

    darah besar tungkai (makroangiopati) menyebabkan penurunan aliran darah ke tungkai,

    bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya gangrene yang luas.

     Aterosklerosis dapat disebabkan oleh faktor

    •   Adanya hormone aterogenik

    •  erokok

    •  4iperlipidemia

    anifestasi kaki diabetes iskemia

      #aki dingin

      *yeri no"turnal

      /idak terabanya denyut nadi

      Adanya pemu"atan ekstrimitas inferior 

      #ulit mengkilap

      4ilangnya rambut dari jari kaki

      3enebalan kuku

      +angrene ke"il atau luas.

    b.  aktor eksogen

    )  /rauma

    2)  nfeksi

    D.  ANATOMI DAN FISIOLOGI

    .  Anatomi 3ankreas

    !ankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira ' "m, lebar 

    ' "m, mulai dari uoenum sampai ke limpa dan beratnya rata-rata 70-60 gram.

    /erbentang pada !ertebrata lumbalis dan 2 di belakang lambung.

    !ankreas juga merupakan kelen"ar enokrin terbesar yang terdapat di dalam

    tubuh baik hewan maupun manusia. 1agian depan ( kepala ) kelenjar pankreas terletak

    pada lekukan yang dibentuk oleh uoenum dan bagian pilorus dari lambung . 1agian

    badan yang merupakan bagian utama dari organ ini merentang ke arah limpadengan

    bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini. %ari segi

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    5/29

    perkembangan embriologis, kelen"ar pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari

    lapisan epitel yang membentuk usus (/ambayong, 200).

    ungsi pankreas ada 2 yaitu

    a.  ungsi eksorin yaitu membentuk getah pankreas yang berisi en#im dan elektrolit.

    b.  ungsi enokrin yaitu sekelompok ke"il atau pulau langerhans$ yang bersama-samamembentuk organ enokrin yang mensekresikan insulin. 3ulau langerhansmanusia

    mengandung tiga jenis sel utama,yaitu

    )  el-sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20-:0 < = memproduksi glukagon yang manjadi

    faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai > anti insulin like acti%ity &.

    2)  el-sel ' ( betha )$ jumlahnya sekitar 70-?0 < , membuat insulin.

    8)  el-sel D (elta)$ jumlahnya sekitar '-'

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    6/29

     Anatomi Pankreas

    2. isiologi

    #adar glukosa dalam darah sangat dipengaruhi fungi hepar, pankreas,

    adenohipofisis dan adrenal. +lukosa yang berasal dari absorpsi makanan diintestin

    dialirkan ke hepar melalui !ena porta, sebagian glukosa akan disimpan sebagai

    glikogen. 3ada saat ini kadar glukosa di !ena porta lebih tinggi daripada !ena hepati"a,

    setelah absorsi selesai gliogen hepar dipe"ah lagi menjadi glukosa, sehingga kadar 

    glukosa di !ena hepati"a lebih tinggi dari !ena porta. @adi hepar berperan sebagai

    glukostat. 3ada keadaan normal glikogen di hepar "ukup untuk mempertahankan kadar 

    glukosa dalam beberapa hari, tetapi bila fungsi hepar terganggu akan mudah terjadi

    hipoglikemi atau hiperglikemi. edangkan peran insulin dan glu"agon sangat penting

    pada metabolisme karbonhidrat. +lukagon menyebabkan glikogenolisis dengan

    merangsang adenilsiklase, en&im yang dibutuhkan untuk mengaktifkan fosforilase.

    n&im fosforilase penting untuk gliogenolisis. 1ila "adangan glikogen hepar menurun

    maka glukoneogenesis akan lebih aktif. @umlah glukosa yang diambil dan dilepaskan

    oleh hati dan yang dipergunakan oleh jaringan perifer tergantung dari

    keseimbangan fisiologis beberapa hormon antara lain

    a.  4ormon yang dapat merendahkan kadar gula darah yaitu insulin.

    #erja insulin yaitu merupakan hormon yang menurunkan glukosa darah dengan "ara

    membantu glukosa arah masuk kedalam sel.

    lukagon yang disekresi oleh sel alfa pulau lengerhans.*)  +pinefrin yang disekresi oleh meula arenal dan jaringan kromafin.

    ,)  lukokortikoi yang disekresikan oleh korteks arenal.

    :). ro-th hormone yang disekresi oleh kelen"ar hipofisis anterior.

    b.  lukogen$ epineprin$ glukokortikoi , dan gro-th hormone membentuk suatu

    mekanisme counferregulator yang men"egah timbulnya hipoglikemia akibat

    pengaruh insulin.

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    7/29

    Dia"##s M#li$s (DM)

    E.  PATOFISIOLOGI DAN PATH%A&

    enurut melt&er dan 1are (200), patofisiologi dari diabetes melitus adalah

    .  Diabetes tipe 3ada Diabetes tipe terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-

    sel beta pankreas telah dihan"urkan oleh proses autoimun. 4iperglikemia puasa terjadi

    akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. %isamping itu, glukosa yang

    berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam

    darah dan menimbulkan hiperglikemia postpranial (sesudah makan). @ika konsentrasi

    glukosa dalam darah "ukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa

    yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut mun"ul dalam urin (+lukosuria).

    #etika glukosa yang berlebih dieksresikan dalam urin, ekskresi ini akan disertai

    pengeluaran "airan dan elektrolit yang berlebihan. #eadaan ini dinamakan diuresis

    osmotik. ebagai akibat dari kehilangan "airan yang berlebihan, pasien akan

    mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). %efisiensi

    insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan

    penurunan berat badan. 3asien dapat mengalami peningkatan selera makan (polifagia)

    akibat menurunnya simpanan kalori. +ejala lainnya men"akup kelelahan dan

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    8/29

    kelemahan.3roses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan

    hiperglikemia. %isamping itu akan terjadi peme"ahan lemak yang mengakibatkan

    peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping peme"ahan

    lemak. 1adan keton merupakan asam yang mengganggu keseimbangan asam basa

    tubuh apabila jumlahnya berlebihan. #etoasidosis diabetik yang diakibatkannya dapatmenyebabkan tandatanda dan gejala seperti nyeri abdominal, mual, muntah,

    hiper!entilasi, napas berbau aseton dan bila tidak ditangani akan menimbulkan

    perubahan kesadaran, koma bahkan kematian.

    2.  Diabetes tipe

    3ada Diabetes tipe terdapat dua masalah yang berhubungan dengan insulin, yaitu

    resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. *ormalnya insulin akan terikat dengan

    reseptor khusus pada permukaan sel. ebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor 

    tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel.

    9esistensi insulin pada diabetes tipe disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini.

    %engan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa

    oleh jaringan. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka

    awitan iabetes tipe dapat berjalan tanpa terdeteksi. @ika gejalanya dialami pasien,

    gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat men"akup kelelahan, iritabilitas,

    poliuria, polidipsia, luka yang lama sembuh, infeksi !agina atau pandangan yang kabur 

    ( jika kadar glukosanya sangat tinggi).

    3enyakit Diabetes membuat gangguan; komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh

    darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. 3enyakit ini berjalan kronis dan

    terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makro!askular) disebut

    makroangiopati, dan pada pembuluh darah halus (mikro!askular) disebut

    mikroangiopati. Ulkus Diabetikum terdiri dari ka!itas sentral biasanya lebih besar 

    disbanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. Awalnya proses

    pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf 

    perifer, kolagen, keratin dan suplai !askuler. %engan adanya tekanan mekanik

    terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. *europati

    sensoris perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya

    kerusakan jaringan dibawah area kalus. elanjutnya terbentuk ka!itas yang membesar 

    dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan

    penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. ikroorganisme yang masuk

    mengadakan kolonisasi didaerah ini. %rainase yang inadekuat menimbulkan "losed

    spa"e infe"tion. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria

    sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, (Anonim 2006).

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    9/29

      Pa'a Dia"##s M#li$s (DM)

    Pathway DIABETES MELITUS (DM)

    F.  MANIFESTASI KLINIS

    .  %iabetes /ipe

    a.  hiperglikemia berpuasa

    b.  glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia

    ".  keletihan dan kelemahan

    d.  ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiper!entilasi, nafas bau buah,

    ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)

    2.  %iabetes /ipe

    a.  lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif 

    b.  gejala seringkali ringan men"akup keletihan, mudah tersinggung, poliuria, polidipsia,

    luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi !aginal, penglihatan kabur 

    ".  komplikaasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit !askular perifer)

    8.  lkus %iabetikum

    Ulkus Diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas walaupun nekrosis,

    daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya

    teraba pulsasi arteri dibagian distal . 3roses mikroangipati menyebabkan sumbatan

    pembuluh darah, sedangkan se"ara akut emboli memberikan gejala klinis ' 3 yaitu

    a.  !ain (nyeri)

    b.  !aleness (kepu"atan)

    ".  !aresthesia (kesemutan)

    d.  !ulselessness (denyut nadi hilang)

    e.  !aralysis (lumpuh).

    1ila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine

    a.  tadium asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan).

    b.  tadium terjadi klaudikasio intermiten

    ".  tadium timbul nyeri saat istitrahat.d.  tadium B terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus).

    melt&er dan 1are (200 220).

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    10/29

    DIABETES MELITUS (DM)

    #lasifikasi

    agner (6?8). membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan,yaitu

    ajat 0 /idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk

    kaki seperti > cla-$callus >.

    %erajat Ulkus superfisial terbatas pada kulit.

    %erajat Ulkus dalam menembus tenon dan tulang

    %erajat  Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

    ajat B angren jari kaki atau bagian istal kaki dengan atau tanpa selulitis.

    %erajat B angren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

    DIABETES MELITUS (DM)

    G.  KOMPLIKASI

    #omplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe % digolongkan sebagai akut dan

    kronik .  #omplikasi akut

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    11/29

    #omplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendekdari glukosa darah.

    a.  4ipoglikemia.

    b.  #etoasidosis diabeti" (%#A)

    ".  sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik (4*#).2.  #omplikasi kronik

    mumnya terjadi 0 sampai ' tahun setelah awitan.

    a.  akro!askular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi koroner, !askular 

    perifer dan !askular selebral.

    b.  ikro!askular (penyakit pembuluh darah ke"il), mengenai mata (retinopati) dan ginjal

    (nefropati). #ontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan

    baik komplikasi mikro!askular maupun makro!askular.

    ".  3enyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang

    masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.

    d.  lkus;gangren

    /erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain

    )  +rade 0 tidak ada luka

    2)  +rade kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit

    8)  +rade kerusakan kulit men"apai otot dan tulang

    :)  +rade terjadi abses

    ')  +rade B +angren pada kaki bagian distal

    7) 

    +rade B +angren pada seluruh kaki dan tungkai8.  #omplikasi jangka panjang dari diabetes

    Or*an+,arin*an *

    #rk#na &* #r,a-i Ko/likasi

    3embuluh darah 3lak aterosklerotik terbentuk D

    menyumbat arteri berukuran

    besar atau sedang di jantung,

    otak, tungkai D penis.

    %inding pembuluh darah ke"il

    mengalami kerusakan sehingga

    pembuluh tidak dapat

    mentransfer oksigen se"ara

    normal D mengalami kebo"oran

    irkulasi yg jelek menyebabkan

    penyembuhan luka yg jelek D

    bisa menyebabkan penyakit

     jantung, stroke, gangren kaki D

    tangan, impoten D infeksi

    ata /erjadi kerusakan pada +angguan penglihatan D pada

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    12/29

    pembuluh darah ke"il retina akhirnya bisa terjadi kebutaan

    +injal   •  3enebalan pembuluh darah

    ginjal

    • 

    3rotein bo"or ke dalam air kemih

    •  %arah tidak disaring se"ara

    normal

    ungsi ginjal yg buruk

    +agal ginjal

    araf #erusakan saraf karena

    glukosa tidak dimetabolisir 

    se"ara normal D karena aliran

    darah berkurang

    •  #elemahan tungkai yg terjadi

    se"ara tiba-tiba atau se"ara

    perlahan

    •  1erkurangnya rasa, kesemutan

    D nyeri di tangan D kaki

    •  #erusakan saraf menahun

    istem saraf  

    otonom

    #erusakan pada saraf yg

    mengendalikan tekanan darah

    D saluran pen"ernaan

    •  /ekanan darah yg naik-turun

    •  #esulitan menelan D

    perubahan fungsi pen"ernaan

    disertai serangan diare

    #ulit 1erkurangnya aliran darah ke

    kulit D hilangnya rasa yg

    menyebabkan "edera berulang

    •  $uka, infeksi dalam (ulkus

    iabetikum)

    •  3enyembuhan luka yg jelek

    %arah +angguan fungsi sel darah

    putih

    udah terkena infeksi,

    terutama infeksi saluran kemih

    D kulit

    H.  PEMERIKSAAN PENUN0ANG

    .  +lukosa darah darah arteri ; kapiler '-0< lebih tinggi daripada darah !ena,

    serum;plasma 0-'< daripada darah utuh, metode dengan deproteinisasi '< lebih

    tinggi daripada metode tanpa deproteinisasi

    2.  +lukosa urin 6'< glukosa direabsorpsi tubulus, bila glukosa darah E 70-?0< maka

    sekresi dalam urine akan naik se"ara eksponensial, uji dalam urin F nilai ambang ini

    akan naik pada orang tua. etode yang populer "arik "elup memakai +%.

    8.  1enda keton dalam urine bahan urine segar karena asam asetoasetat "epat

    didekrboksilasi menjadi aseton. etode yang dipakai *atroprusid, 8-hidroksibutirat tidak

    terdeteksi

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    13/29

    :.  3emeriksan lain fungsi ginjal ( reum, "reatinin), $emak darah (#holesterol, 4%$, $%$,

    /rigleserid), fungsi hati, antibodi anti sel insula langerhans ( islet "ellantibody)

    I.  PENATALAKSANAAN

    . edisa.  bat

    )  /ablet A% (ral Antidiabetes)

    a)  ekanisme kerja sulfanilurea

    •  kerja A% tingkat prereseptor pankreatik, ekstra pan"reas

    •  kerja A% tingkat reseptor 

    b)  ekanisme kerja 1iguanida

    1iguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang dapat

    meningkatkan efekti!itas insulin, yaitu

    •  1iguanida pada tingkat prereseptor ekstra pankreatik

    () enghambat absorpsi karbohidrat

    (2) enghambat glukoneogenesis di hati

    (8) eningkatkan afinitas pada reseptor insulin

    (:) 1iguanida pada tingkat reseptor meningkatkan jumlah reseptor insulin

    (') 1iguanida pada tingkat pas"areseptor mempunyai efek intraseluler 

    b.  nsulin

    )  ndikasi penggunaan insulin

    a)  % tipe

    b)  % tipe yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan A%

    ")  % kehamilan

    d)  % dan gangguan faal hati yang berat

    e)  % dan infeksi akut (selulitis, gangren)

    f)  % dan /1C paru akut

    g)  % dan koma lain pada %

    h)  % operasi

    2)  nsulin diperlukan pada keadaan

    a)  3enurunan berat badan yang "epat.

    b)  4iperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.

    ")  #etoasidosis diabetik.

    d)  +angguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

    2. #eperawatan

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    14/29

    saha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain

    dengan antibiotika atau kemoterapi. 3erawatan luka dengan

    mengompreskan ulkusdengan larutan klorida atau larutan antisepti" ringan. isalnya

    ri!anol dan larutan kalium permanganate '00 mg dan penutupan ulkus dengan

    kassa steril. Alat-alat ortopedi yang se"aramekanik yang dapat merata tekanan tubuhterhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM.enurut

    melt&er dan 1are (200 227), tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes

    Melitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah, sedangkan

    tujuan jangka panjangnya adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada

    beberapa komponen dalam penatalaksanaan Ulkus Diabetik 

    a.  %iet

    %iet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur 

    makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, men"egah kadar glukosa darah yang

    tinggi dan menurunkan kadar lemak.

    3rinsip diet %, adalah

    )  @umlah sesuai kebutuhan

    2)  @adwal diet ketat

    8)  @enis boleh dimakan;tidak

    %iit % sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan kandungan

    kalorinya.

    ()  %iit % 00 kalori

    (2)  %iit % 800 kalori

    (8)  %iit % '00 kalori

    (:)  %iit % B G00 kalori

    (')  %iit % B 600 kalori

    (7)  %iit % B 200 kalori

    (G)  %iit % B 2800 kalori

    (?)  %iit % B 2'00 kalori

      %iit s;d diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk

      %iit B s;d B diberikan kepada penderita dengan berat badan normal

    s;d B diberikan kepada penderita kurus. %iabetes remaja, atau diabetes komplikasi.

    3enentuan jumlah kalori %iit %iabetes elitus harus disesuaikan oleh status gi&i

    penderita, penentuan gi&i dilaksanakan dengan menghitung 3er"entage of relati!e body

    weight (119H berat badan normal) dengan rumus

      11 (#g)

    119 H ------------------I 00 <

      /1 ("m) J 00

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    15/29

    )  #urus (underweight) 119 K 60 <

    2)  *ormal (ideal) 119 60 J 0 <

    8)  +emuk (o!erweight) 119 E 0 <

    :)  besitas, apabila 119 E 20 <

      - besitas ringan 119 20 J 80 <  - besitas sedang 119 80 J :0 <

      - besitas berat 119 :0 J 200 <

      - orbid 119 E 200 <

    ebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari-hari untuk penderita % yang

    bekerja biasa adalah

    )  kurus 11 I :0 J 70 kalori sehari

    2)  *ormal 11 I 80 kalori sehari

    8)  +emuk 11 I 20 kalori sehari

    :)  besitas 11 I 0-' kalori sehari

    b.  $atihan

    %engan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar 

    glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki

    pemakaian kadar insulin.

    ".  3emantauan

    %engan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah se"ara mandiri diharapkan pada

    penderita diabetes dapat mengatur terapinya se"ara optimal.

    d.  /erapi (jika diperlukan)

    3enyuntikan insulin sering dilakukan dua kali per hari untuk mengendalikan kenaikan

    kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari.

    e.  3endidikan

    /ujuan dari pendidikan ini adalah supaya pasien dapat mempelajari keterampilan dalam

    melakukan penatalaksanaan diabetes yang mandiri dan mampu menghindari

    komplikasi dari iabetes itu sendiri.

    P#n-i-ikan k#s#'aan /#raaan kaki

    .  4iegene kaki

    •  Cu"i kaki setiap hari, keringkan sela-sela jari dengan "ara menekan, jangan digosok

    •  etelah kering diberi lotion untuk men"egah kering, bersisik dan gesekan yang berlebih

    •  3otong kuku se"ara teratur dan susut kuku jangan dipotong

    •  +unakan sepatu tumit rendah, kulit lunak dan tidak sempit

    •  +unakan kaos kaki yang tipis dan hangat serta tidak sempit

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    16/29

    •  1ila terdapat "allus, hilangkan "allus yang berlebihan dengan "ara kaki direndam

    dalam air hangat sekitar 0 menit kemudian gosok dengan handuk atau dikikir jangan

    dikelupas.

    2.  Alas kaki yang tepat

    8.  en"egah trauma kaki:.  1erhenti merokok

    '.  egera bertindak jika ada masalah

    f.  #ontrol nutrisi dan metaboli"

    aktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka.

     Adanya anemia dan hipoalbuminemia akan berpengaruh dalam proses penyembuhan.

    3erlu memonitor 4b diatas 2 gram;dl dan pertahankan albumin diatas 8,' gram;dl. %iet

    pada penderita DM dengan selulitis atau gangren diperlukan protein tinggi yaitu dengan

    komposisi protein 20

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    17/29

    DIABETES MELITUS (DM)

    3 39AA/A* $#A %

     A.  /A4A3 39 */9A#

    .  Cek "atatan medis dan perawatan

    2.  #aji kebutuhan klien untuk manajemen nyeri farmakologi (analgetik) atau

    nonfarmakologi saat akan dilakukan perawatan luka.

    8.  Cu"i tangan

    :.  iapkan alat-alata.  atu set perawatan luka steril; bak steril

    -  arung tangan steril pasang

    -  3inset anatomis 2 buah

    -  3inset "hirurgis buah

    -  +unting jaringan buah

    -  #assa steril

    -  #om berisi larutan pembersih (normal salin 0,6< sesuai order dokter)

    b.   Alat non steril

    -  arung tangan bersih

    -  #apas alkohol

    -  #orentang

    -  3erlak atau pengalas

    -  1engkok

    -  #om berisi $ysol

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    18/29

    -  +unting !erban; plester 

    -  Berban

    -  3lester 

    -  "hort

    -  asker -  bat sesuai program medis

    -  /empat sampah

    1.  /A4A3 9*/A

    .  iapkan dan dekatkan alat-alat dekat pasien

    2.  emberi salam, panggil klien serta mengenalkan diri

    8.  enerangkan prosedur dan tujuan tindakan

    :.  1erikan kesempatan pada pasien untuk bertanya.

    C.  /A4A3 #9@A

    .  Cu"i tangan

    2.  @aga pri!asi klien

    8.  +unakan s"hort, masker 

    :.  +unakan sarung tangan bersih sebagai proteksi

    '.  /empatkan tempat sampah dekat dengan kita

    7.   Atur posisi klien senyaman mungkin dan yang memudahkan dalam perawatan luka

    G.  3asang perlak dan pengalas di bawah pada bagian luka yang akan dirawat

    ?.  /aruh bengkok dekat dengan luka

    6.  $epaskan plester, ikatan atau balutan dengan pinset, basahi plester dengan kapas yang

    diolesi al"ohol dan tarik plester perlahan sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan

    dengan menggunakan pinset anatomis. 1ila balutan lengket dengan luka maka basahi

    dengan dengan * se"ukupnya.

    0.  Angkat balutan dan pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien.

    . 1uang balutan kotor pada bengkok

    2. nspeksi keadaan luka (tipe luka, derajat luka, tanda-tanda infeksi,pus)

    8. /aruh pinset yang telah digunakan di "airan desinfektan dan lepaskan sarung tangan

    bersih.

    :. +unakan teknik steril dalam membuka alat-alat steril dan menuangkan "airan sesuai

    order.

    '. 3akai sarung tangan steril dan ambil pinset anatomis dan "hirurgis

    7. 3egang pinset "hirurgis pada tangan dominan dan anatomis pada tangan non dominan

    untuk memegang kassa yang telah dibasahi dengan normal salin 0,6

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    19/29

    G. 1ersihkan luka menggunakan tangan dominant dengan gerakan satu arah sirkuler 

    (dalam ke luar) atau (atas ke bawah) dengan ganti kassa pada tiap area.keluarkan pus

    dengan menekan area luka se"ara perlahan, pada jaringan nekrosis dapat dilakukan

    debridement.

    ?. #eringakan luka dengan kassa kering6. 1eri obat pada area luka sesuai dengan order 

    20. /utup luka dengan kassa kering sesuai dengan kebutuhan

    2. 1alut luka dengan !erban

    22. 3asang plester untuk fiksasi balutan

    28. 1uang kotoran pada bengkok pada tempat sampah dan bereskan alat

    2:. $epaskan sarung tangan

    2'. Cu"i tangan

    %.  /A4A3 /9*A

    .  !aluasi perasaan klien

    2.  impulkan hasil kegiatan

    8.  1erikan reinfor"ement positif 

    :.  $akukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

    '.   Akhiri kegiatan

    .  /A4A3 %#*/A

    .  4ari, tanggal, nama pasien, tindakan, keadaan luka, tanda tangan perawat.

    Kaki Diabetik/ Diabetes

    ASUHAN KEPERA%ATAN

    A.  PENGKA0IAN

    3engkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes melitus dilakukan

    mulai dari pengumpulan data yang meliputi biodata, riwayat kesehatan, keluhan

    utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatansehari-hari. 4al yang perlu dikaji pada klien degan diabetes melitus

    .  Akti%itas an istirahat /

    #elemahan, susah berjalan;bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur,

    ta"hi"ardi;ta"hipnea pada waktu melakukan akti!itas dan koma

    2. 0irkulasi 

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    20/29

    9iwayat hipertensi, penyakit jantung seperti A, nyeri, kesemutan pada ekstremitas

    bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata "ekung.

    8. +liminasi 

    3oliuri,no"turi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pu"at.

    :. Nutrisi *ausea, !omitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual;muntah.

    '. Neurosensori 

    akit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi,

    letargi, koma dan bingung.

    7. Nyeri 

    3embengkakan perut, meringis.

    G. 1espirasi 

    /a"hipnea, kussmaul, ron"hi, whee&ing dan sesak nafas.

    ?. 2eamanan

    #ulit rusak, lesi;ulkus, menurunnya kekuatan umum.

    6. 0eksualitas

     Adanya peradangan pada daerah !agina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten

    pada pria.

    B.  DIAGNOSA KEPERA%ATAN

    .  *yeri akut b;d agen injuri fisik

    2.  #etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi &at-&at gi&i berhubungan dengan faktor biologis.

    8.  #erusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik perubahan sirkulasi,

    imobilitas dan penurunan sensabilitas (neuropati)

    :.  #erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan tidak nyaman nyeri, intoleransi aktifitas,

    penurunan kekuatan otot

    '.  #urang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal (amiliar) dengan sumber 

    informasi.

    7.  %efi"it self "are b;d kelemahan, penyakitnya

    G.  3# 4ipo ; 4iperglikemi

    ?.  3# nfeksi

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    21/29

      DIABETES MELITUS (DM)

    !.  REN!ANA KEPERA%ATAN

    No Dia*nosa NO! NI!

    *yeri akut b;d agen

    injuri fisik

    etelah dilakukan

    asuhan

    keperawatan,in*ka

    k#naanan klien

    meningkat, dan

    dibuktikan dengan

    le!el nyeri

    klien dapat

    melaporkan nyeri

    pada petugas,

    frekuensi nyeri,

    ekspresi wajah, danmenyatakan

    kenyamanan fisik dan

    psikologis, /% 20;?0

    mm4g, * 70-00

    L;mnt, 99 7-

    20L;mnt

    Mana,##n n#ri 1

    .  $akukan pegkajian nyeri se"ara

    komprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas dan ontro presipitasi.

    2. bser!asi reaksi non!erbal dari

    ketidaknyamanan.

    8. +unakan teknik komunikasi

    terapeutik untuk mengetahui

    pengalaman nyeri klien

    sebelumnya.

    :. #ontrol ontro lingkungan yangmempengaruhi nyeri seperti suhu

    ruangan, pen"ahayaan,

    kebisingan.

    '. #urangi ontro presipitasi nyeri.

    7. 3ilih dan lakukan penanganan

    nyeri (farmakologis;non

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    22/29

    !onrol

    n#ri dibuktikan

    dengan klien

    melaporkan gejala

    nyeri dan "ontrolnyeri.

    farmakologis)..

    G.  Ajarkan teknik non farmakologis

    (relaksasi, distraksi dll) untuk

    mengetasi nyeri..

    ?. 

    1erikan analgetik untukmengurangi nyeri.

    6. !aluasi tindakan pengurang

    nyeri;kontrol nyeri.

    0.  #olaborasi dengan dokter bila

    ada komplain tentang pemberian

    analgetik tidak berhasil.

    .  onitor penerimaan klien

    tentang manajemen nyeri.

    A-inisrasi anal*#ik 1.

    . Cek program pemberian

    analogetik= jenis, dosis, dan

    frekuensi.

    2. Cek riwayat alergi..

    8. /entukan analgetik pilihan, rute

    pemberian dan dosis optimal.

    :. onitor //B sebelum dan

    sesudah pemberian analgetik.

    '. 

    1erikan analgetik tepat waktuterutama saat nyeri mun"ul.

    7. !aluasi efektifitas analgetik,

    tanda dan gejala efek samping.

    2. #etidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    bd

    ketidakmampuantubuh

    mengabsorbsi &at-

    &at gi&i

    berhubungan

    dengan faktor

    biologis.

    etelah dilakukan

    asuhan keperawatan,

    klien

    menunjukan sa$s

    n$risi

    a-#k$adibuktikan

    dengan 11 stabil

    tidak terjadi mal

    nutrisi, tingkat energi

    adekuat, masukan

    nutrisi adekuat

    Mana,##n N$risi

    . kaji pola makan klien

    2. #aji adanya alergi makanan.

    8. #aji makanan yang disukai oleh

    klien.

    :. #olaborasi dg ahli gi&i untuk

    penyediaan nutrisi terpilih sesuai

    dengan kebutuhan klien.

    '.  Anjurkan klien untuk

    meningkatkan asupan nutrisinya.

    7. Makinkan diet yang dikonsumsi

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    23/29

    mengandung "ukup serat untuk

    men"egah konstipasi.

    G. 1erikan informasi tentang

    kebutuhan nutrisi dan pentingnya

    bagi tubuh klien.Monior N$risi

    . onitor 11 setiap hari jika

    memungkinkan.

    2. onitor respon klien terhadap

    situasi yang mengharuskan klien

    makan.

    8. onitor lingkungan selama

    makan.

    :. @adwalkan pengobatan dan

    tindakan tidak bersamaan

    dengan waktu klien makan.

    '. onitor adanya mual muntah.

    7. onitor adanya gangguan dalam

    proses mastikasi;input makanan

    misalnya perdarahan, bengkak

    dsb.

    G. onitor intake nutrisi dan kalori.

    8. #erusakanintegritas jaringan

    bd faktor mekanik

    perubahan

    sirkulasi, imobilitas

    dan penurunan

    sensabilitas

    (neuropati)

    etelah dilakukanasuhan keperawatan,

    ound healing

    meningkat

    dengan "riteria

    $uka menge"il dalam

    ukuran dan

    peningkatan

    granulasi jaringan

    %o$n- 2ar#.  Catat karakteristik lukatentukan

    ukuran dan kedalaman luka, dan

    klasifikasi pengaruh ul"ers

    2.  Catat karakteristik "airan se"ret

    yang keluar 

    8.  1ersihkan dengan "airan anti

    bakteri

    :.  1ilas dengan "airan *aCl 0,6<

    '.  $akukan nekrotomi #;3

    7.  $akukan tampon yang sesuai

    G.  %ressing dengan kasa steril

    sesuai kebutuhan

    ?.  $akukan pembalutan

    6.  3ertahankan tehnik dressing steril

    ketika melakukan perawatan luka

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    24/29

    0.  Amati setiap perubahan pada

    balutan

    . 1andingkan dan "atat setiap

    adanya perubahan pada luka

    2. 

    1erikan posisi terhindar daritekanan

    :.. #erusakan

    mobilitas fisik bd

    tidak nyaman nyeri,

    intoleransi aktifitas,

    penurunan

    kekuatan otot

    etelah dilakukan

     Asuhan keperawatan,

    dapat teridentifikasi

    obility le!el

    @oint mo!ement

    aktif.

    elf "areA%$s

    %engan "riteria hasil

    .   Akti!itas fisik

    meningkat

    2. 9 normal

    8. elaporkan

    perasaan

    peningkatan

    kekuatan

    kemampuan dalam

    bergerak:. #lien bisa melakukan

    akti!itas

    '. #ebersihan diri klien

    terpenuhi walaupun

    dibantu oleh perawat

    atau keluarga

    T#ra/i E3#r2is# 1 P#r*#rakan

    s#n-i

    .  3astikan keterbatasan gerak

    sendi yang dialami

    2.  #olaborasi dengan fisioterapi

    8.  3astikan moti!asi klien untuk

    mempertahankan pergerakan

    sendi

    :.  3astikan klien untuk

    mempertahankan pergerakan

    sendi

    '.  3astikan klien bebas dari nyeri

    sebelum diberikan latihan

    7.   Anjurkan 9 Ler"ise aktif

     jadual= keteraturan, $atih 9

    pasif.

    E3#r2is# /rooion.  1antu identifikasi program latihan

    yang sesuai

    2.  %iskusikan dan instruksikan pada

    klien mengenai latihan yang tepat

    E3#r2is# #ra/i a"$lasi

    .   Anjurkan dan 1antu klien duduk

    di tempat tidur sesuai toleransi

    2.   Atur posisi setiap 2 jam atau

    sesuai toleransi

    8.  asilitasi penggunaan alat 1antu

    S#lf 2ar# assisan2#1

    Ba'in*+'*i#n#4 -r#ssin*4

    f##-in* an- oil#in*.

    .  %orong keluarga untuk

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    25/29

    berpartisipasi untuk kegiatan

    mandi dan kebersihan diri,

    berpakaian, makan dan toileting

    klien

    2. 

    1erikan bantuan kebutuhansehari J hari sampai klien dapat

    merawat se"ara mandiri

    8.  onitor kebersihan kuku, kulit,

    berpakaian , dietnya dan pola

    eliminasinya.

    :.  onitor kemampuan perawatan

    diri klien dalam memenuhi

    kebutuhan sehari-hari

    '.  %orong klien melakukan akti!itas

    normal keseharian sesuai

    kemampuan

    7.  3romosi akti!itas sesuai usia

    '. #urang

    pengetahuan

    tentang penyakit

    dan perawatan nya

    etelah dilakukan

    asuhankeperawatan,

    pengetahuan klien

    meningkat.

    Knol#-*# 1 Illn#ss

    !ar# dg kriteria 1  /ahu %iitnya

    2  3roses penyakit

    3  #onser!asi energi

    4  #ontrol infeksi

    5  3engobatan

    6  Akti!itas yang

    dianjurkan

    7  3rosedur pengobatan

    8  9egimen;aturan

    pengobatan

    9  umber-sumber 

    kesehatan

    10  anajemen

    penyakit

    T#a2'in* 1 Diss#as# Pro2#ss

    .  #aji tingkat pengetahuan klien

    dan keluarga tentang proses

    penyakit

    2.  @elaskan tentang patofisiologi

    penyakit, tanda dan gejala sertapenyebab yang mungkin

    8.  ediakan informasi tentang

    kondisi klien

    :.  iapkan keluarga atau orang-

    orang yang berarti dengan

    informasi tentang perkembangan

    klien

    '.  ediakan informasi tentang

    diagnosa klien

    7.  %iskusikan perubahan gaya hidup

    yang mungkin diperlukan untuk

    men"egah komplikasi di masa

    yang akan datang dan atau

    kontrol proses penyakit

    G.  %iskusikan tentang pilihan

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    26/29

    tentang terapi atau pengobatan

    ?.  @elaskan alasan dilaksanakannya

    tindakan atau terapi

    6.  %orong klien untuk menggali

    pilihan-pilihan atau memperolehalternatif pilihan

    0. +ambarkan komplikasi yang

    mungkin terjadi

    .  Anjurkan klien untuk men"egah

    efek samping dari penyakit

    2. +ali sumber-sumber atau

    dukungan yang ada

    8.  Anjurkan klien untuk melaporkan

    tanda dan gejala yang mun"ul

    pada petugas kesehatan

    :. kolaborasi dg tim yang lain.

    7. %efisit self "are etelah dilakukan

    asuhan keperawatan,

    klien mampu

    3erawatan diri

    elf "are A"ti!ity

    %aly $i!ing (A%$)

    dengan indi"ator

    •  3asien dapat

    melakukan akti!itas

    sehari-hari (makan,

    berpakaian,

    kebersihan, toileting,ambulasi)

    •  #ebersihan diri

    pasien terpenuhi

    Ban$an /#raaan -iri

    . onitor kemampuan pasien

    terhadap perawatan diri

    2. onitor kebutuhan akan personal

    hygiene, berpakaian, toileting dan

    makan

    8. 1eri bantuan sampai klien

    mempunyai kemapuan untuk

    merawat diri

    :. 1antu klien dalam memenuhi

    kebutuhannya.

    '.  Anjurkan klien untuk melakukanakti!itas sehari-hari sesuai

    kemampuannya

    7. 3ertahankan akti!itas perawatan

    diri se"ara rutin

    G. !aluasi kemampuan klien dalam

    memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    27/29

    ?. 1erikan reinfor"ement atas usaha

    yang dilakukan dalam melakukan

    perawatan diri sehari hari.

    G. 3# 4ipo ;

    4iperglikemi

    etelah dilakukan

    asuhan keperawatan,diharapkan perawat

    akan menangani dan

    meminimalkan

    episode hipo ;

    hiperglikemia

    Mana*##n Hi/o*lik#ia

    onitor tingkat gula darah sesuaiindikasi

    2.  onitor tanda dan gejala

    hipoglikemi = kadar gula darah K

    G0 mg;dl, kulit dingin, lembab

    pu"at, ta"hikardi, peka rangsang,

    gelisah, tidak sadar , bingung,

    ngantuk.

    8.  @ika klien dapat menelan berikan

     jus jeruk ; sejenis jahe setiap '

    menit sampai kadar gula darah E

    76 mg;dl

    :.  1erikan glukosa '0 < dalam B

    sesuai protokol

    '.  #;3 kolaborasi dengan ahli gi&i

    untuk dietnya.

    Mana*##n Hi/#r*lik#ia

    .  onitor +%9 sesuai indikasi

    2.  onitor tanda dan gejala diabetikketoasidosis = gula darah E 800

    mg;dl, pernafasan bau aseton,

    sakit kepala, pernafasan

    kusmaul, anoreksia, mual dan

    muntah, ta"hikardi, /% rendah,

    polyuria, polidypsia,poliphagia,

    keletihan, pandangan kabur atau

    kadar *a,#,3o: menurun.

    8.  onitor !;s /% dan nadi sesuai

    indikasi

    :.  1erikan insulin sesuai order 

    '.  3ertahankan akses B

    7.  1erikan B fluids sesuai

    kebutuhan

    G.  #onsultasi dengan dokter jika

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    28/29

    tanda dan gejala 4iperglikemia

    menetap atau memburuk

    ?.  %ampingi; 1antu ambulasi jika

    terjadi hipotensi

    6. 

    1atasi latihan ketika gula darahE2'0 mg;dl khususnya adanya

    keton pada urine

    0. 3antau jantung dan sirkulasi

    ( frekuensi D irama, warna kulit,

    waktu pengisian kapiler, nadi

    perifer dan kalium

    .  Anjurkan banyak minum

    onitor status "airan ; sesuai

    kebutuhan

    ?. 3# nfeksi etelah dilakukan

    asuhan keperawatan,

    perawat akan

    menangani ;

    mengurangi

    komplikasi defesiensi

    imun

    1.  3antau tanda dan gejala infeksi

    primer D sekunder 

    2.  1ersihkan lingkungan setelah

    dipakai pasien lain.

    3.  1atasi pengunjung bila perlu.

    4.  ntruksikan kepada keluarga

    untuk men"u"i tangan saat

    kontak dan sesudahnya.

    5.  +unakan sabun anti miroba

    untuk men"u"i tangan.6.  $akukan "u"i tangan sebelum

    dan sesudah tindakan

    keperawatan.

    7.  +unakan baju dan sarung tangan

    sebagai alat pelindung.

    8.  3ertahankan teknik aseptik untuk

    setiap tindakan.

    9.  $akukan perawatan luka dan

    dresing infus setiap hari.

    10.  Amati keadaan luka dan

    sekitarnya dari tanda J tanda

    meluasnya infeksi

    11.  /ingkatkan intake nutrisi.dan

    "airan

    12.  1erikan antibiotik sesuai program.

  • 8/18/2019 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS.docx

    29/29

    13.  onitor hitung granulosit dan

    1C.

    14.  Ambil kultur jika perlu dan

    laporkan bila hasilnya positip.

    15. 

    %orong istirahat yang "ukup.16.  %orong peningkatan mobilitas dan

    latihan.

    17.  Ajarkan keluarga;klien tentang

    tanda dan gejala infeksi.

    DAFTAR PUSTAKA

    runner D uddart, 2002, 'uku A"ar 2epera-atan Meikal 'eah$ Bol 8, disi ?, 3enerbit 9+C,@akarta.

    ohnson, .,et all$ 2002, Nursing 3utcomes 4lassification (N34) e"ond dition, A

    nter!ention 3roje"t, osby.

    " Closkey, C.@., et all, 2002, Nursing Inter%entions 4lassification (NI4) se"ond dition, A

    nter!ention 3roje"t, osby.

    A*%A, 202, Diagnosis 2epera-atan NANDA / Definisi an 2lasifikasi.

    oer, 3rof.dr.4.. jaifoellah. 200:. Ilmu !enyakit +nokrin an Metabolik$ 'uku A"ar Ilmu

    !enyakit Dalam$ @ilid . @akarta 1alai 3enerbit #.

    eguh, ubianto. (2006). Asuhan #eperawatan %iabetes ellitus. N serial nlineO "ited 2 ebruari

    202O, a!aible from 9$ http;;teguhsubianto.blogspot."om;2006;07;asuhan-

    keperawatan-diabetes-mellitus.htmlhttp;;www.hy!es.web.id;askep-diabetes-melitus;

    mami, Bidhia, %r. 200G. At a lance Ilmu 'eah , disi #etiga. @akarta 3enerbit rlangga

    http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-diabetes-mellitus.htmlhttp:/www.hyves.web.id/askep-diabetes-melitus/http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-diabetes-mellitus.htmlhttp:/www.hyves.web.id/askep-diabetes-melitus/http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-diabetes-mellitus.htmlhttp:/www.hyves.web.id/askep-diabetes-melitus/http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-diabetes-mellitus.htmlhttp:/www.hyves.web.id/askep-diabetes-melitus/